Anda di halaman 1dari 1

PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1
SPO/ / / /2022

RUMAH SAKIT TK. II


Dr. R. HARDJANTO
TANGGAL KEPALA RUMAH SAKIT
TERBIT/ REVISI
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Rachmat Budi prasetyo, Sp. U
Kolonel Ckm NRP 11930096910469

1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan dan


memelihara dengan cara menempatkan obat dan perbekalan
farmasi yang diterima ditempat yang aman dari ganguan fisik yang
dapat merusak mutu obat dan perbekalan farmasi.

Obat High alert adalah obat-obat yang secara signifikan berisiko


membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau
pengelolaan yang kurang tepat.
2. Tujuan Untuk mempermudah pengontrolan obat high alert sehingga mutu
barang terjamin dan meningkatkan keamanan dalam
penyimpanan obat high alert
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Rumah sakit TK. II DR. R. Hardjanto
Tentang Pelayanan Kefarmasian
4. Prosedur a. Penyimpanan obat High Alert tidak dibedakan tempatnya
dengan obat-obat yang lain Kecuali Narkotika, Psikotropika,
dan obat-obat tertentu.
b. Penyimpanan obat high alert berdasarkan bentuk sediaan,
suhu penyimpanan, alfabetis, dan prinsip FIFO dan FEFO.
c. Obat High Alert berbentuk elektrolit konsentrat pekat harus
tersimpan di lemari khusus diberi tanda SELOTIP MERAH,
d. Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna
merah bertuliskan High alert.
e. Tempat-tempat yang diperbolehkan menyimpan obat-obat High
Alert adalah : Gudang Farmasi, Depo Rawat Jalan, Depo
Rawat Inap, Depo OK dan Depo IGD
f. Obat High Alert tidak boleh disimpan di ruang perawatan
kecuali untuk kebutuhan klinis yang penting atau penggunaan
pada saat itu.
g. Ruang perawatan yang menyimpan obat High Alert harus
memastikan obat disimpan di lokasi dengan akses terbatas
bagi petugas yang diberi wewenang.
5. Unit Terkait Instalasi Farmasi
Ruang Perawatan

Anda mungkin juga menyukai