Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi
Oleh :
BOBY DESRIYANTO
11655103446
oleh:
BOBY DESRIYANTO
11655103446
BUDI KURNIANTO
NIP : 8509306Z
BUDA
NIP : 7704009B2
LEMHAR PENGESAHAN
PROGRAM STllDI TEKNIK ELEKTRO
oleh:
BOBY DESRIYANTO
11655103446
Koordinator KP : Pembimbing KP :
/-
~
Marhama Jelita, S.Pd., M.Sc Susi Afriani, S.T., M.T
NIP : 130 517 054 NIP: 19820414 201503 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim Riau
~·
Ewi Isma edah, S.Kom, M.Kom
NIP : 19750922 200912 2 002
ii
ANALISIS GANGGUAN ISOLATOR TERHADAP KINERJA OPERASI
ELECTROSTATIC PRECIPITATOR DI PT PLN (PERSERO)
UPK TELUK SIRIH
BOBY DESRIYANTO
NIM : 11655103446
ABSTRAK
Electrostatic Precipitator merupakan salah satu alat penangkap debu di industry/pembangkit menangkap limbah
debu atau alat untuk mengendapkan debu/partikel padat hasil pembakaran dengan menggunakan ESP jumlah
debu yang keluar dari cerobong di harapkan tidak menjadi polusi dan tidak ramah lingkungan. Pada UPK Teluk
Sirih sering terjadi gangguan pada ESP akibat dampaknya udara keluaran dari cerobong pembangkit tidak baik.
Medan listrik/arus yang besar mengakibatkan pecahnya isolator yang dilalui batang tembaga penghubung antara
Trafo rectifier ESP ke discharge electrode menggantung, pecahnya isolator bisa diakibatkan juga oleh kondisi
yang panas dan menerima beban berat sebagai tempat tumpuan discharge electrode menggantung. Sehingga
menyebabkan tidak operasinya beberapa field ESP dan menyebabkan efisiensi penangkapan abu turun, sehingga
debu yang terlewat akan semakin besar hal ini sangat mempengaruhi performa ESP. Penanggulang sementara
menggunakan kabel 6 kv sebagai pengganti Isolator dan batang tembaga penghubung discharge electrode.
Laporan ini membahas Analisis Gangguan Isolator Terhadap Kinerja Operasi Electrostatic Presipitator di PT
PLN (Persero) UPK Teluk Sirih
BOBY DESRIYANTO
NIM : 11655103446
Program Study of Electrical Engineering Faculty of Science and Technology State Islamic
University of Sultan Syarif Kasim Riau Jl. Soebrantas No. 155 Pekanbaru
ABSTRACT
Electrostatic Precipitator is one of the industrial / generator dust catchers that captures waste dust or a tool
to deposit dust / solid particles from combustion by using ESP the amount of dust coming out of the chimney
is expected not to be polluted and not environmentally friendly. At the Sirih Bay UPK there is a frequent
interference with ESP due to the impact of the output air from the generator chimney is not good. The large
electric / current field results in the breakdown of the insulator through the connecting copper rod between
the ESP rectifier transformer to the hanging electrode, the break of the insulator can also be caused by the
hot conditions and accepting heavy loads as the hanging electrode discharge. So that it does not operate
several ESP fields and causes the efficiency of catching ash down, so that the dust that is missed will be even
greater, this greatly affects the performance of ESP. Temporary counters use 6 kv cable as a substitute for
isolator and copper rod connecting discharge electrode. This report discusses Analysis of Isolator
Interference with Electrostatic Presipitator Operating Performance at PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala , berkat rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-NYA, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Analisis Gangguan Isolator Terhadap
Kinerja Operasi Electrostatic Precipitator Di PT PLN (Persero) UPK Teluk
Sirih”. Shalawat beriringan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan alam yakninya
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Laporan kerja praktek ini disusun sebagai
salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Praktek /
Proyek Mini di Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
Banyak sekali pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan kerja praktek ini,
baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga besar yang telah mendo’akan serta memberikan semangat dan
dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, S.Ag, M.Ag., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
3. Bapak Dr. H. Mas’ud Zein, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim-Riau
4. Ibu Ewi Ismaredah, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik Elekro
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek.
5. Bapak Mulyono S.T, M.T., selaku Sekretaris Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
6. Ibu Marhamah Jelita, S.Pd., M.Sc, selaku Tim Koordinator Kerja Praktik/ Proyek
Mini Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sultan syarif Kasim Riau yang telah memberikan arahan dan bimbingan untuk
kerja praktek ini.
vi
7. Ibu Susi Afriani, S.T, M.T, selaku Dosen pembimbing kerja praktek yang senantiasa
telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta
memotivasi penulis dalam melaksanakan hingga menyelesaikan laporan kerja praktek
ini.
8. Bapak Agus Firdaus Chandra, Lc, M.A, selaku Dosen pembimbing akademik yang
senantiasa memotivasi penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
9. Bapak / Ibu Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu yang telah memberikan ilmu dan motivasi dalam pelaksanaan kerja praktek
ini.
10. Bapak I Nyoman Buda selaku Manager PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih, Padang.
11. Bapak Budi Kurnianto selaku Manager Bagian Pemeliharaan PT PLN (Persero) UPK
Teluk Sirih, Padang.
12. Bapak Feriadi selaku Pembimbing lapangan yang telah memberikan ilmunya selama
kerja praktek di PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih , Padang.
13. Kakanda Saddam Husen, Kakanda Audhityo Oky K, Kakanda Dani Maulana,
Kakanda Yobi Aljeri, Kakanda Ridho Ramadhan, Kakanda Bambang Handika,
Kakanda Andika Fermana, Kakanda Soni, Kakanda Indrayuni, Kakanda Asri, dan
Bapak Asri selaku staff HAR Listrik dan Team Mekanik yang telah banyak
membantu penulis di lapangan untuk menyelesaikan kerja praktek ini.
14. Rekan-rekan (Atikah Zahrah Dwidana, Anggi Saputra, Hafizh Yulanda Sumantri,
Tiko Arjanati Putra, Firman Hidayat) yang telah membantu dalam pengerjaan laporan
kerja praktek ini.
