Anda di halaman 1dari 3

Wika Realty Kav 2

S02201-| 1

PLATE BEARING TEST


1. Umum
Tujuan Test
Plate bearing test ini dimaksudkan untuk checking bahwa tanah pada dasar galian mampu
memberikan daya dukung seperti pada desain, yaitu 300 kPa.
Frekwensi Test
Plate bearing test dilakukan dengan frekwensi 1 test untuk area 25 m x 25 m. Frekwensi test
yang lebih rapat dapat dilakukan pada daerah yang mencurigakan, sesuai dengan permintaan
Engineer.
2. Peralatan Test
Loading Platform
Loading platform harus mampu untuk memberikan beban reaksi sebesar 125% dari beban
maksimum (pressure 2 x 300 kPa pada dasar bearing plate).
Hydraulic Jack
Hydraulic jack harus mampu untuk memberikan beban sebesar 125% beban maksimum (2 x
300 kPa pada dasar bearing plate), dan dilengkapi dengan manometer yang mampu
Bearing plates
Bearing plates terdiri dari 3 buah plat baja dengan tebal masing-masing tidak kurang dari 1,
dengan diameter 12 yang terkecil dan 30 yang terbesar. Ketiga plat baja tersebut disatukan
sedemikian sehingga tidak menekuk pada beban maksimum.
Alat Pengukur Penurunan
Sebagai alat pengukur penurunan, harus digunakan 4 buah dial gauge dengan ketelitian baca
0.25 mm, yang dipasang tersebar merata pada bearing plate, dan duduk pada Reference
Beams
Reference Beam
Terbuat dari profil baja yang disupport pada jarak minimum 2.4m dari pusat loaded area,
dimana satu support dibuat fix dan support lainnya dibuat bebas memanjang/menyusut. Profil
baja tersebut harus cukup kaku sehingga tidak melendut atau berputar.
Peralatan Bantu Lainnya
Kolom dari baja (jika diperlukan) untuk meneruskan beban dari Loading Plateform ke
Bearing Plate harus sedemikian kuat sehingga tidak tertekuk pada beban maksimum.
3. Prosedur Test
Umum
Prosedur test dilakukan mengikuti ASTM D1194: Standard Method for Bearing Capacity of
Soil for Static Load and Spread Footings.
Test dilakukan pada level rencana dasar galian. Untuk mencegah agar dasar galian tidak
terbuka untuk jangka waktu yang lama, maka test ini dilakukan setelah galian mencapai 0.5 ~
1m diatas rencana dasar galian, sedangkan test itu sendiri dilakukan pada test pit yang digali
setempat.
Bearing plates diletakkan diatas permukaan tanah galian yang telah diratakan, dimana seluruh
permukaan bearing plate menumpu pada permukaan tanah galian.

PT. TIARA HANDALAN LARASADI

Wika Realty Kav 2

S02201-| 2

Hydraulic jack ditempatkan diatas bearing plate yang selanjutnya menumpu pada reaction
beams dari loading platform. Jika ruang vertikal antara bearing plate dan reaction beams
lebih besar dari tinggi hydraulic jack, diperlukan kolom baja untuk meneruskan beban.
Beban diberikan secara bertahap sampai mencapai beban maksimum, selanjutnya beban
dikurangi sampai beban nol, dalam 3 interval pengurangan beban yang kurang lebih sama
besar. Penurunan dicatat untuk setiap penambahan/pengurangan beban.
Prosedur Pembebanan dan Interval Pembacaan
Pressure
(kPa)

Load
Holding
Duration

100

200

300

400

500

600

700

800

600

300

Reading
Interval
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...
0-5-10-15-20-3040...

Note: A until settlement rate 0.25 mm/hr, min 15 minutes


B until settlement rate 0.25 mm/hr, min 30 minutes

4. Kriteria Tanah Tidak Lolos Test


Tanah dianggap tidak lolos test apabila pada 2x beban rencana kurva load vs settlement yang
tidak linear lagi. Untuk itu perlu dilakukan inspeksi untuk mengetahui penyebaran
tanahnyang kurang baik tersebut, dan dilakukan penggantian tanah yang kurang padat dengan
sirtu yang dipadatkan.
5. Laporan
Selain memuat data beban dan pembacaan penurunan, serta plotting pressure vs settlement,
laporan minimal harus memuat hal-hal berikut:
- Tanggal test

PT. TIARA HANDALAN LARASADI

Wika Realty Kav 2


-

Daftar personel
Keadaan cuaca pada saat test
Setiap penyimpangan dari prosedur test
Kesimpulan lolos test tidaknya tanah
- Akhir Spesifikasi -

PT. TIARA HANDALAN LARASADI

S02201-| 3

Anda mungkin juga menyukai