Anda di halaman 1dari 14

1

ANALISIS TEORI REASONED ACTION PADA FILM CEK

TOK SEBELAH PADA KEGIATAN LOBBYING AND

NEGOTIATIONS PERAN TOKOH KOH AFUK DAN ERWIN

Aprillia Halim 14140194

Devita Sari 14150078

Talita Zata Yumni 14150295

Sri Gilberty 14150321


2

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS BUNDA MULIA

JAKARTA

2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya
3

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun
makalah ini dibuat sebagai salah syarat nilai tugas dalam akademik mata kuliah
Lobbying and Negotiations
Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang sudah mendukung kami selama berlangsungnya pembuatan makalah
ini.Penulis sekaligus juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
setiap pembaca. Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang
membangun amat kami nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya
meningkatkan dan merevisi kembali pembuatan makalah di tugas lainnya dan di
waktu berikutnya.

Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................2


DAFTAR ISI .......................................................................................3
BAB 1 .......................................................................................4
4

1.1 Latar Belakang ..............................................................................4


1.2 Manfaat ................................................................................5
1.3 Tujuan .................................................................................5
BAB 2 .......................................................................................6
2.1 Teori Reason Action .................................................................................6
2.2 Sinopsis Singkat Cek Toko Sebelah ....................................................8
2.3 Jurnal Penelitian ..............................................................................
BAB 3 .......................................................................................9
3.1 Analisis Keterkaitan Teori dengan Film Cek Toko Sebelah ...........9
BAB 4 ......................................................................................10
Kesimpulan ......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................11
LAMPIRAN FOTO ......................................................................................12
5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesi Public Relations atau sering disingkat "PR" kian digandrungi oleh para
pencari kerja, termasuk fresh graduate, terutama yang memiliki latar belakang
pendidikan ilmu komunikasi. Banyak orang menilai PR sebagai sebuah profesi
yang menjanjikan lantaran posisinya yang strategis di perusahaan.
Peran PR sebagai jembatan antara perusahaan dengan masyarakat membuka
lebar peluang bagi para praktisi PR untuk bertemu dengan banyak orang, termasuk
dengan orang-orang penting di dunia kerja.
Selain itu ada beberapa kemampuan yang wajib PR yakni komunikasi
interpersonal, kemampuan menulis, kemampuan riset, kemampuan manajemen
media sosial, kemampuan manajemen konflik.
https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/5-keahlian-ini-wajib-dimiliki-seorang-
public-relations
Tentunya didalam suatu perusahaan atau organisasi terdapat permasalahan atau
konflik baik yang sifatnya kecil, sedang ataupun besar. Oleh karena itu, PR wajib
memiliki kemampuan untuk Lobbying and Negotiations, dimana lobbying memiliki
fungsi untuk membuka suatu jalan atau hubungan baik dengan ataupun antar publik
internal maupun eksternal. Lalu negotiations dibutuhkan untuk menemukan
kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau
keinginan kedua belah pihak.
Dengan kata lain, hasil dari sebuah negosiasi adalah adanya suatu kesepakatan
yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Artinya, tidak ada satupun
pihak yang merasa dikalahkan atau dirugikan akibat adanya kesepakatan dalam
bernegosiasi.
Lobbying and Negotiations tidak hanya terjadi dalam lingkup perusahaan
ataupun organisasi, bahkan di lingkungan keluarga, pertemanan, masyarakat
bahkan politik pun perlunya kegiatan ini. Contohnya, ketika kita didalam rumah
sang ayah dan ibu melakukan lobbying and negotiations dalam membuat aturan
dalam keluarga. Peraturan yang ada disetiap keluarga berbeda-beda bergantung atas
hasil dari lobbying and negotations bersama ataupun pihak-pihak yang
berkepentingan. Ketika lobbying and negotations yang dilakukan tidak
menghasilkan win-win solutions, maka akan timbul berbagai hal misalnya ketidak
kesenangan, maka hal ini disebut win loose.
Dalam makalah ini akan membahaskan analisis kegiatan lobbying and
6

negotations dalam film yang berjudul “Cek Toko Sebelah” yang dikaitkan dengan
teori Reasoned Action atau tidakan yang beralasan. Dimana kegiatan lobbying and
negotations merupakan suatu tindakan beralasan bukan hanya semata tetapi
kembali pada kata-kata sebelumnya yakni win win solutions.

1.2 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Secara teoritis untuk menggali lebih dalam mengenai teori aksi yang
beralasan.

