Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman - teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide - idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.

Palangka Raya, 23 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI……………….………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….
1.3 Tujuan………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Efek Doppler……………………………………………………….


2.2 Rumus Efek Doppler……...……………………………………………………
2.3 Efek Doppler Tidak Dipengaruhi Oleh Angin…………………………………
2.4 Efek Doppler Dipengaruhi Oleh Angin………………………………………..
2.5 Aplikasi Efek Doppler dalam Kehidupan Sehari-hari…………………………

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
3.2 Saran………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Efek Doppler ditemukan oleh ilmuwan fisika asal Austria yang bernama
Christian Johanm Doppler. Efek Doppler menjelaskan fenomena yang berkaitan
dengan pergerakan sumber bunyi terhadap pendengar yang relative satu sama lain
dan menyebabkan frekuensi yang didengar berbeda dari frekuensi yang dihasilkan
sumber bunyi.

Misalnya, ketika sebuah ambulans yang membunyikan sirinenya


bergerak mendekati seseorang yang sedang berdiri di bahu jalan, maka bunyi yang
akan terdenga rmakin tinggi. Ketika ambulans tersebut bergerak menjauh maka
bunyi sirine yang terdengarakan semakin mengecil.

Efek Doppler ini juga berlaku untuk gelombang elektromagnetik meliputi


gelombang mikro, gelombang cahaya dan gelombang radio. Namun karena
gelombang bunyi merambat pada badan udara yang dianggap tidak relative
terhadap bumi, laju gelombang bunyi dari suatu sumber dan laju detector dapat
diukur relative terhadap badan udara. Sehingga dapat diasumsikan bahwa sumber
bunyi dan detector langsung mendekat atau menjauh satu dengan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud efek doppler?

1.2.2 Apa rumus dari efek doppler?

1.2.3 Bagaimana aplikasi efek doppler dalam sehari – hari ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui yang dimaksud efek doppler.

1.3.2 Mengetahui rumus efek doppler.

1.3.3 Mengetahui aplikasi efek doppler dalam sehari – hari.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Efek Doppler

Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang suatu


gelombang pada seorang penerima yang sedang bergerak relative terhadap sumber
gelombang. Efek Doppler dinamakan berdasarkan seorang ilmuwan Austria,
Christian Doppler, yang pertama kali menjelaskan fenomena tersebut pada tahun
1842. Efek Doppler dapat ditemukan pada segala jenis gelombang, seperti
gelombang air, gelombang suara, gelombang cahaya, dan lain-lain.

Efek Doppler adalah sesuatu yang terjadi ketika sesuatu yang


memancarkan suara atau cahaya bergera krelatif terhadap pengamat. Obyek,
pengamat, atau keduanya dapat bergerak, menyebabkan perubahan jelas dalam
frekuensi panjang gelombang yang dipancarkan oleh objek. Efek Doppler
menjelaskan mengapa klakson mobil sopir keras yang muncul ketika berubah
frekuensi karena ia diperbesar dengan kecendrungan di atasnya, dan pemahaman
tentang Efek Doppler dapat membantu para ilmuwan membuat berbagai
pengamatan tentang dunia di sekita rmereka.

Efek ini diusulkan dan dijelaskan oleh Christian Doppler pada tahun 1842.
Seperti yang sering terjadi, yang pertama di tempat kejadian harus bernama efek,
sehingga fenomena ini sekarang dikenal sebagai “Efek Doppler.” Banyak orang
yang akrab dengan konsep dasar, bahkan jika mereka tidak begitu mengerti cara
kerjanya. Versi pendek dari cerita ini adalah bahwa ketika sebuah objek
mendekati pengamat, panjang gelombang yang dikompresi, menyebabkan
frekuensi meningkat, dan ketika objek bergerak menjauh, panjang gelombang
menyebar, menyebabkan penurunan nilai frekuensi.

Ketika sebuah benda mendekati pengamat, frekuensi panjang gelombang


tampak meningkat, dalam fenomena yang dikenal sebagai blues hifting. Ketika
objek bergerak menjauh dari pengamat, frekuensi tampaknya menurun dari
perspektif pengamat, dalam situasi yang dikenal sebagai red shifting. Contoh lain
yang umum digunakan untuk menggambarkan Efek Doppler adalah sirene
kendaraan darurat. Pada saat memasuki kendaraan, lapangan sirene tampaknya
berubah, menyebabkan sirine dengar lebih tinggi, dan ketika itu bergerak
menjauh, sirene mulai terdengar lebih rendah.

Ini efek yang menarik tidak hanya menarik untuk mengetahui.


Pengetahuan tentang Efek Doppler dapat memungkinkan orang untuk
menggunakannya untuk tujuan melakukan pengukuran. Menyadari perubahan
frekuensi yang disebabkan oleh Efek Doppler, misalnya, dapat memungkinkan
para astronom untuk menentukan seberapa jauh bintang - bintang, dan apakah
mereka tumbuh lebih dekat atau lebih jauh relative terhadap Bumi. Kemampuan
untuk memetakan bintang – bintang dengan Efek Doppler telah memungkinkan
para astronom untuk mengusulkan sejumlah teori tentang alam semesta, termasuk
gagasan bahwa alam semesta secara perlahan berkembang.

Dalam pengobatan, Efek Doppler digunakan dalam pencitraan medis


untuk mengumpulkan data selama studi pencitraan real time. Karena frekuensi
panjang gelombang dapat tepat diukur dan dijelaskan dengan peralatan yang tepat,
orang bisa menggunakan perubahan frekuensi itu untuk memahami bagaimana
sesuatu bekerja, jika mereka tahu persamaan yang tepat untuk digunakan untuk
memahami implikasi dari perubahan tersebut. Banyak bidang usaha lain
mengambil keuntungan dari Efek Doppler untuk mengumpulkan atau
menyebarkan informasi

2.2 Rumus Efek Doppler

Efek doppler dialami ketika ada gerak relative antara sumber bunyi dan
pengamat. Jika cepat rambat bunyi diudara saat itu adalah v, kecepatan pengamat
vp dan kecepatan sumber bunyi vs dan frekuensi yang dipancarkan sumber adalah
fs, maka secara perhitungan frekuensi yang didengar oleh pengamat adalah:
fp = frekuensipendengar (Hz)

fs = frekuensisumber (Hz)

V = kecepatanbunyi di udara (340 m/s)

Vp = kecepatanpendengar (m/s)

Vs = kecepatansumber (m/s)

Contoh soal efek doppler:

Sebuah mobil polisi dengan sirine menyala yang berfrekuensi 940 Hz bergerak
dengan kecepatan 90 km/jam mendekati seseorang yang sedang berdiri di pinggir
jalan. Jika kecepatan suara di udara sebesar 340 m/s, berapa frekuensi bunyi sirine
yang didengar oleh orang tersebut?

Pembahasan:

Diketahui bahwa vs = 90 km/jam = 25 m/s.


Karena sumber suara mendekati pendengar, maka vs (-)
Karena pendengar dalam kondisi diam, makavp = 0.
Sehingga:

2.3 Efek Doppler Tidak Dipengaruhi Oleh Angin

Rumus :
= frekuensi pengamat (receiver).

= frekuensi sumber.

= kecepatan rambat gelombang.

=kecepatan sumber gelombang relative terhadap medium; positif jika sumber


mendekati pengamat, negative jika sumber menjauhi pengamat.

= kecepatan pengamat (receiver) relative terhadap medium; positif jika


pengamat menjauhi sumber gelombang / suara, negative jika pengamat mendekati
sumber gelombang / suara.

2.4 Efek Doppler Dipengaruhi Oleh Angin

Rumus :

adalah frekuensi pengamat (reaciver).

adalah frekuensi sumber.

adalah kecepatan Rambat gelombang.

adalah kecepatan sumber gelombang relative terhadap medium;


positif jika pengamat mendekati sumber gelombang / suara,
negatif jika pengamat menjauhi sumber gelombang / suara.

adalah kecepatan pengamat (receiver) relative terhadap


medium; positif jika sumber menjauhi pengamat, negative jika
sumber mendekati pengamat.
adalah kecepatan angin; positif jika arah angin dari sumber
kependengar, negatif jika arah angin dari pendengar kesumber.

= 340 m/s.

Jika pengamat atau sumber diam, maka kecepatan 0 m/s.

2.5 Aplikasi Efek Doppler dalam Kehidupan Sehari - hari

1. Radar (Radio Detection and Ranging)


Secara umum dalam teknologi radar terdapat tiga komponen utama yaitu
antena, transmitter, dan receiver. Antena radar adalah suatu antenna reflector
berbentuk parabola yang menyebarkan energy elektromagnetik dari titik fokusnya
dan dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk parabola sebagai berkas
sempit. Antena radar merupakan dwi kutub. Input sinyal yang masuk dijabarkan
dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran unsure – unsure objek yang
tertangkap antena dan kemudian diteruskan kepusat sistem radar.
Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik melalui reflector antena agar sinyal objek yang berada pada
daerah tangkapan radar dapat dikenali. Sedangkan Receiver pada sistem radar
berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari
sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflector antena, umumnya Receiver
mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian
serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek
tersebut ke pemroses data dan sinyal serta menampilkan gambarnya di layar
monitor. Dalam kehidupan sehari – hari banyak sekali aplikasi dari radar misalnya
pada saat kita pergi kepertokoan, mal, dan supermarket.
Biasanya kita akan menemui pintu yang otomatis membuka saat ada
yang mendekat. Pada saat ada yang mendekati ke pintu, gelombang mikro
dipancarkan dan menumbuk tubuh kita kemudian gelombang mikro tersebut
dipantulkan dan diterima oleh Receiver yang dihubungkan dengan program
komputer yang secara otomatis memerintahkan pintu untuk membuka. Saat
gelombang mikro yang dipancarkan tidak lagi dipantulkan, pintu diperintahkan
untuk menutup kembali.
2. Di bidang kesehatan efek doppler digunakan untuk memonitor aliran darah
melalui pembuluh nadi utama. Gelombang ultrasonic frekuensi 5-10 MHz
diarahkan menuju ke pembuluh nadi dan suatu penerima R akan mendeteksi
sinyal hambur pantul. Freq tampak dari sinyal pantul yang diterima bergantung
pada kecepatan aliran darah. Pengukuran ini efektif utuk mendeteksi trombosis
(penyempitan pembuluh darah) karena thrombosis bisa menyebabkan perubahan
yang cukup signifikan pada aliran darah.
3. Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium.
4. Efek doppler diaplikasikan oleh ilmuan pada alat USG (Ultrasonografi),
dengan memanfaatkan gelombang pantul dan gelombang datang.
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari


sebuah sumber gelombangyang diterima oleh pengamat, jika sumber
suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar.
Persamaan Efek Doppler

fp= frekuensi pendengar (Hz

fs = frekuensi sumber (Hz)

v = kecepatan bunyi di udara (340 m/s)

vp = kecepatan pendengar(m/s)

vs = kecepatan sumber (m/s)

Aplikasi efek doppler dalam kehidupan sehari - hari yaitu pada


radar, dibidang kesehatan efek doppler digunakan utk memonitor aliran
darah melalui pembuluh nadi utama, pada alat USG (Ultrasonografi), dan lain
- lain.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, kita tahu tentang efek doppler
dan tahu penerapannya dalam kehidupan sehari - hari.
DAFTAR PUSTAKA

Ari W Aryandi. 2010. Aplikasi Radar. Diunduh dari


http://aryandi28.blogspot.com pada tanggal 25 September 2012.

Fisika. 2010. Efek Doppler. Diunduh dari http://fisika79.wordpress.com pada


tanggal 24 September 2012.

Mahmudin. 2009. Gambar Efek Doppler. Diunduh dari


http://www.fisikamahmud.blogspot.com pada tanggal 24 September 2012.

Marthen Kanginan. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII Semester 1. Jakarta:
Erlangga.

Supiyanto. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta.

Anda mungkin juga menyukai