SKENARIO 1
Desy batuk dan demam lagi
Seorang anak perempuan bernama Desy berusia 4 tahun dibawa
ibunya ke puskesmas dengan keluhan batuk berdahak disertai
demam. Batuk berdahak dialami pasien sejak 3 minggu yang
lalu. Dahak berwarna kuning. Batuk disertai demam namun
tidak terlalu tinggi. Demam dirasakan terutama lebih tinggi
pada malam hari dibandingkan dengan siang hari. Menurut ibu
pasien ditemukan keringat pada malam hari. Pasien sudah
berobat 1 minggu yang lalu ke puskesmas namun setelah obat
habis batuk dan panas kambuh lagi. Demam tidak disertai
menggigil dan tidak sampai mengalami kejang. Selain itu ibu
pasien mengeluh berat badan Desy sulit naik beberapa bulan ini.
Nafsu makan Desy mengalami penurunan jika dibandingkan
sebelumnya. Selain itu ibu pasien mengeluhkan terdapat
benjolan pada leher kanan pasien. Yang baru disadari kurang
lebih 1 minggu ini. Menurut ibu pasien jika dirumah terdapat
asisten rumah tangga yang sering batuk dan hanya berobat
sendiri dengan beli obat di warung. BAB dan BAK pasien normal
tidak ada keluhan.
Kata sulit :
Kata kunci :
Seorang anak perempuan bernama Desy berusia 4 tahun
Keluhan utama :
Batuk disertai demam
Batuk berdahak dialami sejak 3 minggu yang lalu berwarna
kuning
Berkeringat pada malam hari
Demam dirasakan lebih tinggi pada malam hari
BB menurun
BAK & BAK normal
Demam tidak disertai menggigil dan tidak sampai mengalami
kejang
Asisten rumah tangga sering batuk
Sudah ada yang berobat 1minggu yang lalu ke puskesmas
namun setelah obat habis batuk dan panas kambuh lagi
IDENTIFIKASI MASALAH
Seorang anak perempuan bernama desy berusia
4th dengan keluhan batuk berdahak disetai
demam berkeringat pada malam hari sejak 3
minggu yang lalu. Ada benjolan di leher kanan
sejak 1 minggu yang lalu. BB sulit naik dan nafsu
makan turun
DATA TAMBAHAN
Pemeriksaan Lab
-Leukosit : 15.800 micro liter
-Trombosit: 499.000
PF
-Pernafasan simetris
-Tidak ada retaksi pada dinding dada
-Ada fremitus paru di kanan dan kiri
-Perkusi sonor kanan dan kiri
-Auskultasi adanya bronki basah halus pada
paru kanan dan kiri
DATA TAMBAHAN
PF
-Ukuran benjolan sekitar 1cm, nteri tekan (-),
konsistensi kenyal mobile
-Terdapat 4 pembesaran benjolan
-APE foto thorax terdapat pembesaran hilus
(menunjang TB paru Primer)
-Suhu 37,6 derajat celcius
-TB :100 cm
BB: 12 kg
ANALISIS MASALAH
Seorang anak
perempuan
desy, 4th
Puskesmas
PP Anamnesi PF
s
Gangguan
Sistem
Respirasi
Paru
DD DK
-TB Kelenjar - TB Paru
-Pneumonia anak
Epidemiolog Patofisiolo
Definisi Etiologi Patogenesis Tanda & Gejala
i gi
Demam.
Efusi Pleura
Gambaran radiologi yang dicurigai Tb paru inaktif
:
Fibrotik, terutama pada segmen apical dan atau
posterior lobus atas danatau segmen superior
lobus bawah.
Penebalan pleura.
I. Pencegahan dan Penatalaksanaan
PENATALAKSANAAN
Terapi Medikamentosa
Obat yang dapat diberikan
:
1. Isoniazid (INH/H)
2. Rifampisin (R) Obat Dosis Dosis
3. Pirazinamide (Z) (mg/KgBB/hari Maksimal
) (mg/hari)
4. Ethambutol (E) Isoniazid (INH) 5 – 15 300
5. Streptomisin (S)
Rifampisin (R) 10 – 20 600
Perazinamide 30 – 40 2000
(Z)
Ethambutol (E) 15 – 20 1250
PENCEGAHAN
• Pengetahuan tentang TB paru
• Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan
• Vaksinasi BCG untuk usia 0-11 bulan
J. KOMPLIKASI
Tb paru apabila tidak ditangani
dengan baik akan menimbulkan
komplikasi. Komplikasi-komplikasi
yang terjadi pada penderita Tb paru
dibedakan menjadi dua, yaitu :
Komplikasi dini : pleuritis, efusi
pleura, empiema, laryngitis, usus.
Komplikasi pada stadium lanjut
Komplikasi-komplikasi yang sering terjadi pada
penderita stadium lanjut adalah:
Hemoptisis masif (pendarahan dari saluran nafas
bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena
sumbatan jalan nafas atau syok hipovolemik
Kolaps lobus akibat sumbatan duktus
Bronkietaksis (pelebaran bronkus setempat) dan
fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses
pemulihan atau reaktif) pada paru
Pnemotoraks spontan, yaitu kolaps spontan karena
bula/blep yang pecah
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak,
tulang, sendi, ginjal, dan sebagainya
3. TABEL PERBANDINGAN DK X DD
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penun jang
TB Pasien datang dengan Demam (pada 1. Darah:
C batuk berdahak ≥ 2 umumnya limfositosis/
minggu. subfebris, monositosis,
Batuk disertai dahak, walaupun bisa juga LED
dapat bercampur darah tinggi sekali), meningkat,
atau batuk darah. respirasi Hb turun.
Keluhan dapat disertai meningkat, berat 2. Radiologi
sesak napas, nyeri dada badan menurun dengan foto
atau pleuritic chest pain (BMI pada toraks PA-
(bila disertai umumnya <18,5). Lateral/top
peradangan pleura), Pada auskultasi lordotik.
badan lemah, nafsu terdengar suara 3. Tes
makan menurun, berat napas tuberkulin
badan menurun, bronkhial/amforik/r (Mantoux
malaise, berkeringat onkhi basah/suara test).
malam tanpa kegiatan napas melemah di
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penunjang
TB Keluhan: 1. Ukuran Pemeriksaan
Kelenjar a. Pembengkakan 2. Nyeri Tekan skrining TB :
kelenjar getah bening 3. Konsistensi BTA sputum,
b. Demam 4. Penempelan LED, mantoux
c. Kehilangan nafsu test.
makan Laboratorium :
d. Keringat berlebihan Darah perifer
e. Nadi cepat lengkap
f. Kelemahan
g. Nyeri tenggorok dan
batuk bila disebabkan
oleh infeksi saluran
pernapasan bagian atas
h. Nyeri sendi bila
disebabkan oleh
penyakit kolagen atau
penyakit serum (serum
sickness)
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Penunjang
• Demam, menggigil, • INSPEKSI : Terlihat • Pemeriksaan darah:
suhu tubuh bisa lebih bagian yang sakit LEUKOSIT : > 10.000
dari 40C tertinggal waktu • FOTO THORAKS:
Pneumonia • Batuk dengan dahak bernapas infiltrat progresif
mukoid/purulen • PALPASI : Fremitus
kadang disertai darah dapat mengeras pada
• Sesak napas dengan bagian yang sakit
bunyi ronki • PERKUSI : Redup
• Nyeri pleuritik dibagian yang sakit
• AUSKULTASI :
Terdengar suara napas
bronkovesikuler sampai
bronkial yang mungkin
disertai ronki basah
halus yang kemudian
menjadi ronki basah
kasar pada stadium
resolusi
4. PERBANDINGAN ANATOMI DAN HISTOLOGI PARU
NORMAL DENGAN TB PARU
NORMAL TUBERCULOSIS
TUBERCULO
SIS
NORMAL