Dr. R. HARDJANTO TANGGAL KEPALA RUMAH SAKIT TERBIT/ REVISI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. Rachmat Budi prasetyo, Sp. U Kolonel Ckm NRP 11930096910469
1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan dan
memelihara dengan cara menempatkan obat dan perbekalan farmasi yang diterima ditempat yang aman dari ganguan fisik yang dapat merusak mutu obat dan perbekalan farmasi.
Obat High alert adalah obat-obat yang secara signifikan berisiko
membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat. 2. Tujuan Untuk mempermudah pengontrolan obat high alert sehingga mutu barang terjamin dan meningkatkan keamanan dalam penyimpanan obat high alert 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Rumah sakit TK. II DR. R. Hardjanto Tentang Pelayanan Kefarmasian 4. Prosedur a. Penyimpanan obat High Alert tidak dibedakan tempatnya dengan obat-obat yang lain Kecuali Narkotika, Psikotropika, dan obat-obat tertentu. b. Penyimpanan obat high alert berdasarkan bentuk sediaan, suhu penyimpanan, alfabetis, dan prinsip FIFO dan FEFO. c. Obat High Alert berbentuk elektrolit konsentrat pekat harus tersimpan di lemari khusus diberi tanda SELOTIP MERAH, d. Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan High alert. e. Tempat-tempat yang diperbolehkan menyimpan obat-obat High Alert adalah : Gudang Farmasi, Depo Rawat Jalan, Depo Rawat Inap, Depo OK dan Depo IGD f. Obat High Alert tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali untuk kebutuhan klinis yang penting atau penggunaan pada saat itu. g. Ruang perawatan yang menyimpan obat High Alert harus memastikan obat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang. 5. Unit Terkait Instalasi Farmasi Ruang Perawatan