Anda di halaman 1dari 44

Patologi Payudara

Oleh :
Otto Naftari
Patologi Payudara

Kelainan dalam perkembangan

Kelainan akibat inflamasi dan


infeksi

Lesi Jinak

Lesi Ganas
Kelainan Perkembangan Payudara

Mamma
Amastia dan aberrant
Hipoplasia (aksesoris,
supernumerary)

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Kelainan yang Berhubungan
dengan Inflamasi dan Infeksi

• Infeksi Bakterial
 Staphyloccus
aureus and
Streptococcus
• Hidradenitis
Suppurativa

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


LESI JINAK PAYUDARA

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Lesi Jinak pada Payudara

• Prinsip dasar yang mendasari dibuatnya klasifikasi aberasi


perkembangan dan involusi normal untuk kelainan payudara
jinak (the aberrations of normal development and involution
(ANDI) classification of benign breast conditions) adalah :

– Kelainan dan penyakit payudara jinak berkaitan dengan proses


normal dan sampai involusi dari kehidupan reproduksi wanita
– Terdapat sebuah spektrum kondisi mammae dari yang normal,
ke yang kelainan, sampai yang menjadi suatu penyakit
– Klasifikasi ANDI meliputi semua aspek dari kondisi payudara,
termasuk patogenesis dan tingkat abnormalitas.

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.
LESI GANAS PAYUDARA

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Insidensi (Kanker Payudara)

• Penyebab kematian utama wanita 40-44 tahun

• 32% dari seluruh angka keganasan pada wanita dan


merupakan 19% penyebab kematian yang disebabkan kanker

• Inggris dan Wales menempati urutan pertama kematian wanita


akibat kanker payudara (27.7 per 100.000 populasi)

• Amerika Serikat menempati peringkat 13 dengan 22 per


100.000.

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Etiologi

Faktor Genetik
 Faktor diet
 Penggunaan hormon
 Obesitas
 Infertilitas
 Radiasi

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Histopatologi Lesi Ganas Payudara

Karsinoma Duktal dan


Lobular In Situ/ Non Invasif

Keganasan Invasif

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Karsinoma In Situ

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Keganasan Invasif

Penyakit Paget
Keganasan Ductal Infiltrative
Adenocarcinoma dengan fibrous produktif
Karsinoma Medullare
Karsinoma Mucinous
Karsinoma Tubular
Karsinoma Papilare
Karsinoma Lobular
Jenis yang jarang, contoh : karsinoma
Epidermoid

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Pemeriksaan

Pemeriksaan klinis
• Anamnesis
– Keluhan di payudara atau ketiak
– Keluhan di tempat lain yang behubungan
dengan metastasis
– Faktor resiko
• Pemeriksaan fisik
– St. Generalis
– St. Lokalis  tumor, kulit, KGB

Protokol PERABOI 2003


Pemeriksaan Fisik

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed


Pemeriksaan Fisik (TNM)
Metastasis
KGB Regional (N)
Tumor (M)
Primer (T) • N0 : Tidak terdapat metastasis kgb.
• T0 / Tis : ca • N1 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yg • Mx :
insitu mobil. Metastasis
• T1 < 2 Cm • N2 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral jauh belum
• T2 2 – 5 terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya dapat dinilai
Cm pembesaran kgb mamaria interna ipsilateral
• T3 > 5 Cm tanpa adanya metastasis ke kgb aksila. • M0 : Tidak
• T4a infiltrasi • N3 : Metastasis pada kgb infraklavikular terdapat
dinding dada ipsilateral dg atau tanpa metastasis kgb metastasis
• T4b infiltrasi aksila atau klinis terdapat metastasis pada jauh
kulit kgb mamaria interna ipsilateral klinis dan
• T4c metastasis pada kgb aksila; atau
keduanya • M1 :
metastasis pada kgb supraklavikula Terdapat
• T4d tipe ipsilateral dg atau tanpa metastasis pada
inflamasi metastasis
kgb aksila / mamaria interna. jauh

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed


Stadium Klinis TNM

• Stadium 0 : Tis N0M0

• Stadium I : T1 N0M0

• Stadium IIA : T0 N1M0


T1 N1M0
T2 N0M0

• Stadium IIB: T2 N1M0


T3 N0M0

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed


Stadium IIIA : T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0

Stadium IIIB : T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0

Stadium IIIC : Tiap T N3 M0

Stadium IV : Tiap T Tiap N dengan M1

(Hermanek, UICC, 2002)

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed


• Pemeriksaan radiologi / imaging
1. Diharuskan (recommended)
- USG payudara dan mammografi untuk tumor diameter <
3 cm
- Foto thoraks
- USG hepar
2. Optional (atas indikasi)
- Bone scanning
- CT scan

Pemeriksaan histopatologis (gold standard diagnostic)


Parafin blok

Laboratorium rutin (untuk operasi)

Protokol PERABOI 2003


Screening

Dengan metode :
• SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)
• SADANIS (Pemeriksaan fisik oleh tenaga medis
terlatih)
• Mammografi (pada wanita 35-50 tahun setiap 2
tahun, > 50 tahun setiap tahun).

Protokol PERABOI 2003


Modalitas Terapi

• Operasi (BCS, simpel mastekteomi, radikal


mastektomi modifikasi, radikal mastektomi)
• Radiasi (primer, adjuvan, paliatif)
• Kemoterapi harus dikombinasi (CMF, CAF,
Taxane + doxorubicin, capecitabin)
• Hormonal terapi (Ablative : bilateral ovarektomi,
additive : tamoxifen)

Protokol PERABOI 2003


Algoritma Terapi Primer
Kemoterapi

• Penggunaan obat anti kanker (sitostatika) untuk


menghancurkan sel kanker, umumnya bekerja dengan
menghambat atau mengganggu sintesa DNA dalam sel
• 3 jenis setting kemotherapy :
 Kemoterapi adjuvant
 Kemoterapi neoadjuvant
 Kemoterapi primer (PALLIATIVE)
Kemoterapi

• Kemoterapi neoadjuvant : pemberian kemoterapi


pada pederita kanker dengan high grade malignancy
dan belum pernah mendapatkan tindakan
locoregional dengan bedah atau radiasi.

• Tujuan :
Mengecilkan ukuran tumor (DOWN SIZING)
Mengontrol mikrometastasis
Memberikan informasi tentang respon
regimen kemoterapi
Kemoterapi

• Kemoterapi adjuvant : terapi tambahan setelah terapi


pembedahan
• Tujuan :
Mendapatkan penyembuhan yang sempurna
Memperlama timbulnya metastasis
Menurunkan 25% mortalitas
• Indikasi :
 Ukuran tumor > 2cm
 KGB axilla (+) metastasis 1 atau lebih
 KGB axilla (-) tapi penderita berusia < 35 thn atau
grading tumor 2-3 atau terdapat invasi vaskular atau
over ekspresi HER2 atau ER/PR (-)
Kemoterapi

• Kemoterapi primer (paliatif) : diberikan pada stadium


terminal (stadium IV) untuk mengendalikan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit kanker

• Tujuan :
Mempertahankan kualitas hidup yang baik
Kontrol progresi tumor
Memperlama harapan hidup
Radioterapi

• Menurunkan resiko rekurensi lokal dan


berpotensi menurunkan mortalitas jangka
panjang
• Indikasi radiotherapy :
Setelah tindakan operasi BCT
Tepi sayatan tidak bebas tumor (T>5cm)
Tumor letak central
Kelenjar getah bening (+) dengan ekstensi
ekstra kapsular
Terapi Hormonal

• Diindikasikan hanya pada payudara yang menunjukkan ekspresi


positif dari estrogen receptor (ER) dan progestron receptor (PR)
• Tujuan : menghilangkan atau mengurangi estrogen dalam sel
tumor dengan
 Blokade reseptor dengan selective estrogen receptor modulator :
tamoxifen
Supresi sintesis estrogen pada wanita post-menopause :
aromatase inhibitor
Ablasi ovarium dengan oophorectomy
Imunoterapi

• Ditujukan untuk mengganggu proses yang berperan


dalam pertumbuhan sel-sel kanker
• Yang termasuk terapi ini :
Transtuzumab : antibodi monoklonal yang bekerja
langsung di receptor HER2/neu
Bevacizumab : antibodi monoklonal yang didesain
untuk memblok aksi dari vascular endothelial growth
factor
Lapatinib : antibodi monoklonal yang mampu
menghambat dua reseptor dalam sel kanker yaitu
HER1/neu dan HER2/neu
• High Risk Group :

– Umur < 40th


– High grade
– ER/PR negatif
– Tumor progresif (vascular, lymph invasion)
– Her2Neu overexpression

Protokol PERABOI 2003


Terapi (Berdasarkan Stadium)

Kanker payudara stadium 0  dilakukan BCS dan


mastektomi simpel
Syarat BCS :
• Keinginan penderita setelah informed consent
• Penderita dapat kontrol rutin setelah pengobatan
• Tumor tidak terletak di central
• Perbandingan ukuran tumor dan volume payudara cukup baik
untuk kosmetik pasca BCS
• Pada pemeriksaan mammografi tidak terdapat mikrokasifikasi/
tanda keganasan lain yang difus
• Tumor tidak multiple
• Belum pernah terapi radiasi di dada
• Terdapat sarana radioterapi
Protokol PERABOI 2003
Kanker Payudara Stadium Dini/Operabel :

• Dilakukan : BCS (memenuhi syarat), mastektomi radikal,


mastektomi radikal modifikasi
 
Terapi Adjuvant
• Pemberiannya tergantung dari : node (+)/(-), ER/PR, Usia
pre/post menopause
• Dapat berupa : Radiasi, kemoterapi dan hormonal terapi
Kanker payudara Locally Advanced
(Lokal Lanjut)

Operable locally advanced :


 Simple mastectomy/MRM + radiasi kuratif + kemoterapi
adjuvant + hormonal terapi
Kanker Payudara Lanjut Metastase Jauh
Prinsip :
• Sifat terapi paliatif
• Terapi sistemik merupakan terapi primer (kemoterapi dan
hormonal terapi)
• Terapi lokoregional apabila diperlukan

Protokol PERABOI 2003


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai