Anda di halaman 1dari 35

KANKER PAYUDARA

Ratu Soka
Gajen A/L Chandran
Reidita Rosela
Afiqah Azman
Sri Vimala
Samuel BPS Manalu
Muhammad Hendy
Fona Sunaria
Ratna M Tamba Supervisor : dr. Suyatno, Sp. B (K) Onk
Lastry H Hutapea
Vencius Tan

DEPARTEMEN ILMU BEDAH UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kanker payudara merupakan penyebab kematian utama wanita yang
disebabkan oleh kanker setelah kanker paru

Di Amerika, jumlah penderita kanker ini sebanyak 29% dari penderita


kanker pada wanita yang menyerang pada kelompok umur 50 tahun
dengan proporsi 65%

Menurut WHO (2013) dari 600.000 kasus baru kanker payudara


yang didiagnosis setiap tahunnya, 350.000 kasus di antaranya
ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang
sedang berkembang

Di Kanada (2005) jumlah penderita kanker payudara mencapai 21.600 wanita dan
angka kematian 24,54%

Di Malaysia (2006), kanker payudara menduduki urutan pertama dari seluruh


kanker yang menyerang wanita dengan proporsi 29,9% dan umur tertinggi
yaitu pada kelompok umur 50-59 tahun dengan proporsi 33,9%.
Menurut data GLOBOCAN di Indonesia (2012):
Pada perempuan: kanker payudara merupakan yang tertinggi 43,3% untuk
kasus baru dan angka kematian sebesar 12,9%
Pada laki-laki kanker paru merupakan kanker terbanyak 34,2%.

Sumatera Utara menempati urutan ke 7 dari 34 provinsi di Indonesia


jumlah kanker payudara terbanyak sebanyak 2.682 kasus. Pada tahun
2013, jumlah kasus kanker baru payudara sebanyak 819 kasus dan
angka kematian sebanyak 217 kasus.

Di RS Haji Adam Malik (2013), jumlah pasien kanker payudara sebanyak 147 kasus
dengan usia terbanyak pada kelompok usia 51-60 tahun 40,1% dengan stadium
tertinggi stadium IIIB sebanyak 50 orang (34%).

Lokasi kanker yang paling sering pada penelitian tersebut yaitu pada payudara kiri
61,2% dan payudara kanan 32,7%.

Menurut American Cancer Society (2014) kanker payudara terbanyak yaitu


invasif duktal karsinoma (IDC)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
EMBRIOLOGI
Perkembangan dalam rahim
Pada minggu ke 5 atau ke 6 terjadi penebalan
ectodermis pada ventromedial dari region aksila ke
region inguinal menjadi garis susu (milk lines).

Pada minggu ke 9, dua pertiga kaudal dari garis


tersebut akan segera menghilang dan hanya tinggal
bagian dada yang akan berkembang menjadi puting
susu dan bagian lain menjadi atrofi. Terkadang
ditemukan payudara tambahan (polymastia) atau
putting tambahan (polythelia) di sepanjang garis susu
ketika gagal atrofi.
EMBRIOLOGI
Pada minggu ke 12, tunas puting susu diinvasi oleh epitel
skuamous ektodermis.

Pada minggu ke 20, jaringan ikat mesenkim menginfiltrasi


primordium payudara dan berdiferensiasi ke 15 sampai 20
filamen padat, duktus laktiferus berkembang ke dalam celah
payudara (mammary pit) yang selanjutnya akan
berkembang menjadi puting (nipple) dan perkembangan
selanjutnya dipengaruhi oleh hormon dari pituitary dan
ovarium (estrogen dan progesterone) yang menginisiasi
proliferasi epitel dan jaringan ikat. Payudara laki-laki dan
wanita berkembang bersamaan kecuali pada masa
pubertas.
EMBRIOLOGI
ANATOMI
DEFINISI

Kanker payudara adalah karsinoma yang


berasal dari epitel duktus atau lobulus
payudara.

Kanker payudara dapat menyebar ke organ


lain seperti tulang, paru-paru, hati, dan otak
melalui pembuluh darah. Kelenjar getah
bening aksila ataupun supraklavikula
membesar akibat dari penyebaran kanker
payudara melalui pembuluh getah bening.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

a. Faktor Risiko yang tidak Dapat Diubah


1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Menarche Usia Dini
4. Menopause Usia Lanjut
5. Riwayat Keluarga
6. Riwayat Penyakit Payudara Jinak

b. Faktor Risiko yang Dapat Diubah / Dicegah (Changeable)


1. Riwayat Kehamilan
2. Obesitas dan Konsumsi Lemak Tinggi
3. Penggunaan Hormon dan Kontrasepsi Oral
4. Konsumsi Rokok
5. Riwayat Keterpaparan Radiasi
T1a diameter terbesar 0.1 cm
tetapi 0.5 cm
kanker primer T1b diameter terbesar 0.5 cm
T
tetapi 1 cm
TX tumor primer tidak dapat dinilai
T1c diameter terbesar 1 cm
T0 tidak ada bukti lesi primer tetapi 2 cm
Tis karsinoma in situ. Mencakup diameter tubor terbesar 2
T2
karsinoma duktal in situ cm tetapi 5 cm
ataupun karsinoma lobular in
T3 diameter tumor terbesar 5
situ, dan penyakit paget puting
cm
susu tanpa nodul
T4 berapapun ukuran tumor,
Tis (DCIS) karsinoma duktal in situ
menyebar langsung ke
Tis (LCIS) karsinoma lobular in situ dinding toraks atau kulit
Tis penyakit paget pada puting
susu tanpa nodul. (penyakit T4a menyebar ke dinding toraks
(Paget) (termasuk tulang iga, otot
paget dengan nodul
diklasifikasikan berdasarkan interkostalis, otot serratus
ukuran nodul) anterior. Kecuali otor
T1 diameter tumor terbesar pektoralis).
adalah 2 cm T4b udem kulit payudara
T1mic invasi mikro 0.1 cm (termasuk peau dorange)
atau ulserasi, atau nodul
N2 : bukti klinis menunjukkan terdapat
b metastase kelenjar limfe mamaria
NX : kelenjar limfe regional tidak
dapat dinilai
interna namun tanpa metastase

N0 : tidak ada metastase kelenjar kelenjar limfe aksilar


limfe regional N3 : metastase kelenjar limfe
N1 : di fosa aksilar ipsilateral infraklavikular ipsilateral, atau bukti
terdapat metastase kelenjar klinis menunjukkan terdapat
limfe mobil
metastase kelenjar limfe mamaria
N2 : kelenjar limfe metastase fosa
interna dan metastase kelenjar limfe
aksilar ipsilateral saling konfluen
aksilar, atau metastase kelenjar linfe
dan terfiksasi dengan jaringan
lain , atau bukti klinis
supraklavikular ipsilateral

menunjukkan terdapat N3 : metastase kelenjar limfe


metastase kelenjar limfe a infraklavikular
mamaria interna namun tanpa N3 : bukti klinis menunjukkan terdapat
metastase kelenjar limfe aksilar b metastase kelenjar limfe mamaria
N2a : kelenjar limfe aksilar ipsilateral
interna dan metastase kelenjar limfe
saling konfluen dan terfiksasi
M : metastase jauh
MX metastase jauh tidak
dapat dinilai
M0 tidak ada metastase jauh

M1 ada metastase jauh


GRADE MENURUT TNM (AJCC)
DIAGNOSIS
1.Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan di payudara
Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit
Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta
Kelainan kulit, dimpling, peau dorange, ulserasi,
venektasi
Benjolan ketiak dan edema lengan
Keluhan Tambahan
Nyeri tulang (vertebra, femur)
Sesak dan lain sebagainya
2.Pemeriksaan Fisik
Status generalis (Karnofsky Performance Score)
Status lokalis :
a. Payudara kanan atau kiri atau bilateral
b. Massa tumor : Lo-Ko-Per-Mobil-Ba-Nyu
c. Perubahan kulit (Kemerahan, dimpling,
edema/nodul satelit, Peau de orange, ulserasi
d. Perubahan puting susu/nipple (Tertarik, Erosi,
Krusta, Discharge
e. Status kelenjar getah bening: Jumlah, ukuran,
konsistensi, terksir terhadap sesama (KGB
Aksila, infraklavikula, supraklavikula)
f. Pemeriksaan pada daerah metastasis
Lokasi : tulang, hati, paru, otak
Bentuk
Keluhan
3. Pemeriksaan Penunjang
Mamografi
USG
MRI mammae
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan sitologi aspirasi jarum
halus
Pemeriksaan histologik pungsi jarum
mandarin
Pemeriksaan biopsi
TATALAKSANA
Radioterapi
Mempunyai tiga tujuan, yaitu:
Radioterapi murni kuratif
Radioterapi adjuvant
Radioterapi paliatif
Kemoterapi
Kemoterapi Neoadjuvant.
Kemoterapi adjuvan pasca operasi
Kemoterapi terhadap kanker payudara stadium
lanjut, rekuren dan metastastik.
Terapi Hormonal
Obat antiestrogen (tamoksifen)
Inhibitor aromatase
Obat sejenis LH-RH (lutenizing hormone-
releasing hormone).
Obat sejenis progesteron

Terapi Biologis
Herseptin adalah suatu antibodi monoklonal
hasil teknologi transgenik yang berefek anti
protein HER-2 secara langsung
PROGNOSIS
Dari analisa kasus di RS Kanker Universitas
Zhongshan:

survival 5 tahun pasca operasi


1. kasus kelenjar limfe negative: 80%
2. kasus kelenjar limfe positif: 59%
survival 5 tahun
1. stadium 0-I adalah 92%
2. stadium II adalah 73%
3. stadium III adalah 47%
4. stadium IV adalah 1,3%
BAB 3
LAPORAN KASUS
Status Pasien

Identitas
Nama : Ny. SS
No. RM : 69.08.41
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 1 Maret 1968
Usia : 48 tahun
Alamat : Jl P Brandan Ling V, Kec Pangkalan Susu
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Status Pasien

Jumlah Anak : 1 orang


Pendidikan terakhir : Tamat SMA
Status Sosial-Ekonomi : Menengah
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 74 kg
Usia Menarche : 12 tahun
Usia Menopause : belum menopause
Status Pasien

Anamnesis : Luka borok pada payudara kiri


Telaah : Hal ini dialami os 1 tahun yang lalu, luka borok semakin
lama semakin luas dan terasa nyeri. Nyeri bersifat terus-menerus,
berdenyut dan makin berat jika pasien menggerakkan tangan
kirinya. Awalnya berupa benjolan sebesar telur ayam di bagian
payudara kiri atas, kemudian os berobat ke pengobatan
tradisional (sinse) justru makin memburuk dan membentuk borok..
Setelah berobat ke sinse os datang ke RS Sari Mutiara dan
dilakukan kemoterapi pada tanggal 28/10/2016, kemudian pada
kemoterapi yang ke 2 tanggal 18/11/2016 os mengalami sesak dan
dirujuk ke RSHAM.
Status Pasien
Penurunan berat badan dijumpai pada pasien dalam 6 bulan
terakhir sebanyak 10 kg. Pasien saat ini masih haid dengan usia
haid pertama 12 tahun,pasien menikah pada usia 30 tahun
dengan anak pertama lahir pada saat usia os 34 tahun dan pasien
menyusui selama 2 tahun.. Riwayat penggunaan kontrasepsi oral
dijumpai tidak dijumpai. Riwayat merokok dan alkohol disangkal
oleh pasien. Pasien selama ini doyan mengonsumsi makanan
berminyak, santan dan mie instan. Sehari-hari pasien bekerja
sebagai guru dengan jumlah anak 1 orang.Pasien merupakan
anak ke 2 dari 5 bersaudara dengan riwayat keluhan yang sama
pada keluarga paien tidak dijumpai .Riwayat penyakit kronis pada
pasien juga tidak dijumpai.

RPT : Tidak ada


RPO : Pengobatan Tradisional
Status Pasien

Status Presens (tanggal 31 Oktober 2016 jam


16.00)
Status Presens
Sensorium : Compos Mentis
Karnofsky skor : 60
VAS :6
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Frekuensi nadi : 100 x/menit
Frekuensi nafas : 28 x/menit
Suhu : 37,2
Status Pasien

Status Generalisata
Kepala
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-),
sklera ikterik (-/-) refleks cahaya (+/+), pupil
isokor 3 mm/ 3 mm
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Tenggoroka : Dalam batas normal
n
Leher : Trakea medial, TVJ R+2 cmH2O
Thorax
Paru
Inspeksi : Simetris fusiformis, tidak ada ketinggalan
pernafasan
Status Pasien
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara pernafasan vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-),
Wheezing (-/-)
Jantung
Batas Jantung : Batas atas : intercostae III
Batas kiri : intercostae V, 1 cm lateral
midclavicular sinistra
Batas kanan : sulit dinilai
Auskultasi : S1 normal, S2 normal, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-)
Palpasi : Soepel, hepar/lien/renal tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Genitalia : Perempuan, dalam batas normal
Status Pasien
Status Lokalisata
Payudara
Inspeksi : Payudara kiri : Kulit menghitam dengan ulkus (+),
pus (+), darah (+) eritema (+) pada kuadran lateral
dan medial atas bawah mammae kiri
Payudara kanan:
Eritema (+), oedem (+), peau d orange (+), sekret
puting(-),retraksi puting (-), Eczema (+), nodule
satelit (+)
Palpasi : Payudara kiri : Teraba benjolan (+), dengan
permukaan bernodul-nodul, immobile, batas tegas
dengan ukuran 6x3 cm, nyeri tekan (+) , konsistensi
padat dan kerasPayudara kanan : tidak teraba
benjolan
Aksilla
Inspeksi : Eritema +-), ulkus (-) pada aksilla kiri
Palpasi : Aksilla kiri : Teraba benjolan dengan
Status Pasien

Pemeriksaan
Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin (HGB) 11,3 1216 g/dl
Eritrosit (RBC) 3,98 x106 (4,1 5,1) x106/l
Leukosit (WBC) 11,650 4.00011.000 /l
Hematokrit 33 3647
471 x103
Trombosit (PLT) 150450 x103

GINJAL
Ureum 26 mg/dL 21 - 43 mg/dL
Kreatinin 0,54 mg/dL 0.6 - 1.1 mg/dL
Blood Urea Nitrogen 12 mg/dL 10-20 mg/dl
Status Pasien

Pemeriksaan
Laboratorium

ELEKTROLIT
Natrium (Na) 136 mEq/L 135155 mEq/L
Kalium (K) 32,8mEq/L 3,65,5 mEq/L
Klorida (Cl) 102 mEq/L 96106 mEq/L
HATI
Albumin 3,2 g/dL 3,5-5,0 g/dL
Diagnosis Klinis

Tumor Payudara Kiri Sugestif Malignan


T4bN2aMx

Tatalaksana

-IVFD NaCl 0,9% (20gtt/i)


- Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Paracetamol 3x500 mg
Ranitidin 2x100 mg
Rencana
Kemoterapi
Doxotaksel dan Cisplatin
Biopsi
Foto Thorax
Mammografi kontralateral
USG Mammae
USG Abdomen, Liver
Bone Scan
Konsul ke dokter spesialis onkologi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai