Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM MESIN-MESIN DAN

PENGAMAN

KARAKTERISTIK MOTOR DC PENGUAT LUAR

DISUSUN OLEH :

Nama : Andi Resmi Amalia Rahmat


NIM : 421 17 028
Kelas : 3B / D4 Teknik Listrik
Semester :5

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2019
PRAKTIKUM V

KARAKTERISTIK MOTOR DC PENGUAT LUAR

5.1 Tujuan Percobaan


a. Mengetahui perubahan putaran motor DC penguat luar tanpa beban
terhadap pengaturan arus mean.
b. Mengatur perubahan putaran motor DC penguat luar tanpa beban terhadap
pengaturan arus jangkar.
c. Mendapatkan kurva karakteristik motor DC penguat luar tanpa beban .
d. Mengetahui pegaruh perubahan torsi beban pada motor DC penguat luar
terhadap kecepatan, arus medan dan arus jangkar motor DC penguat luar.
e. Mendapatkan hubungan torsi beban terhadap daya beban motor DC
penguat luar.

5.2 Teori Dasar

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang


mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan
arus DC / arus searah. Kecepatan operasi mesin DC jenis generator adalah
tetap yaitu sesuai dengan penggerak mula (prime mover). Pada operasi untuk
penggunaan umum, penggerak mula dilengkapi dengan pengatur kecepatan
(speed governor) sehingga kecepatan generator praktis konstan. Dalam kondisi
seperti itu, kinerja yang ditawarkan pembangkit terutama dalam hubungan
antara eksitasi, tegangan dan beban terminal. Untuk mempermudah melihat
hubungan tersebut, digunakan bentuk grafis yang memperlihatkan kurva yang
dikenal sebagai karakteristik pembangkit. Karakteristik ini sekilas
menunjukkan perilaku generator pada kondisi beban yang berbeda.

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui


dua cara:

a) menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.


b) menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada
Gambar berikut:
Gambar 5.1. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi
perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan
menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor
menempati posisi seperti Gambar (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi
perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan
posisi jangkar pada Gambar (b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal
ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada
jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.

Gambar 5.2. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin
(disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar (1), maka
dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung
belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar (2) dengan
dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.
a. Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
b. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

5.3 Alat dan Bahan


- Ac dan DC Supply 1 Buah
- Shunt Wount Machine0,3 Kw 1 Buah
- Power Circuit Breaker Module 1 Buah
- Resistive Load 1 Buah
- Digital Multimeter 2 Buah
- Kabel Konektor Secukupnya

5.4 Rangkaian Percobaan

Gambar 5.3 rangkaian percobaan


5.5 Aspek K3
K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan untuk melindungi dan
mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja yang dapat merugikan manusia,
lingkungan sekitar maupun peralatan yang digunakan.

a. Faktor penyebab terjadinya kecelakaan dalam bekerja


1. Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (nsafe act)
Adalah kecelakaan yang disebabkan murni karena tindakan manusia atau
praktikan itu sendiri. Contoh dari tindakan tidak aman dari manusia atau
praktikan yaitu: sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan,bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition)
Contoh dari unsafe condition yaitu: mesin-mesiin yang rusak,tidak diberi
pengamanan, konstruksi kurang aman,bising, dan alat yang kurang baik dan
rusak.
b. Potensi bahaya dan langkah pencegahannya
1. Bahaya sentuhan langsung
Meliputi arus bocor yang mungkin terjadi pada peralatan yang isolasinya
mulai rusak, kelalaian praktikan dalam merangkai rangkaian percobaan.
2. Bahaya tertimpa benda kerja
Bahaya tertimpa benda kerja adalah kemungkinan-kemungkinan terjadinya
kecelakaan akibat terjatuhnya benda kerja dan menimpa anggota tubuh dari
praktikan.
c. Upaya pencegahan
1. Mengikuti prosedur praktikum dengan baik,
2. Tidak melakukan gerakan tambahan di dalam melakukan praktikum,
3. Tidak bercanda atau bergurau saat sedang melakukan praktikum,
4. Menggunakan alat pelindung diri (sepatu safety),
5. Menggunakan pakaian atau jas laboratorium,
6. Menjaga jarak aman dari bagian bergerak mesin-mesin listrik.
5.6 Prosedur Percobaan

a. Percobaan Motor DC Penguat Luar Tanpa Beban


1. Buat rangkain seperti ditunjukkan pada gambar 4.
2. Berikan supply Vdc pada rangkain sebesar Vdc= 00 v, kemudian dari
sumber DC yang lain berikan Vdc pada rangkauan jangkar sesuai dengan
tabel 6.1.
3. Catat arus jangkar, arus medan, dan putaran ari motor DC penguat luar.
4. Setelah semua dat pada tabel 6.1 didapatkan, penghentian percobaan
dilakukan dengan pertama-tama matikan supply DC ke rangkaian medan
jangkar, beru kemudian matikan supply DC ke rangkain medan.
5. Berikan supply Vdc pada ranagkaian jangkar sebesar Vdc=220 V,
kemudian dari sumber DC yang lain berikan Vdc pada rangkain medan
sesuai engan tabel 6.2
6. Catat arus jangkar, arus medan dan putaran dari motor DC penguat luar
7. Setelah semua data pada tabel 6.2 didapatkan, penghentian percobaan
dilakukan dengan pertama-tama matikan supply DC ke rangkaian medan,
baru kemudian matikan supply DC ke rangkaian jangkar.

b. Percobaan Motor DC Penguat Luar Berbeban


1. Buat rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar 4.
2. Nyalakan semua alat ukur yang digunakan termasuk control unit.
3. Setting tombol-tombol pada control unit sebagai berikut:
 Tombol “Brake” diputar pada posisi Torque control
 Tombol “Ramp” keposisi 0, reset tombol indikator temperatur motor
 Tombol min% ke posisi 0%, tombol min- ke 3000
 Tombol max ke posisi 100, tombol Nm ke posisi 0

4. Berikan sumber DC padda rangkaian medan sebesar VDC sampai 200 volt
dan dari sumber DC yang lain berikan VDC sampai 220 voltuntuk
rangkajin jangkar.
5. Setelah motor berputar, lakukan langkah berikut untuk memberikan torsi
beban pada motor DC.
 Putar tombil “Ramp” ke posisi “Ext/Man 1”
 Set beban dengan secara perlahan memutar tombol “Brake” ke
arah kanan sampai tampak sedikit penambahan torsi beban Nm
sesuai kebutuhan torsi beban tabel 6.3
6. Lakukan pencatatan sesuai dengan kebutuhan hasil pengamatan pada tabel
6.3
7. Ulangi langkah d-e untuk torsi beban yang berbeda sesuai tabel 6.3.
8. Apabila semua data yang dibutuhkan pada tabel 6.3 didapatkkan, prosedur
menghentikan percobaan adalah:
 Putar tombol “Brake” sampai ke posisi normal
 Tombol “Ramp” ke posisi 0
 Matikan supply motor Vac 3 fase
3. Percobaan Motor DC Penguat Luar Berbeban dengan Pengaturan Kecepatan
1. Buat rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar 4.
2. Nyalakan semua alat ukur yang digunakan termasuk control unit.
3. Setting tombol-tombol pada control unit sebagai berikut:
 Tombol “Brake” diputar pada posisi Torque control
 Tombol “Ramp” keposisi 0, reset tombol indikator temperatur
motor
 Tombol min% ke posisi 0%, tombol min- ke 3000
 Tombol max ke posisi 100, tombol Nm ke posisi 0
4. Berikan sumber DC padda rangkaian medan sebesar VDC sampai 200 volt
dan dari sumber DC yang lain berikan VDC sampai 220 voltuntuk
rangkajin jangkar.
5. Setelah motor berputar, lakukan langkah berikut untuk memberikan torsi
beban pada motor DC.
 Putar tombil “Ramp” ke posisi “Ext/Man 1”
 Set beban dengan secara perlahan memutar tombol “Brake” ke
arah kanan sampai tampak sedikit penambahan torsi beban Nm
sesuai kebutuhan torsi sebesar 0,4 Nm.
6. Lakukan pencatatan sesuai dengan kebutuhan hasil pengamatan pada
tabel 6.3
7. Apabila semua data yang dibutuhkan pada tabel 6.3 didapatkkan,
prosedur menghentikan percobaan adalah:
 Putar tombol “Brake” sampai ke posisi normal
 Tombol “Ramp” ke posisi 0
 Matikan supply motor Vac 3 fase
 Terakhir baru matikan alat ukur termasuk control Brake
4. Percobaan Motor DC Penguat Luar Berbeban dengan Aactive Drive
1. Buatlah rangkain percobaan sepertii gambar
2. Nyalakan semua alat ukur yang digunakan termasuk control unit
3. Setting tombol-tombol pada control unit sebagai berikut:
 Tombol “ Brake” diputar pada posisi
:industrial series “PC Mode”
: Classic Series “PC Mode”
 Atur table pada layar computer
 Catat karakteristik n sebagai fungsi M engan menggunakna Active
Drive

5.7 Hasil Percobaan

Tabel 5.1 percobaan motor DC penguat luar tanpa beban

m/Nm n/(1/min) I/A U/V


0,1 2068 0,53 212,3
0,2 1970 0,67 212,1
0,3 2001 0,75 217,1
0,4 1938 0,87 217,1
0,5 1958 1,05 218,1
0,6 1925 1,19 216,3

Tabel 5.2 percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vf tetap, Vt berubah

Vt Ia Vf N If
60 0,35 200 209 0,17
70 0,37 200 366 0,17
90 0,41 200 588 0,17
110 0,46 200 805 0,17
130 0,50 200 1003 0,17
150 0,52 200 1337 0,17
170 0,54 200 1576 0,17
190 0,53 200 1945 0,17
200 0,53 200 2076 0,17

Tabel 5.3 percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vt tetap, Vf berubah

Vt Ia Vf If N
220 0,75 110 0,10 2819
220 0,67 150 0,12 2462
220 0,55 190 0,15 1958
220 0,43 200 0,18 1780

5.8 Analisis
a. percobaan pertama
berdasarkan hasil percobaan karakteristik motor DC penguat luar tanpa
beban dapat dilihat bahwa pada saat torsi generator di atur secara berurut dari
0,1-0,6 maka kecepatan putar dan tegangan motor pun cenderum naik turun
dengan selisih yang tidak terlalu jauh dan arus dari motor akan cenderung
semakin naik.
b. Percobaan kedua
percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vf tetap, Vt berubah. Pada
hasil percobaan ini dapat di lihat bahwa kecepatan putar generator akan
semakin cepat sedangkan arus jangkar (Ia) akan mengalami kenaikan yang
tidak terlalu signifikan dan arus medannya (If) itu tetap. Adapun pada
percobaan motor DC penguat luar tanpa beban Vt tetap, Vf berubah akan di
dapati hasil yang berbeda karna dapat di lihat bahwa kecepatan putar
generator akan semakin rendah sedangkan arus jangkar (Ia) akan mengalami
penurunan dan arus medan (If) akan mengalami kenaikan (berbanding
terbalik).

5.9 Kesimpulan

Setelah melaksanakan praktikum karakteristik motor DC penguat luar dapat


di simpulkan bahwa perubahan tegangan mempengaruhi putaran motor, arus
jangkar dan arus medan pada motor.

Anda mungkin juga menyukai