Anda di halaman 1dari 67

BAB 1

ANATOMI HAND

A. BONE

1. Carpalia

Kumpulan dari delapan tulang – tulang carpal yang tersusun dalam dua
baris proximal dan distal,merupakan pembentuk kerangka dari
pergelangan tangan.

a. Baris proximal
 Os naviculare (scaphoid) adalah tulang yang terletak paling
lateral, berartikulasi dengan radius di bagian proximal, dengan
Os multangulum majus (trapezium) dan Os multangulum minus
(trapezoid) dibagian distal.
 Os lunatum berartikulasi dengan radius pada sendi radiocarpal
dan sendi ulnocarpal. berbatasan dengan Os narviculare
dibagian lateral, dengan Os triquetrum di bagian medial dan
oscapitatum dibagian distal.
 Os pisiforme terletak lebih medial pada baris proksimal dari
tulang carpal. Berarticulasi hanya dengan Os triquetrum dan
merupakan satu-satunya tulang carpal proximal dengan
perlekatan.
b. Baris distal
 Os multangullum major (trapezium) adalah tulang yang paling
lateral, berarticulasi dengan Os schaphoid diproximal,Os
trapezoid di medial,dan os metacarpal 1&2 dibagian distal.
 Os multangulum minor (trapezoid) berarticulasi dengan scaphoid
diproximal dengan Os multangulum major dilateral, dengan Os
capitatum dimedial, dan dengan meta carpal 1&2 didistal.

1
 Os capitatum adalah pusat dari arcus carpalia,berarticulasi
dengan Os scaphoid dan Os lunatum diproximal, dengan Os
multangulum minor dilateral, dengan Os hamatum dimedial, dan
dengan metacarpal 1,2,3 dan 4 di distal.
 Os hamatum adalah tulang carpal baris distal yang terletak paling
medial, berarticulasi dengan Os triquetrum diproximal, dengan
Os capitatum di rateral, dan dengan metacarpal dan 4&5 di distal.

2. Metacarpalia

Setiap tulang meta carpal mempunyai bagian proximal, batang, dan


caput di distal. Bagian proximal metacarpal berhubungan dengan baris
distal tulang – tulang carpal untuk membentuk sendi carpometacarpal.
Bagian caput metacarpal berhubungan dengan bagian proximal
phalanx pada sendi metacarpophalangea.

3. Phalanx

Bagian proximal berarticulasio dengan tulang metacarpal pada sendi


metacarpophalangea. Bagian medial berarticulasio dengn baris
proximal phalanx pada sendi – sendi interphalangea proximal. Bagian
distal berarticulasi dengan bagian medial phalanx pada sendi – sendi
interphalangea distal.

2
Gambar 1: Struktur tulang yang menyusun anatomi tangan dan jari-jari

Gambar 2: Pecahan struktur tulang pembentuk anatomi tangan dan jari-jari

B. FASCIA

3
Fascia pada pergelangan tangan merupakan lanjutan dan fascia anterbrachii
yang menebal.

1. Di daerah parmal / anterior


Fascia anterbhacii dibagi menjadi dua bagia, yaitu ligmentum carpi
volaris superfisialis dan profundus. Ketika ditelusuri kearah distal dan
berjalan lebih dalam, susunan fascia membentuk flexor retinaculum/
ligamentum transversum yang terbentang dari os fisiporme dan os
hamatum diantara plexor retinaculum dan lengkungan tulang-tulang
carpal terbentuk suatu canal/saluran yang disebut canalis carpi, yang
dilalui oleh N.medianus dan tendon-tendon otot flexor digitorum.
2. Dibagian dorsal
Fascia antrerbachii membentuk extrensor retinaculum yang berbagi
atas 6 kompartemen yaitu :
- Kompartemen pertama : M.extensor pollicis brevis dan M.abductor
pollicis longus
- Kompartemen kedua : M.extensor carpi redialis longus dan brevis
- Kompartemen ketiga : M.extensor pollicis longus
- Kompartemen keempat : M.extensor digitorum dan extrensor indicis
provius
- Kompartemen kelima : M.extensor digitiminimin
- Kompartemen keenam : M.extrensor carpi ulnaris

4
Gambar 3: Struktur potongan anterior dari fascia

C. PERSENDIAN

Ariculacio cubiti Articulationes Articulatio


intercapales carpometacarpale
s dan articulatio
intermetacarpales

Jenis Sendi sinovial Sendi sinovial jenis Sendi synovial


jenis kondiloid datar jenis datar, kecuali
articulasio
carpometacarpalis
pollicis [digiti primi
(I)] yang
merupakan sendi
pelana.

Persendian Ujung distal Sendi carpal tengah Ossa carpi dan


radius dan terdapat antara ossa ossa metacarpi
discus articularis carpi baris proximal bersendi satu
disebelah dan baris distal; dengan yang
proximal masing-masing lain,dan ossa carpi
bersebelahan tulang proximal dan bersinggungan
dengan baris distal saling satu dengan yang
scaphoideum, os bersinggungan lain; articulatio
lunatum dan os carpometacarpalis
triquetrum di pollicis [digiti primi
sebelah distal (I)] terdapat antara
os trapezium dan
basis ligamentum-
ligmetum
metacarpalis
5
ossis metacarpalis
I

Lingkar Capsula fibrosa Capsula fibrosa Capsula fibrosa


persendian meliputi sendi melingkari sendi melingkari sendi
dan melekat
pada ujung
ujung distal
radius dan ulna
dan pada baris
proximal ossa
carpi

Ligamentu Ligamentum- Ossa carpi Tulang – tulang


m ligamentum dipersatukan oleh dipersatukan oleh
anterior dan ligamentum- ligamentum –
posterior ligamentum ligamentum
memperkuat anterior,posterior,da anterior,posterior
simpai sendi,lig. n ligg.interosssea dan
Collaterale ligg.interossea
medium melekat
pada
proc.styloideus
ulnae dan os
triquetrum;
lig.callaterale
laterale melekat
pada
proc.styloideus
radii dan os
scaphoideum

6
Range of Fleksi- Mungkin dapat Fleksi-ekstensi
Motion ekstensi,abduksi terjadi gerak luncur dan abduksi –
-abduksi,dan sedikit,fleksi dan abduksi pada
sirkumduksi abduksi tangan articulacio
berlangsung pada carpometacarpalis
sendi carpal medial pollicis [digit primi
(I)]; hampir tak
ada gerak terjadi
pada jari – jari
kedua dan ketiga;
jari keempat daoat
bergerak sedikit ,
dan gerak pada
jari kelima lebih
banyak lagi

Suplai Arcus carpalis Arcus corpalis A.metacarpalis


Pembuluh dorsalis dan dorsalis dan arcus dorsallis dan
Darah arcus Palmaris parmalis A.metacarpalis
parmallis,serta
arcus carpamallis
profundus dan
arcus farmalis
profundus

Sistem Semua sendi ini dipersarafi oleh nervus interosseus


Persarafan [anterbachii], anterior cabang dari nervus medianus, nervus
interosseus [anterbachii] posterior cabang dari nervus
radialis,dan ramus dorsalis nervi ulnaris dan ramus
profundus nervi ulnari

