Oleh :
5182131008
Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI (PKLI)
Oleh :
5182131008
Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro
ii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN LAPORAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN INDUSTRI (PKLI)
Dosen Penguji
Dosen Penguji
Dosen Penguji
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan Industri (PKLI) selama satu bulan (9 Februari – 9 Maret 2021) di PT. PLN
(Persero) Unit Layanan Pelanggan Rayon Medan Timur.
Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan dan wawancara langsung di
lapangan PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Rayon Medan Timur. Adapun
judul laporan PKLI ini adalah “Perbaikan dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi
Tegangan Menengah Pada PDKB (Perkerjaan Dalam Kondisi Bertegangan) di PT.
PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Rayon Medan Timur”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan dalam penyusunan Laporan Praktek
Kerja Lapangan Industri (PKLI) ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada yang
teristimewa untuk Bapak dan Ibu yang tercinta yang selalu memberikan motivasi dan
mendukung secara material serta doa yang diberikan kepada saya. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Dadang Mulyana, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Muhammad Amin, S.T., M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen pembimbing
akademik dan Dosen penguji saya
6. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd, selaku Dosen pembimbing PKLI saya di
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd, selaku dosen penguji saya.
8. Bapak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd, selaku dosen penguji saya.
iv
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa
selalu menyertai kita semua, Amin. Dan mudah-mudahan Laporan Praktek Kerja
Lapangan Industri (PKLI) ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan berfikir
serta sebagai bahan referensi dan informasi yang bermanfaat bagi pengetahuan.
v
ABSTRAK
“PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN
MENENGAH PADA PDKB (PERKERJAAN DALAM KONDISI
BERTEGANGAN) DI PT. PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN PELANGGAN
RAYON MEDAN TIMUR”
Oleh:
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN........................................................ iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
ABSTRAK............................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Gambaran Umum Proyek.......................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan PKLI.................................................... 3
C. Manfaat Pelaksanaan PKLI....................................................................... 3
vii
BAB III PENGALAMAN LAPANGAN........................................................... 29
A. Orientasi Lapangan Pekerjaan................................................................... 29
B. Pemeliharaan Fuse Cut Out (FCO) Dengan Tim PDKB Yang Dilakukan
Sewaktu PKLI........................................................................................... 30
a. Prosedur Pengecekan Fuse Link Pada FCO..................................... 30
b. Prosedur Penggantian dan Pemasangan Fuse link Pada FCO............. 30
C. Perbaikan Fuse Cut Out (FCO) Dengan Tim PDKB Yang Dilakukan
Sewaktu PKLI........................................................................................... 32
a. Prosedur Penggantian Fuse Cut Out (FCO) Pada PDKB................ 32
D. Peralatan Kerja Yang Digunakan Oleh Tim PDKB.............................. 36
E. Pembahasan Hasil PKLI............................................................................ 42
F. Refleksi Mahasiswa PKLI......................................................................... 44
BAB I V PENUTUP............................................................................................. 45
A. Kesimpulan................................................................................................ 45
B. Saran.......................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 48
viii
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Elemen Pelindung............................................................................ 8
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto-foto dokumentasi PKLI....................................................... 49
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
* 1 EP = 10 cm
`
7
`
8
√3 = 1,73
U = Tegangan pada jaringan (V)
Cos ¢ = 0,85
T = Standar Waktu Pekerjaan Offline (Jam)
Dari hasil tersebut didapatkan Rupiah yang diselamatkan yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Rp diselamatkan = kWh diselamatkan x (Rp/kWh)
Keterangan :
Rp/kWh = Total Rupiah Jual Unit / Total kWh Jual Unit
Setiap pelaksanaan pekerjaan PDKB selesai, maka secara tidak
langsung perusahaan akan mendapatkan kWh saving. Secara umum kWh
saving PDKB adalah keuntungan finansial yang diperoleh dari aktivitas
PDKB. Keuntungan tersebut berupa :
Penghematan biaya operasi (Rp)
D. Peralatan Kerja Dan Alat Pelidung Diri (APD) Yang Digunakan Tim
PDKB
a. Peralatan Kerja Tim PDKB
Dalam PDKB digunakan peralatan-peralatan yang telah diuji dengan
tegangan 100KV per 30 cm. Peralatan yang ada, berisolasi dan harus di uji
tegangan secara berkala, sehingga jika terjadi kebocoran cepat diketahui.
Ada beberapa persyaratan peralatan kerja secara PDKB yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Semua perlengkapan dan peralatan harus mempunyai nilai Beban
Aman Minimum (BAM) dari pabrikannya.
`
9
2. Tie Pole
`
10
6. By Pass Clamps
`
12
`
13
isolasi agar Insulated Ruber Blanket tidak terjatuh saat Linesman bekerja.
`
14
`
15
Tali tambang atau tali pre digunakan sebagai alat untuk memindahkan
atau menarik peralatan-peralatan dan bahan-bahan yang dibawah untuk
dinaikkan ke atas yang dimana tali dilengkapi dengan pengait dan katrol.
b. Alat Pelindung Diri (APD) Tim PDKB
Alat pelindung diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan
potensial bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga efektif melindungi
pekerja yang menggunakannya.
Adapun perlengkapan safety atau alat pelindung diri (APD) yang
digunakan tim PDKBadalah:
1. Topi Pelindung ( Safety Helmet)
Helmet atau topi pelindung digunakan untuk melindungi kepala
dari paparan bahaya seperti kejatuhan benda ataupun paparan bahaya arus
listrik, pemakaian topi pelindung harus sesuai dengan lingkar kepala
pengguna supaya efektif untuk melindunginya. Topi pelindung ini
digunakan setiap melakukan pekerjaan di lapangan, baik penggantian
Fuse Cut Out (FCO) maupun fuse link.
Safety Helmet
`
16
Kaca Mata
Pelindung
Hand Glove
`
18
Body Harness
`
19
Safety Shoes
`
20
`
23
Tap 3 : 20.000/400/ 3
= 86,062
Tap 3 = 86,602 x1,005
=87,035
= 86,602 x 0.995 = 86,168
`
25
Trafo 1 Trafo 2
R R
`
T T S T T S
26
t t
s s
r r
Keterangan gambar :
Trafo pada kondisi trafo bocor, oli habis, dan recondisi trafo.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala.
Pergantian Rak/PHB, pelaksanaan pekerjaan PHB pada kondisi
berkarat karena korosi. Pekerjaan tersebut dilakukan tergantung dari
kondisi tempat dimana PHB tersebut berada.
6. Kembali ke kantor
Jumlah peralatan
Jumlah pelaksanaan
4. Pelaksanaan
`
BAB III
PENGALAMAN LAPANGAN
30
31
B. Pemeliharaan Fuse Cut Out (FCO) Dengan Tim PDKB Sewaktu PKLI
Prosedur Pemeriksaan dan Penggantian Fuse Link Pada FCO.
a. Prosedur Pemeriksaan fuse link Pada FCO adalah sebagai
berikut:
1) Sebelum kami memeriksa fuse link pada FCO, kami menggunakan
teknil pararelisasi TR UGB maksudnya kami menggunaka gardu
bergerak sebagai pengganti gardu penyulang.
2) Setelah itu kami mulai melepaskan fuse tube dari badan FCO dan
salah satu tim PDKB naik untuk melepaskan seutuh FCO dari
tiang cross-am dan diturunkan kebawah menggunakan tali pre
3) Kemudian kami melepaskan fuse link dari bambu FCO untuk di
ukur tahanan nya menggunakan multitester, sebelum mengukur
kami mengkalibrasi multitester dan menghubungkan kabel probe
ke masing-masing ujung fuse link dan hasilnya tidak ada
pergerakan pada jarum multitester dengan itu fuse link sudah tidak
berguna atau layak pakai
4) Lalu kami mengganti fuse link dengan yang baru yang berbahan
tembaga karena memiliki titik lebur yang lebih besar yaitu 1090℃
5) Setelah itu kami menggosok bagian dudukan fuse linkdari karat
menggunakan bruss conector.
6) Lalu kami membersihkan batang cross-am dam merapikan
jumperan insulating nya. Setelah itu baru fuse link dipasang ke
bam bu CO dan dipasangkan ke badan FCO agar dipasang
kembali ke tiang cross-am
7) Setelah itu kami mengembalikan jaringan ke gardu penyulang
kembali dengam pelepas pararelisasi dari TR UGBnya
b. Prosedur Penggantian dan pemasangan fuse link pada FCO
adalah sebagai berikut:
1. Kami lepaskan dulu fuse tube pada FCO menggunakan tongkat
Tie Pole sampai terlepas dari badan FCO dengan memasukkan
ujung tongkat yang berbetuk kait ke dalam cincin bagian bawah
`
32
`
33
3. Saya kunci fuse link pada bagian ujung fuse tube menggunakan tang
kombinasi.
4. Setelah selesai kami pasang kembali fuse tube pada FCO dengan
menggunakan tongkat. Sama halnya seperti saat menurunkan fuse
tube, masukkan ujung tongkat yang berbentuk kait pada cincin bagian
bawah fuse tube lalu letakkan pada bagian bawah FCO. Kemudian
lengketkan bagian atas fuse tube ke bagian atas FCO dengan
menggunakan tonggat/stick.
C. Perbaikan Fuse Cut Out (FCO) Dengan Tim PDKB Sewaktu PKLI
a. Prosedur Penggantian Fuse Cut Out (FCO) Pada PDKB
Salah satu proses perbaikan jaringan yang kami lakukan selama PKL
iyalah memperbaiki FCO dengan melakukan proses penyetelan dan
penggantian FCO, dengan prosedure sebagai berikut :
1. Pertama kami melepaskan atau mencabut NH-Fuse pada PHB-TR.
Adapun alat yang digunakan untuk mencabut NH-fuse adalah
Puller NH Fuse dengan cara menempelkannya pada badan NH-
fuse dan kemudian ditarik/dicabut.
`
34
`
35
rack wire
cutter
`
36
Hook Pole
`
37
`
38
1. Tongkat/ Stick 20 kV
Tongkat ini digunakan untuk memutus dan memasukkan
tabungFuse Cut Out (FCO)ke badan FCO. Tongkat ini digunakan
pada saat pemasangan Fuse Cut Out (FCO) dan penggantianfuse link.
Tongkat ini terbuat dari pelastik yang memiliki tahan isolasi sampai
tegangan 20 kV, supaya tidak dapat dialiri oleh arus listrik.
Tongkat/ Stick
2. Tangga Fiber
Digunakan sebagai alat untuk naik ke atas gardu distribusi atau
tiang pada jaringan distribusi. Pada saat pengalaman lapangan tangga
ini digunakan hanya pada saat penggantian Fuse Cut Out (FCO),
karena pada penggantian Fuse Cut Out (FCO) dilakukan di atas tiang
jaringan distribusi, oleh karena itu tangga ini sangat dibutuhkan
sebagai alat yang lebih mudah untuk naik ke atas tiang tersebut.
Tangga tersebut terbuat dari bahan isoator.
`
39
Tangga
3. Tali Panjat
Tali panjat merupakan suatu alat yang sangat sederhana yang
digunakan sebagai alat untuk menaiki tiang pada jaringan distribusi.
Selain tangga tali panjat ini juga sangat dibutuhkan untuk penggantian
Fuse Cut Out (FCO), selain sebagai alat untuk menaiki tiang
distribusi, tali panjat ini juga berfungsi sebagai penopang/penahan
pada saat penggantian FCO. Tali panjat ini tidak digunakan pada saat
penggantian fuse link.Tali panjat ini terbuat dari tali tambang yang
sangat kuat.
Tali Panjat
`
40
Tali Tambang
Tang Potong
Tang Kombinasi
`
41
7. Tang Ratchet
Digunakan untuk memetong kabel dengan ukuran kurang lebih
30 mm. Alat ini biasanya digunakan untuk memotong kabel untuk
jamperan pada saat penggantian FCO (Fuse Cut Out).
`
42
8. Kunci Pas
Alat ini digunakan pada saat penggantian FCO yaitu untuk
melepas FCO lama dari Cross Arm dan digunakan untuk pemasangan
FCO yang baru yang akan dipasang.
`
43
`
44
apakah Fuse Cut Out (FCO) akan diganti secara keseluruhan atau fuse
linknya yang harus di ganti tergantung dari kerusakan Fuse Cut Out
(FCO).Setelah dikonfirmasi ke Mandor atau Supervisor dan diperintahkan
untuk mengerjakan, maka Petugas atau tim akan melakukan dan
mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
Selain peralatan pekerjaan yang harus disiapkan oleh petugas,
perlengkapan yang penting lainya yang harus disiapkan adalah alat pelindung
diri (APD). APD dalam dunia industri dikenal dengan Personal Protective
Equipment (PPE) adalah peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk
melindungi diri terhadap potensi bahaya kecelakaan kerja. Dan dalam proses
pengerjaan FCO (Fuse Cut Out) harus dikerjakan sesuai dengan standart
operation procedure (SOP) yang berlaku dan di koordinir oleh mandor.
Setelah semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan maka petugas
akan melakukan penggantian Fuse Cut Out (FCO) atau fuse Link sesuai
dengan Prosedur PDKB yang telah dijelaskan pada laporan ini.
Pada dasarnya gangguan yang sering terjadi pada sistem distribusi
saluran 20 kV yang merusak Fuse Cut Out (FCO) disebabkan oleh surja petir
atau surja hubung, urung atau daun-daun, polusi debu, pohon-pohon yang
tumbuh di dekat jaringan, keretakan pada isolator , dan andongan (sag) yang
terlalu kendor, kesalahan mekanis, karena tegangan lebih, karena material
yang cacat atau rusak,gangguan hubung singkat, konduktor putus.
Untuk lebih meningkatkan keandalan mutu penyaluran dan pelayanan
energi listrik kepada konsumen, maka dibutuhkan sistem proteksi yang
handal, sehingga keberlangsungan sistem penyaluran energi listrik ke
konsumen dapat dijaga semaksimal mungkin, sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan sistem
penyaluran energi listrik ke konsumen yang dilakukan oleh PT PLN (Persero)
ULP Rayon Medan Timur ini adalah dengan meminimalisir terjadinya
gangguan, dengan cara melengkapi sistem jaringan penyaluran energi listrik
dengan alat proteksi. Peralatan proteksi yang biasanya ada adalah Fuse Cut
Out (FCO) yang dipasang pada jaringan distribusi 20 KV.
`
45
`
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Dalam PDKB digunakan peralatan-peralatan yang telah diuji dengan
tegangan 100KV per 30 cm, sebagai berikut :
1) Hoke Pole
2) Tie Pole
3) Rack Wire Cutter
4) Wire Holding Stick
5) Temporary Jumper Sets
6) By Pass Clamp
7) Insulated Rubber Blanket
8) Connector Cleaning Bursh
9) Insulating By Pass Jumper
10) Universal Hand Pole
11) Cover Pegs
12) Measuring Rod
13) Conductor Cover
14) Tangga Isolasi dan Tangga Aluminium
15) Tali Tambang/Tali Pre
Kemudian dalam PDKB alat pelindung diri (APD) harus sesuai
dengan potensial bahaya atau resikopekerjaan sehingga efektif
melindungi pekerja yang menggulakan. Beberapa APD yang digunakan
pada PDKB, yaitu :
1) Topi Pelindung (Safety Helmet)
2) Kaca Mata Pelindung
3) Sarung Tangan (Hand Glove)
4) Sabuk Pengaman (Body Harnnes)
5) Sepatu Pelindung (safety Shoes)
46
47
`
48
8) Melakukan Doa
10) Memasang tangga dan menghamparkan terpal untuk tempat alat dan
komponen agar terhindar dari tanah atau pasir, setelah itu baru mulai
melakukan perbaikan FCO pada JTM
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang telah penulis lakukan di
PT PLN (Persero) ULP Rayon Medan Timur, penulis menyarankan untuk
untuk masa yang akan datang, yaitu:
1. Perlunya penambahan peralatan PDKB dalam penerapannya dengan
pekerjaan yang dijalankan sehingga operasi kerja berjalan cepat dan
tepat.
2. Dalam melaksanakan survey lapangan hendaknya lebih teliti agar
dapat menyiapkan peralatan sesuai pekerjaan dan mengurangi
kemungkinan terjadinya Force majeure.
3. Selain itu prihal yang tidak kala penting untuk diperhatikan yaitu
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap, khususnya
penggunaan helm, sarung tangan, dan sepatu safety sesuai dengan
standart K3 agar menjamin keselamatan kerja yang baik dan benar
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
PDKB.
`
DAFTAR PUSTAKA
B.1.1.3.24.3 2009. Pelaksana PDKB TM PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan
Pelatihan.
PLN. 1991. Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi (Dasar). Jakarta : Pusat
Pendidikan dan Latihan Teknik Listrik.
49
50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto Saat Memisahkan Bambu FCO Pada Badan FCO Dengan Menggunakan Tie
Pole