constant in the short run, even when sales volume varies. Examples : salary, depreciation expense, interest expense.
Fixed Costs (FC)
Sample: Interest expense hotel A dibebankan per tahun Rp 2.000.000,-. Bila dalam setahun terhuni 500 kamar maka interest expense per kamar menjadi : Rp 4.000,-. Sebaliknya bila terhuni 1000 kamar maka interest expense per kamar menjadi : Rp 2.000,-.
Fixed Costs (FC)
Fixed cost per unit akan mengalami perubahan sesuai dengan volume bisnis artinya semakin tinggi volume bisnis maka semakin kecil fixed cost per unit. Rp Total fixed cost Fixed cost per unit
0 1
Volume
Variable Costs : change proportionally with
the volume of business. Examples : food cost, beverage cost.
Variable Costs (VC)
Sample: Harga pokok untuk 1 porsi nasi goreng
= Rp 2.500,-
Bila 5 porsi terjual maka variable cost
=Rp 12.500,-
Bila 10 porsi terjual maka variable cost
= Rp 25.000,-
Bila 20 porsi terjual maka variable cost
= Rp 50.000,-
Variable Costs (VC)
Variable cost secara keseluruhan berubah secara proporsional dengan volume bisnis, namun biaya variabel untuk setiap unit produk tetap konstan, tidak berubah. Rp
Formula : Total SVC = FC + (VC per unit x jumlah unit terjual) Sample : Fixed cost telephone setahun = $ 10.000 1 x telepon lokal = $ 10 Tahun 2010 terjadi 2000 kali telepon lokal Maka: T = $ 30.000
Total SVC = $ 10.000 + ($10 x 2000)
Metode Menentukan Fixed Cost dan Variable Cost dari Semi Variable Cost 1. 2. 3.
Titik Tertinggi Terendah (High/Low TwoPoint Method)
Analisis Regresi (Regression Analysis) Metode Diagram Pencar (Scatter Diagram)
Metode Titik Tertinggi Terendah
1) Tentukan biaya SVC yang paling tinggi dan paling 2) 3) 4) 5) 6) 7)
rendah untuk periode yang dianalisis.
Hitung selisih biaya yang terjadi antara biaya yang tertinggi dengan yang terendah. Hitung biaya VC per unit dengan cara membagi selisih biaya SVC dengan volume bisnis. Hitung Total VC pada periode terendah dengan cara mengalikan VC per unit dengan volume bisnis. Hitung FC pada periode terendah dengan mengurangkan SVC dengan VC butir 4. Uji hasil butir 5 dengan hasil pada periode tertinggi seperti langkah 4 dan 5. Hitung FC dan VC satu tahun.
Metode Analisis Regresi
Formula :
y = a + bx
a =
y = semi variable costs
a = fixed costs b = variable cost per unit x = unit n = jumlah periode
(y) (x2) (x) (xy)
n(x2) (x)2
Klasifikasi Umum Biaya
(Manufaktur dan Dagang) 1. Biaya Produksi a. Biaya bahan langsung (direct material) b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) c. Biaya overhead 2. Biaya Non Produksi a. Biaya pemasaran atau penjualan b. Biaya administrasi
Biaya Produksi (Biaya Produk)
Bahan langsung: bahan yang menjadi bagian tak
terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri dengan
mudah ke produk tersebut contoh: kayu pada meja. Tenaga kerja langsung: tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi atau touch labor (tenaga kerja manual). contoh: tukang kayu. Overhead: seluruh biaya yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. contoh: utility charges, repair & maintenance, dan depresiasi fasilitas-fasilitas produksi.
Biaya Non Produksi (Biaya Periodik)
Biaya pemasaran atau penjualan: semua biaya yang
diperlukan untuk menangani pesanan konsumen
dan menyampaikan produk atau jasa ke tangan konsumen. contoh: biaya iklan, komisi penjualan, dan depresiasi sarana untuk mengirim produk dan gudang barang jadi. Biaya administrasi: semua biaya yang berkaitan dengan manajemen perusahaan secara keseluruhan. contoh: gaji eksekutif, keuangan, kesekertariatan, dan depresiasi gedung dan peralatan kantor.