15. Serta rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang juga turut
memberikan dorongan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan
kerja praktek ini.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih banyak terdapat
kekurangan serta kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan adanya masukan berupa kritik
maupun saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan ini.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN INSTANSI ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM STUDI..................................................... iii
ABSTRAK........................................................................................................................ iv
ABSTRAC......................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi
DAFTAR RUMUS ......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. I-1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. I-2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ I-2
1.4 Batasan Masalah ................................................................................................. I-2
BAB II SASARAN DAN MANFAAT
2.1 Sasaran .............................................................................................................. II-1
2.2 Manfaat ............................................................................................................. II-1
2.2.1 Bagi Mahasiswa ..................................................................................... II-1
2.2.2 Bagi Program Studi Teknik Elektro UIN Suska Riau ............................ II-1
2.2.3 Bagi Institusi Tempat Kerja Praktek ...................................................... II-2
BAB III PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TELUK SIRIH
3.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan .......................................................................... III-1
3.2 Visi Dan Misi Serta Motto Perusahaan ............................................................. III-2
3.3.1 Visi .......................................................................................................... III-2
3.3.2 Misi .......................................................................................................... III-2
3.3.3 Motto Perusahaan .................................................................................... III-2
3.3 Struktur Organisasi .......................................................................................... III-2
3.4 Manajemen Perusahaan .................................................................................... III-4
BAB IV DASAR TEORI
4.1 Definisi PLTU ................................................................................................... IV-1
vii
4.2 Sistem Pengoperasian PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih .............................. IV-2
4.3 Sistem Kelistrikan ............................................................................................. IV-5
4.4 Bagian-Bagian PLTU ....................................................................................... IV-5
4.4.1 Boiler ....................................................................................................... IV-5
4.4.2 Turbin ...................................................................................................... IV-7
4.4.3 Generator ................................................................................................ IV-9
4.5 Electrostatic Precipitator (ESP) ..................................................................... IV-9
4.5.1 Cara Kerja Electrostatic Precipitator (ESP) .......................................... IV-10
4.5.2 Bagian-Bagian Dari Electrostatic Precipitator ...................................... IV-11
4.6 Teori Dasar Listrik Statis ............................................................................... IV-17
BAB V LANGKAH KERJA
5.1 Pengenalan Perusahaan ..................................................................................... V-1
5.2 Survei Lapangan ................................................................................................ V-1
5.3 Studi Literatur..................................................................................................... V-1
5.4 Pengumpulan Data ............................................................................................ V-1
5.5 Penyusunan Laporan ....................................................................................... V-1
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Desain Electrostatic Precipitator ..................................................................... VI-1
6.2 Spesifikasi Electrostatic Precipitator (ESP) UPK Teluk Sirih ........................ VI-1
6.3 Cara Kerja dari Electrostatic Precipitator ........................................................ VI-2
6.4 Perhitungan Laju Debu Dan Tegangan ............................................................. VI-3
6.4.1 Parameter ESP ....................................................................................... VI-3
6.4.2 Debit Gas Buang .................................................................................. VI-5
6.4.3 Tegangan Aplikasi Pada ESP ............................................................... VI-6
6.5 Analisis Isolator ESP UPK Teluk Sirih ............................................................. VI-8
6.6 Faktor Gangguan Isolator ESP ........................................................................ VI-10
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... VII-1
7.1 Kesimpulan ...................................................................................................... VII-1
7.2 Saran ................................................................................................................ VII-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih ............................ III-4
Gambar 4.1 Siklus PLTU ................................................................................................ IV-1
Gambar 4.2 Proses Udara dan Gas Buang ....................................................................... IV-2
Gambar 4.3 Siklus Air dan Uap ...................................................................................... IV-3
Gambar 4.4 Sistem Turbin dan Generator ....................................................................... IV-4
Gambar 4.5 Sistem Air Pendingin .................................................................................. IV-4
Gambar 4.6 Water Tube Boiler ....................................................................................... IV-6
Gambar 4.7 Circulating Fluidized Bed (CFB) Boiler ..................................................... IV-7
Gambar 4.8 Turbin ......................................................................................................... IV-8
Gambar 4.9 Generator ................................................................................................... IV-10
Gambar 4.10 Electrostatic Precipitator (ESP) ............................................................... IV-11
Gambar 4.11 Transformer Rectifier (T/R) ESP ............................................................. IV-12
Gambar 4.12 Collecting Electrode (CE) ........................................................................ IV-13
Gambar 4.13 Discharge Electrode (DE) ........................................................................ IV-13
Gambar 4.14 Rappers ESP ............................................................................................. IV-14
Gambar 4.15 Hoppers ESP ............................................................................................. IV-15
Gambar 4.16 Control Power ESP................................................................................... IV-16
Gambar 4.17 Heating ESP ............................................................................................. IV-16
Gambar 4.18 Isolator ESP .............................................................................................. IV-18
Gambar 6.1 Persentase Penangkapan Debu .................................................................... VI-1
Gambar 6.2 Model Aliran Gas Buang Pembakaran Didalam ESP ................................. VI-3
Gambar 6.3 Susunan Electrostatic Precipitator (ESP) ................................................... VI-3
Gambar 6.4 Pengambilan data pengukuran di field ESP UPK Teluk Sirih ..................... VI-9
Gambar 6.5 Kerusakan pada isolator ESP UPK Teluk Sirih .......................................... VI-10
Gambar 6.6 Cover atau Tutup Insulator menggantung ................................................. VI-11
viii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 6.1 Spesifikasi Electrostatic Precipitator(ESP) UPK Teluk Sirih ........................VI-1
Tabel 6.2 Spesifikasi Model Tegangan Pada ESP ........................................................... VI-2
Tabel 6.3 Parameter Arus dan Tegangan ESP UPK Teluk Sirih ................................... VI-4
Tabel 6.4Waktu Rapping Hammer Discharge Electrode dan Collecting Plate ESP UPK
Teluk Sirih .....................................................................................................VI-4
Tabel 6.5 Hasil Perhitungan Kontrol Panel ....................................................................VI-8
Tabel 6.6 Hasil Pengukuran Insulation Tester/Megger pada field ESP ..........................VI-9
ix
DAFTAR RUMUS
Rumus Halaman
Rumus 4.1 Kuat Medan Korona .................................................................................... IV-17
Rumus 4.2 Tegangan Korona ........................................................................................ IV-18
Rumus 4.3 Tegangan Aplikasi ....................................................................................... IV-18
Rumus 6.1 Kuat Medan Korona ..................................................................................... VI-6
Rumus 6.2 Tegangan Korona ......................................................................................... VI-7
Rumus 6.3 Tegangan Aplikasi ........................................................................................ VI-7
x
BAB I
PENDAHULUAN
Dikehidupan sehari-hari listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting
pada saat ini bagi manusia. Hampir seluruh manusia yang ada di dunia ini membutuhkan listrik
yang digunakan untuk menggerakkan alat-alat yang memanfaatkan listrik sebagai sumber
tenaganya, seperti peralatan komunikasi, lampu penerangan jalan, dan peralatan rumah tangga.
Jika penggunaan energi listrik semakin meningkat, maka pasokan energi listrik yang ada akan
semakin berkurang dan akan berakibat energi listrik tersebut akan habis. Maka supaya energi
listrik tidak habis dan masyarakat bisa tetap menggunakan peralatan yang ada, ilmuan mulai
mencari dan menciptakan sumber-sumber energi listrik.
II melalui surta keputusan NO. 368.K/DIR/2008 tentang organisasi PT PLN (Persero) unit
pelaksanaan kontruksi UPK Teluk Sirih pada PT. PLN (Persero) unit induk pembangunan
pembangkitan sumatera II untuk mengkoordinir, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan
kontruksi UPK Teluk Sirih. Total daya yang mampu dihasilkan adalah 2×112 MW. Dengan
daya yang dihasilkan tersebut maka pembakaran batu bara yang digunakan juga cukup banyak,
dan akan mengakibatkan banyaknya debu yang dihasilkan dari pembakaran tersebut. UPK
Teluk Sirih merupakan salah satu alternative untuk mewujudkan sebagai pembangkit Green
Power Plant dan Plant Tour. Untuk mewujudkan sebagai pembangkit Green Power Plant dan
Plant Tour, maka alat yang paling efektif digunakan adalah ESP (Electrostatic Precipitator)
[2]. Dengan memanfaatkan ESP menjadikan polusi udara yang disebabkan oleh debu sisa
pembakaran menjadi bersih. Meskipun masih ada debu-debu yang berterbangan di sekitar
pembangkit, namun tingkat polusi telah berkurang.
ESP menangkap limbah abu atau alat untuk mengendapkan abu/partikel padat hasil
pembakaran dengan memanfaatkan prinsip elektrostatis. Prinsip kerja ESP yaitu dengan
memberi muatan negatif kepada abu-abu tersebut melalui beberapa elektroda discharge
I-1
electrode. Jika abu tersebut dilewatkan lebih lanjut ke dalam sebuah kolom yang terbuat dari
plat yang memiliki muatan lebih positif collecting electrode, maka secara alami abu tersebut
akan tertarik oleh plat-plat tersebut. Setelah abu terakumulasi pada plat tersebut, sebuah sistem
rapper khusus akan membuat abu tersebut jatuh ke bawah dan keluar dari sistem ESP. UPK
Teluk Sirih sering terjadi gangguan pada ESP akibat dari adanya penumpukan debu yang bias
mengakibatkan bias pecahnya isolator kramik. Isolator ini memiliki sifat yang diamana semua
partikel bermuatan di dalamnya terikat kuat pada molekul penyusunnya. Kedudukan partikel
bermuatan dapat bergeser sedikit akibat adanya suatu medan listrik. Maka terjadinya gangguan
pada isolator ini dapat berakibat tidak operasinya beberapa ESP yang menyebabkan efesiensi
penangkapan abu yang turun, sehingga debu yang terlewat akan semakin besar [4]. Hal ini
sangat mempengaruhi performa ESP dan berdampak pada polusi udara yang ditimbulkan.
