Diajukan Oleh:
MEGA SAPUTRI
NIM : 1805031007
Mega Saputri
NIM. 1805031007
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Menyetujui:
Mengetahui:
iii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Oleh :
MEGA SAPUTRI
1805031007
Program Studi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Syahrial
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini yang berjudul
“PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN TRANSFORMATOR
DISTRIBUSI 100 KVA ”. Laporan ini disusun atas pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan di PT. Razza Prima Trafo Electrical & Mechanical Engineering
Contractor -supplier berlokasi di Jalan William Iskandar No.54/54 A,Kecamatan
Medan Tembung, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara selama
kurang lebih satu bulan terhitung mulai tanggal 18 Februari hingga 22 Maret
2020, untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
Teknik Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Medan.
Alasan penyusun memilih judul diatas yaitu karena penyusun menganggap bahwa
Pemeliharaan Dan Perbaikan Tranformator dapat menambah pengetahuan untuk
mahasiswa, setelah membaca pembuatan proyek akhir ini sebagai referensi dan
dapat dilakukan untuk pengerjaan pemeliharaan dan perbaikan listrik.
Penulisan laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan, motivasi, bimbingan, dan
kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penulis berkenan menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Abdul Rahman,SE.,AK.,M.Si, selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan.
2. Bapak Nobert Sitorus, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
3. Bapak Suparmono, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Listrik.
4. Bapak Miduk Purba, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing PKL dan TA Program
Studi Teknik Listrik.
5. Bapak Ir.Bahtera Tarigan, M.T., selaku Dosen wali kelas EL-6A Program
Studi Teknik Listrik.
v
6. Bapak Syahrial, selaku Manager PT. Razza Prima Trafo Electrical &
Mechanical Engineering Contractor – Supplier.
7. Bapak Delfi Kurniawan,SH, selaku HRD PT. Razza Prima Trafo Electrical &
Mechanical Engineering Contractor – Supplier.
8. Bapak Fery Irawan ST, selaku Supervisor PT. Razza Prima Trafo Electrical
& Mechanical Engineering Contractor – Supplier.
9. Bapak Riki Ardiansyah,S.T, selaku pembimbing lapangan PT. Razza Prima
Trafo Electrical & Mechanical Engineering Contractor – Supplier.
5. Seluruh Staff Pemeliharaan Listrik PT. Razza Prima Trafo Electrical &
Mechanical Engineering Contractor – Supplier.
6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Politeknik Negeri Medan.
7. Keluarga dan orangtua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa
dalam penyelesaian laporan praktik kerja lapangan ini.
8. Kelompok Praktek Kerja Lapangan yaitu: Divana Suprasanti, Muhammad
Rizki, Riski Syawaluddin panjaitan, Teuku Muhammad Adam yang
membantu dalam penyelesaian laporan praktik kerja lapangan ini.
9. Teman-teman seperjuangan stambuk 2018 terkhusus kelas EL-6A yang
memberikan dukungan terhadap penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak
merupakan sumbangan yang berarti, mudah - mudahan akan lebih
menyempurnakan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Hormat Saya
Mega Saputri
NIM: 1805031007
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ............................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x
BAB I......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Pelaksanaan PKL .......................................................................... 2
1.3 Latar Belakang Dasar dan Tujuan Pelaksanaan PKL ..................... 3
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan .................................................. 4
1.5 Metedologi Pengumpulan Data ..................................................... 6
1.6 Batasan Masalah ........................................................................... 6
1.7 Sistematika Laporan ..................................................................... 7
BAB II ....................................................................................................... 8
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN .................................. 8
2.1 Profil Perusahaan .......................................................................... 8
2.1.1 Latar Belakang dan Sejarah PT Razza Prima Trafo Mechanical
Engineering Contractor - Supplier .......................................... 8
2.1.2 Visi dan Misi PT Razza Prima Trafo Mechanical Engineering
Contractor - Supplier ............................................................. 9
2.1.3 Bentuk Dan Warna Logo ..................................................... 10
2.1.4 Lokasi Daerah PT Razza Prima Trafo Mechanical
Engineering Contractor – Supplier ....................................... 10
2.1.5 Struktur Organisasi PT Razza prima Trafo Mechanical
Engineering Contractor – Supplier ....................................... 11
2.1.6 Job Description .................................................................... 12
2.1.7 Fasilitas Utama yang dimiliki PT. Razza Prima Trafo .......... 15
2.1.8 Fungsi Operasi ..................................................................... 16
2.1.9 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ......................................... 16
vii
2.2 Landasan Teori ........................................................................... 18
2.2.1 Transformator ...................................................................... 19
2.2.2 Prinsip Kerja Transformator................................................. 21
2.2.3 Jenis Transformator ............................................................. 21
2.2.4 Transformator Berdasarkan Fungsi ...................................... 22
2.2.5 Transformator Distribusi ...................................................... 23
2.2.6 Konstruksi Transformator Distribusi .................................... 25
2.2.7 Minyak Transformator ......................................................... 29
2.2.8 Tipe Pendingin Transformator ............................................. 32
2.3 Topik yang diamati/bidang yang diamati/observasi ..................... 33
2.3.1 Gardu Distribusi .................................................................. 33
2.3.2 Proteksi Pada Gardu Transformator Distribusi ..................... 34
2.3.3 Gangguan Beban Lebih pada Transformator Distribusi ........ 38
2.4 Pembahasan ................................................................................ 39
2.4.1 Pengertian Pemeliharaan Transformator Distribusi ............... 39
2.4.2 Macam-macam pemeliharaan............................................... 40
2.4.3 Jadwal Pemeliharaan............................................................ 43
2.5. Hambatan Selama PKL ............................................................... 45
BAB III .................................................................................................... 46
PENUTUP ............................................................................................... 46
3.1 Simpulan .................................................................................... 46
3.2 Saran .......................................................................................... 46
DAFTAR REFERENSI ............................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 48
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................... 49
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik kerja lapangan adalah salah satu bagian dari program pendidikan
sistim Link and Match, dilaksanakan untuk mendapat pengalaman kerja
nyata di industri. Program ini merupakan perwujudan dari kebijakan
sistim Link and Match antara pendidikan dikampus dan tuntutan
kebutuhan industri. Program pendidikan Link and match sangat
dibutuhkan dalam penguasaan kompetensi dan pembentukan sikap
profesi mahasiswa/i seperti tercermin dalam tujuan pendidikan dan
pelatihan di Politeknik Negeri Medan yaitu pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan di kampus terutama bertujuan untuk membekali peserta diklat
mengembangkan kepribadian, potensi akademik, dan dasar-dasar
keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran program normatif,
adaftif, dan produktif.
Dalam memenuhi persyaratan program pembelajaran pendidikan D-3
Program Studi Teknik Listrtik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Medan, mahasiswa tingkat akhir diwajibkan melaksanakan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dalam Kerja Praktik, diharapkan
mahasiswa dapat mengembangkan wawasan, pengalaman dan
pengetahuannya terhadap materi pembelajaran yang diperoleh selama
perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan memperoleh bekal
yang lebih baik sebelum memasuki dunia pekerjaan yang sebenarnya.
Dalam distribusi jaringan tegangan menengah, ada hal-hal yang harus
diperhatikan dalam jaringan listrik agar suplai listrik dapat berjalan lancar
hingga ke konsumen, sehingga dilakukan inspeksi jaringan, pemeliharaan
jaringan, perbaikan jaringan dan penyeimbangan beban trafo.
1
Dengan kesempatan tersebut, penulis melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT. Razza Prima Trafo Electrical & Mechanical
Engineering Contractor – Supplier, perusahaan ini mengembangkan
usaha meliputi pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan (preventive and
corrective) Transformator distribusi khusus di daerah Sumatera Utara.
Transformator yang telah rusak dapat difungsikan kembali seperti semula
sehingga biaya kelistrikan pada perusahaan pengguna Transformator
dapat dihemat 50 persen jika dibandingkan dengan yang baru. Selain
bergerak dibidang perbaikan perusahaan ini juga bergerak di bidang
pemiliharaan, membantu dan bekerjasama dalam mengatasi masalah
kelistrikan dengan perusahaan-perusahaan pengguna transformator.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memberitahukan sedikit
proses perawatan dan perbaikan mengenai suatu komponen yang sangat
dibutuhkan dalam sistem pembangkitan yang berfungsi merubah
tegangan dari pembangkit untuk ditransmisikan yaitu Transfomator.
Transfomator sendiri ialah bagian yang sangatlah vital dalam suatu
bagian sistem pembangkitan terlebih lagi pada pembangkit yang
menggunakan sistem interkoneksi. Transfomator adalah alat yang dimana
pada akhirnya konsumen dapat menikmati aliran listrik dimanapun
mereka berada.
3
memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga dapat
mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan pada dunia industri.
Tujuan Khusus:
1) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa mengenai
situasi dunia Industri.
2) Meningkatkan kualitas Pendidikan dan Pengalaman Mahasiswa
Politeknik Negeri Medan.
3) Melihat secara langsung tenaga kerja bagaimana yang dibutuhkan
oleh dunia Industri dan melihat langsung dunia kerja sebenarnya.
4) Meningkatkan Kerjasama antar Politeknik Negeri Medan sebagai
wadah pendidik sumber daya manusia yang handal dan perusahaan
sebagai penerima sumber daya manusia tersebut.
5) Membandingkan ilmu yang diperoleh pada perkuliahan dengan apa
yang ditemukan dilapangan, sehingga dapat dilakukan evaluasi dari
kemampuan mahasiswa untuk meningkatkan sumber daya yang
berkualitas.
6) Mengetahui serta memahami prinsip kerja dari perawatan Trafo
(maintaince trafo).
7) Memahami jenis-jenis pemeliharaan khususnya pada Trafo.
4
keterbukaan perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai
atau citra publik di masyarakat.
3) Merupakan sarana penghubung antara instansi atau perusahaan dan
Lembaga Pendidikan Tinggi.
4) Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan
kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh instansi atau perusahaan
yang bersangkutan, dilihat dari segi sumber daya manusia yang
dihasilkan Lembaga Pendidikan Tinggi.
5) Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya
manusia, terutama calon tenaga kerja sehingga memudahkan dalam
proses pencarian tenaga kerja profesional.
1.4.2 Bagi Almamater
1) Sebagai sarana untuk memperluas jaringan kerja sama dengan
perusahaan dan lembaga lain yang terkait.
2) Sebagai sarana dalam penerapan teori-teori yang telah dipelajari
selama mengikuti perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya.
3) Untuk memperkenalkan instansi pendidikan Jurusan D III
Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Medan.
1.4.3 Bagi Mahasiswa
1) Untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia kerja.
2) Berkesempatan untuk belajar menerapkan pengetahuan yang di
peroleh selama pendidikan dalam berbagai kasus real perusahaan atau
lembaga lain.
3) Memperluas relasi/jaringan di dunia usaha yang nantinya menjadi
tempat untuk informasi mengenai pekerjaan.
4) Sebagai sarana menambah ilmu di luar perkuliahan mengenai dunia
kerja.
5) Mengetahui dengan lebih jelas mengenai realita dunia kerja secara
langsung.
5
6) Menjadi bahan persiapan menghadapi dunia kerja dan menyiapkan
langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam
lingkungan kerja di masa mendatang.
6
1.7 Sistematika Laporan
Sistematika adalah penjelasan isi dari setiap Bab, mulai dari BAB I
hingga BAB III. Dimana uraian ini memberikan gambaran langsung
tentang sisi tiap-tiap Bab yang ada dalam lampiran ini, berikut sistematika
dari laporan adalah:
1. BAB I PENDAHULUAN
BAB I membahas tentang latar belakang PKL, pelaksanaan PKL,
dasar dan tujuan PKL, manfaat PKL, metodologi pengumpulan data,
batasan masalah dan sistematika laporan.
2. BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BAB II berisi tentang gambaran umum tempat PKL, antara lain :
propil perusahaan , sejarah singkat, visi-misi perusahaan, bentuk dan
warna logo, lokasi perusahaan, struktur organisasi, job Description,
fasilitas utama, fungsi operasi, kegiatan praktik kerja lapangan,
landasan teori, topik yang diamati, pembahasan, dan hambatan praktik
kerja lapangan.
3. BAB III PENUTUP
BAB III berisi tentang kesimpulan, saran terhadap pembahasan yang
telah dilakukan.
7
BAB II
PT. Razza Prima Trafo adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang
Electrical dan Mechanical Engineering, Contractor Supplier Instalatiur
C.Class sesuai dengan kemapuan fasilitas maupun sumber daya manusia,
perusahaan ini juga mengembangkan usaha meliputi pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan (preventive and corrective) transformator
distribusi khusus di daerah Sumatera Utara.
Inspirasi dan motivasi oleh keingian dengan perusahaan-perusahaan
pengguna transformator. Melalui kajian, penelitian secara terus menerus,
transformator yang telah rusak yang selama ini dianggap barang rongsokan
dapat difungsikan kembali seperti semula sehingga biaya kelistrikan pada
perusahaan pengguna transformator dapat dihemat sampai 50% jika
dibandingkan dengan membeli yang baru.
Pengalaman yang cukup panjang dalam melaksanakan usaha pelayanan
pekerjaan electrical dan mechanical engineering ataupun pekerjaan
pemeliharaan perbaikan transformator untuk membantu mengatasi krisis
kelistrikan yang merupakan modal utama untuk menjadi perusahaan yang
unggul dibidangnya. Survey kepuasan pelangggan dan inovasi yang
dilakukan secara berkeseimbangan diharapkan terbentuknya kesetiaan
pelanggan.
Dengan dibentuknya team work yang padu, tekad menjadi perusahaan
yang unggul dan terpecaya melalui kepuasan pelanggan diwujudkan dalam
kemitraaan dengan beberapa perusahaan yang mempunyai kompetensi
khusus.
8
Produk jasa dan pelayanan yang dihasilkan berguna bagi sector kelistrikan
tetapi juga akan bermanfaat bagi industri lain dan masyarakat umum.
2.1.2 Visi dan Misi PT Razza Prima Trafo Mechanical Engineering Contractor -
Supplier
9
2.1.3 Bentuk Dan Warna Logo
Logo PT. Razza Prima Trafo ditunjukkan oleh gambar berikut:
10
2.1.5 Struktur Organisasi PT Razza prima Trafo Mechanical Engineering
Contractor – Supplier
2. Dewan direktur
Dewan direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin
Perseroan terbatas (PT). Direktur adalah orang profesional yang
ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin
perseroan terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu
dewan manager, dewan gubernur, atau dewan eksekutif. Di Indonesia
pengaturan terhadap direktur terdapat dalam UU No. 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas dijabarkan fungsi, wewenang, dan
tanggungjawab direksi. Seorang direktur atau dewan direksi dalam
jumlah direktur dalam suatu perusahaan (minimal satu), yang dapat
dicalonkan sebagai direktur, dan cara pemilihan direktur ditetapkan
dalam anggaran dasar perusahaan. Pada umumnya direktur memiliki
tugas antara lain:
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan.
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manager).
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan.
13
3. Direktur pemasaran
Direktur pemasaran adalah orang yang bertanggung jawab untuk
operasi pemasaran sacara keseluruhan organisasi dan bisnis. Bukan
hanya memiliki keterampilan dalam aspek kreatif periklanan, tetapi
juga memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan
anggaran dengan tepat. Direktur Pemasaran harus menjadi efektif
dalam hal anggaran dan proses kreatif. Dalam aspek kreatif dari
pekerjaan, direktur pemasaran bertanggung jawab untuk mengawasi
operasi dan perencanaan kampanye pemasaran.
4. Direktur personalia
Direktur personalia memiliki tugas mengkoordinasikan semua kegiatan
manajemen sumber daya manusia dalam organisasi untuk
memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia secara strategis
seperti kompensasi karyawan, rekrutmen, kebijakan personalia, dan
kepatuhan terhadap peraturan. Tugas direktur ersonalia adalah sebagai
berikut:
a. Mengindentifikasi lowongan staf, merekrut, dan memilih pelamar.
b. Mengembangkan, mengelola dan megevaluasi pelamar.
c. Melakukan pemecatan karyawan.
d. Mengalokasikan sumber daya manusia dengan tepat.
e. Menyiapkan karyawan untuk bertugas dengan melakukan pelatihan
kerja.
f. Menjadi penghubung antara manajemen dengan karyawan.
g. Memastikan kepatuhan hukum dengan memantau karyawan.
5. Direktur produksi. Tujuan direktur produksi adalah sebagai berikut:
a. Meninjau usulan RKAP dari seluruh Divisi di Direktorat Produksi
dan mengajukannya di dalam rapat Direksi dan rapat Komisaris.
b. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang
menyangkut produksi.
c. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh divisi
direktorat produksi.
14
2.1.7 Fasilitas Utama yang dimiliki PT. Razza Prima Trafo
Fasilitas Utama :
1. Rewinding Machine ( Mesin gulung kumparan )
a. Wound Core Rewinding Machine
b. Stacking Core Rewinding Machine
c. No Cut Core Rewinding Machine
Mesin yang digunakan untuk menggulung kumparan dari
transformator untuk semua jenis, type dan merk dari transformator.
2. Heating/Oven
Untuk menghilangkan kadar air atau kelembaban yang terdapat pada
transformator sehingga terbentuk kembali tahanan isolasi standar dari
sebuah transformator.
3. Transformator Oil
Minyak transformator berfungsi mengisolasi kumparan didalam
transformator supaya tidak terjadi loncatan bunga api listrik
( hubungan pendek ) dan juga sebagai pendingin untuk mengambil
panas yang ditimbulkan sewaktu trafo berbeban lalu melepaskannya,
disamping itu untuk melindungi komponen didalam transformator
terhadap korosi dan oksidasi.
4. Reclamation Oil Machine
a. Transformator oil heater
b. Vacuum System
c. Mechanical Filtration
d. Water Separator
Adalah mesin untuk mensterilkan minyak transformator sekalipun
minyak baru dari partikel air ataupun kotoran lainnya sehingga
kondisi minyak terjamin dari akibat yang akan timbul seperti bunga
api (hubungan pendek).
15
5. Equipment Test
a. Test Turn Ratio
b. Load Test
c. Clamp Meter
d. Insulating Oil Test
Adalah peralatan yang digunakan untuk menguji keandalan dari
sebuah transformator sehingga transformator layak untuk di
operasikan. Peralatan Lainnya :
1. Compressor Painting
2. Mesin Las Listrik dan Acceteline
3. Hand Forkrleap 2 ton
4. Katrol
5. Mobil Pick Up
6. Mobil Operasional
7. Tang Press Hidrolik
8. Gerenda Potong
16
Melihat pemsangan alat pelindung gardu.
B. Minggu ke-2
Melihat pemasangan alat pelindung gardu.
Melihat penggantian FCO dan LA.
Perampalan pohon di atas jaringan.
C. Minggu ke-3
Perampalan pohon di atas jaringan HUTM.
Melihat pemasangan alat pelindung gardu.
D. Minggu ke-4
Reconnector jumperan HUTM.
Melihat penggantian FCO dan LA.
Melihat pemasangan alat pelindung gardu.
17
2.2 Landasan Teori
Bagian sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah
Sistem Distribusi. Berdasarkan nilai tegangannya, sistem distribusi
diklasifikasikan menjadi dua:
1. Distribusi primer adalah jaringan distribusi daya listrik yang
bertegangan menengah (20kV). Jaringan distribusi primer tersebut
merupakan jaringan penyulang. Jaringan ini berawal dari sisi sekunder
transformator daya yang terpasang pada gardu induk hingga ke sisi
18
primer transformator distribusi yang terpasang pada tiang-tiang
saluran.
2. Distribusi sekunder adalah jaringan daya listrik yang termasuk dalam
kategori tegangan rendah, yaitu 380/220 volt. Jaringan distribusi
sekunder bermula dari sisi sekunder transformator distribusi dan
berakhir hingga ke alat ukur (kWH- meter) pelanggan.
2.2.1 Transformator
19
dililitkan pada suatu inti yang terbuat dari laminasi lembaran baja, yang
kemudian dimasukkan ke dalam tangki yang berisi minyak transformator.
Apabila kumparan primer dialiri arus listrik bolak-balik, maka akan timbul
fluks magnetik bolak balik sepanjang inti yang menginduksi kumparan
sekunder sehingga kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan
berdasarkan prinsip kerja transformator yang ditunjukkan pada gambar 2.5
dibawah ini.
Dimana:
1R , 1S , 1T : adalah hubungan lilitan sisi primer untuk line R, S, dan T
20
Transformator 3 fasa terdiri dari 3 kumparan primer dan 3 kumparan
sekunder kekurangan dari transformator 3 fasa ini, salah satu yang paling
merugikan adalah bila salah satu fasa tegangan mengalami gangguan
(kerusakan dan kelalaian) maka seluruh fasa akan terkena dampaknya dan
menyebabkan seluruh transformator harus dipindahkan (diganti).
22
2. Transformator distribusi
24
2.2.6 Konstruksi Transformator Distribusi
Konstruksi transformator distribusi terdiri dari beberapa bagian
yang memiliki fungsi masing-masing yang ditunjukkan pada
gambar 2.8 berikut ini.
1. Tangki
Tangki (tank) transformator terbuat dari pelat baja bersepuh lapisan
seng, berfungsi untuk tepat minyak isolasi, sehingga harus kedap
terhadap uap air. Ukuran tangki disesuaikan dengan ukuran inti dan
kumparan.
25
2. Radiator
Radiator (sirip pendingin) berfungsi sebagai alat pendingin dari
transformator. Minyak transformator yang panas mempunyai berat
jenis yang rendah, sehingga berada dibagian atas kemudian masuk
kebagian atas dari pipa radiator. Didalam radiator minyak didinginkan
oleh udara luar atau angin. Minyak turun dari bagian atas pipa masuk
bak transformer bagian bawah. Pada transformer-transformer kecil
radiator diganti dengansirip-sirip (ribbon) yang fungsinya memperluas
permukaan dinding transformer sehingga pendinginan lebih baik dan
sempurna.
3. Roda
Pada umumnya transformator memiliki bobot yang berat, sehingga
menggunakan roda (wheel base) untuk memindahkan posisinya
dengan lebih mudah dan efisien.
4. Tap Changer Handel
Tap changer adalah alat yang berfungsi untuk mengubah
perbandingan lilitan transformator untuk mendapatkan tegangan
operasi pada sisi sekunder sesuai yang dibutuhkan oleh tegangan
jaringan (beban) atau karena tegangan sisi primer yang berubah-ubah.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada kedua
sisi belitan transformator dibuat tap (penyadap) untuk mengubah
perbandingan transformasi (rasio) transformator. Tap Changer dapat
diubah dalam keadaan berbeban atau keadaan tidak berbeban. Untuk
tranformator distribusi perubahan sadapan dilakukan dalam keadaan
tanpa beban.
5. Lubang Pengait
Lubang pengait (Lifting lugs) pada transformator digunakan sebagai
tempat pengkait pada saat dilakukan pengangkatan transformator
disribusike tempat yang ditentukan saat penggantian atau pemasangan
transformator.
26
6. Katup keluaran minyak
Keran keluaran minyak (Oil Drain Valve) biasanya digunakan pada
saat dilakukan pengurasan minyak transformator atau pengambilan
sampel minyak untuk keperluan pengujian kondisi minyak.
7. Bushing primer
Bushing primer (HV Bushing) merupakan penghubung antara
kumparan transformer primer ke jaringan SUTM (Saluran Udara
Tegangan Menengah) 20kV. Bushing adalah sebuah konduktor yang
diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat
antara konduktortersebut dengan tangki transformer.
8. Bushing sekunder
Bushing Sekunder (LV Bushing) merupakan penghubung antara
kumparan sekunder transformator ke Saluran Udara Tegangan
Rendah (SUTR) 400/240 V. Bushing adalah sebuah konduktor yang
diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat
antara konduktortersebut dengan tangki transformator.
9. Konservator
Apabila suatu transformator mempunyai beban yang tinggi atau
kenaikan suhu udara luar, maka minyak transformator akan
mengembang. Pengembangan minyak ini diterima oleh Conservator
Expansion Tank. Udara diatas permukaan minyak didalam
konservator terdesak keluar melalui silica gel dan alat pernapasan
udara (air breather) apabila minyak transformator dingin, maka udara
dari luar akan masuk melalui alat pernapasan, silica gel dan kembali
ke konservator. Tinggi rendahnya minyak di dalam konservator dapat
dilihat dalam gelas pendingin yang menempel pada konservator
tersebut. Untuk menghindari hubungan langsung antara bagian dalam
dari transformator dengan udara luar maka didalam alat pernafasan
diberi minyak transformator. Hal ini juga untuk dimaksud untuk
menjaga agar udara yang masuk dari luar tidak mengandung kotoran-
kotoran (debu), uap air, dan lain-lain.
27
10. Indikator level minyak
Indikator Level Minyak (Oil Level Indicator) berfungsi sebagai
penunjuk tinggi permukaan minyak yang ada pada konservator. Ada
beberapa jenis penunjukan, seperti penunjukan lansung yaitu dengan
cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi konservator
sehingga akan mudah mengetahui level minyak. Sedangkan jenis lain
jika konservator dirancang sedemikian rupa dengan melengkapi
semacam balon dari bahan elastis dan diisi dengan udara biasa dan
dilengkapi dengan alat pelindung seperti pada sistem pernapasan
sehingga pemuaian dan penyusutan minyak-udara yang masuk
kedalam balon dalam kondisi kering dan aman.
11. Lubang pembuangan tekanan lebih
Lubang pembuangan tekanan lebih (Safety Valve) adalah bagian yang
digunakan untuk melepaskan tekanan lebih yang terdapat di
transformator.
12. Terminal Pembumian
Terminal Pembumian (Earthing Terminal) digunakan sebagai tempat
menghubungkan kawat pembumian pada transformator, yang
berfungsi sebagai peralatan proteksi terhadap tegangan lebih yang
biasanya disebabkan oleh surja petir.
13. Papan nama
Pelat nama (Rating Plate) bagian yang berfungsi sebagai informasi
untukmengetahui spesifikasi transformator distribusi.
14. Papan merek
Pelat merek (Brandmaking Plate) adalah pelat yang bertuliskan
merek transformator distribusi dimana transformator tersebut
diproduksi.
28
2.2.7 Minyak Transformator
29
2. Minyak Transformator Sebagai Bahan Isolasi
Sebagai bahan isolasi minyak transformator memiliki beberapa
kekentalan, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam SPLN (49-1:1980).
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh minyak transformator
adalah sebagai berikut:
1. Kejernihan
Kejernihan minyak isolasi tidak boleh mengandung suspensi atau
endapan (sedimen).
2. Massa Jenis
Massa jenis dibatasi agar air tidak dapat berpisah dari minyak
isolasi dan tidak melayang.
3. Viskositas Kinematika
Viskositas memegang peranan penting dalam Pendinginan, yakni
untuk menentukan kelas minyak.
4. Titik Nyala
Titik nyala yang rendah menunjukan adanya kontaminasi zat gabar
yag mudah terbakar.
5. Titik Tuang
Titik tuang dipakai untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis
peralatan yang akan menggunakan minyak isolasi.
6. Angka Kenetralan
Angka kenetralan merupakan angka yang menunjukkan
penyusutan adam minyak dan dapat mendeteksi kontaminasi
minyak, menunjukkan kecenderungan percobaan kimia atau
indikasi percobaan kimia dalam bahan tambangan.
7. Korosi Belerang
Korosi belerang kemungkinan dihasilkan dari adanya belerang
bebas atau senyawa belerang yang tidak stabil dalam minyak
isolasi.
30
8. Tegangan Tembus
Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya
kontaminasi seperti air, kotoran, atau partikal konduktif dalam
minyak.
9. Kandungan Air
Adanya air dalam isolasi isolasi menyebabkan menurunnya
tegangan tembus dan tahanan jenis minyak isolasi akan
mempercepat kerusakan serta pengisolasi.
32
4) OFWF (Oil Force Water Forced)
OFWF adalah sistem pendingin yang menggunakan minyak
sebagai pendingin kumparan transformator yang bersirkulasi secara
paksa/buatan dan dengan air sebagai pendingin luar transformator
yang bersirkulasi secara paksa/buatan.
33
Gambar 2. 9 Gardu Transformator Distribusi
34
1) Lightning Arrester
Lightning arrester adalah suatu alat pelindung bagi peralatan sistem
tenaga listrik terhadap surja petir (Surge). Alat pelindung terhadap
gangguan surja ini berfungsi melindungi peralatan sistem tenaga
listrik dengan cara membatasi surja tegangan lebih yang datang dan
mengalirkannya ke tanah.
Prinsip kerja Lightning arrester cukup sederhana yaitu membentuk
jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak timbul tegangan
lebih tinggi pada peralatan listrik lainnya. Pada kondisi kerja yang
normal, Lightning arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul
surja akibat adanya petir maka Lightning arrester akan berlaku
sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan aliran arus yang tinggi
ke tanah. Setelah tegangan surja itu hilang maka arrester harus
dengan cepat kembali berlaku sebagai isolator, sehingga pemutus
tenaga (PMT) tidak sempat membuka. Pada kondisi yang normal
(tidak terkena petir), arus bocor Lightning arrester tidak boleh
melebihi 2 mA. Apabila melebihi angka tersebut, berarti
kemungkinan besar Lightning arrester mengalami kerusakan. Bentuk
fisik Lightning arrester dapat dilihat pada Gambar 2.10 berikut ini.
35
Ada dua cara pemasangan lightning arrester pada jaringan yaitu:
1. Pemasangan lightning arrester sebelum FCO (fuse cut out).
Pemasangan LA sebelum FCO memiliki keuntungan dan
kerugian sebagai berikut:
a) Keuntungannya:
Pengamanan terhadap surja petir tidak dipengaruhi oleh
kemungkinan FCO putus.
b) Kerugiannya:
Kegagalan LA memadamkan sistem penyulang dan
Penghantar LA lebih panjang.
36
Gambar 2. 11 Fuse Cut Out (FCO)
37
3) NT Fuse
NT Fuse digunakan Sebagai pengaman transformator terhadap arus lebih
yang terpasang di sisi tegangan rendah (220 volt), untuk melindungi
transformator terhadap gangguan arus lebih yang disebabkan karena
hubung singkat di jaringan tegangan rendah maupun karena beban lebih.
Secara fisik NT Fuse dapat dilihat pada Gambar 2.13.
Gambar 2. 13 NT Fuse
38
Beberapa penyebab yang mengakibatkan timbulnya gangguan beban lebih
ialah:
a) Semakin meningkatnya permintaan akan energi listrik dari pelanggan,
sehingga memaksa transformator dan saluran dengan beban
maksimum, bahkan mungkin lebih besar dari kemampuannya.
b) Adanya pemakaian energi listrik yang di luar kontrol dan catatan PLN
atau tanpa sepengetahuan PLN.
b) Penyisipan Transformator
c) Manajemen Transformator
d) Manajemen JTR
2.4 Pembahasan
39
2.4.2 Macam-macam pemeliharaan
Berdasarkan waktu pelaksanaannya, pemeliharaan dikelompokkan
menjadi:
1) Pemeliharaan rutin
Disebut juga dengan pemeliharaan preventif, yaitu pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih parah dan
untuk mempertahankan unjuk kerja jaringan agar tetap beroperasi
dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi. Kegiatan pemeliharaan
rutin meliputi kegiatan:
a) Pemeriksaan/inspeksi rutin
b) Pemeliharaan rutin
40
c) Pemeriksaan prediktif
d) Perbaikan/penggantian peralatan
e) Perubahan/penyempurnaan jaringan.
41
dengan terminal transformator, kubikel dan busbar kubikel.
c) Pengecatan gardu sipil.
2) Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan dengan maksud
untuk memperbaiki kerusakan yaitu suatu usaha untuk memperbaiki
kerusakan hingga kembali kepada kondisi/kapasitas semula dan
perbaikan untuk penyempurnaan yaitu, suatu usaha untuk
meningkatkan jaringan dengan cara mengganti/mengubah jaringan
agar dicapai daya guna atau keandalan yang lebih baik dengan tidak
mengubah kapasitas semula.
Contoh perbaikan kerusakan :
e) Penggantian kubikel.
f) Penggantian transformator.
g) Perbaikan PHB-TR.
42
3) Pemeliharaan darurat
2. Pemeliharaan Bulanan
Contoh:
a) Pengukuran beban pada transformator distribusi.
43
c) Pengencangan pengikatan mur-mur pengikat sepatu kabel
dengan terminal transformator.
d) Pengukuran tegangan ujung pada JTR.
3. Pemeliharaan Triwulan
Contoh:
4. Pemeliharaan Semesteran
Contoh:
a) Inspeksi jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM):
memeriksa dan melaporkan keadaan tiang, backet, cross arm,
pembumian, penghantar, isolator, FCO, arrester, PT-LBS/PTS,
dan lain-lain.
5. Pemeliharaan tahunan
44
2.5. Hambatan Selama PKL
Berikut adalah bebrapa Hambatan yang saya alami selama PKL adalah
sebagai berikut:
1. Penulis kebingungan pada saat membedakan konstruksi-konstruksi
tiang-tiang JTM yang sangat sering dikerjakan PT. Razza Prima Trafo.
2. Kondisi cuaca yang tidak selalu memungkinkan untuk langsung
bekerja di lapangan.
45
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Razza Prima Trafo
yang beralamat di Jl. William Iskandar, Medan dari tanggal 18 Februari
2021 sampai 22 Maret 2021, penulis dapat memberikan kesimpulan
berdasarkan penjabaran yang telah dijelaskan sebagai berikut.
3.2 Saran
1. Petugas sesering mungkin melakukan inspeksi berkala dan
melakukan penyesuaian NT fuse, agar proteksi yaitu NT fuse dapat
bekerja dengan baik dan mengamankan transformator dari beban
lebih.
2. Memberikan materi dan praktik lapangan yang tepat dan seimbang
agar pelaksanaan PKL dapat berjalan dengan baik serta mahasiswa
dapat memahami prosedur kerja di lapangan.
46
DAFTAR REFERENSI
47
DAFTAR PUSTAKA
https://www.webstudi.site/2017/04/apa-itu-minyak-transformator-fungsi-
dan.html, diakses pada 28 Maret 2021.
Kadir,Abdul.1977.Tranformator.Jakarta: UI_Press
48
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Pendukung
49
Gambar HUTM A3C
50
Gambar Pengepressan HUTM A3Cs
51
Gambar Perbaikan Transformator
52
Gambar Nameplate Transformator
53
Lampiran 2 Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan Lembar Pertama
54
Lampiran 3 Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan Lembar ke Dua
55
Lampiran 4 Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan Lembar ke Tiga
56
Lampiran 5 Surat Kesediaan Menerima Praktik Kerja Lapangan
57
Lampiran 6 Laporan Mingguan pertama Praktik Kerja Lapangan
58
Lampiran 7 Laporan Mingguan Ke Dua Praktik Kerja Lapangan
59
Lampiran 8 Laporan Mingguan Ke Tiga Praktik Kerja Lapangan
60
Lampiran 9 Laporan Mingguan Ke Empat Praktik Kerja Lapangan
61
Lampiran 10 Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan Lembar Pertama
62
Lampiran 11 Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan Lembar Ke Dua
63
Lampiran 12 Daftar Nilai Mahasiswa perusahaan
64