Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Helni Maylani Awalia
2. Rizca Fauziah
Kelas 3A

AKADEMI KEPERAWATAN SAIFUDDIN ZUHRI INDRAMAYU


Jl. Pahlawan No.45 (Bunderan kijang ) Tlp./Fax.(0234) 274357 – Indramayu
Email : Aksari_zuhri@yahoo.com

2021
ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ibu Hamil dengan
Anemia”

Sholawat serta salam juga tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan
Nabi kita Muhammad SAW. Karena berkat rahmat dan hidayahnyalah yang
menghantarkan kita semua dari jalan yang gelap gulita menuju kejalan yang
terang benderang seperti saat ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas praktik keperawatan.


Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami minta ma’af yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan
kekurangan, baik dalam pengetikan, kata-kata maupun isi makalah. Segala
kekurangan datangnya dari kami sendiri, kelebihan hanya dimiliki oleh Allah
SWT sang kholik. Oleh karena itu kami minta kritik dan saran yang membangun
dari kalian, demi penyempurnaan makalah-makalah yang akan datang.

Semoga makalah ini berguna bagi kita semua, khususnya dari saya sendiri. Amin.

Indramayu. 27 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I ..................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1.........................................................................................................................La
tar Belakang ..................................................................................................1
1.2.........................................................................................................................R
umusan Masalah ............................................................................................2
1.3.........................................................................................................................Tu
juan Penulisan ...............................................................................................2
1.4.........................................................................................................................M
anfaat Penulisan ............................................................................................3
BAB II .................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI ...........................................................................................4
2.1.........................................................................................................................
Konsep Dasar .................................................................................................4
2.1.1. Pengertian ...........................................................................................4
2.1.2. Etiologi ...............................................................................................5
2.1.3. Tanda dan Gejala ................................................................................8
2.1.4. Pathway ..............................................................................................9
2.1.5. Patofisiologi ........................................................................................10
2.1.6. Klasifikasi Anemia .............................................................................11
2.1.7. Komplikasi .........................................................................................12
2.1.8. Penatalaksanaan Medis / Terapi .........................................................12
2.2.........................................................................................................................K
onsep Asuhan Keperawatan ..........................................................................14
2.2.1. Pengkajian ..........................................................................................14
2.2.2. Diagnosa keperawatan ........................................................................18
2.2.3. Intervensi keperawatan .......................................................................22
2.2.4. Implementasi Keperawatan ................................................................27
2.2.5. Evaluasi Keperawatan ........................................................................27

ii
BAB III ...............................................................................................................28
ASUHAN KEPERAWATAN ...........................................................................28
BAB IV ................................................................................................................21
KESIMPULAN dan SARAN ............................................................................21
4.1.........................................................................................................................
Kesimpulan ...................................................................................................44
4.2.........................................................................................................................Sa
ran .................................................................................................................45

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang menjadi harapan setiap
perempuan yang sudah menikah. Pada nyatanya, tidak semua kehamilan bebas
dari masalah. Masalah yang terjadi pada ibu hamil selama kehamilan diantaranya
kehamilan ektopik atau tuba, perdarahan vagina, keguguran, hiperemesis
gravidarum, demam, plasenta previa, fibroid (mioma), abrupsio plasenta, infeksi,
diabetes mellitus gestasional, preeklampsia, PIH, dan anemia (Simkin, dkk,
2011). Menurut Prawirohardjo (2013), salah satu yang menjadi masalah besar
pada ibu hamil adalah anemia. Anemia merupakan penyebab kematian non
obstetri yang secara tidak langsung terjadi pada ibu hamil (Triana, dkk , 2015).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 memperkirakan sekitar
35 - 75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju
mengalami anemia. Indonesia prevalensi anemia pada ibu hamil sekitar 70% atau
7 dari 10 wanita hamil mengalami anemia. Tingginya pravalensinya anemia pada
ibu hamil merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia
(Adawiyani, 2013).
Anemia pada ibu hamil merupakan kondisi tubuh seorang ibu hamil dengan
jumlah kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 11 gr/dl (Aritonang, 2015).
Menurut Ridayanti (2012), ibu hamil primigravida lebih beresiko mengalami
anemia kehamilan dengan prosentase sebesar 44,6% sedangkan ibu multigravida
yang mengalami anemia kehamilan sebesar 12,8%. Hal tersebut disebabkan ibu
primigravida belum mempunyai pengalaman untuk menjaga kesehatan kehamilan
dari kehamilan sebelumnya karena baru pertama kali hamil. Perubahan fisiologis
alami yang terjadi selama kehamilan juga akan mempengaruhi jumlah sel darah
merah normal pada kehamilan, peningkatan volume darah ibu terutama terjadi
akibat peningkatan plasma, bukan akibat peningkatan sel darah merah, walaupun
ada peningkatan jumlah sel darah merah dalam sirkulasi, tetapi jumlahnya tidak
seimbang dengan peningkatan volume plasma, ketidakseimbangan ini akan
terlihat dalam bentuk penurunan kadar hemoglobin (Hb).
Dampak anemia pada ibu hamil maupun janin dapat mengganggu kesehatan,
menyebabkan abortus, persalinan prematur, infeksi, dan perdarahan saat

1
persalinan. Bahaya lainnya dapat menimbulkan resiko terjadinya kematian intra-
uteri, abortus, berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat bawaan,
peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian perinatal atau tingkat
intilegensi bayi rendah (Pratami, 2016).
Masalah keperawatan pada ibu hamil dengan anemia terbagi dalam ibu hamil
dengan anemia ringan, sedang, dan berat. Ibu hamil dengan anemia ringan
biasanya belum muncul keluhan namun beresiko mengalami anemia sedang pada
kehamilan berikutnya. Pada ibu hamil dengan anemia sedang biasannya muncul
keluhan merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang, pandangan mata
berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu, melalui
pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda pada ibu hamil seperti: pada
wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku penderita tampak pucat. Ibu
hamil dengan anemia sedang memerlukan asuhan keperawatan yang mumpuni
agar keluhan ibu hamil dapat teratasi dan mencegah menjadi anemia berat. Pada
ibu dengan anemia yang berat dapat berakibat penderita sesak napas atau pun
bisa menyebabkan lemah jantung (Syaftrudin, 2011).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan, maka rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ibu
Hamil dengan Anemia?”

1.3. Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
a. Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kencana.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada keluarga dengan
masalah anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kencana.
b. Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosa keperawatan pada
keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Kencana.
c. Mampu mendeskripsikan rencana keperawatan dengan masalah
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kencana.

2
d. Mampu mendeskripsikan implementasi keperawatan dengan masalah
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kencana.
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi keperawatan dengan masalah
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kencana.
f. Mampu mendeskripsikan dokumentasi keperawatan dengan masalah
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kencana.

1.4. Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis
Laporan kasus ini dapat diaplikasikan dan menambah wawasan
ilmu pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menerapkan asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Kencana.

2. Bagi Puskesmas dan Keluarga


Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pikiran dakam menerapkan asuhan keperawatan meliputi pengkajian,
menetukan masalah keperawatan, mampu mengintervensi dan
mengimplementasi serta mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
pada keluarga dengan masalah anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Kencana.

3. Bagi Institusi
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pikiran dan digunakan sebagai referensi sehingga dapat meningkatkan
keilmuan dalam bidang keperawatan keluarga khususnya pada ibu hamil
dengan anemia.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

2.1.1. Pengertian

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan
melalui proses ovulasi, migrasi spermatozoa menuju ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai waktunya dilahirkan.
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama yaitu usia 0
sampai 12 minggu pertama, triwulan kedua 13 minggu sampai 28 minggu,
dan triwulan ketiga 29 minggu sampai 42 minggu (Manuaba, 2012) .
Kehamilan diiringi dengan perubahan tubuh, baik secara anatomis,
fisiologis, maupun biokimiawi. Ibu hamil mengalami peningkatan
kebutuhan zat besi pada masa kehamilan. Peningkatan kebutuhan ini untuk
memenuhi kebutuhan janin guna bertumbuh karena pada pertumbuhan
janin memerlukan zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume
darah ibu. Kebutuhan zat besi selama trimester I atau pada 3 bulan awal
kehamilan relatif sedikit yaitu 0,8 mg/hari, kemudian mengalami
meningkatan selama trimester II dan III, yaitu 6,3 mg/hari (Arisman, 2010).
Selama kehamilan, wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah
hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%. Sehingga
frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi (Irianto, 2014).

B. Pengerrtian Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan saat jumlah sel darah merah atau
konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak
mencukupi untuk seluruh kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI, 2013).
Menurut Adriyani (2012) anemia diartikan sebagai suatu keadaan kadar
hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah atau lebih kecil daripada nilai
normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Anemia
gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih

4
rendah daripada normal karena ketidakmampuan jaringan pembentuk sel
darah merah dalam produksinya untuk mempertahankan kadar atau jumlah
hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah anemia yang
disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah
merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu. Anemia kehamilan adalah
kondisi tubuh dengan jumlah kadar hemoglobin dalam darah.

2.1.2. Etiologi

A. Faktor dasar
1) Sosial dan ekonomi
Kondisi lingkungan sosial sangat berkaitan dengan kondisi
ekonomi di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi makanan dan
gizi yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Misalnya, kondisi sosial
di pedesaan dan perkotaan memiliki pola konsumsi makanan dan gizi
yang berbeda pula. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam
penyediaan makanan dan kualitas gizi. Semakin tinggi tingkat
perekonomian seseorang, maka kemungkinan akan semakin baik status
gizinya dan sebalinya (Irianto, 2014).
2) Pengetahuan
Ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan rendah berisiko
mengalami defisiensi zat besi, jadi tingkat pengetahuan yang kurang
tentang defisiensi zat besi akan memberi pengaruh pada ibu hamil dalam
berperilaku kesehatan dan dapat berakibat pada kurangnya konsumsi
makanan yang mengandung zat besi dikarenakan ketidaktahuannya dan
dapat berakibat anemia pada ibu hamil (Wati, 2016).
3) Pendidikan
Tingkat pendidikan yang baik akan diikuti kemudahan dalam
memahami pengetahuan tentang kesehatan. Sedangkan rendahnya tingkat
pendidikan yang dimiliki seorang ibu hamil dapat menyebabkan
keterbatasan dalam upaya menangani masalah gizi dan kesehatan
keluarga (Nurhidayati, 2013).
4) Budaya

5
Larangan memakan jenis makanan tertentu, berhubungan dengan
makanan yang dilarang atau tidak boleh dimakan, dan banyaknya pola
pantangan terhadap makanan tertentu. Tahayul dan larangan yang
beragam yang didasarkan kepada kebudayaan dan adat adat yang
beragam di setiap daerah di dunia ini, misalnya pada ibu hamil, ada
sebagian masyarakatyang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan
ikan, tidak boleh makan telur dan jenis makanan lainnya (Ariyani, 2016).
B. Faktor tidak langsung
1) Frekuensi Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan
oleh perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan
kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap mengahadapi peran baru sebagai orangtua
(Wagiyo & Putrono, 2016). Menurut Rukiah & Yulianti (2014)
mendefinisikan bahwa pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara
berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan. Tujuan pemeriksaan kehamilan untuk memenuhi hak setiap
ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga
mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat,
melahirkan bayi yang sehat pelayanan antenatal yang terpadu,
komprehensif, serta berkualitas, memberikan konseling kesehatan dan
gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI, meminimalkan “missed
opportunity” pada ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal
terpadu, komprehensif dan berkualitas, mendeteksi secara dini adanya
kelainan atau penyakit yang diderita ibu hamil, dapat melakukan
intervensi yang tepat tehadap kelainan atau penyakit sedini mungkin pada
ibu hamil dapat melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang sudah ada. Selain itu
pemeriksaan kehamilan atau antenatal care juga dapat dijadikan sebagai
ajang promosi kesehatan dan pendidikan tentang kehamilan, persalinan,
dan persiapan menjadi orang tua (Novita, 2011).

6
2) Paritas
Paritas ibu merupakan frekuensi ibu pernah melahirkan anak hidup
atau mati, tetapi bukan aborsi terjadi secara alamiah (Nurhidayati, 2013).
semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan
atau jarak kelahiran terlalu dekat maka semakin banyak kehilangan zat
besi dan semakin besar kemungkinan mengalami anemia (Fatkhiyah,
2018).
3) Umur ibu
Umur ibu yang ideal dalam kehamilan yaitu antara umur 20-35
tahun dan pada umur tersebut resiko komplikasi kehamilan dapat
dihindari, memiliki reproduksi yang sehat, kondisi biologis dan
psikologis dari ibu hamil sudah matang. Sebaliknya pada umur < 20
tahun beresiko anemia karena pada kelompok umur tersebut
perkembangan bilogis yaitu reproduksi belum optimal atau belum matang
sepenuhnya. disisilain, kehamilan pada usia diatas 35 tahun merupakan
kehamilan yang beresiko tinggi. Wanita hamil dengan umur diatas 35
tahun juga akan rentan mengalami anemia. Hal ini menyebabkan daya
tahan tubuh mulai menurun pada usia 35 tahun keatas dan mudah terkena
berbagai infeksi selama masa kehamilan (Fatkhiyah, 2018). 4) Dukungan
suami Dukungan secara informasi dan emosional merupakan peran
penting seorang suami, dukungan secara informasi yaitu membantu
individu untuk menemukan alternative yang ada bagi penyelesaian
masalah, misalnya menghadapi masalah ketika istri menemui kesulitan
selama hamil, suami dapat memberikan informasi berupa saran, petunjuk,
pemberian nasihat, mencari informasi lain yang bersumber dari media
cetak/elektronik, dan juga tenaga kesehatan; bidan, perawat dan dokter.
Dukungan secara emosional adalah kepedulian dan empati yang diberikan
oleh orang lain atau suami yang dapat meyakinkan ibu hamil bahwa
dirinya diperhatikan yang membawa dorongan positif (Anjarwati, 2016)
C. Faktor langsung
1) Pola konsumsi

7
Kejadian anemia sangat erat jika dihubungkan dengan pola konsumsi
yang rendah kandungan zat besinya serta makanan yang dapat
memperlancar dan menghambat absorbsi zat besi (Bulkis, 2013).
2) Infeksi
Beberapa infeksi penyakit menyebabkan risiko anemia. Infeksi itu
umumnya adalah TBC, malaria, dan cacingan, karena menyebabkan
terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan terganggunya
eritrosit. Cacingan sangat jarang menyebabkan kematian secara langsung,
namun sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya karena cacing
menyerap kandungan makanan. Infeksi cacing akan menyebabkan
malnutrisi dan dapat mengakibatkan anemia defisiensi besi pada ibu
hamil. Infeksi yang disebabkan penyakit malaria dapat menyebabkan
anemia (Nurhidayati, 2013).
3) Pendarahan
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi dan pendarahan akut bahkan keduanya saling berinteraksi satu sama
lain. Pendarahan menyebabkan banyak unsur besi yang hilang keluar
bersama darah sehinggga dapat berakibat pada anemia menurut (Bulkis,
2013).

2.1.3. Tanda dan Gejala

Pada umumnya tanda-tanda anemia akan tampak jelas apabila kadar


hemoglobin (Hb) <7gr/dl. Gejala anemia dapat berupa kepala pusing,
perubahan jaringan epitel kuku, palpitasi, berkunang-kunang, pucat,
perubahan jaringan epitel kuku, lesu, lemah, gangguan sistem neuromuskular,
lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, dan
gangguan penyembuhan luka, serta pembesaran kelenjar limpa (Irianto, 2014).
Menurut Syaftrudin (2011) tanda dan gejala anemia bermula dengan
berkurangnya konsentrasi Hb selama masa kehamilan mengakibatkan suplai
oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan
gejala anemia. Pada umumnya gejala yang dialami oleh ibu hamil anemia
antara lain, ibu mengeluh merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang,
pandangan mata berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk. Selain

8
itu, melalui pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda pada ibu hamil
seperti, pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku penderita
tampak pucat. Bahkan pada penderita anemia yang berat dapat berakibat
penderita sesak napas atau pun bisa menyebabkan lemah jantung.

2.1.4. Pathway

Agen neoplastik,
Radiasi, Obat – obatan,
Infeksi, Bahan Kimia

Gangguan hemapoetik

Leukopenia Eritropeti trombositopenia


k

Anemia Hb Turun
Depresi sistem
imun

Aliran darah Oksihemogoblin turun


Pertahanan sekunder perifer menurun
terganggu
Perfusi jaringan
Penurunan transport tidak efektif
Resiko Infeksi O2 ke Jaringan

Metabolisme aerob Ketidakmampuan


Hipoksia, pucat
turun anaerob naik keluarga mengenal
masalah kesehatan
Intoleransi Aktivitas
Kelemahan
/ Keletihan Kurang Informasi
Resiko jatuh / Defisit
Resiko Cidera perawatan diri
Defisit Pengetahuan

9
2.1.5. Patofisiologi

Anemia Fisiologi pada Ibu Hamil Perubahan fisiologis alami yang


terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi jumlah sel darah merah
normal pada kehamilan, peningkatan volume darah ibu terutama terjadi
akibat peningkatan plasma, bukan akibat peningkatana sel darah merah,
walaupun ada peningkatan jumlah sel darah merah dalam sirkulasi, tetapi
jumlahnya tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma,
ketidakseimbangan ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar
hemoglobin (Hb). Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering
terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel
darah merah 18%-30% dan hemoglobin 19%, secara fisiologi hemodilusi
membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan
10 minggu dan mencapai maksimum pada usia kehamilan 24 minggu atau
trimester II dan terus meningkat hingga usia kehamilan di trimester ke III
(Reeder, dkk, 2014).
Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah merah 18%-
30% dan hemoglobin 19%, secara fisiologi hemodilusi membantu
meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu
dan mencapai maksimum pada usia kehamilan 24 minggu atau trimester II
dan terus meningkat hingga usia kehamilan di trimester ke III (Reeder, dkk,
2014). Anemia pada ibu hamil dapat berdampak terganggunya kesehatan
pada ibu hamil maupun janin yang sedang dikandungnya. Permasalahan

10
kesehatan pada janin dan ibu hamil dari dampak anemia dapat berupa
abortus, persalinan prematur, infeksi, dan perdarahan saat
persalinan.Bahaya lainnya dapat menimbulkan resiko terjadinya kematian
intrauteri, abortus, berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat bawaan,
peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian perinatal atau tingkat
intilegensi bayi rendah (Pratami, 2016).
Ibu hamil dengan anemia biasannya muncul keluhan ibu hamil dengan
anemia merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang, pandangan
mata berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu,
melalui pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda pada ibu hamil
seperti: pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku
penderita tampak pucat. Bahkan pada penderita anemia yang berat dapat
berakibat penderita sesak napas atau pun bisa menyebabkan lemah jantung
(Syaftrudin, 2011).

2.1.6. Klasifikasi Anemia

A. Anemia defisiensi besi


Anemia Gizi Besi (AGB) adalah anemia yang timbul karena
kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan
fungsi lain di dalam tubuh terganggu dan tidak berjalan dengan
sebagaimana fungsinya (Adriani, 2012). Defisiensi zat besi terjadi saat
jumlah zat besi yang diserap dalam tubuh tidak dapat mencukupi
kebutuhan tubuh. Secara umum, ada tiga penyebab AGB yaitu
kekurangan intake zat besi dari makanan (ikan, daging, hati, dan sayuran
hijau tua seperti bayam dll), meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi
yaitu pada masa pertumbuhan janin dalam kandungan saat masa
kehamilan, asupan pada penderita penyakit menahun, serta meningkatnya
pengeluaran zat besi dari tubuh karena perdarahan, cacingan, dan masa
menstruasi (Proverawati, 2010).
B. Anemia defisiensi asam folat (Megaloblastik)
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya
berlipat dua kali lipat ketika seorang ibu dalam masa hamil. Kekurangan

11
asam folat mengakibatkan peningkatan kepekaan, lelah berat, dan
gangguan tidur pada ibu hamil. Kekurangan asam folat yang besar
mengakibatkan anemia megaloblastik atau megalositik karena asam folat
berperan penting dalam metabolisme. Pada metabolisme normal
makanan akan diubah menjadi energi, pematangan sel darah merah,
sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan pembentukan heme. Gejala anemia
megaloblastik adalah diare, depresi, merasa lelah berat, merasa ngantuk
berat, dan pucat, serta perlambatan frekuensi nadi (Arisman, 2010).
C. Anemia defesiensi B12 (Perniciosa)
Anemia dengan disertai dengan rasa letih yang parah merupakan
akibat dari defesiensi B12 yang kurang dari kebutuhan tubuh. Vitamin
ini sangat penting dalam pembentukan RBC (sel darah merah). Anemia
perniciosa biasanya tidak disebabkan oleh kekurangan vitamin B12
dalam makanan, melainkan ketidaksediaan faktor intrinsik yaitu sekresi
gaster yang diperlukan untuk penyerapan vitamin B12 dalam tubuh ibu
hamil. Gejala anemia ini yaitu rasa letih dan lemah yang hebat, diare,
depresi, mengantuk berlebihan dan mudah tersinggung seta pucat
menurut (Arisman, 2010).

2.1.7. Komplikasi

Anemia menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani ibu hamil karena


sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil,
anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan proses
persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi
saat lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Disamping itu,
perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita
yang anemia dan lebih sering berakibat fatal sebab wanita yang anemia tidak
dapat mentolerir kehilangan darah pada saat persalinan. Dampak anemia pada
kehamilan bervariasi dimulai dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur, gangguan
proses persalinan (perdarahan), gangguan masa nifas (daya tahan terhadap
infeksi dan stres kurang produksi ASI rendah sehinggabayi kurang asi), dan

12
gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, cacat bawaan, BBLR,
kematian perinatal, dan lain-lain) (Irianto, 2014).

2.1.8. Penatalaksanaan Medis / Terapi

a. Pengobatan
Pengobatan dengan pemberian tablet tambah darah dan kontol setiap
bulan ke pelayanan kesehatan.
b. Konseling
Konseling memberikan pemahaman kepada ibu hamil tentang
pengertian anemia, penyebab anemia, upaya pencegahan anemi, tanda
dan gejala anemia dan dampak anemia pada kehamilan.
c. Informasi pola makan yg baik
Pola makan yang baik selama kehamilan dapat membantu tubuh
dalam mengatasi permintaan khusus karena hamil, serta memiliki
pengaruh positif pada kesehatan bayi yang akan lahir. Pola makan sehat
pada seorang ibu hamil adalah memakan makanan yang dikonsumsi oleh
ibu hamil harus memiliki jumlah kalori dan zat-zat gizi yang sesuai
dengan kebutuhan seperti karbohidrat, vitamin, mineral, serat, lemak,
protein, dan air (Manuaba, 2012). Menurut Irianto (2014) pola makan
meliputi frekuensi makan, jenis makanan, jumlah makanan, dan
pemilihan makanan.
d. Kebutuhan zat gizi
Zat gizi yang dibutuhkan ibu selama kehamilan yaitu:
1) Protein
Bagi wanita hamil, kebutuhan protein yang dibutuhkan
sekitar 60 gram setiap hari. Protein dapat diperoleh dari sumber
protein hewani (daging sapi, daging ayam, ikan, putih telur, keju,
susu, dan sebagainya) dan protein nabati seperti kacangkacangan,
tahu, dan tempe (Muchtadi, 2010).
2) Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang essensial
untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain dalam tubuh
manusia. Buah-buahan dan sayuran segar merupakan sumber dari

13
vitamin yang sangat bagus. Jenis vitamin yang bermanfat untuk ibu
hamil yaitu:
a) Vitamin B9 Vitamin B9 disebut juga dengan asam folat.
b) Vitamin B12
c) Vitamin
3) Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang pada
umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral yang dibutuhkan
oleh ibu hamil yaitu:
a) Zat besi
b) Kalsium (Ca).
e. Hubungan zat besi dan tanin dengan anemia
1) Hubungan zat besi dengan anemia
Asupan zat besi akan memberikan hubungan yang positif
yaitu setiap asupan 1 mg zat besi akan memberikan sumbangan
peningkatan kadar Hb sebesar 0,052 gr/dl kepada ibu hamil
(Riswanda, 2017). Hubungan tanin dengan anemia Tanin adalah salah
satu faktor penghambat penyerapan zat besi yang akan mengikat zat
besi terlebih dahulu sebelum dapat diserap oleh mukosa usus menjadi
zat yang tidak dapat larut, sehingga akan mengurangi penyerapannya
kedalam tubuh.

2.2. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

2.2.1. Pengkajian

Proses pengakajian keluarga ditandai dengan pengumpulan


informasi terus menerus dan keputusan professional yang mengandung arti
terhadap informasi yang dikumpulkan. Pengumpulan data keluarga berasal
dari berbagai sumber : wawancara, observasi rumah keluarga dan
fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan anggota keluarga.

a. Data umum

1) Nama kepala keluarga

2) Alamat dan no telpon

14
3) Komposisi keluarga

Komposisi keluarga terdiri dari Genogram 3 generasi.

4) Tipe Keluarga

Menjelaskan mengenai tipe/jenis keluarga beserta kendala atau


masalah-masalah yang terjadi pada keluarga tersebut.
5) Suku

Mengakaji asal usul suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi


budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
6) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang


dapat mempengaruhi kesehatan.

7) Status sosial ekonomi Keluarga

Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik


dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu sosial
ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.
8) Aktifitas Rekreasi Keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga


pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun
dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupaka
aktivitas rekreasi.
b. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari


keluarga ini.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluaruarga yang belum

15
terpenuhioleh keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat


penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian keluarga terhadap pencegaha penyakit termasuk status imunisasi,
sumber pelayanan kesehatan yang bias digunakan keluarga dan pengalaman
terhadapa pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami
dan istri.

c. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan
perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber
air minum yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan momunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan
penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluraga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
4) Perkumpulan Keluarga dan interaksi dalam Masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauhmana interaksi
keluarga dengan masyarakat.
5) Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasiltas yang dimilki
keluarga untuk menunjang kesehatan mencakup

16
fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau pendukung dari anggota keluarga dan
fasilitas social atau dukungan dari masyarakat setempat

d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur Kekuatan Keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
oranglain untuk merubah perilaku.
3) Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
4) Nilai dan Norma Budaya
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga,
yangberhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, persaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya.
2) Fungsi Sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta perilaku.
3) Fungsi Perawatan Keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian,perlindungan serta merawat anggota keluarga yg sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga didalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksanakan 5 tugas kesehatankeluarga, yaitu keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit,menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
17
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Berapa juamlah anak?
b) Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga?
c) Metodeyang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlahanggota keluarga?
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga

f. Stress dan koping keluarga


1) Stressor jangka pendek
Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu kurang dari enambulan.
2) Stressor jangka panjang
Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu lebih dari enambulan.
3) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Stressor dikaji sejauhmana keluarga berespon terhadap stressor
4) Strategi koping yang digunakan
Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan/stress.
5) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan menegnai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan
keluarga bila menghadapi permaslahan/stress.

g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode
yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.

18
2.2.2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga meruoakan perpanjangan diagnosis ke system


keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil pengkajian
keperawatan.Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah kesehatan
aktualdan potensial dengan perawat keluarga yang memiliki kemampuan dan
mendapatkan lisensi untuk menanganinya berdasarkan pendidikan dan
pengalaman.( Friedman, 2010). Tipologi dari diagnosa keperwatan adalah:
a. Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan).
b. Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan apabila sudah
ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
c. Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan suatu
kedaan dimana keluarga dalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan.
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga dengan
masalah anemia pada ibu hamil adalah :

1. Defisit pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil berhubungan dengan


kurang terpapar informasi
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan keletihan
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
d. Resiko cidera berhubungan dengan aktifitas terganggu.

Skala prioritas masalah

No Kriteria Skore Bobot Pembenaran

1. Sifat masalah:
a. Aktual
3 2
b. Resiko
2
c. Tinggi
1

19
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah :
1
a. Tinggi
2
b. Sedang
c. Rendah 1

4. Potensial untuk dicegah


a. Mudah
3 1
b. Cukup
2
c. Tidak dapat
1

5. Menonjolnya masalah
a. Masalah dirasakan
2 1
dan perlu
segera

ditangani
b. Masalah dirasakan 1
c. Masalah tidak
0
dirasakan

Total skore

Sumber : Padila, (2012) Keterangan :

Total Skor didapatkan dengan :


Skor (total nilai kriteria) x Bobot =Nilai
Angka tertinggi dalam skor

Cara melakukan Skoring adalah :


a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
c. Jumlah skor untuk semua kriteria
d. Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa
keperawatan keluarga

20
2.2.3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian,
diagnosis keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga,
dengan merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative
dan sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak,
atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010). Lain halnya menurut Padila
(2012) intervensi keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan,
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, rencana intervensi serta
dilengkapi dengan rencana evaluasi yang memuat kriteria standar. Tujuan
dirumuskan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, rasional dan
menunjukkan waktu.

21
22
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi
No.
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Intoleran aktivitas Setelah Setelah dilakukan Respon verbal -Pengertian anemia - Diskusikan dengan
berhubungan dilakukan intervensi selama dari keluarga adalah suatu keadaan keluarga tentang
dengan tindakan 2x45 menit dengan kurangnya sel darah pengertian anemia
ketidakmampuan keperawatan keluarga mampu : menyebutkan merah (eritrosit) - Jelaskan pada
keluarga dalam diharapkan Mengenal tentang dalam sirkulasi darah keluarga mengenai
merawat anggota anemia pada masalah pengertian, atau massa penyebab dan
keluarga yang ny.S teratasi  penyebab, tanda hemoglobin sehingga keadaan ibu hamil
Menjelaskan
tidak mampu dengan anemia
sakit kembali dan gejala, serta
memenuhi fungsinya - Jelaskan tanda dan
pengertian dampaknya sebagai pembawa gejala dari anemia
anemia
oksigen keseluruh pada ibu hamil
 Menjelaskan
jaringan - Jelaskan kepada
kembali
penyebab dari keluarga mengenai
anemia dampak yang akan
 Menyebutkan terjadi
-Penyebab - Beri kesempatan
tanda dan gejala
1. Peningkatan pada keluarga
anemia
volume plasma untuk bertanya
sementara
jumlah eritrosit
tidak sebanding
dengan
peningkatan

21
volume plasma
2. Defesiensi zat
besi
mengakibatkan
kekurangan
hemoglobin
(Hb)
3. Ekonomi: tidak
mampu
memenuhi
asupan gizi dan
nutrisi dan
ketidak tahuan
tentang pola
makan yang
benar
4. Kehilangan
darah yang
disebabkan oleh
perdarahan
menstruasi yang
banyak dan
perdarahan
akibat luka
5. Mengalami dua
kehamilan yang
berdekatan
6. Mengalami

22
menstruasi berat
sebelum
kehamilan.
7. Hamil saat
masih remaja .

- Tanda dan gejala


1. Kelelahan
2. Penurunan energi
3. Sesak nafas
4. Tampak pucat
dan kulit dingin
5. Tekanan darah
rendah
Respon verbal 6. Frekuensi
pernapasan cepat
 Menjelaskan
7. Kulit kuning -Diskusikan dengan
kembali dampak
disebut jaundice keluarga dampak
yang dapat terjadi
jika anemia lanjut dari anemia
pada anemia
karena kerusakan -Beri kesempatan
 Mengambil
sel darah merah pada keluarga
keputusan untuk
8. Sakit kepala untuk bertanya agar
mengatasi anemia
9. Tidak bisa mampu
pada pasien
berkonsentrasi memutuskan
10. Rambut rontok mengatasi anemia
-Beri reinforcement
positif atas

23
keputusan yang
telah diambil oleh
keluarga

- Dampak lanjut dari -Diskusikan dengan


 Menjelaskan cara anemia : keluarga cara
merawat pasien 1. Depresi perawatan pasien
Respon verbal
yang mengalami postpartum dengan anemia
anemia 2. Risiko fatal bila -Anjurkan keluarga
terjadi untuk
perdarahan mengungkapkan
3. Bblr kembali apa yang
4. Bayi lahir telah disampaikan
prematur terkait cara
5. Bayi lahir perawatan pasien
dengan anemia dengan anemia
6. Kematian janin

Cara perawatan
anemia :
- Makan makanan
yang bernutrisi

24
khusus
- Mengkonsumsi
vitamin C lebih
banyak
- Minum suplemen
zatbesi

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi


No.
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
2. Defisit Nutrisi Setelah Setelah dilakukan Respon verbal - Keluarga dapat - Diskusikan dengan
berhubungan dilakukan intervensi dan menjelaskan tentang keluarga cara
dengan tindakan keperawatan redemonstrasi cara merawat pasien perawatan pasien
ketidakmampuan keperawatan keluarga mampu : dengan deficit nutrisi dengan deficit
keluarga dalam diharapkan  Merawat anggota yaitu dengan: nutrisi
merawat anggota pada ny.S keluarga yang 1. Konsumsi - Anjurkan keluarga
keluarga yang teratasi sedang sakit makanan sehat untuk
dan bergizi mengungkapkan
sakit
2. Tidur cukup kembali apa yang
3. Rutin berolahraga telah disampaikan
4. Minum cukup terkait cara
5. Hindari konsumsi perawatan pasien
alkohol, merokok dengan deficit
dan penggunaan nutrisi
obat terlarang
6. Jauhi konsumsi

25
kafein

26
2.2.4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi
keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,
pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari.
Implementasi asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan
keperawatan transkultural menggunkan tiga strategi utama, yaitu
mempertahankan budaya yang sesuai dengan situasi dan kondisi
kesehatannya saat ini; negosiasi budaya yang lebih menguntungkan situasi
dan kondisi kesehatannya saat ini; dan melakukan restrukturisasi budaya,
yaitu dengan menggantikan budaya yang lebih sesuai dengan situasi
kesehatannya saat ini (Sugiharto,2012).

2.2.5.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai
keberhasilan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehinga
memiliki produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota
keluarga. Sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi
adalah tahap yang menetukan apakah tujuan yang telah ditetapkan akan
menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi.
(Sugiharto,2012).

27
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


Fasilitas Yankes Puskesmas Balongan No. Register 254

Nama Perawat yang Ns.A Tanggal 11 Agustus 2021


mengkaji Pengkajian

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Tn.D Bahasa sehari-hari Bahasa Indonesia
Keluarga

Alamat Rumah Sukaurip, 089675255876 Jarak yankes 500m


& Telp terdekat

Agama & Islam, Jawa Alat Transportasi Mobil


Suku

DATA ANGGOTA KELUARGA

No Nama Hub dgn Umu J Suku Pendidi Pekerja Status TTV Status Alat
KK r K kan an Saat Gizi (TB, (TD, Imunisasi Bantu/
Terakhir Ini BB, BMI) N, S, Protesa
P)

1 Tn.D Suami 34 L Jawa Sarjana PNS 170, 70,

2 Ny.S Istri 32 P Jawa SMA IRT 165, 60

3 An.D Anak 7 L Jawa SD Pelajar 110,20

LANJUTAN

No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Analisis Masalah


Alergi Kesehatan
Saat ini

1 Tn.D Baik Sehat - -

2 Ny.S Baik Sakit Anemia

3 An.D Baik Sehat -

28
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)
3. DATA PENUNJANG KELUARGA
Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga

 Tipe Rumah :  Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :


Yakarena keluarga lebih yakin dengan nakes/Tidak
Permanen/tidak permanen* rumah milik
 Memberi ASI ekslusif :
sendiri, bangunana terbuat dari batu bata dan
Ya, selama 6 bulan/ Tidak*
semen, terdiridari 3 kamar tidur, 2 kamar
 Menimbang balita tiap bln :
mandi, dapur dan ruang tamu.
Ya, di posyandu/ Tidak*
 Ventilasi :  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Ya, air mineral yang direbus sendiri/ Tidak*
Cukup/Kurang* jendela rumah sering terbuka  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
dan tampak bersih Ya, air tidak kotor, tidak ada jentik nyamukTidak*
 Pencahayaan Rumah :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya, menggunakan air mengalir dan sabun/ Tidak*
Baik/ Tidak* karena jendela rumah Tn. D  Tersedia tempat pembuangan sampah :
selalu dibuka Ya, terdapat 4 tempat sampah. Halaman depan 1, dalam 1, dapur 1
dan halaman belakang 1/ Tidak*
 Saluran Buang Limbah :
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
Baik /Cukup/Kurang* karena memiliki tempat Ya, keluarga selalu melakukan kebersihan/ Tidak*
pembuangan limbah  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya, seperti ayam, ikan, dan sayur sayuran/ Tidak*
 Sumber Air Bersih :  Menggunakan jamban sehat :
Sehat/Tidak Sehat* karena rumah Tn.D Ya, jamban terlihat bersih/ Tidak*
menggunakan PDAM  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya, keluarga selalu membersihkan tempat yang terdapat genangan
 Jamban Memenuhi Syarat : air/ Tidak*
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak* keluarga makan buah
Ya/Tidak* Terdapat wc didalam rumah Tn. D hanya seminggu sekali
 Tempat Sampah Tertutup :  Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya, keluarga ada yang bekerja,
membersihkan rumah dan bermain/ Tidak*
Ya/Tidak* dirumah Tn. D tersedia tempat  Tidak merokok di dalam rumah  : Ya, karena tidak ada yg merorok/
sampah tertutup Tidak*
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah
Anggota Keluarga 8m2/orang :

Ya/Tidak* rumah Tn. D memiliki luas yang


sesuai dengan anggota keluarga yang tiggal
dalam rumah tersebut.

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA


KELUARGANYA
 Adakah anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan atau sakit saat ini :  Tidak  Ada, yaitu Ny.S
 Apakah ada anggota keluarga yang pernah terkena masalah kesehatan yang sama dengan pasien sebelumnya:  Tidak
karena saat kehamilan pertama, Ny.S tidak mengalami anemia.  Ya
 Siapa yang membantu jika ada anggota keluarga yang menderita sakit :  Semua anggota  Hanya Ibu  Lainnya
karena keluarga Tn.D menerapkan saling menjaga satu sama lain
 Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarga yang menderita sakit:  Ada, karena Tn.D menerapkan untuk
saling perhatian  Tidak ada, sebab keluarga
 Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya  Tidak, sebab keluarga tidak mengerti
tentang masalah yang diderita
 Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami pasien:  Ya  Tidak, sebab keluarga tidak
mengetahui masalah yang diderita
 Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya  Tidak, sebab keluarga

29
tidak mengetahui tentang masalah yang dialami
 Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami pasien bila tidak diobati/dirawat :  Ya  Tidak.
Karena keluarga tidak mengerti tentang masalah yang diderita
 Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan keluarganya:  Keluarga  Tetangga  Kader
 Tenaga kesehatan, yaitu nakes yang berada di puskesmas
 Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan tersebut :  Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes, Karena, keluarga menganggap jika tidak diobati maka akan semakin parah
 Tidak terpikir sebab .
 Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan anggota secara aktif :  Ya , karena Tn.D selalu
mengajarkan phbs dalam keluarganya  Tidak.
 Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya  Tidak , karena
keluarga belum mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien
 Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialami pasien :
 Ya  Tidak, karena keluarga belum mengetahui masalah yang diderita pasien
 Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami pasien :  Ya  Tidak, sebab
keluarga belum mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien
 Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya , karena keluarga selalu menerapkan phbs dalam rumah  Tidak, sebab
 Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan pada
anggota keluarganya :
 Ya , karena keluarga langsung melakukan pengobatan masalah kesehatan pasien dengan sumber daya yang berada di
masyarakat  Tidak, sebab

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA :


Kesimpulan:
1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran -
Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif -
Kemandirian II; jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif -
Kemandirian III: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran -
Kemandirian IV: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7

Lampiran
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama Individu yang sakit : ny.S Diagnosa Medik :

Sumber Dana Kesehatan : Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :

Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan


 Pola BAK …
Kesadaran : compos mentis  Edema  Bunyi jantung: x/hr,vol ..ml/hr  Sianosis
.....
GCS :  Hematuri   Sekret /
 Asites  Akral dingin Poliuria Slym
TD : 110/70 mm/Hg  Oliguria 
 Tanda Perdarahan: Disuria  Irama
R : 18 x/ menit
 Inkontinensia  ireguler
36.0 0 purpura/ hematom/
S : C Retensi
 Wheezing
petekie/ hematemesis/  Nyeri saat BAK
N : 80 x/ menit

melena/ epistaksis*  KemampuanBAK
 Takikardia Ronki .................

30
 Bradikardia  Tanda Anemia : Pucat/ : Mandiri/ .......................

 Tubuh teraba hangat Konjungtiva pucat/ Bantu  Otot bantu


Lidah sebagian/tergantung* napas .................
 Menggigil .
pucat/ Bibir pucat/  Alat bantu:
Tidak/Ya*………   Alat bantu
Akral pucat*
Gunakan Obat nafas ..................
 Tanda Dehidrasi: :Tidak/Ya*... ..

mata cekung/ turgor  Kemampuan  Dispnea


kulit BAB :Mandiri/
 Sesak
berkurang/ bibir kering Bantu
sebagian/tergantung*  Stridor
*
 Alat bantu:  Krepirasi
 Pusing  Tidak/Ya*...
Kesemutan

 Berkeringat  Rasa
Haus

 Pengisian kapiler  3
detik

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori

 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi


perabaan :
Nafsu Makan :  Kontraktur
 Buram  Kesemutan
Berkurang/Tidak*  Fraktur pada …….............
 Sulit Menelan  Tak bisa melihat  Kebas pada
Nyeri otot/tulang*
..........................…
 Disphagia  Drop Foot Lokasi  Alat bantu …........  Disorientasi
……...........…  Parese
 Bau Nafas
 Visus ………........ 
 Tremor Jenis ……......
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/ Halusinasi  Disartria
…......…..
Fungsi pendengaran :  Amnesia
geraham/rahang/palatum*  Paralisis
 Malaise / fatique
 Distensi Abdomen  Kurang jelas  Refleks
 Atropi patologis ……
 Bising  Tuli  Kejang :
 Kekuatan otot ....
Usus: ................................ sifat …….. lama ..……
….............…..
 Alat bantu
 Konstipasi
 Postur tidak frekwensi ....................................
 Diare .......x/hr normal .................  Tinnitus Fungsi
Penciuman
 Hemoroid,  RPS Atas : bebas/ Fungsi Perasa  Mampu
grade ..................... terbatas/  Mampu  Terganggu
kelemahan/  Terganggu
 Teraba Masa
abdomen ......... kelumpuhan

(kanan / kiri)* Kulit


 Stomatitis 
Warna ...................  RPS Bawah  Jaringan parut  Memar  Laserasi
:bebas/terbatas/  Ulserasi  Pus ………
 Riwayat obat
pencahar .........  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah 

31
 Maag kelemahan/kelumpuhan Krustae
 Konsistensi ..........
(kanan / kiri)*  Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... 
Diet Khusus: Perubahan warna…….
 Berdiri : Mandiri/ Bantu
Tidak/Ya*................
 Decubitus: grade … Lokasi ………..….
sebagian/tergantung*
 Kebiasaan makan-minum :
Tidur dan Istirahat
 Berjalan : Mandiri/
Mandiri/ Bantu sebagian/
Bantu  Susah tidur
Tergantung*
sebagian/tergantung*  Waktu tidur
 Alergi makanan/minuman : …………………………………………………
 Alat Bantu : ……………
Tidak/Ya*..............
Tidak/Ya*..........................  Bantuan obat,
 Nyeri : …………………………………………..
........
Tidak/Ya*....................... ………………
 Alat bantu :
Tidak/Ya*.............