Isolator yang sebenarnya mempunyai daya hantar yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan
daya hantar pada penghantar yang baik.
Oleh sebab itu penulis tertarik membuat laporan kerja praktek tentang “Analisis
Gangguan Isolator Terhadap Kinerja Operasi Electrostatic Precipitator di PT PLN
(Persero) UPK Teluk Sirih ”.
1. Mengetahui desain dari Electrostatic Precipitator (ESP) dan bagaimana cara kerja
dari ESP.
2. Mengetahui tegangan dan laju debu yang di hasilkan.
3. Mengetahui pengaruh pecahnya keramik isolator terhadap kinerja ESP
Dalam Kerja Praktek ini penulis membatasi masalah agar pembahasan tidak
menyimpang dan lebih efisien dari pokok pembahasan,
I-2
1. Penulis membahas tentang desain dan cara kerja ESP PT PLN (Persero) UPK Teluk
Sirih.
2. Penulis membahas tentang tegangan dan laju debu yang di hasilkan
3. Penulis akan membahas mengenai pengaruh pecahnya keramik isolator terhadap
kinerja ESP
I-3
BAB II
SASARAN DAN MANFAAT
2.1 Sasaran
II-1
4. Hasil kerja praktek ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dalam memberikan
infomasi yang berkaitan dengan Isolator ESP dalam Perpustakaan Fakultas Sains
dan Teknologi dan data ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian
selanjutnya.
2.2.3 Bagi Institusi Tempat Kerja Praktek (KP)
1. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi
khususnya UIN Suska Riau.
2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
badan usaha atau institusi yang terkait.
3. Dapat memberikan pengertian mengenai kondisi yang ada pada PT. PLN (Persero)
UPK Teluk Sirih
II-2
BAB III
PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih merupakan salah satu dari sembilan sektor
pembangkitan yang menyuplai energi listrik untuk Sumatera Bagian Selatan. Organisasi PT
PLN (Persero) UPK Teluk Sirih, didirikan berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) Nomor : 618.K/DIR/2012 pada tanggal 12 Desember 2012. PT PLN (Persero)
UPK Teluk Sirih didirikan diatas lahan dengan luas ha, yang terletak pada koordinat
Geografi: 01°04’32” LS dan 100°22’36” BT.
Kontrak No. 436.PJ/041/DIR/2008 yang ditanda tangani pada tanggal 9 Mei 2008
oleh PT. PLN (Persero) dengan Konsorsium antara PT. Rekayasa Industri dan China
National Technical Import & Export Cooperation dengan Effective Date pada tanggal 18
Oktober 2008. Amandemen kontrak No. A.01/2011 (Extention of Time) yang
ditandatangani pada tanggal 30 Desember 2011 oleh PT PLN (Persero) dengan
Konsorsium antara PT. Rekayasa Industri dan China National Technical Import & Export
Cooperation dengan Effective Date pada 18 April 2011. Nilai Kontrak dari Unit Pelaksana
Konstruksi PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih sebesar USD179,024,152.- and Rp
673,609,315,309.-, Nilai tersebut sudah termasuk ppn 10%.
Sumber dana PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih adalah Asosiasi Bank Daerah
(ASBANDA) dan China Development Bank (CDB). PT PLN (Persero) menunjuk PT PLN
Jasa Engineering yang sejak tanggal 01 Juni 2010 berganti nama menjadi PT PLN
(Persero) Pusat Enjinering Kelistrikan (PUSENLIS), untuk melaksanakan perkerjaan
pemeriksaan dan persetujuan Enjinering (design review) PT PLN (Persero) UPK Teluk
Sirih (2 x 112 MW) merujuk pada Surat Penugasan Direktur Pembangkitan dan Energi
Primer No. 00511/432/DITKIT/2007 tanggal 28 Desember 2007.
PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih (2 x 112 MW) berlokasi di desa Teluk Sirih RT
01/RW 04, Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota
Padang, Sumatera Barat, berjarak ± 30 km sebelah selatan dari Pusat Kota Padang. Saat ini
PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih menjadi salah satu pembangkit listrik terbesar di
indonesia, dimana PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih terdiri atas dua unit :
III-1
1. Unit I
Unit 1 di bangun selama 30 bulan dan selasai pada 23 0ktober 2012, unit satu
menghasilkan energi listrik sebesar 1x112 mw.
2. Unit II
Unit 2 di bangun selama 33 bulan dan selasai pada 22 januari 2013, unit 2 juga
mengahasilkan energi listrik sebesar 1x112 mw.
3.2.2 Misi
1. Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik yang efisien, andal, dan
berwawasan lingkungan.
2. Menerapkan tata kelola pembangkit kelas dunia yang didukung oleh SDM
berpengalaman dan berpengetahuan.
3. Menjadikan budaya perusahaan sebagai tuntunan di dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab.
III-2
1. Manager Bagian Enjiniring
Mempunyai tugas melakukan perencanaan dan evaluasi pengoperasian pemeliharaan
pembangkitan tenaga listrik. Manager Enjiniring dibantu oleh Para Staf Fungsional.
III-3
Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPK Teluk Sirih[10]
3.4 Manajemen Perusahaan
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar diperlukan
manajemen yang terstruktur dan terprogram, dimana sistem manajemen inilah yang
nantinya akan menentukan jalannya roda perusahaan. Sistem manajemen ditentukan oleh
pengambil keputusan atau pimpinan perusahaan, yang mana dari pimpinan inilah akhirnya
akan dilahirkan kebijaksanaan yang penting bagi erusahaan, sehingga perusahaan dapat
berjalan dengan baik.
III-4
2. Pengoperasian (Organizing)
Struktur organisasi merupakan kelengkapan yang sangat penting bagi
perusahaandimana di dalamnya tergambar tingkat tanggungjawab, wewenang dan tugas
yang jelas.
3. Penggerakan (Actuating)
Actuating adalah suatu usaha penggerakan seorang pimpinan terhadap bawahannya.
Pada PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih hal ini dilaksanakan dengan cukup baik dengan
adanya koperasi karyawan, siraman-siraman rohani berkala, darma wanita perusahaan dan
lain-lain.
4. Pengawasan (Controlling)
Controlling adalah tindakan yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin
perusahaan untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan, penyelewengan tugas
danwewenang dari yang telah ditentukan semula, sehingga dapat dicapai hasil yang baik
pula. Pada PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih pengawasan dilakukan terhadap kegiatan-
kegiatan produksi, keuangan, tugas, sistem dan prosedur hasil produksi.
3.5 Fasilitas Penunjang
1. Gedung administrasi
Gedung administrasi PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih berada di sebelah timur
unit. Gedungnya terdiri dari tiga lantai, lantai pertama digunakan untuk para pegawai ,
lantai kedua digunaan untuk para pegawai PLN dan ruanngan miting, dan lantai ketiga
digunakan untuk tempat bersantai (tempat keraokean, tempat olahraga, dll).
2. Musholla
Musholla di PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih ada satu, berada di sebelah timur
gedung administrasi. Musholla ini berfungsi dengan baik ditandai dengan adanya sholat
berjamaah minimal sholat zhuhur dan ashar.
3. Workshop
Gedung workshop di PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih berada di sebelah barat. Di
dalamnya berisi alat-alat khusus dan umum yang digunakan untuk proses perawatan pada
unit.
4. Lapangan volly/futsal
III-5
Lapangan tennis di PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih ada satu buah. Tempatnya
di sebelah barat gedung adminitrasi, yang digunakan untuk berolahraga bagi pegawai
sektor teluk sirih.
5. Tempat parkir
Tempat parkir di UPK Teluk Sirih ada dua buah yang pertama di sebelah barat post
1 yang di gunakan untuk para pekerja sektor teluk sirih sedangkan yang kedua terletak di
dekat gedung administrasi yang digunakan untuk para pegawai sektor teluk sirih.
III-6
BAB IV
DASAR TEORI
Pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada saat ini menjadi pilihan dalam
konversi tenaga dengan skala besar dari bahan bakar konvensional menjadi daya dalam
memenuhi kebutuhan permintaan beban yang besar. Bahan bakar konvensional yang
digunakan adalah batubara, minyak, gas alam, atau nuklir yang digunakan untuk
membangkitkan panas dan uap pada boiler. Uap yang dihasilkan dari pembakaran tersebut
digunakan untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan generator singkron.
Dalam menghasilkan listrik, suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
membutuhkan beberapa komponen yang dapat dilihat dari gambar.
IV-1
dinaikkan menjadi 150 kV sebelum dialirkan ke kabel SUTT (Saluran Udara Tegangan
Tinggi)
Secara umum ada lima prinsip dasar pengoperasian PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih,
yaitu :
IV-2
2. Sistem Uap dan Air
Uap yang dihasilkan boiler drum masih berupa uap basah, sedangkan uap yang
akan dialirkan ke turbin haruslah uap kering bertekanan tinggi, karena dengan tekanan
yang sedemikian tinggi jika uap mengandung air maka akan sangat membahayakan bagi
sirip-sirip turbin. Oleh karena itu untuk mendapatkan uap kering dan supaya didapat uap
yang mengandung panas yang tinggi, maka uap tersebut dipanasi terlebih dahulu sehingga
menjadi uap kering panas lanjut (super heater steam). Pemanasan dilakukan pada
sekelompok pipa-pipa super yang dipasang dibagian atas ruang bakar (furnace). Uap
kering dengan tekanan tinggi kemudian dialirkan untuk memutar turbin dengan tekanan yg
telah ditetapkan. Apabila tekanan uap hasil pembakaran dari ruang boiler terlalu tinggi,
maka tekanannya dikurangi melalui turbin by-pass.[1]
Uap yang keluar dari turbin kemudian dialirkan ke Kondenser. Air pendingin
dialirkan ke dalam pembangkit dan disirkulasikan melalui pipa-pipa di dalam kondensor,
yang digunakan untuk mendinginkan uap yang keluar dari turbin. Air pendingin yang bisa
diambil dari cooling tower akan mendinginkan uap panas sehingga berubah menjadi air
murni kembali dan disirkulasikan kembali ke Boiler untuk dipanaskan.
IV-3
3. Sistem Turbin – Generator
Listrik yang dihasilkan oleh generator mempunyai tegangan 13.800 Volt (13,8 Kv)
yang akan dinaikan tegangannya menjadi 150.000 Volt (150kV) melalui step-up
transformer sesuai dengan sistem interkoneksi di Sumatera dan dialirkan ke Gardu Induk
(substation) untuk didistribusikan. Kenaikan tegangan tersebut diperlukan untuk keperluan
pendistribusian hingga ratusan kilometer ke wilayah lain melalui jaringan transmisi.[5]
4. Sistem Air Pendingin
IV-4
Dalam sistem siklus terbuka, air pendingin dipasok secara kontinyu dari sumber tak
terbatas seperti sungai, danau atau laut yang dipompakan ke kondensor untuk akhirnya
dibuang kembali keasalnya. Dengan menggunakan pompa, air dari sumber dipompa dan
dialirkan ke kondensor dan heat exchanger kemudian dibuang ke saluran pembuangan [6].
Letak saluran masuk dan saluran pembuangan air pendingin harus dibuat terpisah
sejauh mungkin. Pemisahan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya resirkulasi air dari
sisi pembuangan mengalir ke sisi masuk. Resirkulasi akan menyebabkan penurunan
efisiensi kondensor karena temperatur air menjadi tinggi.
PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih mempunyai dua unit pembangkit dengan
kapasitas terpasang 2 x 112 MW. Sistem kelistrikan di PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih
menurut tegangan yang digunakan, yaitu :
PLTU adalah mesin pembangkit yang terdiri dari komponen utama dan instalasi
peralatan penunjang. Komponen utama PLTU terdiri dari empat, yaitu :
1. Boiler
2. Turbin uap
3. Generator
4.4.1 Boiler
1. Prinsip Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah
air menjadi uap. Pada PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih boiler ini menggunakan dua boiler
IV-5
yang berbahan bakar batu bara yang menggunakan sistem CFB. Proses yang dilalui pada boiler
ini merubah air menjadi uap yang akan di alirkan pada pipa-pipa yang ada. Pembakaran yang
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar tersebut dengan menggalirkan batu bara dan
udara dari luar. Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator
(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya
dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.
IV-6
Gambar 4.7 Circulating Fluidized Bed ( CFB ) Boiler[8]
PLTU dengan balanced draft boiler (tekanan berimbang) biasa digunakan untuk
pembakaran bahan bakar batubara. Tekanan ruang bakar dibuat sedikit dibawah tekanan
atmosfir, biasanya sekitar – 10 mmH2O. Tekanan ini hasil dari pengaturan dua buah kipas,
yaitu kipas hisap paksa (induced draft fan/IDF) dan FDF. IDF berfungsi untuk menghisap
gas dari ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong[8].
4.4.2 Turbin
1. Prinsip Kerja Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk merubah energi panas yang terkandung dalam uap
menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi
mengalir melalui nosel sehingga kecepatannya naik dan mengarah dengan tepat untuk
mendorong sudu - sudu turbin yang dipasang pada poros. Akibatnya poros turbin bergerak
menghasilkan putaran (energi mekanik) [3].
Uap yang telah digunakan akan mengalami penurunan temperatur dan akan
menjadi air. Air yang .yang didapatkan tersbut akan di alirkan kembali ke kondensor guna
untuk menurunkan temperaturnya kembali dan dapat di gunakan sebagai aliran perubah
menjadi uap kembali. Hasil dari putaran yang di alami oleh turbin digunakan sebagai
penggerak generator.
IV-7
Gambar 4.8 Turbin[10]
b) Turbin reaksi
Sedangkan turbin reaksi penurunan tekanan terjadi pada sudu tetap dan sudu
gerak. Kedua jenis turbin ini mempunyai karakteristik yang berbeda seperti
ditunjukkan dalam gambar dibawah.
b. Jenis turbin menurut banyaknya silinder:
a) Single cylinder
b) Multi cylinder
c. Jenis turbin menurut arah aliran uap:
a) Low Pressure Turbin / LP
b) High Pressure Turbin / HP
IV-8
4.4.3 Generator
1. Prinsip kerja Generator
Generator adalah suatu komponen yang dapat menghasilkan energi listrik. Produksi
energi listrik merupakan target dari proses konversi energi di PLTU. Generator yang dikopel
langsung dengan turbin akan menghasilkan tegangan listrik manakala turbin berputar.
Proses konversi energi didalam generator adalah dengan memutar medan magnet
didalam kumparan. Rotor generator sebagai medan magnet menginduksi kumparan yang
dipasang pada stator sehingga timbul tegangan diantara kedua ujung kumparan generator.
Untuk membuat rotor agar menjadi medan magnet, maka dialirkan arus DC ke kumparan
rotor. Sistem pemberian arus DC kepada rotor agar menjadi magnet ini disebut eksitasi [5].
Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian berputar disebut
rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan dan rotor yang merupakan medan
magnet listrik terdiri dari inti yang berisi kumparan.
