Anda di halaman 1dari 23

Asuhan Keperawatan pada

klien dengan CA Mammae

Disusun oleh : Awaludin


Oktiyasita
Yesi Rahamawati
Definisi
Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).

Kanker payudara ialah sekelompok sel tak normal pada payudara


yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi
wujud benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tak terkontrol, sel-
sel kanker bisa bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain.
Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun
diatas tulang belikat. Seloain itu sel-sel kanker bisa bersarang di
tulang, paru-paru, hati, kulit, & bawah kulit. (Erik T, 2005)
Klasifikasi
1. Tumor primer (T) T2 : Tumor 2-5 cm.
Tx: Tumor primer tidak dapat
T3 : Tumor diatas 5 cm.
ditentukan. T4 : Tumor tanpa memandang
To: Tidak terbukti adanya
ukuran, penyebaran langsung ke
tumor primer. dinding thora atau kulit.
Tis: Kanker in situ, paget dis
- T4a: Melekat pada dinding
pada papila tanpa teraba tumor. dada.
T1 : Tumor < 2 cm - T4b: Edema ulkus, peau
dorange , satelit.
- T1a: Tumor < 0,5 cm.
- T4c: T4a dan T4b
- T1b: Tumor 0,5-1 cm.
- T4d: Mastitis karsinomatosis
- T1c: Tumor 1-2 cm.
Lanjutt..

2. Nodus limfe regional (N) 3. Metastas jauh (M)


Nx: pembesaran kelenjar regional Mx: Metastase jauh tidak
tidak dapat ditentukan
ditemukan
N0: Tidak teraba kelenjar axila
M0: Tidak ada metastase jauh
N1: Teraba pembesaran kelejar
N2: Teraba pembesaran axila M1: Terdapat metastase jauh,
hemolateral yang melekat satu sama termasuk kelenjar subklavikula
lain atau melekat pada jaringan
sekitar
N3: Terdapat kelenjar mamaria
interna homolateral
Stadium kanker payudara
Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak
ada limfonodus terkena (LN) atau
penyebaran luas.Tumor terbatas pada
payudara & tak terfiksasi pada kulit &
otot pektoralis.

Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm,


tanpa keterlibatan LN, tidak ada
penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2
cm dengan keterlibatan LN

Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm,


dengan keterlibatan LN. Tumor lebih
besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN
Lanjutt..
Stadium IIIa : tumor lebih besar
dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
semua tumor dengan LN terkena,
tidak ada penyebaran jauh

Stadium IIIb : semua tumor dengan


penyebaran langsung ke dinding
dada atau kulit semua tumor
dengan edema pada tangan atau
keterlibatan LN supraklavikular.

Stadium IV : semua tumor dengan


metastasis jauh, yaitu : tulang paru-
paru, liver/tulang rusuk. (Setio W,
2000, hal : 285)
Etiologi
Etiologi kanker payudara tak diketahui dgn pasti. Tapi beberapa faktor resiko pada
pasien diduga berhubungan dgn kejadian kanker payudara, yaitu :
a. Cukup tinggi melampaui 170cm
b. Masa reproduksi yang relatif panjang
c. Faktor genetik
d. Ca payudara yang terdahulu
e. Keluarga
f. Kelainan payudara (benigna)
g. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
h. Faktor endokrin dan reproduksi
i. Obat anti konsepvtiva oral
Manifestasi klinis
1. Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
2. Payudara tidak simetris atau mengalami perubahan wujud dan ukuran semenjak
muncul pembengkakan
3. Ada perubahan kulit
4. Ada perubahan suhu pada kulit
5. Ada cairan yang keluar dari putting susu
6. Ada perubahan pada puting susu
7. Ada atau tidak adanya rasa nyeri / sakit pada payudara
8. Semakin lama benjolan timbul semakin besar
9. Muncul luka pada payudara dan lama tak sembuh walaupun sudah diobati
10. Benjolan menyerupai bunga kobis dan gampang berdarah
11. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain
pathway ca mammae.docx
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)


Mammografi
Ultrasonografi
CT-Scan
Sistologi Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Pemeriksaan Hematologi
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan

Pembedahan Non pembedahan


Mastectomy radikal yang Penyinaran
dimodifikasi Kemoterapi
Mastectomy total Terapi hormon dan endokrin
Lumpectomy/tumor
Komplikasi

Metastase ke jaringan sekitar lewat saluran limfe &


pembuluh darah kapiler (penyebaran limfogen &
hematogen0, penyebarab hematogen & limfogen bisa
mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf).
pencegahan
Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan dengan cara
pemeriksaan payudara sendiri. Sebaiknya pemeriksaan
dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum
menstruasi, payudara agak membengkak sehingga
menyulitkan pemeriksaan.
Memperbaiki pola makan/gizi dan gaya hidup.
Konsep asuhan keperawatan
Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
1) Identitas klien
2) Riwayat keluhan utama
Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan payudara,
adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak, nyeri.
3) Riwayat kesehatn sekarang
Biasanya klien mengatakan timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba
dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak
beraturan, klien mengatakan terasa nyeri pada payudara saat benjolan mulai
membesar, klien mengeluh keluar nanah, darah atau cairan encer dari puting
susu pada wanita yang tidak hamil, kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
akibat neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema dan piting
kulit, tubuh terasa lemah, tidak nafsu makan , mual, muntah, ansietas, terdapat
edema (bengkak) pada lengan atau kelainan kulit, ruam kulit, dan ulserasi
4) Riwayat ksehatan dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya / ada kelainan pada mammae, kebiasaan
makan cukup tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga
pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit
kanker lainnya, seperti kanker ovarium / kanker serviks.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan ada keluarga yang menderita kanker terutama ibu, anak
perempuan serta saudara perempuan. Risikonya meningkat dua kali
jika ibunya terkena kanker pada usia kurang dari 60 tahun. Risiko
meningkat 4-6 kali jika terjadi pada dua orang saudara langsung.
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum klien, biasanya dikaji tingkat kesadaran klien, BB,
TB, TD, suhu, RR, nadi
b. Kepala
c. Dada atau thorax
Inspeksi: Biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan.
Palpasi: Biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan tidak
seimbang.
Perkusi: Biasanya akan terdengar pekak
Auskultasi: Biasanya bunyi nafas pasien bisa terdengar bronchial dan terdapat
suara tambahan seperti : Ronchi dan wheezing.
d. Jantung (Kardiovaskuler)
Inspeksi: biasanya iktus tidak terlihat
Palpasi: biasanya iktus teraba pada ics 5 mid clavikula
Perkusi: biasanya suara perkusi jantung dullness
Auskultasi: biasanya irama jantung murni, murmur(-)
e. Mammae (payudara)
Inspeksi: Biasanya ada benjolan yang menekan payudara.adanya ulkus dan
berwarna merah dan payudara mengerut seperti kulit jeruk
Palpasi: Teraba benjolan payudara yang mengeras dan teraba pembengkakan
dan teraba pembesaran kelenjar getah bening diketiak atau timbul benjolan
kecil di bawah ketiak.
Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihatn otot pernafasan, depormitas dinding
dada
2. Nyeri akut b.d adanya penekanan masa tumor
3. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik(tekanan jaringan mammae)
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrient ke jaringan
5. Ganngguan citra tubuh b.d perubahan pada bentuk yubuh karena proses penyakit
6. Resiko infeksi b.d luka operasi
7. Defisiensi pengetahuan tentang kondisi, prognosis serta pengobatan penyakit b.d
kurangnya informasi
8. Ansietas b.d perubahan gambaran tubuh
Intervensi
Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihatn otot pernafasan, depormitas dinding dada
Tujuan :
Pola nafas kembali efektif
Kriteria hasil :
- Bunyi nafas vesikuler
- RR normal(20-24x/menit)
- Tidak ada tanda-tanda sianosis dan pucat
- Tidak ada sputum
Mandiri:
1. Atur posisi klien senyaman mungkin dengan meninggikan daerah kepala
2. Monitor vital signs
3. Anjurkan klien nafas dalam dengan menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut
secara pelan-pelan
4. Diskusikan penyebab dari sesak nafas klien
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen
2. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat-obatan (ekspektoran dan bronkodilator)
Nyeri akut b.d adanya penekanan masa tumor

Tujuan :
Nyeri teratasi
Kriteria hasil:
- Klien menyatakan nyeri berkurang atau hilang
- Nyeri tekan tidak ada
- Ekspresi wajah tenang
- Luka sembuh dengan baik
Mandiri:
1. Tentukan riwayat nyeri, lokasi nyeri, frekuensi durasi dan intensitas (skala nyeri 0-10), dan
tindakan penghilang yang digunakan
2. Evaluasi atau sadari therapy tertentu misalnya: pembedahan, radiasi, khemoterapi, bioterapi,
ajarkan klien dan keluarga tentang cara menghadapinya dan apa yang diharapkan
3. Berikan tindakan kenyamanan dasar (misal : reposisi gosokan punggung) dan aktivitas
menyenagkan seperti mendengarkan musik dan menonton tv, membaca buku.
4. Dorong penggunaan keterampilan manajement nyeri (misal teknik relaksasi, visualisasi,
bimbingan imajinasi) tertawa, musik,dan sentuhan teraupetik
Kolaborasi
1. Kembangkan rencana manajemen nyeri dengan klien dan dokter
2. Berikan analgesik sesuai dengan indikasi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrisi ke jaringan

Tujuan
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil:
- nafsu makan meningkat
- klien tidak lemah
- Penambahan berat badan yang progresif,dan bebas dari tanda-tanda malnutrusi
Mandiri:
1. Pantau masukan makanan setiap hari. biarkan pasien menyimpan buku harian tentang makanan
sesuai dengan indikasi
2. Ukur tinggi, berat badan, dan ketebalan trisep (atau pengukuran antropometrik lain sesuai
dengan indikasi, timbang berat badan setiap hari)
3. Dorong klien makan diet tinggi kalori kaya nutrient , dengan masukan cairan adekuat
4. Nilai diet sebelum dan segera pengobatan misal makanan bening, cairan dingin, skrekers kering,
roti panggang, minuman karbonat, berikan cairan 1 jam sebelum atau 1 jam setelah makan
5. Control faktor lingkungan misalnya bau kuat atau tidak sedap atau kebisingan.hindari makanan
terlalu manis, berlemak atau makanan pedas
Kolaborasi:
Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium sesuai dengan indikasi misal limfosi total , transferin
serum,dan albumin
kesimpulan
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit degenerative
yang endemic pada wanita hampir diseluruh dunia yang
disebabkan oleh berbagai macam factor,diantaranya faktor
lifestyle dan gizi. Setiap orang di dunia ini memiliki resiko
untuk terkena kanker payudara, walaupun wanita lebih
berresiko daripada laki-laki. Oleh karena itu, sangat diperlukan
pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dengan SADARI,
memperbaiki pola makan/gizi dan gaya hidup/lifestyle. Karena
menurut penelitian World Cancer Research Fund (WCRF),
memperbaiki gizi dan lifestyledapat mencegah kanker payudara
hingga 42%.

Anda mungkin juga menyukai