Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


PT. PLN (Persero) UlP DAYA

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN PKL

Dengan ini kami bertanda tangan telah memeriksa dan mengesahkan bahwa
Mahasiswa di bawah ini :

Nama : Alexander William Suling


NIM : 321 16 057
Program Studi : D3 Teknik Listrik
Jurusan : Teknik Elektro
Instansi : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Benar telah melaksanakan kegiatan PKL di PT. PLN (Persero) ULP Daya sejak
tanggal 08 Januari - 08 April 2019.

Makassar, April 2019


Mengesahkan,

Manager PT. PLN (Persero) Supervisor Pelayanan/Pembimbing


ULP Daya

H. Abd Muttalib I Wayan Edy Purnama Arsa


NIP : 6585090F NIP : 9114965ZY

i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

HALAMAN PENGESAHAN PKL

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PADA PT. PLN (Persero) ULP DAYA

Nama : Alexander William Suling


NIM : 321 16 057
Program Studi : D3 Teknik Listrik
Jurusan : Teknik Elektro
Instansi : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Makassar, April 2019


Ketua Program Studi Pembimbing PKL,
D3 Teknik Listrik,

Purwito, S.T., M.T. Sulhan Bone, S.ST,M.T


NIP. 19660719 199003 1 001 NIP. 19660530 199011 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Dr. Ir. Hafsah Nirwana, M.T.


NIP. 19640405 199003 2 002

ii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

HALAMAN PENILAIAN PEMBIMBING LAPANGAN

Nama : Alexander William Suling


NIM : 321 16 057
Lokasi Praktek : PT. PLN (Persero) ULP Daya
Waktu Pelaksanaan PKL : 08 Januari – 08 April 2019

No UNSUR PENILAIAN NILAI


1 Kedisiplinan 5 4 3 2 1
2 Skill / Keahlian 5 4 3 2 1
3 Sikap & Perilaku 5 4 3 2 1
Catatan dari pembimbing (hal positif & negatif dari mahasiswa)
(Mohon diisi untuk peningkatan kemampuan mahasiswa lebih lanjut)

Keterangan :
Pembimbing Lapangan,
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
I Wayan Edy Purnama Arsa
NIP : 9114965ZY

iii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

HALAMAN PENILAIAN POLITEKNIK

Laporan ini merupakan salah satu syarat akhir dari praktek kerja lapangan
yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) ULP Daya mulai dari tanggal 08 Januari
– 08 April 2019, guna memenuhi kurikulum pada Program Studi D3 Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Nilai yang diperoleh selama melaksanakan praktek kerja lapangan merupakan


gabungan dari nilai di tempat Praktek Kerja Lapangan serta Pembimbing Praktek
Kerja Lapangan, yang dinilai berdasarkan tingkat kedisiplinan, kekompakan,
kerajinan, penguasaan materi seminar sebagai berikut :

Nilai

Tempat Seminar Total Huruf


Nama NIM
Kerja Kerja Nilai Mutu

Praktik Praktik
Alexander 321 16 057
William
Suling

Makassar, April 2019

Pembimbing PKL,

Sulhan Bone, S.ST,M.T


NIP. 19660530 199011 2 001

iv
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan


karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PKL ini
sebagai hasil dan bentuk tanggung jawab dari kegiatan PKL yang dilaksanakan
mulai tanggal 08 Januari 2019 sampai pada tanggal 08 April 2019 yang bertempat
di PT. PLN (Persero) ULP Daya.

Selama penulisan laporan PKL ini, banyak pengalaman berharga serta ilmu
yang bermanfaat yang diperoleh. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak atas bimbingan, motivasi, dan saran yang
telah diberikan kepada penulis, antara lain:
1. Bapak Ir. Muhammad Anshar, M.Si., Ph.D. selaku Direktur Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
2. Ibu Dr. Ir. Hafsah Nirwana, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberi kesempatan untuk
melakukan Praktek Kerja Lapangan.
3. Ibu Sulhan Bone, S.ST, M.T.selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan arahan baik di dalam
maupun di luar lingkungan kampus.
4. Seluruh dosen dan karyawan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
5. Rekan-rekan kelas 3C D3 Teknik Listrik 2016 yang saling memberikan
semangat dan dukungan.
6. Bapak H. Abd Muttalib, selaku Manager PT. PLN (Persero) ULP Daya yang
telah memberi izin untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
7. Bapak I Wayan Edy Purnama Arsa, selaku Supervisor Pelayanan Pelanggan
dan Administrasi PT. PLN (Persero) ULP Daya.
8. Seluruh karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) ULP Daya.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung.

v
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf kepada seluruh
pihak bilamana terdapat kesalahan penulisan yang kurang berkenan dihati.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi diri penulis
sendiri, pembaca dan khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi
D3 Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Makassar, April 2019


Penulis

Alexander William Suling

vi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN PKL ....................... i

HALAMAN PENGESAHAN PKL ........................................................................ ii

HALAMAN PENILAIAN POLITEKNIK ............................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 1

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ....................... 4

1.4 Peserta Praktek Kerja Lapangan ............................................................... 4

1.5 Metodologi Praktek Kerja Lapangan ....................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 6

TINJAUAN PERUSAHAAN ................................................................................. 6

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................................... 6

2.2 Visi, Misi, Motto, dan CoC Perusahaan ................................................... 7

2.3 Struktur Organisasi ................................................................................... 8

BAB III ................................................................................................................. 11

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 11

3.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik ............. Error! Bookmark not defined.

3.2 Inventarisasi Material .............................. Error! Bookmark not defined.

3.3 Material Distribusi Utama ....................... Error! Bookmark not defined.

vii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

BAB IV ................................................................................................................. 15

KEGIATAN PKL ................................................................................................. 16

4.1 Klasifikasi Kegiatan ............................................................................... 16

4.2 Perencanaan Kegiatan ............................. Error! Bookmark not defined.

4.3 Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan ............................................................. 22

BAB V................................................................................................................... 23

PENUTUP ............................................................................................................. 38

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 38

5.2 Saran ....................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

viii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik adalah komponen terpenting dalam kehidupan manusia modern,
hampir semua aktivitas manusia membutuhkan listrik sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa listrik merupakan nyawa bagi kehidupan manusia saat ini.
Berdasarkan kewajiban konsumen yang selanjutnya akan disebut dengan
pelanggan, pelanggan diwajibkan salah satunya untuk memanfaatkan tenaga listrik
sesuai dengan peruntukannya.

Dalam menjaga kontinuitas penyaluran daya tentu dibutuhkan suatu upaya


untuk menjaga sistem distibusi yang hal ini di lakukan oleh PT.PLN (PERSERO)
selaku penyedia listrik .Salah satu kendala yang sering dialami ialah susut. Susut
merupakan suatu bentuk kehilangan energi listrik yang berasal dari selisih sejumlah
energi listrik yang tersedia dengan sejumlah energi listrik yang terjual. Susut ini
diakibatkan oleh dua faktor yaitu faktor teknis yang berupa masalah jaringan dan
faktor non teknis. Faktor non teknis ini terjadi ketika ada pelanggan yang
melakukan pelanggaran pemakaian tenaga listrik, oleh karenanya pelaksanaan
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik sangatlah diperlukan.

P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) merupakan salah satu contoh


pelaksana kegiatan untuk mengurangi tindak pencurian dan mendapatkan kwh yang
hilang dari pencurian tersebut (losses).

Program pendidikan yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Ujung


Pandang bertujuan untuk mendukung perkembangan dan memperbaiki mutu
industri dengan menghasilkan sumber daya manusia yang terampil, berintegritas,
kompeten, dan berkualitas. Maka salah satu metode yang dilakukan untuk
memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa/i adalah merencanakan kegiatan
Magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan di PT PLN (Persero)
sehingga pengalaman kerja selama kegiatan PKL dapat diaplikasikan di dunia

1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

industri secara nyata dan menjadi tenaga kerja yang ahli nantinya. Dalam hal ini,
Penulis melakukan kegiatan PKL di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan
(ULP) Daya.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu proses perkuliahan
yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa PNUP, Program Studi D3 Teknik
Listrik, yang merupakan kegiatan pemahaman dan pengenalan kondisi nyata di
lapangan yang harus diketahui oleh mahasiswa.

1.1.1 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah :
1) Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka
menerapkan atau membandingkan serta menganalisis teori dan
pengetahuan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan,
2) memahami secara umum kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan,
3) mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja profesional, disiplin,
kreatif, dan jujur untuk meningkatkan etos kerja
1.1.2 Manfaat
1) Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada
kegiatan yang nyata, dengan demikian akan mengetahui
perbandingan antara pengetahuan di bangku kuliah dengan
kenyataan yang ada di dunia kerja,
b. menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang
dipelajari serta tata cara bersosialisasi dengan dunia kerja yang
sarat dengan persaingan-persaingan,
c. memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan, dan
kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki,
d. melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan
kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan langkah-langkah

2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di


masa yang akan datang, dan
e. menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk
nantinya dapat terjun di lingkungan kerja.

2) Bagi Politeknik Program Studi Teknik Listrik


a. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam
menjalankan tugas,
b. memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum
yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang
terampil di bidangnya, dan
c. menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Politeknik Negeri
Ujung Pandang khususnya Program Studi D3 Teknik Listrik
kepada instansi ataupun instansi yang membutuhkan lulusan atau
tenaga kerja yang dihasilkan oleh Politeknik Negeri Ujung
Pandang.

3) Bagi Instansi yang bersangkutan


a. Memanfaatkan sumber daya yang potensial,
b. membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada tempat
mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan,
c. menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara
instansi dengan Politeknik dimasa yang akan datang, khususnya
mengenai rekruitmen tenaga kerja, dan

d. menjadi sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada


di Politeknik.

3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) ULP DAYA,


Jl. Batara Bira No. 3 Makassar. Dilaksanakan pada semester VI, mulai tanggal 08
Januari – 08 April 2019, yang disesuaikan dengan hari kerja efektif instansi.
Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan disesuaikan
dengan jam kerja instansi.

1.4 Peserta Praktek Kerja Lapangan


Peserta dalam Praktek Kerja Lapangan ini merupakan mahasiswa semester
VI (Enam) Jurusan Teknik Elektro Program Studi D3 Teknik Listrik Politeknik
Negeri Ujung Pandang yaitu:
Nama : Alexander William Suling
NIM : 321 16 057
Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 14 Januari 1999
Alamat : BTN AL B8 no 19
Email : alexandersuling14@gmail.com

1.5 Metodologi Praktek Kerja Lapangan


Dalam mendapatkan data guna penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan di PT. PLN (Persero) ULP Daya, kami menggunakan metode penulisan
sebagai berikut :
1) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung jalannya proses
yang menjadi tinjauan umum penulis,
2) wawancara, yaitu untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan
melakukan wawancara langsung dengan narasumber dalam hal ini
karyawan perusahaan yang memberikan penjelasan dan data yang
berhubungan dengan objek penulisan dalam laporan ini,
3) penerapan, yaitu turut serta mengerjakan secara langsung pekerjaan di
lapangan bersama dengan karyawan, dan

4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

4) dokumentasi, yaitu mencari data-data teori maupun data-data pekerjaan


yang terkait yang telah dilakukan.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan


Penulisan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini disusun berdasarkan
sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang berisikan tentang penjelasan
umum dari laporan ini.
BAB II : TINJAUAN PERUSAHAAN
Membahas sejarah singkat, visi, misi, dan motto dari PT.
PLN (Persero) Sistem Sulselrabar secara umum, struktur
organisasi, dan tugas pokok PT. PLN (Persero) ULP Daya.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi materi yang berkaitan dengan kegiatan yang
dilakukan.
BAB IV : KEGIATAN PKL
Merupakan uraian kegiatan yang dilakukan selama Praktek
Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) ULP Daya.
BAB V : PENUTUP
Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

5
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)


Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad 19, yakni pada
zaman pemerintahan Hindia Belanda. Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang
pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

Pada tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan


Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara
Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir
Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi
Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat
berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-
perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan


Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Dan pada tanggal 1 Januari 1961,
Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas, dan kokas yang
dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik
milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status


Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan
kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk

6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih
dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai
PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

2.2 Visi, Misi, Motto, dan CoC PT. PLN (Persero)


2.2.1 Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul,
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insan.

2.2.2 Misi
1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
2) Menjalankan listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2.3 Motto
“Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for Better Life)”.

2.2.4 Code of Conduct Perusahaan


Apa kabar semua? Luar Biasa!
Saling Percaya, Integritas, Peduli, Pembelajar
Eksekusi BPP? Down, Down, Down!
Eksekusi Revenue? Up, Up, Up!
Accident? No !
Ewako PLN? Sulselrabar Menjulang (MElayaNi, maJU, Laba, terANG)
ULP Daya? Juara Juara Juara!

7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

2.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan cerminan dari pembagian tugas dan
wewenang setiap bagian dari organisasi yang disusun sedemikian rupa guna
mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. PLN (Persero)
ULP Daya dapat dilihat pada gambar 2.1.

MANAGER ULP DAYA


H ABD MUTTALIB

SPV DISTRIBUSI SPV PAD SPV TE


AYANAN
RIZKY SUHENDRA I WAYAN EDY P FAKHRUDIN A

ASMAN ALAMSYAH YUSTINA MALLUN SUTISNA

RANGGI PANDIN M HASYIM S AGUSSALIM

RYAN HARYANTO AZWAR D MUH YUSRAN

MUHAMMAD SALEH IRWAN RIDWAN MUH AMAR M

MUH DHAM AGUS RIANTO W RAMLI

PT. BIG DINA NURJANNAH RISWAN AHMAD

PT. KCA PT. ISS

Gambar 2.1 Struktur organisasi Area Makassar Utara ULP Daya

8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

2.3.1 Manajer
Membina, merumuskan, menyusun, mengarahkan kebijakan teknis
dan administrasi pada bagian-bagian yang terkait berdasarkan program
kerja dan target untuk menunjang pencapaian sasaran perusahaan
2.3.2 Supervisor Distribusi
Melaksanakan koordinasi dan pengendalian pendistribusian energi
listrik secara terus menerus dan pencapaian target kinerja SAIDI/SAIFI
serta energi tak tersalur. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan
pemeliharaan jaringan distribusi serta perbaikan gangguan jaringan agar
keandalan sistem pendistribusian tenaga listrik tetap terjaga.
2.3.3 Supervisor Pelayanan Dan Administrasi
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan aktivitas yang terkait dengan pelayanan,
keuangan dan administrasi sehingga sistem pengelolaan anggaran dan
keuangan dapat terselenggara secara tertib dan kredibel serta meningkatkan
kinerja pemasaran dan penjualan. Mengatur dan mengarahkan kegiatan di
bidang perbekalan/logistik yang meliputi rencana persediaan dan
pengadaan barang, peralatan perbekalan/logistik berdasarkan kebutuhan.
2.3.4 Supervisor Transaksi Energi
Mengawasi, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan
pembacaan meter, Rute Baca Meter, pemeliharaan APP serta perbaikannya
dalam rangka mengamankan pendapatan perusahaan dan menjaga
keandalan sistem pengukuran.

2.4. Proses Bisnis Unit


Proses bisnis PT PLN (Persero) Rayon Daya adalah berkaitan dengan proses
pendistribusian aliran listrik kepada pelanggan. Proses penerimaan calon pelanggan
menjadi pelanggan dan pengelolaan diatur berdasarkan aturan fungsi Tata Usaha
Langganan (TUL). Fungsi TUL mempunyai 6 (enam) fungsi yang saling berkaitan
yaitu :

9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

1. Fungsi Pelayanan Pelanggan


2. Fungsi Pembacaan Meter
3. Fungsi Pembuatan Rekening Listrik
4. Fungsi Pembukuan Pelanggan
5. Fungsi Penagihan

Selain pengelolaan pelanggan, PT PLN (Persero) Rayon Daya mempunyai


kewajiban untuk menjaga keandalan suplai tenaga listrik kepada pelanggan sesuai
dengan deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP). Beberapa pekerjaan yang
berkaitan dengan proses menjaga keandalan suplai tenaga listrik kepada pelanggan
adalah :

1. Penanganan gangguan listrik,


2. Pemeliharaan jaringan listrik,
3. Pemeliharaan akurasi pembacaan alat pengukur dan pembatas (APP), dan
lain – lain.

10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sistem Distribusi


Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti PLTA,PLTU,
PLTG, PLTP, PLTGU, dan PLTD. Kemudian sebelum disalurkan ke saluran yang
disebut sebagai saluran transmisi, listrik dinaikkan tegangannya menjadi 150 KV
yang disebut saluran udara tegangan tinggi dan juga dinaikkan menjadi 500 KV
yang disebut saluran udara tegangan ekstra tinggi ..kerugian saluran transmisi
menggunakan kabel udara adalah adanya gangguan petir, kena pohon dan lain-lain.
Mendekati pusat pemakai listrik tenaga listrik, tegangan tinggi diturunkan menjadi
tegangan menengah (TM) di GI dengan menggunakan transformator penurun
tegangan (step-down transformer) misalnya GI Tello diturunkan menjadi 20 kV,
kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan
dengan beberapa penyulang. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu
distribusi (GD) mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya melalui
transfomator distribusi (distribusi transfomer) menjadi tegangan rendah, yaitu
220/380 volt dan merupakan sistem distribusi sekunder. Selanjutnya energi listrik
tegangan rendah disalurkan kepada pemakai.
Selanjutnya Energi akan disalurkan melalui konduktor atau kawat yang
ewwdinamakan sambungan rumah (SR) dan berakhir pada alat pengukur listrik
yang sekaligus merupakan titik akhir pemilik PLN seperti pada Gambar 3.1
dibawah ini

11
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Gambar 3.1 Sistem pendistribusian tenaga listrik

3.2 Alat Pembatas dan Pengukur (APP)


3.2.1 Pengertian Alat Pembatas dan Pengukur
Alat Pembatas dan Pengukur (APP) atau nama lainnya KWh Meter adalah
suatu peralatan yang dipasang pada pelanggan untuk keperluan transaksi energi
listrik atau mengukur besar pemakaian energi yang digunakan serta membatasi
daya yang digunakan sesuai daya kontraknya. Pengukuran yang dimaksud adalah
untuk menentukan besarnya pemakaian daya dan energi listrik. APP merupakan
bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab dari PLN yang bertugas membuat
rekening listrik serta mengeluarkan alat pengukur dan pembatas yang memiliki
rekening yang legal dan standar.

3.2.2 KWh Meter Analog


Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.

12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus,
piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium
dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran
piringan aluminium.
Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan
magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran
piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH
nya.

Gambar 3.2 KWH meter analog

3.2.3 Kwh meter digital

Kwh meter digital bekerja berdasarkan program yang dirancang pada


mikroprosesor yang terdapat didalam piranti kwh meter digital tersebut. Pada
prinsipnya, sebuah kwh meter digital akan mengkonversi sinyal analog tegangan
dan arus yang terukur menjadi sinyal digital atau diskrit dengan mengambil nilai-
nilai sampel (menyamplingan) dari sinyal analog tegangan dan arus secara periodic
setiap periode sampling (Ts).

13
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Gambar 3.3 KWH meter digital


3.2.4 MCB

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik


rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai
sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat
arus listrik (short circuit atau korsleting). Kegagalan fungsi dari MCB ini
berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan
api karena hubung singkat yang akhirnya bisa menimbulkan kebakaran.

Gambar 3.4 MCB

14
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Bagian dalam MCB sebenarnya lebih dominan bersifat mekanis dengan fungsi
switch mekanis dan kontak penghubung/pemutus arus listrik.

Penjelasannya dari nomor-nomor dalam gambar adalah sebagai berikut :

1. Actuator Lever atau toggle switch, digunakan sebagai Switch On-Off dari
MCB. Juga menunjukkan status dari MCB, apakah ON atau OFF.
2. Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik bekerja.
3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
4. Terminal tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
6. Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan pabrikan untuk mengatur secara
presisi arus trip dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual dipasaran
tidak memiliki fasilitas ini, karena tujuannya bukan untuk umum)
7. Solenoid. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja
bila terjadi hubung singkat arus listrik.
8. Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau
pengaliran kembali arus listrik

15
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

BAB IV
KEGIATAN PKL

Salah satu kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja lapangan di PT.
PLN (Persero) ULP Daya adalah Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

4.1 Klasifikasi Kegiatan


Sebelum berangkat ke lapangan perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut :
Persiapan Petugas P2TL terdiri dari :
o Bila dilakukan secara Rutin atau secara Struktural, maka petugasnya terdiri dari
petugas unit setempat sesuai dengan tugas pokoknya.
o Bila dianggap perlu dapat dilakukan oleh suatu TIM yang anggotanya terdiri atas
wakil-wakil unit PLN. Pembentukan TIM ini ditetapkan dengan Keputusan
Pemimpin Wilayah/Distribusi ( General Manajer) atau Kepala Cabang ( Manajer ).
o Dalam pelaksanaan P2TL, dapat mengikutsertakan Kepolisiaan Republik
Indonesia ( POLRI ) atau Penyidik Ketenagalistrikan serta apabila dianggap perlu
dapat pula mengikutsertakan instansi terkait. Penyidik sebagaimana dimaksud
dalam pasal 24 UU No 15 tahun 1985 berwenang untuk :
 Melakukan penelitian atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan
dengan tindak pidana dibidang ketenagalistrikan.
 Melakukan penelitian terhadap orang atau badan yang yang diduga
melakukan tindak pidana ketenagalistrikan.
 Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hokum
sehubungan dengan peristiwa tindak pidana dibidang ketenaga listrikan.
 Melakukan pemeriksaan ditempat-tempat tertentu yang diduga terdapat
bahan bukti dan melakukan penyitaan terhadap bahan yang dapatdijadikan
bahan bukti dalam perkara tindak pidana dibidang ke-tenagalistrikan.
 Melakukan tindakan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya , petugas P2TL harus dilengkapi dengan :


o Surat tugas dari Manajer Area PLN Unit setempat.

16
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

o Tanda pengenal dan pakaian dinas yang lengkap.


o Formulir-formulir P2TL.
o Data Sasaran P2TL yang ditentukan berdasarkan atas,
 DPM ( Data Pembaca Meter ) atau DPK ( Daftar Pemakaian kWH ). Sasaran
pelanggan ditentukan oleh besar-kecilnya jam nyala yang dibandingkan
dengan jam nyala rata-rata dari golongan tarip yang Bersangkutan. Bila jam
nyala terlalu kecil, maka patut diduga adanya pelanggaran mempengatuhi
kWH meter atau adanya penyadapan. Bila jam nyala terlalu besar, maka
patut diduga adanya pelanggaran mempengatuhi pembatas daya.
 Pemakaian kWH dari pelanggan yang cenderung menurun atau tidak stabil.
Data ini didapat pemakaian kWH beberapa bulan yang lalu.
 Hasil pengumpulan Informasi atau laporan masyarakat, petugas pencatat
meter atau pegawai PLN terhadap kelainan APP pelanggan, sambungan liar,
pencurian listrik dsb.
 Area – area tertentu , contohnya daerah pertokoan, daerah perumahan
tertentu dll.

4.2 Tata Cara (SOP)


Sesampainya dilokasi sasaran, petugas dapat memulai pemeriksaan setelah
petugas yang ditunjuk sebagai pembicara telah meminta izin dan menyam-paikan
maksud kedatangannya dengan menunjukkan Surat Tugas kepada
pelanggan/pemakai listrik/penghuni/pemilik bangunan yang bersangkutan. Dalam
melaksanakan kegiatan P2TL, dan untuk menghindari kesalahpahaman dengan
pelanggan, maka petugas harus :
 Berlaku Sopan ( tidak bersikap kasar ).
 Mengetahui adat istiadat setempat.
 Tidak mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan penghuni.
 Tidak menyampaikan besarnya tagihan susulan.
 Menunjuk salah satu petugas sebagai pembicara.

17
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Sikap dari pelanggan/penghuni rumah dapat diamati, bila yang bersangkutan


gelisah, gugup, mencoba mendekati petugas dan lain-lain, maka dimungkinkan
ditempat tersebut terdapat pelanggaran. Dalam melakukan pemeriksaan agar diikuti
oleh penghuni/pelanggan dengan maksud agar penghuni/pelanggan yang
bersangkutan menyaksikan langsung hasil dari pemeriksaan petugas P2TL,
sedangkan pembicara petugas menjelaskan ada tidaknya kelainan yang didapati.

Pemeriksaan Teknis (dengan disaksikan pelanggan atau penghuni) :


 Meminjam rekening terakhir.
 Mencatat data administrasi.
 Periksa secara visual APP pelanggan, SMP (Saluran Masuk Pelanggan),
dan SLP (Saluran Luar Pelayanan), serta raba secara merata APP
pelanggan.
 Mencatat data APP.
 Periksa penyadapan di SMP dengan cara menurunkan alat pembatas,
kemudian cek stop kontak dan saklar apakah masih ada tegangan atau
tidak.
 Periksa kapasitas pembatas dengan cara menyalakan seluruh lampu dan
alat elektronik lainnya hingga trip.

4.3 Pemeriksaan Putaran kWH meter

Dilakukan dengan membandingkan antara daya yang terukur di kWH meter


dengan daya hasil pengukuran (hasil pengukuran langsung). Dapat dihitung /
ditentukan dengan cara sebagai berikut,

a. Berdasarkan Beban dimana


P1 = Beban dari hasil pengukuran.
Pr = Beban phasa R = Ur . Ir . Cos Qr
Ps = Beban phasa S = Us . Is . Cos Qs
Pt = Beban phasa T = Ut . It . Cos Qt
P1 = Pr + Ps + Pt

18
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

PkWH (P2) = Beban berdasarkan putaran kWH meter.

𝐶𝑇
𝑁 × 3600 × 1000 × 𝐹 × ( )
𝑃𝑇
PkWH = 𝐶 ×𝑇

Dimana,
N = Jumlah putaran kWH meter
FX = Faktor kali dari CT dan PT.
C = Konsanta kWH meter.
T = Waktu yang ditempuk kWH meter dalam N putaran.
Kesalahan kWH meter ( E ) dapat dihitung,

𝑃2 − 𝑃1
E= × 100%
𝑃1

b. Berdasarkan Waktu dimana ,


t = Waktu yang ditempuh dalam N putaran kWH meter.
td = waktu dasar dari hasil pengukuran TR
𝐶𝑇
𝑁 × 3600 × 1000 × 𝐹 × ( )
𝑃𝑇
td = 𝐶 × 𝑝1

Kesalahan kWH meter ( E ) dapat dihitung,

𝑡𝑑 − 𝑡
E= × 100%
𝑡

Dari pemeriksaan tersebut diatas bila hasilnya ( - ) minus, maka perlu di-adakan
penelitian lebih lanjut karena kemungkinan yang terjadi adalah,
Adanya pelanggaran mempengaruhi kWH meter.
Mutu/kwalitas CT/PT tidak baik.
Adanya salah pengawatan.

4.4 Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Segel-Segel


Pemeriksaan segel dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat
kerusakan pada segel, kawat segel atau digunakannya segel palsu atau bahkan tidak
tersegel. Untuk memastikan kondisi segel dapat digunakan kaca pembesar dan
apabila diketemukan adanya kerusakan walaupun tanpa mempengaruhi daya atau
pemakaian kWH, sudah merupakan pelanggaran golongan KIII Kode yang terdapat

19
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

di metris segel kalau perlu dicocokkan dengan kode metris segel yang tercatat
dalam Berita Acara yang memuat mengenai Penyegelan.

4.5 Pemeriksaan Adanya Sadapan di SLTR / SLTM


Pemeriksaan adanya sadapan di SLTR / SLTM dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Secara visual.
Untuk mengetahui adanya sadapan, maka harus ditelusuri route SLTR mulai
dari titik penyambungan di tiang sampai ke APP. Bila route SLTR tersembunyi,
maka sebagai tindakan preventif perlu dirubah routenya sehingga mudah diamati.
Cara ini sukar dilakukan apabila SLTR nya menggunakan kabel tanah, untuk itu
diusahakan menghindari pemakaian kabel tanah.

Melakukan Pengukuran.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran di
SLTR dengan hasil pengukuran kabel induk dari APP di PHB pelanggan pada
kondisi semua peralatan listrik dinyalakan. Bila hasil pengukuran di SLTR lebih
besar dari pada hasil pengukuran di PHB pelanggan, maka dapat dipastikan terdapat
adanya pelanggaran. Cara ini tidak dapat dilakukan apabila sadapan dilengkapi
dengan Change Over Switch, dimana semua beban melalui Change Over Switch
sehingga dapat diatur penyambungannya baik dari APP maupun dari sadapan.

4.6 Pemeriksaan Fisik APP dan Perlengkapannya


Pemeriksaan phisik APP dan Peralatannya bertujuan untuk
mengetahuiadanya cacat phisik yang tak wajar ataupun untuk menutupi data
pengenal dari peralatan yang terpasang. Modus Operandi yang dilakukan antara
lain,
Merusak packing meter.
Melubangi tutup meter.
Merusak engsel kotak APP.

20
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Mengganti label pembatas yang terpasang.


Mengganti label CT yang terpasang.

4.7 Jenis dan Penggolongan Pelanggaran dan kelainan pada P2TL.


4.7.1 jenis pelanggaran.

Pelanggaran 1 (P1)
Pelanggaran (P1) adalah pelanggaran yang mempengaruhi batas daya tetapi
tidak mempengaruhi pengukuran energy. Berada disisi pembatas APP. Contohnya
kWh tanpa pembatas (MCB), MCB di loss watt, Menghapus tulisan daya MCB.
Pelanggaran 2 (P2)
Pelanggaran yang mempengaruhi pengukuran energi tetapi tidak
mempengaruhi batas daya. Berada disisi pengukuran APP. Contohnya membalikan
pengawatan fasa dan netral PLN, menyatukan phasa PLN dan instalasi, klem
tegangan dilepas, mengotak-atik piringan, jumper, melubangkan body terminal dan
kWh sehingga terjadi hal tersebut diatas.
Pelanggaran 3 (P3)
Gabungan dari P1 dan P2, mempengaruhi batas daya serta pengukuran
energy. Contohnya sadapan langsung dari HL, netral PLN tidak difungsikan.
Pelanggaran 4 (P4)
Pelanggaran yang dilakukan oleh non konsumen PLN (NK).

4.7.2 jenis kelainan

Kelainan 1 (K1)
Kelainan adalah bukan kesalahan pelanggan. Terjadi apabila pemakaian
tenaga listrik tidak sesuai dengan peruntukan sesuai SPJBTL pelanggan tersebut.
Contohnya kekurangan daya pada MCB, tarif rumah namun dipakai untuk
industry.
Kelainan 2 (K2)

21
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Terjadi kelainan APP dan perlengkapannya akibat kondisi alam diluar


wewenang pelanggan maupun PLN. Contohnya kWh rusak, salah pengawatan
bukan dari pelanggan, kesalahan faktor kali kWh, dan kelebihan daya pembatas.
Kelainan 3 (K3)
Terjadi kelainan APP dan perlengkapannya akibat kondisi alam diluar
wewenang pelanggan maupun PLN. Contohnya APP/kelengkapan APP serta segel
tera APP belum terpasang atau rusak karena korosi, serta sambungan levering.

4.8 Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan


Pada hari pelaksanaan kegiatan, hal yang dilakukan sebelum mulai bekerja
adalah Safety Briefing. Safety briefing ini dipimpin oleh Supervisor Transaksi
Energi. Hal-hal yang disampaikan antara lain tujuan dasar pekerjaan yang ingin
dicapai, lokasi-lokasi dan durasi mulai s.d selesainya pekerjaan, dan pembagian
pekerjaan.

Gambar 4.1 Safety Briefing


4.8.1 Jenis- jenis Penyimpangan yang di temukan
1. Golongan P1

Gambar 4.2 MCB di ubah

22
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Gambar 4.3 Pengawatan MCB diganti


2. Pelanggaran Golongan 3

Gambar 4.4 jumper di terminal 1 dan 3

23
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Gambar 4.5 pengawatan dengan jumper terminal 1 dan 3

Gambar 4.6 kabel langsung tanpa melewati KWH

24
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Gambar 4.7 Pengawatan dengan beban curian

Gambar 4.8 Pengawatan dan kondisi normal

4.8.2 Pencatatan Data Pelanggan dan APP Milik PLN


Didalam Berita Acara P2TL dicatat :
o Data Petugas PLN dan Penyidik ( POLRI atau PPNS ).
o Data pelanggan berdasarkan,
a) Data seperti yang terdapat dalam Rekening Listrik ( nama, alamat, no
kontrak, no kontrol, golongan tarip, daya dllnya ). Data yang sebenarnya (
nama, alamat, peruntukan listrik dllnya ).

25
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

o Data penghuni/penanggung jawab atas bangunan/persil yang ikut


menyaksikan pemeriksaan dalam pelaksanaan P2TL.
o Hasil P2TL.
o Proses Penyelesaiannya.
Didalam Lampiran Berita Acara P2TL dicatat,
o Tegangan tersambung.
o Gambar Sket lokasi alamat pelanggan.
o Tempat kedudukan APP.
o Data APP terpasang.
o Data Pemeriksaan ,
APP ( peralatan, Segel, Kunci, dan Kode Acuan )
Putaran Meter.
Pengukuran tegangan.
o Kondisi dan jenis SLTR.
o Hasil Pemeriksaan,
o Ada tidaknya Penyambungan Langsung.
o Penggunaan Peruntukan Tenaga Listrik.
o Ada tidaknya sambungan lain yang membahayakan keselamatan umum.
o Kesimpulan
o Tindakan Teknis yang dilakukan oleh petugas P2TL.
o Keterangan lainnya.

Contoh lampiran berita acara P2TL adalah sebagai berikut

26
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

27
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

28
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

29
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

30
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Gambar 4.9 Lampiran Berita Acara P2TL

31
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

4.8.3 Tata Cara Pengambilan Barang Bukti


Dalam pengambilan atau penyimpanan barang bukti harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Pengambilan barang bukti harus dilakukan dengan memakai Formulir .formulir
yang dipergunakan untuk itu.(dilaksanakan oleh petugas penyidik yang
sah/POLRI)
Barang-barang bukti yang boleh/dapat diambil adalah yang ada hubungannya
dengan benda yang dipakai untuk melakukan pelanggaran.
Penyimpanan barang bukti harus diperhatikan dan dihindarkan terhadap
kerusakan atau kehilangan.

Proses Pengambilan Barang bukti adalah sebagai berikut :

32
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

Gambar 4.10 Proses pengambilan Barang Bukti

33
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

4.9 Hasil P2TL

ID REALISAI NA
NO.BE TGL GOL KWH
ALA PELA TA STAND NO MA
NAMA RITA ULP P2T - DAYA POTEN RUPIA TGL KETERANGAN
MAT NGG RIF CABUT KWH AGEN PETU
ACARA L PEL SI H SPH
AN DA GAS

016.BA/1
JL BR P2TL/32
55/P2TL- 06- 08- MEMPENGARUHI BATAS DAYA
ROMAN 321309 1300 Rp 020/201
HAMSINA LAP/DY/R DAYA Mar- R1 P1 25042 - - Mar- DAN SEGEL KWH METER CACAT REGU 8
G DP LR 751829 VA 975.443 90308/0
G.08/201 19 19 PEMAKAIAN 14,11 A
9 0001
8

MEMPENGARUHI
017.BA/1 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
P2TL/32
JL BTN 55/P2TL- 08- Rp 08- DENGAN CARA SAMBUNG
MINA 321309 4400 020/201
HAMZI LAP/DY/R DAYA Mar- R2 P2 50914,9 24235 24235 35.960. Mar- LANGSUNG PADA KUMPARAN REGU 8
HASYIM 507505 VA 90308/0
PK 1/5 G.08/201 19 933 19 ARUS DI TERMINAL 1 DAN 3 DI
0002
8 DALAM KWH METER SEGEL ERA
CACAT

017.BA/1
P2TL/32 MEMPENGARUHI
55/P2TL- 08- Rp 08-
HASAN JL P 321300 020/201 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
LAP/DY/R DAYA Mar- R1 P2 900 VA 5103 4597 4597 6.571.4 Mar- R1GU 9
USMAN KMERD 842475 90308/0 DENGAN CARA MENGGANJAL
G.09/201 19 64 19
0003 POROS PIRINGAN
8

34
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

MEMPENGARUHI
018.BA/1 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
P2TL/32
55/P2TL- 12- Rp 12- DAN BATAS DAYA DENGAN
JL BTP 321309 020/201
PR T REA LAP/DY/R DAYA Mar- R1 P2 900 VA 27442 4597 4597 6.566.5 Mar- CARA SAMBUNG LANGSUNG R1GU 9
D/27 567162 90312/0
G.09/201 19 14 19 PADA KUMPARAN ARUS DI
0001
8 TERMINAL 1 DAN 3 DI DALAM
KWH METER SEGEL ERA CACAT
MEMPENGARUHI
JL 019.BA/1 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
P2TL/32
PR CITRA CITRA 55/P2TL- 13- Rp 14- DENGAN CARA SAMBUNG
321309 1300 020/201
CEMERLA CEMERL LAP/DY/R DAYA Mar- R1 P2 31325,9 7160 7160 10.670. Mar- LANGSUNG PADA KUMPARAN REGU 8
629907 VA 90314/0
NG ANG G.09/201 19 649 19 ARUS DI TERMINAL 1 DAN 3 DI
0001
L1/031 8 DALAM KWH METER SEGEL ERA
CACAT
MEMPENGARUHI
018.BA/1 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
JL P P2TL/32
YACOB 55/P2TL- 18- Rp 18- DAN BATAS DAYA DENGAN
KMERD 321300 020/201
DAUD/PE LAP/DY/R DAYA Mar- R1 P3 900 VA 04860,7 4597 4597 7.142.4 Mar- CARA SAMBUNG LANGSUNG REGU 8
K, 12 914725 90318/0
G CAB G.08/201 19 24 19 PADA KABEL SR PLN KE
RK1/G 0001
8 INSTALASI BANGUNAN TANPA
MELALUI KWH METER

MEMPENGARUHI
JL 020.BA/1
P2TL/32 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
PR KODAM 55/P2TL- 18- Rp 18-
321309 020/201 DENGAN CARA SAMBUNG
PUSKOPA SUDIAN LAP/DY/R DAYA Mar- R1 P3 450 VA 04860,7 2487 2487 1.319.0 Mar- R1GU 9
706294 90318/0 LANGSUNG PADA KABEL SR
D G D2 G.09/201 19 79 19
0002 PLN KE INSTALASI BANGUNAN
023 8
SEBELUM KWH METER

35
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

MEMPENGARUHI
PR JL 019.BA/1 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
P2TL/32
MITRA MUTIAR 55/P2TL- 21- Rp 21- DENGAN CARA SAMBUNG
321302 2200 020/201
SARI A LAP/DY/R DAYA Mar- R1T P3 - 12118 12118 19.558. Mar- SAMBUNG LANGSUNG PADA REGU 8
188269 VA 90321/0
MAKASS LESTARI G.08/201 19 739 19 KABEL SR PLN KE INSTALASI
0001
AR 05/002 8 BANGUNAN SEBELUM KWH
METER
MEMPENGARUHI
020.BA/1 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
JL P2TL/32
55/P2TL- 25- Rp 25- DENGAN CARA SAMBUNG
TAMAL 321301 1300 020/201
DRS NELI LAP/DY/R DAYA Mar- R1 P3 24061,6 7160 7160 11.559. Mar- LANGSUNG PADA KABEL SR DI REGU 8
ANREA 257670 VA 90325/0
G.08/201 19 892 19 TERMINAL OK SEBELUM KWH
RW/9 0001
8 METER DAN MENGGUNAKAN
MCB 16A
JL P
KMERD
MEMPENGARUHI
4 021.BA/1
P2TL/32 PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
KOWIL 55/P2TL- 25- Rp 25-
MARTHA 321301 2200 020/201 DENGAN CARA SAMBUNG
HAN 3 LAP/DY/R DAYA Mar- R1T P3 - 12118 12118 19.558. Mar- R1GU 9
RATTE 600874 VA 90325/0 LANGSUNG DI KABEL SR PLN
LR B9 G.09/201 19 739 19
0002 SEBELUM KWH METER DAN
039 ( 8
MENGGUNAKA KABEL NYY
T.REA
JAYA )

36
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

JL
MEMPENGARUHI
PAJJAIY
PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
ANG 022.BA/1
P2TL/32 DENGAN CARA SAMBUNG
DPN. 55/P2TL- 27- Rp 27-
AHMAD 320200 1300 020/201 LANGSUNG PADA KABEL SR DI
ALFAMI LAP/DY/R DAYA Mar- R1T P3 LPB 7160 7160 11.559. Mar- R1GU 9
ALI. SE 049019 VA 90327/0 TERMINAL OK SEBELUM KWH
DI 00 G.09/201 19 892 19
0001 METER DAN MENGGUNAKAN
PACCER 8
KONTRAKTOR DAN MCB 32A
AKKAN
SEBELUM KWH METER
G

37
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktek kerja lapangan yang penulis
laksanakan di PT PLN (Persero) ULP DAYA adalah sebagai berikut:
 Penggantian mcb tanpa sepengetahuan dari pihak pln termasuk pelanggaran
yang dapat membahayakan konsumen dan merugikan pihak pln.
 Piringan KWH meter harus bebas dari benda asing agar putaran piringan
sesuai dengan Standar yang ditentukan.
 Pengawatan yang tidak sesuai dengan standar dapat mempengaruhi
pengukuran energi.
 APP pascabayar memiliki sistem proteksi dari pencurian yang kurang baik.

5.2 Saran
Adapun saran dari penulis setelah melakukan Kerja Praktek Lapangan di PT
PLN (Persero) ULP DAYA sebagai berikut:
 PLN hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana bagi Tim P2TL agar
dapat bekerja secara optimal.
 PLN hendaknya lebih mensosialisasikan bahaya listrik akibat pencurian
listrik khususnya kepada masyarakat menengah kebawah.
 PLN hendaknya lebih menggalakkan lagi migrasi dari APP pascabayar ke
APP prabayar.
 Merencanakan pemasangan KWH meter pada gardu distribusi tiap jurusan di
tiang JTM (Jaringan Tegangan Menangah).

38
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) UlP DAYA

DAFTAR PUSTAKA

Angga Sumantri . 2013. Penertiban Pemakaian Tenaga listrik di PT.PLN. Laporan


Kerja Praktek. Teknik Elektro. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Suswanto, Daman. 2009. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Untuk Mahasiswa


Teknik Elektro. Edisi 1. Padang : Universitas Negeri Padang.

STANDARD OPERASION DAN PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN P2TL


Sesuai SK Direksi No.1486.K/DIR/2011 tentang PENERTIBAN
PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK

39

Anda mungkin juga menyukai