1.3Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah
1. Sebagai syarat nilai tugas mandiri mahasiswa-mahasiswi 5PIK1B.
2. Sebagai pemahaman akan aplikasi teori kedalam contoh.
7

BAB 2

Kajian Pustaka

2.1 Teori Reasoned Action


Teori of reasoned action (TRA), Icek Ajzen dan Martin Fishbein menyatakan
bahwa hasil perilaku dalam bagian dari tujuan merupakan sikap yang kompleks,
tujuan seseorang untuk berperilaku ditentukan oleh sikapnya mengenai perilaku dan
serangkaian kepercayaan mengenai bagaimana orang lain menginginkannya
berperilaku. (, 2007: 95-109)
Teori kehendak perilaku merupakan teori perilaku manusia secara umum.
Sebenarnya, teori ini digunakan dalam berbagai perilaku manusia, khususnya
berkaitan dengan masalah sosio-psikologis. Teori ini menghubungkan antara
keyakinan (beliefs), sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku. Kehendak
merupakan predictor terbaik perilaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang akan
dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut.
Namun, seseorang dapat membuat pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang
sama sekali berbeda (tidak selalu berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam
teori ini adalah focus perhatian (salience) yaitu mempertimbangkan sesuatu yang
dianggap penting.
Kehendak (intensi) ditentukan oleh sikap dan norma subjektif. Komponen
sikap merupakan hasil pertimbangan untung-rugi dari perilaku tersebut (outcome of
the behavior), dan pentingnya konsekuensi-konsekuensi bagi individu (evalution
regading the outcome). Dilain pihak, komponen norma subjektif atau sosial
mengacu pada keyakinan sesorang terhadap bagaimana dan apa yang di pikirkan
orang-orang yang dianggap penting dan motivasi seseorang untuk mengikuti
pikiran tersebut.

2.1.1 Keuntungan TRA


Teori ini memberikan pegangan untuk menganalisis komponen perilaku dalam
item yang operasional. Focus sasaran adalah prediksi dan pengertian perilaku yang
dapat diamati secara langsung dan berada dalam kendali seseorang, artinya perilaku
sasaran harus diseleksi dan diidentifikasi secara jelas. Tuntutan ini memerlukan
pertimbangan mengenai perbedaan tindakan (action), sasaran (target), konteks, dan
erbedaan waktu serta komponen model sendiri termasuk intensi, sikap, norma
8

subjektif, dan keyakinan.


Konsep penting dalam TRA adalah focus perhatian (salience). Hal ini berarti,
sebelum mengembangkan intervensi yang efektif, pertama-tama harus menentukan
hasil dan kelompok referensi yang penting bagi perilaku populasi,. Dengan
demikian, harus diketahui nilai dan norma kelompok sosial yang diselidiki (yang
penting bukan budaya itu sendiri, tetapi cara budaya memengaruhi sikap, intensi,
dan perilaku).

2.1.2 Kelemahan TRA


Kelemahan TRA adalah bahwa kehendak dan perilaku hanya berkorelasi
sedang, intense tidak selalu menuju pada perilaku itu sendiri, terdapat hambatan-
hambatan yang mencampuri atau memengaruhi intense dan perilaku. Selain itu,
TRA tidak mempertimbangkan pengalaman sebelumnya dengan perilaku dan
mengabaikan akibat-akibat jelas dari variable eksternal (variable demografi, gender,
dan usia). Terhadap pemenuhan intense perilaku.
Mesikipun demikian, kelebihan TRA adalah bahwa pengaruh TRA
berhubungan dengan norma subjektif. Menurut TRA, seseorang dapat membuat
pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang sama sekali berbeda. Hal ini berarti
keputusan seseorang untuk melakukan suatu tindakan tidak dibatasi petimbangan-
pertimbangan. (Maulana,2009:58)
Tanggung jawab individu digambarkan dalam model berpikir yang
dikembangkan oleh Garnerd (2006: 158) yaitu ehtical mind (pikiran etis). Pikiran
etis adalah bentuk abstrak model berpikir yang menekankan pada upaya memahami
peran dan kewajiban diri dalam kehidupan. Pengambilan sikap etis-individu
berupaya memhami perannya dalam kehidupan baik sebagai pelajar, pekerja, dan
sebagai warga Negara.
Tanggung jawab merupakan suatu sikap, untuk memahami proses terbentuknya
tanggung jawab, Ajzen dan Fishbein mengembangkan teori untuk memperkirakan
perilaku dari pengukuran sikap yang dikenal sebagai teori of reasoned action.
Terbentuknya tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh hubungan antara tiga aspek
meliputi : (1) sikap, (2) norma subjektif, dan (3) niat berperilaku (intense).
Berdasarkan tiga aspek tersebut dapat diketahui faktor yang paling dominan
memberikan pengaruh terhadap munculnya tingkah laku seseorang. Jika ternyata
sikap yang paling berpengaruh, maka perlu dilakukan pendekatan langsung
terhadap orang tersebut untuk mengubah pemikirannya sesuai tujuan positif yang
diharapkan.
Pada dasarnya individu memiliki kemampuan pengaturan diri.individu
memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengontrol diri dalam mengembangkan
langkah-langkah yang meliputi 3 proses : (1) memonitori diri sendiri (self
observation), (2) menilai diri sendiri (judgemental process), dan (3)
mempertahankan motivasi diri sendiri (self reaction). Berdasarkan ketiga proses
pengaturan diri tersebut, saling mempengauhi satu sama lainnya. kemampuan
9