IV-9
Dengan menggunakan Electrostatic Precipitator ( ESP ) ini, jumlah limbah debu yang
keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16% ( efektifitas pengkapan debu
mencapai 99,84% ) [2]
Salah satu komponen terpenting dalam proses produksi di Pabrik Gula dan PLTU
adalah boiler. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk memanaskan air, sehingga
menghasilkan uap yang nantinya akan digunakan untuk proses selanjutnya. Pada PLTU,
uap ini digunakan untuk memutar turbin uap sebagai penggerak generator. Untuk
melakukan kerjanya, boiler membutuhkan adanya panas yang digunakan untuk
memanaskan air. Panas ini disuplai dari bagian yang disebut dengan ruang bakar atau
furnace, dimana pada ruang bakar ini dilengkapi dengan alat pembakaran atau burner.
Hasil pembakaran di ruang bakar tersebut mengandung banyak debu mengingat bahan
bakar yang digunakan adalah batu bara, dan debu tersebut akan terbawa bersama gas buang
menuju cerobong. Sebelum gas buang tersebut keluar melalui cerobong, maka gas buang
tersebut akan melewati kisi-kisi suatu Electrostatic Precipitator (ESP).
IV-10
b. Kuantitas : satu electrostatic precipitator bilik kembar dengan 4 medan listrik
untuk setiap boiler, dan dua precipitator untuk proyek ini.
3
c. Volume gas pada saluran masuk precipitator: 188 m /s (desain batubara), 187,5
3
m /s (periksa batubara).
o
d. Temperatur gas pada saluran masuk precipitator: 138,7 C (desain batubara), 138,8
o
C (periksa batubara).
e. Efesiensi: 99,7%
f. Resistansi: 200 Pa
g. Tingkat kebocoran udara: < 2%
h. Koefesien distribusi keseragaman aliran udara: < 0,2
i. Medan Listrik: 4
j. Masukan dari setiap precipitator: 2 (tingkat kotak asap)
k. Keluaran dari setiap precipitator: 2 (tingkat kotak asap)
IV-11
b. Collecting Electrode (CE)
Collecting Electrode (CE) didesain untuk menerima dan mempertahankan
partikel yang mengendap sampai partikel tersebut masuk ke dalam pengumpul
debu dibagian dasar ESP[9]. Plat pengumpul ini merupakan salah satu bagian dari
komponen penting ESP. Pelat baja yang dipasang sejajar berfungsi sebagai
penangkap debu.
c. Discharge Electrode
IV-12
sehingga dapat mengionisasi partikulat yang ada didalam aliran gas. Medan listrik
yang dihasilkan tersebut memaksa partikel debu yang telah terionisasi didalam
aliran gas untuk bergerak dan bermigrasi kearah plat pengumpulan, sehingga
parikel debu dapat mengendap di plat pengumpul.
d. Penggetar (Raping)
Raping adalah suatu sistem yang terkontrol berdasarkan waktu. Alat ini
digunakan untuk melepaskan atau membersihkan parikel debu dari plat pengumpul
dan DE dengan menggetarkan kedua electrode tersebut. Untuk menggetarkan plat
pengumpul debu digunakan beberapa macam metode antara lain penggetar yang
digerakkan secara electrical dan mekanikal. Untuk penggetar yang digerakkan
secara electrical digunakan system implus magnetic, sedangkan bila digerakkan
secara mekanikal digunakan palu.
Suatu system penggetar yang menggunakan palu terangkai didalam suatu
rangkaian sumbu berputar seperti gambar. Saat sumbu berputar, palu bergerak
mengikuti perputaran sumbu. Kemudian palu akan terjatuh disebabkan gaya
gravitasi dan menghantam bagian anvil yang terhubung dengan plat pengumpul
sehingga debu yang menempel pada plat akan terjatuh.
IV-13
desain dengan sudut kemiringan sebesar 60 derajat, hal ini digunakan agar material
abu yang di dapatkan dapat meluncur ke dasar hopper, dan biasanya hopper di
desain dengan adanya pintu masuk yang digunakan sebagai memudahkan dalam
perbersihan.
Debu yang dihasilkan dan sudah berada pada hopper maka harus cepat di
transport secara terus menerus. Kerena apabila debu tersebut terkumpul terlalu banyak
pada hopper maka akan menimbulkan masalah yang bisa mengakibatkan short circuit
yang terjadi pada sistem field yang di akibatkan terhubungnya discharge electrode, dan
juga ukuran hopper yang digunakan berbeda-beda[7]. Hal itu bertujuan karena jenis
ukuran abu yang di tangkap berbeda, yaitu dari awal masuknya abu pada ESP sampai
keluaran ESP terus mengalami ukuran yang sangat kecil.
IV-14
Gambar 4.16 Control Power ESP[10]
g. Heating Elemen
Heating Elemen adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan isolator
penyanggah yang dipasang pada sekeliling isolator agar tidak terjadi korosi. Tujuan
ini supaya partikel debu yang menempel pada electrode tidak terjadi pengembunan
yang akan menghambat proses penyaringan. Dengan demikian debu-debu tersebut
akan tetap kering dan ringan serta mudah jatuh ke hopper bila digerakkan.
IV-16
4.6 Teori Dasar Listik Statis
Listrik Statis merupakan sebuag proses elektrifikasi terhadap suatu benda yang ada
disekitarnya, sehingga benda tersebut mempunyai muatan listrik elektrostatis. Pada
dasarnya prinsipnya dibagi atas beberapa bagian, yaitu:
1. Korona
Korona merupakan gejala pelepasan muatan elektron dari molekul udara disekitar
penghantar bertegangan tinggi sehingga akan tampak pijaran bercahaya disekitar
penghantar dan meneluarkan suara desis. Gejala ini penting dalam teknik tegangan tinggi
terutama dimana medan tak seragam tidak dapat dihindari. Korona yang terjadi didaerah
medan listrik yang tak seragam ini dianggap merugikan karena menimbulkan rugi-rugi
daya pada saluran transmisi tegangan tinggi dan karena merusak bahanisolasi. Gradien
potensial yang dibutuhkan untuk membangkitkan korona pada permukaan konduktor biasa
disebut dengan kuat medan korona atau kuat medan kritis [11].
6 √
Ec = 3,1 x 10 m d 1 + (4.1)
Dimana :
m : Faktor Irregularitas
IV-17
2. Tegangan Korona
Vc = Ec . r . In (4.2)
Dimana :
Vc : Tegangan Korona
3. Tegangan Aplikasi
Va = Vc + Ec
(4.3)
IV-18
BAB V
LANGKAH KERJA
Metode Langkah kerja dalam pelaksanaan kerja praktek kinerja operasi ESP di
PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih, meliputi beberapa tahapan yaitu :
Survey lapangan ini merupakan salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan di
area kerja bersama pembimbing lapangan, dimana disini pembimbing memperkenalkan
semua area kerja, peraturan-peraturan, bagian-bagian dan alat- alat yang menjadi tanggung
jawab di area stasiun press tersebut.
Studi literatur adalah bagian dari langkah yang penulis gunakan untuk
mendapatkan teori-teori yang akan dibahas dalam penelitian. Dengan cara mempelajari
referensi-referensi melalui jurnal maupun data yang telah diberikan oleh perusahaan.
V-1
BAB VI
Kondisi operasional ESP mengacu pada desain fisik ESP tersebut. Komponen
mekanikal dan elektrikal saling terkoneksi dalam sebuah system, dimana satu komponen
akan mempengaruhi kinerja komponen lainnya. Maka desain yang digunakan di UPK
Teluk Sirih ini menggunakan desain empat field pada satu unit ESP yang dimana setiap
field ini memiliki tingkat penyaringan yang berbeda beda dan disesuaikan dengan tempat
penampungan debu yang dihasilkan.
Nama Parameter
Model Presipitator TGD 264 – 4
Jumlah Presipitator pada 1 Boiler 1
Jumlah Electric Field 4
Jenis Supply Tegangan Tinggi DC GGGAJ02 – 1.0 A / 72 Kv
VI-1
Tabel 6.2 Spesifikasi Model Tegangan Pada ESP[10]
Model GGGAJ02 – 1.0 A / 72 Kv
AC input Frequency AC input Frequency AC input
Rate Voltage Rate Voltage
Rate Current Rate Current
DC input Single – phase full wave controllable rectifier pulse output
Rate Voltage Rate Voltage
Rate Current Rate Current
Rectifying mode Single – phase full wave bridge rectifier negative high – voltage
output
Tare Weight 415 Kg Tare Weight 415 Kg
Total Weight 142 Kg Total Weight 1420 Kg
Model GN3 – 72/3 – 2S – Rate Voltage 72 Kv
X
Manufacture 2A Weight
Cara kerja dari Electrostatic Precipitator (ESP) adalah melewatkan gas buang (
Flue Gas) melalui suatu medan listrik yang terbentuk antara discharge electrode dengan
collector plate, flue gas yang mengandung butiran debu pada awalnya bermuatan netral
dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu tersebut akan terionisasi sehingga
partikel debu tersebut menjadi bermuatan negative (-). Selanjutnya patikel debu yang
sekarang bermuatan negative (-) kemudian menempel pada plat-plat pengumpul collector
plate. Debu yang telah terkumpul di collector plate akan dipindahkan kembali secara
periodic melalui suatu getaran (rapping). Debu ini kemudian jatuh ke bak penampungan
(Ash Hopper), dan dipindahkan ke fly ash silo dengan cara di vakum atau dihembuskan.
VI-2
Gambar 6.2 Model aliran Gas Buang Pembakaran Didalam ESP[10]
INLET B1 B2 B3 B4
OUTLET
INLET
A1 A2 A3 A4
OUTLET
Dari gambar diatas dapat kita lihat, sisi inlet adalah tempat masuknya gas buang
yang dihasilkan dari sisi pembakaran yang berasal dari boiler. Sedangkan sisi outlet adalah
tempat keluaran gas buang dari ESP yang menuju stack.
VI-3
2
Satu electric field memiliki luas collecting plate = 2178 m ( 36 buah collecting plate )
Untuk mengetahui parameter dari arus dan tegangan pada ESP PT PLN (Persero)
UPK Teluk Sirih maka dapat kita lihat pada table pad buku manual ESP sebagai berikut :
Tabel 6.3 Parameter Arus dan Tegangan ESP UPK Teluk Sirih
Pada proses kerja ESP ini maka waktu untuk rapping juga sangat mempengaruhi,
maka waktu untuk rapping dapat dilihat di buku manual ESP PT PLN (Persero) UPK
Teluk Sirih, sebagai berikut:
Tabel 6.4 Waktu Rapping Hammer Discharge Electrode dan Collecting Plate ESP UPK
Teluk Sirih
VI-4
5 B1 6 menit 8 menit
6 B2 8 menit 10 menit
7 B3 10 menit 15 menit
8 B4 15 menit 25 menit
Sedangkan ada juga beberapa data yang dapat digunakan dalam mengganalisa
ESP tersebut, yaitu:
c. Bahan atau material yang digunakan untuk electrode kawat adalah high carbon-
steel, stainless stell, copper, titanium alloy, dan aluminium.
d. Dengan jarak antar plate pengumpulan sebesar 22 cm
e. Jarak optimal antar kawat pengion dengan plate pengumpul adalah setengah jarak
antar plate pengumpul, sehingga besarnya jarak antar kawat pengion dengan
plate pengumpul adalah = 1/2 x 22 cm = 11 cm.
f. Komdisi tekanan dan temperatur pada outlet furnace adalah sebesar 23,24 kPa
dan 150 ℃. Sedangkan densitas udara berdasarkan suhu dan tekanan yang ada
adalah 0,162076 ( 23,24 kPa = 0,2597 Atm = 197,3787 mmHg ) 1 kPa = 0,00986
Atm = 7,5006 mmHg = 0,01 bar )
6.4.2 Debit Gas Buang
Debit gas buang adalah banyaknya volume gas buang yang mengalir atau keluar
dari proses pembakaran dalam satuan waktu. Debit gas buang ini sangat penting, karena
dengan debit gas buang ini menjadi patokan dalam penyetingan tegangan yang akan
digunakan pada ESP dan juga sebagai settingan untuk penetapan waktu rapping agar
ESP bekerja secara efektif.
Besarnya debit gas buang yang ada pada ESP PT PLN (Persero) UPK Teluk
3
Sirih didapatkan dari manual book ESP yaitu sebesar 188 m /s.
3 3
Diketahui : Debit Gas Buang yang masuk ke ESP = 188 m /s = 676800 m /jam
VI-5
3
Laju abu yang masuk ke ESP = 4,75 g/m x 676800
3
m /jam = 3214800 kg/jam
= 53,5 kg/min
Jadi laju abu yang masuk pada ESP saat beban 100 persen adalah 53,5 kg/min
6.4.3 Tegangan Aplikasi Pada ESP
Untuk mendapatkan tegangan aplikasi pada ESP maka kita terlebih dahulu harus
mencari kuat medan korona dan tegangan kritis korona pada ESP yang dimana
perhitungan tersebut digunakan sebagai proses pengikatan partikel dengan mengubah
muatan partikel melalui proses ionisasi.
Kuat medan korona sesuai dengan desain model ESP di UPK Teluk Sirih pada desain
-4
jari-jari kawat ( R ) = 12,5 x 10 m, dan densitas udara relative = 0,162076 ( 23,24 kPa dan
150 ℃ ). Maka dapat dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut :
6
Ec = 3,1 x 10 m d ,ᄂ
1+ √ ᄉ (6.1)
Dengan :
m = 0,6
d = 0,162076
-4
R = 12,5 x 10 m
Angka tersebut di dapatkan dari hasil pengamatan kontrol panel dan juga data
dari desain model ESP di UPK Teluk Sirih.
Maka :
6 ,ᄂ
Ec = 3,1 x 10 . 0,6 . 0,162076 ᄃ 1 + -
, ,
5
Ec = 3,0146 x 10 x 22,1471
6
Ec = 6,6765 x 10 V/m
4
Ec = 6,6765 x 10 V/cm
Dengan :
-4
R = 12,5 x 10 m-4
r = 19,571 x 10 m ( jari-jari korona ) = R + 0,02 √
,
!
Maka :
3
Vc = 58,503 x 10 V
Maka :
3 6 $%,
Va = 58,503 x 10 V + 6,6765 x 10 V/m
3 -4
Va = 58,503 x 10 V + 21,57 x 10
" "
!& # $, !&
.,
!
Va = 72,91 Kv
Dari perhitungan di atas maka dapat kita lihat bahwasanya hubungan antar
tegangan aplikasi, tegangan kritis korona, dan kuat medan korona berbanding lurus, maka
semakin besar kuat medan korona yang dibutuhkan untuk pemuatan partikel semakin besar
pula nilai tegangan kritis korona dan tegangan aplikasi yang diterapkan.
VI-7
Untuk di PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih sendiri disini memiliki batas tegangan
maksimal yaitu sebesar 72 Kv DC yang digunakan antara discharge electrode dan
collecting electrode, sehingga diharapkan dapat terjadinya ionisai pada partikel debu yang
masuk ke dalam ESP.
No Besaran Nilai
4
1 Kuat Medan Korona (V/m) 6,6765 x 10 V/m
3
2 Tegangan Kritis korona (V) 58,503 x 10 V
3 Tegangan Aplikasi (Kv) 72 Kv
Pada PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih ESP unit 1 mempunyai 8 buah
transformer rectifier dengan model GGAJ02 1.0 A/72 Kv, Frekuensi 50 Hz, input 380 V
AC, 275,7 Ma yang dihubungkan masing-masing ke Electric Field. Lalu tegangan yang
telah di ubah menjadi DC akan dihubungkan ke bus section dan ke discharge electrode.
Pada umumnya yang sering mengakibatkan gangguan isolator ialah pada inlet field
1, karena pada field ini yang memiliki pembebanan penangkapan abu yang paling tinggi
karena gas buang dari boiler langsung menuju field 1 tanpa ada melewati field dan
komponen lainnya. Biasanya tegangan sekunder pada field ini sangat besar dalam
pengaplikasiannya dengan tegangan DC dibandingkan dengan field-field yang lainnya.
Dari pengukuran bahwa tegangan yang terukur cenderung menurun diukur dari inlet ke
outlet, sementara itu arus yang ada mengalami kenaikan yang terukur dari inlet ke outlet.
Dimana bahwasanya tegangan field yang digunakan sebagai pendorong partikel debu
menuju collecting plate. untuk itu maka dilakukanlah rapping guna menurunkan abu yang
telah berkumpul pada CE agar field tersebut tidak terlalu berat.
VI-8
Gambar 6.4 Pengambilan data pengukuran di field ESP UPK Teluk Sirih
Data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak field ESP terdapat
penumpukan pada hopper, karena ada penumpukan abu didalam ESP ataupun terjadi
kerusakan pada Plat-plat di dalam ESP. Hal ini harus ditindak lanjuti dengan cara masuk ke
dalam ESP untuk check kondisi didalam, karena pada saat pengoperasian setelah unit
kembali operasi, akan menyebabkan beberapa field mati/trip akibat penumpukan abu
didalam ESP yang menyentuh DE dan CE.
Megger juga berguna sebagai mengetahui apakah kondisi isolator baik ataupun
tidak dengan cara melepaskan koneksi busbar dari transformer rectifier menuju insulator
DE yang menggantung didalam box busbar. Apabila hasil dari tester tersebut menunjukkan
angka 0 Ω, maka kondisi isolator tersebut sudah rusak atau tidak baik. Tetapi selain dari
melihat angka pada Magger kita juga dapat melihatnya secara langsung dengan cara
memperhatikan fisik dari isolator tersebut. Pengecekan tersebut dapat dilihat apakah ada
keretakan pada isolator ataupun isolator tersebut terkontaminasi akibat debu yang masuk
melalui insulator DE menggantung ataupun terjadi kelembapan akibat perubahan cuaca,
sehingga terjadi spark over ataupun isolator telah tembus tegangan / electrical Breakdown.
VI-9
Gambar 6.5 Kerusakan pada isolator ESP UPK Teluk Sirih
Sehingga penanggulangan gangguan pada isolator ESP pada PT PLN (Persero)
UPK Teluk Sirih adalah dengan mengganti Plate Busbar yang melewati isolator dengan
kabel 6 Kv. Agar field ESP dapat beroperasi dan tidak menurunkan effisiensi ESP.
VI-10
1. Melakukan modifikasi desain ESP dengan membuat atap pada ESP, yang dimana
diharapkan agar mengurangi panas dari matahari dan juga memperpanjang umur
peralatan lebih lama.
2. Melakukan pengelasan pada tutup cover insulator gantung DE yang diharapkan agar
debu yang keluar dari lubang insulator gantung tidak sampai ke ruangan box busbar
transformer rectifier, karena debu yang dihasilkan tersebut akan dapat menumpuk pada
isolator, dimana akan menyebabkan kegagalan dari kerjanya isolator tersebut yang bisa
berdampak terhadap komponen lainnya. Modifikasi pada cover atau tutup insulator
menggantung untuk mengurangi dampak kontaminasi isolator akibat debu yang masuk
melalui lubang cover karena desain cover tidak menggunakan pengunci.
VI-11
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN
1. Cara kerja dari Electrostatic Precipitator (ESP) adalah dengan cara melewatkan gas
buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang terbentuk antara discharge
electrode dengan collector plate, flue gas yang mengandung butiran debu pada
awalnya bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu
tersebut akan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatan negatif.
Selanjutnya patikel debu yang sekarang bermuatan negatif kemudian menempel
pada plat-plat pengumpul collector plate. Debu yang telah terkumpul di collector
plate akan dipindahkan kembali secara periodik melalui suatu getaran (rapping).
Debu ini kemudian jatuh ke bak penampungan (Ash Hopper), dan dipindahkan ke
fly ash silo dengan cara di vakum atau dihembuskan.
2. Tegangan Aplikasi yang terdapat pada ESP di UPK Teluk Sirih sebesar 71,92 Kv.
Dan laju debu yang dihasilkan oleh ESP sebesar 53,5 kg/min yang dapat dilihat
pada control panel.
3. Pecahya keramik isolator dapat mengganggu knerja ESP di UPK Teluk Sirih karena
field pada ESP tidak dapat beroperasi dengan baik yang dapat mengakibatkan
penangkapan debu oleh ESP tidak maksimal maka akan menghasilkan polusi udara
yang sangat buruk.
7.2 SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, beberapa hal yang dapat disarankan
adalah :
1. Agar menambahkan SOP (Standart Operasional Prosedure) dalam pengoperasian
ESP, agar operator yang bertugas dapat lebih memahami operasional ESP sehingga
tetap terjaganya operasional dan effesiensi ESP tidak menurun. Akibat dari
kesalahan pengoperasian atau Human Error
2. Segera melakukan modifikasi agar kerusakan tidak menjadi lebih parah, sehingga
umur peralatan lebih lama. Demi meningkatkan effisiensi kembali dan kinerja
operasional ESP, karena dampak polusi udara tidak baik bagi kesehatan manusia
dan kebersiahan lingkungan pembangkit atau area perkerjaan.
VII-1
DAFTAR PUSTAKA
[1] PT PLN. “1000 MW Tahap 1”. 2006.
[5] Priyaningsih, Nuraini. “Analisis Efesiensi Generator Pada Wind Turbin”. Jurnal
Edukasi Elektro, Vol 1, No 2. 2017.
[6] Siagian, Saut. “Analisa Karakteristik Unjuk Kerja Kondensor Pada Sitem Pendingin
(Air Conditioning) Yang Menggunakan Freon R-134 a Berdasarkan Pada variasi
Putaran Kipas pendingin”. Bina Teknika, Vol 11 No 2, 2015.
[7] Whardani, E. M. Sutisna dan A. H. Dewi. “Evaluasi pemanfaatan abu terbang (Fly
ash) batubara sebagai campuran media tanam pada tanaman tomat (Solanum
lycopersicum)”. Jurnal Itenas Rekayasa Institut Teknologi Nasional, Vol. XVI, No.
1. Hal 45. 2012
[9] Sepfitrah, dkk. “Analisis Electrostatic Precipitator (ESP) Untuk Penurunan Emisi
Gas Buang Pada Recovery Boiler”. Jurnal APTEK, Vol. 7 No.1 Januari, 2015
[11] Naidu, MS. ”High Voltage Engineering second Edition”. Tata MacGraw-hill
Publishing. New Delhi. 1995
LAMPIRAN A
LAMPIRAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK
LAMPIRAN A
Transformator Rectifier
Tample Transformator
Rectifier
Dita Mahaslswa:
Nama : BOBY OESRIYANTO
NIM : 11655103446
Tahun masuk UIN : 2016
Konsentrasi : ENERGI
Mahasisw mohon •
Nama
Calon Susi Afriani, Paraf E esediaan Tanggal
Pembjmbing ) 24 September
S.T.,M .T \~ ~ ;,
\
2018
BORANG KELENGKAPAN KERJA PRAKTEK
Jurusan Teknik Elektro
Bagian "'.. • .:'I ~1a1,a11 Jerang a~ Ke, Ji3 tJraktek
Data Mahaslswa:
Nama : BOB¥ OESRWANTO
NIM :11655103446
Tahun masuk UIN : 2016
Konsentrasi : ENERGI
Tanggal Surat Penunjukan Pembimbing TA : 28 SEPTEMBER 2018
Tanggalsekarang* DESEMBER 2018
5 Formulir Penilaian dan Pernyataan Selesai Kerja Praktek dari Pembimbing Lapangan (Form
✓
KP 07) yang belum diisi
6 Amplop kosong dengan tulisan (diketik rapi) pada sampul:
Nilai Kerja Praktek dari Pemblmbing Lapangan
JNilai ini bersifat rahasia. Pembimbin_g u pan_gan dimohon men_gisl Form KP 07, menandatangani clan memawkkan ke
/
amplop ini].
Nama Mahasiswa : .......... diisi ..........
NIM : .......... diisi ..........
lnstitusi Tempat KP : .......... diisi ..........
Nama Pembimbing Lapangan
Tandatangan Pembimbing Lapangan : tanggai
~!-&
(Marhama Jelita,f Pd ., M.Sc)
NIP/NIK: 130517054
Unit lnduk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih
PLN
Jin Lintas Sumatera Padang-Painan KM. 25 Teluk Kabung Tengah, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang (25241)
Telp/ Facsimile: (0751) 4650089 Facsimile: (0751) 4650092
Model 1001
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
FAKIJlTAS SAINS DAN TEKNOlOGI
~gJgk:-::,·•11 g _agk.H;;,,16t
FACULTY OF SCIENCES AND TECHNOLOGY
JI. HR. Soebrantas KM. 18 No. 155 Tuahmadani Tampan - Pekanb~ru 28129 Po. Box. 1004 Telp. (0761) 589026 - 589027
UIN SUSKA RIAU Fax. (0761) 589 025 Web. www.uin-suska.ac.1d E-mail : faste@uin-suska .ac.1d
Kepada Yth,
Susi Afriani, MT (Pembimbing I)
Pekanbaru
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dengan ini disampaikan bahwa Bapak/Ibu diminta untuk membimbing mahasiswa yang
namanya tercantum di bawah ini dalam Kerja Praktek, yaitu :
Wassalam,
kan III
,, I.Ag, M.Ag
\ ,. . . 19720510 199803 2 006
Tembusan :
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
C:\ TATAN HARIAN A.KTIF'ITAS
KER.lA PH.AKTEK / PltOYEI< MINI
1
.l.'\,,I ~ " .l}-'1.U.1..1. \,,,,.1..1 UI .U .1... l..L..LL' - L.1.1.1..1..1.
Nama
: Feriadi
Tan al
Tanda Tangan
l
BORANG KELENGKAPAN KERJA PRAKTEK
Jurusan Teknik Elektra
Bagi an 3: Pendaftarar Semi 10r l<e. )J Praktek
Data Mahasiswa:
Nama : BOBY DESRIYANTO
NIM : 11655103446
Tahun masuk UIN : 2016
Konsentrasi : ENERGI
Tanggal Surat Penunjukan Pembimbing TA : 24 SEPTEMBER 2018
Tanggal sekarang* : 03 MEI 2019
d\~ .
Sekretaris Jurusan Teknik Elektra
Sekal1 lagi tefiri.i.a kasih dart se111oga hfaliasiswa ktii1j1 h1einberikan manfaat bagia institisi
Bapak/Ibu.
Dengan Hormat,
Nama : Feriadi
Jabatan : Suj)6rvisor HAR Lislrik
Nama Institusi : PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih
Alamat Institusi : Desa Teluk Sirih RT 01/RW 04, Kelurahan Teluk Kabung Tengah,
Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat
No. Teip / HP. : 081389086202
ALamat e-Mail : feriadiaden@gmail .com
Pembimbing Lapangan
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
BUKTI MENGHADIRI
SEMINAR KERJA PRAKTEK / PROYEK MINI
NAMA MAHASISWA
TANGGAL PARAF DOSEN
NO. YANG SEMINAR JUDUL KP/ProMin
SEMINAR PEMBIMBING
1
8--IM I ~0 s-p,1o. l llro/,ra Q~leJvi Dr1h-,:krr,· t~
l.,;rJi..,k d,. Pr . PLH llot/011 e,o,,- JJ -er-~
l:;i·m
2
Ma ( r1f-eY>:J~ Bok.r-a-l {birk.. g,dc,
f>-JJvk RicJv 'A"'!b r
in.r'lti/g
ci ~ jCI &. ~ ,·ri ftti""'tt..e .ls -o-r-J:/8
~~r rd~ft.l'U d,,· PT flRV fv b
111 11
'
Disetujui Pembimbing untuk Seminar KP/ProMin
Keterangan :
1. Setiap menghadiri seminar KP/ProMin mahasiswa lain, kartu harus diparaf oleh Dosen Pembimbing
mahasiswa yang sedang seminar.
2. Untuk bisa melaksanakan seminar KP/ProMin sendiri, mahasiswa harus mengikuti minimal dua (2) kali seminar
KP/ProMln mahasiswa lain .
~~.u~;~ KEMENTERIAN AGAMA RI
..,11-. ""
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
-~
;. 1· . , , , ,.._;., !:l ,\ H
1 PTE 1686 EKONOMI DAN t<EBIJAKAN ENERGI 2 S1 NANDA DUTRI MIEFTHAWf.TI, B.Sc, M.Sc A 2015
i FST2701 KERJA PRAKTEI< 2 S' Marnama ,!olita, S.Pd, M.Sc B 2015
~ PTE1691 KIMLA BIO'AASSA 3 $1 Susi Afrlanl, ST ., MT A 2015
- ·
4 PTE 1638 METOOOLOGI PENEUTIAN 2 $1 Susi Afrlani, ST ., MT B 2015
1
5 PTE38~l P-'=RANCA"IGAN SISTEM ENERGI TERBAKUKAN 3 S1 Aulia Ullah, ST, M .Eng A 2015
6 PTE1684 !?Rt\KTIKUM SISTEM ENERGI 1 S1 · Marhama Jelita. S.Pd, M.Sc A 2015
I '
7 ! l'TE16aa • P 'lOTEKS i SISTEM TENAGA U STRIK 3 S1 Aenriwati Maharni MT A 20i 5
a e
I I
1=$ T28Q2 S OS:OTEJ<NOLOGI 2 S1 J,Jfrizel, ST.,MT 20~5
i
TOTAL St<S 18
Dihadiri Oleh :
Pembi
Jam
1 ~~ \..,,\ V\- (;
M~ r ·~--
NIM : 11655103446
KONSENTRASI : ENERGI
JUDUL KP/ProMin
:"ANALISIS GANGGUAN ISOLATOR TERHADAP KINERJA OPERAS!
ELETROSTATIC PRESIPITATOR DI PT PLN (PERSERO) UPK TELUK SIRIH"
PEMBIMBING
: SUSI AFRIANI, ST, MT
NO.
BIMBINGAN KOMENTAR PERBAIKAN /TAMBAHAN PARAF PEM
LAPORAN* ISi LAPORAN KP/ProMin TANGGAL
BIMBING
T -lCtta r !Q\-<O~ / : U.) Uetn, ~Uffi LlICt n
BAB ........... rfl OS'QlQL,
- f<.€ erenSf
1[
BAB ... ...... .. Dk9 SesttQi den<pn Ac. oy
BAB ... I ..
lY_
BAB ...........
v
BAB ····:..:.:···
Kepada Yth,
1. Susi Afriani, MT (Pembimbing I)
2. Feriadi (Pembimbing II)
Pekanbaru
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Demikian surat undangan ini disampaikan untuk dapat dimaklumi. Atas perhatian dan
kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Wassalam,
a.n.Dekan,
{ Wakil.DeJrnn I
"-~·: ::· .
~
... ·,
,'
. '-. i
/,· .
:r,f,,.· ,./ ,.• .....
//5'-' \'..~-~;
r~\~;,Jf....f-,_•j'
~tj:.........,___,.. .
emare, ST, MT
Tembusan:
'-.;
,, ,g
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi