Anda di halaman 1dari 28

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.

id dan tidak untuk di


komersialkan”

SNI 1744:2012

Metode uji CBR laboratorium

Badan Standardisasi Nasional


Standar Nasional Indonesia

ICS 93.020
“H
ak
Ci
pt
a
Ba
da
n
St
an
da
rd
isa
si
Na
si
on
al,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
© BSN 2012 ng
an
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau di
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN w
w
BSN w.
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10. bsn
Telp. +6221-5747043 .go
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
.id
www.bsn.go.id da
n
Diterbitkan di Jakarta
ti
da
k
un
tu
k
SNI 1744:2012
“H
Daftar isi ak
Cip
ta
Ba
Daftar isi................................................................................................................................... i da
Prakata.................................................................................................................................... ii n
Sta
Pendahuluan........................................................................................................................... iii nd
1 Ruang lingkup................................................................................................................ 1 ard
2 Acuan normatif............................................................................................................... 1 isas
i
3 Istilah dan definisi........................................................................................................... 2 Na
4 Arti dan kegunaan.......................................................................................................... 3 sio
nal
5 Peralatan........................................................................................................................ 3
,
6 Contoh material.............................................................................................................. 4 Co
7 Hubungan kadar air dan densitas...................................................................................4 py
sta
8 Cara pengerjaan............................................................................................................. 5
nd
9 Perhitungan.................................................................................................................... 7 ar
10 Laporan........................................................................................................................ 10 ini
dib
Lampiran A (normatif) Gambar peralatan pengujian CBR laboratorium.................................11 uat
Lampiran B (informatif) Gambar alat uji penetrasi CBR laboratorium....................................16 unt
uk
Lampiran C (informatif) Daftar penyimpangan teknis dan penjelasannya..............................17
pe
Lampiran D (normatif) Contoh formulir isian..........................................................................18 na
Lampiran E (normatif) Grafik penentuan CBR desain............................................................19 ya
ng
Lampiran F (informatif) Contoh isian formulir.........................................................................20
an
Lampiran G (informatif) Contoh penentuan CBR desain........................................................22 di
Bibliografi............................................................................................................................... 23 w
w
w.
bsn
Gambar 1 - Kurva hubungan antara beban dan penetrasi.....................................................8
.go
Gambar 2 - Penentuan CBR desain untuk contoh uji yang dipadatkan pada kadar air optimum .id
............................................................................................................................ 9 da
Gambar 3 - Penentuan CBR desain untuk pemadatan contoh uji pada suatu rentang kadar n
air tertentu........................................................................................................... 10 ti
da
Gambar A.1 - Peralatan uji CBR laboratorium.......................................................................14 k
un
tu
Tabel A.1 - Dimensi dan ukuran peralatan CBR....................................................................15
k
di
ko
m
er
sia
© BSN 2012 i
SNI 1744:2012
“H
Prakata ak
Ci
pt
a
Standar Nasional Indonesia tentang Metode uji CBR laboratorium adalah revisi dari SNI 03- Ba
1744-1989, Metode Pengujian CBR Laboratorium. Standar ini mengacu pada AASHTO da
Designation: T 193-99 (2007), The California Bearing Ratio dengan beberapa modifikasi, n
lihat Lampiran C. Revisi dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan beberapa St
kekurangan yang terdapat pada versi sebelumnya, lihat Lampiran B. an
da
SNI ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui Gugus Kerja rd
Geoteknik Jalan. isa
si
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) No.8 Tahun Na
2007 dan dibahas dalam forum Konsensus tanggal 15 September 2009 di Bandung, dengan si
melibatkan para narasumber, pakar, dan lembaga terkait. on
al,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bsn
.go
.id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 ii
SNI 1744:2012
“H
Pendahuluan ak
Ci
pt
a
Pengujian CBR (California Bearing Ratio) laboratorium yang dimaksudkan pada standar ini Ba
adalah penentuan nilai CBR contoh material tanah, agregat atau campuran tanah dan da
agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air sesuai yang ditentukan. n
St
Pengujian CBR digunakan untuk mengevaluasi potensi kekuatan material lapis tanah dasar,
an
fondasi bawah dan fondasi, termasuk material yang didaur ulang untuk perkerasan jalan dan
lapangan terbang. da
rd
Pengujian CBR laboratorium dilakukan terhadap beberapa benda uji, umumnya tergantung isa
pada kadar air pemadatan dan densitas kering yang ingin dicapai. Secara umum pengujian si
CBR laboratorium ini (sesuai tahapannya) mencakup penyiapan peralatan, contoh material Na
dan contoh uji, pemadatan, penentuan massa basah dan kadar air benda uji, perendaman, si
uji penetrasi, penggambaran kurva hubungan antara beban dan penetrasi, dan penentuan on
nilai CBR. CBR desain juga dapat ditentukan melalui pengujian CBR ini, yaitu dengan al,
menggunakan kurva hubungan antara CBR dan densitas kering dari setiap benda uji. Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bsn
.go
.id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 iii
SNI 1744:2012
“H
Metode uji CBR laboratorium ak
Ci
pt
a
1 Ruang lingkup Ba
da
a) Standar ini menetapkan cara untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) material n
lapis tanah dasar, fondasi bawah dan fondasi, termasuk material yang didaur ulang St
untuk perkerasan jalan dan lapangan terbang, yang dipadatkan di laboratorium. Standar
an
ini terutama dimaksudkan, tetapi tidak terbatas, untuk mengevaluasi kekuatan material
kohesif dengan ukuran butir maksimum kurang dari 19,0 mm (3/4 inci); da
rd
b) Apabila material yang diuji mempunyai ukuran butir maksimum lebih besar dari 19,0 mm isa
(3/4 inci), standar ini menetapkan cara memodifikasi gradasi material sehingga semua si
material yang digunakan untuk pengujian lolos saringan 19,0 mm (3/4 inci), sedangkan
Na
jumlah fraksi tertahan saringan 4,75 mm (No. 4) dan lolos saringan 75 mm (3 inci) tetap
sama. Walaupun secara tradisional, cara mempersiapkan contoh material tersebut telah si
digunakan untuk menghindari kesalahan dalam pengujian material yang mengandung on
material berukuran besar di dalam peralatan uji CBR, kemungkinan material yang al,
dimodifikasi mempunyai sifat kekuatan yang berbeda secara signifikan dibandingkan Co
material asli. Akan tetapi berdasarkan pengalaman, cara memodifikasi gradasi material py
ini telah umum digunakan, dan cara desain yang memuaskan diperoleh berdasarkan st
hasil pengujian sesuai cara ini; an
c) Studi terdahulu menunjukkan bahwa CBR material yang mengandung sejumlah da
persentase partikel tertahan saringan 4,75 mm (No. 4) lebih bervariasi dibandingkan r
dengan material yang lebih halus. Untuk material tersebut, diperlukan lebih banyak ini
percobaan (mínimum tiga kali percobaan) untuk menentukan nilai CBR yang dapat di
dipercaya; bu
d) Standar ini menetapkan cara penentuan CBR material pada kadar air optimum atau at
pada rentang kadar air dan densitas kering yang ditentukan sesuai hasil uji densitas. un
Densitas kering umumnya dinyatakan sebagai persentase dari densitas kering tu
maksimum sesuai SNI 1742:2008 atau SNI 1743:2008; k
e) Kadar air atau rentang kadar air dan densitas kering yang diperlukan untuk pengujian pe
CBR ini harus ditentukan; na
f) Kecuali jika ditentukan lain atau jika tidak berpengaruh terhadap hasil pengujian, semua
ya
benda uji harus direndam di dalam air terlebih dahulu sebelum dilakukan uji penetrasi; ng
an
g) Satuan yang digunakan dalam standar ini dinyatakan dalam SI. di
w
2 Acuan normatif w
w.
SNI 1965:2008, Cara uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan. bsn
.go
SNI 1742:2008, Cara uji kepadatan ringan untuk
.id
tanah. SNI 1743:2008, Cara uji kepadatan berat untuk da
tanah. SNI 3423:2008, Cara uji analisis ukuran butir n
ti
tanah.
da
k
un
tu
k