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri


Sehari-hari
 Cemas  Denial   Interaksi dengan  Gigi-Mulut
Marah Keluarga : kotor  Mandi :
Mandiri/ Bantu
 Takut  Putus asa Baik/  Mata kotor 
Depresi tehambat* ...................... Kulit kotor
sebagian/tergantun
 Rendah diri  Menarik  Berkomunikasi :  g*
diri Perineal/genital
Lancar/
kotor  Berpakaian :
 Agresif Perilaku terhambat* ...............
Mandiri/ Bantu
kekerasan  Hidung kotor
 Kegiatan sosial sehari-
 Kuku kotor
 Respon pasca trauma ..... hari :
sebagian/tergantun
 Tidak mau melihat bagian  Telinga kotor
g*
tubuh yang rusak
………………………………  Rambut-
 Menyisir
……. Kepala kotor
Rambut : Mandiri/

Bantu
sebagian/tergantun
g*

Keterangan Tambahan terkait Individu

32
DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT

Laboratorium Radiologi EKG USG

SKALA PRIOROTAS MASALAH

No Kriteria Skore Bobot Pembenaran

1. Sifat masalah:
d. Aktual
3 2
e. Resiko
2
f. Tinggi
1

2. Kemungkinan masalah dapat


diubah :
1
d. Tinggi
2
e. Sedang
f. Rendah 1

4. Potensial untuk dicegah


d. Mudah
3 1
e. Cukup
2
f. Tidak dapat
1

5. Menonjolnya masalah
d. Masalah dirasakan
33
dan perlu 2 1
segera

ditangani
e. Masalah dirasakan
1
f. Masalah tidak
dirasakan 0

ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan

DS : Intoleran aktivitas berhubungan


1. dengan ketidakmampuan keluarga
 Pasien mengatakan badannya lemas dalam merawat anggota keluarga
 Pasien mengatakan energinya tidak pulih walaupun sudah tidur yang sakit
 Pasien mengatakan memakan banyak waktu untuk beristirahat agar
tenaganya pulih
 Pasien mengatakan sulit melakukan aktivitas

34
DO :

 Pasien tampak lesu


 Konjungtiva anemis
 Pasien mengeluh lelah

2 Defisit nutrisi berhubungan


DS : dengan ketidakmampuan
 pasien mengatakan mual, muntah keluarga dalam merawat
 pasien mengatakan nafsu makan berkurang anggota keluarga
 Keluarga pasien mengatakan pasien hanya menghabiskan ½ porsi
makan yang diberikan

DO :
 Pasien tampak lemas
 Mukosa terlihat kering

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawa anggota keluarga

MENGETAHUI :

Nama Koordinator Tanggal/


Tandatangan

35
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes Puskesmas Balongan No. Register 222145

Nama Perawat yang mengkaji Ns.A Nama Penanggungjawab/ KK Tn.D

Nama Individu/ Keluarga/ Ny.S Alamat Desa sukaurip, Jalan sunan kalijaga
Kelompok

Penyakit/ Masalah Kesehatan Anemia

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi


No. Rencana Intervensi
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Intoleransi aktivitas Setelah Setelah dilakukan Respon verbal dari -Pengertian anemia - Diskusikan dengan keluarga
berhubungan dengan dilakukan intervensi selama keluarga dengan adalah suatu keadaan tentang pengertian anemia
ketidakmampuan
tindakan 2x45 menit menyebutkan kurangnya sel darah - Jelaskan pada keluarga mengenai
keluarga dalam
merawat anggota keperawatan keluarga mampu : tentang merah (eritrosit) penyebab dan keadaan ibu hamil
keluarga yang sakit selama 2x45 pengertian, dalam sirkulasi dengan anemia
Mengenal darah atau massa - Jelaskan tanda dan gejala dari
menit penyebab, tanda
masalah hemoglobin anemia pada ibu hamil
diharapkan dan gejala, serta
sehingga tidak - Jelaskan kepada keluarga mengenai
anemia pada 

36
ny.S teratasi  dampaknya mampu memenuhi dampak yang akan terjadi
 fungsinya sebagai - Beri kesempatan pada keluarga
pembawa oksigen untuk bertanya
keseluruh jaringan

 Menjelaskan -Penyebab anemia
kembali 1.
pengertian volume plasma
anemia sementara
 Menjelaskan jumlah
kembali penyebab eritrosit tidak
dari anemia sebanding
 Menyebutkan dengan
tanda dan gejala peningkatan
anemia volume plasma
2.
besi
mengakibatkan
kekurangan
hemoglobin
(Hb)
3.
mampu
memenuhi
asupan gizi
dan nutrisi dan
ketidak tahuan
tentang pola

37
makan yang
benar
4.
darah yang
disebabkan
oleh
perdarahan
menstruasi
yang banyak
dan
perdarahan
akibat luka
5.
kehamilan
yang
berdekatan
6.
menstruasi
berat sebelum
kehamilan.
7.
masih remaja

- Tanda dan gejala


anemia
1. Kelelahan

38
2. Penurunan
energi
3. Sesak nafas
4. Tampak pucat
dan kulit
dingin
5. Tekanan
darah rendah
6. Frekuensi
pernapasan
cepat
7. Kulit kuning
disebut
jaundice jika
anemia karena
kerusakan sel
darah merah
8. Sakit kepala
9. Tidak bisa
berkonsentrasi
10. Rambut
rontok

- Menyebutkan
Dampak lanjut -Diskusikan dengan keluarga dampak
dari anemia : lanjut dari anemia

39
TUK 2 1. Depresi Cara perawatan -Beri kesempatan pada keluarga untuk
Keluarga mampu postpartum anemia : bertanya agar mampu memutuskan
mengambil 2. Risiko fatal mengatasi anemia
keputusan untuk bila terjadi - Makan makanan -Beri reinforcement positif atas
mengatasi anemia perdarahan yang bernutrisi keputusan yang telah diambil oleh
3. Bblr khusus keluarga
 Menjelaskan 4. Bayi lahir
kembali prematur - Mengkonsumsi
dampak yang 5. Bayi lahir vitamin C lebih
dapat terjadi dengan anemia banyak
pada anemia 6. Kematian janin
- Minum suplemen
 Mengambil
zatbesi
keputusan
untuk
mengatasi
anemia pada
pasien

Respon verbal -Diskusikan dengan keluarga cara


perawatan pasien dengan anemia

40
TUK 3 Respon verbal -Anjurkan keluarga untuk
Keluarga mampu mengungkapkan kembali apa yang
merawat anggota telah disampaikan terkait cara
keluarga yang perawatan pasien dengan anemia
mengalami
anemia

 Menjelaskan
cara merawat
pasien yang
mengalami
anemia

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi

41
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
2. Defisit Nutrisi Setelah  TUK 3 Respon verbal dan - Keluarga dapat - Diskusikan dengan keluarga cara
berhubungan dilakukan  Keluarga mampu redemonstrasi menjelaskan tentang perawatan pasien dengan deficit
dengan tindakan merawat anggota cara merawat pasien nutrisi
ketidakmampuan keperawatan keluarga yang dengan deficit - Anjurkan keluarga untuk
keluarga dalam selama 2x45 mengalami nutrisi yaitu dengan: mengungkapkan kembali apa yang
merawat anggota menit anemia 1. Konsumsi telah disampaikan terkait cara
keluarga yang diharapkan  Merawat makanan sehat perawatan pasien dengan deficit
anggota dan bergizi nutrisi
sakit deficit nutrisi
keluarga yang 2. Tidur cukup
pada ny.S 3. Rutin berolahraga
sedang sakit
teratasi 4. Minum cukup
5. Hindari konsumsi
alkohol, merokok
dan penggunaan
obat terlarang
6. Jauhi konsumsi
kafein

42
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register 222145

Nama Perawat yang Ns.A Nama Penanggungjawab/ KK Tn.D


mengkaji

Nama Individu/ Keluarga/ Ny.S Alamat Sukaurip, jalan sunan kalijaga


Kelompok

Penyakit/ Masalah Kesehatan Anemia

Tgl/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Ttd


No. Evaluasi Perawat

Hari Intoleransi aktivitas berhubungan TUK 1 S:


ke 1 dengan ketidakmampuan  Mendiskusikan bersama keluarga
 Pasien dan keluarga mampu
keluarga dalam merawat anggota tentang pengertian anemia
Dx 1 keluarga yang sakit R/ keluarga mampu menjelaskan menjelaskan kembali pengertian
kembali pengertian anemia yaitu :
Anemia adalah kondisi dimana sel
suatu keadaan kurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau darah merah menurun atau
massa hemoglobin sehingga tidak mampu
menurunnya kadar hemoglobin
memenuhi fungsinya sebagai pembawa
oksigen keseluruh jaringan  Keluarga mengatakan dapat
memahami penjelasan mengenai

43
TUK II cara merawat pasien dengan
- Menjelaskan kepada keluarga deficit nutrisi
mengenai dampak yang akan terjadi
pada penderita anemia :
O:
R/ Keluarga mampu menyebutkan
komplikasi dari penyakit anemia  keluarga mampu mengerti serta
TUK III
memahami apa yang sudah
- Mengajarkan keluarga cara merawat
kondisi pasien : diedukasi oleh perawat dan sangat
R/keluarga mampu melakukan cara
memperhatikan edukasi dari
perawatan yang telah dipaparkan
perawat perawat dan menayakan jka ada
kalimat edukasi yang belum jelas
Dx 2 Defisit nutrisi berhubungan TUK III
dengan ketidakmampuan  Menjelaskan pada keluarga mengenai
keluarga dalam merawat anggota bagaimana cara melakukan perawatan A:
keluarga pada pasien deficit nutrisi :
 Masalah teratasi sebagian
R/ Keluarga mengatakan dapat
memahami penjelasan mengenai cara
merawat pasien saat keletihan
P:
 Intervensi

Hari Intoleransi aktivitas berhubungan TUK 1 S:


ke 2 dengan ketidakmampuan  Menjelaskan kepada keluarga mengenai  Keluarga mengatakan akan
keluarga dalam merawat anggota penyebab dari keadaan pasien dengan merawap pasien dengan sangat
Dx 1 keluarga yang sakit menggunakan lembar balik baik agar kondidi sakitnya tidak
R/ keluarga mampu menyebutkan semakin parah

44
penyebab : ekonomi, kehilangan  pasien dan keluarga mampu
darah, mengalami 2 kehamilan yang mengikuti arahan dari perawat
berdekatan, hamil saat masih remaja  Keluarga mampu
 Menjelaskan tanda dan gejala dari mendemonstrasikan apa yang telah
anemia : diajarkan oleh perawat
R/ keluarga mampu menyebutkan tanda O:
gejala : Kelelahan, Penurunan energi,  keluarga mampu mengerti serta
Sesak nafas, Tampak pucat dan kulit
memahami apa yang sudah
dingin, Tekanan darah rendah, Frekuensi
pernapasan cepat, sakit kepala diedukasi oleh perawat dan sangat
memperhatikan edukasi dari
TUK II
- Memberi kesempatan pada keluarga perawat dan menayakan jka ada
untuk bertanya kalimat edukasi yang belum jelas
R/ keluarga tidak bertanya karena
sudah memahami penjelasan yang A:
telah disampaikan perawat  masalah teratasi sebagian
TUK III
- Membantu keluarga untuk P : intervensi dilanjutkan
mengulangi apa yang telah
didiskusikan atau dijelaskan
R/ Keluarga mampu menjelaskan
kembali
materi yang telah diberikan perawat yang
berisi pengertian, penyebab, tanda gejala dan
komplikasi

45
TUK III
Dx 2 Defisit nutrisi berhubungan  Membuat jadwal untuk pemberian
dengan ketidakmampuan pendidikan kesehatan tentang pengaturan
keluarga dalam merawat anggota istirahat dan tidur pada ibu hamil :
keluarga R/ pasien dan keluarga mampu mengikuti
arahan dari perawat
 Mendemonstrasikan bersama keluarga
cara pengaturan istirahat dan tidur :
R/ Keluarga mampu mendemonstrasikan
apa yang telah diajarkan oleh perawat

46
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil telah
dilakukan asuhan keperawatan pada Ny.R ibu hamil dengan anemia selama 3
hari di rumah Ny.R, pemberian asuhan keperawatan meliputi pengkajian
keperawatan, analisa keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan dilakukan
secara runtut sesuai permasalahan Ny.R ibu hamil dengan anemi.

4.2. Saran
1. Penulis
Penelitian ini dapat sumber tempat belajar dalam penelitian asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia yang merujuk beberapa
sumber.
2. Perawat dan Profesi Keperawatan
Penelitian ini dapat dijadikan masukan, pertimbangan dan rujukan
dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia yang
bermutu.

47
DAFTAR PUSTAKA
A, Mann Jim & Truswell, Stewart. (2014). Buku ajar ilmu gizi edisi 4. Jakarta:
EGC
Adawiyani,R.(2013). Pengaruh Pemberian BOOKLET Anemia Terhadap
Pengetahuan, Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil di Unit Rawat Jalan Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya. Surabaya : Jurnal Ilmiah
Adria Andriyani, R., Triana, A. & Juliarti, W., 2015. Buku Ajar Biologi
Reproduksi dan Perkembangan. Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish
Anjarwati & Septi Ana. (2016). Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan
Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet FE di Puskesmas Jetis
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Bidan. Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes Ri
Mandasari, Rachmawati. O. 2015. Hubungan Konsumsi Asupan Protein, Zat
Besi
dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Desa Joho
Kecamata Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi. Program
Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta Manuaba I. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB, Jakarta: EGC
Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Reeder, S.J, dkk (2014). Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi &
Keluarga (ed 18). Jakarta : EGC
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (2011). Keperawatan maternitas :
Kesehatan wanita, bayi & keluarga edisi 18. Jakarta : EGC.
Wati, Ega Rima. 2016. Ragam Media Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Williams., & Wilkins. (2011). Nursing:Menafsirkan Tanda-Tanda dan Gejala
Penyakit. jakarta : PT Indeks.
Wylie L, Bryce H. Manajemen Kebidanan: Gangguan Medis Kehamilan dan
Persalinan. Jakarta: EGC; 2010

48
49

Anda mungkin juga menyukai