Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang menentukan kualitas
sumber daya manusia (SDM) disamping pendidikan dan pendapatan (ekonomi).
Oleh karena itu perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Dengan terciptanya
derajat kesehatan yang tinggi maka akan tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 (Depkes. RI, 2002).
Visi Indonesia Sehat 2010 adalah gambaran masyarakat Indonesia pada masa
mendatang yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku sehat, mampu
memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan
tersebut harus memperhatikan semua sektor khususnya di bidang kesehatan dan
lingkungan dengan lebih menekankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu ada tiga hal yang
perlu diperhatikan guna mencapai tujuan dari pembangunan kesehatan tersebut,
yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan (Depkes. RI,
2002).
Lingkungan sehat: adalah lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat, yaitu:
bebas polusi, tersedianya air bersih, perumahan-pemukiman sehat dan
terwujudnya kehidupan yang saling tolong-menolong.

Perilaku sehat: proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan,


misalnya: gizi seimbang, aktivitas fisik (olahraga), tidak merokok, dan berperan
aktif dalam gerakan kesehatan (Posyandu).
Pelayanan kesehatan: yang bermutu, adil dan merata, yang menjangkau
semua lapisan masyarakat tanpa adanya hambatan ekonomi dan non ekonomi,
yang sesuai dengan standar dan etika profesi, yang tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat, serta memberi kepuasan kepada pengguna jasa.
Prilaku yang kurang sehat dan lingkungan yang buruk sangat berkaitan erat
dengan timbulnya penyakit, diantaranya adalah diare. Angka kejadian diare dalam
satu tahun terakhir terhitung mulai bulan Juli 2002 sama dengan bulan Juli 2003,
jumlah penderita diare yang dirawat di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda sekitar 530 orang dan meninggal dunia
sebanyak delapan orang (Medical Record RSUD A. W. Sjahranie Samarinda,
2003).
Berdasarkan hasil undian dari tim penguji, penulis mendapatkan kasus
kelolaan anak dengan penyakit diare, sebagai bahan penyusunan karya tulis ilmiah
(KTI) dalam menempuh ujian akhir program pada program studi D3 jurusan
keperawatan Politeknik Kesehatan Samarinda tahun 2003/2004.
Untuk itu maka penulis menyusun karya tulis yang berjudul Asuhan
Keperawatan Pada An. M. N. Dengan Gastroenteritis di Ruang Melati Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yang dilaksanakan
selama tiga hari mulai tanggal 11 sampai dengan 13 Agustus 2003.

B. Ruang Lingkup Bahasan


Karya tulis ilmiah ini membahas tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
pada An. M. N. dengan gastroenteritis di Ruang Melati Rumah Sakit Umum
Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yang dilaksanakan selama tiga hari
mulai tanggal 11 samapai dengan 13 Agustus 2003.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengalaman yang jelas dan nyata tentang pelaksanaan
asuhan keperawatan pada klien An. M.N. dengan gastroenteritis.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam melakukan pengkajian
keperawatan pada An.M.N dengan gastroenteritis.
b. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam merumuskan dan
menetapkan diagnosa keperawatan pada An. M.N. dengan gastroenteritis.
c. Memperoleh pengalaman yang nyata tentang perencanaan keperawatan
pada An.M.N. dengan gastroenteritis.
d. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam melakukan tindakan
keperawatan pada An. M.N. dengan gastroenteritis.
e. Memperoleh pengalaman yang nyata tentang evaluasi keperawatan
pada An. M.N. dengan gastroenteritis.
f. Memperoleh pengalaman yang nyata tentang pendokumentasian
keperawatan pada An. M.N. dengan gastroenteritis.

g. Memperoleh pengalaman tentang perbandingan antara teori dengan


praktek di lapangan pada klien dengan gastroenteritis.

D. Metode Penulisan
1. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis adalah metode
studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan dan metode kepustakaan
untuk mendapatkan informasi dari buku-buku yang ada hubungan dengan
karya tulis ilmiah.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab (wawancara) pada
orangtua klien dengan maksud untuk memperoleh data yang diperlukan.
b. Observasi dan pemeriksaan fisik
Dilakukan dengan cara pengamatan secara visual dan dengan cara
pemeriksaan fisik (inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi) secara
keseluruhan dari kepala hingga kaki.
c. Studi dokumentasi
Dengan mengkaji catatan medis yang ada, hasil pemeriksaan
penunjang seperti laboratorium, rontgen dan dokumentasi keperawatan
serta catatan-catatan lain yang berkaitan.

E. Sistematika penulisan
Penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) terdiri dari lima bab, yang secara
sistematika disusun sesuai dengan urutan sebagai berikut:
Bab satu membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
ruang lingkup bahasan, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
Bab dua, dasar teoritis tentang konsep dasar penyakit diare mengenai
pengertian, anatomi sistem pencernaan, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala,
penatalaksanaan dan komplikasi serta tentang asuhan keperawatan yang terdiri
dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Bab tiga membahas tentang tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan
asuhan keperawatan yang dilakukan.
Bab empat tentang pembahasan yang membandingkan antara teori dengan
kasus yang ditemui pada asuhan keperawatan dengan diare yang terdiri dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Bab lima tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai