Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN NY. S R KEHAMILAN POSTDATE


DI RUANG KAMAR BERSALIN RSUD KANJURUHAN

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS

OLEH :
WINDA HUSNATUL SETIANI
202010461011019

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 1


LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN NY. S R KEHAMILAN POSTDATE


DI RUANG KAMAR BERSALIN RSUD KANJURUHAN

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS

KELOMPOK 12

NAMA : WINDA HUSNATUL SETIANI


NIM : 202010461011019
TGL PRAKTEK / MINGGU KE : 1 – 2 Februari/MINGGU KE 3

Kepanjen, 5 Februari 2021


Mahasiswa, Pembimbing Klinik

(Winda Husnatul Setiani) ( )

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 2


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Konsep Kehamilan..............................................................................................4
A. Filosofi Asuhan Kehamilan.............................................................................4
B. Persalinan........................................................................................................5
C. Tujuan Obstetri................................................................................................5
D. Tahap persalinan.............................................................................................5
E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persalinan...............................................6
1.2. Kehamilan Post Date..........................................................................................8
A. Definisi............................................................................................................8
B. Etiologi............................................................................................................8
C. Pathway.........................................................................................................10
D. Faktor Resiko................................................................................................10
E. Komplikasi....................................................................................................11
1.3. Sectio Sesarea...................................................................................................11
A. Definisi..........................................................................................................11
B. Etiologi..........................................................................................................11
C. Klasifikasi.....................................................................................................12
D. Komplikasi....................................................................................................13
BAB II.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Konsep Kehamilan


A. Filosofi Asuhan Kehamilan
Kehamilan adalah proses fisiologis yang normal dialami wanita. Filosofi
kehamilan menggambarkan keyakinan dengan nilai yang dianut dan diyakini
kebenarannya dan dijadikan panduan dalam memberikan asuhan kehamilan.
Pada prinsipnya filosofi kehamilan merujuk pada filosofi bidan, meliputi :
1. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal
2. Setiap perempuan berkepribadian unik di mana terdiri atas biopsikosisial
yang berbeda, sehingga dalam memperlakukan klien satu dengan yang
lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan
3. Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui
penyuluhan atau konseling, maupun dengan upaya preventif misalnya
pemberian imunisasi TT ibu hamil dan tablet tambah darah
4. Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatan,
siapa dan di mana mendapatkan pelayanan kesehatan
5. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan)
6. Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan
teknologi dilakukan hanya atas indikasi.Membangun kemitraan dengan
profesi lain untuk memberdayakan perempuan (Tyastuti, 2016).
Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan. Persalinan (partus) didefinisikan sebagai proses
pengeluaran bayi dan uri dari badan ibu. Nifas (puerperium) ialah masa setelah
persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan sampai kepada
keadaan sebelum hamil (Karjatin, 2016).

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 4


B. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya kehamilan
mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih
dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur
(cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan
postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur.
C. Tanda – Tanda Kehamilan
1. Tanda tanda dugaan hamil
a. Amenorea / tidak mengalami menstruasi (terlambat haid)
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
c. Pusing
d. Miksi / sering buang air kecil
e. Pigmentasi kulit terutama di daerah muka, areola payudara dan dinding
perut
f. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
g. Payudara menegang dan sedikit nyeri
h. Epulis : hipertropi dari pupil gusi
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan umur kehamilan
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
1) Tanda Hegar : SBR lunak
2) Tanda Chadwicks : warna kebiruan pada servik, vagina, dan vulva
3) Tanda Piscaseck : pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga
menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut
4) Kontraksi braton hicks : bila uterus dirangsang (distimulasi dengan
diraba) akan mudah berkontraksi.
D. Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu hamil untuk
mengenali tanda–tanda bahaya pada kehamilan maupun persalinan. Tanda
bahaya ini jika tidak terdeteksi maka akan mengakibatkan kematian. Untuk
mengantisipasi ini maka tidak hanya ibu hamil saja yang perlu mengerti tentang

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 5


tanda bahaya tetapi suami dan keluarganya khususnya orang penting yang
berhak memberi keputusan apabila terjadi kagawat daruratan harus juga
mengetahui tentang tanda bahaya. Ada 6 tanda bahaya selama periode antenatal
adalah :
1. Perdarahan per vagina
Perdarahan tidak normal yang terjadi pada awal kehamilan (perdarahan
merah, banyak atau perdarahan dengan nyeri), kemungkinan abortus, mola
atau kehamilan ektopik. Perdarahan tidak normal pada kehamilan lanjut
(perdarahan merah, banyak, kadang – kadang, tidak selalu, disertai rasa
nyeri) bisa berarti plasenta previa atau solusio plasenta.
2. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang.
Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala pre
eklampsia
3. Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur)
Masalah penglihatan pada ibu hamil yang secara ringan dan tidak mendadak
kemungkinan karena pengaruh hormonal. Tetapi kalau perubahan visual
yang mendadak misalnya pandangan kabur atau berbayang dan disertai sakit
kepala merupakan tanda pre eklampsia.
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak ada hubungan dengan persalinan adalah tidak
normal. Nyeri yang tidak normal apabila nyeri yang hebat, menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat, hal ini kemungkinan karena appendisitis,
kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, gastritis, penyakit
kantung empedu, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih dll.
5. Bengkak pada muka atau tangan
Hampir separuh ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meninggikan kaki. Bengkak dapat menunjukkan tanda bahaya apabila
muncul pada muka dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan
disertai keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal
jantung atau pre eklampsia.

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 6


6. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya
Ibu hamil akan merasakan gerakan janin pada bulan ke 5 atau sebagian ibu
merasakan gerakan janin lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 x dalam periode 3 jam.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

1.2. Kehamilan Post Date


A. Definisi
Kehamilan post date adalah kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih.
Istilah lainnya yaitu serotinus (Hilmi dkk, 2019). Kehamilan serotinus
merupakan kehamilan dengan waktu yang memanjang melebihi akhir minggu 42
gestasi, atau 294 hari dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Pada
umumnya kehamilan akan berlangsung antara 38 – 42 minggu dan ini
merupakan periode persalinan normal. Namun sekitar 3,4 – 14 % atau rata-rata
10% kehamilan sampai 42 minggu atau lebih.
B. Etiologi
Penyebab kehamilan post date sampai saat ini belum jelas, beberapa teori yang
diajukan umumnya menyatakan bahwa terjadinya kehamilan post date sebagai
akibat gangguan terhadap timbulnya persalinan seperti pengaruh progesteron,
oksitosin dan lain-lain. Beberapa teori yang diajukan antara lain:
1. Pengaruh Progesteron
Penurunan hormon progesteron dalam kehamilan dipercaya merupakan
kejadian perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses
biomolekul pada persalinan dan meninkatkan sensitivitas uterus terhadap
oksitosin, sehingga beberapa penulis menduga bahwa terjadinya kehamilan
post term adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progesteron
(S.Prawirohardjo, 2010).
2. Teori Oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan post term
memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang
peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 7


neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga
sebagai salah satu faktor penyebab kehamilan post term. (S.Prawirohardjo,
2010)
3. Teori Kartisol/ACTH janin
Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai “pemberi tanda” untuk dimulainya
persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba – tiba kadar kartisol
plasma janin. Kartisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi
progesteron berkurang dan memperbesar sekresi estrogen, selanjutnya
berpengaruh terhadap meningkatnya produksi prostaglandin. Pada cacat
bawaan janin seperti anesefalus, hipoplasia adrenal janin, dan tidak adanya
kelenjar hipofisis pada janin akan menyebabkan kartisol janin, dan tidak
adanya kelenjar hipofisis pada janin akan menyebabkan kartisol janin tidak
diproduksi dengan baik sehingga kehamilan dapat berlangsung lewat bulan.
(S.Prawirohardjo, 2010)
4. Saraf Uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan
membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak ada tekanan
pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian
bawah masih tinggi kesemuanya diduga sebagai penyebab terjadinya
kehamilan post term (S.Prawirohardjo,2010)
5. Herediter
Beberapa ahli menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami kehamilan
post term memiliki kecenderungan untuk melahirkan lewat bulan pada
kehamilan berikutnya. Morgen (1999) seperti dikutip Cunningham,
menyatakan bahwa bilamana seorang ibu mengalami kehamilan post term
saat melahirkan anak perempuan, maka besar kemungkinan anak
perempuannya akan mengalami kehamilan post term

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 8


C. Pathway

Etiologi
Pengaruh progesteron
Teori oksitosin
Teori Kartisol/ACTH janin
Saraf uterus
Herediter

Tidak terjadi kontraksi


uterus (His)

