Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN PKL

Dengan ini kami bertanda tangan telah memeriksa dan mengesahkan bahwa
Mahasiswa di bawah ini :

Nama : Elviana
NIM : 321 18 007
Program Studi : D3 Teknik Listrik
Jurusan : Teknik Elektro
Instansi : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Benar telah melaksanakan kegiatan PKL di PT. PLN (Persero) UP3 Parepare
sejak tanggal 1 Maret – 31 Maret 2021.

Makassar, Maret 2021

Mengesahkan,

Manager PT. PLN (Persero) Pejabat K3L / Pembimbing


UP3 Parepare

Ambo Tuwo, SE, Ak, MBA Ikram Saprillah Natsir


NIP : 7602002F NIP : 8908070F

i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

HALAMAN PENGESAHAN PKL

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PADA PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan

Nama : Elviana
NIM : 321 18 007
Program Studi : D3 Teknik Listrik
Jurusan : Teknik Elektro
Instansi : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Makassar, Maret 2021

Ketua Program Studi Pembimbing PKL,


D3 Teknik Listrik,

Ruslan L, S.T., M.T. Andi Wawan Indrawan, S.ST., M.Eng


NIP. 19640918 199003 1 002 NIP. 19770306 200212 1 003

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Ahmad Rizal Sultan,S.T., M.T., Ph.D


NIP. 19760921 200003 1 001

ii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

HALAMAN PENILAIAN PEMBIMBING LAPANGAN

Nama : Elviana
NIM : 321 18 007
Lokasi Praktek : PT. PLN (Persero) UP3 Parepare
Waktu Pelaksanaan PKL : 01 Maret – 31 Maret 2021

No UNSUR PENILAIAN NILAI


1 Kedisiplinan 5 4 3 2 1
2 Skill / Keahlian 5 4 3 2 1
3 Sikap & Perilaku 5 4 3 2 1
Catatan dari pembimbing (hal positif & negatif dari mahasiswa)
(Mohon diisi untuk peningkatan kemampuan mahasiswa lebih lanjut)

Keterangan :
Pembimbing Lapangan,
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Ikram Saprillah Natsir
NIP : 8908070F

iii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

HALAMAN PENILAIAN POLITEKNIK

Laporan ini merupakan salah satu syarat akhir dari praktek kerja lapangan
yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) UP3 Parepare mulai dari tanggal 01
Maret – 31 Maret 2021, guna memenuhi kurikulum pada Program Studi D3
Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Nilai yang diperoleh selama melaksanakan praktek kerja lapangan


merupakan gabungan dari nilai di tempat Praktek Kerja Lapangan serta
Pembimbing Praktek Kerja Lapangan, yang dinilai berdasarkan tingkat
kedisiplinan, kekompakan, kerajinan, penguasaan materi seminar sebagai berikut :

Nilai
Total Huruf
Nama NIM Tempat Seminar
Nilai Mutu
Kerja Kerja
Praktik Praktik
Elviana 321 18 007

Makassar, Maret 2021

Pembimbing PKL,

Andi Wawan Indrawan, S.ST., M.Eng


NIP. 19770306 200212 1 003

iv
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan. Laporan ini
dibuat dan disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan pada
Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Selain itu, penulisan laporan ini juga dijadikan bukti pertanggung jawaban
bahwa mahasiswa mengikuti dan menyelesaikan praktek kerja lapangan (PKL)
dengan baik. Selesainya penulisan dan penyusunan laporan ini tak lepas dari
bantuan dan partisipasi baik dari segi moral maupun materi dari berbagai pihak,
oleh karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Ir. Muhammad Anshar, M.Si., Ph.D. selaku Direktur
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
2. Ibu Dr. Ir. Hafsah Nirwana, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberi kesempatan
untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
3. Bapak Agussalim, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan arahan baik di
dalam maupun di luar lingkungan kampus.
4. Seluruh dosen dan karyawan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
5. Rekan-rekan kelas 3B D3 Teknik Listrik 2016 yang saling
memberikan semangat dan dukungan.
6. Bapak Hariyadi, selaku Manager PT. PLN (Persero) UP3 Makassar
Selatan yang telah memberi izin untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
7. Ibu Hilda Kamaruddin, selaku Supervisor Perencanaan PT. PLN
(Persero) UP3 Makassar Selatan.

v
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

8. Seluruh karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) UP3 Makassar


Selatan.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf kepada seluruh
pihak bilamana terdapat kesalahan penulisan yang kurang berkenan dihati.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi diri
penulis sendiri, pembaca dan khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
Program Studi D3 Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Makassar, April 2019

Penyusun

Siti Nurul Masita Rahmat

vi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN PKL........................i

HALAMAN PENGESAHAN PKL.........................................................................ii

HALAMAN PENILAIAN POLITEKNIK.............................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI..........................................................................................................vii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan........................4

1.4 Peserta Praktek Kerja Lapangan................................................................4

1.5 Metodologi Praktek Kerja Lapangan........................................................4

BAB II......................................................................................................................6

TINJAUAN PERUSAHAAN..................................................................................6

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan.......................................................................6

2.2 Visi, Misi, Motto, dan CoC Perusahaan....................................................9

2.3 Struktur Organisasi..................................................................................10

BAB III..................................................................................................................16

TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................16

3.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik.............................................................16

vii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

3.2 Inventarisasi Material..............................................................................18

3.3 Material Distribusi Utama.......................................................................19

BAB IV..................................................................................................................26

KEGIATAN PKL..................................................................................................26

4.1 Klasifikasi Kegiatan................................................................................26

4.2 Perencanaan Kegiatan.............................................................................26

4.3 Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan..............................................................27

BAB V....................................................................................................................30

PENUTUP..............................................................................................................30

5.1 Kesimpulan..............................................................................................30

5.2 Saran........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32

viii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan dan perkembangan industri di era globalisasi menuntut
untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dapat dicapai
melalui lembaga – lembaga pendidikan formal maupun informal dengan cara
peningkatan kualitas pendidikan dan sarana serta prasarana pendukung pendidikan
yang baik.

Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) sebagai salah satu Politeknik di


Indonesia selalu menyesuaikan kurikulum pendidikannya sesuai dengan
perkembangan dunia kerja yang sesungguhnya. Oleh karena itu, PNUP
diharapkan mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan mampu
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh saat mengikuti perkuliahan sebagai
pondasi dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang
terjadi pada dunia kerja.

Permasalahan yang terjadi dalam dunia kerja berbeda dengan


permasalahan saat perkuliahan. Dengan situasi tersebut, mahasiswa dituntut untuk
mengikuti dan beradapatasi dengan lingkungan pekerjaan sehingga setelah
memasuki dunia kerja telah memiliki bekal yang cukup dan siap menghadapi
pekerjaan.

Dalam usaha untuk menyesuaikan dan mengikuti perkembangan industri,


kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di instansi dinilai sebagai sarana yang
efektif untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan di dunia kerja. Oleh
karena itu mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan kegiatan PKL ini sebaik-
baiknya.

1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

Menimbang hal-hal tersebut di atas, maka kami memilih PT. PLN


(Persero) UP3 Makassar Selatan sebagai wadah serta tempat untuk melakukan
PKL.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu proses perkuliahan
yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa PNUP, Program Studi D3 Teknik
Listrik, yang merupakan kegiatan pemahaman dan pengenalan kondisi nyata di
lapangan yang harus diketahui oleh mahasiswa.

1.1.1 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah :
1) Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka
menerapkan atau membandingkan serta menganalisis teori dan
pengetahuan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan,
2) memahami secara umum kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan,
dan
3) mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja profesional,
disiplin, kreatif, dan jujur untuk meningkatkan etos kerja.

1.1.2 Manfaat
1) Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada
kegiatan yang nyata, dengan demikian akan mengetahui
perbandingan antara pengetahuan di bangku kuliah dengan
kenyataan yang ada di dunia kerja,
b. menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang
dipelajari serta tata cara bersosialisasi dengan dunia kerja yang
sarat dengan persaingan-persaingan,
c. memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan, dan
kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki,

2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

d. melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi


dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan langkah-
langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan di masa yang akan datang, dan
e. menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk
nantinya dapat terjun di lingkungan kerja.

2) Bagi Politeknik Program Studi Teknik Listrik


a. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam
menjalankan tugas,
b. memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum
yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang
terampil di bidangnya, dan
c. menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Politeknik
Negeri Ujung Pandang khususnya Program Studi D3 Teknik
Listrik kepada instansi ataupun instansi yang membutuhkan
lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Politeknik Negeri
Ujung Pandang.

3) Bagi Instansi yang bersangkutan


a. Memanfaatkan sumber daya yang potensial,
b. membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada tempat
mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan,
c. menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara
instansi dengan Politeknik dimasa yang akan datang, khususnya
mengenai rekruitmen tenaga kerja, dan
d. menjadi sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada
di Politeknik.

3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) UP3
Parepare, Jalan Veteran No.32 Ujung Sabbang, Kec. Ujung, Kota Parepare.
Dilaksanakan pada semester V, mulai tanggal 1 Maret – 31 Maret 2021, yang
disesuaikan dengan hari kerja efektif instansi. Ketentuan jam kerja bagi
mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan disesuaikan dengan jam kerja instansi.

1.4 Peserta Praktek Kerja Lapangan


Peserta dalam Praktek Kerja Lapangan ini merupakan mahasiswa semester
V (Lima) Jurusan Teknik Elektro Program Studi D3 Teknik Listrik Politeknik
Negeri Ujung Pandang yaitu:
Nama : Elviana
NIM : 321 18 007
Tempat/Tanggal Lahir: Pasaka, 19 November 1999
Alamat : BTN Asal Mula
Email : epiielviana@gmail.com

1.5 Metodologi Praktek Kerja Lapangan


Dalam mendapatkan data guna penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan di PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan, kami menggunakan
metode penulisan sebagai berikut :
1) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung jalannya proses
yang menjadi tinjauan umum penulis,
2) wawancara, yaitu untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan
melakukan wawancara langsung dengan narasumber dalam hal ini
karyawan perusahaan yang memberikan penjelasan dan data yang
berhubungan dengan objek penulisan dalam laporan ini,
3) penerapan, yaitu turut serta mengerjakan secara langsung pekerjaan di
lapangan bersama dengan karyawan, dan

4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

4) dokumentasi, yaitu mencari data-data teori maupun data-data pekerjaan


yang terkait yang telah dilakukan.