individu melakukan pengaturan diri juga didasarkan oleh standar pribadi yang
dimiliki serta berhubungan dengan sanksi diri. Perilaku bertanggung jawab
merupakan pertimbangan individu berupa pengaturan diri, sehingga tindakan yang
dilakukan tidak mendapatkan pengaruh negative bagi diri sendiri maupun orang
lain. (Hidayah,2014:62-63)

2.2 Sinopsis Singkat Cek Toko Sebelah


Alkisah hidup sebuah keluarga etnis Tionghoa yang terdiri dari sang ayah yang
akrab disapa Koh Afuk (Chew Kin Wah) dan kedua putranya: sang kakak Yohan
(Dion Wiyoko) dan sang adik Erwin (Ernest Prakasa). Koh Afuk adalah seorang
pemilik toko kelontong yang laris manis.
Kedua anaknya memiliki kehidupan yang bertolak belakang. Sang kakak adalah
seorang fotografer serabutan yang memiliki masa lalu kelam setelah ditinggal
wafat ibu mereka. Beruntung ia hidup bersama istrinya (Adinia Wirasti) yang
setia mendampinginya.
Sedangkan sang adik mempunyai hidup yang lebih sempurna. Kuliah di luar
negeri hingga kini mempunyai pekerjaan yang sangat mapan. Apalagi ditambah
memiliki kekasih cantik (Gisella Anastasia) yang juga datang dari kelas atas.
Suatu hari Koh Afuk terserang penyakit dan sadar bahwa ia tak bisa selamanya
mengurus toko kelontongnya. Ia lalu meminta Erwin untuk mengurus toko,
padahal sang adik itu sedang menghadapi tawaran masa depan yang lebih cerah
dari kantornya.
Yohan jelas tak terima ayahnya lebih memilih adiknya daripada dia. Padahal
sebagai anak sulung, Yohan merasa lebih berhak terhadap toko tersebut. Koh
Afuk memang memiliki hubungan tak akur dengan Yohan karena masa lalu putra
sulungnya tersebut yang penuh masalah, sehingga kepercayaannya tak datang ke
anaknya itu.
Padahal Yohan memiliki niat yang tulus untuk meneruskan toko kelontong
milik keluarganya tersebut. Sedangkan Erwin sendiri mengalami dilema
sebenarnya lebih memilih meneruskan kariernya yang cerah.
http://showbiz.liputan6.com/read/2685087/kocak-ini-dia-sinopsis-cek-toko-
sebelah
Erwin pun mengikuti saran dari atasannya untuk sementara mengikuti
permintaan ayahnya. Erwin pun mengikutinya dikarenakan sambil menunggu
hasil dari pekerjaan yang barunya. Beberapa bulan Erwin menjalani kehidupan
membantu ayahnya ditoko awalnya ia merasa asing dan semakin lama ia merasa
nyaman dengan semua itu. Tetapi calon istrinya kurang setuju melihat itu semua,
ia lebih memilih Erwin untuk tetap berkarir di perusahaan.
Tak selang berapa lama, Koh Afuk mengurungkan niadnya untuk
memberikan kepada Erwin, dia berpikir untuk menjual tokonya, pengorbanan
10

yang begitu besar untuk melihat anaknya bahagia. Setelah Koh Afuk menjualnya
secara diam-diam, ia pun jatuh sakit, kedua anaknya menemani ia selama dirumah
sakit. Tak lama kemudia Erwin dan Yohanpun saling menjelaskan kenyataan yang
sebenarnya dan akhirnya mereka kembali rukun.
Hasil dari penjualan toko Koh Afuk diberikan kepada Yohan untuk
mengembangkan bisnis fotografernya dan untuk istri Yohan membuka toko kue.
Sampai pada akhirnya mereka semua pun sukses dengan apa yang dipercayakan
oleh Koh Afuk.

BAB 3
ANALISIS TEORI DENGAN FILM

Teori kehendak perilaku merupakan teori perilaku manusia secara umum.


Sebenarnya, teori ini digunakan dalam berbagai perilaku manusia, khususnya
berkaitan dengan masalah sosio-psikologis. Teori ini menghubungkan antara
keyakinan (beliefs), sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku. Kehendak
merupakan predictor terbaik perilaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang akan
dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut.
Namun, seseorang dapat membuat pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang
sama sekali berbeda (tidak selalu berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam
teori ini adalah focus perhatian (salience) yaitu mempertimbangkan sesuatu yang
dianggap penting. (???, 2007: 95-109)
Keyakinan dari Koh Afuk yang dimana dia merasa dengan menjual toko
tersebut maka anaknya tidak perlu dibebani yakni anak bungsunya untuk
meneruskan usaha yang ia ingini selain itu, kata-kata dari anak-anaknya di rumah
sakit membuat dia yakin dengan melepaskan tokonya akan membuat semuanya
berjalan menjadi lebih mulus, ia merasa yakin dengan tidak memaksa egonya dia
akan menjadi lebih baik, sikap Koh Afuk yang senantiasa mendukung anaknya
untuk tetap berkarir di perusahaan,membiarkan anak bungsunya melanjutkan cita-
cita yang ditekuninya dan perilakunya membuat semuanya tercapai hubungan
antara ayah dengan anak-anaknya terjalin dengan baik. Mempertimbangkan sesuatu
yang lebih penting yakni kebahagiaan orangtua akan keberhasilan anaknya.
Terbentuknya tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh hubungan antara tiga
aspek meliputi : (1) sikap, (2) norma subjektif, dan (3) niat berperilaku (intense).
Berdasarkan tiga aspek tersebut dapat diketahui faktor yang paling dominan
memberikan pengaruh terhadap munculnya tingkah laku seseorang. Jika ternyata
sikap yang paling berpengaruh, maka perlu dilakukan pendekatan langsung
terhadap orang tersebut untuk mengubah pemikirannya sesuai tujuan positif yang
diharapkan. Disini sikap Erwin dan Yohan dalam memperjuangkan karirnya tanpa
11

ada terlihat patah semangat yang membuat Koh Afuk yakin bahwa meneruskan toko
bukanlah salah satu jalan keluar untuk kehidupan anak-anaknya menjadi lebih baik
kedepannya, tetapi jalan yang anak-anaknya pilihlah yang menjadi landasan dan
pacuan agar mereka tetap sukses dan bahagia.
12

BAB 4

Kesimpulan

Kesimpulannya, apa yang menjadi alasan orang melakukan suatu hal dengan
adanya berbagai permasalahan adalah sikap dari luar yang memungkinkan
seseorang untuk mendapatkan win win solution. Disini faktor dalam Reasoned
Action Theory memaparkan sikap luar yang mempengaruhi seseorang untuk
melakukan tindakan.Pada anak-anak Koh Afuk yang memberikan jalan tengah agar
ia tidak merasa terbebani lagi dan anak-anaknya dapat sukses berkarir untuk
kehidupan mereka.
Meskipun kelemahan dari Reasoned Action Theory dimana memiliki sifat yang
lebih cenderung subjektif, tetapi tanpa disadari dari film ini, justru subjektif itulah
yang pada akhirnya membawa hal yang bersifat win-win solutions. Di ketiga pihak
mendapatkan keuntungan, meskipun adanya pengorbanan dari sikap sebelumnya.
Teori ini bukan hanya untuk semata tetapi juga bisa dapat menganalisis
beberapa contoh kasus lain, seperti didalam organisasi pun juga bisa digunakan,
bukan hanya saja pandangannya bersifat subjektif, tetapi hasilnya dapat
melahirkan tindakan objektif.
13

DAFTAR PUSTAKA

Hidayah Nur dan Adi Atmoko.2014. Landasan Sosial Budaya Dan Psikologis
Pendidikan,Malang :Pertokoan Pasar “Semar” Wendit Kav.A-64

Maulana,Heri D.J .2009. Promosi Kesehatan.Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC

http://showbiz.liputan6.com/read/2685087/kocak-ini-dia-sinopsis-cek-toko-
sebelah
14

LAMPIRAN FOTO

Gambar 1.1 Koh Afuk melihat anaknya yang saling menunjukan


pekerjaan dan ambisinya

Gambar 2.1 Koh Afuk yang membebaskan anak-anaknya untuk


menentukan pilihannya sendiri

Anda mungkin juga menyukai