Tidak terjadi persalinan

Kehamilan postdate / postterm

Pada Ibu Pada Janin

Kurang terpapar Prosedur Kurangnya Resiko air ketuban


informasi terkait persalinan SC observasi kering
kehamilan dan BB janin meningkat
persalinan Penuaan plasenta
Kesiapan Perdarahan
Persalinan pasca Janin meninggal
Defisit persalinan
Pengetahuan
tentang Resiko Cedera
Resiko Cedera pada Janin
kehamilan
pada Ibu

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 9


D. Faktor Resiko
Ada beberapa faktor yang bisa menempatkan seorang wanita menjadi golongan
berisiko tinggi seperti primipara, riwayat kehamilan post-term sebelumnya, dan
jenis kelamin bayi laki-laki. Kehamilan post date ini sering ditemukan pada
kelompok usia 20-35 tahun. Tetapi hal tersering penyebab diagnosis kehamilan
post date adalah kesalahan dalam penanggalan. Penggunaan perhitungan HPHT
sebagai penentu usia kehamilan sering tidak akurat. Pasien yang lupa tanggal
HPHT ditambah lagi dengan variasi fase luteal dan follicular dari siklus
menstruasi berakibat pada kesalahan yang dapat berupa bertambahnya usia
kehamilan (Yulistiani, 2017).
E. Komplikasi
Komplikasi dan resiko pada serotinus dapat terjadi pada ibu dan bayi, seperti :
1. Resiko kematian pada ibu
2. Distosia
3. Laserasi peineum parah akibat makrosomia
4. Meconium aspirations syndrome (MARS)
5. Nadi janin abnormal
6. Kompresi tali pusat
7. Skor Apgar rendah pada menit pertama dan kelima
8. Asfiksia (Sinaga, 2020)

1.3. Sectio Sesarea


A. Definisi
Persalinan sesarea atau seksio sesarea (SS) merupakan proses pembedahan
untuk melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding uterus.
Tindakan SS diperkirakan terus meningkat sebagai tindakan akhir dari berbagai
kesulitan persalinan seperti persalinan lama sampai persalinan macet, rupture
uteri iminens, gawat janin, janin besar dan perdarahan setelah melahirkan.
Persalinan SS memiliki risiko tinggi tidak hanya bagi sang ibu tapi juga bagi
janin yang dikandungnya.
B. Etiologi
Penyebab persalinan seksio sesaria antara lain

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 10


1. Ketidak-seimbangan ukuran kepala bayi dan panggul ibu
2. Keracunan kehamilan yang parah
3. Preeklamsia berat eklamsia
4. Kelainan letak bayi
5. Sebagian kasus mulut rahim tertutup plasenta
6. Bayi kembar
7. Kehamilan pada ibu berusia lanjut
8. Infeksi saluran persalinan (Aprina dkk, 2018)
C. Klasifikasi
Menurut Amru sofian (2012) Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan
janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan
perut. Adapun jenis- jenis operasi section caesarea :
1. Sectio Caesarea abdomen
Sectio caesarea transperitonealis profunda merupakan dauercatheter
dipasang dan wanita berbaring dalam letak Trendelenburg ringan. Insisi pada
dinding perut pada garistengah dari simfisis sampai beberapa sentimeter
dibawah pusat. Setelah peritoneum di buka, dipasang speculum perut, dan
lapangan operasi dipisahkan dari rongga perut dengan satukain kasa panjang
atau lebih, peritoneum pada dinding uterus depan dan bawah dipegang
dengan pinset, plika vesiko-uterina dibuka dan insisi ini diteruskan
melintang jauh ke lateral, kemudian kandung kencing dengan peritoneum
didepan uterus didorong ke bawah dengan jari.pada segmen bawah uterus,
yang sudah tidak di tutup lagi oleh peritoneum serta kandung kencing dan
yang biasanya sudah menipis, diadakan insisi melintang sebesar 10cm
dengan ujung kanan dan kiri agak melengkung keatas untuk menghindari
cabang-cabang arteria uterine. Karena uterus dalam kehamilan tidak jarang
memutar kekanan sebelum dibuat insisi, posisi uterus diperiksa dahuu
dengan memperhatikan ligament rotunda kanan dankiri. Di tengah- tengah
insisi diteruskan sampai dinding uterus terbuka dan ketuban tampak,
kemudian luka yang terakhir ini dilebarkan dengan gunting berujung tumpul
mengikuti sayatan yang sudah dibuat lebih dahulu. Sekarang ketuban
dipecahkan dan air ketuban yang keluar diisap. Kemudian speculum perut

