Anda di halaman 1dari 15

PROTOKOL PENATALAKSANAAN KANKER

PAYUDARA

PERABOI
DEFINISI
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara
yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.

Insidens
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker terbanyak di
indonesia. Diperkirakan angka kejadiannya di indonesia 12/100.000
wanita. Frekuensi pada laki laki sekitar 1%. Di indoenesia, > 80%
kasus ditemukan berada pada stadium lanjut.
FAKTOR RESIKO
a. Jenis kelamin : wanita
b. Usia > 50 tahun
c. Riwayat keluarga dan genetik
d. Riwayat penyakit payudara sebelumnya
e. Riwayat menstruasi dini (<12 tahun) atau menopause lambat
(>55 tahun)
f. Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui)
g. Faktor hormonal
h. Obesitas
i. Konsumsi alkohol
j. Riwayat radiasi dinding dada
k. Faktor lingkungan
KLASIFIKASI STADIUM TNM ( UICC /
AJCC ) 2002
T = ukuran tumor primer
Ukuran T secara klinis , radiologis dan mikroskopis
adalah sama. Nilai T dalam cm, nilai paling kecil dibulatkan
ke angka 0,1 cm.
Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai.
T0 : Tidak terdapat tumor primer.
Tis : Karsinoma in situ.
Tis(DCIS) : Ductal carcinoma in situ.
Tis (LCIS) : Lobular carcinoma in situ.
Tis (Paget's) : Penyakit Paget pada puting tanpa adanya
tumor.

Catatan :Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan ukuran
tumornya.
T1 : Tumor dengan ukuran <2 cm
T1mic : Adanya mikroinvasi ukuran <0,1 cm
T1a : Tumor dengan ukuran 0,1 cm - 0,5 cm.
T1b : Tumor dengan ukuran 0,5 cm - 1 cm.
T1c : Tumor dengan ukuran 1 cm - 2 cm.
T2 : Tumor dengan ukuran 2 cm - 5 cm.
T3 : Tumor dengan ukuran > 5 cm.
T4 : Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke
dinding dada atau kulit.
T4a : Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis.
T4b : Edema ( termasuk peau d'orange ), ulserasi, nodul satelit
pada kulit yang terbatas pada 1 payudara.
T4c : Mencakup kedua hal diatas.
T4d : Mastitis karsinomatosa.
N = Kelenjar getah bening regional.
Nx : Kgb regional tidak bisa dinilai ( telah diangkat sebelumnya).
N0 : Tidak terdapat metastasis kgb.
N1 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil.
N2 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir,
berkonglomerasi, atau adanya pembesaran kgb mamaria
interna ipsilateral.
N2a : Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi.
N2b : Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral.
N3 : Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau
tanpa metastasis kgb aksila dan mamaria interna ipsilateral
atau metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral.
N3a : Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral.
N3b : Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila.
N3c : Metastasis ke kgb supraklavikula.
M : metastasis jauh.
Mx : Metastasis jauh belum dapat dinilai.
M0 : Tidak terdapat metastasis jauh.
M1 : Terdapat metastasis jauh.
Grup stadium
Stadium 0 : Tis N0 M0
Stadium 1 : T1 N0 M0
Stadium IIA : T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium IIB : T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium IIIA : T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium IIIB : T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium IIIc : Any T N3 M0
Stadium IV : AnyT Any N M1
PROSEDUR DIAGNOSTIK
A. Pemeriksaan Klinis
1. Anamnesis :
a. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya
b. Keluhan ditempat lain berhubungan dengan metastase
c. Faktor-faktor resiko
2. Pemeriksaan fisik
a. Status generalis
b. Status lokalis
B. Pemeriksaan Radiodiagnostik / Imaging :
1. Diharuskan (recommended)
a. USG payudara dan Mamografi untuk tumor ≤ 3 cm
b.Foto Thorax
c. USG Abdomen
2. Optional (atas indikasi)
a. Bone scanning atau dan bone survey (bilamana sitologi
+ atau klinis sangat mencurigai pada lesi > 5 cm)
b. CT scan
C.Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy - sitologi
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik curiga
Ganas

D. Pemeriksaan Histopatologik (Gold Standard


Diagnostic).
Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan/atau
paraffin.

E. Laboratorium :
Pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai
dengan perkiraan metastasis
SCREENING
Metoda :
a. SADARI :
Dilaksanakan pada wanita mulai usia subur, setiap 1 minggu setelah hari pertama
menstruasi terakhir
b. Pemeriksaan Fisik :
Oleh dokter secara lige artis.
c. Mamografi :
Pada wanita diatas 35 tahun – 50tahun : setiap 2 tahun
Pada wanita diatas 50 tahun : setiap 1 tahun.

Catatan:
Pada daerah yang tidak ada mamografi USG, untuk deteksi dini dilakukan
dengan SADARI dan pemeriksaan fisik saja.
PROSEDUR TERAPI
Modalitas terapi
a. Operasi : Jenis operasi untuk terapi
∗ BCS (Breast Conserving Surgery)
∗ Simpel mastektomi
∗ Modified radikal mastektomi
∗ Radikal mastektomi
b. Radiasi :
∗ primer
∗ adjuvan
∗ paliatif
c. Kemoterapi :
∗ Harus kombinasi
∗ Kombinasi yang dipakai ƒ
CMF,CAF,CEF, Taxane + Doxorubicin, Capecetabin
d. Hormonal :
∗ Ablative : bilateral Ovorektomi
∗ Additive : Tamoxifen
∗ Optional : ƒAromatase inhibitor, GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormone) , dsb
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai