ANATOMI HAND
A. BONE
1. Carpalia
Kumpulan dari delapan tulang – tulang carpal yang tersusun dalam dua
baris proximal dan distal,merupakan pembentuk kerangka dari
pergelangan tangan.
a. Baris proximal
Os naviculare (scaphoid) adalah tulang yang terletak paling
lateral, berartikulasi dengan radius di bagian proximal, dengan
Os multangulum majus (trapezium) dan Os multangulum minus
(trapezoid) dibagian distal.
Os lunatum berartikulasi dengan radius pada sendi radiocarpal
dan sendi ulnocarpal. berbatasan dengan Os narviculare
dibagian lateral, dengan Os triquetrum di bagian medial dan
oscapitatum dibagian distal.
Os pisiforme terletak lebih medial pada baris proksimal dari
tulang carpal. Berarticulasi hanya dengan Os triquetrum dan
merupakan satu-satunya tulang carpal proximal dengan
perlekatan.
b. Baris distal
Os multangullum major (trapezium) adalah tulang yang paling
lateral, berarticulasi dengan Os schaphoid diproximal,Os
trapezoid di medial,dan os metacarpal 1&2 dibagian distal.
Os multangulum minor (trapezoid) berarticulasi dengan scaphoid
diproximal dengan Os multangulum major dilateral, dengan Os
capitatum dimedial, dan dengan meta carpal 1&2 didistal.
1
Os capitatum adalah pusat dari arcus carpalia,berarticulasi
dengan Os scaphoid dan Os lunatum diproximal, dengan Os
multangulum minor dilateral, dengan Os hamatum dimedial, dan
dengan metacarpal 1,2,3 dan 4 di distal.
Os hamatum adalah tulang carpal baris distal yang terletak paling
medial, berarticulasi dengan Os triquetrum diproximal, dengan
Os capitatum di rateral, dan dengan metacarpal dan 4&5 di distal.
2. Metacarpalia
3. Phalanx
2
Gambar 1: Struktur tulang yang menyusun anatomi tangan dan jari-jari
B. FASCIA
3
Fascia pada pergelangan tangan merupakan lanjutan dan fascia anterbrachii
yang menebal.
4
Gambar 3: Struktur potongan anterior dari fascia
C. PERSENDIAN
6
Range of Fleksi- Mungkin dapat Fleksi-ekstensi
Motion ekstensi,abduksi terjadi gerak luncur dan abduksi –
-abduksi,dan sedikit,fleksi dan abduksi pada
sirkumduksi abduksi tangan articulacio
berlangsung pada carpometacarpalis
sendi carpal medial pollicis [digit primi
(I)]; hampir tak
ada gerak terjadi
pada jari – jari
kedua dan ketiga;
jari keempat daoat
bergerak sedikit ,
dan gerak pada
jari kelima lebih
banyak lagi
7
Ariculationes Articulationes
metacarpophalangeae interphalangeae
8
kelima; fleksi-ekstensi
ibu jari dapat dilakukan,
tetapi abduksi-aduksi
terbatas
9
Gambar 4: Struktur persendian anatomi tangan
D. OTOT
Otot intrinsik dari tangan, terdapat 5 kompartemen, yaitu:
Otot thenar di kompartemen thenar: M. abductor pollicis brevis, M. flexor
pollicis brevis, dan M. opponens pollicis.
M. Adductor pollicis M., di kompartemen adduktor.
Otot-otot hipothenar di kompartmene hipothenar: M. abductor digiti
minimi. M. flexor digiti minimi brevis, dan M. opponens digiti minimi.
Otot-otot pendek di tangan yaitu M. lumbricals, yang termasuk ke dalam
kompartemen sentral dengan long flexor tendons.
M. Interossei, termasuk ke dalam kompartemen interosseus.
10
Gambar 5: Struktur otot pada anatomi tangan
Pergerakan:
11
Perlekatan Perlekatan
Otot Proksimal Distal Inervasia Mekanisme Kerja Utama
Otot Thenar
Opponens Sisi lateral dari Gerakan berlawanan dari
pollicis metacarpal-1 jempol, menarik metakarpal-1
ke arah medial ke pusat dari
telapak tangan dan merotasi
secara medial
Flexor Cabang
Abductor Abductor jempol; membantu
retinaculum dari saraf
pollicis gerakan berlawanan
and tuberkel medianus
brevis Sisi lateral dari
dari scaphoid (C8, T1)
Flexor dasar Fleksi dari jempol
dan trapezium
pollicis proksimal
brevis phalanx dari
Superficial jempol
head
Deep head
Adductor dasar dari
pollicis metakarpal 2
Oblique dan 3, Cabang
head capitate, paling
Aduksi jempol terhadap batas
adjacent Sisi medial dari dalam dari
lateral dari telapak tangan
carpals dasar proximal sara
Transverse Permukaan phalanx jempol ulnaris
head anterior (C8, T1)
bagian batang
dari
metakarpal-3
Otot Hipothenar
Abductor Pisiform Sisi medial Cabang Abduksi jari kelima;
digiti minimi dasar dari paling membantu fleksi dari
proximal dalam proksimal phalanx
12
Flexor digiti phalanx jari ke- saraf Fleksi proksimal phalanx jari
minimi 5 ulnaris kelima
brevis Kail dari os (C8, T1)
Opponens hamatum dan Batas medial Menarik metakarpal kelima
digiti minimi flexor dari kearah anterior dan merotasi,
retinaculum metakarpal-5 membawa jari kelima
kedalam posisi berlawanan
dari jempol
Otot Pendek
Lumbrical Dua tendon Saraf Fleksi sendi
1 dan 2 lateral dari medianus metacarpophalangeal;
fleksor (C8, T1) melebarkan sendi
digitorum interphalangeal jari kedua
profundus sampai kelima
Sisi lateral dari
(sebagai otot
perluasan
unipennate )
ekstensor dari
3 dan 4 Tiga tendon
jari kedua
medial dari
sampai kelima
fleksor
digitorum
profundus
Cabang
(sebagai otot
paling
bipennate)
dalam dari
Dorsal Sisi yang Dasar dari Abduksi dari jari kedua
saraf
interossei, berdekatan phalanx sampai kelima dari garis
ulnaris
1-4 dari dua proksimal; aksial; bertindak dengan
(C8, T1)
metakarpal melebarkan lumbrikals dalam mekanisme
(sebagai otot secara fleksi sendi
bipennate) ekstensor dari metacarpophalangeal dan
jari kedua melebarkan sendi
sampai kelima interphalangeal
13
Palmar Permukaan Dasar dari Adduksi jari ke-2,4, dan 5
interossei, palmar dari phalanges terhadap garis aksial;
1-3 metakarpal proksimal; bertindak membantu
2,4, dan 5 melabarkan lumbrikal dalam fleksi sendi
(sebagai otot secara metacarpophalangeal dan
unipennate) ekstensor dari melebarkan sendi
jari 2,4, dan 5 interphalangeal; ekstensor
dari jari kedua sampai
keempat
14
Gambar 7 : Struktur sendi-sendi tangan
Gambar 8:
E. VASKULARISASI
Vaskularisasi pada regio hand di suplai oleh A. radialis dan A. ulnaris serta
percabangannya yang membentuk arcus palmaris superfisialis dan arcus
palmaris profundus.
1. A. radialis
15
Arteri ini secara umum berfungsi untuk mengalirkan darah pada sisi
lateral tangan, berjalan melewati bagian lateral os naviculare menuju
bagian dorsal pergelangan tangan, di antara tendon M. extensor pollicis
longus dan brevis dalam anatomic snuffbox dimana denyut radialis
dapat diraba.
Percabangan:
Cabang palmar superficialis yang lebih kecil beranastomose
dengan cabang palmar superficial dari A. ulnaris membentuk
arcus palmaris superfisialis.
Cabang palmar profunda sebagai lanjutan dari A. radialis. Pada
tangan, arteri ini melewati rongga Interosseus pertama untuk
memasuki rongga thenar untuk mengalirkan darah pada sisi
medial ibu jari dan jari telunjuk.
Cabang profunda ini beranastomosi dengan cabang profunda A.
ulnaris untuk membentuk arcus palmaris profundus.
2. A. ulnaris
Arteri ini berjalan ke medial pergelangan tangan di lateral os. psiforme
untuk mensuplai vaskularisasi aspek medial tangan.
Percabangan:
Pada pergelangan tangan mempercabangkan 3 cabang besar:
a. cabang carpal beranastomose dengan cabang carpal A. radialis
untuk mensuplai sisi dorsal dan palmar pergelangan tangan.
b. cabang palmaris profunda terdapat di distal lateral os. psiforme,
melewati sisi palmar kompartemen hypotthenar. Cabang kecil ini
beranastomosis dengan cabang palmaris superficial A. radialis.
keempat cabang yang berasal dari arcus palmaris superficialis terdiri
dari satu arteri digitalis propria untuk jari ke-5; dan tiga arteri digitalis
communis yang mensuplai sisi lateral dan medial jari ke 2, 3, dan 4.
16
Arteri Sumber Perjalanan
Superficial Kelanjutan langsung dari Berkelok secara lateral kedalam
palmar arch arteri ulnaris; arkus aponeurosis palamris dan superfisial
selesai pada sisi lateral terhadap tendon fleksor panjang;
dengan cabang lengkungan dari arkus terletak
superfisial dari arteri melewati telapak tangan pada
radial atau cabang setingkat batas distal dari extended
lainnya thumb
Deep Kelanjutan langsung dari Berkelok secara medial, kedalam long
palmar arch arteri radialis; arkus flexor tendon; bersinggungan dengan
selesai pada sisi medial basis metakarpal
dari cabang dalam arteri
ulnaris
Common Superficial palmar arch Melewati secara distal pada lumbrikal
palmar ke percabangan jari
digitals
Proper Arteri Common palmar Berjalan bersamaan dengan jari ekdua
palmar digital sampai kelima
digitals
Princeps Arteri radialis yang Descendens pada aspek palmar dari
pollicis masuk kedalam telapak metakarpal 1, terbagi pada basis
tangan proksimal palanx kedalam dua cabang
yang berjalan bersamaan sisi jempol
Radialis Arteri radialis tetapi dapat Berjalan bersamaan sisi lateral dari jari
indicis muncul dari arteri telunjuk ke ujung distal
princeps pollicis
Dorsal Arteri radialis dan ulnaris Arkus didalam fascia pada dorsum
carpal arch dari tangan
17
3. Vena
a. vena superficial
Membentuk anyaman vena pada region dorsum manus
Vena cephalica dibentuk oleh gabungan vena-vena dorsal sisi radial
dari tangan. vena ini berjalan disisi dorsal tangan, posteror terhadap
processus styloideus radii.
Vena ini sering digunakan untuk insersi kateter intravena. vena
basilica dibentuk oleh gabungan vena dorsalis sisi ulnaris tangan
yang berjalan ke fossa cubiti.
b. vena profunda
Menyertai arteri-arteri radialis dan ulnaris sebagaimana dengan
cabang-cabang lainnya.
18
F. INERVASI
1. N. radialis
Mempersarafi aspek dorsal tangan dengan percabangan:
a. sensoris yang di urus oleh N. digitalis dorsalis yang mempersarafi
sisi radial dorsal tangan, mulai dari pergelangan tangan sampai
sendi PIP.
b. motoris yang di urus oleh cabang profunda N. radialis untuk: M.
extensor digitorum communis, M. extensor digiti minimi, M. extensor
indicis, M. abductor pollicis longus, M. extensor pollicis brevis, M.
extensor pollicis longus.
2. N. medianus
19
Cabang motoris menurus otot-otot thenar dan lumbricalis; sedangkan
cabang sensoris mengurus kulit palmaris lateral dan aspek dorsal kulit
jari 3 setengah bagian lateral. saraf ini memasuki tangan melalui canalis
carpi, untuk memberikan cabang medial, thenar, lateral, dan cutaneus.
Percabangan
a. cabang thenar: M. opponens pollicis, M. abductor pollicis brevis
b. cabang lateral: M.lumbricalis I; kulit telapak tangan, aspek dorsal ibu
jari, dan setengah dari jari telunjuk
c. cabang medial: M. lumbricals II; kulit telapak tangan, aspek dorsal
jari 2, 3, dan 4.
d. cabang palmaris cutaneus: kulit telapak tangan tengah.
3. N. ulnaris
Saraf ini masuk ke tangan bersama dengan A. ulnaris di bawah
ligamentum carpi volaris dan di atas retinaculum flexorum untuk
mempersarafi kelompok otot pada bagian tengah telapak tangan dan
jari ke-5.
Percabangan:
a. cabang cutaneus palmaris: kulit telapak tangan bagian medial; kulit
telapak tangan, jari ke-4 medial, dan seluruh jari ke-5; M. palmaris
brevis
b. cabang dorsal: punggung tangan bagian medial; jari 5 dan setengah
dari jari 4
c. cabang profunda: otot-otot hypothenar; M. lumbicalis jari 4 dan 5; M.
interossei palmaris dan dorsalis; M. adductor pollicis; bagian dalam
M. flexor pollicis brevis.
20
Saraf Muncul dari dua Menjadi superfisial Otot thenar (kecuali
Medianus akar, satu dari pada proksimal adductor pollicis dan
korda lateral terhadap pergelangan bagian dalam kepala
pleksus brakialis tangan; melewati dari flexor pollicis brevis)
(serabut C6, C7) kedalam fleksor dan lateral lumbrical
dan satu dari retinakulum (ligamen (untuk digiti 2 dan 3);
korda medial transversal karpal) memberikan sensasi
(serabut C8, T1) dimana melewati terhadap kulit dari
melalui carpal tunnel telapak tangan dan
terhadap tangan aspek distal dorsal dari
lateral (Radial) digiti 3-5
dan telapak tangan
Cabang Muncl dari saraf Melingkar disekitar Abductor pollicis brevis;
rekuren medianus batas distal flexor opponens pollicis; ujung
(thenar) segera saat ia retinaculum; sueprfisial flexor pollicis
saraf telah melewati memasuki otot thenar brevis
medianus distal flexor
retinaculum
Cabang Muncul sebagai Bergerak secara lumbrical-1; kulit dari
lateral dari divisi lateral dari lateral ke palmar aspek palmar dan distal
saraf saraf medianus jempol dan sisi radial dorsal dari jempol dan
medianus saat ia dari jari kedua sebagian radial dari jari
memasuki kedua
telapak tangan
Cabang Timbul sebagai Bergerak secara Lumbrical kedua; kulit
medial dari medial nervus medial ke sisi dari aspek palmar dan
saraf medianus saat berdekatan dari jari distal dorsal dari sisi
medianus memasuki kedua sampai berdekatan dari jari
telapak tangan keempat ekdua sampai keempat
21
Cabang Muncul dari Melewati antara Kulit dari telapak tangan
kutaneus saraf medianus tendon dari palmaris tengah
palmar dari hanya proksimal longus dan fleksor
saraf terhadap flexor carpi radialis; bergerak
medianus retinaculum superfisial terhadap
fleksor retincalumu
Saraf Cabang terminal Menjadi superfisial Keutamaan dari otot
Ulnaris dari korda pada lengan distal, intrinsik dari tangan
medial pelksus melewati superfisial (hypothenar,
brakialis terhadap flexor interosseous, adductor
(serabut C8 dan retinaculum pollicis, dan ujung dalam
T1; seringkali (transverse carpal dari flexor pollicis brevis,
juga menerima ligament) terhadap plus medial lumbrical
serabut C7) jalan masuknya [untuk digiti 4 dan 5]);
tangan memberikan sensasi
terhadap kulit telapak
tangan dan aspek dorsal
distal dari medial (ulnar)
digiti 4-5 dan telapak
yang berdekatan
Cabang Muncul dari Descendens pada Kulit pada dasar telapak
kutaneus saraf ulnaris arteri ulnaris dan medial, terletak di medial
palmar dekat memasuki kedalam carpal
saraf pertengahan fascia sepertiga distal
ulnaris lengan lengan
Cabang Muncul dari Melewati secara distal Kulit dari aspek medial
dorsal saraf ulnaris kedalam terhadap dorsum tangan dan
saraf sekitar 5 cm flexor carpi ulnaris, bagian prokimal dari jari
ulnaris proksimal kemudian secara manis dan tengah
dorsalis memasuki (terkadang juga sisi
22
terhadap flexor fascia dan berjalan berdekatan dari jari
retinaculum bersamaan pada sisi manis dan tengah)
medial dari dorsum
tangan, membagi
kedalam 2-3 saraf
digitalis dorsalis
Cabang Melewati palmaris Palmaris brevis dan
superfisial brevis dan terbagi sensasi terhadap kulit
saraf kedalam dua saraf dari palmar dan aspek
ulnaris Muncul dari digitalis palmar besar distal dorsalis dari digiti
saraf ulnaris 5 dan sisi medial (ulnar)
pada dari digiti 4 dan bagian
pergelangan proksimal dari telapak
Cabang tangan dimana Passes between Otot hipothenar
dalam mereka melewati muscles of hypothenar (abductor, flexor, dan
saraf antara tulang eminence to pass opponens digiti minimi),
ulnaris pisiform dan deeply across palm lumbrical dari digiti 4 dan
hamatum with deep palmar 5, seluruh interossei,
(arterial) arch adductor pollicis, dan
ujung dalam flexor
pollicis brevis
Cabang Muncul dari Berjalan kedalam Kulit dari lateral
superfisial saraf radialis brachioradialis, muncul (sebagian radial dari
saraf pad cubita fossa kepermukaan fascia aspek dorsalis dari
radialis lateral terhadap distal tangan dan jempol,
radius bagian proksimal dari
aspek dorsalis digiti 2
dan 3, dan sebagian
lateral (Radial) digiti 4
23
24
25
BAB 2
HAND IMMOBILIZATION
A.FUNGSI HAND
Tangan manusia mempunyai sistem kerja yang unik, baik fungsi dalam hal
bergerak, menggenggam, menjepit, serta sebagia pengat dan fungsi tactile (perasa).
Selain itu tangan manusia juga mempunyai fungsi lain yaitu berkaitan dengan gestur
dalam mengekspresikan emosi manusia.
Berbagi gejala yang bisa muncul pada tangan salah satunya nyeri, rasa nyeri
bisa dirasakan di telapak tangan, ibu jari atau sendi jari. Namun, ingatlah bahwa rasa
sakit itu tidak bisa didefinisikan dengan baik, karena mungkin nyeri tersebut
merupakan penjalaran dari leher , bahu, maupun mediastinum.
26
Selain ditangan bisa muncul deformitas secara tiba-tiba ,contoh karena ruptur
tendon, atau deformitas yang terjadi secara lambat (menunjukkan patologi tulang atau
sendi, kontraktur jaringan lunak atau defek postural akibat lesi saraf). Pembengkakan
mungkin terlokalisasi (dan, jika dikaitkan dengan nyeri yang berdenyut, hampir pasti
disebabkan oleh infeksi) atau mungkin terlihat pada banyak sendi secara bersamaan.
Tanyakan apakah pembengkakannya konstan atau terputus-putus, dan berapa lama
pembengkakan itu terjadi.
Gejala sensorik dan kelemahan motorik memberikan petunjuk yang baik untuk
gangguan neurologis. Deskripsi yang tepat dari daerah yang terkena memberi tahu kita
banyak tentang tingkat lesi. Kehilangan fungsi mengambil berbagai bentuk. Pasien
mungkin mengalami kesulitan menangani peralatan makan, memegang gelas atau
gelas, memegang gagang pintu (atau crutch), berpakaian atau memperhatikan
kebersihan pribadi. Yang sama pentingnya adalah hilangnya fungsi karena perubahan
sensorik pada jari.
Dalam melakukan pemeriksaan pada tangan extremitas harus dibandingkan dengan
sisi sebelahnya. Sebelum memfokuskan pada tangan, perhatikan bahu dan siku dengan
cepat dan jangkauan gerakan. Tanyakan juga tangan mana yang dominan. Penilaian
cepat dapat dilakukan dalam beberapa menit, dan pemeriksaan lengkap membutuhkan
kesabaran dan perhatian yang cermat untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang
detail.
27
Look
Perhatikan bagaimana pasien memegang tangan dan menggunakannya selama
wawancara; postur istirahat mungkin menunjukkan kerusakan saraf atau tendon. Minta
pasien untuk meletakkan kedua tangan di atas meja di depan Anda, dengan telapak
tangan pertama ke atas dan kemudian ke bawah. Kulit mungkin memiliki bekas luka,
berubah warna, kering atau lembab, dan berbulu atau halus. Kerutan dan tonjolan kulit
di telapak tangan, kadang-kadang meluas ke salah satu jari, dan ini merupakan tanda
kardinal dari kontraktur Dupuytren. Kelainan bentuk jari dan adanya benjolan harus
diperhatikan. Pembengkakan dapat timbul di jaringan subkutan, di selubung tendon
atau di sendi. Jangan lupa melihat kuku,mungkin menunjukkan tanda-tanda atrofi atau
penyakit,misal psoriasis, yang kadang-kadang dikaitkan dengan artropati tipikal, atau
kuku berlekuk yang merupakan ciri khas dari kista ganglion di nail bed.
Jika ada banyak sendi yang terlibat, perhatikan distribusi mereka. Secara khas,
rheumatoid arthritis menyebabkan pembengkakan pada sendi proksimal - metacarpo-
phalangeal (MCP) dan proximal interphalangeal (PIP) - sementara osteoarthritis
mempengaruhi terutama sendi interphalangeal (DIP) distal. Bandingkan bagian tenar
dari kedua tangan dan cari ciri ciri muscle wasting yang merupakan tanda dari disfungsi
n. Medianus.
Postur di berbagai posisi istirahat, sambil melihat tangan pasien, amati postur
istirahat mereka di posisi yang berbeda. Biasanya, dengan telapak tangan ke atas, jari-
jari jatuh ke dalam posisi sendi MCP sedikit flexi - sekitar 30 derajat pada jari telunjuk,
berkisar 70 derajat pada jari kelingking. Sendi interphalangeal (IP) juga pada posisi
yang sama. Ketika tangan diputar ke bawah, jari-jari diluruskan, lagi-lagi dalam posisi
ekstensi yang lebih besar pada jari telunjuk daripada jari kelingking. Jika kaskade
teratur terputus, maka tendon mungkin terjepit Jika kaskade normal tetapi gerakan aktif
tidak memungkinkan, maka cedera saraf harus dicurigai.
28
Perhatikan juga bahwa ada hubungan timbal balik antara posisi pergelangan tangan
dan posisi istirahat jari (Gbr 16.2). Biasanya ketika pergelangan tangan jatuh ke dalam
posisi flexi, jari-jari secara otomatis cenderung untuk meluruskan, dan ketika
pergelangan tangan ditarik ke dalam ekstensi, jari-jari jari sedikit flexi.Kontraktur
laflexi akan menyebabkan jari-jari meringkuk dengan kuat ketika pergelangan tangan
diextensikan
Feel
Suhu dan tekstur kulit dicatat dan nadi diraba. Pembengkakan atau penebalan
mungkin di jaringan subkutan, selubung tendon, sendi atau salah satu tulang. Jika nodul
dirasakan, tendon yang mendasari harus dipindahkan (dengan flexi dan extensi jari
yang terkait), untuk menemukan apakah nodul melekat pada tendon atau selubungnya.
Ini juga akan mengungkapkan apakah tendon bergerak dengan lancar atau tertahan
sesaat dengan jari dan kemudian bergera bebas ketika jari diperluas (efek "jari
pemicu"). Setiap titik kelembutan harus, jika mungkin, dilokalisasi secara akurat ke
struktur tertentu.
Move
Gerakan pasif Ada argumen yang bagus untuk memulai dengan gerakan pasif, sehingga
Anda dapat melihat apakah semua sendi jari kecil mampu bergerak sebelum menguji
kemampuan pasien untuk menggerakkannya. Ibu jari dan masing-masing jari diperiksa
pada gilirannya dan rentang gerakan dicatat. Perhatikan apakah gerakan itu
menyebabkan rasa sakit. Beberapa derajat hiperekstensi pasif pada sendi MCP (diuji
29
dengan mendorong setiap jari secara perlahan ke batasnya) adalah normal, tetapi apa
pun yang lebih dari 90 derajat ekstensi (hiper) menunjukkan kelemahan umum sendi;
diagnosis dapat dikonfirmasikan dengan menguji rentang ekstensi pada sendi lain
seperti ibu jari, siku dan lutut.
Gerakan aktif Minta pasien untuk meletakkan kedua tangan dengan telapak
tangan menghadap ke atas, untuk merentangkan jari-jari dan ibu jari sepenuhnya dan
kemudian meringkuknya menjadi otot penuh seolah membuat jari lembut. 'Jari
telunjuk' segera terlihat, meskipun masih harus memastikan apakah ini disebabkan oleh
sambungan yang kaku atau cacat.jangan atau kehilangan daya motor. Gerakan aktif
pada masing-masing sendi MCP, PIP dan DIP harus diperiksa.
Penculikan dan adduksi Ketika MCP dipindahkan dalam ekstensi, mereka dapat
dipindahkan ke samping pada bidang yang dilipat; ini karena, dalam posisi
diperpanjang, ligamen kolateral dari sendi MCP agak berhasil. Membentangkan jari
disebut sebagai penculikan dan kembali ke posisi netral (semua jari bersebelahan)
adalah adduksi. Daya aktif dapat secara kasar diukur dengan meminta pasien
menculik jari-jari secara paksa dan pemeriksa kemudian menekan indeks yang
menyebar dan jari-jari kecil, mencoba untuk memaksa mereka kembali ke posisi netral.
Cara yang lebih baik adalah meminta pasien untuk menyebarkan jari kedua
tangan secara maksimal; pemeriksa kemudian menggenggam tangan pasien,
mendorongnya ke satu sama lain dan memaksa kedua jari kecil itu saling berhadapan.
Sisi yang lebih lemah (tidak dominan) biasanya akan memberi jalan pertama, tetapi
jika perbedaan di satu atau sisi lain sangat ditandai itu menandakan kelemahan penculik
yang sebenarnya, tanda saraf ulnaris atau disfungsi akar T1.
Pergerakan ibu jari Pergerakan ibu jari dan nomenklatur mereka tidak biasa, terdiri dari
(seperti yang mereka lakukan) mobilitas gabungan dari kedua carpometacarpal (CMC)
pertama dan sendi MCP pertama. Dengan tangan berbaring rata, telapak tangan ke atas,
enam jenis gerakan diamati:
30
• extension (sideways movement in the plane of the palm) • abduction (upward
movement at right angles to the palm) • adduction (pressing against the palm) • flexion
(sideways movement across the palm) • opposition (touching the tips of the fingers) •
retroposition (lifting the thumbs backwards behind the plane of the hand).
Kelemahan penculikan (diuji hanya dengan menekan ibu jari yang diculik dari masing-
masing tangan) adalah fitur utama dari disfungsi saraf median. Dalam kasus-kasus
lanjut juga akan ada pemborosan yang jelas dari keunggulan tenar. Nyeri, kelainan
bentuk, dan kehilangan gerak pada pangkal ibu jari (sendi CMC pertama) adalah gejala
umum osteoartritis.
31
TESTING THE MUSCLES AND TENDONS
Fleksi jari dimotivasi terutama oleh florour digitorum profundus (FDP) dan
florour digitorum super fi cialis (FDS); otot-otot ini juga membantu otot MCP tetapi
otot MCP utama adalah otot intrinsik. Pelepasan massa aktif dapat diuji dengan
meminta pasien untuk mengeritingkan jari-jarinya ke dalam pelipatan sehingga
melibatkan mereka dalam jari-jari pemeriksa dengan kekuatan yang kuat. Namun,
lantai pasien juga dapat diuji secara independen, sebagai berikut.
Untuk menguji lantai digitorum profundus pada jari individu, sendi PIP
dipegang dan diimobilisasi dalam ekstensi dan pasien kemudian diminta untuk
menekuk ujung jari.
GRIP STRENGTH
Kekuatan genggaman adalah indikator penting dari fungsi tangan dan
pergelangan tangan. Pergelangan tangan yang menyakitkan akan menghasilkan tangan
yang lemah. Kehilangan fungsi jari karena rasa sakit, kekakuan, ketidakstabilan atau
kelemahan juga akan mengurangi cengkeraman. Kekuatan genggaman harus diukur
dengan dinamometer mekanis; jika ini tidak tersedia, indikasi dapat diperoleh dengan
meminta pasien memeras manset sphygmomanometer yang sebagiannya rata (biasanya
tekanan 150 mmHg dapat dicapai dengan mudah). Genggaman jepit juga harus diukur
menggunakan jepit pengukur spesifik.
Neurological assessment
Jika gejala seperti mati rasa, kesemutan atau kelemahan ada - dan dalam semua
kasus trauma - pemeriksaan neurologis penuh pada anggota tubuh bagian atas harus
dilakukan, menguji kekuatan, refleks dan sensasi. Lebih lanjut perbaikan dicapai
dengan menguji deteksi mono-filamen, diskriminasi dua titik, sensibilitas getaran,
propriosepsi dan stereognosis (diskriminasi sentuhan).
Functional tests
Pada akhirnya itu adalah fungsi yang diperhitungkan; pasien belajar untuk
mengatasi cacat mereka dengan modifikasi cerdik dan gerakan tipuan. Fungsi dapat
diukur secara subyektif menggunakan skala yang dilengkapi pasien, tetapi tes objektif
33
lebih dapat diandalkan. Ada beberapa jenis pegangan, yang dapat diuji dengan
memberikan pasien berbagai tugas yang harus dilakukan: mengambil pin (pegangan
presisi), memegang selembar kertas (cubitan), memegang kunci (cubitan samping),
memegang pena (pegangan chuck), memegang pegangan tas (pegangan kait),
memegang gelas (span) dan memegang gagang palu (pegangan daya). Stereognosis
dievaluasi menggunakan uji penjemputan Moberg (1958). Pasien diinstruksikan untuk
mengambil sejumlah benda kecil dan menempatkannya dalam sebuah kotak; prosedur
ini diatur waktunya dan efisiensi tangan yang terpengaruh dibandingkan dengan tangan
yang 'baik'.
Setiap jari memiliki tugas khusus: ibu jari dan jari telunjuk digunakan untuk
menjepit. Indeks jari juga merupakanorgan sensorik yang penting; sedikit kehilangan
gerakan tidak berarti apa-apa, tetapi jika sensasi tidak normal pasien mungkin tidak
akan menggunakan jari sama sekali. Jari tengah mengontrol posisi objek di telapak
tangan. Cincin dan jari-jari kecil digunakan untuk cengkeraman listrik; setiap
kehilangan gerakan di sini akan mempengaruhi fungsi secara nyata.
Kekakuan ditoleransi dengan buruk pada jari kecil sedangkan ketidakstabilan
kurang mengkhawatirkan; yang sebaliknya berlaku untuk ibu jari dan jari telunjuk.
Keluwesan hilang pada sindrom carpal tunnel yang parah (kompresi median saraf)
karena kombinasi kelemahan tenar, berkurangnya sensasi dan berkurangnya
stereognosis dan propriosepsi.
34
Saat ini, cast dan splint tidak hanya digunakan untuk fraktur tetapi juga
sebagai langkah awal untuk mempersiapkan atau mengkondisikan
jaringan.Selain itu, cast seringkali diindikasikan sebagai instrumen proteksi
pasca operasi.
35
Gambar 1: Bentuk dan posisi dari splint dan cast. (a) contoh dari splint (b)
contoh dari cast circumferensial penuh (c) contoh dari split cast, yang diikat
dengan kassa atau pembalut untuk menekan pembengakakn (d) contoh dari
orthosis dengan brace fraktur dimana velcro strap agar lebih mudah dilepas
dan melihat apakah terlalu erat atau tidak
36
tidak malah menekan pembengkakan pasca operasi. Perban atau stockinette
ditarik ke atas ekstremitas, dan jumlah yang sesuai padding diterapkan.
Penting untuk dipahami bahwa bantalan yang berlebihan akan mengganggu
efek imobilisasi splint karena akan ada terlalu banyak ruang antara berbagai
lapisan gips dan kulit. Lorenz Böhler telah membuat plester yang cukup lunak
tetapi tetap padat agar imobilisasi sempurna tercapai.
Gips
38
39
40
B. Kinesiology Of Hand
a. Bones
b. Joints
41
Sendi merupakan perhubungan antar tulang sehingga tulang
dapat digerakkan. Hubungan antar dua tulang disebut
persendian (artikulasi). Persendian pada telapak tangan
terdapat 5 sendi yang menghubungkan antar tulang sehingga
menghasilkan gerakan fungsional tangan. Peresendian
tersebut diantaranya adalah;
Keterangan :
42
unik pada thumb.
Ekstensi 0-20o
Keterangan : Ginglymus
43
Keterangan : Ginglymus
Sumber Gambar :
c. Muscles
Otot pada tangan terbagi menjadi dua jenis yaitu instrinsik dan
ekstrinsik.
44
Musculus Opponens pollicis, (origo: retinaculum
musculorum flexorum dan os trapezium, insertio:
dibagian lateral os metacarpal I)
2. Otot penggerak kelingking (little finger)
2. Extensor Wirst
3. Flexor Phalangs
45
Musculus Flexor digitorum profundus
4. Extensor Phalangs
46
d. Movements
47
Wirst Wirst Adduction Finger Finger
Abduction Abduction Adduction
(Radial (Ulnar
Deviation) Deviation)
a. Splint Statis
48
Splint statik dapat digunakan sebagai proteksi otot yang lemah
akibat tarikan otot yang kuat atau memberikan keseimbangan
fungsional saat proses penyembuhan berlangsung. Splint statik
dapat memberikan penyanggaan pada tangan, sendi atau arkus
untuk otot yang lemah maupun pada kasus-kasus artritis.
Pemasangan splint statik yang lama dapat menyebabkan sendi
immobile.
Splint tangan yang disajikan di sini bersifat sementara dan harus
memenuhi kriteria berikut:
vi. Ringan
B. Splint dinamis
49
cetakan, dipegang dengan aman ke tangan dan atau lengan bawah.
Kekuatan dihasilkan oleh pita karet yang diregangkan atau kumparan
pegas kawat melalui cadik yang menempel pada alasnya. Cadik
memastikan bahwa gaya diarahkan pada atau mendekati sudut 90
derajat ke sumbu panjang tulang. Sementara splint yang dipakai oleh
pasien ada kekuatan konstan yang diterapkan dan bahkan saat
gerakan membaik, splints dinamis dilepas, dan gaya terputus-putus
karena splint dikeluarkan secara berkala.
a. Tujuan Penggunaan :
- Mengontrol pergerakan
50
b. Pertimbangan Fisiologis :
a. Splint Statis
a. Tujuan Penggunaan :
- Mencegah deformitas
51
D. Jenis Othosis Statis berdasarkan Regio :
- DIP
- PIP
Hand Orthosis
- Universal Cuff
WHO
- Cock-up Splint
- Thumb Spica
- Antispacticity splints
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
DAFTAR PUSTAKA
67