NPM : 17700157
WHO menyatakan dikarenakan banyaknya informasitentang pandemic random atau acak (dari
media, orang, ilmuwan, dukun, dan lain lain), karena hal itu diperlukan untuk membedakan dan
menghentikan penyebaran informasi palsu atas wabah pandemic yang terjadi. Sekarang saatnya
mempelajari kata baru lainnya: infodemiology.
komunikasi resmi dari pemerintah dan lembaga kesehatan di seluruh dunia. Lalu ada artikel
berita dan opini, serta pesan dari vlogger, blogger, podcaster, dan influencer media sosial. Anda
juga dapat melihat informasi yang dibagikan oleh teman dan keluarga di media sosial atau
aplikasi perpesanan.
Semua ini disebut infodemik: membanjirnya informasi tentang pandemi COVID-19.
Infodemiologi adalah studi tentang informasi itu dan bagaimana mengelolanya.