© BSN 2011 i
SNI 4726:2011
“H
ak
Prakata Ci
pt
a
Standar Nasional Indonesia (SNI) 4726:2011, Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan Ba
mineral disusun oleh Panitia Teknik 07-02 Potensi Kebumian. Standar ini merupakan revisi dari da
SNI 13-4726-1998 dan SNI 13-4726-1998/Amd 1:1999 Klasifikasi sumberdaya mineral dan n
cadangan. Revisi tersebut diantaranya dilakukan pada bagian penjelasan sumberdaya dan St
cadangan serta penambahan pedoman pelaporan yang harus ditandatangani oleh tenaga an
kompeten (competent person). da
rdi
Standar ini telah disepakati oleh pihak berkepentingan (stakeholders) yang terkait, yaitu sa
perusahaan tambang, perguruan tinggi/lembaga penelitian dan instansi teknis pada forum
si
konsensus nasional yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2011.
Na
Penyusunan standar ini mengacu kepada pedoman tentang Penulisan Standar Nasional sio
Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), yaitu Pedoman Penulisan nal
Standar Nasional (PSN) 08:2007. ,
Co
Dengan ditetapkannya SNI 4726:2011, Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan py
mineral, maka standar ini membatalkan dan menggantikan SNI 13-4726-1998/Amd 1 : 1999 sta
Klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan. nd
ar
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
we
bsi
te
da
n
tid
ak
un
tu
© BSN 2011 ii
SNI 4726:2011
“H
ak
Pendahuluan Ci
pt
a
Cebakan mineral (bahan tambang) merupakan salah satu kekayaan alam yang mempengaruhi Ba
perekonomian nasional. Oleh karena itu, upaya untuk mengetahui kuantitas dan kualitas da
cebakan mineral hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, n
seiring dengan tahapan eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan eksplorasi, semakin besar pula St
tingkat keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumberdaya dan cadangan mineral. an
da
Di Indonesia, masalah yang ada adalah belum terwujudnya standar pelaporan sumberdaya dan rdi
cadangan mineral. Sehingga dalam pernyataan mengenai kuantitas dan kualitas sumberdaya sa
mineral atau cadangan sering timbul kerancuan, terlebih apabila pernyataan tersebut tidak
si
disertai penjelasan yang rinci mengenai kriteria klasifikasi dan estimasinya.
Na
The Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore sio
Reserves (JORC Code, 2004 edition) yang menjadi acuan utama dalam perumusan standar ini nal
mengandung prinsip-prinsip utama yang mengatur operasi dan aplikasi dari JORC Code yaitu ,
transparency (transparansi), materiality (materialiti), dan competence (kompetensi). Co
Transparansi mensyaratkan bahwa pembaca laporan disuguhi dengan informasi yang cukup, py
penyajian yang jelas dan tidak ambigu, untuk memahami laporan dan tidak menyesatkan. sta
Materialiti mensyaratkan laporan berisi semua informasi relevan, yang diperlukan oleh nd
pemerintah, investor dan penasihat profesionalnya secara wajar, dan sepantasnya diharapkan ar
dijumpai dalam laporan tersebut, untuk keperluan pengambilan keputusan yang tepat dan ini
berimbang mengenai hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan mineral yang di
dilaporkan. Kompetensi mensyaratkan bahwa laporan didasarkan atas pekerjaan orang-orang
bu
yang bertanggungjawab, berkualitas, dan berpengalaman sesuai dengan aturan dan kode etik
profesional. at
un
Berkenaan dengan hal tersebut, Panitia Teknis 07-02 Potensi Kebumian menyusun suatu tu
standar yang harus digunakan pada saat penyusunan laporan sumberdaya dan cadangan k
mineral. pe
na
Standar ini merupakan pedoman untuk pelaporan hasil eksplorasi dan klasifikasi sumberdaya ya
dan cadangan mineral. Istilah dan definisi yang diberikan dalam standar ini adalah yang umum ng
digunakan dalam pelaporan sumberdaya dan cadangan mineral. an
di
Dengan demikian, melalui standar ini diharapkan tidak ada lagi kerancuan pernyataan mengenai
we
kuantitas dan kualitas sumberdaya dan cadangan mineral.
bsi
te
da
n
tid
ak
un
tu
Untuk menekankan sifat ketidaktepatan dari sumberdaya mineral yang diestimasi, hasil
akhir harus selalu disebut sebagai ”estimasi” dan bukan ”perhitungan”.
Cadangan mineral mungkin mengikutkan material pengotor (dilusi) yang bukan bagian dari
sumberdaya mineral hasil estimasi awal. Sangat penting bahwa perbedaan mendasar
Tabel 1 (lanjutan)
© BSN 2011 23 dari 32
SNI 4726:2011
“H
ak
Parameter cut-off Dasar dari penerapan cut-off grade atau penerapan parameter Ci
kualitas. pt
Faktor penambangan Asumsi yang dibuat berkenaan dengan metode penambangan a
atau asumsi yang yang mungkin, dimensi penambangan minimum dan dilusi Ba
berkaitan dengan penambangan internal (atau eksternal kalau ada). Tidak selalu da
penambangan memungkinkan untuk membuat asumsi berkenaan dengan n
metode penambangan dan parameter dalam estimasi St
sumberdaya mineral. Bila tidak ada asumsi yang telah dibuat, an
hal ini harus dilaporkan. da
Faktor metalurgi dan Dasar yang dipakai untuk membuat asumsi atau prediksi rdi
asumsinya berkenaan dengan kelayakan metalurgi. Tidak selalu sa
memungkinkan untuk membuat berkenaan dengan proses dan
si
parameter perlakuan metalurgi ketika membuat pelaporan
sumberdaya mineral. Bila tidak ada asumsi yang bisa dibuat, hal
Na
ini harus dilaporkan. sio
Bulk Density Apakah diasumsikan atau ditetapkan. Jika diasumsikan, dasar nal
yang digunakan apa. Jika ditetapkan, metode apa yang ,
digunakan, apakah cara basah atau kering, frekuensi Co
pengukuran, sifat – ukuran dan keterwakilan dari percontoh. py
Klasifikasi Dasar klasifikasi sumberdaya mineral menjadi berbagai sta
kategori. nd
Apakah perhitungan yang tepat sudah diambil untuk semua ar
faktor yang relevan, seperti misalnya keyakinan relatif dalam ini
perhitungan tonase dan kadar, keyakinan dalam kemenerusan di
geologi dan nilai logam, kualitas, kuantitas dan distribusi data. bu
Apakah hasil sudah secara tepat merefleksikan dengan at
pandangan tenaga kompeten terhadap mineralisasi
un
Audit dan pengkajian Hasil dari pemeriksaan atau penelaahan atas estimasi
ulang tu
sumberdaya mineral
k
Diskusi tentang Bila perlu suatu pernyataan ketepatan dan/atau keyakinan
ketepatan/keyakinan pe
relatif tentang estimasi sumberdaya mineral dengan
relatif menggunakan pendekatan atau prosedur yang dianggap tepat na
oleh tenaga kompeten. Sebagai contoh, penerapan dari ya
prosedur statistik atau geostatistik untuk menghitung ketepatan ng
relatif dari sumberdaya dalam batas keyakinan tertentu, atau, an
jika pendekatan semacam ini tidak dianggap tepat, diskusi di
kualitatif dari faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan dan we
keyakinan relatif dari estimasi. bsi
Pernyataan harus dinyatakan secara spesifik apakah estimasi te
adalah bersifat global atau lokal, dan jika lokal, nyatakan tonase da
atau volume yang relevan, yang harus juga relevan terhadap n
evaluasi keteknikan dan keekonomian. Dokumentasi harus tid
mencakup asumsi yang dibuat dan prosedur yang digunakan.
ak
un
tu