Sistematika Penulisan Laporan


Penulisan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini disusun berdasarkan
sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang berisikan tentang
penjelasan umum dari laporan ini.
BAB II : TINJAUAN PERUSAHAAN
Berisi Profil Perusahaan PT. PLN (Persero) UP3 Makassar
Selatan.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi materi yang berkaitan dengan kegiatan yang
dilakukan.
BAB IV : KEGIATAN PKL
Merupakan uraian kegiatan yang dilakukan selama
Praktek Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) UP3
Makassar Selatan.
BAB V : PENUTUP
Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

5
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT PLN (Persero) UP3 Makassar mempunyai luas wilayah kerja 5.372,4
km2, yang meliputi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep,
Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, dengan total 35 uniwet kerja, masing-
masing terdiri dari 4 Unit Rayon, 6 Unit Ranting, 15 Unit Kantor Jaga dan 11 Unit
Lisdes. Semua wilayah tersebut mendapatkan suplai tenaga listrik dari 12 Gardu
Induk tersebar yang dihubungkan dari Sistem Sulsel dengan jaringan Transmisi
150, 70 dan 30 kV. Beban puncak pada sistem Sulsel yang mencatut wilayah kerja
Cabang Makassar sebesar 222 MW.
Selain dari sistem Sulsel, PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel-Sultra Area
Makassar mensuplai masyarakat kepulauan dengan Pembangkit sendiri
(diesel/isolated) pada 11 pulau yang tersebar di Makassar, kabupaten Pangkep dan
Takalar. Pada awal tahun 2016, dengan pertimbangan beban unit dan
pengoptimalan kinerja, Area Makassar dipecah menjadi 2 unit kerja menjadi Area
Makassar Selatan dan Area Makassar Utara. Wilayah kerja Area Makassar Selatan
meliputi 6 rayon yaitu Rayon Panakkukang, Rayon Mattoanging, Rayon
Sungguminasa, Rayon Kalebajeng, Rayon Takalar dan Rayon Malino, sedangkan
Area Makassar Utara meliputi 4 rayon yaitu Rayon Karebosi, Rayon Daya, Rayon
Maros dan Rayon Pangkep.
Berikut merupakan tahun-tahun penting dalam sejarah kelistrikan pada
PLN Area Makassar.
Tahun 1914 Pengusahaan ketenagalistrikan di kota Makassar dan
sekitarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Saat itu
penyediaan tenaga listrik dikelola oleh suatu lembaga yang disebut
Electriciteit Weizen. Konon pembangkit listrik di kota Makassar yang pertama
kali terpasang yaitu sekitar tahun 1914 dengan menggunakan mesin uap yang

6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

berlokasi di pelabuhan Makassar. Sejalan dengan pertumbuhan kota yang diikuti


dengan meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik, pada tahun 1925 dibangun
Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) di tepi sungai Jeneberang daerah Pandang-
pandang, Sungguminasa. PLTU tersebut berkapasitas 2000 kW. Sejarah mencatat
bahwa PLTU Pandang-pandang Sungguminasa ini hanya mampu beroperasi
hingga tahun 1957.
Tahun 1946 dibangun Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berlokasi
di bekas lapangan sepak bola Bontoala. Kedua pembangkit listrik tersebut
yaitu PLTU Pandang-pandang, Sungguminasa dan PLTD Bontoala dikelola
oleh N.V.Nederlands Indische Gas Electriciet Maatschappy (N.V.NIGEM). Pada
tahun 1949 seluruh pengelolaannya ini dialihkan ke N.V.Ovesseese Gas dan
Electriciet Maatschappy (N.V.OGEM). Tahun 1975 menindaklanjuti momentum
Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, sebagai dampak
perkembangan politik pemerintahan Negara Kesatuan RI, pada pertengahan tahun
1975 pengusahaan ketenagalistrikan di kota Makassar dinasionalisasi.
Pengusahaan ketenagalistrikan selanjutnya diserahkan kepada Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Makassar. PLN Makassar inilah yang kita kenal dewasa ini. PLN
Makassar memiliki wilayah operasi pengusahaan terbatas hanya di kota Makassar.
Adapun di daerah-daerah di luar kota Makassar antara lain kota Majene,
Bantaeng, Bulukumba, Watampone, dan Palopo untuk pusat pembangkitannya
ditangani oleh PLN Cabang Luar Kota sedangkan pendistribusiannya
dilaksanakan oleh PT Maskapai untuk perusahaan-perusahaan Setempat
(PTMPS).
Tahun 1961 PLN pusat di Jakarta membentuk unit PLN Exploitasi IV
dengan wilayah kerja meliputi Propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
yang berkedudukan di Makassar. Dengan dikeluarkannya Surat Edaran PLN Pusat
No. 076/PST/1967 tentang klasifikasi bagi Kesatuan-kesatuan Perusahaan Listrik
Negara maka PLN Cabang Luar Kota tidak dapat dimasukkan klasifikasi dalam
organisasi sebagai Cabang. Oleh karena itu berdasarkan Surat Keputusan
Pemimpin PLN Exploitasi IV No. 001/E.VI/1986 PLN Cabang Luar Kota

7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

dibubarkan. Serentak dengan itu segala sesuatunya diserahkan dan ditangani PLN
Exploitasi VI. Dalam perkembangan selanjutnya PLN Exploitasi VI selain
membawahi beberapa unit PLTD juga membawahi unit PLN Cabang Makassar
dan PLTU Makassar yang diresmikan pada tahun 1971 oleh Presiden Soeharto.
Sementara PLN Cabang Makassar membawahi unit-unit kerja antara lain PLN
Ranting Sengkang , Watansoppeng, kendari serta unit pengusahaan pembangkit
yaitu PLTD Bontoala. Tahun 1972 Pemerintah RI mengeluarkan PP. 18 tahun
1972 tentang perusahaan Umum Listrik Negara yang mempunyai arti penting bagi
PLN Karena merupakan dasar hukum perubahan status dari Perusahaan Negara
menjadi Perusahaan Umum dan Tenaga Listrik No. 01/PRT/1973 tentang Struktur
Organisasi dan Pembagian Tugas Perusahaan Umum Listrik Negara, PLN
Exploitasi VI berubah namanya menjadi PLN Exploitasi VIII. Sebagai tindak
lanjut Peraturan Menteri tersebut, Direksi PLN mengeluarkan
SK.No.050/DIR/1973 tanggal 20 Oktober 1973 tentang Struktur Organisasi dan
Tugas-tugas Pokok Perum Listrik Negara Exploitasi VIII yang di dalamnya
terdapat unit pelaksana yaitu Sektor Tello dan Cabang Ujung Pandang.
Tahun 1990 Melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai
pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan. Dan pada tahun 1992, Pemerintah
memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis
penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan di atas maka pada bulan Juni
1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero).

Gambar 2.1 PT. PLN (Persero) Area Makassar Selatan

8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

2.2 Visi, Misi, Motto, dan CoC Perusahaan


2.1.1 Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul,
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insan.

2.1.2 Misi
1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
2) Menjalankan listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.1.3 Motto
“Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for Better Life)”.

2.1.4 Code of Conduct Perusahaan


Apa kabar semua? Luar Biasa!
Saling Percaya, Integritas, Peduli, Pembelajar
Eksekusi BPP? Down, Down, Down!
Eksekusi Revenue? Up, Up, Up!
Accident? No !
Ewako PLN? Sulselrabar Menjulang (MElayaNi, maJU, Laba, terANG)
Area Makassar Selatan? Break the Limit!

9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

2.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan cerminan dari pembagian tugas dan
wewenang setiap bagian dari organisasi yang disusun sedemikian rupa guna
mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. PLN (Persero)
UP3 Makassar Selatan dapat dilihat pada gambar 2.2.

10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

11
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

2.1.5 Manajer Area


1) Tujuan utama
Mengkoordinasikan pengelolaan pendistribusian dan penjualan
tenaga listrik dengan mengkonsolidasikan tertib administrasi tata
usaha langganan, admiistrasi keuangan, administrasi perbekalan, serta
mengelola SDM untuk menjamin tercapainya kinerja yang ditetapkan
dan menghasilkan keuntungan serta citra PLN yang lebih baik.
2) Tanggung jawab utama
a. Mengkoordinasikan program kinerja dan anggaran sebagai
pedoman kerja untuk mencapai kinerja unit.
b. Mengoptimalkan PRK unit sebagai bahan penyusunan RKAP
unutk menetapkan arah pencapaian target kinerja.
c. Mengkoordinasikan tugas untuk mencapai efektifitas kerja dalam
mengelola perencanaan, distribusi, niaga dan pelayanan
pelanggan, APP serta SDM dan keuangan.
d. Mengoptimalkan SDM untuk memenuhi target dan citra
perusahaan.
e. Mengoptimalkan implementasi peraturan untuk pemberdayaan
SDM sesuai dengan kewenangannya.
f. Mengoptimalkan atas sosialisasi dan pelaksanaan pedoman
keselamatan ketenagalistrikan (K2) dan K3 untuk keselamatan
dan keamnan pegawai dalam bekerja.
g. Mengevaluasi perkiraan kebutuhan energy listrik dan pendapatan
penjualan tenaga listrik (bottom-up load forecast) untuk
merencanakan pengusahaan ketenalistrikan di unit area yang
dipimpin.
h. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi
untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik.
i. Mengevaluasi pencapaian kinerja unit asuhannya secara berkala.

12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

j. Mengkoordinasikan permasalahan hukum dilingkungan kerja area


untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan.
k. Mengevaluasi updating data (PDPJ) untuk ketertiban administrasi
pelanggan.
l. Mengkoordinasikan pengadaan barang dan jasa untuk mendukung
operasional kegiatan perusahaan.

2.1.6 Manager Bagian Jaringan


Rincian tugas Manager Bagian Jaringan PT. PLN (Persero) UP3 Makassar
Selatan adalah:
1) Menyusun program rencana kerja (PRK) untuk kegiatan operasi dan
pemeliharaan jaringan disribusi.
2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksaan operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi, PDKB, serta PLTMH.
3) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi sesuai SOP.
4) Melakukan analisis dan evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan
jaringan termaksud PDKB.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja produksi distribusi dan
pelayanan teknik.
6) Mengkoordinasikan penyusunan dan pengendalian pelaksanaan SOP
untuk setiap jenis pekerjaan distribusi guna tercapainya zero accident.

2.1.7 Manager Bagian Transaksi Energi


Rincian tugas Manager Bagian Transaksi Energi PT. PLN (Persero) UP3
Makassar Selatan adalah:
1) Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen billing.
2) Mengkoordinasi dengan AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat) terkait dengan proses billing.

13
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

3) Menyusun biaya operasional dan invertasi serta data pendukung


RKAP.
4) Memonitoring dan mengendalikan realisasi pengumuman anggaran
SKKI/SKKO.
5) Mengkoordinasikan kegiatan operasional dibagian transaksi energi.
6) Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR,
pemeliharaan APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur
transaksi.
7) Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi.
8) Melaksanaan sttelemen antar unit pelaksana dan P3B dalam
mengelola transfer price energi.
9) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan AMR.
10) Merencanaakan dan mengevaluasi manajemen APP.
11) Mengkoordinasi kegiatan wiring dan setting APP.

