Disusun oleh:
Stefy Astry Devita Masil
196100802030
Pembimbing :
dr. Winda Marelyn, Sp.Rad
BAGIAN/SMF RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
2020
LATAR BELAKANG
● Carsinoma mammae (Ca mammae) adalah sekelompok sel yang tidak normal
pada payudara yang terus tumbuh berlipat ganda yang pada akhirnya sel-sel
ini menjadi bentuk benjolan di payudara.
04
dan faktor pertumbuhan Berkembang pengetahuan yang menganalisa
secara mendalam kegagalan terapi kanker juga
tentang mekanisme resistensi terhadap
kemoterapi, antiestrogen, radiasi dan pengetahuan
tentang proses invasi angiogenesis dan metastase
PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan tumor tergantung pada angiogenesis dimana tumor akan mengaktifkan
endothelial sel dalam kondisi dorman untuk berproliferasi. Penghambatan angiogenesis menjadi
target terapi yang mempunyai harapan dimasa depan. Pembelahan sel tumor yang dipacu oleh
angiogenic stimulatory peptides akan menyebabkan tumor menjadi cepat tumbuh serta akan
mudah invasi ke jaringan sekitar dan metastase. Sebaliknya, pembelahan sel tumor yang diberikan
inhibitors angiogenesis akan menghambat pertumbuhan tumor, invasi, dan mencegah metastase.
PATOFISIOLOGI
Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat. Pada sekitar 1-2% wanita
dengan Ca mammae, menunjukkan gejala yang mirip dengan infeksi payudara akut. Kulit menjadi
merah, panas, edematoda, dan nyeri. Karsinoma ini menginfasi kulit dan jaringan limfe. Tempat
yang paling sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dan tulang.
TANDA DAN GEJALA
1. Munculnya benjolan pada payudara adalah tanda dan gejala yang paling
umum dan sering ditemukan
2. Perubahan bentuk dan ukuran payudara
3. Nipple discharge
4. Erosi atau eksema puting susu
Klasifikasi
KLASIFIKASI STADIUM
Definisi
Tumor Primer (T)
Tx Tumor primer tidak didapatkan
T0 Tidak ada bukti adanya tumor primer
Tis Karsinoma In Situ
Tis (DCIS) Duktal Karsinoma In Situ
Tis (LCIS) Lobular Karsinoma In Situ
Tis (Paget) Paget’s disease tanpa adanya tumor
T1 Ukuran tumor kurang dari 2 cm
T1 mic Mikroinvasif lebih dari sama dengan 0,1 cm
T1a Tumor lebih dari 0,1 cm tetapi tidak lebih dari 0,5 cm
T1b Tumor lebih dari 0.5 cm tetapi tidak lebih dari 1 cm
T1c Tumor lebih dari 1 cm tetapi tidak lebih dari 2 cm
T2 Tumor lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari sama dengan 5 cm
T3 Tumor berukuran lebih dari 5 cm
T4 Tumor dengan segala ukuran disertai dengan adanya perlekatan (ekstensi) pada dinding thorax atau kulit
T4a Ekstensi pada dinding dada, tidak termasuk M. Pectoralis mayor
T4b Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi pada kulit payudara atau satellite skin nodules pada payudara yang sama
T4c Gabungan antara T4a dan T4b
T4d Inflamasi karsinoma
Klasifikasi Definisi
Kelenjar Limfe Regional (N)
Nx Kelenjar limfe regional tidak didapatkan
N0 Tidak ada metastasis pada kelenjar limfe
N1 Metastasis pada kelenjar aksila ipsilateral, bersifat mobile
Metastasis pada kelenjar limfe aksila ipsilateral, tidak dapat digerakkan (fixed)
N2 Metastasis pada kelenjar limfe infraklavikular, atau mengenai kelenjar mammae interna, atau
kelenjar limfe supraklavikular
N3
Metastasis (M)
Mx Metastasis jauh tidak didapatkan
M0 Tidak ada bukti adanya metastasis
M1 Didapatkan metastasis yang telah mencapai organ
Stadium Ukuran Tumor Metastasis Kelenjar Limfe Metastasis Jauh
0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1, N2 M0
IIIB T4 N apapun M0
IIIC T apapun N3 M0
IV T apapun N apapun M1
TNM : Tumor Nodus Metastasis
Kategori Kesan Follow up action
1 Negatif
Artinya tidak ditemukan kelainan yang signifikan. Tidak tampak massa, distorsi
struktur maupun kalsifikasi pada payudara
2 Benign
Artinya temuan yang didapatkan adalah jinak, seperti kalsifikasi jinak, kelenjar limfe
intra mammaria, fibroadenoma kalsifikasi, lesi yang berisi lemak, implant, dan
distorsi struktur yang berkaitan dengan tindakan pembedahan sebelumnya
3 Probably Benign Memerlukan follow up yang dilakukan dalam jangka
Artinya temuan yang didapatkan memiliki kemungkinan besar jinak waktu 6 bulan yang dilakukan secara regular hingga
4 Suspicious for Malignancy temuan diketahui tetap stabil minimal 2 tahun.
Artinya temuan yang didapatkan tidak secara pasti tampak menyerupai keganasan Perlu dipertimbangkan tindakan biopsi.
tetapi dapat merupakan keganasan.
5 Highly suggestive of Malignancy Sangat direkomendasikan untuk dilakukan tindakan
Artinya temuan yang didapatkan menyerupai keganasan dan memiliki biopsI
kemungkinan tinggi menjadi kanker (lebih dari 95 %)
6 Known Biopsy-proven Malignancy
Terbukti ganas berdasarkan hasil biopsi tetapi sebelum dilakukan terapi definitif
seperti pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi
JENIS-JENIS CARCINOMA
1.
MAMMAE
Lobular Carcinoma In Situ (LCIS), yang mana istilah in situ mengacu pada kanker yang belum melewati daerah tempat
awalnya berkembang atau non-invasif. LCIS adalah peningkatan tajam jumlah sel di dalam kelenjar payudara (lobulus).
2. Ductal Carcinoma In Situ (DCIS), merupakan carcinoma non-invasif yang paling sering ditemukan dari pada LCIS,
yaitu sekitar 90%. DCIS terbatas pada saluran payudara (ductus).
3. Infiltrating Lobular Carcinoma (ILC), juga dikenal sebagai karsinoma lobular invasif. ILC dimulai pada kelenjar
payudara atau lobular tapi sering menyebar (bermetastasis) ke daerah tubuh yang lain. Insidensi ILC mencapai 10-15%
dari seluruh kanker pada payudara.
4. Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC), juga dikenal sebagai karsinoma ductal invasif. IDC dimulai dari saluran atau
ductus dan menembus dinding saluran, menyerang jaringan lemak payudara dan daerah tubuh lainnya (metastasis). IDC
adalah kanker payudara paling umum, terhitung 80% dari diagnosis kanker payudara.
DIAGNOSIS
FOTO
KONVENSIONAL
ULTRASONOGR
APHY
MAMMOGRAPH
Y
Gambaran cannon-ball pada metastasis Ca mammae
pada pulmo
Metastasis Ca mammae menyebabkan fraktur patologis pada 1/3 proximal humerus
akibat lesi tulang destruktif yang luas. A. Posisi oblique; B. Posisi lateral.
Gambaran metastase Ca mammae pada costae. Wanita usia 70 tahun dengan riwayat
kanker payudara dan keluhan nyeri dada kiri.tampak penebalan sklerotik pada costae
VIII kiri
ULTRASONOGRAPHY (USG)
Penggunaan ultrasonografi dapat membedakan lesi padat solid atau lesi kistik
atau variasi antara keduanya. Pemeriksaan USG merupakan modalitas diagnostik
pada wanita di bawah 35 tahun dengan densitas payudara yang tinggi karena
mempunyai jaringan parenkim lebih banyak dibandingkan jaringan lemak dimana
hal ini sulit dengan mammografi.
Ciri-ciri untuk membuat kecurigaan lesi
1. jinakbulat atau oval dengan ekkostruktur
Nodul bisa hipo atau hiperehoik berbentuk
yang teratur dan homogen.
2. Bayangan hiperehoik dibawah nodul, disertai dua kali bayangan hipoehoik dikedua
samping nodul.
3. Jaringan lemak subcutis masih normal.
Ciri-ciri untuk membuat kecurigaan lesi
1. ganas
Bentuk lesi yang irreguler (poly murph) yang kadang disertai gambaran spekular
2. Ekhostruktur tidak homogen
3. Terdapat bayangan hipoekhoik di bawah nodul (acoustic shadow)
Gambaran Ultrasonography (USG) pada payudara normal. A.
Payudara kanan; B. Payudara kiri
Gambaran USG pada IDC (invasive ductal carcinoma) pada payudara kiri.
A. Screening rutin pasien pada 2 tahun sebelumnya;
B. Gambaran USG menunjukkan abnormalitas pada payudara kiri
MAMMOGRAPHY
Mammography merupakan modalitas pencitraan pada tumor/massa pada
payudara yang secara umum mempunyai sensitifitas yang cukup tinggi yaitu
75,3% dan sensitifitas sekitar 88%. Kelebihan mamografi adalah dapat
menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau terpalpasi atipikal menjadi gambar,
dapat menemukan lesi mammae yang tanpa nodul namun terdapat bercak
mikrokalsifikasi, dapat digunakan untuk analisis diagnostik dan rujukan tindak
lanjut.
Tanda Mayor atau Primer
1. Kepadatan lesi atau tumor dengan batas permukaan yang irreguler dan kabur makin
ketengah semakin padat dibandingkan bagian tepi.
2. Tepi bayangan tumor memberi gambaran menyebar (speculated) secara radier
ataubayangan bulat kecil berupa satelit dari tumor.
3. Adanya gambaran mikro kalsifikasi spesifik didalam tumor kadang kelihatan
menyebar (scattered)
Tanda Minor atau Sekunder
1. Adanya perubahan berupa penebalan atau tarikan kulit payudara
2. Vaskularisasi yang bertambah dan asimetri
3. Kepadatan asimetri pada kedua payudara
4. Struktur jaringan fibroglanduler yang tidak teratur disekitar tumor
5. Pembesaran kelenjar getah bening axilla pada mamografi terutama dengan ukuran
lebih dari 1 cm.
6. Perubahan ketebalan lapisan lemak subcutis atau dibagian bawah payudara.
Gambaran mammography pada kedua payudara dengan yang diambil dari
dua posisi. A. Payudara kanan posisi CC; B. Payudara kiri posisi CC; C.
Payudara kanan posisi MLO; D. Payudara kiri posisi MLO
Tingkat kepadatan payudara pada pemeriksaan mammografi
Gambaran mammography A. BI-RADS IV posisi RMLO; B. BI-RADS IV
posisi RCC; C. BI-RADS V posisi LMLO
TATALAKSANA
1. Operasi (pembedahan)
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi hormon
DIAGN
FIBROADENOMA
OSA
ABSES MAMMAE BANDI
NG
FIBROADENOMA
Fibroadenoma pada payudara adalah lesi payudara jinak yang umum dan hasil
dari proliferasi jaringan ikat yang berlebihan. Jarang ditemukan pada wanita usia
lebih dari 40 tahun. Lokasi tersering adalah pada kuadran luar atas payudara.
Presentasi tipikal pada wanita dengan benjolan payudara yang dapat diraba
bergerak. Lesi tidak terfiksasi pada parenkim sekitarnya dan dapat bergerak-
gerak pada saat diraba.
Fibroadenoma mammae. USG pada payudara kiri menujukkan lesi ovoid hipoekoik
yang jelas pada posisi jam 2 di kuadran luar atas payudara kiri. Lesi lebar dengan
margin tidak jelas. Tidak tampak vaskularisasi interna atau mikrokalsifikasi dalam
lesi. Lesi menggambarkan sebagian besar temuan jinak, kemungkinan
fibroadenoma mammae
ABSES MAMMAE
Abses pada payudara adalah komplikasi mastitis yang relative jarang tetapi
signifikan yang dapat terjadi selama menyusui, terutama pada wanita primipara.
Pada pemeriksaan USG dapat terlihat seperti Carcinoma mammae. Pada temuan
klinis, sering didapatkan riwayat mastitis sebelumnya. Payudara biasanya tampak
panas, merah, dan bengkak. Organisme infeksius yang dominan adalah
Staphylococcus aureus.
Gambaran mammography pada abses mammae pada wanita usia 25 tahun dengan
keluhan nyeri dan bengkak pada payudara kanan
A B