Anda di halaman 1dari 4

FLUID CHALLENGE TEST

Fluid Challenge test adalah metode yang aman untuk memulihkan volume
sirkulasi berdasarkan kebutuhan fisiologis dibandingkan menggunakan fixed
hemodynamics end-point. Cairan diberikan dalam kuantitas kuantitas kecil untuk
memproduksi suatu peningkatan volume sirkulasi dengan menilai respon perubahan
hemodinamik pada tiap jumlah cairan yang diberikan. Teknik ini merupakan tes
diagnostik untuk hipovolemi dan metode titrasi dari dosis optimal cairan untuk
kebutuhan individu.

Tidak ada protokol standar untuk fluid challenge. Tujuan utamanya adalah untuk
memastikan bahwa tes ini meningkatkan ventrikular preload dan kecepatan infusi lebih
penting dibandingkan jumlah infusan untuk mencapai tujuan ini.

Indikator dalam tes ini yang utama adalah stroke volume atau cardiac output.
Namun dapat juga mengukur penigkatan cairan dengan memonitor CVP dan/atau
PAWP atau indikator indikator lain. Parameter parameter yang dapat digunakan
terdapat pada tabel 1 dibawah.

Pemilihan penggunaan cairan berbeda dari tiap sumber, namun keduanya dapat
dipakai. Penggunaan koloid lebih menguntungkan dibandingkan kristaloid didasarkan
oleh ketahanan koloid dalam volume intravaskular yang lebih lama dibandingkan
kristaloid. Kristaloid akan cepat terekstravasasi ke jaringan dibandingkan koloid
sehingga pengukuran volume vaskular akan lebih sulit jika menggunakan kristaloid.
Namun pada pasien dengan permeabilitas vaskular meningkat, hal ini tidak akan
berarti. Cairan hiperonkotik juga akan menarik cairan dari interstitial ke dalam
intravaskular sehingga akan meningkatkan jumlah cairan intravaskular melebihi dari
jumlah yang diberikan.

Kecepatan pemberian lebih penting dibandingkan jumlah dan tipe cairan. Bukti
cukup kuat pada beberapa penelitian, didapatkan bahwa pemberian sedikit cairan bolus
(250ml atau 3ml/kg dan biasanya koloid) pada waktu yang singkat (5-10 menit).
Respon terhadap stroke volume yang didapat dengan CO monitor dinilai positif jika
terdapat peningkatan SV sebesar 10-15%

Pada ventrikel yang kurang terisi degan baik, test ini meningkatkan SV. Gagal
untuk meningkatkan SV dengan fluid challenge dapat berarti sirkulasi kurang responsif
terhadap cairan atau inadequate challenge. Jika CVP atau PAWP gagal untuk naik
minimal 3 mmHg, dan SV gagal untuk meningkat, makan peningkatan volume sirkulasi
mengisi kekurangan rongga vaskular periferal dan tidak meningkatkan cardiac filling.
Maka fluid challenge harus diulang kembali. SV dimonitor dibandingkan CO selama tes
berlangsung karena penurunan HR merupakan respon pada fluid challenge dapat
berakibat turunnya CO walaupun terjadi penigkatan SV.

Dasar dari fluid challenge adalah untuk mengetahui peningkatan volume


intravaskulardengan penginfusan yang cepat Perubahan peningkatan CVP dan
pulmonary artery wedge pressure (PAWP) setelah penambahan cairan akan
bergantung pada volume awal intravaskular. Jika tidak terdapat perubahan pada CVP,
maka volume intravaskular rendah. Peningkatan CVP yang signifikan akan terjadi jika
terdapat penambahan yang berarti terhadap volume intravaskular. Begitu pula pada
PAWP. Peningkatan (minimum 3mmHg) CVP atau PAWP menunjukkan adanya
peningkatan yang signifikan dan mungkin merupakan indikasi dari volume sirkulasi
yang adekuat.penilaian terhadap respon klinis dan kecukupan perfusi jaringan juga
penting untuk diperhatikan. Jika tidak adekuat, maka perlu dimonitor stroke volume
sebelum dilakukan fluid challenge test lebih lanjut atau dipertimbangkan untuk
dilakukan batuan sirkulasi lebih lanjut.

Respon SV, CVP, atau PAWP terhadap penambahan 200mL blood volume. Pada pasien hipovolemik, tidak
terdapat peningkatan yang signifikan pada CVP dan PAWP, tetapi terdapat peningkatan SV. Pada pasien normal,
terdapat peningkatan CVP dan PAWP tapi tidak terdapat peningkatan SV

Sebelum dilakukan fluid challenge, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan untuk


menilai fluid responsiveness apakah fluid challenge test ini akan meningkatkan SV atau
tidak.

a. Heart lung interaction


Fluktuasi yang konsisten dari SV, tekanan sistolik, dan tekanan pulsasi dengan
mechanically ventilated breath secara konstan merupakan prediktor yang sensitif
dan spesifik terhadap volume responsiveness. Hasilnya akan menunjukka nilai
caveat dimana volume tidal > 8ml/kg dan absennya respirasi spontan atau
aktivitas aritmogenik

b. Passive leg raising

Elevasi dari kaki menstimulasi auto transfusi secara hemodinamis yang sama
dengan exogenous fluid challenge. CO dan pulse pressure berubah sebagai respons
terhadap PLR merupakan prediktor dari fluid responsveness.

c. Corrected flow time(FTc)

Didapat dari esofageal doppler monitoring dan dapat digunakan sebagai prediktor
fluid challenge.
DAFTAR PUSTAKA

1. Cecconi M, Parsons AK, Rhodes A. What is fluid challenge?. Current Opinion in


Critical Care. UK2011
2. Marino PL. ICU book, the 4th edition: Lippincott Williams & Wilkins; 2013
3. Al-Khafaji A, Webb AR. Fluid Resuscitation; 2014: Available from:
http://ceaccp.oxfordjournals.org/content/4/4/127.full

Anda mungkin juga menyukai