2.1.8 Manager Bagian Perencanaan


Bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan kerja atas pelaksanaan
kegiatan perencanaan konstruksi pembangunan proyek pembangkitan dan
jaringan, penetapan kebijakan manajemen yang strategis dalam rangka pencapaian
target kinerja proyek induk serta mendukung restrukturisasi organisasi proyek
induk.
Rincian tugas Manager Bagian Perencanaan PLN (Persero) Wilayah
Makassar Selatan adalah:
1) Menyusun rencana kerja anggaran (RKA) proyek induk tahunan.
2) Melaksanakan evaluasi kinerja serta sosialisasi penerapan dan
mengelola kegiatan proyek.
3) Merencanakan dan mengelola kegiatan pembebasan tanah dan
mengelola kegiatan soil investigation.
4) Menyiapkan AMDAL, UPL, dan RKL serta perijinan.
5) Mengelola dan membina system manajemen mutu.

14
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

6) Merumuskan standar produk/materi, serta membina penerapannya.


7) Melaksanakan perencanaan proyek yang sinergi dengan koordinasi
bersama jasa manajemen konstruksi.
8) Menetapkan laporan proyek induk.

2.1.9 Manager Bagian Pelayanan Administrasi


Rincian tugas Manager Bagian Pelayanan Administrasi PLN (Persero)
Wilayah Makassar Selatan adalah:
1) Mengevaluasi kebutuhan & penyerapan anggaran fungsi pelayanan
dan administrasi sesuai RKAP.
2) Mensupervisi dan memastikan proses bisnis pelayanan sesuai
ketentuan.
3) Menyusun strategi pengembangan pelayanan pelanggan dan
meningkatkan pendapat.
4) Memonitor pemeliharan data arsip induk langganan/ AIL.
5) Mengevaluasi surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBLT) sesuai
ketentuan yang berlaku.
6) Mengevaluasi adsministrasi pelanggan.
7) Mengevaluasi dan mengendalikan piutang pelanggan.
8) Mengeluasi data piutang pelanggan (DPP) yang akurat dan up to date.
9) Mengevaluasi proses pemutusan sementara, bongkar rampung,
piutang ragu-ragu dan usulan penghapusan piutang.

15
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik


Jaringan distribusi tenaga listrik merupakan semua bagian dari sistem
tenaga listrik yang menghubungkan sumber daya besar dengan rangkaian
pelayanan pada konsumen. Sumber daya besar adalah pusat-pusat pembangkit
listrik dengan kapasitas daya yang dihasilkan dalam satuan MW.
Pembangkit listrik ini digolongkan atas jenis-jenis tenaga yang digunakan,
seperti pembangkit yang menggunakan tenaga air, bahan minyak bumi/batu bara,
panas surya, tenaga angin dan lain-lain.
Fungsi utama dari sistem distribusi adalah untuk menyalurkan energi
listrik dari sumber daya ke pemakai atau konsumen. Tenaga listrik yang
lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengoperasikan
peralatan-peralatan tersebut adalah listrik dengan tegangan yang rendah (380/220
Volt). Sedangkan tenaga listrik yang bertegangan menengah (sistem 20 kV)
dan tegangan tinggi (sistem 150 kV) hanya dipergunakan sebagai sistem
penyaluran (distribusi dan transmisi) untuk jarak yang jauh. Hal ini
bertujuan untuk kehandalan sistem karena dapat memperkecil rugi rugi daya dan
memliki tingkat kehandalan penyaluran yang tinggi, disalurkan melalui
saluran transmisi ke berbagai wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.

16
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

(Gardu Induk)

PMT / CB

(Trafo Daya 150 kV/20 kV)

Busbar

(Trafo Distribusi 20 kV/380/220 V)


Saluran Distribusi

Konsumen
Konsumen (Kawasan Industri)
(Rumah Tangga, Petokoan)

Gambar 3.1 Jaringan Tegangan Menengah

Keterangan dari gambar:


1) Gardu induk berisikan ujung-ujung dari saluran transmisi / subtransmisi,
transformator, peralatan proteksi, peralatan kontrol dan pangkal saluran
distribusi.
2) Saluran distribusi (feeder) adalah saluran yang berfungsi untuk
menyalurkan tegangan dari gardu induk ke trafo distribusi ataupun trafo
pemakaian sendiri bagi konsumen besar.
3) Trafo distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan 20 kV dari jaringan
tegangan menengah (JTM) menjadi tegangan rendah 380/220 Volt.
Tegangan rendah inilah yang kemudian didistribusikan ke pelanggan kecil
melalui jaringan tegangan rendah (JTR) yang berupa sistem 3 phasa empat
kawat.
4) Konsumen adalah konsumen-konsumen yang menggunakan tenaga istrik
dengan level tegangan menengah (kawasan industri) dan tegangan

17
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

rendah (380/220 Volt) seperti rumah tangga, industri kecil, perkantoran,


pertokoan dan sebagainya.

3.2 Inventarisasi Material


Inventarisasi material adalah semua kegiatan dan usaha untuk
memperoleh data yang diperlukan mengenai material-material yang
dimiliki dan diurus, baik yang diadakan melalui Anggaran Belanja,
sumbangan maupun hibah untuk diadministrasikan sebagaimana mestinya
menurut ketentuan dan cara yang telah ditetapkan.
Pengadministrasian barang inventaris dilakukan menggunakan Buku
Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan
Barang Non Inventaris.
1. Buku Induk Barang Inventaris adalah buku tempat mencatat semua
material inventaris yang sudah dimiliki oleh suatu kantor atau satuan
organisasi di lingkungannya, dan sekaligus merupakan sumber informasi
yang diandalkan mengenai segala macam data yang diperlukan tentang
material-material inventaris kantor.
2. Buku Golongan Barang Inventaris adalah buku pembantu tempat
mencatat material-material inventaris menurut golongan yang telah
ditentukan, masing-masing berdasarkan klasifikasi dan kode material yang
ditentukan di dalam lingkungannya. Pengisiannya dilakukan setelah
pencatatan material tersebut kedalam Buku Induk Barang Inventaris.
3. Buku Catatan Barang Non Inventaris adalah buku tempat mencatat
semua material non inventaris yang dimiliki oleh suatu kantor.
Material-material tidak habis pakai dicatat dalam buku Induk dan
Golongan barang inventaris, sedangkan material-material habis pakai
dicatat dalam Buku Catatan Barang Non inventaris.

18
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

3.3 Material Distribusi Utama


A. Penghantar
Dalam penggunaan penghantar di sistem jaringan percabangan
sutm berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari suatu bagian
keinstalasi atau bagian yang lain. Dalam pemilihan kabel pengantar harus
memiliki beberapa sifat-sifat sebagai berikut :
1. memiliki daya hantar yang tinggi,
2. memiliki kekuatan tarik yang tinggi,
3. memiliki berat jenis yang rendah,
4. memiliki fleksibilitas yang tinggi,
5. tidak cepat rapuh, dan
6. memiliki harga yang murah.
Bahan penghantar yang paling populer digunakan adalah tembaga
(copper) dan alumunium. Tembaga mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan kawat penghantar alumunium karena konduktifitas
dan kuat tariknya lebih tinggi. Tetapi kelemahannya ialah, untuk besar
tahanan yang sama, tembaga lebih berat daripada alumunium, dan juga
lebih mahal. Oleh karena itu kawat penghantar alumunium telah
menggantikan kedudukan tembaga.Untuk memperbesar kuat tarik dari
kawat alumunium digunakan campuran alumunium (alumunium alloy).
Oleh karena itu ada beberapa macam jenis konduktor, yaitu :
1) AAC (All Alumunium Conductor) Kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari alumunium.
2) AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) merupakan kawat penghantar
yang terbuat dari campuran alumunium, magnesium dan silikon. Kawat
jenis ini memiliki konstruksi yang kuat, anti karat dan untuk penggunaan
yang sangat lama. Kawat ini juga baik digunakan sebagai penangkal
petir,ACSR (All Conductor Steel Reinforced) Kawat penghantar
alumunium berinti kawat baja.

19
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

3) ACSR (All Conductor Steel Reinforced) merupakan kawat penghantar


alumunium berinti kawat baja, banyak digunakan untuk saluran transmisi
tegangan tinggi, yang mana kabel ini biasanya melintang tanpa isolasi
diantar dua tiang distribusi. Sangat cocok digunakan pada saluran arus dan
tegangan yang tinggi, dan
4) ACAR (All Conductor Alloy Reinforced) merupakan jenis kawat
penghantar yang dimana fungsi dari kawat ini hamper sama dengan kawat
ACSR hanya saja kawat ini lebih baik karena bahan kawatnya yang
diperkuat dengan logam campuran sehingga menghasilkan kawat yang
kokoh dan kuat.

Gambar 3.2 Penghantar


B. Tiang
Tiang listrik merupakan salah satu komponen utama dari
konstruksi jaringan distribusi dengan saluran udara. Pada jaringan
distribusi tiang yang biasa digunakan adalah tiang besi atau tiang beton.
Tiang listrik harus kuat karena selain digunakan untuk menopang hantaran
listrik juga digunakan untuk meletakan peralatan-peralatan pendukung
jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah. Penggunaan tiang
listrik disesuaikan dengan kondisi lapangan. Tiang listrik yang dipakai
dalam distribusi tenaga listrik harus memiliki sifat-sifat antara lain :
1. kekuatan mekanik yang tinggi,
2. perawatan yang mudah, dan
3. mudah dalam pemasangan konduktor saluran dan perlengkapannya.

20
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

Gambar 3.3 Tiang Distribusi


C. Isolator
Isolator alat tempat menompang kawat penghantar jaringan pada
tiang-tiang listrik yang digunakan untuk memisahkan secara elektris dua
buah kawat atau lebih agar tidak terjadi kebocoran arus (leakage current)
atau loncatan bunga api (flash over) sehingga mengakibatkan terjadinya
kerusakan pada sistem jaringan tenaga listrik. Langkah yang perlu diambil
untuk menghindarkan terjadinya kerusakan terhadap peralatan listrik
akibat tegangan lebih dan loncatan bunga api, ialah dengan menentukan
pemakaian isolator berdasarkan kekuatan daya isolasi (dielectric strenght)
dan kekuatan mekanis (mechanis strenght) bahan-bahan isolator yang
dipakai. Karena sifat suatu isolator di tentukan oleh bahan yang digunakan.
Kemampuan suatu bahan untuk mengisolir atau menahan tegangan yang
mengenainya tanpa menjadikan cacat atau rusak tergantung pada kekuatan
dielektriknya. Fungsi utama isolator adalah :
1. untuk penyekat / mengisolasi penghantar dengan tanah dan antara
penghantar dengan penghantar,
2. untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat penghantar dan
/ atau gaya tarik penghantar, dan
3. untuk menjaga agar jarak antar penghantar tetap (tidak berubah).
4. Isolator pada umumnya terbagi menjadi dua jenis yaitu :

21
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

5. isolator jenis pasak (pin type insulator), digunakan pada tiang-tiang lurus
(tangent pole) dan tiang sudur (angle pole) untuk sudut 5° sampai 30°.
Isolator jenis pasak ini banyak digunakan pada tiang-tiang lurus (tangent
pole) dengan kekuatan tarikan sudut (angle tensile strenght) hingga 10°.
Kawat penghantar jaringan diletakkan di bagian atas untuk posisi jaringan
lurus, sedangkan untuk jaringan dengan sudut di bawah 10° kawat
penghantarnya diikatkan pada bagian samping agar dapat memikul tarikan
kawat., dan
6. isolator jenis gantung (suspension type insulator), digunakan pada tiang-
tiang sudur (angle pole) untuk sudut 30° sampai 90°, tiang belokan tajam,
dan tiang ujung (deadend pole). Isolator jenis clevis lebih banyak
digunakan karena lebih kokoh dan kuat dalam penggandengannya, serta
tidak ada kemungkinan lepas dari gandengannya, karena pada ujungnya
digunakan mur baut untuk mengikatnya.

(a) (b)

Gambar 3.4 (a) Isolator Tumpu (b) Isolator Tarik


(sumber : daman48.files.wordpress.com)
D. Konektor
Konektor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyambung
kawat penghantar. Jenis konektor yang digunakan ada beberapa macam
yaitu :
1. Joint Sleeve Connector (Sambungan Lurus)
Joint sleeve adalah jenis konektor yang digunakan untuk
sambungan penghantar pada posisi lurus.

22
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

2. Tap Connector (Sambungan Percabangan)


Tap connector adalah jenis konektor yang digunakan untuk
sambungan penghantar pada titik pencabangan.
3. Live Line Connector (Sambungan Sementara yang bisa dibuka
pasang)
Live Line connector adalah jenis konektor yang digunakan
untuk pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB).
E. Transformator
Dalam kehidupan sehari-hari, transformator digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan sesuai kebutuhan, mulai dari pusat
pembangkit tenaga listrik, gardu induk, gardu distribusi hingga sampai
kepada industri, perkantoran, pusat perbelanjaan dan rumah tinggal.

Syarifuddin dan Nirwan A. Noor (2012:52) menyatakan bahwa,


“Transformator (trafo) adalah suatu peralatan listrik statis yang dapat
memindahkan atau mentransformasikan daya listrik dari suatu jaringan atau
rangkaian ke jaringan atau rangkaian lainnya melalui suatu medium medan
magnit pada frekuensi yang sama.”

Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik


maupun elektronika. Dalam bidang tenaga listrik, transformator berfungsi
mengubah level tegangan, yakni menaikkan atau menurunkan tegangan
sehingga memungkinkan pemilihan tegangan yang sesuai dan ekonomis
untuk setiap keperluan misalnya kebutuhan tegangan tinggi dalam pengiriman
daya listrik jarak jauh. Dalam bidang elektronika transformator digunakan
antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk
memisahkan satu rangkaian dari rangkaian yang lain, dan untuk menghambat
arus searah sambil tetap melewatkan arus bolak balik antara rangkaian.
“Dalam bidang tenaga listrik, pemakaian transformator dibagi menjadi:”
(Syarifuddin, Nirwan A.Noor, 2012:52)
1) Transformator daya atau transformator penaik tegangan (step-up) yang
digunakan di pusat-pusat pembangkit,

23
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

2) Transformator distribusi atau transformator penurun tegangan (step-down)


yang digunakan di gardu induk dan distribusi,
3) Transformator pengukuran yang terdiri dari transformator tegangan dan
transformator arus, digunakan untuk menurunkan tegangan dan arus untuk
keperluan pengukuran.

Gambar 3.5 Jenis – Jenis Transformator

(Sumber: teknikelektronika.com)

F. Fuse Cut Out (FCO)


Fuse cut out sendiri meupakan suatu alat pengaman yang
melindungi jaringan terhadap arus beban lebih (over load current) dan
yang mengalir melebihi dari batas maksimum. Konstruksi dari fuse cut out
ini jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan pemutus beban (circuit
breaker) yang terdapat pada gardu induk (sub-station). Akan tetapi fuse
cut out ini memiliki kemampuan yang sama dengan pemutus beban tadi.
Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran tiga fasa, maka
dibutuhkan fuse cut out sebanyak tiga buah untuk saluran tiga fasa. Selain
itu Fuse cut out juga merupakan pengaman lebur yang ditempatkan pada
sisi TM yang gunanya untuk mengamankan jaringan TM dan peralatan
kearah GI terhadap hubungan singkat di trafo, atau sisi TM sebelum trafo
tetapi sesudah cut out. Untuk menentukan besarnya cut out yang harus

24
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

dipasang, maka harus diketahui arus nominal trafo pada sisi TM,
sedangkan besarnya cut out harus lebih besar dari arus nominal trafo sisi
TM.

Gambar 3.6 Fuse Cut Out

G. Lightning Arrester (LA)


LA adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan dan
peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi karena
sambaran petir (flash over) dan karena surja hubung (switching surge) di
suatu jaringan. Dengan cara membatasi surja tegangan lebih yang datang
dan mengalirkannya ketanah.

Gambar 3.6 Lightning Arrester

25
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

BAB IV
KEGIATAN PKL

Salah satu kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja lapangan di PT.
PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan adalah Inventarisasi Material Distribusi di
setiap 6 ULP, meliputi: ULP Panakkukang, ULP Mattoanging, ULP Takalar, ULP
Kalebajeng, ULP Sungguminasa, ULP Malino, dan Gudang utama UP3 Makassar
Selatan.

4.1 Klasifikasi Kegiatan


Inventarisasi material distribusi ini dilaksanakan untuk mengecek material
distribusi yang masih tersedia dan membandingkan jumlah fisik dan jumlah yang
ada di buku inventaris material. Kegiatan ini juga dilakukan agar
pengadministrasian material bisa lebih teratur.

4.2 Perencanaan Kegiatan


Kegiatan Inventarisasi material distribusi dilaksanakan berdasarkan buku
inventaris material PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan (dalam hal ini staf
perencanaan, jaringan, dan administrasi). Berikut adalah material-material yang
ingin dicek pada tiap ULP dan gudang utama UP3 Makassar Selatan. Berikut
adalah contoh data material inventarisasi :

26
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

Gambar 4.1 Data Material Gudang UP3 Makassar Selatan

Gambar 4.2 Data Material Gudang UP3 Makassar Selatan

4.3 Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan


Pada hari pelaksanaan kegiatan, hal yang dilakukan sebelum mulai bekerja
adalah Safety Briefing. Safety briefing ini dipimpin oleh direksi pekerjaan dalam
hal ini Asman Jaringan atau Kepala Gudang Material. Hal-hal yang disampaikan
antara lain tujuan dasar pekerjaan yang ingin dicapai, lokasi-lokasi dan durasi
mulai s.d selesainya pekerjaan, dan pembagian pekerjaan.

Gambar 4.3 Safety Briefing

Setelah melaksanakan safety briefing, maka setiap tim pelaksana bersama


pengawasnya menyebar ke lokasi pekerjaannya masing-masing, dan menunggu

27
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

instruksi untuk mulai bekerja. Sesuai dengan daftar material yang telah diberikan,
maka pelaksana langsung mengecek dan menghitung secara manual material-
material yang ada di daftar. Apabila ada fisik material yang ada digudang, tapi
tidak ada di daftar inventaris, maka material itu akan ditampung dan di rekap.
Setiap ULP memiliki data material yang berbeda-beda. Tergantung pada material
yang sudah diinventariskan dari kantor.

Gambar 4.4 Inventarisasi Material di Gudang UP3 Makassar Selatan

Gambar 4.5 Inventarisasi Trafo di Gudang Sungguminasa

Setelah melaksanakan kegiatan Inventarisasi Trafo dan Material Distribusi,


selanjutnya pelaksana inventarisasi melapor ke bagian keuangan dan administrasi

28
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

untuk di rekap, agar meminimalisirkan pemborosan material dari UP3 Makassar


Selatan.

Berikut adalah contoh rekapan data hasil inventarisasi trafo distribusi:

Gambar 4.6 Contoh Hasil Data Inventarisasi Trafo Distribusi

29
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktek kerja lapangan yang penulis
laksanakan di PT PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan adalah sebagai berikut:
1) Inventarisasi Material Distribusi adalah salah satu
kegiatan dari PT PLN (Persero) dengan jumlah tenaga kerja yang
melibatkan banyak tim agar inventarisasi dapat terlaksana dengan baik.
Dan kegiatan ini juga membuat kerjasama yang baik tiap tim.
2) Tujuan Inventarisasi Material yaitu untuk mengecek
sisa material yang ada di buku inventaris material, meminimalisirkan
pemborosan material yang bisa terjadi, dan mengoptimalkan administrasi
inventaris material kantor.
3) Kegiatan Inventarisasi Material Distribusi
dilaksanakan tiap ULP yang ada di UP3 Makassar Selatan dan Gudang
Utama UP3 Makassar Selatan.

5.2 Saran
Adapun saran dari penulis setelah melakukan Kerja Praktek Lapangan di
PT PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan sebagai berikut:
1) Sebaiknya Inventarisasi Material Distribusi dilaksanakan setiap
sebulan/2bulan sekali agar jumlah material bisa selalu terupdate dan
mengurangi adanya selisih material antara SAP dan fisik material.
2) Sebaiknya pihak PT PLN (Persero) UP3 Makassar Selatan membuat
aplikasi yang mampu mengupdate jumlah material yang berada pada setiap

30
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

ULP sehingga tenaga dan waktu yang digunakan untuk inventarisasi dapat
diminimalisir atau bahkan dialihkan ke kegiatan yang lain.

31
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UP3 PAREPARE

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Muhammad. 2018. Pemeliharaan Terpadu Tuntas Pada PT PLN (Persero)


Wilayah Sulselrabar Area Makassar Selatan. Laporan Kerja Praktek. Teknik
Elektro. Makassar : Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Suswanto, Daman. 2009. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Untuk Mahasiswa


Teknik Elektro. Edisi 1. Padang : Universitas Negeri Padang.

32

Anda mungkin juga menyukai