PENDAHULUAN
Kurikulum sering dianggap dokumen sakti yang harus menjadi pegangan. Apa
yang tertuang di dalamnya menjadi satu-satunya pegangan. Banyak guru yang masih
takut berkreasi dan berinovasi. Orientasi kurikulum masih dilihat dari ketuntasan materi
pelajaran (suyanto,2002).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1
BAB II
GAGASAN
Untuk mengetahui bagaimana kondisi pendidikan negara Jerman dan Indonesia. Di setiap
negara pasti akan mengembangkan sistem pendidikan agar mencapai tujuan-tujuan dalam
pendidikan akan memotivasi untuk memajukan kualitas pendidikan.
Dalam sistem pendidikan di setiap negara pasti memiliki sistem yang berbeda-beda.
Sistem pendidikan pada negara Jerman, dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Jerman Barat
dan Jerman Timur. Pada bagian Jerman Barat sistem pendidikannya adalah desentralisasi dan
bagian Jerman Timur sistem pendidikannya adalah senralisasi. Di Indonesia sistem
pendidikannya adalah sentralisasi namun dalam penyelenggaraan satuan dan kegiaan
pendidikannya dilaksanakan secara desentralisasi. Di mana desentralisasi adalah penyerahan
kewewenangan dari pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri
berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, adanya kelemahan dan keunggulan dalam hal ini
mengenai kurikulum. Menurut saya, dengan bergantinya kurikulum di Indonesia menjadi
kurikulum 2013 yang sebelumnya merupakan kurikulum KTSP. Dalam kurikulum 2013 memilki
tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.
Yang utama dalam kurikulum 2013 ini adalah materi pembelajaran yang terdapat pada materi
yang dirampingkan dan ada juga materi yang di tambahkan.
Dalam hal ini kelemahan yang terdapat dalam bergantinya kurikulun di Indonesia adalah
menurut saya dengan bertambahnya mata peajaran yang di sekolah siswa akan bertanbahnya
beban yang dirasakan. Dalam hal ini akan berpengaruh pada prestasi siswa. Keadaan ini juga jika
bertambahnya mata pelajaran dalam kurikulum 2013 siswa akan merasa terbabani dalam
melakukan belajar mengajar, di mana siswa dituntut untuk mempelajari semua mata pelajaran
yang ada dan terlalu banyaknya materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi
bisa disampaikan dengan baik , belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap
mata pelajaran yang dia mampu.
2
Dalam hal keunggulan yang terdapat dalam kurikulum 2013, siswa lebih dituntut untuk
aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi disekolah.
Kemudian keadaan ini dapat munculnya pendidikan karakterdan pendidikan budi pekerti yang
telah diintegrasikan ke dalam semua program studi. Adanya kompetensi yang sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang dimaksudkan menggambarkan
secara holistic domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Gagasan yang saya berikan adalah dengan adanya kurikulum 2013 ini seharusnya
pemerintah memperhatikan siswa dalam sistem belajar mengajarnya. Dengan tidak terlalu
menitik beratkan mengenai banyaknya mata pelajaran yang harus dikuasai siswa. Agar siswa
tidak terbebankan dengan banyaknya mata pelajaran yang dipelajarinya. Karena hal ini akan
mengakibatkan tidak maksimalnya siswa dalam menerima materi.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
4
DAFTAR PUSTAKA