Anda di halaman 1dari 28

KANKER PAYUDARA

Kelompok 2_A3 – 2018


Anggota
Kelompok 2
1.Muhammad Fikri Alfaruq 131811133086

2.Ike Ayunda Nasifah 131811133087

3.Ayu Arihanakita Satriawati 131811133088

4.Alfianti Khoirul Wardah 131811133090

5.Rizky Bagoes Alfian 131811133091

6.Amalia Niswah Qonita Q. 131811133092

7.Fadhilah Anggraini 131811133093

8.Alfiansyah Noor Muhammad 131811133094

9.Ega Ayunda Ashar 131811133095

10.Burhanuddin Candra M. 131811133096

11.Anisa Roma Fitriani 131811133098

12.Andhina Ayuning Puspa 131811133099

13.Achmad Ferdynan Thomas 131811133100

14.Ayu Devi Prestyanti 131811133101

15.Nanda Farhana Auliasani 131811133102


Contents

Pengertian

Etiologi

Klasifikasi

Faktor risiko

Pencegahan

Patofisiologi

WOC

Penatalaksanaan

Pemeriksaan Penunjang
Pengertian

Kanker payudara
Adalah kondisi ketika sel kanker terbentuk di
jaringan payudara. Kanker bisa terbentuk di
kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau di
saluran (duktus) yang membawa air susu dari
kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa
terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di
dalam payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang
jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh.
Etiologi

Belum diketahui apa


penyebab sel-sel tersebut
berubah menjadi sel
kanker, namun para ahli
menduga adanya interaksi
antara faktor genetik
dengan gaya hidup,
lingkungan, dan hormon,
sehingga sel menjadi
abnormal dan tumbuh
tidak terkendali.
Klasifikasi

1. Non-invasif
Intraduktal
Lobular karsinoma in situ

2. Paget’s disease of the


nipple
Klasifikasi

3. Invasif
• Karsinoma invasif ductal • Karsinoma sekretori
(juvenile)
• Karsinoma invasif duktal
dengan komponen • Karsinoma apocrine
intraduktal yang
• Karsinoma dengan
predominant
metaplasia
• Karsinoma invasif
• Tipe squamous
lobular
• Tipe spindle-cell
• Karsinoma mucinous
• Tipe cartilaginous dan
• Karsinoma medullary
osseous
• Karsinoma papillary
• Mixed type
• Karsinoma tubular
• Lain-Lain
• Karsinoma adenoid
Stadium

Stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM


yang direkomendasikan oleh UICC (International
Union Against Cancer dari World Helath
Organization) / AJCC (American Joint Committee On
Cancer yang disponsori oleh American Cancer
Society dan American College of Surgeons).
Sistem TNM
“T” yaitu tumor size atau ukuran tumor
“N” yaitu node atau kelenjar getah bening regional
“M” yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Ukuran Tumor (T)
Ukuran Tumor (T) Interpretasi
   
TX Tumor primer tidak dapat dinilai

T0 Tidak ada bukti adanya suatu tumor

Tis Lobular carninoma in situ (LCIS), ductus carninoma in situ (DCIS), atau Paget’s
disease

T1 Diameter tumor ≤ 2cm


T1a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T1b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T2 Diameter tumor 2-5 cm


T2a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T2b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T3 Diameter tumor ≤ 5 cm
T3a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T3b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

T4 Berapa pun diameternya, tumor telah melekat pada dinding dada dan mengenai
  pectoral lymph node
T4a Dengan fiksasi ke dinding toraks
T4b Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit
Palpable Lymph
Node (N)
Palpable Lymph Node (N) Interpretasi

N0 Kanker belum menyebar ke lymph node

N1 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node


ipsilateral dan dapat digerakkan

N2 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node


  ipsilateral dan melekat antara satu sama lain
  (konglumerasi) atau melekat pada struktru lengan

N3 Kanker telah menyebar ke mammary lymph node


  atau supraclavicular lymph node ipsilateral
 
Metastase (M)

Metastase Interpretasi
 

M0 Tidak ada metastase ke organ


yang jauh

M1 Metastase ke organ jauh


Setelah masing-masing faktor T, N, Kanker Payudara Ukuran Tumor Palpable Metastase
M didapatkan, ketiga faktor tersebut Stadium (T) Lymph Node
kemudian digabungkan dan akan 0 Tis N0 M0
diperoleh stadium kanker sebagai IA T1a N0 M0
berikut IIA T0 N1b M0
T1a N1b M0
IB T0 N1mi M0
  T1a N1mi M0
IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
IIIA T0 N2 M0
T1a N2 M0
T2 N2 M0
T3 N2 M0
IIIB T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
IIIC Any T N3 M0
IV Any T Any N M1
Faktor Risiko

