Anda di halaman 1dari 6

RESUME ANALISA KETERAMPILAN

(KEPERAWATAN DASAR PROFESI)

Nama mahasiswa : Eka Risky Amelia, S.Kep


Ruang : Flamboyan A
Waktu : 04 Januari 2023

NO ITEM REVIEW
A. IDENTITAS PASIEN
1. Initial pasien : Ny. M
2. Usia : 51 tahun
3. Diagnosa medis : DM + Hiperglikemia, Hipertensi
4. Pemenuhan kebutuhan : Rasa Nyaman
5. Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan
6. Tindakan yang : Terapi kombinasi Relaksasi Nafas Dalam dan Aromaterapi Lavender
dilakukan
7. Tanggal tindakan : 04 Januari 2023
Waktu
B STANDAR
PROSEDUR Terapi kombinasi Relaksasi Nafas Dalam dan Aromaterapi Lavender
OPERASIONAL
1. Pengertian Terapi kombinasi relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender adalah
suatu bentuk asuhan keperawatan dimana mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan dengan teknik terapi yang akan
mendatangkan ketenangan jiwa dan di kombinasikan dengan nafas
dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan sambil merasakan
aromaterapi lavender yang menggunakan minyak esensial dari bau
harum tumbuhan untuk mengurangi masalah kesehatan dan
memperbaiki kualitas hidup.

2. Tujuan tindakan 1. Penurunan frekuensi denyut jantung


2. Penurunan tekanan darah
3. Penurunan ketegangan otot
4. Meningkatkan ketentraman hati
5. Meningkatkan perasaan rileks dan tenang
6. Pengalihkan perhatian dari rasa cemas dan tegang\
7. Menurunkan tekanan darah, detak jantung, denyut nadi, dan
aktivitas gelombang otak
8. Membantu meringankan stress, antidepresan
9. Meningkatkan memori
10. Mengurangi rasa nyeri
3. Prinsip tindakan Kontrak dan memberikan penjelasan serta prosedur kepada pasien.
(Memberikan pemahaman mengenai manfaat Tindakan yang di
lakukan).
4. Indikasi 1. Pasien dengan tirah baring lama
2. Pasien dengan post operasi
3. Pasien yang mengalami kecemasan
5. Kontraindikasi Tidak ada kondtraindikasi
6. Alat Esensial oil lavender - diffuser

7. Pra interaksi 1. Kontrak waktu dengan klien


2. Membaca rekam medis klien tentang intervensi keperawatan dan
terapi yang telah diberikan
2. Identifikasi kontra indikasi terapi yang akan diberikan
3. Siapkan lingkungan yang nyaman, bersih jauh dari kebisingan.
4. Siapkan alat yang akan digunakan
5. Terapi diberikan 2 jam setelah pasien meminum obat analgetik agar
respon penurunan murni akibat intervensi murottal dan bukan karena
efek obat analgetik yang telah diberikan
6. Mencuci tangan.
8. Interaksi 1. Salam Terapeutik
a. Perawat mengucapkan salam terhadap pasien
b. Perawat menanyakan nama pasien.
2. Evaluasi dan Validasi
a. Tanyakan tentang perasaan pasien saat ini.
b. menanyakan masalah yang dirasakan.
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien untuk enentukan
respon individu terhadap pilihan aromaterapi (misalnya suka atau
tidak suka) sebelum penggunaan.
3. Kontrak
a. Perawat menjelaskan jenis terapi dan waktunya
b. Perawat menjelaskan tujuan terapi kombinasi relaksasi nafas
dalam dan aromaterapi lavender
c. Perawat menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.

9. Kerja
1. Jaga privasi pasien dan memulai dengan cara yang baik

2. Posisikan pasien berbaring dengan meletakan tangan di perut atau


di samping badan

3. Menyiapkan alat aromaterapi disekitar pasien dan teteskan 3 tetes


minyak terapi aroma lavender, tuangkan air sebanyak 5 cc,
nyalakan alat diffuser sampai tercium baunya, proses ini
dilaksanakan selama ± 30 menit dan dilakukan 2 kali sehari (pagi
dan sore) selama 3 hari. Selama proses tindakan, responden
diminta tetap fokus dan rileks

4. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali. Menarik nafas lagi


melalui hidung hembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan.

5. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks, Usahakan agar tetap


konsentrasi.

6. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar-benar rileks,


Tindakan relaksasi napas dalam dilakukan 10 kali diselingi
istirahat setiap 5 kali

7. Setelah selesai kemudian instruksikan pasien untuk membuka mata


dan melakukan teknik nafas dalam sebanyak 3 kali atau sampai
pasien merasa rileks.
10. Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan
Menanyakan perasaan pasien setelah dilakukan terapi

2. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

Menganjurkan pasien untuk melakukan Kembali


intervensi yang di ajarkan

3. Akhiri kegiatan dengan baik

4. Cuci tangan
11. Referensi Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di Ruangan Tribrata Rs Bhayangkara
Kota Bengkulu. Prepotif Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5.
C ANALISA
Terapi kombinasi Relaksasi Nafas Dalam dan Aromaterapi Lavender
KETERAMPILAN
1. Bahaya yang mungkin
terjadi dan cara Tidak ada bahaya yang mungkin terjadi pada relaksasi nafas dalam
pencegahan
2. Tindakan yang 1. Mengumpulkan data tentang klien
dilakukan 2. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien.
3. Berikan salam, tanyakan nama pasien dan perkenalkan diri.
4. Menjelaskan prosedur dan tujuan kepada klien atau keluarga
klien.
5. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
6. Menjaga privasi klien Mencuci tangan (Dengan prinsip 6
langkah benar)
7. Melakukan tindakan relaksasi nafas dalam
8. Evaluasi respon klien terhadap Tindakan yang telah dilakukan.
9. Rencana tindak lanjut.
10. Dokumentasi
3. Evaluasi diri 1. Mencuci Tangan
Evaluasi: Saya melakukan cuci tangan dengan menggunakan
hand rub
2. Tutup jendela atau tirai pasien
Evaluasi: Saya melakukan menutup tirai pasien
3. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada
sesuatu yang kurang dipahami/jelas
Evaluasi: Saya memberikan kesempatan klien untuk bertanya
4. Atur posisi agar pasien rileks
Evaluasi : Saya mengatur posisi pasien semi fowler sesuai
dengan yang pasien inginkan
5. Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga
pasru berisi udara
Evaluasi: Saya memberikan instruksi klien untuk tarik nafas
dalam
6. Instruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan
udara membiarkannya keluar diri setiap bagian anggota tubuh,
pada waktu bersamaan minta pasien untuk memusatkan
perhatian betapa nikmatnya rasanya
Evaluasi : Saya memberikan instruksi klien untuk menghembus
kan nafas secara perlahan
7. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal
beberapa saat (1- 2 menit)
Evaluasi: Saya memberikan instruksi klien untuk bernafas
dengan irama normal beberapa saat
8. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam,
kemudian menghembuskan dengan cara perlahan dan
merasakan saat ini udara mulai mengalir dari tangan, kaki,
menuju keparu-paru dan seterusnya udara dan rasakan udara
mengalir keseluruh tubuh
Evaluasi: Saya memberikan instruksi klien untuk kembali
menarik nafas dalam, kemudian menghembuskan dengan cara
perlahan dan merasakan saat ini udara mulai mengalir dari
tangan, kaki, menuju keparu-paru dan seterusnya udara dan
rasakan udara mengalir keseluruh tubuh
9. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan
tangan, udara yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-
ujung jari tangan dan kaki dan rasakan kehangatannya
Evaluasi: Saya memberikan instruksi klien untuk memusatkan
perhatian pada kaki dan tangan, udara yang mengalir dan
merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki dan
rasakan kehangatannya
10. Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apa bila
rasa nyeri kembali lagi
Evaluasi: Saya memberikan instruksi klien untuk mengulangi
teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri kembali lagi
4. Rencana tindak lanjut 1. Melakukan pemantauan terhadap nyeri yang dialami klien
2. Monitor respon klien setelah dilakukan terapi komplementer
relaksasi dan aroma terapi
5. Referensi 1. Azizah, N. (2020). Inhalasi Aromaterapi Lavender (Lavendula
angustifolia) dan Neroli (Citrus aurantium) dengan nyeri post
parttum. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(2), 147–155.
https://doi.org/10.48144/jiks.v13i2.264 Bilotta, K. (2012). Kapita
Selekta Penyakit dan Implikasi Keperawatan. EGC. Bunga Tiara.
2. Carolin, Jenny Anna Siauta, I. M. W. (2021). Pengaruh Aromaterapi
Lavender Dan Murotal Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Mekar Baru. Jurnal Menara Medika,
4(1), 60–70.
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index
3. Collin, V., & Maydinar, D. D. (2021). PENGARUH
AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST SECTIO
CAESAREA DI RUANGAN TRIBRATA RS BHAYANGKARA
KOTA BENGKULU. PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5.
Defa Adoranda, N. (2020). Penerimaan diri penderita kista ovarium.
Institutional Respiratory, 1–4.

Anda mungkin juga menyukai