TINJAUAN PUSTAKA
13
c. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar.
1. Maturitas intrinsik, yaitu kemampuan khas yang berasal dari potensi genetik.
2. Fungsi filogenik, yaitu fungsi yang biasa terjadi pada seseorang, seperti
merayap, merangkak, duduk dan berjalan.
3. Fungsi ontogenik, yaitu fungsi spesifik pada seseorang seperti berenang, naik
sepeda, melukis, sebagai hasil dari suatu pelatihan.
d. Pola perkembangan dapat diramalkan.
Arah perkembangan dapat diramalkan, yaitu sefalokaudal dan
proksimodistal.Perkembangan motorik kasar berlangsung sefalokaudal, yaitu mulai
dari daerah kepala kemudian ke arah kaki.
14
psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-
obatan).1,3
15
anak terbagi dalam beberapa periode. Periode tumbuh kembang anak adalah sebagai
berikut1,3:
1. Masa prenatal atau masa intra uterin
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Ovum
yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organism, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode, yaitu masa fetus dini, sejak umur kehamilan 9
minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh
telah terbentuk serta mulai berfungsi.
Masa fetus lanjut, yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer
immunoglobulin G (IgG) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam
lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanoic Acid) dan Omega 6
(Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
2. Masa bayi (umur 0 11 bulan)
Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu:
a. Masa neonatal (umur 0 28 hari)
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan
b. Masa post (pasca) neonatal (umur 29 hari 11 bulan)
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI
sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang
16
sesuai.Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin,
sehingga dalam masa ini pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.6
17
3.2 Motorik Delay
3.2.1 Definisi
Istilah motorik diambil dari kata motor yang memiliki arti gerak dalam
kaitannya dengan pengertian gerak dimaksud adalah suatu aktivitas yang
mengandalikan peran gerak tubuh sebagai perilaku gerak. Perilaku motorik (gerak)
merupakan istilah generik yang mengarah kepada pengertian tentang gejala perilaku
nyata yang teramati dan ditampilkan melalui gerak otot atau anggota tubuh di bawah
kontrol sistem persyarafan. Ada dua istilah yang sering digunakan dalam kaitannya
dengan belajar motorik yaitu kemampuan motorik dan keterampilan motorik.
Kemampuan dan keterampilan ini merupakan dua konsep yang berbeda. Kemampuan
motorik lebih tepat disebut sebagai kapasitas seseorang yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan unjuk kemampuan yang relatif melekat sejak kanak-kanak.9,10
3.2.2 Etiologi
18
neurokimiawi dan lesi lobus parietalis juga telah diajukan berperan dalam defisit
koordinasi .11
Gambaran klinis dari masalah koordinasi motorik dinilai dari sudut pandang
perkembangan, yaitu dengan mempertimbangkan kemampuan fisik normal pada usia
yang berbeda. Evaluasi perkembangan meliputi pertimbangan variasi individu.
19
Mengevaluasi pengembangan keseluruhan anak, mempertimbangkan karakteristik
dan gaya kekuatan dan kelemahan masing-masing anak.11
Manifestasi pada bayi dengan kesulitan pada fungsi motorik mungkin muncul
hipertonikatau hipotonik.Jika bayi bereaksi keras pada setiap pendengaranringan atau
rangsangan visual dengan menjadi kaku atau denganmelengkungkan punggungnya,
ini adalah tanda hipertonus danhiperreaktivitas. Bayi muda mempertahankan tonus
fleksor dalambeberapa bulan pertama kehidupan dan hanya secara
bertahapmengembangkan pola ekstensi. Ketika orang tua melaporkan bahwabayi
mereka kuat (yaitu, otot-otot keras dan tegang muncul), jikarefleks primitif (misalnya,
Moro, plantar, atau refleks rooting) bertahansetelah 6 atau 7 bulan, keprihatinan
tentang perkembangan motorik dibenarkan. Salah satu tanda tunggal mungkin tidak
signifikan, namunketekunan refleks primitif harus mendatangkan beberapa
pemeriksaanpenuh fungsi motorik secara keseluruhan.Data anekdotal menunjukkan
bahwa bayi dalam beberapa kelompokras, misalnya Afrika ,Amerika, umumnya
mencapai keterampilanmotorik kasar lebih cepat daripada anak-anak dari kelompok
raslainnya. Ketika bayi kecil muncul hampir siap untuk berjalan pada usiabeberapa
bulan, ini adalah tanda untuk perhatian. Bayi yang bergeraksebagai seluruh unit tanpa
mengoreksi sudut kepala menuju garisvertikal saat dipegang samping mungkin
memiliki masalahperkembangan motorik.
20
miring ke 1 sisi atau sisi lainnya, bukanhanya menjadi terbalik.Jika bayi tidak dapat
duduk dengan bantuan atau dirinya sendiri pada usia 9bulan, kekurangan ini harus
diperhatian oleh pemeriksaan dokterdengan rinci dan cepat.
Bayi yang berdiri dan yang selalu menunjuk ke bawah dengan jari-jarikaki
mereka juga mungkin menandakan hipertonus pada tungkaibawah (atau hipertonus
umum) dan sensitivitas tinggi untukmenyentuh di permukaan plantar kaki. Bayi ini
kemudian dapatberjalan berjinjit.
21
5. Adanya gerakan yang tidak terkontrol. Gerakan yang tidak terkontrol
didapatkan pada gerakan mulut yang menjulurkan lidah secara berulang dan
tidak berhenti sampai pasien tertidur.
b. Tanda bahaya gangguan motor halus
1. Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan. Pada pasien ini didapatkan
adanya tanda bahaya ini.
2. Adanya dominasi satu tangan (handedness) pada pasien ini lebih dominan
pada tangan sebelah kiri
3. Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat
dominan setelah usia 14 bulan. Pada pasien ini tidak didapatkan adanya tanda
bahaya ini.
4. Perhatian penglihatan yang inkonsisten. Pada pasien ini didapatkan adanya
tanda bahaya ini.
c. Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)
1. Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan
terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.
2. Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.
3. Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan
d. Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)
1. Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi,
misalnya saat dipanggil tidak selalu member respons. Pada pasien ini terdapat
adanya tanda bahaya ini.
2. Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan
dengan orang lain pada usia 20 bulan.
3. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan.
e. Tanda bahaya gangguan sosio-emosional
1. 6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain. Pada pasien ini
terdapat adanya tanda bahaya ini.
2. 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
3. 12 bulan: tidak merespon panggilan namanya
22
4. 15 bulan: belum ada kata
5. 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura
6. 24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti
7. Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi /
interaksi
f. Tanda bahaya gangguan kognitif
1. 2 bulan: kurangnya fixation
2. 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
3. 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara. Pada pasien ini terdapat
adanya tanda bahaya ini.
4. 9 bulan: belum babbling seperti mama, baba
5. 24 bulan: belum ada kata berarti
6. 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata
23
murah dan dapat dikerjakan sendiri oleh orangtua atau dibacakan oleh orang lain
(misalnya paramedis atau kader kesehatan).10 Jika dengan PDQ dicurigai ada
gangguan perkembangan, anak tersebut dirujuk untuk dilakukan skrining dengan
Denver II yang lebih rumit, lama dan harus dilakukan oleh tenaga terlatih.11
Kuesioner ini sampai sekarang masih dianjurkan oleh Depkes untuk digunakan di
tingkat pelayanan kesehatan primer (dokter keluarga,Puskesmas) sering disebut
sebagai buku hijau berjudul Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
Depkes RI 1994 yang telah diuji coba di beberapa propinsi, tetapi tampaknya jarang
dimanfaatkan. Bahkan beberapa dokter Puskemas tidak tahu adanya buku tersebut,
atau tidak tahu cara penggunaannya karena tidak pernah diajarkan.12,13
3.2.6 Penatalaksanaan
Secara khusus seorang dokter akan mencoba untuk memastikanmasalah yang
dialami seorang anak dalam kebiasaannya secara keseluruhan dan kemudian
merencanakan intervensi untuk mengembangkan fungsi adaptif secara optimal atau
kemahiran dari keterampilan yang terbelakang atau perbaikan dari kesulitan
berkoordinasi.4
3.2.7 Prognosis
Jika tidak ditangani, anak-anak dengan gangguan koordinasi motorik
cenderung memiliki gejala yang bertahan pada masa remaja hingga masa dewasa.4
24
Pada kasus berat yang tetap tidak terobati, pasien mungkin memilikisejumlah
komplikasi sekunder, seperti kegagalan berulang pada pekerjaan akademik dan
nonakademik di sekolah, masalah berulang dalam berusaha bergabung dengan
kelompok teman sebaya, dan ketidakmampuan bermain dan berolahraga.Masalah
tersebut dapat menyebabkan harga diri yang rendah, kesedihan, menarik diri, dan
pada beberapa kasus meningkatnya masalah perilaku yang parah sebagai reaksi
terhadap frustasi yang ditimbulkan oleh gangguan.Semua tingkat fungsi adaptif dapat
diharapkan pada anak-anak. Ciri penyerta yang sering adalah keterlambatan kejadian
nonmotorik, gangguan bahasa ekspresif, dan gangguan bahasa reseptif/ekspresif
campuran.14
25