Anda di halaman 1dari 81

TUMOR KULIT

NAMA :ALFONSUS CIPTA RAYA


NIM ::112O17042
Tumor jinak Tumor Pra Kanker Tumor Ganas

Tumor yang berdiferensiasi normal Tumor ini memiliki kecenderungan Memiliki struktur yang tidak teratur
(matang) berkembang menjadi kanker dengan diferensiasi sel pada berbagai
tingkatan

Pertumbuhan lambat dan ekspansif, Jika dikenali dini dan diberi terapi Umumnya pertumbuhan cepat (kecuali
kadang berkapsul adekuat, maka akan memberikan basalioma). Bersifat ekspansif, infiltratif,
penyembuhan yang memuaskan merusak jaringan sekitar dan
bermetastasis

Jenis tumor jinak tersering ditemukan Gambaran klinis: tanda keratosis, Jenis terbanyak yang ditemukan
yaitu keratosis seboroik uleserasi, nodul, papul, nodus, dan karsinoma sel basal, karsinoma sel
morfea skuamosa, melanoma maligna
TUMOR JINAK PADA KULIT

Keratosis Seboroik Steatosistoma

Fibroma Mole Nevus Sebaseus

Nevus Melanositik
Kista Epidermal
Nevus Displastik
Keloid dan Parut Hipertrofik
Dermatofibroma
Nevus Verukosus
Neurofibroma
Siringoma Lipoma
Silindroma Nevus Flameus
Trikoepitelioma Limfangioma
SEBORRHEIC KERATOSIS
- sering middle aged, remaja jg bisa, kulit putih
- Terkait: gen, matahari, riw keluarga, virus (tdk
ditemukan virus dlm lesi)
- Plak verukosa, papul, nodus, menempel pada kulit,
hiperpigmentasi warna cokelat s/d hitam, skuama di
atasnya
- Kadang gatal (+)
- Pseudohorn
- Lokasi
Terdapat pada tubuh bagian mana saja, tetapi paling
sering pada daerah wajah dan badan atas
- DD/ Nevus, melanoma
Melanoma, BCC, dll  bisa tumbuh diatas SK

Fitzpatrick Dermatology in General Medicine 8th ed


SEBORRHEIC KERATOSIS

Clinical Dermatology Thomas P. Habif 6th ed


SEBORRHEIC KERATOSIS

Clinical Dermatology Thomas P. Habif 6th ed


SEBORRHEIC KERATOSIS

Clinical Dermatology Thomas P. Habif 6th ed


SEBORRHEIC KERATOSIS

Clinical Dermatology Thomas P. Habif 6th ed


SEBORRHEIC KERATOSIS

Terapi
-Electrodesikasi
-Kuretase
-Krioterapi
-Ablasi laser
-Topical fluorouracil
-Eksisi bedah

Komplikasi: scarring,
hiperpigmentasi,
removal inkomplit,
rekurensi

Clinical Dermatology Thomas P. Habif 6th ed


FIBROMA MOLE/ SKIN TAG (ACHONDRON) DAN
POLYP
- Paling sering perempuan usia
pertengahan & menopause
- Pd Obese
- Di axilla, leher, inguinal,
inframammae
- Papul kasar, bertangkai, 1-2mm
biasanya dilokasi gesekan, warna
kulit/ hiperpigmentasi
- Bisa regresi spontan
- Th/ eksisi gunting, electrocauter

Clinical Dermatology Thomas P. Habif 6th ed


Kista Epidermal

Definisi Kista berisi keratin dengan dinding epidermis

Epidemiol Usia muda, pertengahan, atau dekade 3-4, laki-laki


ogi

Gambar Papul / nodus berbentuk kubah, bebas dari dasarnya, punctum (+) berisi
an Klinis keratin  seperti keju, berbau tdk enak, uk. beberapa mm s/d 5 cm,
soliter / multipel
Lokasi: cuping telinga, skrotum, wajah, leher, punggung atas, dada

DD Kista steatomasistoma multipleks, kista pilar

Tatalaksa Medikamentosa:
na - Eksisi kista (enukleasi)
- Kortikosteroid intralesi bila inflamasi (+)
- Drainase & antibiotik oral bila tdpt infeksi

Prognosis Dapat rekuren bila dinding kista tdk terangkat lengkap


KELOID
• - Ras kulit hitam, perempuan
• -Lesi padat kemerahan, menimbul dgn permukaan licin dan berkilat
• -Keloid lebih banyak tumbuh di daerah dada, punggung, deltoid
• - Terbatas pada lokasi trauma
• DD/ Dermatofibroma
• - Medikamentosa:
• Kortikosteroid intralesi (triamsinolon asetonid 10 mg/mL)
• Sitostatik: 5-Fluorourasil intralesi 50 mg/mL
• Tekanan dgn bebat tekan / gel silikon
• Keloid kecil  eksisi + kortikosteroid intralesi / bebat tekan
• Topikal krim centella asiatica, ekstrak cephae
• - Dapat rekuren
Nevus Verukosus
Epidemiologi Mulai pada bayi atau anak
Etiopatogen Ektoderm embryonal
esis
Gambaran Papul verukosa, cokelat atau warna kulit, linear
Klinis
DD Liken striatus, liken planus, nevus sebaseus
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
- Bedah listrik
- Bedah beku
- Bedah laser
- Kaustik
Siringoma

Epidemiologi Perempuan, remaja

Etiopatogene Diferensiasi duktus ekrin


sis

Gambaran Papul kecil, licin, warna kulit, terutama pada kelopak mata bawah
Klinis

DD Trikoepitelioma

Tatalaksana Medikamentosa:
- Bedah listrik
- Bedah laser
Silindroma
Epidemiologi Perempuan
Etiopatogenesis Kontroversial: epitel diferensiasi ekrin / apokrin
Gambaran Papul atau nodul, warna kulit, kemerahan
Klinis Lokasi: kepala, leher
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: pulau sel basaloid bentuk tidak teratur (jigsaw puzzle)
Penunjang
DD Trikoepitelioma
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
Trikoepitelioma
Epidemiologi Mulai anak-anak
Etiopatogenesis Diferensiasi germinal, bulbus, dan infundibulum rambut
Gambaran Papul warna kulit 2-8 mm
Klinis Lokasi: sekitar hidung, bibir atas, pipi
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: kista tanduk, kumpulan sel basaloid, papilla rambut abortif
Penunjang
DD Silindroma
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
- Bedah listrik
- Bedah beku
- Bedah laser
Steatosistoma
Epidemiologi Remaja, dewasa muda
Etiopatogenesis Multipleks = dominan, autosomal
Soliter = tidak familial
Gambaran Papul atau nodus kistik, licin, melekat ke kulit di atasnya
Klinis Lokasi: badan dan lengan
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: dinding kista berlekuk, kelenjar sebasea pada dinding
Penunjang
DD Kista epidermal, eruptive vellus hair cyst
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
Nevus Sebaseus
Epidemiologi Sejak lahir atau bayi
Etiopatogenesis Ektoderm embryonal
Gambaran Bercak atau plak alopesia, cokelat atau kuning, dapat linear dan verukosa
Klinis Lokasi: scalp, muka, leher
DD Nevus verukosus
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
- Bedah listrik
- Bedah beku
- Bedah laser
Nevus Melanositik
Epidemiologi Dekade 2-3, kulit terang
Etiopatogenesis Dari melanosit, sel schwann, hamartoma, melanoblast
Gambaran Makula, papul, papilomatosa, dapat bertangkai, bulat / oval, warna hitam / cokelat
Klinis
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: sel nevus dapat dalam sarang, di epidermis, dermis
Penunjang
DD Lentigo, keratosis seboroik, dermatofibroma, karsinoma sel basal, melanoma
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
- Bedah listrik
- Bedah laser
Nevus Displastik
Epidemiologi Dekade 2, kulit putih
Etiopatogenesis Diferensiasi nevoselular abnormal
Gambaran Makula, papul, plak, bentuk oval tidak teratur, warna cokelat, hitam, kemerahan, permukaan tidak rata
Klinis
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: sel nevus proliferasi di epidermis dan papilla dermis, rete ridges memanjang, sel atipik
Penunjang
DD Nevus melanositik, keratosis seboroik, melanoma
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
Dermatofibroma
Epidemiologi Dekade 2, perempuan
Etiopatogenesis Trauma, gigitan serangga
Gambaran Papul atau nodus dengan permukaan keratotik,
Klinis - sering tungkai bawah
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: epidermis hiperplastik,
Penunjang dermis dengan sel spindel, histiosit, storiform
DD Nevus melanositik, keloid
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
- Bedah beku
Neurofibroma
Epidemiologi Tidak ada pengaruh ras dan jenis kelamin
Etiopatogenesis Proliferasi poliklonal, sel schwann
Gambaran Papul atau nodus, lunak, dapat gatal
Klinis
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: sel spindle, nukleus memanjang, seperti ombak
Penunjang
DD Fibroma mole
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
Lipoma
Epidemiologi Umur pertengahan
Etiopatogenesis Genetik, faktor lokal
Gambaran Nodus pipih, bulat atau oval, kekuningan, dapat digerakkan
Klinis
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: adiposit, kapsul jaringan ikat tipis, subkutis
Penunjang
DD Kista epidermal
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
Nevus Flameus / Port Wine Stain
Epidemiologi Bayi
Etiopatogenesis Dinding kapiler yang lemah, neuromodulasi abnormal
Gambaran Makula merah, lama-lama merah gelap, menebal, menimbul
Klinis Lokasi: muka dan leher
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: kapiler melebar di papilla dermis, pembuluh darah melebar di dermis, subkutis
Penunjang
DD Hemangioma
Tatalaksana Medikamentosa:
- Bedah laser
- Bedah beku
- Cover mark
Limfangioma
Epidemiologi Dapat mulai sejak lahir s/d dewasa
Etiopatogenesis Perekembangan abnormal pembuluh limfe
Gambaran Vesikel, massa subkutan
Klinis
Pemeriksaan Biopsi kulit  histoPA: pembuluh limfe melebar di papilla dermis dan dermis
Penunjang
DD Hemangioma
Tatalaksana Medikamentosa:
- Eksisi
- Bedah beku
- Bedah listrik
- Skleroterapi
LESI PRAKANKER PADA KULIT
PENDAHULUAN

• Merupakan tumor dengan kecenderungan berkembang menjadi kanker


• Gambaran klinis bervariasi
TANDA KHAS

A (Asimetri) tidak B (Border) tepi tak C (Colour) warna


teratur teratur bervariasi

D (Diameter) E (Elevation)
umumnya > 6 permukaan yang
mm tidak teratur

Tanda khas Cegah keganasan

Rik. Lanjutan +
tatalaksana adekuat
Keratosis Aknitik

K. Arsenik

K.Termal

K.Hidrokarbon

Lesi Pra-Ca
K.Radiasi Kronik

K. Skar Kronik
Bowenoid
Papulosis (EP)
K.Viral
Epidermdysplasia
Verruciformis (EV)
Peny. Bowen

Eritroplasia
(Queyrat)

Leukoplakia

Eritroplakia
Keratosis Aktinik
Keratosis Arsenik
Erythema ab igne
K. hidrokarbon
K. Radiasi Kronik
K. Skar Kronik
EP

K.Viral
EV
Peny. Bowen
Queyrat
PENDAHULUAN
• Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luar yang
terdiri dari 2 lapisan yaitu : Epidermis dan Dermis.

• Kanker Kulit :
- Non Melanoma
- Melanoma
INSIDENS
• Kanker Kulit
- Non Melanoma ( > 90% )
Basal Cell Carcinoma ( BCC ) = 70%

Squamous Cell Carcinoma ( SCC ) = 20%

Sebaceous Carcinoma sangat jarang = 0,2 – 4,6%

Carcinoma Apocrine, Carcinoma Eccrine <<<

- Melanoma ( 3% )
KARSINOMA SEL
BASAL

KARSINOMA SEL
KANKER KULIT
SKUAMOSA

MELANOMA
MALIGNA

ACTINIC
KERATOSIS

KERATOSIS
RADIASI

LESI PRA
KERATOSIS
KANKER
ARSENIK
KULIT

BOWEN’S
DISEASE

NEVI (TAHI
LALAT)
KLASIFIKASI TUMOR KULIT
MENURUT WHO
Basal Cell Carcinoma Squamous Cell
• a. Superficial Multicentric Carcinoma
Type • a. Adenoid Squamous
Sweat gland Tumors
Metatypical
• b. Morphea Type Cell Carcinoma and Related Lesions
• c. Fibroepithelial • b. Spindle Cell Type

Sebaceous Gland 6.Tumors of Hair Undifferentiated


Paget’s Disease
Tumors Follicle Carcinoma

Cysts Tumor-like lesions Unclassified


INSIDENS
• Kanker yang sering dijumpai di Indonesia
• Peringkat ke 4
• BCC dan SCC paling sering pada orang kulit
putih
• Laki-laki : Wanita = 3 : 1
• Paling tinggi di daerah khatulistiwa
INSIDENS
• Tempat predileksi :
- Bagian tubuh yang sering kena sinar
matahari
- Punggung tangan, muka terutama hidung
- SCC 80% di Kepala-leher dan tangan
10%
ETIOLOGI
Sinar matahari

Faktor Genetik

Atrophic Skin Lesions

Bahan Kimia

Pemaparan radiasi

Immunosuppresan dan

Papiloma Virus.
I. KARSINOMA SEL BASAL
(BASAL CELL CARCINOMA/ BCC)

• Jenis terbanyak
• Ditemukan di daerah kulit terbuka
• Pengaruh dari akumulasi paparan sinar UV matahari dalam
jumlah besar
DERAJAT POLA
PERTUMBUHAN
DIFFERENSIASI SEL •Noduloulcerative BCC (Ulkus Rosdens)
•1.SOLID • Pigmented BCC
•2. KERATOTIK • Sclerosing atau Morphea form BCC
•3. KISTIK • Superficial BCC
•4. ADENOID • Fibroepithelial BCC

KLASIFIKASI
MIKROSKOPIS
KLASIFIKASI
• ADA 5 BENTUK BASAL CELL CARCINOMA YANG UMUM DITEMUKAN YAITU :
- NODULOULCERATIVE BCC (ULKUS ROSDENS)
- PIGMENTED BCC
- SCLEROSING ATAU MORPHEA FORM BCC
- SUPERFICIAL BCC
- FIBROEPITHELIAL BCC
1.Tipe Nodula-ulseratif 1.Tipe morphea-like atau
Tipe pigmentasi
(Ulkus Rosdens) fibrosing
• Nodus kecil 2-4 mm, • Berwarna coklat atau • Jarang ditemukan.
translusen, pucat sperti lilin berbintik-bintik atau • Lesinya berbentuk plakat
(waxy-nodule). homogeni (hitam merata) yang berwarna kekuningan
• Telangektasis kadang-kadang menyerupai dengan tepi yang tidak jelas,
• Cekungan ditengah dan Melanoma. kadang-kadang tepinya
pinggir lesi berbintil-bintil • Banyak dijumpai pada orang meninggi.
seperti mutiara (pearly dengan kulit gelap yang • Pada permukaannya
border). tinggal pada daerah tropis. tampak beberapa folikel
• Nodus mudah berdarah rambut yang mencekung
pada trauma ringan sehingga memberikan
• Bentuk ulkus seperti kawah, gambaran seperti sikatriks.
berbatas tergas, dasar • Kadang-kadang tertutup
irreguler dan ditutupi oleh krusta yang melekat erat.
krusta. • Jarang mengalami ulserasi.
• Palpasi teraba adanya • Tepi ini cenderung invasive
indurasi disekitar lesi kearah dalam. Tepi ini
terutama pada lesi yang menyerupai penyakit
mencapai ukuran lebih dari morphea atau skleroderma.
1 cm, biasanya berbatas
tegas, tidak sakit hati atau
gatal.
1.Tipe superfisial 1.Tipe fibroepitelial

• Berupa bercak • Berupa satu atau


kemerahan dengan beberapa nodul dan
skuama halus dan sering bertangkai
tepi yang meninggi. pendek.
• Lesi dapat meluas • Permukaannya halus
secara lambat, tanpa dan sedikit
mengalami ulserasi. kemerahan.
• Umumnya multiple, • Terutama dijumpai
terutama dijumpai dipunggung.
pada badan, kadang- • Tipe ini sangat jarang
kadang pada leher ditemukan.
dan kepala.
SOLID KERATOTIK KISTIK ADENOID
• Berupa pulau-pulau • Disebut juga • Dijumpai • Adanya
sel . tipe pilar oleh adanya bagian- gambaran
• Terdiri dari sel-sel
karena bagian kistik struktur mirip
basaloid, dengan inti dibagian tengah
basofilik yang bulat berdiferensiasi kelenjar yang
massa tumor
atau lonjong. ke arah rambut yang terjadi dibatasi
sitoplasma sedikit, • Sel-sel akibat degenerasi jaringan ikat
sel-sel pada tepi
massa tumor
parakeratotik sel-sel tumor atau • Ditemukan
tersusun palisade. dengan defferensiasi sel- lumen yang
gambaran inti sel ke arah dikeilingi sel-
yang kelenjar. sel bersekresi.
memanjang • Dalam lumen
dan sitoplasma dapat
agak eosinofilik ditemukan
• Dijumpai bahan koloid
horncyst. atau massa
amorf.
PATOGENESIS & ETIOLOGI
1. Paparan sinar UV
2. Kerusakan DNA epidermis
3. Scar dan trauma 6. Arsen
4. Percikan metal panas atau 7. Nitrogen mustard
api las 8. Chicken pox scar
5. Sinar X-ray 9. Polyamine biosynthesis
10.Impairment immune system
MANIFESTASI KLINIK
• Usia lanjut
• Berjalan lambat, jarang metastasis
• Sifat : agresif, meluas dan destruktif
• Mula-mula : benjolan transparan seperti mutiara → membesar,mencekung
di bag.sentral & mengalami ulserasi
• Lokasi : sekitar hidung, kelopak mata,
zygomatikus, bibir, dagu, dll
TERAPI
• Pengobatan utama : eksisi luas (pembedahan)
• 4 tujuan pembedahan :
1. Pembuangan total beserta daerah
destruksinya
2. Preservasi jaringan normal
3. Preservasi fungsi
4. Kosmetik yang baik
MODALITAS TERAPI LAIN
• CRYOSURGERY
• KURETASE & ELEKTRODESIKASI
• RADIOTERAPI
• TERAPI BIOLOGIK
• TERAPI FOTODINAMIK
• RETINOID
• KEMOTERAPI
II. KARSINOMA EPIDERMOID
(SQUAMOUS CELL CARCINOMA)

• Tumor ganas sel keratin epidermis


• Kecenderungan metastasis, ke KGB
regional dan tempat jauh
• Tumor ganas kulit tersering ke 2
• Mengenai usia tua
• Laki : wanita → 2 : 1
1.Leukoplakia dan
1.Eksofitik 1.Endofitik
eritoplakia
• Permukaan yang tidak • Lesi ini berbentuk • Merupakan keadaan
rata dan berpapil-papil, cekung dan ireguler, awal sebelum
dengan warna yang • Terdapat ulserasi terbentuknya suatu
bervariasi dari sama • Daerah sentral dibatasi masa atau ulserasi.
dengan jaringan sekitar oleh penggiran yang • Lesi premalignansi.
sampai merah meninggi berbentuk • Bila terjadi destruksi
keputihan, tergantung bulat (rolled border) pada lapisan tulang di
dari keratin yang yang berwarna merah bawahnya, dapat
terbentuk. keputihan. menimbulkan rasa sakit
• Permukaan seringkali • Pinggiran yang dan terlihat pada
mengalami ulserasi dan meninggi ini gambaran radologisnya
pada palpasi terasa merupakan akibat dari sebagai ’moth eaten’
keras (indurasi) tumor yang berinvasi ke radiolusensi dengan tepi
bawah dan lateral ke bergerigi.
jaringan epitel di
bawahnya.
Gambaran histopatologis
karsinoma sel skuamosa
a. Tumor berdiferensiasi baik
b. Tumor berdiferensiasi sedang
c. Tumor berdiferensiasi buruk
Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa
berdiferensiasi baik berdiferensiasi sedang, berdiferensiasi buruk
• Ditandai oleh sel-selnya • Tampak adanya variasi • Tampak
sebagian besar masih dalam ukuran sel-selnya, ketidakteraturan sel dan
mirip dengan sel normal. ukuran inti sel, gambaran anaplasia
• Mutiara epitel ditemukan hiperkromatik serta yang sulit untuk dikenali.
pembentukan butir aktivitas mitosisnya lebih • Sel kanker tumbuh ke
keratohialin dalam banyak. segala arah,
sitoplasma yang terdapat menginfiltrasi jaringan
tepat di bawah ikat di bawahnya,
permukaan epitel. lapisan basal tidak
(mutiara keratin). terlihat dan sering
menghilang.
TERAPI
→Tergantung : uk.lesi, lokasi anatomis, kedalaman invasi, derajat
differensiasi & riw.Th/ sebelumnya

• Eksisi Tumor
• Radiasi
• Cryoterapi
• Laser
• Photodynamik therapy
• Retinoid
• 5 FU topikal/ sistemik
III. MELANOMA MALIGNA

• keganasan yang terjadi pada melanosit, sel penghasil melanin,


yang biasanya berlokasi di kulit tetapi juga ditemukan di mata, telinga,
mukosa hidung, tenggorokan, leptomeninges, dan oral dan membran
mukus genitalia.
• Resiko : pria = wanita
• Insidensi : usia
• Faktor resiko
• Lokasi
• Tipe histopatologi
• Pola penyebaran
DIAGNOSIS
• Perubahan dari lesi
• Gambaran metastasis
• Pemeriksaan fisik pada kulit & KGB
• Pemeriksaan Biopsi
• Immunohistochemistry
SISTEM STAGING
DAN FAKTOR PROGNOSIS

• Sistem staging : berdasarkan klasifikasi TNM


• Faktor prognosis :
- Clark level’s
- Sistem Breslow
Klasifikasi Clark

Tingkat I Lesi hanya mengenai epidermis. Lesi ini dianggap sebagai ”hiperplasia
melanostik atipikal” dan tidak dimasukkan dalam stadium melanoma maligna,
untuk lesi-lesi yang tidak menunjukkan lesi ganas.

Tingkat II Invasi dermis papila; tidak mencapai batas papila dermis retikular.

Tingkat III Invasi mengenai seluruh ketebalan, isi dan meluas sampai papila dermis; lesi
berbatasan dengan tapi tidak menembus dermis retikular.

Tingkat IV Invasi ke dermis retikular tapi tidak mengenai jaringan subkutan.

Tingkat V Invasi terjadi dari dermis retikular sampai jaringan subkutan.


Klasifikasi Breslow (berdasarkan kedalaman)

I 0,75 mm atau kurang

II 0,76 sampai 1,50 mm

III 1,51 mm sampai 4,0 mm

IV Lebih dari 4,0 mm


TERAPI
• Kuretase dengan Elektrodesikasi
• Bedah Cryo (Cryosurgery)
• Terapi Radiasi
• Bedah Eksisi (Excisional surgery)
• Bedah Mohs
PROGNOSIS
Ditentukan oleh beberapa factor, yaitu :
• Sifat Tumor
• Stadium klinis
• Lokasi metastasis
• Faktor penderita

Bila tumor kurang dari 1,5 mm pada waktu


dilakukan eksisi pertama, maka kemungkinan
bertahan selama 5 tahun sekitar 90%; bila
kedalaman lebih dari 3,5 mm, maka angka
tersebut akan turun sampai 40% atau kurang(

Anda mungkin juga menyukai