7
Ariculationes Articulationes
metacarpophalangeae interphalangeae

Jenis Sendi sinovial jenis Sendi sinovial jenis engsel


kondiloid

Persendian Caput metacarpalis Caput phalangis


bersinggungan dengan bersinggungan dengan basis
basis phalangis phalangis lebih install
proximalis

Lingkar Capsula articularis Capsula articularis fibrosa


Persendian fibrosa melingkari melingkari masing masing
masing-masing sendi sendi

Ligamentum Lig.palmaria yang kuat Ligamentum-ligamentum


melekat pada sama seperti pada articulasio
phalanges dan ossa metacarppohalangeae,kecuali
metacarpi; regio phalanx
lig.metacarpale
transversum profundus
yang menyatukan
sendi;sendi ke dua
sampai ke lima yang
menyatukan caput
metacarpalis; lig.
Colaterale melintas dari
caput metacarpalis ke
baris phalangis

Range of Motion Fleksi-ekstensi,abduksi- Fleksi-ekstensi


aduksi, dan sirkumduksi
jari-jari kedua sampai

8
kelima; fleksi-ekstensi
ibu jari dapat dilakukan,
tetapi abduksi-aduksi
terbatas

Suplai Pembuluh A.digitalis profunda aa. digitales


Darah yang berasal dari arcus
Palmaris superficialis
dan arcus Palmaris
profundus

Sistem Saraf-saraf digital yang Saraf-saraf digital yang


Persarafan berasal dari n.ulnaris berasal dari n.ulnaris san n.
dan n.medianus medianus

9
Gambar 4: Struktur persendian anatomi tangan

D. OTOT
Otot intrinsik dari tangan, terdapat 5 kompartemen, yaitu:
 Otot thenar di kompartemen thenar: M. abductor pollicis brevis, M. flexor
pollicis brevis, dan M. opponens pollicis.
 M. Adductor pollicis M., di kompartemen adduktor.
 Otot-otot hipothenar di kompartmene hipothenar: M. abductor digiti
minimi. M. flexor digiti minimi brevis, dan M. opponens digiti minimi.
 Otot-otot pendek di tangan yaitu M. lumbricals, yang termasuk ke dalam
kompartemen sentral dengan long flexor tendons.
 M. Interossei, termasuk ke dalam kompartemen interosseus.

10
Gambar 5: Struktur otot pada anatomi tangan

Pergerakan:

 Ekstensi: M. extensor pollicis longus, M. extensor pollicis brevis, dan M.


abductor pollicis longus.
 Fleksi: M. flexor pollicis longus dan M. flexor pollicis brevis.
 Abduksi: M. abductor pollicis longus dan M. abductor pollicis brevis.
 Adduksi: M. adductor pollicis dan M. 1st dorsal interosseous.
 Berlawanan: M. opponens pollicis.

Gambar 6: Gambaran Range of Motion Tangan

11
Perlekatan Perlekatan
Otot Proksimal Distal Inervasia Mekanisme Kerja Utama
Otot Thenar
Opponens Sisi lateral dari Gerakan berlawanan dari
pollicis metacarpal-1 jempol, menarik metakarpal-1
ke arah medial ke pusat dari
telapak tangan dan merotasi
secara medial
Flexor Cabang
Abductor Abductor jempol; membantu
retinaculum dari saraf
pollicis gerakan berlawanan
and tuberkel medianus
brevis Sisi lateral dari
dari scaphoid (C8, T1)
Flexor dasar Fleksi dari jempol
dan trapezium
pollicis proksimal
brevis phalanx dari
Superficial jempol
head
Deep head
Adductor dasar dari
pollicis metakarpal 2
Oblique dan 3, Cabang
head capitate, paling
Aduksi jempol terhadap batas
adjacent Sisi medial dari dalam dari
lateral dari telapak tangan
carpals dasar proximal sara
Transverse Permukaan phalanx jempol ulnaris
head anterior (C8, T1)
bagian batang
dari
metakarpal-3
Otot Hipothenar
Abductor Pisiform Sisi medial Cabang Abduksi jari kelima;
digiti minimi dasar dari paling membantu fleksi dari
proximal dalam proksimal phalanx

12
Flexor digiti phalanx jari ke- saraf Fleksi proksimal phalanx jari
minimi 5 ulnaris kelima
brevis Kail dari os (C8, T1)
Opponens hamatum dan Batas medial Menarik metakarpal kelima
digiti minimi flexor dari kearah anterior dan merotasi,
retinaculum metakarpal-5 membawa jari kelima
kedalam posisi berlawanan
dari jempol
Otot Pendek
Lumbrical Dua tendon Saraf Fleksi sendi
1 dan 2 lateral dari medianus metacarpophalangeal;
fleksor (C8, T1) melebarkan sendi
digitorum interphalangeal jari kedua
profundus sampai kelima
Sisi lateral dari
(sebagai otot
perluasan
unipennate )
ekstensor dari
3 dan 4 Tiga tendon
jari kedua
medial dari
sampai kelima
fleksor
digitorum
profundus
Cabang
(sebagai otot
paling
bipennate)
dalam dari
Dorsal Sisi yang Dasar dari Abduksi dari jari kedua
saraf
interossei, berdekatan phalanx sampai kelima dari garis
ulnaris
1-4 dari dua proksimal; aksial; bertindak dengan
(C8, T1)
metakarpal melebarkan lumbrikals dalam mekanisme
(sebagai otot secara fleksi sendi
bipennate) ekstensor dari metacarpophalangeal dan
jari kedua melebarkan sendi
sampai kelima interphalangeal

13
Palmar Permukaan Dasar dari Adduksi jari ke-2,4, dan 5
interossei, palmar dari phalanges terhadap garis aksial;
1-3 metakarpal proksimal; bertindak membantu
2,4, dan 5 melabarkan lumbrikal dalam fleksi sendi
(sebagai otot secara metacarpophalangeal dan
unipennate) ekstensor dari melebarkan sendi
jari 2,4, dan 5 interphalangeal; ekstensor
dari jari kedua sampai
keempat

14
Gambar 7 : Struktur sendi-sendi tangan

Gambar 8:

E. VASKULARISASI
Vaskularisasi pada regio hand di suplai oleh A. radialis dan A. ulnaris serta
percabangannya yang membentuk arcus palmaris superfisialis dan arcus
palmaris profundus.
1. A. radialis

15
Arteri ini secara umum berfungsi untuk mengalirkan darah pada sisi
lateral tangan, berjalan melewati bagian lateral os naviculare menuju
bagian dorsal pergelangan tangan, di antara tendon M. extensor pollicis
longus dan brevis dalam anatomic snuffbox dimana denyut radialis
dapat diraba.
Percabangan:
 Cabang palmar superficialis yang lebih kecil beranastomose
dengan cabang palmar superficial dari A. ulnaris membentuk
arcus palmaris superfisialis.
 Cabang palmar profunda sebagai lanjutan dari A. radialis. Pada
tangan, arteri ini melewati rongga Interosseus pertama untuk
memasuki rongga thenar untuk mengalirkan darah pada sisi
medial ibu jari dan jari telunjuk.
 Cabang profunda ini beranastomosi dengan cabang profunda A.
ulnaris untuk membentuk arcus palmaris profundus.

2. A. ulnaris
Arteri ini berjalan ke medial pergelangan tangan di lateral os. psiforme
untuk mensuplai vaskularisasi aspek medial tangan.
Percabangan:
Pada pergelangan tangan mempercabangkan 3 cabang besar:
a. cabang carpal beranastomose dengan cabang carpal A. radialis
untuk mensuplai sisi dorsal dan palmar pergelangan tangan.
b. cabang palmaris profunda terdapat di distal lateral os. psiforme,
melewati sisi palmar kompartemen hypotthenar. Cabang kecil ini
beranastomosis dengan cabang palmaris superficial A. radialis.
keempat cabang yang berasal dari arcus palmaris superficialis terdiri
dari satu arteri digitalis propria untuk jari ke-5; dan tiga arteri digitalis
communis yang mensuplai sisi lateral dan medial jari ke 2, 3, dan 4.

16
Arteri Sumber Perjalanan
Superficial Kelanjutan langsung dari Berkelok secara lateral kedalam
palmar arch arteri ulnaris; arkus aponeurosis palamris dan superfisial
selesai pada sisi lateral terhadap tendon fleksor panjang;
dengan cabang lengkungan dari arkus terletak
superfisial dari arteri melewati telapak tangan pada
radial atau cabang setingkat batas distal dari extended
lainnya thumb
Deep Kelanjutan langsung dari Berkelok secara medial, kedalam long
palmar arch arteri radialis; arkus flexor tendon; bersinggungan dengan
selesai pada sisi medial basis metakarpal
dari cabang dalam arteri
ulnaris
Common Superficial palmar arch Melewati secara distal pada lumbrikal
palmar ke percabangan jari
digitals
Proper Arteri Common palmar Berjalan bersamaan dengan jari ekdua
palmar digital sampai kelima
digitals
Princeps Arteri radialis yang Descendens pada aspek palmar dari
pollicis masuk kedalam telapak metakarpal 1, terbagi pada basis
tangan proksimal palanx kedalam dua cabang
yang berjalan bersamaan sisi jempol
Radialis Arteri radialis tetapi dapat Berjalan bersamaan sisi lateral dari jari
indicis muncul dari arteri telunjuk ke ujung distal
princeps pollicis
Dorsal Arteri radialis dan ulnaris Arkus didalam fascia pada dorsum
carpal arch dari tangan

17
3. Vena
a. vena superficial
Membentuk anyaman vena pada region dorsum manus
Vena cephalica dibentuk oleh gabungan vena-vena dorsal sisi radial
dari tangan. vena ini berjalan disisi dorsal tangan, posteror terhadap
processus styloideus radii.
Vena ini sering digunakan untuk insersi kateter intravena. vena
basilica dibentuk oleh gabungan vena dorsalis sisi ulnaris tangan
yang berjalan ke fossa cubiti.
b. vena profunda
Menyertai arteri-arteri radialis dan ulnaris sebagaimana dengan
cabang-cabang lainnya.

18
F. INERVASI
1. N. radialis
Mempersarafi aspek dorsal tangan dengan percabangan:
a. sensoris yang di urus oleh N. digitalis dorsalis yang mempersarafi
sisi radial dorsal tangan, mulai dari pergelangan tangan sampai
sendi PIP.
b. motoris yang di urus oleh cabang profunda N. radialis untuk: M.
extensor digitorum communis, M. extensor digiti minimi, M. extensor
indicis, M. abductor pollicis longus, M. extensor pollicis brevis, M.
extensor pollicis longus.

2. N. medianus

19
Cabang motoris menurus otot-otot thenar dan lumbricalis; sedangkan
cabang sensoris mengurus kulit palmaris lateral dan aspek dorsal kulit
jari 3 setengah bagian lateral. saraf ini memasuki tangan melalui canalis
carpi, untuk memberikan cabang medial, thenar, lateral, dan cutaneus.
Percabangan
a. cabang thenar: M. opponens pollicis, M. abductor pollicis brevis
b. cabang lateral: M.lumbricalis I; kulit telapak tangan, aspek dorsal ibu
jari, dan setengah dari jari telunjuk
c. cabang medial: M. lumbricals II; kulit telapak tangan, aspek dorsal
jari 2, 3, dan 4.
d. cabang palmaris cutaneus: kulit telapak tangan tengah.
3. N. ulnaris
Saraf ini masuk ke tangan bersama dengan A. ulnaris di bawah
ligamentum carpi volaris dan di atas retinaculum flexorum untuk
mempersarafi kelompok otot pada bagian tengah telapak tangan dan
jari ke-5.
Percabangan:
a. cabang cutaneus palmaris: kulit telapak tangan bagian medial; kulit
telapak tangan, jari ke-4 medial, dan seluruh jari ke-5; M. palmaris
brevis
b. cabang dorsal: punggung tangan bagian medial; jari 5 dan setengah
dari jari 4
c. cabang profunda: otot-otot hypothenar; M. lumbicalis jari 4 dan 5; M.
interossei palmaris dan dorsalis; M. adductor pollicis; bagian dalam
M. flexor pollicis brevis.

Saraf Origin Perjalanan Distribusi

20
Saraf Muncul dari dua Menjadi superfisial Otot thenar (kecuali
Medianus akar, satu dari pada proksimal adductor pollicis dan
korda lateral terhadap pergelangan bagian dalam kepala
pleksus brakialis tangan; melewati dari flexor pollicis brevis)
(serabut C6, C7) kedalam fleksor dan lateral lumbrical
dan satu dari retinakulum (ligamen (untuk digiti 2 dan 3);
korda medial transversal karpal) memberikan sensasi
(serabut C8, T1) dimana melewati terhadap kulit dari
melalui carpal tunnel telapak tangan dan
terhadap tangan aspek distal dorsal dari
lateral (Radial) digiti 3-5
dan telapak tangan
Cabang Muncl dari saraf Melingkar disekitar Abductor pollicis brevis;
rekuren medianus batas distal flexor opponens pollicis; ujung
(thenar) segera saat ia retinaculum; sueprfisial flexor pollicis
saraf telah melewati memasuki otot thenar brevis
medianus distal flexor
retinaculum
Cabang Muncul sebagai Bergerak secara lumbrical-1; kulit dari
lateral dari divisi lateral dari lateral ke palmar aspek palmar dan distal
saraf saraf medianus jempol dan sisi radial dorsal dari jempol dan
medianus saat ia dari jari kedua sebagian radial dari jari
memasuki kedua
telapak tangan
Cabang Timbul sebagai Bergerak secara Lumbrical kedua; kulit
medial dari medial nervus medial ke sisi dari aspek palmar dan
saraf medianus saat berdekatan dari jari distal dorsal dari sisi
medianus memasuki kedua sampai berdekatan dari jari
telapak tangan keempat ekdua sampai keempat

21
Cabang Muncul dari Melewati antara Kulit dari telapak tangan
kutaneus saraf medianus tendon dari palmaris tengah
palmar dari hanya proksimal longus dan fleksor
saraf terhadap flexor carpi radialis; bergerak
medianus retinaculum superfisial terhadap
fleksor retincalumu
Saraf Cabang terminal Menjadi superfisial Keutamaan dari otot
Ulnaris dari korda pada lengan distal, intrinsik dari tangan
medial pelksus melewati superfisial (hypothenar,
brakialis terhadap flexor interosseous, adductor
(serabut C8 dan retinaculum pollicis, dan ujung dalam
T1; seringkali (transverse carpal dari flexor pollicis brevis,
juga menerima ligament) terhadap plus medial lumbrical
serabut C7) jalan masuknya [untuk digiti 4 dan 5]);
tangan memberikan sensasi
terhadap kulit telapak
tangan dan aspek dorsal
distal dari medial (ulnar)
digiti 4-5 dan telapak
yang berdekatan
Cabang Muncul dari Descendens pada Kulit pada dasar telapak
kutaneus saraf ulnaris arteri ulnaris dan medial, terletak di medial
palmar dekat memasuki kedalam carpal
saraf pertengahan fascia sepertiga distal
ulnaris lengan lengan
Cabang Muncul dari Melewati secara distal Kulit dari aspek medial
dorsal saraf ulnaris kedalam terhadap dorsum tangan dan
saraf sekitar 5 cm flexor carpi ulnaris, bagian prokimal dari jari
ulnaris proksimal kemudian secara manis dan tengah
dorsalis memasuki (terkadang juga sisi

22
terhadap flexor fascia dan berjalan berdekatan dari jari
retinaculum bersamaan pada sisi manis dan tengah)
medial dari dorsum
tangan, membagi
kedalam 2-3 saraf
digitalis dorsalis
Cabang Melewati palmaris Palmaris brevis dan
superfisial brevis dan terbagi sensasi terhadap kulit
saraf kedalam dua saraf dari palmar dan aspek
ulnaris Muncul dari digitalis palmar besar distal dorsalis dari digiti
saraf ulnaris 5 dan sisi medial (ulnar)
pada dari digiti 4 dan bagian
pergelangan proksimal dari telapak
Cabang tangan dimana Passes between Otot hipothenar
dalam mereka melewati muscles of hypothenar (abductor, flexor, dan
saraf antara tulang eminence to pass opponens digiti minimi),
ulnaris pisiform dan deeply across palm lumbrical dari digiti 4 dan
hamatum with deep palmar 5, seluruh interossei,
(arterial) arch adductor pollicis, dan
ujung dalam flexor
pollicis brevis
Cabang Muncul dari Berjalan kedalam Kulit dari lateral
superfisial saraf radialis brachioradialis, muncul (sebagian radial dari
saraf pad cubita fossa kepermukaan fascia aspek dorsalis dari
radialis lateral terhadap distal tangan dan jempol,
radius bagian proksimal dari
aspek dorsalis digiti 2
dan 3, dan sebagian
lateral (Radial) digiti 4

23
24
25
BAB 2
HAND IMMOBILIZATION

A.FUNGSI HAND
Tangan manusia mempunyai sistem kerja yang unik, baik fungsi dalam hal
bergerak, menggenggam, menjepit, serta sebagia pengat dan fungsi tactile (perasa).
Selain itu tangan manusia juga mempunyai fungsi lain yaitu berkaitan dengan gestur
dalam mengekspresikan emosi manusia.

Berbagi gejala yang bisa muncul pada tangan salah satunya nyeri, rasa nyeri
bisa dirasakan di telapak tangan, ibu jari atau sendi jari. Namun, ingatlah bahwa rasa
sakit itu tidak bisa didefinisikan dengan baik, karena mungkin nyeri tersebut
merupakan penjalaran dari leher , bahu, maupun mediastinum.

26
Selain ditangan bisa muncul deformitas secara tiba-tiba ,contoh karena ruptur
tendon, atau deformitas yang terjadi secara lambat (menunjukkan patologi tulang atau
sendi, kontraktur jaringan lunak atau defek postural akibat lesi saraf). Pembengkakan
mungkin terlokalisasi (dan, jika dikaitkan dengan nyeri yang berdenyut, hampir pasti
disebabkan oleh infeksi) atau mungkin terlihat pada banyak sendi secara bersamaan.
Tanyakan apakah pembengkakannya konstan atau terputus-putus, dan berapa lama
pembengkakan itu terjadi.
Gejala sensorik dan kelemahan motorik memberikan petunjuk yang baik untuk
gangguan neurologis. Deskripsi yang tepat dari daerah yang terkena memberi tahu kita
banyak tentang tingkat lesi. Kehilangan fungsi mengambil berbagai bentuk. Pasien
mungkin mengalami kesulitan menangani peralatan makan, memegang gelas atau
gelas, memegang gagang pintu (atau crutch), berpakaian atau memperhatikan
kebersihan pribadi. Yang sama pentingnya adalah hilangnya fungsi karena perubahan
sensorik pada jari.
Dalam melakukan pemeriksaan pada tangan extremitas harus dibandingkan dengan
sisi sebelahnya. Sebelum memfokuskan pada tangan, perhatikan bahu dan siku dengan
cepat dan jangkauan gerakan. Tanyakan juga tangan mana yang dominan. Penilaian
cepat dapat dilakukan dalam beberapa menit, dan pemeriksaan lengkap membutuhkan
kesabaran dan perhatian yang cermat untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang
detail.

27
Look
Perhatikan bagaimana pasien memegang tangan dan menggunakannya selama
wawancara; postur istirahat mungkin menunjukkan kerusakan saraf atau tendon. Minta
pasien untuk meletakkan kedua tangan di atas meja di depan Anda, dengan telapak
tangan pertama ke atas dan kemudian ke bawah. Kulit mungkin memiliki bekas luka,
berubah warna, kering atau lembab, dan berbulu atau halus. Kerutan dan tonjolan kulit
di telapak tangan, kadang-kadang meluas ke salah satu jari, dan ini merupakan tanda
kardinal dari kontraktur Dupuytren. Kelainan bentuk jari dan adanya benjolan harus
diperhatikan. Pembengkakan dapat timbul di jaringan subkutan, di selubung tendon
atau di sendi. Jangan lupa melihat kuku,mungkin menunjukkan tanda-tanda atrofi atau
penyakit,misal psoriasis, yang kadang-kadang dikaitkan dengan artropati tipikal, atau
kuku berlekuk yang merupakan ciri khas dari kista ganglion di nail bed.

Jika ada banyak sendi yang terlibat, perhatikan distribusi mereka. Secara khas,
rheumatoid arthritis menyebabkan pembengkakan pada sendi proksimal - metacarpo-
phalangeal (MCP) dan proximal interphalangeal (PIP) - sementara osteoarthritis
mempengaruhi terutama sendi interphalangeal (DIP) distal. Bandingkan bagian tenar
dari kedua tangan dan cari ciri ciri muscle wasting yang merupakan tanda dari disfungsi
n. Medianus.
Postur di berbagai posisi istirahat, sambil melihat tangan pasien, amati postur
istirahat mereka di posisi yang berbeda. Biasanya, dengan telapak tangan ke atas, jari-
jari jatuh ke dalam posisi sendi MCP sedikit flexi - sekitar 30 derajat pada jari telunjuk,
berkisar 70 derajat pada jari kelingking. Sendi interphalangeal (IP) juga pada posisi
yang sama. Ketika tangan diputar ke bawah, jari-jari diluruskan, lagi-lagi dalam posisi
ekstensi yang lebih besar pada jari telunjuk daripada jari kelingking. Jika kaskade
teratur terputus, maka tendon mungkin terjepit Jika kaskade normal tetapi gerakan aktif
tidak memungkinkan, maka cedera saraf harus dicurigai.

28
Perhatikan juga bahwa ada hubungan timbal balik antara posisi pergelangan tangan
dan posisi istirahat jari (Gbr 16.2). Biasanya ketika pergelangan tangan jatuh ke dalam
posisi flexi, jari-jari secara otomatis cenderung untuk meluruskan, dan ketika
pergelangan tangan ditarik ke dalam ekstensi, jari-jari jari sedikit flexi.Kontraktur
laflexi akan menyebabkan jari-jari meringkuk dengan kuat ketika pergelangan tangan
diextensikan

Feel
Suhu dan tekstur kulit dicatat dan nadi diraba. Pembengkakan atau penebalan
mungkin di jaringan subkutan, selubung tendon, sendi atau salah satu tulang. Jika nodul
dirasakan, tendon yang mendasari harus dipindahkan (dengan flexi dan extensi jari
yang terkait), untuk menemukan apakah nodul melekat pada tendon atau selubungnya.
Ini juga akan mengungkapkan apakah tendon bergerak dengan lancar atau tertahan
sesaat dengan jari dan kemudian bergera bebas ketika jari diperluas (efek "jari
pemicu"). Setiap titik kelembutan harus, jika mungkin, dilokalisasi secara akurat ke
struktur tertentu.

Move
Gerakan pasif Ada argumen yang bagus untuk memulai dengan gerakan pasif, sehingga
Anda dapat melihat apakah semua sendi jari kecil mampu bergerak sebelum menguji
kemampuan pasien untuk menggerakkannya. Ibu jari dan masing-masing jari diperiksa
pada gilirannya dan rentang gerakan dicatat. Perhatikan apakah gerakan itu
menyebabkan rasa sakit. Beberapa derajat hiperekstensi pasif pada sendi MCP (diuji
29
dengan mendorong setiap jari secara perlahan ke batasnya) adalah normal, tetapi apa
pun yang lebih dari 90 derajat ekstensi (hiper) menunjukkan kelemahan umum sendi;
diagnosis dapat dikonfirmasikan dengan menguji rentang ekstensi pada sendi lain
seperti ibu jari, siku dan lutut.

Gerakan aktif Minta pasien untuk meletakkan kedua tangan dengan telapak
tangan menghadap ke atas, untuk merentangkan jari-jari dan ibu jari sepenuhnya dan
kemudian meringkuknya menjadi otot penuh seolah membuat jari lembut. 'Jari
telunjuk' segera terlihat, meskipun masih harus memastikan apakah ini disebabkan oleh
sambungan yang kaku atau cacat.jangan atau kehilangan daya motor. Gerakan aktif
pada masing-masing sendi MCP, PIP dan DIP harus diperiksa.

Penculikan dan adduksi Ketika MCP dipindahkan dalam ekstensi, mereka dapat
dipindahkan ke samping pada bidang yang dilipat; ini karena, dalam posisi
diperpanjang, ligamen kolateral dari sendi MCP agak berhasil. Membentangkan jari
disebut sebagai penculikan dan kembali ke posisi netral (semua jari bersebelahan)
adalah adduksi. Daya aktif dapat secara kasar diukur dengan meminta pasien
menculik jari-jari secara paksa dan pemeriksa kemudian menekan indeks yang
menyebar dan jari-jari kecil, mencoba untuk memaksa mereka kembali ke posisi netral.
Cara yang lebih baik adalah meminta pasien untuk menyebarkan jari kedua
tangan secara maksimal; pemeriksa kemudian menggenggam tangan pasien,
mendorongnya ke satu sama lain dan memaksa kedua jari kecil itu saling berhadapan.
Sisi yang lebih lemah (tidak dominan) biasanya akan memberi jalan pertama, tetapi
jika perbedaan di satu atau sisi lain sangat ditandai itu menandakan kelemahan penculik
yang sebenarnya, tanda saraf ulnaris atau disfungsi akar T1.

Pergerakan ibu jari Pergerakan ibu jari dan nomenklatur mereka tidak biasa, terdiri dari
(seperti yang mereka lakukan) mobilitas gabungan dari kedua carpometacarpal (CMC)
pertama dan sendi MCP pertama. Dengan tangan berbaring rata, telapak tangan ke atas,
enam jenis gerakan diamati:

30
• extension (sideways movement in the plane of the palm) • abduction (upward
movement at right angles to the palm) • adduction (pressing against the palm) • flexion
(sideways movement across the palm) • opposition (touching the tips of the fingers) •
retroposition (lifting the thumbs backwards behind the plane of the hand).

Kelemahan penculikan (diuji hanya dengan menekan ibu jari yang diculik dari masing-
masing tangan) adalah fitur utama dari disfungsi saraf median. Dalam kasus-kasus
lanjut juga akan ada pemborosan yang jelas dari keunggulan tenar. Nyeri, kelainan
bentuk, dan kehilangan gerak pada pangkal ibu jari (sendi CMC pertama) adalah gejala
umum osteoartritis.

31
TESTING THE MUSCLES AND TENDONS

Fleksi jari dimotivasi terutama oleh florour digitorum profundus (FDP) dan
florour digitorum super fi cialis (FDS); otot-otot ini juga membantu otot MCP tetapi
otot MCP utama adalah otot intrinsik. Pelepasan massa aktif dapat diuji dengan
meminta pasien untuk mengeritingkan jari-jarinya ke dalam pelipatan sehingga
melibatkan mereka dalam jari-jari pemeriksa dengan kekuatan yang kuat. Namun,
lantai pasien juga dapat diuji secara independen, sebagai berikut.
Untuk menguji lantai digitorum profundus pada jari individu, sendi PIP
dipegang dan diimobilisasi dalam ekstensi dan pasien kemudian diminta untuk
menekuk ujung jari.

Untuk menguji superfitorial digitorum superfisialis, profundus lantai harus


pertama-tama dinonaktifkan, jika tidak maka tidak ada yang tahu tendon mana yang
melayang pada sendi PIP. Ini dilakukan dengan memegang semua jari, kecuali yang
sedang diperiksa, dan memegangnya dengan kuat dalam ekstensi penuh; karena tendon
profundus berbagi otot perut yang sama, manuver ini secara otomatis mencegah semua
tendon profundus untuk berpartisipasi dalam fluktuasi jari. Pasien kemudian diminta
untuk mencari jari yang diisolasi yang sedang diperiksa; gerakan ini harus diaktifkan
oleh lantai digitorum super fi cialis. Ada dua pengecualian untuk aturan ini: Pertama,
jari kecil kadang-kadang tidak memiliki lantai independen superfitorial digitorum.
Kedua, jari telunjuk sering memiliki profundus lantai yang sepenuhnya terpisah, yang
tidak dapat dinonaktifkan oleh manuver aksi massa yang biasa; sebagai gantinya,
superfisior lantai diuji dengan meminta pasien untuk menjepit keras dengan sendi DIP
dalam ekstensi penuh dan sendi PIP dalam fleksi penuh; posisi ini dapat dipertahankan
hanya jika tendon superfisialis aktif dan utuh.
Karena ibu jari hanya memiliki satu sambungan IP tunggal, lantai policis longus
diuji dengan melumpuhkan sendi ibu jari MCP dan kemudian meminta pasien untuk
melipat sendi IP. Ekstensor panjang diuji dengan meminta pasien untuk
memperpanjang sendi MCP. Ketidakmampuan untuk melakukan ini biasanya
menandakan kelumpuhan atau ruptur tendon; kadang-kadang, tendon ekstensor yang
32
panjang mungkin hanya terlepas dari buku jari ke sela interdigital (kejadian umum pada
rheumatoid arthritis).

GRIP STRENGTH
Kekuatan genggaman adalah indikator penting dari fungsi tangan dan
pergelangan tangan. Pergelangan tangan yang menyakitkan akan menghasilkan tangan
yang lemah. Kehilangan fungsi jari karena rasa sakit, kekakuan, ketidakstabilan atau
kelemahan juga akan mengurangi cengkeraman. Kekuatan genggaman harus diukur
dengan dinamometer mekanis; jika ini tidak tersedia, indikasi dapat diperoleh dengan
meminta pasien memeras manset sphygmomanometer yang sebagiannya rata (biasanya
tekanan 150 mmHg dapat dicapai dengan mudah). Genggaman jepit juga harus diukur
menggunakan jepit pengukur spesifik.

Neurological assessment
Jika gejala seperti mati rasa, kesemutan atau kelemahan ada - dan dalam semua
kasus trauma - pemeriksaan neurologis penuh pada anggota tubuh bagian atas harus
dilakukan, menguji kekuatan, refleks dan sensasi. Lebih lanjut perbaikan dicapai
dengan menguji deteksi mono-filamen, diskriminasi dua titik, sensibilitas getaran,
propriosepsi dan stereognosis (diskriminasi sentuhan).

Functional tests
Pada akhirnya itu adalah fungsi yang diperhitungkan; pasien belajar untuk
mengatasi cacat mereka dengan modifikasi cerdik dan gerakan tipuan. Fungsi dapat
diukur secara subyektif menggunakan skala yang dilengkapi pasien, tetapi tes objektif

33
lebih dapat diandalkan. Ada beberapa jenis pegangan, yang dapat diuji dengan
memberikan pasien berbagai tugas yang harus dilakukan: mengambil pin (pegangan
presisi), memegang selembar kertas (cubitan), memegang kunci (cubitan samping),
memegang pena (pegangan chuck), memegang pegangan tas (pegangan kait),
memegang gelas (span) dan memegang gagang palu (pegangan daya). Stereognosis
dievaluasi menggunakan uji penjemputan Moberg (1958). Pasien diinstruksikan untuk
mengambil sejumlah benda kecil dan menempatkannya dalam sebuah kotak; prosedur
ini diatur waktunya dan efisiensi tangan yang terpengaruh dibandingkan dengan tangan
yang 'baik'.
Setiap jari memiliki tugas khusus: ibu jari dan jari telunjuk digunakan untuk
menjepit. Indeks jari juga merupakanorgan sensorik yang penting; sedikit kehilangan
gerakan tidak berarti apa-apa, tetapi jika sensasi tidak normal pasien mungkin tidak
akan menggunakan jari sama sekali. Jari tengah mengontrol posisi objek di telapak
tangan. Cincin dan jari-jari kecil digunakan untuk cengkeraman listrik; setiap
kehilangan gerakan di sini akan mempengaruhi fungsi secara nyata.
Kekakuan ditoleransi dengan buruk pada jari kecil sedangkan ketidakstabilan
kurang mengkhawatirkan; yang sebaliknya berlaku untuk ibu jari dan jari telunjuk.
Keluwesan hilang pada sindrom carpal tunnel yang parah (kompresi median saraf)
karena kombinasi kelemahan tenar, berkurangnya sensasi dan berkurangnya
stereognosis dan propriosepsi.

34
Saat ini, cast dan splint tidak hanya digunakan untuk fraktur tetapi juga
sebagai langkah awal untuk mempersiapkan atau mengkondisikan
jaringan.Selain itu, cast seringkali diindikasikan sebagai instrumen proteksi
pasca operasi.

Pada kasus contusio musculorum yang parah, dan sprain mungkin


memerlukan imobilisasi cast jangka pendek untuk mengurangi rasa sakit dan
pembengkakan. Ruptur tendon dan otot juga dapat diterapi dengan imobilisasi.

Imobilisasi tambahan dalam kasus-kasus pada anggota tubuh yang


mengalami trauma, artritis, dan pembengkakan mendukung pengobatan non
operatif dan mengurangi waktu perawatan.

35
Gambar 1: Bentuk dan posisi dari splint dan cast. (a) contoh dari splint (b)
contoh dari cast circumferensial penuh (c) contoh dari split cast, yang diikat
dengan kassa atau pembalut untuk menekan pembengakakn (d) contoh dari
orthosis dengan brace fraktur dimana velcro strap agar lebih mudah dilepas
dan melihat apakah terlalu erat atau tidak

Split/cast I tidak membutuhkan imobilisasi lengkap, misalnya, hanya


untuk mengurangi pembengkakan atau untuk melindungi lebih lanjut sehingga
kerusakan jaringan-t, "splint" yang tidak melingkar yang dibuat dari bahan POP
atau bahan sintetis dapat diterapkan. Selama perawatan primer dan cedera
sendi di unit gawat darurat, jenis ini gips noncircular biasanya diterapkan
karena pembengkakan akut dan sekunder dapat terjadi selama perawatan.
Indikasi lain atau aplikasi splint/cast adalah perawatan pasca operasi atau
sebagai perlindungan terhadap osteosintesis untuk memastikan bahwa gips

36
tidak malah menekan pembengkakan pasca operasi. Perban atau stockinette
ditarik ke atas ekstremitas, dan jumlah yang sesuai padding diterapkan.
Penting untuk dipahami bahwa bantalan yang berlebihan akan mengganggu
efek imobilisasi splint karena akan ada terlalu banyak ruang antara berbagai
lapisan gips dan kulit. Lorenz Böhler telah membuat plester yang cukup lunak
tetapi tetap padat agar imobilisasi sempurna tercapai.

Dia hanya menggunakan bantalan untuk melindungi tulang yang


menonjol. Saat menggunakan plester Paris atau bahan sintetis, lokasi cedera
dan kekuatan otot atau fungsional pasien menentukan berapa banyak lapisan
padding yang harus digunakan. Untuk meningkatkan stabilitas, splint harus
menutupi sekitar dua pertiga dari keliling ekstremitas. Kemungkinan lain adalah
penggunaan strip kecil atau bahan splint untuk mengembalikan kekuatannya
di daerah-daerah di mana stabilitas lebih dibutuhkan, misalnya di sekitar
sambungan. Saat menggunakan POP, splint atau ekstremitas atas biasanya
terdiri dari 8-10 lapisan, dan atau ekstremitas bawah 12-16 diperlukan. Karena
kekakuan bahan sintetis lebih besar, jumlah lapisan yang dibutuhkan atau
ekstremitas atas hanya 6-8, dan atau ekstremitas bawah 9-12 lapisan
memadai.

Gips

Suatu “gips” melingkar digunakan setiap kali diperlukan tingkat


imobilisasi yang lebih tinggi, atau dalam perawatan sekunder. Kestabilan gips
melingkar jauh lebih tinggi daripada di bidai dan memungkinkan pasien untuk
lebih aktif. Gips memungkinkan penumpangan berat dan berjalan, yang tidak
dimungkinkan dengan splint atau gips split. Untuk membuat gips cukup stabil
atau menahan beban, mungkin perlu untuk menggabungkan belitan melingkar
dengan strip tambahan atau longuette bahan splint untuk mengatur kembali
area-area gips di mana gips mudah pecah, terutama di sekitar sambungan.
Dalam gips, ekstremitas ditutupi dengan perban tabung (stockinette) dan
jumlah padding yang diperlukan diterapkan. Roll cast kemudian dililitkan di
sekitar distal ekstrem ke proksimal. Saat berkelok-kelok, material cor harus
37
tumpang tindih setidaknya 50% untuk menghindari titik-titik lemah (di seluruh
teks ini ini disebut sebagai "teknik hal-overlapping"). Di daerah di mana beban
maksimum pada ekstremitas terjadi, lebih banyak belitan diperlukan. Untuk
gips, 8-10 lapisan POP atau 4-6 lapisan sintetis diperlukan untuk mencapai
stabilitas yang cukup atau ekstremitas atas. Untuk gips dengan ekstremitas
bawah, direkomendasikan untuk menggunakan 12–14 lapisan POP atau 6–8
lapisan bahan tuangan sintetis. Semua gips sirkumensial yang diaplikasikan
atau perawatan primer (terlebih dahulu menimbulkan cedera atau prosedur
bedah) harus dibelah sepenuhnya dan diamankan dengan perban perekat.
Kalau tidak, pasca operasi sehingga pembengkakan jaringan-t akan dibatasi
oleh gips sehingga terjadi kompresi pada jaringan yang sama. Ini dapat
menyebabkan sindrom kompartemen. Selain itu, karena beberapa bahan dan
perban gips dapat menyusut saat mengering, dokter / teknisi pemeran tidak
hanya harus membelah dan melonggarkan gips, tetapi juga membagi semua
lapisan yang mendasari atau melapisi material yang telah diatur oleh bahan
gips (dikeraskan).

38
39
40
B. Kinesiology Of Hand

Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerak atau science human


movement yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh
manusia kemudian ilmu ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip
mekanik dalam gerak manusia yang disebut dengan biomekanika atau
biomekanik kinesiology sedangkan aplikasi anatomi dalam gerak manusia
disebut anatomi kinesiologi. Secara struktural anatomi kinesiologi pada wrist
and hand yang akan dijelaskan terdiri dari 27 bones (tulang), 5 joint (sendi),
muscle (otot), dan movement (gerakan).

a. Bones

Secara keseluruhan tulang yang ada pada tangan terdapat


27 tulang yang terletak pada tiga bagian besar yaitu tulang
carpal, metacarpal, dan phalangs.
- Tulang Carpal terdiri dari : 8 tulang kecil yang terdapat
pada dua baris yaitu bagian proksimal dan bagian distal.
Tulang carpal bagian proksimal antara lain: Scaphoid,
Lunatum, Triquetrum, dan Pisiform. Sedangkan Tulang
carpal bagian distal antara lain: Trapezoid, Trapezium,
Capitatum, dan Hamatum.
- Tulang Metacarpal terdiri dari : 5 tulang, dari thumb sampai
little finger.

- Tulang Phalangs terdapat 14 tulang yang terdiri dari tiga


sisi yaitu distal phalangs 5 tulang, medial phalangs 4
tulang, dan proksimal phalangs 5 tulang.

b. Joints
41
Sendi merupakan perhubungan antar tulang sehingga tulang
dapat digerakkan. Hubungan antar dua tulang disebut
persendian (artikulasi). Persendian pada telapak tangan
terdapat 5 sendi yang menghubungkan antar tulang sehingga
menghasilkan gerakan fungsional tangan. Peresendian
tersebut diantaranya adalah;

- Radiocarpal Joint : sendi yang menghubungkan antar


tulang radius dan tulang carpal.

Keterangan: Wrist joint

Fleksi 70o-90o Abduksi 15o-25o

Ekstensi 65o-85o Adduction 25o-40o

- Carpometacarpal Joint (CMC): sendi yang


menghubungkan antar tulang carpal dan metacarpal.

Keterangan :

CMC joint merupakan tipe sendi yang

42
unik pada thumb.

Abduksi 50o-70o Fleksi 15o-45o

Ekstensi 0-20o

- Metacarpophalangeal Joint (MCP): sendi yang


menghubungkan antar tulang metacarpal dan phalangs.

Keterangan: Sendi di Condyloid


Ekstensi 0-40o
Fleksi 5-100o

- Proksimal Interphalangeal Joint (PIP) : sendi yang


menghubungkan antar tulang phalangs bagian proksimal.

Keterangan : Ginglymus

- Distal Interphalangeal Joint (DIP): sendi yang


menghubungkan antar tulang phalangs bagian distal.

43
Keterangan : Ginglymus

Fleksi 80o-90o dari Full Ekstensi.

Sumber Gambar :

©2007 McGraw-Hill Higher Education. All rights reserved

c. Muscles

Otot pada tangan terbagi menjadi dua jenis yaitu instrinsik dan
ekstrinsik.

Otot Instrinsik merupakan otot yang mempunyai perlekatan di


tangan atau jari saja. Otot ini dibagi menjadi otot penggerak
ibu jari (thumb) yang disebut otot thenar dan otot penggerak
kelingking yang disebut hypothenar serta otot bagian tengah
atau otot sentral. Sedangkan Otot Ekstrinsik merupakan otot
yang letak perlekatan atau origo dan insertio di luar proksimal
tangan. Otot Instrinsik diantaranya :
1. Otot penggerak ibujari (thumb):

 Musculus Abduktor policis brevis, (origo: retinaculum


musculorum flexorum dan os trapezium, insertio: sisi
lateral basis phalanx lateral ibujari)
 Musculus Fleksor policis brevis, (origo: retinaculum
musculorum flexorum dan os trapezium, insertio: sisi
lateral basis phalanx proksimal ibujari)

44
 Musculus Opponens pollicis, (origo: retinaculum
musculorum flexorum dan os trapezium, insertio:
dibagian lateral os metacarpal I)
2. Otot penggerak kelingking (little finger)

 Musculus Abductor digiti minimi (origo: os.pisiforme,


insertio: basis phalanx proksimal bagian ulnar
kelingking)
 Musculus Flexor digiti minimi (origo: hamulus ossis
hamati, insertio: basis phalanx metacarpal V)

 Musculus Opponen digiti minimi (origo: hamalus ossis


hamati, insertio: os metacarpal V)
Otot Ekstrinsik pergelangan tangan dan tangan dikelompokan
sesuai fungsi dan lokasinya. Otot Ekstrinsik penggerak
pergelangan tangan (wirst) antara lain;
1. Flexor Wirst

 Musculus Flexor carpi radialis

 Musculus flexor carpi ulnaris

 Musculus palmaris longus

2. Extensor Wirst

 Musculus Extensor carpi radialis longus

 Musculus Extensor carpi radialis brevis

 Musculus Extensor carpi ulnaris

3. Flexor Phalangs

 Muculus Flexor digitorum superficialis

45
 Musculus Flexor digitorum profundus

 Musculus Flexor policis longus

4. Extensor Phalangs

 Musculus Extensor Digitorum

 Musculus Extensor Indicis

 Muculus Extensor digiti minimi

 Musculus Extensor pollicis longus (thumb exstensor)

 Musculus Extensor pollicis brevis (thumb exstensor)

5. Abductor of thumb & wirst : Musculus Abductor Pollicis


Longus.

46
d. Movements

Pergerakan fungsional tangan terdapat pada pergelangan


(wirst) dan jari-jari (finger).
 Wirst & Finger :

- Fleksi & Ekstensi

- Abduction & Adduction

47
Wirst Wirst Adduction Finger Finger
Abduction Abduction Adduction
(Radial (Ulnar
Deviation) Deviation)

A. Kategori Hand Splint

a. Splint Statis

Splint statis adalah alat yang dibentuk atau diaplikasikan


langsung ke tangan yang menangani kedua tangan atau sambungan
dalam satu posisi. Splint mungkin dipakai terus menerus untuk
mendukung jaringan penyembuhan atau dihapus secara berkala
untuk memungkinkan periode latihan terlindungi tertentu. Splint statis
digunakan paling sering untuk jaringan istirahat, memberikan
dukungan eksternal dan sebentar-sebentar mendapatkan atau
mempertahankan gerak yang memiliki sedikit hambatan. Statik splint
terbuat dari plastik polypropylene yang ringan, mudah untuk
dibersihkan atau bisa juga dari bahan seperti gypsona. Splint statik
dapat berfungsi sebagai protektif, suportif atau korektif.

48
Splint statik dapat digunakan sebagai proteksi otot yang lemah
akibat tarikan otot yang kuat atau memberikan keseimbangan
fungsional saat proses penyembuhan berlangsung. Splint statik
dapat memberikan penyanggaan pada tangan, sendi atau arkus
untuk otot yang lemah maupun pada kasus-kasus artritis.
Pemasangan splint statik yang lama dapat menyebabkan sendi
immobile.
Splint tangan yang disajikan di sini bersifat sementara dan harus
memenuhi kriteria berikut:

i. Pas awal setelah trauma atau cedera

ii. Dibangun dengan cepat dan bersih

iii. Mudah disesuaikan

iv. Efisien dan memadai dalam mendukung

v. Sederhana dan desain langsung

vi. Ringan

vii. Nyaman bagi individu

viii. Bebas dari area tekanan

B. Splint dinamis

Splints dinamis memberikan kekuatan konstan pada sendi.


Splint dinamis memiliki dasar, biasanya terbuat dari bahan plastik

49
cetakan, dipegang dengan aman ke tangan dan atau lengan bawah.
Kekuatan dihasilkan oleh pita karet yang diregangkan atau kumparan
pegas kawat melalui cadik yang menempel pada alasnya. Cadik
memastikan bahwa gaya diarahkan pada atau mendekati sudut 90
derajat ke sumbu panjang tulang. Sementara splint yang dipakai oleh
pasien ada kekuatan konstan yang diterapkan dan bahkan saat
gerakan membaik, splints dinamis dilepas, dan gaya terputus-putus
karena splint dikeluarkan secara berkala.

Tujuan splint dinamis adalah untuk memberikan amplitudo


kekuatan rendah dalam waktu lama untuk mempengaruhi sintesis
jaringan baru. Selain itu dinamis splint bekerja untuk memberikan
peregangan cepat ke jaringan lunak yang memungkinkan mereka
untuk segera kembali ke panjang aslinya, tujuannya adalah untuk
menjaga jaringan tetap dalam ketegangan ringan sehingga sel
berkembang biak dan berkembang baik sebagai respons terhadap
kebutuhan yang diciptakan oleh stres yang diterapkan oleh splint.

a. Tujuan Penggunaan :

- Cocok untuk pasien yang kehilangan fungsi motorik

- Mengoreksi exiting deformity

- Mengontrol pergerakan

- Dapat digunakan pada fracture alignment dan


penyembuhan luka

50
b. Pertimbangan Fisiologis :

Penguluran Penguluran kurang Penguluran yang


berlebih cukup
- lelah - Artrofi atau memperlemah - Peningkatan ROM
dalam seminggu,
- cidera - Kulit, ligamen, dan dengan rentang 1-10o
kapsul sendi akan dapat di terima
- kerusakan semakin memendek (Cummings et al 1992)
akibat tidak ada
- Klien/ pasien
pemberian tegangan
seharusnya merasakan
yang seperti biasanya.
adanya tension atau
tegangan pada jaringan
tapi tidak ada nyeri yang
timbul.

C. Macam-macam Hand Splint

a. Splint Statis

a. Tujuan Penggunaan :

- Immobilisasi atau support/ penyangga.

- Mencegah deformitas

- Mencegah kontraktur jaringan lunak

- Memblok bagian tertentu atau mengontrol pergerakan sendi


terntentu

51
D. Jenis Othosis Statis berdasarkan Regio :

 Finger and Thumb Orthosis

- DIP

- PIP

(Static three point orthosis untuk deformitas boutonniere)

 Hand Orthosis

- Volar or Dorsal Hand Orthosis

- Universal Cuff

 WHO

- Cock-up Splint

- Resting Hand Splint

- Thumb Spica

- Antispacticity splints

52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
DAFTAR PUSTAKA

67

Anda mungkin juga menyukai