Anda di halaman 1dari 39

Kanker Payudara

Pembimbing: dr. Arya Tjipta, Sp.BP-RE


Latar Belakang
Tumor ada yang bersifat jinak dan ada yang bersifat ganas

• Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul,


tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya, dan tidak
menimbulkan penyebaran pada tempat yang jauh.

• Tumor ganas tumbuh cepat, infiltratif, dan merusak jaringan di


sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui
aliran limfe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian
Latar Belakang
• Kanker payudara adalah
sekelompok sel tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh
berlipat ganda.

• Pada akhirnya sel-sel ini menjadi


bentuk benjolan di payudara.

• Jika benjolan kanker itu tidak


dibuang atau tidak dikontrol, sel-
sel kanker bisa metastasis pada
bagian-bagian tubuh lain
Latar Belakang
• Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah
penyakit kardiovaskular.

• Berdasarkan data WHO Global Burden of Disease 2004, di dunia


kanker yang paling umum terjadi pada wanita adalah kanker
payudara, 16% dari semua kejadian kanker pada wanita.

• Diperkirakan 519.000 perempuan meninggal akibat kanker payudara


pada tahun 2004.
Tinjauan Pustaka
Kanker Payudara
Definisi
• Kanker payudara adalah keganasan
yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan
payudara, tidak termasuk kulit
payudara.

• kanker payudara adalah


sekelompok sel tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh
berlipat ganda.

• Pada akhirnya sel-sel ini menjadi


bentuk benjolan di payudara.
Etiologi
• Sampai saat ini belum ditemukan data pasti yang
menjadi faktor penyebab utama penyakit kanker
payudara.

• Penyebab kanker payudara sampai saat ini diduga


akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor.
Faktor Resiko
• karakteristik demografi seperti
jenis kelamin usia, dan ras/suku
bangsa

• faktor-faktor genetik seperti


riwayat kanker payudara pada
keluarga, gen khusus, riwayat
kanker pada satu payudara, dan
riwayat kanker endrometrium
/ovarium
Faktor Resiko
• reproduksi seperti tidak pernah melahirkan dan usia pertama kali
hamil;

• hormonal seperti usia menstruasi dan usia menopause;

• serta faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti kegemukan,


aktivitas fisik, diet, alkohol, paparan radiasi, kontrasepsi oral, dan
terapi hormonal.
Gejala Klinis

Kanker payudara Sangat penting bagi wanita


biasanya tidak mengikuti pedoman yang
menghasilkan gejala direkomendasikan untuk
awal ketika menemukan kanker
ukurannya masih payudara dini, sebelum
kecil dan dapat berkembang gejala-
diobati. gejalanya.
Gejala Klinis
• Gejala yang paling umum dari kanker payudara
adalah benjolan atau massa baru yang muncul.
Sebuah massa yang tidak menyakitkan, keras, dan
memiliki tepi yang tidak teratur.

• Tanda-tanda lain dari kanker payudara adalah


pembengkakan dari semua atau sebagian
payudara, iritasi kulit, nyeri pada puting,
retraksi puting kemerahan, penebalan puting
atau kulit payudara, keluarnya cairan dari
putting selain ASI
Nyeri
• Nyeri adalah fisiologis kalau • Kanker payudara dalam taraf
timbul sebelum atau sewaktu permulaan pun tidak
haid dan dirasakan pada kedua menimbulkan rasa nyeri.
payudara. • Nyeri baru terasa kalau infiltrasi
• Tumor-tumor jinak, seperti kista ke sekitar sudah mulai
retensi atau tumor jinak lain,
hampir tidak menimbulkan
nyeri.
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi Palpasi
• Pada inspeksi dapat dilihat dilatasi • Pemeriksaan dilakukan dengan
pembuluh-pembuluh balik di tangan pasien di samping dan
bawah kulit akibat pembesaran
tumor jinak atau ganas dibawah sesudah itu tangan di atas dengan
kulit. posisi pasien duduk.
• Edema kulit dapat tampak seperti
gambaran peau d’oranges pada
kanker payudara. Selain itu, dapat • Palpasi harus meliputi seluruh
dilihat puting susu tertarik ke payudara, dari parasternal kearah
dalam, eksem pada puting susu,
edema, ulserasi, atau nodul pada garis aksila ke belakang, dari
axilla. subklavikular ke arah paling distal.
Pemeriksaan Fisik