Faktor risiko yang erat kaitannya dengan peningkatan


insiden kanker payudara antara lain :
– jenis kelamin wanita,
– usia > 50 tahun
– riwayat keluarga dan genetik (Pembawa mutasi gen BRCA1, BRCA2,
ATM atau -TP53 (p53)),
– riwayat penyakit payudara sebelumnya (DCIS pada payudara yang
sama,
– LCIS
– Densitas tinggi pada mamografi),
– riwayat menstruasi dini (< 12 tahun) atau menarche lambat (>55
tahun),
– riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui),
– hormonal,
– obesitas,
– konsumsi alkohol,
– riwayat radiasi dinding dada,
– faktor lingkungan.
Tanda gejala

– Fase awal
– (tanpa gejala). Gejala paling umum ada benjolan
– Fase lanjut
– Perubahan payudara (asimetris, beda dari sebelumnya)
– Luka yang susah sembuh
– Eksim yang tidak kunjung sembuh
– Puting sakit, keluar darah, nanah atau cairan
dari puting, puting susu tertarik kedalam
– Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
(Peud d’orange)
Tanda gejala

– Metastase Luas
– Pembesaran kelenjar getah bening
suprakklavikula dan serviksl
– Rontgen toraks abnormal
– Peningkatan alkali fosfatase atau
nyeri tulang
Pencegahan

– Pencegahan primer
– Perbanyak konsumsi buah dan sayuran
yang mengandung serat dan Vit C
– Perbanyak konsumsi kedelai serta
olahannya yang mengandung
fitoestrogen
– Hindari makanan yang berkadar lemak
tinggi
– Pengontrolan berat badan dengan
berolah raga dan diet seimbang
– Hindari alkohol, rokok, dan stress.
– Hindari keterpaparan radiasi yang
berlebihan
Pencegahan

– Pencegahan sekunder
– Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
– Periksa Payudara Klinis
(SADANIS)
– Mammografi skrining
Patofisiologi
– Hyperplasia pada sel jaringan epitel juga dapat menginvasi
stroma yang mengakibatkan timbulnya nyeri,selain itu juga
dapat menyebabkan perubahan struktur payudara yang
mengakibatkan timbulnya benjolan bisa ke resiko infeksi jika
terjadi ulserasi, namun juga dapat mengakibatkan dimpling
dan muncul masalah keperawatan gangguan integritas kulit
– Hyperplasia ini juga dapat mengakibatkan sel kanker
melepaskan diri dari sel kanker primer yang mengakibatkan
metastases el kanker. Metastase sel kanker bisa bermacam-
macam, bisa melalui aliran darah dan saluran limfe.
___Web Of Caution (WOC)___
___Web Of Caution (WOC)___
Masalah Keperawatan
Yang Sering Muncul

Keseimbangan
Intoleransi
Nutrisi Kurang dari Nyeri Akut
Aktivitas
Kebutuhan Tubuh

Gangguan Gangguan Gangguan Pola


Integritas Jaringan Integritas Kulit Nafas

Gangguan Citra
Kecemasan Risiko Infeksi
Tubuh
Penatalaksanaan
Farmakologis

- Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-
obatan anti kanker dalam bentuk pil cair,
kapsul atau infus yang bertujuan untuk
membunuh sel kanker tidak hanya pada
payudara tetapi juga seluruh tubuh.
- Terapi Hormon
 Reseptor Hormon Positif Reseptor hormon
positif
 Reseptor Hormon Negatif Reseptor hormon
negatif
Penatalaksanaan Farmakologis

Terapi Target
Terapi ini menghambat
pertumbuhan dan penyebaran sel
kanker,
Penatalaksanaan Non-
Farmakologis

Bedah Lumpektomi
Bedah lumpektomi dilakukan untuk mengangkat tumor yang
tidak terlalu besar beserta sebagian kecil jaringan sehat di
sekitarnya.
Bedah Mastektomi
Pilihan prosedur bedah yang lain adalah mastektomi, yaitu
bedah yang dilakukan oleh dokter bedah onkologi untuk
mengangkat seluruh jaringan di payudara
– Simple/total mastectomy
– Skin-sparing mastectomy
– Nipple-sparing mastectomy
– Modified radical mastectomy
– Radical mastectomy
– Double mastectomy
Penatalaksanaan Non-
Farmakologis

Bedah Pengangkatan Kelenjar Getah Bening


bening adalah:
– Sentinel lymph node biopsy (SLNB).
– Axillary lymph node dissection (ALND)

Radioterapi
radioterapi atau terapi radiasi dengan
menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti
sinar-X dan proton
Pemeriksaan Penunjang

1. Mammografi ini dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi


tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening.
2. USG payudara bisa mendeteksi perubahan pada payudara seperti
benjolan atau perubahan jaringan.
3. MRI payudara, Magnetic resonance imaging (MRI) adalah tes kanker
payudara dengan menggunakan magnet dan gelombang radio dan
akan menghasilkan gambar di seluruh bagian payudara dan
menunjukkan jaringan lunak dengan sangat jelas.
4. Biopsi payudara adalah prosedur tes yang dilakukan dengan
mengambil sampel jaringan yang dicurigai terdapat sel kanker di
dalamnya.
Kelompok 2
A3 - 2018

Anda mungkin juga menyukai