PENGAMAN
DISUSUN OLEH :
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi
perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor
menempati posisi seperti Gambar (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi
perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan
posisi jangkar pada Gambar (b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal
ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada
jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
Gambar 5.2. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin
(disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar (1), maka
dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung
belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar (2) dengan
dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.
a. Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
b. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
4. Berikan sumber DC padda rangkaian medan sebesar VDC sampai 200 volt
dan dari sumber DC yang lain berikan VDC sampai 220 voltuntuk
rangkajin jangkar.
5. Setelah motor berputar, lakukan langkah berikut untuk memberikan torsi
beban pada motor DC.
Putar tombil “Ramp” ke posisi “Ext/Man 1”
Set beban dengan secara perlahan memutar tombol “Brake” ke
arah kanan sampai tampak sedikit penambahan torsi beban Nm
sesuai kebutuhan torsi beban tabel 6.3
6. Lakukan pencatatan sesuai dengan kebutuhan hasil pengamatan pada tabel
6.3
7. Ulangi langkah d-e untuk torsi beban yang berbeda sesuai tabel 6.3.
8. Apabila semua data yang dibutuhkan pada tabel 6.3 didapatkkan, prosedur
menghentikan percobaan adalah:
Putar tombol “Brake” sampai ke posisi normal
Tombol “Ramp” ke posisi 0
Matikan supply motor Vac 3 fase
3. Percobaan Motor DC Penguat Luar Berbeban dengan Pengaturan Kecepatan
1. Buat rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar 4.
2. Nyalakan semua alat ukur yang digunakan termasuk control unit.
3. Setting tombol-tombol pada control unit sebagai berikut:
Tombol “Brake” diputar pada posisi Torque control
Tombol “Ramp” keposisi 0, reset tombol indikator temperatur
motor
Tombol min% ke posisi 0%, tombol min- ke 3000
Tombol max ke posisi 100, tombol Nm ke posisi 0
4. Berikan sumber DC padda rangkaian medan sebesar VDC sampai 200 volt
dan dari sumber DC yang lain berikan VDC sampai 220 voltuntuk
rangkajin jangkar.
5. Setelah motor berputar, lakukan langkah berikut untuk memberikan torsi
beban pada motor DC.
Putar tombil “Ramp” ke posisi “Ext/Man 1”
Set beban dengan secara perlahan memutar tombol “Brake” ke
arah kanan sampai tampak sedikit penambahan torsi beban Nm
sesuai kebutuhan torsi sebesar 0,4 Nm.
6. Lakukan pencatatan sesuai dengan kebutuhan hasil pengamatan pada
tabel 6.3
7. Apabila semua data yang dibutuhkan pada tabel 6.3 didapatkkan,
prosedur menghentikan percobaan adalah:
Putar tombol “Brake” sampai ke posisi normal
Tombol “Ramp” ke posisi 0
Matikan supply motor Vac 3 fase
Terakhir baru matikan alat ukur termasuk control Brake
4. Percobaan Motor DC Penguat Luar Berbeban dengan Aactive Drive
1. Buatlah rangkain percobaan sepertii gambar
2. Nyalakan semua alat ukur yang digunakan termasuk control unit
3. Setting tombol-tombol pada control unit sebagai berikut:
Tombol “ Brake” diputar pada posisi
:industrial series “PC Mode”
: Classic Series “PC Mode”
Atur table pada layar computer
Catat karakteristik n sebagai fungsi M engan menggunakna Active
Drive
Tabel 5.2 percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vf tetap, Vt berubah
Vt Ia Vf N If
60 0,35 200 209 0,17
70 0,37 200 366 0,17
90 0,41 200 588 0,17
110 0,46 200 805 0,17
130 0,50 200 1003 0,17
150 0,52 200 1337 0,17
170 0,54 200 1576 0,17
190 0,53 200 1945 0,17
200 0,53 200 2076 0,17
Tabel 5.3 percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vt tetap, Vf berubah
Vt Ia Vf If N
220 0,75 110 0,10 2819
220 0,67 150 0,12 2462
220 0,55 190 0,15 1958
220 0,43 200 0,18 1780
5.8 Analisis
a. percobaan pertama
berdasarkan hasil percobaan karakteristik motor DC penguat luar tanpa
beban dapat dilihat bahwa pada saat torsi generator di atur secara berurut dari
0,1-0,6 maka kecepatan putar dan tegangan motor pun cenderum naik turun
dengan selisih yang tidak terlalu jauh dan arus dari motor akan cenderung
semakin naik.
b. Percobaan kedua
percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vf tetap, Vt berubah. Pada
hasil percobaan ini dapat di lihat bahwa kecepatan putar generator akan
semakin cepat sedangkan arus jangkar (Ia) akan mengalami kenaikan yang
tidak terlalu signifikan dan arus medannya (If) itu tetap. Adapun pada
percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vt tetap, Vf berubah akan di
dapati hasil yang berbeda karna dapat di lihat bahwa kecepatan putar
generator akan semakin rendah sedangkan arus jangkar (Ia) akan mengalami
penurunan dan arus medan (If) akan mengalami kenaikan (berbanding
terbalik).
5.9 Kesimpulan