Palpasi
Palpasi dimulai dari bagian perifer sampai areola
mammae dan papilla mammae, apabila terdapat massa
maka perlu dievaluasi tentang :
• Besar atau diameter serta letak dan batas tumor
dengan jaringan sekitarnya
• Hubungan kulit dengan tumor apakah masih bebas
atau ada perlengketan
• Hubungan tumor dengan jaringan di bawahnya apakah
bebas atau ada perlengketan,
• Kelenjar limfe di aksila, infraklavikular, dan
supraklavikular.
• Adanya tumor satelit
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Sitologi
Dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa
kanker payudara melalui :
• Pemeriksan sekret dari puting susu.
• Pemeriksaan sediaan tekan (Sitologi
Imprint).
• Aspirasi jarum halus (Fine needle
aspiration).
• Biopsi
Pemeriksaan Fisik

USG (Ultrasonografi) Mammografi


• USG ini sangat menguntungkan • Pemeriksaan mammografi
karena memiliki keuntungan adalah pemeriksaan terpenting
yaitu tidak mempergunakan dalam diagnosa kelainan
sinar pengion sehingga tidak ada payudara.
bahaya radiasi dan pemeriksaan • Mammografi sampai saat ini
bersifat non invasive masih menjadi pemeriksaan
• USG ini berperan terutama dasar dalam program deteksi
untuk payudara yang padat pada dini kanker payudara.
wanita muda
Pemeriksaan Fisik

Mammografi
Mammografi harus dibuat dengan proyeksi cranio-caudal dan mediolateral atau
oblique medio-lateral, dengan pesawat khusus mammografi dengan target dari
Molybdenum. Tanda-tanda malignitas yang dapat dideteksi dengan mamografi
adalah:

• Adanya massa berstruktur stellate


• Mikrokalsifikasi, yang terdapat pada massa stellate atau hanya mikrokalsifikasi
saja. Tipe kalsifikasi dapat tersebar (cluster type)
• Adanya retraksi papilla yang terlihat pada mammografi
• Adanya infiltrasi pada subkutan, atau infiltrasi tumor pada kulit
• Pembesaran limfonodi di daerah aksilla
Staging
T = ukuran primer tumor
• Ukuran T secara klinis, radiologis, dan mikroskopis adalah sama. Nilai T dalam
• cm, nilai paling kecil dibulatkan ke angka 0,1cm.
• Tx : Tumor primer tidak dapat dnilai.
• To : Tidak terdapat tumor primer.
• Tis : Karsinoma in situ.
• Tis (DCIS) : Ductal Carcinoma In Situ.
• Tis (LCIS) : Lobular Carcinoma In Situ.
• Tis (Paget’s) : Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor.
Catatan: Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
Staging
• T1 : Tumor dengan ukuran diameter • T3 : Tumor dengan ukuran diameter
terbesarnya 2cm atau kurang. terbesar lebih dari 5 cm.
• T1mic : Adanya mikroinvasi ukuran 0,1 • T4 : Ukuran tumor berapapun dengan
cm atau kurang. ekstensi langsung ke dinding
• T1a : Tumor dengan ukuran lebih dari • dada atau kulit.
0,1 cm sampai 0,5 cm. • T4a : Ekstensi ke dinding dada tidak
• T1b : Tumor dengan ukuran lebih dari termasuk otot pektoralis.
0,5 cm sampai 1 cm. • T4b : Edema (termasuk peau
• T1c : Tumor dengan ukuran lebih dari d’orange), ulserasi, nodul satelit pada
1 cm sampai 2 cm. • kulit yang terbatas pada 1 payudara.
• T2 : Tumor dengan ukuran diameter • T4c : Mencakup kedua hal di atas.
terbesarnya lebih dari 2 cm
sampai5cm. • T4d : inflammatory carcinoma.
Staging
N = kelenjar getah bening regional • N2b : Metastasis hanya pada kgb mamaria
• Nx : Kgb regional tidak bisa dinilai (telah interna ipsilateral secara klinis dan tidak
diangkat sebelumnya). terdapat metastasis pada kgb aksila.
• N3 : Metastasis pada kgb infraklavikular
• N0 : Tidak terdapat metastasis kgb. ipsilateral dengan atau tanpa metastasis kgb
• N1 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb
mobil. aksila; atau metastasis pada kgb
supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa
• N2 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral metastasis pada kgb aksila/mamaria interna.
terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya
pembesaran kgb ke mamaria interna • N3a : Metastasis ke kgb infraklavikular
ipsilateral (klinis) tanpa adanya metastasis ke ipsilateral.
kgb aksila. • N3b : Metastasis ke kgb mamaria interna dan
• N2a : Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau kgb aksila.
berkonglomerasi atau melekat ke struktur • N3c : Metastasis ke kgb supraklavikula.
lain.
Staging
M = metastasis jauh
• Mx : Metastasis jauh belum dapat dinilai.
• M0 : Tidak terdapat metastasis jauh.
• M1 : Terdapat metastasis jauh.
Klasifikasi stadium
Stage 0 Tis N0 M0 Stage IIIA T0 N2 M0
Stage I T1 N0 M0 T1 N2 M0
Stage IIA T0 N1 M0 T2 N2 M0
T1 N1 M0 T3 N1 M0
T2 N0 M0 T3 N2 M0
Stage IIB T2 N1 M0 Stage IIIB T4 N0 M0
T3 N0 M0 T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stage IIIC T (semua) N3 M0
Stage IV T (semua) N (semua) M1
Klasifikasi stadium
• Pada stadium I dan II lakukan
mastektomi radikal atau modifikasi
Tata Laksana mastektomi radikal dimana
Operasi pengangkatan seluruh kelenjar
Tindakan operatif tergantung pada stadium payudara disertai pengangkatan M.
kanker, yaitu : Pectoralis mayor + kelenjar aksila +
interpectoralis

• Pada stadium III A lakukan


mastektomi radikal dimana
pengangkatan M. pectoralis mayor +
kelenjar aksila + interpectoralis.
Mengangkat seluruh kelenjar
mammae + fascia pectoralis
• Menggunakan energi sinar yang
sangat tinggi untuk menghancurkan
Tata Laksana dan membunuh sel-sel kanker agar
Radiasi tidak tumbuh dan menyebar
Radiasi internal mencakup implantasi
material yang sangat kecil dari bahan
radioaktif didalam atau dekat kanker . • Ke jaringan disekitar tumor / kanker
Digunakan pada stadium I, II, III A, III B . yang merupakan terapi lokal untuk
eliminasi dan eradikasi tumor yang
bersifat eksternal dan internal
dimana radiasi eksternal
menggunakan energi sinar yang
tinggi dan diarahkan lengsung ke sisi
tumor yang berada diluar tubuh.
• Beberapa hormon secara alami
Tata Laksana melibatkan substitusi-substitusi
Hormonal
dalam tubuh untuk menstimulasi
Digunakan pada stadium IIIB dan IV
hormon pertumbuhan (Growth of
hormone) pada jaringan yang
sensitif terjadinya tumor atau
kanker seperti payudara bersifat
pengobatan secara sistemik boleh
jadi langsung ke target sel-sel
kanker dan dimusnahkan dari
tubuh
• Berguna untuk membunuh sel-sel
Tata Laksana kanker terdiri dari kemoterapi
Kemoterapi
tunggal dan kemoterapi kombinasi.
Digunakan pada stadium I, II, IIIa, IIIb, IV. • Kemoterapi dapat diberikan melalui
pembuluh vena, injeksi melalui
rongga tubuh atau melalui oral
dalam bentuk pil. Karsinoma
Mammae dimusnahkan melalui
obat-obatan yang masuk aliran darah
dan akhirnya sampai ke kanker yang
ada di payudara.
• Merupakan rujukan untuk
Tata Laksana berbagai keadaan kanker yang
Terapi imunologi / terapi biologikal merupakan suatu terapi dengan
Digunakan pada stadium IIIb dan IV. mengerahkan sistem imun tubuh
serta memfasilitasi dalam
memusnahkan sel-sel kanker.
Beberapa tipe dari terapi
biologikal antara lain : Interferon,
Interleukin, Antibodi monoklonal
STATUS ORANG SAKIT
Nama Sjamsinah

No. RM 086535

Jenis Kelamin Perempuan

Tanggal Lahir 31-12-1941

Usia 77 tahun

Alamat Desa Rawang Dusun III Pasar V

Agama Islam

Tanggal Masuk : 09 Juli 2019


Anamnesis
• Keluhan Utama : Benjolan pada payudara kiri
• Telaah :
Hal ini diawali dengan timbulnya benjolan ± 2 tahun yang lalu. Mula-mula
benjolan itu sebesar kelereng,kemudian lama-lama membesar hingga sebesar
telur angsa. Kemudian dari benjolan tersebut timbul luka yang dialami pasien
sekarang. Keluhan tidak disertai benjolan pada ketiak dan dada bagian
atas.Keluhan tidak disertai dengan demam, sakit kepala hebat, rasa penuhdi ulu
hati, maupun nyeri pada tulang punggung maupun paha. Pasien mengeluhkan
adanya penurunan berat badan ± 5kg dalam 3 bulan terakhir.
Pasien haid pertama pada usia 16 tahun, siklus 30 hari, teratur.Penderita menikah
pada usia 19 tahun, lalu melahirkan anak pertama padausia 20 tahun. Penderita
menyusui anaknya selama 2 tahun. Saat ini pasienmempunyai 3 orang anak.
Riwayat pemakaian pil KB selama 3 tahun diakui penderita. Riwayat keluhan yang
sama sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal.
• RPT :-
• RPO :-
Pemeriksaan Fisik
Status Presens

Sensorium : Compos mentis


Tekanan Darah : 100/70 mmHg
HR : 92 kali/menit
RR : 24 kali/menit
Temperatur : 36,7C

Kepala
- Wajah : Dalam batas normal
- Mata : Pupil isokor, refleks cahaya
- Telinga, : +/+, konjungtifa anemis
hidung&mulut (+/+)
Dalam batas normal
Paru-paru
- Inspeksi : Simetris, tidak ada ketinggalan bernafas
- Palpasi : Stem fremitus kiri=kanan, kesan normal
- Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
- Auskultasi : Sp: vesikuler (+/+), St: (-/-)

Abdomen
- Inspeksi : Simetris fusiformis
- Palpasi : Soepel,hepar dan liendalam batas
- Perkusi : normal.
- Auskultasi : Timpani
Peristaltik (+) normal

Ekstremitas: Dalam batas normal


GenitaliaDalam batas normal
Status Lokalisata
Pemeriksaan mammae sinistra:
• Inspeksi : Tampak massa sebesar telur angsa pada mammae sinitra,
retraksi +, peau d’orange +, abses +, darah+. Tidak tampak benjolan
pada axila sinistra
• Palpasi : Teraba massa 4x5, terfiksir, konsistensi keras, permukaan
tidak rata, batas tegas pada mammae sinistra. Tidak teraba benjolan
pada axila sinistra
Laboratorium
Laboratorium Hasil Rujukan
Haematologi
- Hemoglobin 9,3 g/dL 13 – 18g/dL
- Eritrosit 3,02jt/µL 4.50-6.50 jt/µL
- Leukosit 6.79/µL 4.000- 11.000/µL
- Hematokrit 28.1% 39 – 54 %
- Trombosit 258.000/µL 150.000-450.000/µL
Hitung Jenis:

Eosinofil : 5.6%

Basofil : 0.6%

Neutrofil : 67,1%

Limfosit : 16,1%

Monosit : 10,6%
MetabolismeKarbohidrat
- KGDS 111 mg/dL <200 mg/dL

Ginjal
- Ureum 46.7 mg/dL <71 mg/dL
- Kreatinin 1.24 mg/dL 0.6-1.3 mg/dL
Elektrolit
- Na 138 mmol/L 135-155 mmol/L
-K 3,4 mmol/L 3.5-5.0 mmol/L
- Cl 100 mmol/L 96-106 mmol/L
Pemeriksaan Radiologis
Diagnosis : (L) Breast Neoplasm sugg Malignant
Tatalaksana :
• Tirah baring
• Inj Ketorolac 30 mg/8 jam i.v
• IVFD RL20 gtt/i
• Inj ceftriaxone 1 g/12 jam i.v
• Inj ranitidine 50 mg i.v
Rencana : Eksisi biopsi
FOLLOW UP TANGGAL 10/07/2019

S : Nyeri tukak post op berkurang


O : Sens: CM
TD: 130/90 mmHg
Hr: 88x/i
RR: 18x/I
T: 36,8ºC
Produksi drain = 15 cc
A : Post eksisi d/t (L) Breast neoplasm
P : • Lanjut terapi
• Rencana PBJ
FOLLOW UP TANGGAL 11/07/2019

S : Nyeri post op berkurang


O : S: Compos Mentis
TD: 130/80 mmHg
HR: 101x/i
RR: 18x/i
T: 36,5oC
Produksi drain 20 cc
A : Post eksisi d/t (L) Breast neoplasm
P : Terapi lanjut
FOLLOW UP TANGGAL 12/07/2019

S : Nyeri post op berkurang


O : S: Compos Mentis
TD: 130/80 mmHg
HR: 101x/i
RR: 18x/i
T: 36,5oC
Produksi drain 15 cc
A : Post eksisi d/t (L) Breast neoplasm
P : Terapi lanjut

Anda mungkin juga menyukai