Anda di halaman 1dari 33

REFERAT

“Ca Mamae”
Oleh:
Mochamad Dava Wardana 22710056
Pembimbing
Dr. Ari Puji Prasetyo, Sp.B
Anatomi
• Payudara terdiri atas 12 hingga 20 lobulus kelenjar yang
masing masing memiliki saluran ke papilla mamae (Duktus
Laktiferus)
• Bagian lateral atasnya, jaringan ini keluar dari bulatannya
ke arah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor
payudara
• Di antara kelenjar susu dan fascia pektoralis, juga diantara
kulit dan kelenjar tersebut bisa ditemukan lemak
• Di antara lobulus terdapat jaringan ikat yang disebut
ligamentum cooper yang memberi rangka untuk payudara
Payudara dinervasi atau diperdarahi oleh:
• A. mammaria interna (tepi medial)
• A. thorakalis lateralis (lateral)
• A. thoraco-akromialis (bagian dalam)
• A. thoraco-dorsalis (M. latissimus dorsi dan M. serratus magnus)
Aliran limfe dari payudara dibagi menjadi 3:
Dari kulit payudara mengalir ke supraclavicular, mamaria interna
dan pektoralis
Dari papilla dan areola mengalir ke plexus subareolar
Dari jaringan payudara yang mengalir ke plexus pektoralis
Fisiologi Payudara
Pubertas: ductus laktiferus berkembang

Siklus menstruasi
Hari ke 8 haid payudara menjadi lebih besar.
Pembesaran maksimal setelah beberapa haid.
Beberapa hari menjelang haid, payudara tegang dan
nyeri.

Hamil dan menyusui


Menjadi besar karena epitel ductus lobus dan ductus alveolus berproliferasi
dan tumbuh ductus baru. Sekresi hormon prolactin dan hipofisis anterior
memicu proses laktasi, air susu diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus
yang kemudian dikeluarkan melalui ductus ke putting susu
Definisi Ca Mamae
Kanker payudara (Ca Mamae) adalah Tumor
atau karsinoma yang berasal dari epitel
duktus atau labulus payudara. Kanker dapat
tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada
payudara
Faktor Resiko
Changeble Unchangeble
Umur Riwayat kehamilan
Menarcghe usia dini Obesitas dan konsumsi lemak tinggi
Menopause usia lanjut Penggunaan hormon dan kontrasepsi oral
Riwayat keluarga Konsumsi alcohol dan rokok
Riwayat penyakit Riwayat paparan radiasi
payudara jinak
Gejala Klinis
 Sebagian besar berupa benjolan yang padat keras, tidak
dapat digerakkan, benjol lebih dari satu

 Perubahan bentuk putting (retraksi putting, puting


mengeluarkan cairan atau darah (nipple discharge),
eksem sekitar puting (Paget's disease))

 Perubahan kulit ( lesung pada kulit (dimpling),


retraksi kulit, berkerut seperti jeruk (peau d'orange),
borok (ulkus), eritema, edema, dan nodul satelit)
 Benjolan di aksila
Klasifikasi
Non invasif
Kanker masih terbatas dalam kelenjar susu
atau lobulus

Invasif
Kanker telah menyebar dan menyerang
jaringan di sekitarnya

Paget’s disease of the nipple


Kanker pada putting dan areola
Patofisiologi
TNM

TNM merupakan singkatan dari “T”


yaitu tumor size atau ukuran tumor,
“N” yaitu node atau kelenjar getah
bening regional dan “M” yaitu
metastasis atau penyebaran jauh
Ukuran Tumor
Ukuran Tumor (T) Interpretasi T3 Diameter tumor ≤ 5 cm
T3a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
TX Tumor primer tidak dapat dinilai T3b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T0 Tidak ada bukti adanya suatu tumor T4 Berapa pun diameternya, tumor telah melekat
Tis Lobular carninoma in situ (LCIS), ductus carninoma in T4a pada dinding dada dan mengenai pectoral lymph
situ (DCIS), atau Paget’s disease node
T4b Dengan fiksasi ke dinding toraks
T1 Diameter tumor ≤ 2cm
Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit
T1a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T1b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T2 Diameter tumor 2-5 cm


T2a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T2b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
Palpable Lymph Node
Palpable Lymph Node (N) Interpretasi
N0 Kanker belum menyebar ke lymph node
N1 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan
dapat digerakkan
N2 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan
melekat antara satu sama lain (konglumerasi) atau melekat pada
struktru lengan
N3 Kanker telah menyebar ke mammary lymph node atau
supraclavicular lymph node ipsilateral
Metastase
Metastase Interpretasi
M0 Tidak ada metastase ke organ yang jauh
M1 Metastase ke organ jauh
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
Anamnesis

• Keluhan utama yang sering umumnya berupa benjolan di


payudara.
• Nyeri payudara dan nipple discharge sering ditemukan pada
kelainan jinak seperti penyakit fibrokistik dan papiloma
intraduktal.
• Malaise, nyeri tulang, sesak napas dan kehilangan berat badan
adalah keluhan yang jarang
• Tanyakan fakto resiko
Keluhan yang dapat ditemukan
 Sebagian besar berupa benjolan yang padat keras
 Perubahan bentuk putting (retraksi putting, puting
mengeluarkan darah (nipple discharge), eksema
sekitar puting (Paget's disease))

 Perubahan kulit (lesung pada kulit (dimpling),


retraksi kulit, berkerut seperti jeruk (peau d'orange),
borok (ulkus), eritema, edema, nodul satelit
 Benjolan di aksila
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Pasien duduk tegak, tangan diangkat lurus ke atas (bentuk payudara,
warna kulit, dumpling, retraksi papil, kulit jeruk.)

Palpasi
• Pasien berbaring dengan bantal di punggung kemudian palpasi
benjolan (jumlah, ukuran, bentuk, batas, mobile/tidak, nyeri/tidak),
memijat halus putting susu keluar cairan atau darah
• Posisi duduk meraba KGB aksial, supraklavikula
Pemeriksaan Penunjang
Pada kasus Ca mamae dapat dilakukan pemeriksaan penunjang :
• Mamografi
• Ultrasonografi (USG)
• Magnetic Rensonance Imaging (MRI)
• Biopsi
• Biomarker
Mamografi
Gambaran mammografi yang spesifik untuk ca
mammae antara lain massa padat dengan atau tanpa
gambaran serti bintang (stellate), penebalan
asimetris jaringan mammae dan kumpulan
mikrokalsifikasi.
Ultrasonografi
Kista mammae mempunyai gambaran dengan
batas yang tegas dan batas yang halus dan
daerah bebas echo di bagian tengahnya.
Massa payudara jinak biasanya menunjukan
kontur yang halus, berbentuk oval atau bulat,
echo yang lemah di bagian sentral dengan batas
yang tegas.
Karsinoma mammae disertai dengan dinding
yang tidak beraturan, tetapi dapat juga berbatas
tegas dengan peningkatan akustik. USG juga
digunakan untuk mengarahkan fine-needle
aspiration biopsy (FNAB), core-needle biopsy
dan lokalisasi jarum pada lesi payudara.
Magnetic Rensonance Imaging

Dapat menentukan penyebaran


dari karsinoma lobuler atau
menentukan respon terhadap
kemotrapi neoadjuvan
Biopsi
Fine-needle aspiration biopsy (FNAB)
dilanjutkan dengan pemeriksaan sitologi merupakan cara
praktis dan lebih murah daripada biopsy eksisional
dengan resiko yang rendah.
Large-needle (core-needle) biopsy
mengambil bagian sentral atau inti jaringan dengan jarum
yang besar. Alat biopsy genggam membuat large-core needle
biopsy dari massa yang dapat dipalpasi menjadi mudah
dilakukan di klinikdan cost-effective dengan anastesi lokal
Open biopsy
dengan lokal anastesi sebagai prosedur awal sebelum
memutuskan tindakan definitive merupakan cara
diagnosis yang paling dapat dipercaya. FNAB atau core
needle biopsy, ketika hasilnya positif, memberikan hasil
yang cepat dengan biaya dan resiko yang rendah, tetapi
ketika hasilnya negatif maka harus dilanjutkan dengan
open biopsy.
Biomarker
Nilai prognostic dan prediktif dari biomarker untuk
karsinoma mammae antara lain:

1. Petanda proliferasi seperti proliferating cell nuclear


antigen (PNCA), BrUdr dan Ki67
2. petanda apoptosis seperti bcl-2 dan rasio bax:bcl-2
3. petanda angiogenesis seperti vascular endothelial growth
factor (VEGF) dan indeks angiogenesis
4. growth factors dan growth factor receptors seperti human
epidermal growth receptor (HER)-2/neu dan epidermal
growth factor receptor (EGFr) dan (5) p53.
Tatalaksana
• Operatif
o Masektomi Partial ( Breast conservation)
o Modified Radical Masectomy
• Terapi Medical
o Radiasi
o Kemoterapi
o Terapi anti esterogen
Masektomi Partial ( Breast conservation)
• Tindakan konservatif terhadap jaringan payudara
terdiri dari reseksi tumor primer hingga batas
jaringan payudara normal, radioterapi dan
pemeriksaan status KGB (kelenjar getah bening)
aksilla.

• Tindakan konservatif, saat ini merupakan terapi


standar untuk wanita dengan karsinoma mammae
invasive stadium I atau II.
Modified radical mastectomy
• mempertahankan baik M. pectoralis mayor dan M.
pectoralis minor, dengan pengankatan KGB aksilla level I
dan II tetapi tidak level III.
• Modifikasi Patey mengangkat M. pectoralis minor dan
diseksi KGB aksilla level III.
Radiasi
• Terapi radiasi dapat digunakan untuk semua stadium karsinoma
mammae,

• Radiasi adjuvant diberikan untuk mengurangi resiko rekurensi local,


juga dilakukan untuk stadium I, IIa, atau IIb setelah lumpectomy.

• Radiasi juga diberikan pada kasus resiko/kecurigaan metastasis yang


tinggi.
• Pada karsinoma mammae lanjut (stadium IIIa atau IIIb), dimana resiko
rekurensi dan metastasis yang tinggi maka setelah tindakan pembeedahan
dilanjutkan dengan terapi radiasi adjuvan.
Kemoterapi
Kemoterapi neoadjuvan
Kemoterapi adjuvant
• merupakan kemoterapi yang diberikan sebelum
• Memberikan hasil yang minimal pada karsinoma dilakukan tindakan pembedahan, dimana
dilakukan apabila tumor terlalu besar untuk
mammae tanpa pembesaran KGB dengan tumor
dilakukan lumpectomy.
berukuran kurang dari 0,5 cm dan tidak • kemoterapi neoadjuvan digunakan untuk
menurunkan beban atau ukuran tumor
dianjurkan. Jika ukuran tumor 0,6 sampai 1 cm
tanpa pembesaran KGB dan dengan resiko
rekurensi tinggi maka kemoterapi dapat diberikan.
• Contoh regimen kemoterapi yang digunakan
antara lain siklofosfamid, doxorubisin, 5-
flurourasil dan methotrexate.
Terapi anti esterogen
Respon klinis terhadap anti estrogen
sekitar 60% pada wanita dengan
karsinoma mammae dengan reseptor
hormone yang positif, tetapi lebih rendah
yaitu sekitar 10% pada reseptor
hormonal yang negative. Kelebihan
tamoxifen dari kemoterapi adalah tidak
adanya toksisitas yang berat.

Nyeri tulang, hot flushes, mual, muntah dan retensi cairan dapat
terjadi pada penggunaan tamoxifen.
Prognosis
Stadium Angka harapan hidup Stadium Rentang Penyebaran Tingkat Bertahan Hidup
5 tahun Rata-Rata (%)
0 Kanker non invasif 90
Stadium 0 I Kanker invasif kecil (kurang 70
dari 2cm tanpa invasi KGB)
Stadium I 93% II Kanker invasive (antara 2- 60
Stadium II A 88% 5cm dengan invasi KGB)
Stadium II B III Kanker invasive besar (lebih 40
81% dari 5cm dengan invasi
Stadium III A 74% kulit)
Stadium III B 67%
IV Kanker yang menyebar atau 20
metastasis
Stadium III C 41%
Stadium IV 30%
15%
Daftar Pustaka
1. Anonynous. Kanker payudara. Wikipedia: id.wikipedia.org/wiki/kanker_payudara.
2. Anonymous. http://www.homepedin.org/ownload/kankerpayudara.pdf
3. World Health Organization. Cancer. NMH Fact Sheet. 2010. Available at http://www.who.int/nmh/publications/fact_sheet_cancers_en.pdf
4. Manuaba IBTW. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid PERABOI 2010. Jakarta: Segung Seto; 2010.
5. Osbone,MP dan Bool Bol SK. Breast Anatomy and Development. In Harris RJ, Lippman ME, Morrow M, Osborne KC, editors. Disease of the breast
5th Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health. 2014.
6. Hutborn KA, Larsson LG, Ragnhult I. The Lymph Drainage from the Breast to the Axillary End Parasternal Lymph Nodes: Study with the Aid of
Colloidal. Au 198. Acta Radiol 1955.
7. Tjindarbumi. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penanggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2000.
8. Kumar V, Cortan R, Robbins SL. Neoplasma. Dalam: Buku ajar patologi Robbins II. Edisi ke-7. Vol-1. Alih bahasa: Pendit BU. Editor bahasa
Indonesia; Hartanto H, Darmaniah N, Wulandari N. Jakarta: EGC ; 2007. Hal 185-6.
9. Brunicardi CF, Anderson DK, et al. Schwartz’s Principle of Surgery. Eight edition , October 2004. Page 453-96.
10. Price, Anderson S. patofisiologi Konsep Klinia Proses-proses penyakit. Jakarta, EGC 2006. P 1100-15.
11. Crum CP, Lester SC, Cotran RS. Sistem genitalia perempuan dan payudara. Dalam: Kumar V, Cortan R, Robbins SL, editor. Buku ajar patologi
Robbins. Edisi ke-7, Vol-2.Alih bahasa: Pendit BU. Editor bahasa Indonesia; Hartanto H, Darmaniah N, Wulandari N. Jakarta: EGC; 2007. Hal 788-
802.
12. AJCC: Breast, In:Edge SB, Byrd DR, Compton CC, et al. AJCC Cancer Staging Manual. 7 th ed. New York. Springer.2010.
13. Vaidya, M.P , and Shukla, H.S. A Textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD.
14. Bland KL, Copeland EM. The Breast: Comprehensive Management of Benign and Malignant Disorders. America: Elsevier;2004.
15. DeVita VT, Lawrence TS, Rosenberg SA. Cancer: Principles & Practice of Oncology. 8 th edition. Lippincott Williams & Wilkin
16. Brunicardi CF, Anderson DK, et al. Schwartz’s Principle of Surgery. Eight edition , October 2004.
17. American Cancer Society. 2011. Breast Cancer.

Anda mungkin juga menyukai