Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
Program Profesi Dokter Pada Bagian/SMF Obstetri Dan Gynekologi
Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUD Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
Oleh:
Pembimbing:
Dr. Munizar Sp.OG
1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas Laporan
Kasus yang berjudul”Preeklamsia dengan permasalahan Obesitas. Salawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membimbing umat manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penyusunan laporan kasus ini merupakan salah satu tugas dalam menjalani
Kepanitraan Klinik Senior pada bagian /SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Unsyiah/RSUD dr. Zainoel Banda Aceh. Penulis menyadari bahwa
penyusunan tugas Laporan Kasus ini tidak terwujud tanpa ada bantuan dan
bimbingan serta dukungan dari dosen pembimbing. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada dr. Munizar
Sp.OG yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas Laporan
Kasus ini.
Penulis telah berusaha melakukan yang terbaik dalam penulisan tugas
Laporan Kasus ini, namun penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan.Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk penyempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak khususnya di bidang
kedokteran serta dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pihak yang
membutuhkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil, tidak
hanya pada masa kehamilan, ibu yang memiliki kelebihan berat badan,
kemungkinan akan mengalami masalah ketika persalinan dan pasca persalinan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan North East Public Health Observatory
yang dipublikasikan pada British Journal of Obstetrics and Gynaecology, obesitas
pada perempuan umumnya dimulai ketika mereka mulai hamil. Hal ini diketahui
pada 37 ribu wanita hamil, dimana wanita hamil yang mengalami obesitas
meningkat dari 9,9% tahun 2000 menjadi 16% tahun 2005
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. DM
Tanggal Lahir/Umur : 07 Desember 1993/ 24 tahun
Alamat : Ingin Jaya, Aceh Besar
Agama : Islam
Suku : Aceh
CM : 1-15-3`-87
Jaminan : JKA
Tanggal masuk : 08 Desember 2017
2.2 Anamnesis
Keluhan Utama:
Mules-mules sejak 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan:
Riwayat Menarche:
Usia 13 tahun, teratur 6-7 hari, 2-3x ganti pembalut, dismenorea (+)
Riwayat Pernikahan:
Menikah 1 kali pada umur 24 tahun
Riwayat KB:
Tidak ada
2.6 Tatalaksana
Rencana dilakukan persalina pervaginam
Loading dose 4 gr MgSO4 bolus pelan, maintenance 6 gr MgSO4 40%
dalam RL 500 cc dengan kecepatan 1 gr/jam = 28 tetes/menit
Nifedipin 10 mg titrasi sampai mencapai 20% dari MAP, maintenance
dengan adalat oros 1 x 30 mg
Akselerasi oksitosin 5 IU dalam 500cc RL dimulai 8 tetes/menit titrasi
sampai his adekuat atau maksimal 40 tetes/menit
Pada Kala II persalinan dilakukan percepatan kala II dengan ekstraksi bila
syarat ekstraksi terpenuhi
11
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.2. Insiden
Spellacy dkk, melaporkan bahwa pada wanita > 40 tahun insiden
hipertensi meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan wanita usia 20-30 tahun.
Hansen melaporkan peningkatan insiden preeklampsia sebesar 2-3 kali pada
nullipara yang berusia di atas 40 tahun bila dibandingkan dengan usia 25-29
tahun. Secara umum insiden preeklampsia ± 5% dari seluruh kehamilan, hampir
70% diantaranya adalah nullipara. Hampir 20% nullipara menderita hipertensi
sebelum, selama persalinan, dan masa nifas jika dibandingkan dengan multipara
sebesar 7%. Menurut Cunningham dan Leveno di RS Parkland selama tahun 1986
ditemukan insiden hipertensi sebesar 18% pada ras kulit putih, 20% hispanik, dan
22% ras kulit hitam. Insiden hipertensi dalam kehamilan pada multipara adalah
6,2% pada kulit putih, 6,6% pada hispanik, dan 8,5% pada ras kulit hitam.2
3.1.3. Klasifikasi
Hipertensi dalam kehamilan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :2
1. Hipertensi karena kehamilan dan sembuh setelah persalinan.
a. Hipertensi tanpa proteinuria atau edema patologis.
b. Preeklampsia dengan proteinuria dan atau edema patologik.
i. Preeklampsia berat.
ii. Preeklampsia ringan.
c. Eklampsia yaitu proteinuria dan atau edema patologik disertai kejang.
2. Hipertensi yang sudah ada sebelumnya dan diperberat oleh kehamilan.
a. Superimposed preeklampsia.
b. Superimposed eklampsia.
3. Hipertensi bersamaan dengan kehamilan, yaitu hipertensi kronis yang
sudah ada sebelum kehamilan atau menetap setelah persalinan.
13
3.2. Preeklampsia
3.2.1. Definisi Preeklampsia
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria.2
Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan diatas 20 minggu, paling
banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan
saja pada pertengahan kehamilan. Preeklampsia dapat berkembang dari
preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia yang berat (George, 2007).2
3.2 OBESITAS
3.2.1 Definisi Obesitas
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengemukakan bahwa obesitas
merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di seluruh jaringan tubuh secara
merata yang mengakibatkan gangguan kesehatan dan menimbulkan berbagai
penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, serangan jantung yang dapat
menyebabkan kematian (WHO, 2011).
