KONSEP DASAR
1. Defenisi
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan
kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bias bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain.
Metastase bias terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Seain
itu sel-sel kanker bias bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T,
2005)
2. Etiologi
Menurut Iskandar (2010) Sampai saat ini, penyebab pasti tumor mammae belum diketahui.
Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah terid entifikasi, yaitu :
a. Jenis kelamin Wanita lebih beresiko menderita tumor mammae dibandingkan dengan
pria. Prevalensi tumor mammae pada pria hanya 1% dari seluruh tumor mammae.
b. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor mammae beresiko tiga
kali lebih besar untuk menderita tumor mammae.
c. Faktor genetic
Mutasi gen BRCA1pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13 dapat
meningkatkan resiko tumor mammae sampai 85%. Selain itu, gen p53, BARD1,
BRCA3, dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker mammae.
d. Faktor usia
Resiko tumor mammae meningkat seiring dengan pertambahan usia.
e. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak diselingi oleh
perubahan hormon akibat kehamilan, dapat mening katkan resiko terjadinya tumor
mammae.
f. Usia saat kehamilan pertama
Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat dib andingkan dengan hamil
pada usia kurang dari 20 tahun.
g. Terpapar radiasi
h. Intake alkohol
i. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor mammae. Penggunaan
pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan
penggunaan pada usia lebih tua
3. Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel
yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan
sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ
yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya.
Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi
maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1) Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor lingkungan
mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak
dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan
displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat
karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat
karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2) fase in situ: 1-5 tahun
pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa
ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih,
kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3) fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke
jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4
berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.
4) fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain
bertambah.
Penanganan Keterangan
Pembedahan
(kuratif) Mulai dari lumpektomi (pengangkatan jaringan yang luas dengan
Mastektomi parsial kulit yang terkena) sampai kuadranektomi (pengangkatan seperempat
(eksisi tumor local payudara), pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan dari
dan penyinaran) kelenjar limfe aksila untuk penentuan stadium; radiasi dosis tinggi
mutlak perlu (5000-6000 rad)
Mastektomi total Seluruh payudara, semua kelenjar limfe di lateral otot pektoralis
dengan diseksi aksila minor
rendah
Mastektomi radikal Seluruh payudara, semua atau sebagian jaringan aksila
yang dimodifikasi
Mastektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor di bawahnya,
seluruh isi aksila
Mastektomi radikal Sama seperti masektomi radikal ditambah kelenjar limfe mamaria
yang diperluas interna
Non Pembedahan
(paliatif) Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi
Penyinaran pada kanker lanjut, pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe,
aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah mastektomi
1) PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama:
Adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah,
dan mengeras, bengkak dan nyeri.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak
dan nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada
sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap
penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan
klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit
kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum:
Kaji tingkat kesadaran klien, BB, tinggi badan, tekanan darah, suhu,
respirasi, nadi.
b. Sistem pernafasan
Inspeksi : irama reguler, bentuk dada tidak simetris, pergerakan dada tidak
simetris, tidak ada pernafasan perut, ada tarikan pada payudara, puting susu
tidak menonjol
Palpasi: ada penurunan fremitus focal pada di salah satu dada,
pengembangan dada tidak simetris.
Perkusi: setelah diperkusi bagian paru aterior dan posterior saat pasien duduk
terdengar suara pekak.
Auskultasi: saat diauskultasi bagian anterior dan posterior bunyi terdengar
vesikuler.
c. Sistem kardio vaskuler
Inspeksi: konjungtiva annemis, crt<2 detik, tidak ada pulsasi apeks jantung,
tidak terlihat nadi karotis
Perkusi: terdengar bunyi dulness
Auskultasi: saat di auskultasi terdengar suara lubdup, dan tidak ada suara
tambahan.
6. Nutrisi – Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan
terjadi penurunan berat badan, klien juga ada Riwayat mengkonsumsi makanan
mengandung MSG.
7. Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri
saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
8. Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan latihan klien terganggu
karena terjadi kelemahan dan nyeri.
9. Kognitif dan Persepsi
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada
komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.
10. Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
11. Persepsi dan Konsep Diri
Mammae merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat
operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya
sebagai wanita normal.
12. Peran dan Hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan
perannya dalam berinteraksi social.
13. Reproduksi dan Seksual
Biasanya akan ada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat
kepuasan.
14. Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.
15. Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang
dada
16. Pemeriksaan Diagnostik
a. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik,
identifikasi metastatik dan evaluasi.
b. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2
c. Penanda tumor
d. Mammografi
e. sinar X dada
2) DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penekanan masa tumor (D.0077)
a. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : (tidak tersedia)
Objektif:
Brunner & suddarth, 2002 keperawatan medikal bedah vol 2. Jakarta :EGC
Mansjoer, arif. 2000. Kapita selekta kedokteran jilid 2. Jakarta : media aesculapius
Marilyn, Donges E, 2000, rencana Asuhan keperawatan (pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan) Jakarta:EGC