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 11


diangkat dan tangan dimasukan ke dalam uterus dibelakang kepala janin dan
dengan memegang kepala dari belakang kepala janin dan dengan memegang
kepala dari belakang dengan jari- jari tangan penolong, diusahakan lahirnya
kepala melalui lubang insisi. Jika dialami kesulitan untuk melahirkan janin
dengan tangan, dapat dipasang cunam boerna, sesudah kepala janin, badan
uterus dilahirkan, muka dan muut dibersihkan, tali pusat dipotong, dan bayi
diserahkan kepada orang lain untuk diurus.pada presentasi sungsang atau
letak lintang kaki janin dicari, dan janin dilahirkan dengan tarikan pada kaki.
2. Sectio Caesarea vaginalis
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai
berikut :
1) Sayatan memanjang (longitudinal)
2) Sayatan melintang (transversal)
3) Sayatan huruf T (T-incision)
3. Sectio Caesarea klasik
Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri sepanjang
10 cm , tetapi saat ini teknik jarang dilakukan karena memiliki banyak
kekurangan namun pada kasus seperti operasi berulang yang memiliki
banyak perlengketan organ cara ini dapat dipertimbangkan.
4. Sectio Caesarea ismika (Profunda)
Dilakukan dengan membuat sayatan melintang konkaf pada segmen bawah
Rahim (low cervical transfersal) sepanjang 10 cm.
D. Komplikasi
Komplikasi yang biasa timbul pada ibu dan bayi post seksio sesaria seperti :
1. Nyeri pada daerah insisi
2. Potensi terjadinya thrombosis
3. Potensi terjadinya penurunan kemampuan fungsional
4. Penurunan elastisitas otot perut dan otot dasar panggul
5. Perdarahan
6. Luka kandung kemih
7. Infeksi
8. Bengkak pada ekstremitas bawah

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 12


9. Gangguan laktasi (Aprina dkk, 2018)

BAB II
PENGKAJIAN ANTENATAL CARE

Nama Mahasiswa : Winda Husnatul Setiani NIM : 202010461011019


Tgl Praktek : 1 – 5 Februari 2021 Tgl Pengkajian: 1 – 2 – 2021
Ruang Praktek : Kamar Bersalin Rumah Sakit : RSUD Kepanjen

I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. S R
b. No. Rekam Medis : 508879
c. Tanggal Lahir : 19 – 9 – 1987
d. Usia : 33 tahun 4 bulan 12 hari
e. Pendidikan Terakhir : SMA
f. Pekerjaan : IRT
g. Agama : Islam
h. Suku/bangsa : Jawa
i. Alamat : Jl. Anjasmoro, Karangpandan, Pakisaji
j. No. Telp :

II. PENANGGUNG JAWAB (Suami/Keluarga)


a. Nama : Tn. A S
b. Hubungan dengan klien : Suami
c. Usia : 32 tahun (25 – 2 – 1988)
d. Pendidikan Terakhir : SMP
e. Pekerjaan : Swasta
f. Agama : Islam
g. Suku/bangsa : Jawa
h. Alamat : Jl. Anjasmoro, Karangpandan, Pakisaji
i. No. Telp :

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 13


III. KELUHAN UTAMA :
1 hari SMRS, sekitar pukul 11 siang pasien mengatakan ada cairan keluar dari vagina,
seperti keputihan yang merembes sampai celana dalam. Pasien segera ke bidan
setempat, setelah dilakukan pemeriksaan dinyatakan bukan air ketuban. Hari
berikutnya pasien melakukan pemeriksaan ke Poli Obgyn RSUD Kanjuruhan,
kemudian pasien dirujuk untuk MRS.

IV. RIWAYAT PERKAWINAN :


Status Menikah : ( √ ) Ya ( ) Tidak ( ) janda
Menikah : 1 kali, Menikah pertama usia 22 tahun
Lama Pernikahan : 11 tahun
Lain-lain, sebutkan : __________________________________

V. RIWAYAT KONTRASEPSI (KB) :


a. Riwayat kontrasepsi terdahulu :
Metode yang pernah dipakai : kb alami (jamu, kalender, koitus, interuptus
dll)
1. Suntik 3 bulan 1 kali selama 4 Tahun
2. Pil lama : 1 (Bulan/Tahun)

b. Riwayat kontrasepsi terakhir sebelum kehamilan ini : pil


Lama : 1 (Bln/Thn)
c. Keluhan KB : (√ ) Ada, sebutkan Perdarahan ( ) tidak ada

VI. RIWAYAT OBSTETRI TERDAHULU :


No Tgl/Bln/T Tempat Umur Jenis Penolong Penyu BB Hidup
hn Partus Partus Hamil Persalinan Persalinan lit Lahir /Mati
1. 27 – 2 – Bidan 9 bulan Normal Bidan - 3000gr Hidup
2011 setempat 10 hari
2. 2015 Permata >3 Kuretase Dokter - - Mati
Husada bulan
Pengalaman menyusui : Ya/Tidak (lingkari) Berapa lama : 2 tahun 2 bulan

VII. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG :


a. Riwayat Menstruasi :
Umur Menarche : 12 tahun, Siklus haid : Teratur/Tidak (Lingkari)
Lama haid : 7 hari, Ganti pembalut : 3 – 4 x/hari
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 16 – 4 – 2020, Taksiran Partus (TP) : 23 – 1
– 2021
Lain-lain sebutkan : UK 41 – 42 minggu
b. Perdarahan pervaginam : tidak ada

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 14


c. Keputihan : keputihan sedikit beberapa kali pada kehamilan
muda
d. Mual dan Muntah : iya, saat usia hamil muda
e. Masalah pada kehamilan ini : tidak ada
f. Pemakaian obat dan jamu: tidak ada
g. Keluhan lainnya : tidak ada

VIII. RIWAYAT PENYAKIT/MEDIS :


Beri tanda (V), jika ibu mempunyai riwayat penyakit dibawah ini :
a. Penyakit jantung ( )
b. Hipertensi ( )
c. Diabetes mellitus ( )
d. Asma ( )
e. Riwayat Operasi ( ), Sebutkan : pernah operasi ________
f. Lain –lain, sebutkan : ______________

IX. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :


Beri tanda (V), jika ibu mempunyai riwayat penyakit dibawah ini :
a. Hipertensi ( )
b. Diabetes mellitus ( )
c. Kehamilan ganda ( )
d. Kelainan kongenital ( )

X. ADANYA MASALAH LAIN SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN


NIFAS TERDAHULU :
Keguguran pada kehamilan ke 2 di usia kehamilan > 3 bulan

XI. PEMERIKSAAN UMUM :


a. Status Obstetrik : G3 P1001 Ab100, H 41 – 42 Minggu
b. Keadaan Umum : Cukup
c. Kesadaran : GCS E4M5V6, Compos mentis
d. Berat Badan : sebelum hamil 45 kg, setelah hamil 58 kg
e. Tinggi Badan : 149 cm
f. Lingkar lengan atas (LILA) : 31 cm
g. Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 142/83 mmHg Nadi : 83 x/menit
Pernafasan : 19 x/menit Suhu : 36,8 ºC

XII. PEMERIKSAAN FISIK :


a. Kepala :

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 15


1. Distribusi rambut : (√) merata ( ) tidak
2. Lesi/pembengkakan : ( ) Ya (√) tidak ada
3. Nyeri saat diraba : ( ) Ya (√) tidak ada
4. Keluhan : ( ) Ya (√) tidak ada
Sebutkan : ______________________________
b. Wajah :
1. Edema wajah : (√) Ya ( ) tidak ada
2. Hiperpigmentasi : ( ) Ya (√) tidak ada
3. Cloasma gravidarum : ( ) Ya ( ) tidak ada
4. Keluhan : ( ) Ya (√) tidak ada
Sebutkan : _______________________________
c. Mata :
1. Sklera ikterik : ( ) Ya (√) tidak
2. Konjuntiva anemis : ( ) Ya (√) tidak
3. Keluhan : ( ) Ya (√)
tidak ada
Sebutkan : _______________________________
d. Hidung :
1. Sekret : ( ) Ya (√) tidak
2. Polip : ( ) Ya (√) tidak
3. Keluhan : ( ) Ya (√)
tidak ada
Sebutkan : _______________________________
e. Mulut dan Bibir :
1. Rongga mulut : (√) bersih ( ) kotor ( ) radang
2. Bibir : (√) lembab ( ) kering ( ) sianosis
3. Caries gigi : ( ) Ya (√) tidak ada
4. Keluhan : ( ) Ya (√) tidak ada
Sebutkan : ________________________________
f. Telinga :
1. Serumen : ( ) Ya (√) tidak
ada
2. Sekresi : ( ) Ya (√)
tidak ada
3. Keluhan : ( ) Ya (√)
tidak ada
Sebutkan : _________________________________
g. Leher :
1. Hiperpigmentasi : (√) Ya ( ) tidak
ada
2. Kelejar tiroid : ( ) membesar (√) tidak
3. Keluhan : ( ) Ya (√)
tidak ada
Sebutkan : _________________________________

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 16


h. Ketiak : :
1. Kelenjar limfe : ( ) membesar (√) tidak
2. Keluhan : ( ) Ya (√)
tidak ada
Sebutkan : _________________________________
i. Oksigenasi dan ventilasi :
1. Frekuensi pernafasan (RR) :
2. Irama nafas : (√) reguler ( ) irreguler
3. Suara nafas : (√) vesikuler ( ) ronchi ( ) wheezing
4. Suara jantung S1-S2 : (√) normal ( ) murmur ( ) galop
5. Capilary refil : (√) < 3 detik ( ) > 3 detik
6. Tekanan darah : 142/83 mmHg
7. Frekuensi nadi : 83 x/menit
8. Irama nadi : (√) reguler ( ) irreguler
9. Keluhan : ( ) Ya (√) tidak ada
Sebutkan : _________________________
j. Payudara :
1. Puting : (√) eksverted ( ) datar
( ) inverted ( ) lecet
2. Areola hiperpigmentasi : (√) Ya ( ) tidak ada
3. Pengeluaran ASI : ( ) Ya (√) tidak ada
4. Bentuk : (√) simetris ( ) tidak simetris
5. Teraba : ( ) ada massa (√) hangat
(√) tidak ada massa
6. Keluhan : ( ) Ya (√) tidak ada
Sebutkan : ___________________________
k. Abdomen :
1. Hiperpigmentasi : ( ) Ya (√) tidak ada
2. Linea : (√) Alba ( ) Nigra
( ) Striae ( ) Livide
(√) Albican
Bekas operasi ( ) Ada (√) Tidak
ada
3. Uterus :
Tinggi fundus uteri : 33 cm Kontraksi : ( ) Ya (√) Tidak
a. Leopold I : teraba fundus janin bulat lunak
b. Leopold II : teraba punggung bagian dextra
c. Leopold III : teraba bagian terbawah janin bulat keras
d. Leopold IV : sudah masuk PAP
4. Denyut Jantung Janin : 139 x/menit
5. Keluhan : ( ) Ya (√) tidak ada
Sebutkan : ____________________________
l. Genetalia :
1. Kebersihan : (√) Ya ( ) tidak
2. Varises : ( ) Ya (√) tidak
3. Pengeluaran : darah/keputihan/lendir/tidak ada

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 17


4. Hemoroid : ( ) Ya (√) tidak ada
5. Keluhan : ( ) Ya (√) tidak ada
Sebutkan : _________________________________
m. Extremitas :
1. Ektremitas Atas :
a) Edema : (√) Ya ( ) tidak
b) Varises : ( ) Ya (√)
tidak
2. Ektremitas Bawah :
a) Edema : (√) Ya ( ) tidak
b) Varises : ( ) Ya (√)
tidak
c) Reflek patela : ( ) Positif (√)
Negatif
3. Keluhan : ( ) Ya (√)
tidak ada
Sebutkan : ___________________________________

n. Masalah Khusus :
1. Eliminasi : BAK ± 850 ml/hari, kuning. BAB 1x sehari, lunak.
2. Istirahat dan kenyamanan : tidur ± 7 jam sehari
3. Mobilisasi dan latihan : pasien mengurangi aktivitas dan kegiatan selama
hamil
4. Nutrisi dan cairan : makan 3x sehari, sayur bening, ayam, ikan, tahu dan
tempe. Minum air putih 1500 ml/hari
5. Keadaan Psikologis : pasien mendapatkan dukungan dan perhatian dari
suami dan dari orang tua
6. Persiapan persalinan :
( ) Senam hamil
( ) Rencana tempat melahirkan
(√) Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
(√) Kesiapan mental ibu dan keluarga
(√) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan dan proses persalinan
(√) Cara menangani nyeri persalinan
(√) Perawatan payudara

XIII. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI :


1. Suplemen Fe+ 1x1
2. Sangobion 1x1

XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan laboratorium :
Hematologi

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 18


Hemoglobin : 12,7 (N : 11.4 – 15.1 g/dL)
Hematokrit : 36,8 (N : 38 – 42 %)
Index Eritrosit
MCV : 90.1 (N : 80 – 93 fL)
MCH : 31.0 (N : 27 – 31 pg)
MCHC : 34.5 (N : 32 – 36 g/dL)
Eritrosit : 4.08 (N : 4.00 – 5.00 juta/cmm)
Leukosit : 10.100 (N : 4.700 – 11.300 sel/cmm)
Trombosit : 319.000 (N : 142.000 – 424.000 sel/cmm)
Golongan darah : O/RH:+
Hemostasis
PT
PT : 9.1 (N : 9.4 – 11.3 detik)
INR : 0.84 (N : 2.0 – 3.5)
APTT : 24.5 (N : 24.6 – 30.6 detik
Kimia Klinik
Glukosa darah sewaktu : 116 (N : <200 mg/dL)
Imunoserologi
b. Lain-lain : tidak ada

XV. Analisa Data


DATA MASALAH DIAGNOSA
ETIOLOGI
(Data mayor & minor) KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DS : Kesiapan Persalinan Kesiapan
1. Pasien siap Persalinan(D.0070)
menjalankan
prosedur SC
2. Pasien mengatakan
tidak cemas
DO :
DS : Kurang Defisit Pengetahuan Defisit Pengetahuan
1. Pasien mengatakan terpapar tentang kehamilan dan tentang kehamilan dan
tidak tau resiko informasi persalinan persalinan b.d Kurang
dengan kondisi yang terpapar informasi
dialami
(D.0111)
DO :
2. Pasien tidak
langsung ke RS
pada hari kejadian
cairan merembes
DS : Kurang Resiko Cedera pada Resiko Cedera pada
1. Prosedur tindakan adekuatnya Ibu Ibu b.d Kurang

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 19


SC observasi dan adekuatnya observasi
DS : atisipasi dan atisipasi (D.0137)
2. Usia kehamilan 41 –
42 bulan
DS : Riwayat Resiko Cedera pada Resiko Cedera pada
DO : persalinan Janin Janin b.d Riwayat
1. Riwayat keguguran sebelumnya persalinan sebelumnya
2. Riwayat kuretase (D.0138)

XVI. Diagnosa Keperawatan (SDKI)


1. Kesiapan Persalinan (D.0070)
2. Defisit Pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan b.d
Kurang terpapar informasi (D.0111)
3. Resiko Cedera pada Ibu b.d Kurang adekuatnya observasi dan
atisipasi (D.0137)
4. Resiko Cedera pada Janin b.d Riwayat persalinan sebelumnya
(D.0138)

XVII. Luaran Keperawatan (SLKI), Intervensi Keperawatan (SIKI)


SDKI SLKI SIKI
Kesiapan Persalinan Setelah dilakukan Intervensi Perawatan pra seksio sesaria
(D.0070) keperawatan selama 1 x 4 jam, (1.07229)
Status Antepartum (L.07059) Observasi
membaik, dengan kriteria hasil 1.
sebagai berikut: dan persalinan
1. Berat badan 2.
membaik (5) 3.
2. Tekanan darah laboratorium
membaik (5) 4.
3. Hitung darah 5.
lengkap membaik selama 1 menit
(5) Terapeutik
6.
dan perhatian terkait
pembedahan
7.
seperti persiapan fisik,
persiapan psikologis
8.

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 20


9.
Edukasi
10.
pembedahan
11.
terdekat hadir saat persalinan
12.
seksio sesaria
13.
14. Kolaborasi pemberian
premedikasi
Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Intervensi Edukasi persalinan (1.12437)
tentang kehamilan keperawatan selama 1 x 30 Observasi
dan persalinan b.d menit, Tingkat Pengetahuan 1.
Kurang terpapar (L.12111) membaik, dengan 2.
informasi (D.0111) kriteria hasil sebagai berikut: tentang persalinan
3.
1.
4.
meningkat (5)
pendidikan kesehatan
2.
5.
pengetahuan sesuai topik
bertanya
meningkat (5)
Edukasi
3.
pengetaahuan meningkat 6.
(5) sesuai dengan kondisi ibu
7.
persalinan
8.
meredakan kecemasan dan
ketidaknyamanan persalinan
9.
tanda-tanda persalinan
10.
tanda bahaya persalinan
Resiko Cedera pada Setelah dilakukan Intervensi Perawatan persalinan (1.09988)
Ibu b.d Kurang keperawatan selama 1 x 4 jam, Observasi
adekuatnya Tingkat Cedera (L.14136) 1. Identifikasi kondisi proses
observasi dan menurun, dengan kriteria hasil persalinan
atisipasi (D.0137) sebagai berikut: 2. Monitor kondisi fisik dan
psikologis pasien
1. Kejadian cedera menurun
3. Monitor kesejahteraan ibu
(5)
seperti tanda vital dan
2. Fraktur menurun (5)
kontraksi
3. Perdarahan menurun (5)
4. Monitor kesejahteraan janin
4. Tekanan darah membaik (5)
seperti gerak janin 10 kali
5. Frekuensi nadi membaik
dalam 12 jam atau secara
(5)
berkelanjutan cek djj dan
6. Frekuensi pernapasan
volume air ketuban
membaik (5)

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 21


5. Melakukan pemeriksaan
Leopold
6. Edukasi
7. Jelaskan prosedur pertolongan
persalinan yaitu seksio sesaria
8. Ajarkan teknik relaksasi
9. Ajarkan Ibu mengosongkan
kandung kemih
10. Ajarkan Ibu cara mengenali
tanda bahaya persalinan
Resiko Cedera pada Setelah dilakukan Intervensi Pemantauan denyut jantung janin
Janin b.d Riwayat keperawatan selama 1 x 4 jam, (1.02056)
persalinan Tingkat Cedera (L.14136) Observasi
sebelumnya menurun, dengan kriteria hasil 1. Identifikasi status obstetri
(D.0138) sebagai berikut: 2. Identifikasi riwayat obstetri
1. Kejadian cedera menurun 3. Identifikasi adanya
(5) penggunaan obat diet dan
2. Fraktur menurun (5) merokok
3. Perdarahan menurun (5) 4. Identifikasi pemeriksaan
4. Tekanan darah membaik (5) kehamilan sebelumnya
5. Frekuensi nadi membaik 5. Periksa denyut jantung janin
(5) selama 1 menit
6. Frekuensi pernapasan 6. Monitor denyut jantung janin
membaik (5) 7. Monitor tanda vital ibu
8. Terapeutik
9. Atur posisi pasien
10. Lakukan manuver Leopard
untuk menentukan posisi janin
11. Edukasi
12. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
13. Informasikan hasil pemantauan

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 22


DAFTAR PUSTAKA

Andayasari, Lelly. Muljati, Sri. Sihombing, Marice. Arlinda, Dona. 2015. Proporsi
Seksio Sesarea dan Faktor yang Berhubungan dengan Seksio Sesarea di Jakarta.
Buletin Penelitian Kesehatan; 43 (2) : 105 – 116

Apriza. Fatmayanti, Aulia. Ulfiana, Qonita. Dewi, Murti Ani R. K. dkk. 2020. Konsep Dasar
Keperawatan Maternitas. Yayasan Kita Menulis

Karjatin, Atin. 2016. Keperawatan Maternitas. Pusdik : KEMNKES RI

Tyastuti, Siti. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Pusdik : KEMNKES RI

Yulistiani, Anita. Moendanoe, Yanasta. Lestari, Yuniar. 2017. Gambaran Karakteristik Ibu,
Penanganan Persalinan, dan Fetal Outcome pada Kehamilan Post-term. Jurnal Kesehatan
Andalas; 6 (1).

Hilmi, Nurul. Maria, Iis. Hidayah, Ardiyanti. 2020. Asuhan Kebidanan Pada Ny. “A”
GIIIP10011 UK 42 Minggu Post Date Dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) Di Ruang Poli
Kandungan Rsud Ngimbang Lamongan. Jurnal Akademika Husada; 1 (1)

Sinaga, Eliza Bestari. 2020. Hubungan Usia Dan Paritas Ibu Bersalin Dengan Kehamilan
Serotinus Di Klinik Bidan Suriani Kisaran Tahun 2020. Jurnal Maternitas Kebidanan; 5
(1)

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021 23

Anda mungkin juga menyukai