Prinsip dasar obesitas adalah ketidakseimbangan antara intake dengan
output. Dalam suatu keadaan dimana energi yang masuk lebih banyak
dibandingkan energi yang keluar, kelebihan dari energi akan disimpan menjadi
lemak, yang pada akhirnya akan meningkatkan berat badan. Jika hal ini
berlangsung terus menerus, akan terjadi obesitas (WHO, 2011).
20
Kejadian ini juga dipresipitasi oleh makanan tinggi lemak dan kalori, serta
kurangnya aktivitas fisik, yang menyebabkan keseimbangan kalori sulit dicapai,
terutama dalam masyarakat di kota besar sekarang ini. Data dari WHO
menyebutkan bahwa obesitas merupakan faktor kelima dalam penyebab kematian
di seluruh dunia, dimana sekitar 2.8 juta orang dewasa meninggal setiap tahunnya
akibat penyakit yang telah diketahui berhubungan dengan obesitas (WHO, 2011).
Obesitas memiliki beberapa kriteria, namun yang paling banyak digunakan
dan paling umum adalah IMT (Body Mass Index). Menurut WHO, terdapat
klasifikasi dari IMT dalam menentukan status gizi seseorang, antara lain sebagai
berikut:
Saat ini, kasus diabetes pada masa kehamilan (gestational diabetic) semakin
meningkat. Penyebab utamanya adalah obesitas. Akibat peningkatan risiko
tersebut, setiap ibu hamil diwajibkan melakukan screening kadar gula darah
terutama saat usia kehamilan menginjak minggu ke 24-28.
Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada
kondisi ideal. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif
sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan
berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah
perlu dilakukan pemantaun ekstra terhadap berat badan.
Seusai persalinan, ragam komplikasi masih menunggu. Infeksi seusai
bersalin akibat banyaknya pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat sering
terjadi. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media
yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin
terjadi. Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi menyuplai oksigen menyempit
karena lemak. Padahal, terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak
janin. Sehingga kecerdasan si kecil pun bisa jadi berkurang. Kemungkinan buruk
lain, janin bisa mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir obesitas.
Obesitas berhubungan dengan sekresi tumor necrosis factor (TNF) dan
interleukin (IL) oleh sel-sel lemak di mana sitokin IL-6 dan TNFα merupakan
faktor yang diduga berperan dalam mekanisme preeklamsia. Selain itu, obesitas
juga berhubungan dengan resistensi insulin, inflammasi, stress oksidative dan
disfungsi vaskular, perubahan faktor angiogenik. Adapun mekanisme
patofisiologi terjadi hipertensi dalam kehamilan pada pasien dengan obesitas
adalah sebagai berikut :
1. Resistensi Insulin
Pada keadaan obesitas terjadi resistensi insulin yang mengakibatkan
terjadinya sindrom metabolik sehingga mengakibatkan penyakit kardiovaskular
dan pembuluh darah dengan beberapa mekanisme seperti berkurangnya kadan
nitrat oksida yang menyebabkan terjadi stress oksidatif, meningkatkan tonus
simpatis yang meningkatkan resistensi vaskular sehingga terjadinya peningkatan
tekanan darah dan meningkatkan kadar angiotensin dari sel adiposa.
2.Reaksi Inflammasi
22
Inflamasi adalah suatu keadaan umum yang terjadi pada obesitas, penyakit
kardiovaskular dan preklamsia. Pada seseorang dengan obesitas, sel adiposa
menimbulkan reaksi inflammasi dengan cara meningkatkan mediator mediator
inflammasi yang dapat mengubah susunan dan keelastisan fungsi endotel
pembuluh darah, sehingga pembuluh darah relatif menjadi kaku yang
menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi pembuluh darah dan berahir pada
hipertensi.
3.Stress Oksidatif
4.Faktor angiogenik
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus berikut, diajukan suatu kasus seorang wanita G1 hamil
39-40 minggu, JPKTH, PEB, serviks matang (PS 6), Inpartu, ibu dengan obesitas
Grade I, selanjutnya akan dibahas:
Preeklampsia adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg disertai proteinuria5. Pada pasien
ini terjadi preeklampsia tanpa impending eklampsia karena tidak disertai gejala –
gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah – muntah,
nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif tekanan darah. Pada pasien ini dengan
permasalahan obesitas grade 1, dari hasil pemeriksaan Berat badan dan tinggi
badan, didapatkan BMI pasien adalah 34,9 kg/m2, . dari nilai BMI maka dapat
disimpulkan pasien mengalami obesitas grade 1 yang dapat menjadi faktor resiko
terjadi PEB pada pasien ini.
Pada pasien hamil dengan obesitas dapat terjadi beberapa mekanisme yang
dapat menjadi faktor resiko terjadi preklamsia pada pasien ini, yaitu teradinya
resistensi insulin, inflammasi, stress oksidative dan disfungsi vaskular, perubahan
faktor angiogenik.
Dari riwayat ANC sebelumnya, pasien didapatkan riwayat tekanan darah
tinggi yang sudah dialami sejak 3 bulan belakangan. Selama kehamilan pasien
melakukan 6 kali ANC, 1 kali ANC dibidan, dan 5 kali ANC di Sp.OG dan
dikatakan janin dalam keadaan baik. Pada pasien ini preeklamsia yang diderita
belum mengarah ke komplikasi seperti HELLP syndrome. Terbukti dari hasil
pemeriksaan enzym hepar yang kadarnya masih dalam batas normal dan jumlah
platelet masih dalam batas normal.
BAB V
KESIMPULAN