© BSN 2012 1 dari 23


SNI 1744:2012
“H
3 Istilah dan definisi ak
Ci
Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini adalah sebagai berikut: pt
a
3.1 Ba
benda uji da
contoh uji yang telah dipadatkan dan diratakan sesuai ukuran cetakan n
St
3.2
CBR (California Bearing Ratio) an
perbandingan antara beban penetrasi suatu jenis material dan beban standar pada da
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama rd
isa
3.3 si
contoh uji Na
contoh material lolos saringan 19,0 mm (3/4 inci) yang telah dicampur dengan air si
on
3.4 al,
densitas basah
Co
perbandingan antara massa benda uji basah dan volume total
py
3.5 st
densitas kering an
perbandingan antara massa benda uji kering dan volume total da
r
3.6 ini
densitas kering maksimum di
densitas kering yang paling besar yang diperoleh dari kurva pemadatan bu
at
3.7
energi pemadatan (compaction effort)
un
energi (jumlah tumbukan per lapis) yang dibutuhkan untuk memadatkan contoh uji pada tu
kadar air tertentu untuk mencapai densitas yang ditentukan k
pe
3.8 na
kadar air ya
perbandingan antara massa air dan massa tanah kering konstan ng
an
3.9 di
kadar air optimum
w
kadar air yang paling cocok untuk cara pemadatan tertentu yang menghasilkan densitas
kering paling besar yang diperoleh dari kurva pemadatan w
w.
3.10 bsn
pengembangan .go
perubahan tinggi benda uji setelah direndam dalam air untuk jangka waktu tertentu sesuai .id
yang ditentukan da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 2 dari 23
SNI 1744:2012
“H
4 Arti dan kegunaan ak
Ci
a) Standar ini digunakan untuk mengevaluasi potensi kekuatan material lapis tanah dasar, pt
fondasi bawah dan fondasi, termasuk material yang didaur ulang untuk perkerasan jalan a
dan lapangan terbang. Nilai CBR yang diperoleh dapat digunakan sebagai salah satu Ba
parameter desain perkerasan; da
b) Jika pengaruh kadar air pemadatan terhadap CBR kecil, seperti pada material bersifat n
kurang kohesif (cohesionless), material berbutir kasar, atau jika perbedaan kadar air St
pemadatan diperbolehkan dalam desain, CBR harus ditentukan pada kadar air optimum an
sesuai energi pemadatan yang ditentukan. Densitas kering yang ditentukan umumnya da
dinyatakan dalam persentase minimum densitas kering yang diizinkan sesuai rd
persyaratan densitas kering lapangan; isa
c) Jika pengaruh kadar air pemadatan terhadap CBR tidak diketahui atau jika pengaruh si
kadar air pemadatan perlu diperhitungkan, CBR harus ditentukan pada suatu rentang Na
kadar air, umumnya pada rentang kadar air yang diizinkan sesuai persyaratan pekerjaan si
pemadatan di lapangan; on
d) Kriteria untuk mempersiapkan benda uji material yang bersifat semen (self-cementing) al,
atau material lain, seperti material yang distabilisasi, yang kekuatannya tergantung Co
waktu, harus didasari evaluasi ahli geoteknik. Benda uji material tersebut harus dirawat py
(cured) sebelum dilakukan uji penetrasi (untuk CBR tanpa direndam) atau sebelum st
direndam (untuk CBR direndam). an
da
5 Peralatan r
ini
a) Cetakan - Cetakan berupa silinder dari logam dengan ukuran diameter bagian dalam di
(152,40 ± 0,66) mm dan tinggi (177,80 ± 0,46) mm. Cetakan harus dilengkapi leher bu
sambung (extension collar) dengan tinggi ± 50 mm dan keping alas yang berlubang at
banyak yang dapat dipasang pas (tidak bergerak) pada kedua ujung cetakan, lihat un
Lampiran A. Setiap pengujian, paling kurang disediakan tiga cetakan; tu
b) Keping pemisah - Sebuah keping pemisah dari logam, berpenampang bundar (lingkaran) k
dengan diameter (150,80 ± 0,80) mm dan tinggi (61,37 ± 0,25) mm, lihat Lampiran A dan pe
CATATAN 1; na
CATATAN 1 - Apabila menggunakan cetakan dengan tinggi 177,80 mm, diperlukan keping alas ya
dengan tinggi 61,37 mm untuk menghasilkan ketebalan atau tinggi benda uji padat 116,43 mm ng
sesuai SNI 1742 : 2008 atau SNI 1743 : 2008. an
c) Penumbuk - Alat penumbuk yang digunakan sesuai SNI 1742:2008 atau SNI 1743:2008; di
w
d) Peralatan pengukur pengembangan - Terdiri dari keping pengembangan dengan
w
tangkai/batang yang dapat diatur, lihat Lampiran A, dan sebuah kaki tiga (tripot) untuk
dudukan arloji ukur pengembangan. Keping pengembangan harus dibuat dari logam w.
dengan diameter (149,20 ± 1,60) mm dan dibuat berlubang banyak dengan diameter bsn
lubang 1,60 mm. Kaki tiga yang digunakan untuk dudukan arloji ukur pengembangan .go
dipasang pada permukaan cetakan atau jika diperlukan, pada permukaan leher .id
sambung; da
e) Arloji ukur - Dua arloji ukur, masing-masing harus berkapasitas 25 mm dengan ketelitian n
pembacaan sampai 0,02 mm; ti
da
f) Keping beban - Keping beban dari logam, berpenampang bundar (lingkaran) dengan
k
lubang berdiameter ± 54,00 mm di tengah-tengahnya atau berupa keping terpisah
(belah). Diameter keping beban (149,20 ± 1,60) mm dengan massa setiap keping (2,27 ± un
0,04) kg, lihat Lampiran A dan CATATAN 2; tu
k
© BSN 2012 3 dari 23
SNI 1744:2012
“H
CATATAN 2 - Jika menggunakan keping yang terpisah, massa total (sepasang) keping tersebut ak
harus (2,27 ± 0,04) kg. Ci
g) Piston penetrasi - Sebuah piston dari logam, berpenampang bundar (lingkaran) dengan pt
diameter (49,63 ± 0,13) mm, luas penampang 1935 mm2 (3 inci2) dan panjang tidak a
kurang dari 102 mm, lihat Lampiran A; Ba
da
h) Peralatan pembebanan - Sebuah peralatan tekan yang mampu memberikan
peningkatan beban yang seragam pada kecepatan penetrasi piston ke dalam benda uji n
sebesar 1,27 mm/menit. Kapasitas peralatan tekan ini harus melebihi kapasitas St
kekuatan material yang diuji; an
da
i) Bak perendam - Sebuah bak perendam yang sesuai untuk mempertahankan tinggi air 25
rd
mm di atas permukaan benda uji;
isa
j) Oven pengering - Sebuah oven pengering yang dilengkapi pengatur suhu, mampu si
mempertahankan suhu (110 ± 5) C untuk mengeringkan contoh basah; Na
k) Cawan kadar air - Cawan kadar air sesuai SNI 1965:2008; si
l) Peralatan bantu - Peralatan bantu seperti bak pencampur (baki), sendok pengaduk, on
pisau pemotong, alat perata (straightedge), kertas filter dan timbangan. al,
Co
py
6 Contoh material st
an
Contoh material harus ditangani dan benda uji harus dipersiapkan sesuai cara D dari SNI da
1742:2008 atau SNI 1743:2008 (untuk pemadatan contoh uji menggunakan cetakan 152,40 r
mm), kecuali: ini
a) Jika semua material lolos saringan 19,0 mm (3/4 inci), semua material tersebut dapat di
digunakan untuk pengujian tanpa modifikasi. Jika ada material yang tertahan saringan bu
19,0 mm (3/4 inci), material tersebut dipisahkan dan diganti dengan material yang lolos at
saringan 19,0 mm (3/4 inci) dan tertahan saringan 4,75 mm (No. 4). Jumlah material un
pengganti harus sama dengan jumlah material yang digantikannya, yang diperoleh dari tu
jenis material yang sama yang telah dipisahkan sebelumnya dari contoh yang tidak
digunakan untuk pengujian;
k
pe
b) Untuk CBR pada kadar air optimum, harus dipersiapkan contoh material sebanyak 35 kg na
atau lebih, dan pilih contoh material yang mewakili ± 11 kg untuk pengujian hubungan ya
antara kadar air dan densitas kering (uji densitas) dan sisa contoh material dibagi
ng
menjadi tiga bagian, masing-masing ± 6,8 kg untuk pengujian CBR;
an
c) Untuk CBR pada suatu rentang kadar air tertentu, harus dipersiapkan contoh material di
sebanyak 113 kg atau lebih, dan pilih contoh material yang mewakili paling kurang lima w
contoh, masing-masing ± 6,8 kg untuk setiap uji densitas dan sekaligus sebagai benda w
uji CBR.
w.
bsn
7 Hubungan kadar air dan densitas .go
.id
a) CBR pada kadar air optimum - Menggunakan 11 kg contoh material yang dipersiapkan da
sesuai butir 6 b), tentukan kadar air optimum dan densitas kering maksimum sesuai SNI n
1742:2008 atau SNI 1743:2008. Jika sebelumnya telah dilakukan uji densitas, kadar air ti
optimum dan densitas kering maksimum dapat mengacu pada hasil uji densitas tersebut, da
kecuali jika contoh mengandung material tertahan saringan 19,0 mm (3/4 inci), material k
tanah dipersiapkan sesuai butir 6 a), lihat CATATAN 3); un
CATATAN 3 - Densitas kering maksimum yang diperoleh dari uji densitas yang menggunakan tu
cetakan berdiameter 101,60 mm (4 inci) kemungkinan sedikit lebih tinggi daripada densitas kering k
© BSN 2012 4 dari 23
SNI 1744:2012
“H
maksimum yang diperoleh dari uji densitas menggunakan cetakan berdiameter 152,40 (6 inci) ak
atau cetakan CBR. Ci
b) CBR untuk suatu rentang kadar air tertentu - Menggunakan contoh material yang telah pt
dipersiapkan sesuai butir 6 c), kemudian tentukan kadar air optimum dan densitas kering a
maksimum sesuai cara D dari SNI 1742:2008 atau SNI 1743 : 2008 kecuali jika cetakan Ba
yang digunakan adalah cetakan CBR dan setiap benda uji dilakukan uji penetrasi untuk da
menentukan nilai CBR. Hubungan antara kadar air dan densitas kering untuk energi n
pemadatan 25 tumbukan per lapis dan 10 tumbukan per lapis juga harus ditentukan dan St
setiap benda uji dilakukan uji penetrasi untuk menentukan nilai CBR. Semua pemdatan an
dilakukan dalam cetakan CBR apabila densitas kering ditentukan pada atau mendekati da
100 % densitas kering maksimum, diperlukan uji densitas dengan energi pemadatan
rd
lebih besar dari 56 tumbukan per lapis, lihat CATATAN 4.
isa
CATATAN 4 - Kurva hubungan antara densitas kering dan energi pemadatan umumnya si
berbentuk garis lurus (linear) apabila digambarkan dalam bentuk kurva semilogaritma dengan
energi pemadatan (J/m3) digambarkan pada skala logaritma. Kurva ini berguna untuk menetapkan
Na
energi pemadatan dan jumlah tumbukan per lapis yang dibutuhkan untuk memperoleh densitas si
kering dan rentang kadar air yang ditentukan. on
Jika CBR direndam yang akan ditentukan, contoh material yang mewakili diambil untuk al,
menentukan kadar air pada saat memulai dan setelah pemadatan benda uji, masing- Co
masing satu contoh uji kadar air. Uji kadar air dilakukan sesuai SNI 1965:2008. Jika CBR py
tanpa direndam yang akan ditentukan, benda uji kadar air diambil sesuai SNI 1742:2008 st
atau SNI 1743:2008 jika kadar air rata-rata diperlukan. an
da
r
8 Cara pengerjaan ini
di
8.1 Pembuatan benda uji
bu
8.1.1 CBR pada kadar air optimum at
un
a) Umumnya, tiga contoh uji (lihat CATATAN 5 dan CATATAN 6) harus dipadatkan tu
sedemikian sehingga densitas kering berkisar antara 95 % (atau lebih kecil) sampai 100 k
% (atau lebih besar) dari densitas kering maksimum yang ditentukan sesuai butir 7 a); pe
CATATAN 5 - Umumnya kira-kira 10, 30 dan 65 tumbukan per lapis diperlukan untuk na
memadatkan contoh uji 1, 2 dan 3. Lebih dari 56 tumbukan per lapis umumnya diperlukan untuk ya
memadatkan contoh uji CBR sampai 100 % densitas kering maksimum sesuai SNI 1742:2008 ng
atau SNI 1743:2008. an
CATATAN 6 - Beberapa institusi (laboratorium) memilih pengujian hanya dilakukan terhadap satu di
contoh uji yang dipadatkan sampai mencapai densitas kering maksimum pada kadar air optimum w
sesuai SNI 1742:2008 atau SNI 1743:2008.
w
b) Pasang cetakan CBR pada keping alas, dikunci dan ditimbang sampai 5 g terdekat. w.
Masukkan keping pemisah ke dalam cetakan dan pasang kertas filter kasar pada bsn
permukaan keping pemisah. Pasang leher sambung pada permukaan cetakan dan .go
dikunci pada batang/tangkai dari keping alas; .id
c) Campur setiap contoh material yang telah dipersiapkan sesuai butir 6 b) dengan da
sejumlah air yang sesuai untuk mencapai kadar air optimum sesuai butir 7 a); n
d) Padatkan contoh uji pertama dari tiga contoh uji di dalam cetakan, dengan pola ti
pemadatan sesuai SNI 1742:2008 atau SNI 1743:2008, sebagai berikut: da
k
1) Jika densitas kering maksimum ditentukan sesuai SNI 1742:2008, pemadatan
dilakukan dalam tiga lapis yang sama, setiap lapis 10 tumbukan, menggunakan alat un
penumbuk yang sesuai untuk mendapatkan ketebalan padat total sekitar 125 mm; tu
k
© BSN 2012 5 dari 23
SNI 1744:2012
“H
2) Jika densitas kering maksimum ditentukan sesuai SNI 1743:2008, pemadatan ak
dilakukan dalam lima lapis yang sama, setiap lapis 10 tumbukan, menggunakan alat Ci
penumbuk yang sesuai untuk mendapatkan ketebalan padat total sekitar 125 mm. pt
Pemadatan setiap lapis dengan jumlah tumbukan paling sedikit dimaksudkan untuk a
mendapatkan densitas kering ≤ 95 % densitas kering maksimum. Ba
da
e) Tentukan kadar air material yang dipadatkan (kadar air sebelum direndam). Massa n
contoh kadar air minimum 100 g untuk material berbutir halus dan 500 g untuk material
St
berbutir kasar. Penentuan kadar air harus dilakukan sesuai SNI 1965:2008;
an
f) Buka leher sambung, potong kelebihan benda uji dengan pisau pemotong dan ratakan da
permukaannya sampai rata dengan permukaan cetakan menggunakan alat perata. rd
Permukaan yang tidak beraturan atau berlubang harus diisi dengan material halus,
isa
kemudian dipadatkan dan diratakan;
si
g) Keluarkan keping pemisah dari dalam cetakan, pasang kertas filter kasar di atas keping Na
alas berlubang banyak, kemudian cetakan berisi benda uji yang telah dibalik dan si
tempatkan di atas kertas filter sehingga benda uji yang telah dipadatkan terletak di atas on
kertas filter. Pasang keping alas berlubang banyak pada cetakan dan kemudian pasang
al,
leher sambung dan dikunci. Timbang cetakan berisi benda uji (untuk menentukan massa
benda uji) sampai 5 g terdekat; Co
py
h) Lakukan pemadatan untuk contoh uji kedua dan ketiga sesuai langkah d) sampai st
dengan g), kecuali untuk contoh uji kedua diperlukan 30 tumbukan per lapis dan untuk an
contoh uji ketiga diperlukan 65 tumbukan per lapis, lihat CATATAN 5.
da
8.1.2 CBR pada suatu rentang kadar air tertentu r
ini
Persiapkan benda uji sesuai butir 7 b). Lakukan semua pemadatan di dalam cetakan CBR. di
Semua benda uji yang telah dipersiapkan harus diuji penetrasi (CBR). Apabila densitas bu
kering ditentukan sampai atau mendekati 100 % densitas kering maksimum, diperlukan at
contoh uji yang dipadatkan dengan energi pemadatan lebih dari 56 tumbukan per lapis. un
tu
8.2 Perendaman k
pe
a) Pasang leher sambung pada permukaan cetakan dan dikunci pada batang/tangkai
keping alas (jika diperlukan). Pasang keping pengembangan dengan batang atau
na
tangkai pengatur di atas benda uji di dalam cetakan dan pasang keping beban untuk ya
menghasilkan intensitas pembebanan yang sama dengan massa lapis material ng
perkerasan di atas material yang diuji. Massa total keping beban minimum 4,54 kg an
(ekuivalen dengan tebal perkerasan sekitar 150 mm). Jika massa keping beban di
ditingkatkan, peningkatan harus dilakukan setiap (2,27 ± 0,04) kg; w
b) Pasang kaki tiga dengan arlorji ukur pengembangan pada permukaan cetakan atau leher w
sambung (jika digunakan), atur dan tentukan pembacaan awalnya; w.
bsn
c) Masukkan cetakan berisi benda uji ke dalam air dan biarkan air meresap atau masuk
.go
secara bebas dari permukaan dan dasar benda uji. Selama perendaman, pertahankan
permukaan air di dalam cetakan dan bak perendaman sekitar 25 mm di atas permukaan .id
benda uji. Rendam benda uji sekitar 96 jam (4 hari), lihat CATATAN 7; da
n
CATATAN 7 - Periode perendaman lebih singkat (tidak kurang dari 24 jam) dapat digunakan
untuk material agregat tanah yang terdrainase dengan cepat jika pengujian memperlihatkan ti
bahwa periode perendaman yang lebih singkat tidak berpengaruh terhadap hasil pengujian. da
Untuk beberapa tanah lempung, periode perendaman lebih dari 4 hari mungkin diperlukan. k
d) Setelah perendaman selama 96 jam, tentukan pembacaan akhir arloji pengembangan un
dan hitung pengembangan, dinyatakan sebagai persentase tinggi benda uji awal, tu
sebagai berikut: k
© BSN 2012 6 dari 23
SNI 1744:2012
“H
h1  h0 ak
Δh  x 100................................................................................................(1) Ci
h0 pt
Keterangan: a
Δh adalah pengembangan, dinyatakan dalam persen (%) Ba
h0 adalah tinggi awal benda uji (= 116,43 mm) da
n
h1 adalah tinggi akhir benda uji setelah perendaman, dinyatakan dalam mm
St
an
e) Keluarkan benda uji dari bak perendam, tuangkan air dari permukaan benda uji dan
biarkan selama 15 menit. Lakukan secara hati-hati, permukaan benda uji tidak boleh da
terganggu selama penuangan air. Setelah air dituangkan, keluarkan keping beban rd
beserta keping berlubang banyak. isa
si
CATATAN 8 - Massa benda uji dapat ditentukan setelah penuangan air apabila diperlukan untuk
menentukan rata-rata densitas basah benda uji yang direndam dan dikeluarkan airnya. Na
si
8.3 Uji penetrasi on
al,
a) Pasang keping beban di atas benda uji dengan massa yang sama dengan keping beban Co
yang digunakan selama perendaman. Pemasangan keping beban ini dilakukan per py
keping. Untuk mencegah naiknya material lunak melalui lubang pada keping beban, st
setelah pemasangan satu keping beban, atur piston penetrasi sampai menyentuh an
permukaan benda uji dan berikan beban awal sebesar 44 N (4,54 kg). Setelah
pengaturan piston penetrasi, keping beban lainnya yang tersisa dipasang di sekeliling
da
piston; r
ini
b) Atur piston penetrasi dengan beban awal sebesar 44 N (4,54 kg), kemudian atur arloji di
pengukur penetrasi dan arloji beban pada posisi nol;
bu
c) Berikan beban pada piston penetrasi sedemikian sehingga kecepatan penetrasi seragam at
pada 1,27 mm/menit. Catat beban apabila penetrasi menunjukkan 0,32 mm (0,0125 un
inci); 0,64 mm (0,025 inci); 1,27 mm (0,050 inci); 1,91 mm (0,075 inci); 2,54 mm (0,10 tu
inci); 3,81 mm (0,15 inci); 5,08 mm (0,20 inci); dan 7,62 mm (0,30 inci). Pembacaan k
beban pada penetrasi 10,16 mm (0,40 inci) dan 12,70 mm (0,50 inci) dapat ditentukan
pe
apabila diperlukan.
na
CATATAN 9 - Kadar air pada lapisan sampai setebal 25 mm dari permukaan benda uji dapat ya
ditentukan setelah uji penetrasi (kadar air setelah direndam, jika diperlukan). Contoh untuk
pengujian kadar air paling kurang 100 g untuk material butiran halus dan 500 g untuk material ng
yang mengandung butiran kasar. an
di
w
9 Perhitungan w
w.
9.1 Kurva beban - penetrasi bsn
.go
Gambarkan kurva hubungan antara beban dan penetrasi setiap benda uji sebagaimana
.id
ditunjukkan pada Gambar 1. Dalam beberapa hal, terutama pada awal pembacaan, beban
meningkat tidak sebanding dengan peningkatan penetrasi sehingga kurva yang diperoleh
da
cenderung berbentuk cekung. Untuk mendapatkan kurva hubungan antara beban dan n
penetrasi yang benar, koreksi bagian kurva yang berbentuk cekung tersebut sampai ti
mendekati bentuk kurva standar dengan mengatur atau memperpanjang bagian garis lurus da
dari kurva hubungan beban penetrasi dan penetrasi yang diperoleh ke bawah sampai k
memotong sumbu X atau absis. Misalnya, titik X0 adalah perpotongan antara perpanjangan un
kurva dan sumbu X dengan jarak a dari titik penetrasi 0,00 mm (0,00 in), lihat garis putus- tu
putus pada kurva 2. Selanjutnya, titik penetrasi 2,54 mm (0,10 inci) dan 5,08 mm (0,20 inci) k
© BSN 2012 7 dari 23
SNI 1744:2012
“H
digeser ke kanan masing-masing dengan jarak a dari titik semula (titik X1 dan X2) sehingga ak
beban berubah menjadi Y1 untuk penetrasi X1 dan Y2 untuk penetrasi X2. Ci
pt
a
Ba
da
n
St
an
da
rd
isa
si
Na
si
on
al,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
Gambar 1 - Kurva hubungan antara beban dan penetrasi na
ya
9.2 CBR ng
an
Nilai beban terkoreksi harus ditentukan untuk setiap benda uji pada penetrasi 2,54 mm (0,10
inci) dan 5,08 mm (0,20 inci). Nilai CBR, dinyatakan dalam persen, diperoleh dengan di
membagi nilai beban terkoreksi pada penetrasXi 22,54 mm (0,10 inci) dan 5,08 mm (0,20 inci) w
dengan beban standar secara berurutan sebesar 13 kN (3000 lbs) dan 20 kN (4500 lbs), w
dan kalikan dengan 100, lihat persamaan (2). w.
bsn
Beban terkoreksi .go
CBR  Beban standar X100.............................................................................................(2)
.id
CBR umumnya dipilih pada penetrasi 2,54 mm (0,10 inci). Jika CBR pada penetrasi 5,08 mm da
(0,20 inci) lebih besar dari CBR pada penetrasi 2,54 mm (0,10 inci), pengujian CBR harus n
diulang. Jika setelah diulang, tetap memberikan hasil yang serupa, CBR pada penetrasi 5,08 ti
mm (0,20 inci) harus digunakan. da
k
un
tu
k
© BSN 2012 8 dari 23
SNI 1744:2012
“H
9.3 CBR desain untuk pemadatan pada kadar air optimum ak
Ci
Data hasil pengujian dari 3 benda uji digambarkan dalam bentuk kurva seperti ditunjukkan pt
pada Gambar 2. CBR desain ditentukan pada persentase densitas kering maksimum yang a
diperlukan, umumnya pada persentase minimum yang disyaratkan sesuai spesifikasi. Ba
da
125 n
St
65 tum buk an/lapis an
100
da
rd
isa
si
C B R dirend am (% )

75
Na
si
25 tum buk an/lapis
CBR s ain = 52 % on
50 de al,
Co
py
25 st
an
10 tum buk /lapis da
0
an r
1,68 1,76 1,84
1,89
1,92 2,00 2,08
ini
di
bu
D e n sitas ke rin g (g /cm3 )
at
un
Contoh: tu
Jika densitas kering maksimum = 1,99 g/cm3, tentukan CBR pada densitas kering 95 % densitas k
kering maksimum
pe
Solusi: 95 % dari 1,986 g/cm3 = 1,89 g/cm3 na
Pada densitas kering = 1,89 g/cm3, CBR = 52 %
ya
Gambar 2 - Penentuan CBR desain untuk contoh uji yang dipadatkan pada kadar air ng
optimum an
di
9.4 CBR desain untuk pemadatan pada rentang kadar air tertentu w
w
Data hasil pengujian yang diperoleh dengan menggunakan 3 energi pemadatan w.
digambarkan dalam bentuk kurva sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3. Data yang bsn
digambarkan tersebut menunjukkan respons tanah pada suatu rentang kadar air yang .go
ditentukan. Untuk pelaporan, pilih CBR yang paling kecil dalam rentang kadar air yang
.id
ditentukan dengan densitas kering antara minimum yang ditentukan dan densitas kering
yang dihasilkan melalui pemadatan dalam rentang kadar air yang ditentukan. Dari kurva
da
hubungan antara densitas kering dan CBR terkoreksi, diperoleh CBR desain = 10,5 %. n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 9 dari 23
SNI 1744:2012
“H
ak
Ci
pt
a
Ba
da
n
St
an
da
rd
isa
si
Na
si
on
al,
Co
Keterangan:
py
st
o 56 tumbukan per lapis an
 25 tumbukan per lapis da
Δ 10 tumbukan per lapis r
Catatan: Pembebanan untuk perendaman dan uji penetrasi = 22,73 kg. Semua benda uji direndam ini
selama 4 hari. Semua benda uji dipadatkan dalam 5 lapis di dalam cetakan CBR, menggunakan di
penumbuk 4,5 kg dengan tinggi jatuh 457 mm. bu
at
Gambar 3 - Penentuan CBR desain untuk pemadatan contoh uji pada suatu rentang un
kadar air tertentu tu
k
10 Laporan pe
na
Laporan harus mencakup informasi berikut untuk setiap benda uji: ya
ng
a) Energi pemadatan (jumlah tumbukan per lapis);
an
b) Kadar air pemadatan, (%); di
c) Densitas kering, (g/cm3); w
w
d) Pengembangan, (%);
w.
e) CBR, (%). bsn
.go
.id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 10 dari 23
SNI 1744:2012
“H
Lampiran A ak
(normatif) Ci
Gambar peralatan pengujian CBR laboratorium pt
a
Ba
da
n
St
an
da
rd
isa
si
Na
si
on
al,
Co
py
Tampak atas st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bsn
Tampak depan .go
.id
Cetakan dengan leher sambung da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 11 dari 23
SNI 1744:2012
“H
Lanjutan ak
Ci
pt
a
Ba
da
n
St
an
da
Tampak atas
rd
isa
si
Na
si
on
al,
Co
Tampak depan
py
Keping pemisah st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
Tampak depan pe
na
Tangkai/batang pengatur dan keping (pelat) alas ya
Pegangan untuk keping pemisah
ng
an
di
w
w
w.
bsn
.go
.id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 12 dari 23
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di
komersialkan”

Tampak samping

Kaki tiga untuk menentukan pengembangan

13 dari 23
Tampak atas

Tampak depan
SNI 1744:2012

© BSN 2012
Lanjutan
SNI 1744:2012
“H
Lanjutan ak
Ci
pt
a
Ba
da
Tampak depan n
St
an
da
rd
isa
si
Na
Tampak atas si
Keping beban on
al,
Co
py
st
Tampak depan
an
Piston penetrasi da
r
ini
Tampak atas di
bu
at
un
Tampak depan tu
k
Keping beban pe
na
ya
ng
Gambar A.1 - Peralatan uji CBR laboratorium an
di
w
w
w.
bsn
.go
.id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 14 dari 23
SNI 1744:2012

Tabel A.1 - Dimensi dan ukuran peralatan CBR

A B C D E F G H I J K
komersialkan”

Dimensi
Ukuran, mm6,3 12,7 63,5 120,6 152,4 190,5 76,2 95,2 19,0
9,5 1,6
Toleransi

L M
Dimensi
Ukuran, mm54,0 149,2
Toleransi 1,6

N P
Dimensi
Ukuran, mm150,8 61,37
Toleransi 0,8 0,25

A E F G O P Q T U V W X Y Z
Dimensi
152,40 177,80 61,37 158,0 238,1 165,1 212,7
Ukuran, mm6,3 9,5 1,6 88,9 23,8 33,3 50,8
Toleransi 0,66 0,46 0,25

A R S
Dimensi
Ukuran, mm6,3 69,8 49,63
Toleransi 0,13

c d e f g h K m n p r s t
Dimensi
Ukuran, mm5,6 11,9 46,04 50,8 69,8 75,4 19,0 28,6 107,9 149,2
3,2 9,5 6,3
Toleransi 1,6
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di

© BSN 2012 15 dari 23


SNI 1744:2012
“H
Lampiran B ak
(informatif) Ci
Gambar alat uji penetrasi CBR laboratorium pt
a
Ba
da
n
St
an
da
rd
isa
si
Na
si
on
al,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
Gambar B.1 - Tipikal alat uji penetrasi CBR laboratorium ng
an
di
w
w
w.
bsn
.go
.id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 16 dari 23
SNI 1744:2012
“H
Lampiran C ak
(informatif) Ci
Daftar penyimpangan teknis dan penjelasannya pt
a
Ba
da
Uraian / Pasal/Sub
SNI 03-1744-1989 RSNI 1744:2012
n
Pasal St
Sistematika - Sesuai Pedoman an
penulisan Standardisasi Nasional (PSN) da
08 : 2007 rd
Ruang lingkup Tidak diuraikan secara khusus Diuraikan secara khusus pada isa
butir 1 si
Standar acuan Tidak diuraikan Terdiri dari beberapa standar, Na
termasuk standar –standar si
pengujian berkaitan dengan on
AASHTO T 193-99 (2007) al,
Kegunaan Tidak diuraikan secara detail Diuraikan lebih detail (terinci) Co
(terinci) py
st
Peralatan Gambar peralatan tidak lengkap Gambar peralatan lebih
lengkap
an
da
Contoh material Jumlah contoh material Jumlah contoh material yang r
(campuran tanah dan agregat) dipersiapkan untuk setiap ini
yang dipersiapkan untuk setiap benda uji adalah ± 6,8 kg.
di
benda uji adalah 5 kg atau lebih
untuk tanah dan 5,5 kg untuk bu
campuran tanah dan agregat at
un
Metode uji Ditetapkan satu metode Ditetapkan dua metode, yaitu tu
pengujian, yaitu metode penentuan CBR material pada
k
penentuan CBR material pada kadar air optimum dan pada
kadar air optimum, Tiga contoh rentang kadar air sesuai kadar pe
uji dipadatkan dengan jumlah air dan densitas kering yang na
tumbukan per lapis 10 kali, 35 ditentukan. Untuk CBR pada ya
kali dan 75 kali kadar air optimum, ng
dipersiapkan 3 contoh uji yang an
dipadatkan dengan jumlah di
tumbukan per lapis 10 kali, 30 w
kali dan 65 kali, dan untuk w
CBR pada rentang kadar w.
tertentu, dipersiapkan paling
kurang 5 contoh uji,
bsn
dipadatkan dengan jumlah .go
tumbukan per lapis 56 kali .id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 17 dari 23
SNI 1744:2012
“H
Lampiran D ak
(normatif) Ci
Contoh formulir isian pt
a
Ba
Nama laboratorium penguji : da
Proyek/pekerjaan : No. contoh :
Lokasi contoh tanah : Jenis contoh tanah : n
UJI CBR LABORATORIUM SNI 1744 : 200xx
St
an
Pengembangan, kalibrasi arloji ukur =........mm Sebelum Sesudah
da
Tanggal Densitas, No. Cetakan …… direndam direndam rd
Jam Massa benda uji + cetakan, g
Pembacaan, dev Massa cetakan, g isa
Perubahan, dev Massa benda uji basah, g si
Pengembangan, % Isi cetakan, cm3
Densitas basah (ρ), g/cm3 Na
Densitas kering (ρd), g/cm3 si
on
Penetrasi, kalibrasi proving ring, k = … kN (=……. lb)
Pembacaan Beban penetrasi = P e ne tra si (inci) al,
Waktu Penetrasi arloji ukur pembacaan arloji Co
(menit) beban ukur beban x k
mm in devisi kN lb py
0
1/4
0
0,32
0
0,0125
st
1/2 0,64 0,025 an
1
1 1/2
1,27
1,91
0,050
0,075
da
2 2,54 0,10 r
3
4
3,81
5,08
0,15
0,20
ini
6 7,62 0,30 di
8 10,16 0,40
10 12,70 0,50
bu
at
Sebelum Sesudah un

Beban (lb)
Beban (kN)

Kadar air direndam direndam


No. cawan tu
Massa tanah basah + cawan, g
Massa tanah kering + cawan, g
k
Massa a i r, g pe
Massa cawan, g
Massa tanah kering, g
na
Kadar air (w), % ya
ng
Nilai CBR, % an
2,54 mm 0,10 in
…… ……
di
13,35 x 100 3000 x 100 w
= …… = ……
5,08 mm 0,20 in
w
……
x 100
……
x 100
w.
20,02 4500
= …… = ……
bsn
Catatan: Jumlah tumbukan/lapis = ….. Pe ne tra si (m m ) .go
.id
….………, …………….……
da
Dikerjakan oleh Teknisi Diperiksa oleh Penyelia n
Tanggal : Tanggal :
Tanda tangan : Tanda tangan :
ti
da
Nama : Nama :
k
un
tu
© BSN 2012 18 dari 23 k
SNI 1744:2012
“H
Lampiran E ak
(normatif) Ci
Grafik penentuan CBR desain pt
a
Ba
Nama laboratorium penguji : da
Proyek/pekerjaan : No. contoh :
Lokasi contoh tanah : Jenis contoh tanah : n
PENENTUAN CBR DESAIN UNTUK CONTOH UJI YANG DIPADATKAN PADA KADAR AIR
St
OPTIMUM an
SNI 1744 : 200xx da
rd
Hasil pengujian CBR: isa
Jumlah tumbukan/lapis
si
CBR, %
Densitas kering (d), g/cm3
Na
si
on
al,
Co
py
st
an
da
(% )

r
ini
CB R

di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
D e n sita s ke rin g (g /cm 3) di
Cara pemadatan : Sesuai SNI …
w
Kadar air optimum (w opt) : % w
Densitas kering maksimum (ρd maks) : g/cm3 g/cm3 w.
Densitas kering desain (95% ρd maks) : % bsn
CBR desain : .go
………, ………………….… .id
Dikerjakan oleh Teknisi Diperiksa oleh Penyelia da
Tanggal : Tanggal : n
Tanda tangan : Tanda tangan :
ti
da
Nama : Nama :
k
un
tu
k
© BSN 2012 19 dari 23
SNI 1744:2012
“H
Lampiran F ak
(informatif) Ci
Contoh isian formulir pt
a
A. Jumlah tumbukan 65 per lapis (tanpa koreksi) Ba
da
Nama laboratorium penguji
Proyek/pekerjaan
: Balai Geoteknik Jalan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Bandung
: Jalan Kompleks Perumahan PU, Bandung No. contoh :1
n
Lokasi contoh tanah : Ciganea, Purwakarta Jenis contoh tanah : Pasir kelempungan St
UJI CBR LABORATORIUM SNI 1744 : 20xx an
da
Pengembangan, kalibrasi arloji ukur = 0,01 mm Sebelum Sesudah rd
Tanggal
Jam
17/6-08 18/6-08 19/6-08 20/6-08
11.00 11.00 11.00 11.00
21/6-08
11.00
Densitas, No. Cetakan B direndam direndam isa
Massa tanah + cetakan, g 10950 11000
Pembacaan, dev 0 11 15 16 17 Massa cetakan, g 6943 6943 si
Perubahan, dev 0 11 15 16 17
Pengembangan, % 0,2
Massa tanah basah, g 4007 4057 Na
Isi cetakan, cm3 2122 2125
Densitas basah (ρ), g/cm3 1,89 1,91 si
Densitas kering (ρd), g/cm3 1,50 1,48 on
Penetrasi, kalibrasi proving ring, k = … kN (=1,093 lb)
Pembacaan Beban penetrasi =
al,
Waktu Penetrasi arloji ukur pembacaan arloji
Pe n e tr as i (in ci)
Co
0 ,00 0,10 0,20 0 ,30 0,40 0,50
(menit)
mm in
beban
devisi
ukur beban x k
kN lb 4,4 1000
py
0 0 0 0 0,0 st
1/4 0,32 0,0125 53 57,9
1/2 0,64 0,025 98 107,1 4,0 900 an
1 1,27 0,050 163 178,2 da
1 1/2 1,91 0,075 218 238,3
2 2,54 0,10 262 286,4 3,6 800 r
3 3,81 0,15 332 362,9 ini
4 5,08 0,20 384 419,7
6 7,62 0,30 451 492,9 3,1 700 di
8 10,16 0,40 487 532,3 bu
10 12,70 0,50 502 548,7 2,7 600
at
un
Beban (kN)

Beban (lb)
Sebelum Sesudah
Kadar air direndam Direndam 2,2 500
No. cawan GH52 GH29
tu
Massa'tanah basah + cawan, g 128,9 130,0 k
Massa'tanah kering + cawan, g 106,3 105,0 1,8 400
Massa a i r, g 22,6 25,0
pe
Massa cawan, g 18,0 18,1
1,3 300
na
Massa tanah kering, g 88,3 86,9
Kadar air (w), % 25,6 28,8 ya
0,9 200
ng
an
Nilai CBR, %
2,54 mm 0,10 in 0,4 100
di
……
X 100
286
X 100 w
13 3000
= …… = 9,5 0,0 0 w
5,08 mm 0,20 in 0 ,00 2,54 5,08 7 ,62 10,16 12,70
w.
…… 420 Pe n e tr as i ( m m )
20 X 100 4500 X 100 bsn
= …… = 9,3 .go
Catatan: : Jumlah tumbukan/lapis = 65
Bandung, 10 Agustus 2009 .id
da
Dikerjakan oleh Teknisi Diperiksa oleh Penyelia
Tanggal : 5 Agustus 2009 Tanggal : 10 Agustus 2009 n
Tanda tangan : Tanda tangan : ti
da
Nama : A. Jainudin Nama : Sumarno, BE
k
un
tu
© BSN 2012 20 dari 23
k
SNI 1744:2012
“H
ak
B. Jumlah tumbukan 65 per lapis (dengan koreksi) Ci
pt
Nama laboratorium penguji
Proyek/pekerjaan
: Balai Geoteknik Jalan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Bandung
: Jalan Kompleks Perumahan PU, Bandung No. contoh :1
a
Lokasi contoh tanah : Ciganea, Purwakarta Jenis contoh tanah : Pasir kelempungan Ba
UJI CBR LABORATORIUM SNI 1744 : 20xx da
n
Pengembangan, kalibrasi arloji ukur = 0,01 mm Sebelum Sesudah St
Tanggal
Jam
17/6-08 18/6-08 19/6-08 20/6-08
11.00 11.00 11.00 11.00
21/6-08
11.00
Densitas, No. Cetakan D direndam direndam an
Massa tanah + cetakan, g 10750 10840
Pembacaan, dev 0 19 23 25 25 Massa cetakan, g 6745 6745 da
Perubahan, dev
Pengembangan, %
0 19 23 25 25
0,2
Massa tanah basah, g 4005 4095 rd
Isi cetakan, cm3 2122 2126
Densitas basah (ρ), g/cm3 1,89 1,93 isa
Densitas kering (ρd), g/cm3 1,51 1,49 si
Penetrasi, kalibrasi proving ring, k = … kN (=1,093 lb) Na
Pembacaan Beban penetrasi =
Waktu Penetrasi arloji ukur pembacaan arloji
Pe n e tr as i (in ci)
si
beban ukur beban x k
(menit)
mm in devisi kN lb
0 ,00
4,4
0,10 0,20 0 ,30 0,40 0,50
1000
on
0 0 0 0 0,0 al,
1/4 0,32 0,0125 5 5,5
1/2 0,64 0,025 12 13,1 4,0 900
Co
1 1,27 0,050 40 43,7 py
1 1/2 1,91 0,075 92 100,6
2 2,54 0,10 160 174,9 3,6 800
st
3 3,81 0,15 246 268,9 an
4 5,08 0,20 300 327,9
6 7,62 0,30 374 408,8 3,1 700
da
8 10,16 0,40 422 461,3 r
10 12,70 0,50 466 509,3
2,7 600
ini
Sebelum Sesudah di
Kadar air
Beban (kN)

Beban (lb)
direndam Direndam
No. cawan GH94 HK99
2,2 500 bu
Massa'tanah basah + cawan, g 126,1 125,3 at
Massa'tanah kering + cawan, g 104,0 101,1
Massa a i r, g 22,1 24,2 1,8 400
un
Massa cawan, g 18,2 18,3 tu
Massa tanah kering, g 85,8 82,8
Kadar air (w), % 25,7 29,3 1,3 300
k
pe
0,9 200 na
Nilai CBR, %
2,54 mm 0,10 in 5,08 mm ya
0,4 100
……
X 100
250
X 100 2,54 mm
Titik pentras i 0,00 s etelah ng
13 3000
= …… = 8,3 dikoreks i an
0,0 0
5,08 mm 0,20 in
0,00 2,54 5,08 7 ,62 10,16 12,70 di
…… 362
20 X 100 4500 X 100 Pe n e tr as i (m m ) w
= …… = 8,0 w
Catatan: : Jumlah tumbukan/lapis = 65
Bandung, 10 Agustus 2009 w.
bsn
Dikerjakan oleh Teknisi Diperiksa oleh Penyelia
Tanggal : 5 Agustus 2009 Tanggal : 10 Agustus 2009 .go
Tanda tangan : Tanda tangan : .id
da
Nama : A. Jainudin Nama : Sumarno, BE
n
ti
da
k
un
tu
© BSN 2012 21 dari 23
k
SNI 1744:2012
“H
Lampiran G ak
(informatif) Ci
Contoh penentuan CBR desain pt
a
Ba
Nama laboratorium penguji : Balai Geoteknik Jalan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Bandung da
Proyek/pekerjaan : Jalan Kompleks Perumahan PU, Bandung No. contoh 1
Lokasi contoh tanah : Ciganea, Purwakarta Jenis contoh tanah : Pasir kelempungan n
PENENTUAN CBR DESAIN UNTUK CONTOH UJI YANG DIPADATKAN PADA KADAR AIR
St
OPTIMUM an
SNI 1744 : 20xx da
rd
Hasil pengujian CBR: isa
Jumlah tumbukan/lapis 10 30 65 si
CBR, % 3,5 6,0 9,5 Na
Densitas kering (d), g/cm3 1,20 1,42 1,50 si
10 on
65 tum buk an/lapis
al,
Co
py
8
st
an
(% )

CB R des ain = 6,5 % da


6
30 tum buk an/lapis r
ini
C B R direndam

di
 d ma x = 1,43 g/c m 3

bu
4 at
10 tum buk an/lapis un
tu
2
k
pe
na
95 %

ya
0 ng
1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60 an
D ens itas k ering (g/c m ) 3 di
w
Cara pemadatan : Sesuai SNI 1742 : 2008
w
Kadar air optimum : 27,5 %
Densitas kering maksimum (ρd maks) : 1,50 g/cm3 w.
Densitas kering desain (95% ρd maks) : 1,43 g/cm3 bsn
CBR desain : 6,5 % .go
.id
Bandung, 10 Agustus 2009
da
Dikerjakan oleh Teknisi Diperiksa oleh Penyelia n
Tanggal : 5 Agustus 2009 Tanggal : 10 Agustus 2009
Tanda tangan : Tanda tangan : ti
da
k
Nama : A. Jainudin Nama : Sumarno, BE un
tu
k
© BSN 2012 22 dari 23
SNI 1744:2012
“H
Bibliografi ak
Ci
pt
a
Ba
SNI 1966:2008, Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah
da
SNI 1967:2008, Cara uji penentuan batas cair tanah n
SNI 03-1975-1990, Metode mempersiapkan contoh tanah dan tanah mengandung agregat St
an
SNI 03-6889-2002, Tata cara pengambilan contoh agregat
da
SNI 03-6797-2002, Tata cara klasifikasi tanah dan campuran tanah agregat untuk konstruksi rd
jalan isa
SNI 03-6866-2002, Spesifikasi saringan anyaman kawat untuk keperluan pengujian si
Na
si
on
al,
Co
py
st
an
da
r
ini
di
bu
at
un
tu
k
pe
na
ya
ng
an
di
w
w
w.
bsn
.go
.id
da
n
ti
da
k
un
tu
k
© BSN 2012 23 dari 23

Anda mungkin juga menyukai