Anda di halaman 1dari 5

TERAPI LINGKUNGAN

PLANT TERAPHY

  Plant Therapy
Plant therapy adalah salah satu bentuk terapi aktif. Plant terapi telah menjadi bagian penting dari
perawatan pasien karena dapat meningkatkan kesehaan tubuh, pikiran dan semangat serta kualitas
hidup. Plant therapy adalah terapi yang unik karena terapi ini membuat klien brehubungan dengan
makhluk hidup yaitu tumbuh-tumbuhan yang memerlukan perawatan yang tidak boleh diskriminaif.
Plant therapy memberikan keuntungan bagi empat area dasar yaitu kognitif, sosial, perkembangan
psikologis dan fisik (Friends Hospital, 2005).
1.      Kognitifa
Keuntungan kognitif yaitu mempelajari kemampuan dan bahasa baru. Melalui plant therapy klien
dapat meningkatkan kemampuan membuat keputusan dan memecahkan masalah, disamping
kemampuan untuk mempelajari instruksi yang kompleks. Klien mampu bekerja secara mandiri
sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan di sekitar mereka.

2.      Sosial
Plant Therapy membuat klien bekerja di dalam kelompok dengan cara berbagi, berinteraksi dan
berkompromi untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan. Berinteraksi sosial di dalam kelompok
membantu pasien lebih baik.

3.      Perkembangan Psikologis
Perkembangan psikologis termasuk peningkatan harga diri dan percaya diri. Bekerja dengan tanaman
membuat klien merasakan rasa tanggung jawab. Mengetahui mereka bertanggung jawab untuk
memelihara dan merawat tumbuhan hidup membuat pasien merasa lebih produkttif dan merasa
termotivasi. Klien merasa tenang dan menjadi lebih terbuka untuk berbicara mengenai masalah
meraka.

4.      Peningkatan Fisik
Peningkatan fisik terjadi karena klien bekerja pada udara segar, menggerakkan tubuh dan beradaptsi
terhadap perubahan fisik dan lingkungan. Plant Therapy dapat melatih otot dengan merangsang
perkembangan motorik kasar dan motorik halus untuk membantu klien memperoleh rasa terhadap
warna, tekstur, bentuk dan penciuman. Perawat dapat menggunakan tanaman dan tumbuhan.
SOP TERAPI LINGKUNGAN
PLANT TERAPHY

PENGERTIAN Suatu tindakan untuk membantu pasien memelihara sesuatu atau makhluk hidup, dan
membantu suatu hubungan yang akrab antara suatu pribadi dengan pribadi yang lain

1. Sebagai acuan dalam melaksanakan terapi lingkungan


TUJUAN 2. Pasien kooperatif dalam melakukan terapi

KEBIJAKAN Dilakukan pada semua pasien yang mengalami masalah psikososial

1. Bibit tanaman
PERSIAPAN 2. Peralatan bercocok tanam sederhana
3. Lahan yang bisa diolah dan dimanfaatkan

PROSEDUR A. PRA INTERAKSI

1. Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada konflik internal yang dapat
mempengaruhi proses terapi)
2. Mempelajari rekam medis pasien sebagai data awal
3. Menyiapkan segala persiapan yang akan digunakan

B. INTERAKSI

1. ORIENTASI
a. Menyapa pasien dengan salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri
c. Melakukan kontrak topik, waktu, dan tempat pertemuan
d. Menanyakan keluhan utama pasien saat ini
e. Memvalidasi masalah yang dialami pasien
f. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan

2. KERJA
a. Menjelaskan pada pasien waktu berkebun, pagi, siang atau sore hari
selama 30 menit setiap harinya
b. Meminta pasien untuk mengolah tanah sebelum diberi tanaman dengan peralatan
c. Meminta kepada klien agar menanam bibit tanaman yang sudah disiapkan
d. Setelah selesai menanam bibit, minta pasien untuk menjaga agar tetap subur dengan cara
Menyiraminya atau memberi pupuk

3. TERMINASI
a. Mengeksplorasi perasaan pasien setelah terapi lingkungan dilakukan
b. Mengevaluasi hasil dari terapi yang dilakukan
c. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan umpan
balik dari terapi yang telah dilakukan
d. Melakukan kontrak : topik, waktu, dan tempat untuk kegiatan
selanjutnya
C. POST INTERAKSI

a. Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai


b. Mendokumentasikan tindakan secara tepat pada lembar catatan keperawatan
pasien
ROLE PLAY SESUAI SOP

Pasien : (Merenung sendirian, kesepian, melamun )

Perawat : Assamualaikum bapak ibu,

Pasien : (Tidak menjawab)

Perawat : Bapak, ibu sudah makan ?

Pasien : (Tidak menjawab)

Perawat : Bapak ibu, sudah minum obat ?

Pasien : (Tidak menjawab)

Perawat : Bapak ibu, disini saya mempunyai benda yang ajaib loh. Nanti biji ini bila
bapak ibu mengurusnya dengan baik, akan tumbuh menjadi benda yang indah.
Saya menitip biji ini diurus dengan baik, disiram setiap hari ya bu, pak.
Sekarang ibu dan bapak boleh menanam biji ini di taman. Jangan lupa diberi
pupuk ya...

Pasien : (Mengangguk, melihat benih bunga mawar,)

(Pasien mulai mengerjakan tugasnya yaitu menanam benih tersebut).


(*Kognitifa)

Pasien 1 : Ini pupuknya di campur tanah gak ya? (melihat sekitar). Kamu, pupuknya
dicampur sama tanah? Disiramnya segimana airnya?

Pasien 2 : Iya, dicampur sama tanah terus bikin lubang ditanah yang sudah dicampur
pupuk, ditutup aja. Disiramnya satu gelas aja pagi, sore. (menjawab
pertanyaan pasien 1) (*sosial)

Pasien 1 : Suster, kenapa yang bunga saya belum tumbuh-tumbuh? Padahal sudah saya
siram benihnya.?

Perawat : Sabar ya pak, sekitar 3 hari lagi benihnya tumbuh. Asal bapak merawat
benihnya dengan baik.

Pasien : (Menjaga merawat benihnya sampai tumbuh menjadi bunga mawar yang
cantik. Merasa memiliki tanggung jawab untuk menumbuhkan benih tersebut )
(*Perkembangan psikologis).

Pasien : (Bekerja di halaman,di udara segar. setelah tumbuh menjadi bunga pasien
merasa senang dan tanaman membantu klien memperoleh rasa terhadap
warna, tekstur, bentuk dan penciuman. )
Pasien : Liat sus, bunga saya cantik. Saya mau beri bunga ini untuk anak saya. Sus,
boleh minta benihnya lagi ? saya ingin menanam bunga lagi (*sosial)

Perawat : Waah, bagus sekali. Boleh , saya berikan benih bunga yang bagus yaa..

Anda mungkin juga menyukai