OLEH
ORPIAN LESLI PREMAWOLI
PN.200860
B. Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa
faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker
payudara, yaitu :
1. Tinggi melebihi 170 cm
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker
payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja
membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh
yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2. Masa reproduksi yang relatif panjang
a. pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun.
b. Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun).
3. Wanita yang belum mempunyai anak
Lebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama
dibandingkan wanita yang sudah punya anak.
4. Kehamilan dan menyusui
Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui.
5. Wanita gemuk
Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula.
6. Preparat hormon estrogen
Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun.
7. Faktor genetik
Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih besar
pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker
payudara.
8. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
9. Riwayat meastrual:
early menarche (sebelum 12 thun)
Late menopouse (setelah 50 th)
10. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical
hiperplasia atau benign proliverative yang lain pada biopsy payudara,
Ca. endometrial.
11. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 30 tahun,
menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy
estrogen
12. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
13. Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x
sehari), obesitas, trauma payudara, status sosial ekonomi tinggi,
merokok.
C. Patofisiologi
Untuk dapat menegakkan dignosa kanker dengan baik, terutama
untuk melakukan pengobatan yang tepat, diperlukan pengetahuan tentang
proses terjadinya kanker dan perubahan strukturnya. Tumor/neoplasma
merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri : proliferasi yang
berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan
sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan menggangu fungsi
jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut
telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir
semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi
maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase, yaitu:
D. Gejala Klinik
Gejala-gejala kanker payudara antara lain
1. Terdapat benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri
2. Keluar cairan dari puting
3. Ada perlengketan dan lekukan pada kulit dan terjadinya
luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama
4. Rasa tidak enak dan tegang, retraksi putting
5. Pembengkakan lokal (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu
Tanggal 29-8-2013, Harianto, dkk).
Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan
padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm,
biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar
payudara (Erik T, 2005, hal : 42).
E. Manifestasi Klinis
Penemuan dini kanker payudara masih sulit ditemukan, kebanyakan
ditemukan jika sudah teraba oleh pasien, Tanda-Tanda nya:
1. Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian
dalam, dibawah ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
2. Nyeri di daerah massa
3. Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada area mammae
4. Edema dengan “peant d’ orange (keriput seperti kulit jeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan
spontan, kadang disertai darah
7. Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi
F. Komplikasi
Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah limfederma. Hal ini
terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi
umum tidak berfungsi dengan adekuat. Jika nodus eksilaris dan sistem
limfe diangkat, maka sistem kolateral dan aksilaris harus mengambil alih
fungsi mereka. Apabila mereka diinstruksikan dengan cermat dan
didorong untuk meninggikan, memasase dan melatih lengan yang sakit
selama 3-4 bulan. Dengan melakukan hal ini akan membantu mencegah
perubahan bentuk tubuh dan mencegah kemungkinan terbukanya
pembengkakan yang menyulitkan (Buku ajar KMB, brunner dan Suddarth,
edisi 8, 2014, hal 1589).
Kanker payudara
Operasi
Terfiksasi, keras, batas tidak
teratur
Post Operasi
K. Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) dan
pembuluh dara kapiler (penyebaran limfogen dan hematogeno dapat
mengenai hati, paru-paru, pleura, tulang, sum-sum tulang, otak dan syaraf.
G. Penatalaksanaan Medis
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non
pembedahan). Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan
secara mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal,
tergantung dari luas, besar dan penyebaran kanker. Penanganan non
pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.