Keratosis Aktinik
Klinis
Lesi terletak di lokasi tubuh yang terpajan sinar matahari, dan memiliki berbagai
tipe klinis, yaitu: eritematosa, hiperkeratotik, pigmented, dan aktinik keilitis
Pemeriksaan Penunjang
1. Dermoskopi
Strawberry seeds appearance (eritema difus dan sumbatan keratin), surface
scale, eritema difus, dan rosette sign. Pada penyakit Bowen tipe pigmented
dapat ditemukan gambaran annular granular pigmentation, asymmetric
pigmented folicular opening, rhomboidal structure
2. Histopatologi
Pada lesi keratosis aktinik yang tidak karakteristik, tipe aktinik keilitis, dan bila
diagnosis banding merupakan karsinoma sel skuamosa. Pada gambaran
histopatologi akan tampak keratinosit yang atipik dengan peningkatan mitosis,
tampak sel diskeratosis, dan nekrotik pada lapisan epidermis
Penatalaksanaan
Klinis
Terdiri dari 3 bentuk, yaitu:
1. Soliter
Terutama papul, kecil (diameter 5-8 mm), sewarna kulit. Lokasi pada wajah terutama sekitar hidung,
bibir atas dan pipi. Kadang lesi juga timbul pada badan, leher, dan skalp. Dapat membesar terutama
pada paha dan regio perianal. Sering ditemukan pada pasien usia lanjut.
2. Multipel
Biasa timbul pada remaja, pada sindrom Brooke-Spiegler, berupa papul padat, mengkilat dalam
jumlah banyak pada wajah dengan predileksi di bibir atas, lipatan nasolabial dan kelopak mata. Dapat
juga tampak pada sindrom Rombo, lupus eritematosus sistemik dan myasthenia gravis.
3. Desmoplastik
Biasa terjadi pada wanita muda, berupa plak anular sklerotik, soliter padat,sewarna kulit sampai putih
keabuan dengan depresi sentral terletak di pipi atasatau sudut bibir. Berukuran 1 cm dan asimtomatik.
Pemeriksaan Penunjang
Klinis
Terdapat banyak varian klinis. Pada lesi awal terdapat batas yang tegas, permukaan rata,
kusam, dan berwarna kecoklatan. Seiring perkembangannya, lesi menjadi berbentuk
papul, permukaannya verukosa, stuck-on, mengkilat, dan terdapat kista pseudohorn.
Jenis varian:
1. Stucco keratosis
2. Dermatosis papulosa nigra
3. Inverted follicular keratosis
4. Lichenoid keratosis
5. Large cell acanthoma
6. Flat seborrheic keratosis
Pemeriksaan Penunjang
1. Dermoskopi Penatalaksanaan
2. Histopatologi 1. Kuretase, krioterapi
2. Bedah listrik (elektrodesikasi)
3. Laser CO2 ablatif.
4. Potassium-titanyl-phosphate
(KTP)
Kista Epidermoid
Klinis
Nodul dermis atau subkutan yang dapat digerakkan (mobile) dengan jaringan
bawah kulit dan memiliki pungtum pada tengah lesi. Lesi yang tidak berkaitan
dengan trauma biasanya berlokasi pada dada bagian atas, punggung bagian atas,
leher, dan kepala sedangkan lesi yang berkaitan dengan trauma berada pada
telapak tangan, telapak kaki, dan bokong. Lesi biasanya sewarna kulit dan
terdapat bau yang tidak sedap seperti keju. Kista biasanya tumbuh secara
lambat, asimtomatik, namun sering pecah. Pada kista yang pecah dapat
meradang dan nyeri
Pemeriksaan Penunjang
1. Histopatologi
Nampak epitel skuamosa berlapis dengan lapisan granular yang intak dengan
kista yang berisi debris keratin eosinofilik.
2. Ultrasonografi
Nampak massa hyphoechoic pada bidang subkutan dengan muara punctum di
epidermis
Penatalaksanaan
Medikamentosa 2. Laser
Antibiotik golongan sefalosporin untuk Laser karbon dioksida
Staphylococcus pada kista epidermal
yang mengalami inflamasi Untuk melakukan eksisi minimal
dilaporkan dapat menghilangkan
Tindakan secara total kista epidermoid pada 21
1. Surgical excision pasien.
Insisi, pengeluaran isi keratin, dan eksisi Laser erbium: yttrium aluminum
dari dinding kista merupakan teknik garnet (Er:YAG)
yang paling sering dilakukan. Rekurensi
sebanyak 3%.3 Minimal insisi dengan Dilaporkan dapat mengecilkan kista
besar 3 mm dapat digunakan pada kista epidermoid tanpa bekas luka pada 23
epidermoid pada wajah dengan (92%) dari 25 pasien.
Nevus Verukosus
Klinis
1. Nevus verukosus ditandai dengan papul verukosus terlokalisasi atau difus, rapat,
sewarna kulit, coklat atau coklat keabuan, yang dapat menyatu membentuk plak
papilomatosa yang berbatas tegas. Konfigurasi linear sering ditemukan di
ekstremitas dengan distribusi pada garis Blaschko’s atau relaxed skin tension lines.
2. Systemized epydermal nevus adalah nevus verukosus dengan distribusi luas
(ektensif) termasuk didalamnya nevus unius lateris yaitu nevus epidermal dengan
distribusi setengan badan dan histriks ikhtiosis, nevus epidermal dengan distribusi
bilateral. Umumnya konfigurasi transversal di tubuh dan linear di ekstremitas.
3. Inflammatory linear verrocous epidermal nevus (ILVEN) adalah varian nevus
verukosus yang ditandai pruritus, eritema dan sisik. Terutama ditemukan di bokong
dan ekstremitas bawah.
Pemeriksaan Penunjang Medikamentosa
Pemeriksaan histopatologi: ditemukan 1. 5-FU topikal
gambaran akantosis, papilomatosis
2. Podofilin
dan hiperkeratosis, serta elongasi dari
rete ridges. Pada ILVEN menunjukkan 3. Tretinoin topikal
infiltrat eradangan kronik di dermis, 4. Calcitriol
hiperplasia epidermal psoriasiform
dan parakeratosis Tindakan
1. Bedah beku
2. Bedah laser
3. Bedah eksisi
Dermatofibroma
Klinis
Tumor padat, ”dome shaped” berupa papul/nodulus/nodul, asimptomatik,
berukuran beberapa mm hingga 10 mm, dapat mencapai 2 cm sebagai ukuran
terbesar. Tumor dapat timbul soliter, multipel maupun eruptif. Pada umumnya
warna tumor hiperpigmentasi, kecoklatan namun dapat pula berwarna pink,
eritema atau sewarna kulit. Etiologi diduga trauma, pasca-insect bite.
Tumor ini banyak ditemukan pada orang dewasa, wanita lebih sering, dengan
predileksi tersering pada tungkai bawah.
Pada palpasi, tumor teraba melekat pada kulit hingga lapisan subkutan; apabila
dilakukan “pinching”/cubitan dari tepi, lesi akan melekuk ke dalam kulit,
disebut dimple sign.
Penatalaksanaan
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi
Keloid
Salah satu manifestasi penyembuhan luka abnormal berupa jaringan parut timbul
tau tumbuh melebihi batas luka. Pada keloid terjadi ketidakseimbangan antara
sintesis dan degradasi kolagen. Faktor risiko, antara lain: kulit yang gelap, faktor
genetik (ras kulit hitam, ras Asia, dan ras Hispanik), riwayat keluarga, umur di
bawah 30 tahun, tingginya kadar hormon pada puberitas maupun kehamilan,
golongan darah A, hyper-immunoglobulin (IgE) syndrome, luka bakar, luka yang
membutuhkan waktu untuk sembuh lebih dari tiga minggu, dan luka yang
terdapat pada kulit di daerah sternum, pundak, lengan atas, daun telinga, dan
pipi
Kriteria Diagnostik
Klinis
Nodul maupun plak yang keras, berwarna merah muda, keunguan, maupun
hiperpigmentasi, memiliki permukaan yang umumnya halus dan mengkilat, dapat
terjadi ulkus, pinggir yang tidak rata, dapat disertai telangiektasia, serta
menimbulkan nyeri dan gatal. Awitan terjadinya keloid biasanya tidak langsung
terjadi setelah perlukaan, melebihi batas awal luka, jarang terjadi regresi
spontan, dapat rekurens, dan kadang memiliki bentuk yang terdistorsi
Penatalaksanaan
Medikamentosa Tindakan:
Tumor jinak pembuluh darah, berupa proliferasi endotelial. Terdiri dari tiga fase, yaitu fase
proliferasi, stabil, dan involusi. Lesi ini didapatkan kurang lebih pada 4% anak usia 1 tahun. Lesi ini
lebih sering terjadi pada perempuan, bayi prematur, ras kaukasia, kehamilan yang multipel, dan usia
ibu di atas 30 tahun. Nama lain lesi ini antara lain vascular tumor, vascular birthmark, strawberry
birthmark, strawberry hemangioma dan juvenile hemangioma.
Klinis
Lesi biasanya muncul pada usia 1-8 minggu, pertumbuhan yang cepat selama 6- 12 bulan, dilanjutkan
dengan fase involusi selama 5-9 tahun.
Jenis dari hemangioma dibedakan menjadi:
1. Bentuk (fokal, multifokal, segmental, indeterminate)
2. Tipe (superfisial, dalam, kombinasi, retikular/abortif/perkembangan minimal)
Lesi superfisial: makula eritematosa yang terang, papul, maupun plak muncul pada usia 1-4 minggu.
Lesi dalam: berwarna ungu, biru, maupun sewarna kulit muncul pada usia 2-3 bulan.
Penatalaksanaan
Tumor ganas yang berasal dari lapisan epidermis, tumbuh secara lambat, dan
lokal invasif. Merupakan kanker kulit tipe non-melanoma yang paling sering
terjadi. Penyakit ini berhubungan dengan pajanan sinar matahari dan jarang
terjadi metastasis.
Kriteria Diagnostik
Klinis 4. Morfeaformis
1. Nodular Lesi yang paling jarang terjadi dan
Paling sering terjadi dan muncul di daerah sering ditemukan pada wajah.
yang sering terpajan sinar matahari. Menyerupai skar atau keloid berbatas
difus, merupakan tipe risiko tinggi.
2. Berpigmen
5. Ulseratif
Mempunyai kemiripan dengan tipe nodular
namun berwarna (biru, hitam, dan Termasuk ulkus rodens dan ulkus
kecoklatan) karena mengandung melanin. terebrans, berhubungan dengan
3. Superfisial destruksi lokal.