Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi Ca Mammae

Kanker payudara dapat diklasifikasikan berdasarkan berdasarkan Sistem Klasifikasi


TNM menurut (American Joint Committee on Cancer (AJCC), 2010) dalam Kemenkes RI
(2017), untuk Kanker Payudara, yaitu:
Stadium Tumor Metastase Metastase Jauh
Limfonodi
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium IA T1 N0 M0
Stadium IB T0 N1mic M0
T1 N1mic M0
Stadium IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1-N2 M0
Stadium IIIB
T4 N1-N2 M0
Stadium IIIC
Semua T N3 M0
Stadium 4
Semua T Semua N M1

Kategori T (Tumor)
TX Tumor primer tidak bisa diperiksa
T0 Tumor primer tidak terbukti
Tis Karsinoma in situ
Tis (DCIS) = ductal carcinoma in situ
Tis (LCIS) = lobular carcinoma in situ
Tis (Paget’s) = Paget’s disease pada puting payudara tanpa tumor
T1 Tumor 2 cm atau kurang pada dimensi terbesar
T1mic Mikroinvasi 0.1 cm atau kurang pada dimensi terbesar
T1a Tumor lebih dari 0.1 cm tetapi tidak lebih dari 0.5 cm pada dimensi terbesar
T1b Tumor lebih dari 0.5 cm tetapi tidak lebih dari 1 cm pada dimensi terbesar
T1c Tumor lebih dari 1 cm tetapi tidak lebih dari 2 cm pada dimensi terbesar
T2 Tumor lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 5 cm pada dimensi terbesar
T3 Tumor berukuran lebih dari 5 cm pada dimensi terbesar
T4 Tumor berukuran apapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada / kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada, tidak termasuk otot pectoralis
T4b Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara atau satellite skin
nodules pada payudara yang sama
T4c Gabungan T4a dan T4b
T4d Inflammatory carcinoma
Kelenjar Getah Bening (KGB) regional (N)
Nx KGB regional tak dapat dinilai (mis.: sudah diangkat)
N0 Tak ada metastasis KGB regional
N1 Metastasis pada KGB aksila ipsilateral level I dan II yang masih dapat
digerakkan
pN1mi Mikrometastasis >0,2 mm < 2 mm
pN1a 1-3 KGB aksila
pN1b KGB mamaria interna dengan metastasis mikro melalui sentinel node biopsy
tetapi tidak terlihat secara klinis
pN1c T1-3 KGB aksila dan KGB mamaria interna dengan metastasis mikro melalui
sentinel node biopsy tetapi tidakterlihat secara klinis
N2 Metastasis pada KGB aksila ipsilateral yang terfiksir atau matted, atau KGB
mamaria interna yang terdekteksi secara klinis dan jika tidak terdapat metastasis
KGB aksila secara klinis.
N2a Metastatis pada KGB aksila ipsilateral yang terfiksir satu sama lain (matted) atau
terfiksir pada struktur lain
pN2a 4-9 KGB aksila
N2b Metastasis hanya pada KGB mamaria interna yang terdekteksi secara klinis dan
jika tidak terdapat metastasis KGB aksila secara klinis.
pN2b KGB mamaria interna, terlihat secara klinis tanpa KGB aksila
N3 Metastatis pada KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan
KGB aksila, atau pada KGB mamaria interna yang terdekteksi secara klinis dan
jika terdapat metastasis KGB aksila secara klinis; atau metastasis pada KGB
supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau
mamaria interna.
N3a Metastasis pada KGB infraklavikula ipsilateral
pN3a >10 KGB aksila atau infraklavikula
N3b Metastasis pada KGB mamaria interna ipsilateral dan KGB aksila
pN3b KGB mamaria interna, terlihat secara klinis, dengan KGB aksila atau >3 KGB
aksila dan mamaria interna dengan metastasis mikro melalui sentinel node
biopsy namun tidak terlihat secara klinis
N3c Metastasis pada KGB supraklavikula ipsilateral
pN3c KGB supraklavikula
Metastasis Jauh (M)
Mx Metastasis jauh tak dapat dinilai
M0 Tak ada metastasis jauh
M1 Terdapat Metastasis jauh
Secara umum jenis kanker payudara dapat dibagi menjadi tiga yaitu kanker payudara
non-invasive, kanker payudara invasive dan kanker payudara paget’s desease. Berikut adalah
penjelasannya (Putra, 2015).
a. Kanker payudara non-invasive
Kanker terjadi pada kantong (tube) susu (penghubung antara alveolus, kelenjar yang
memproduksi susu, dan putting payudara). Kanker jenis ini biasanya disebut juga
carcinoma insitu, dimana kanker payudara belum menyebar kebagian luar jaringan
kantong susu.
b. Kanker payudara invasive
Sel kanker merusak seluruh kelenjar susu serta menyerang lemak dan jaringan. Oada tahap
inikanker telah menyebar keluar dari kantong susu dan menyerang jaringan disekitarnya,
bahkan menyebabkan metastase seperti ke jaringan kelenjar limfe.
c. Kanker payudara paget’s disease
Kanker bermula tumbuh di saluran susu, kemudian menyebar ke kulit areola dan putting.
Tanda yang ditunjukkan dapat berupa kulit pecah-pecah, memerah, dan mengeluarkan
cairan. Penyembuhan pada jenis kanker ini lebih baik jika tidak disertai dengan massa.
Klasifikasi kanker payudara menurut stadium dan harapan hidup menurut national
Cancer Institute-surveilanse Result (SEER) 2001 dalam NANDA, 2015.
a. Stadium 0
Tidak terbukti adanya tumor primer, tidak ada tumor dalam kelenjar getah region, tidak
ada metástase ke bagian lain, dan memiliki harapan hidup 99% selama 5 tahun kedepan.
b. Stadium I
Tumor berukuran kurang 2 cm, tidak ada tumor dala kelenjar getah Bening region, tidak
ada metastase jauh dan memiliki harapan hidur 92% selama 5 tahun kedepan.
c. Stadium IIA
Tumor tidak ditemukan pada payudara, tetapi sel-sel kanker ditemukan di kelenjar getah
Bening di ketiak yang terletak di bawah lengan dapat berpindah-pindah, tidak mengalami
metastase jauh di bawah lengan dapat berpindah-pindah, tidak mengalami metastase jauh
dan memiliki harapan hidup 82% selama 5 tahun kedepan.
d. Stadium IIB
Tumor berukuran lebih besar dari 2 cm dan tidak lebih dari 5 cm, sel-sel kanker ditemkan
dikelenjar getah bening diketiak yang terletak di bawah lengan dapat berpindah-pindah
dan tidak mengalami metasyase jauh.
e. Stadium IIIA
Tumor tidak ditemukan pada saluran payudara, tetapi ditemukan dikelenjar getah Bening
melekat bersama atau pada struktur yang lain, tidak ada metastase jauh dan memiliki
harapan hidurp 47% selama 5 tahun.
f. Stadium IIIB
Tumor telah menyebar kedinding dada atau menyebabkan pembengkakan, juga tergapat
luka bernanah di payudara atau didiagnosis sebagai inflamatpry breast cancer, menyebar
ke kelenjar getah bening dan memiliki harapan hidup 44% selama 5 tahun kedepan.
g. Stadium IV
Ukuran tumor sudah tidak dapat ditentukan dan telah menyebar atau bermetastase kelokasi
yang jauh sepertu tulang, paru-paru, liver, tulang rusuk, atau organ-organ tubuh lainnya
dan memiliki harapan hidup 15% selama 5 tahun kedepan.

Pengobatan atau Penatalaksanaan


Penatalaksanaan medis menurut Kemenkes RI dalam Panduan Penatalaksanaan Kanker
Payudara yang diterapkan di Indonesia sesuai stadium kanker payudara, yaitu:
1. Kanker payudara stadium 0 (TIS/T0, N0M0)
Terapi definitif pada T0 bergantung pada pemeriksaan histopatologi. Lokasi didasarkan
pada hasil pemeriksaan radiologik.
2. Kanker payudara stadium dini/operabel (Stadium I dan II)
Dilakukan tindakan operasi:
a) Breast Conserving Therapy (BCT), tumor tidak boleh lebih dari 3 cm
b) Kemoterapi adjuvant
c) Radiasi
3. Kanker payudara locally advanced (lokal lanjut)
a) Operabel (III A)
1) Mastektomi simpel dan radiasi dengan kemoterapi adjuvant dengan/tanpa
hormonal, dengan/tanpa terapi target.
2) Mastektomi radikal modifikasi dan radiasi dengan kemoterapi adjuvant
dengan/tanpa hormonal, dengan/tanpa terapi target.
3) Kemoradiasi preoperasi dilanjutkan dengan atau tanpa BCT atau mastektomi
simpel, dengan/tanpa hormonal, dengan/tanpa terapi target.
b) Inoperabel (III B)
1) Radiasi preoperasi dengan/tanpa operasi, kemoterapi, hormonal terapi
2) Kemoterapi preoperasi/neoadjuvant, dengan/tanpa operasi, kemoterapi, radiasi,
terapi hormonal, dengan/tanpa terapi target
3) Kemoradiasi preoperasi/neoadjuvant, dengan/tanpa operasi, dengan/tanpa
kemoterapi, dengan/tanpa terapi target.
4. Kanker payudara stadium lanjut
a) Sifat terapi paliatif
b) Terapi sistemik merupakan terapi primer (kemoterapi dan terapi hormonal)
c) Terapi lokoregional (radiasi dan bedah) apabila diperlukan
Hospice home care

Pencegahan
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker
payudara (Macdonald dkk., 2016).
a. Menjaga berat badan tetap ideal
Wanita yang mengalami obesitas setelah masa menopause memiliki risiko terkena kanker
payudara 20–40% lebih tinggi dibanding wanita dengan berat badan normal.
b. Mengonsumsi makanan sehat
Pola makan sehat dengan mengutamakan asupan buah, sayuran, kacang-kacangan
termasuk kacang kedelai, minyak sehat, dan antioksidan yang tinggi, dapat membantu
mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang sudah terkena kanker payudara pun
hidupnya dapat lebih berkualitas jika menghindari makanan berlemak.
c. Rajin berolahraga
Aktif secara fisik dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sebaliknya, risiko kanker
payudara meningkat pada wanita yang sudah bertahun-tahun tidak pernah melatih fisiknya
lagi. Standar untuk melakukan olahraga intensitas sedang, seperti bersepeda dan jalan
cepat, adalah selama 2 jam 30 menit per minggu.
d. Berhenti merokok
Mantan perokok memiliki risiko terkena kanker payudara sebesar 6–9% lebih tinggi
daripada mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Kondisi yang lebih buruk bisa
dialami jika masih aktif merokok, yaitu 7–13% lebih berisiko untuk terkena kanker
payudara.
e. Membatasi minuman beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol satu gelas tiap hari dapat meningkatkan risiko terkena
kanker payudara sebesar 7–12%. Potensi terkena kanker payudara akan lebih tinggi jika
biasa minum minuman beralkohol lebih dari segelas per hari. Hal ini dapat terjadi karena
ada kaitan antara tingkat alkohol dengan perubahan jumlah hormon di dalam darah.
f. Menyusui bayi secara teratur
Menyusui bayi dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara hingga 16%. Sejauh
ini belum diketahui pasti mengapa menyusui dapat mencegah kanker payudara. Namun,
diduga menyusui dapat membantu keseimbangan hormon, mencegah paparan zat pemicu
kanker, dan menghindari kerusakan sel payudara.
g. Membatasi terapi hormon
Terapi hormon biasa dilakukan oleh wanita terkait dengan masa menopause. Terapi
menggunakan hormon estrogen dan progesteron ini biasanya bersifat jangka panjang. Oleh
karena itulah, terapi ini berisiko meningkatkan kanker payudara. Apabila benar-benar
membutuhkan terapi hormon, konsultasikan kepada dokter agar kadar hormon tersebut
dapat dikurangi.
h. Menghindari paparan radiasi
Wanita yang pernah menjalani pengobatan dengan terapi radiasi di dada sebelum usia 30
tahun lebih berisiko menderita kanker payudara. Oleh karena itu, menghindari paparan
radiasi sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu cara mencegah kanker payudara.
Hal paling umum untuk mengenali adanya perubahan pada payudara adalah dengan
melakukan pemeriksaan secara mandiri yang disebut SADARI, yaitu dengan meraba
payudara sendiri untuk mendeteksi adanya kelainan. Jangan malas melakukannya karena
pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Selain pemeriksaan secara mandiri, serta juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
ke dokter secara rutin sebagai salah satu cara mencegah kanker payudara. Dokter akan
melakukan pemeriksaan mammogram atau USG payudara untuk memeriksa kondisi
kelenjar payudara.
Sedangkan pencegahan kanker payudara menurut Kementrian Kedehatan Republik
Indonesia yaitu dengan CERDIK (Kementrian Kesehatan RI, 2019).
C = Cek Kesehatan Secara Rutin
E = Enyahkan Asap Rokok
R = Rajin Aktivitas Fisik
D = Diet Seimbang
I = Istirahat Cukup
K = Kelola Stres
Referensi
American Cancer Society. 2016. Breast Cancer Signs and Symptoms.
https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/about/breast-cancer-signs-and-
symptoms.html [Diakses pada19 September 2022]

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara.


http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf [Diakses pada 19 September
2022]

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Pencegahan Penyakit Kanker Payudara Dengan CERDIK -
Direktorat P2PTM. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker-dan-
kelainan-darah/pencegahan-penyakit-kanker-payudara-dengan-cerdik [Diakses pada
September 19, 2022].

Macdonald, S., R. Oncology, dan M. General. 2016. Breast cancer breast cancer. Journal of
the Royal Society of Medicine. 70(8):515–517.

Anda mungkin juga menyukai