ELEKTRONIKA DIGITAL
OLEH :
ALWI RIZAL
32119054
KELAS 1C
1
KATA PENGANTAR
Alwi Rizal
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.6 Adder……………………………………………………………. 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 2.21 Karnaugh Map dari persamaan Cy……………………………….. 16
Gambar 2.22 Rangkaian Parallel Adder yang terdiri dari 4 buah Full Adder…... 16
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Aritcmatic Logic Unit (ALU) adalah salah satu bagian dalam dari sebuah
mikroprosesor yang berfungsi untuk melakukan operasi hitungan aritmatika
dan logika. Salah satu operasi penjumlahan dari ALU adalah Adder. Adder
sendiri terdiri dari 2 (dua) yaitu Half Adder dan Full Adder.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Gambar 2.2 Blok Diagram Encoder
Input Output
I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 A B C
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
Berdasarkan output dari tabel kebenaran di atas, dibuat rangkaian encoder
yang merupakan aplikasi gerbang OR, seperti ditunjukkan pada gambar 2.
2. DECODER
3
Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner
dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner
input-nya.
4
– decoder 4x16,
5
Gambar 2.8 Docoder BCD to 7 segment
Input Output
A B C O0 O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
6
8 jenis kombinasi inputnya. IC decoder 3x8 di tunjukkan pada gambar
2.10
7
logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan
output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not pada
logika 0. Sifat paling penting dari Flip¬Flop adalah bahwa sistem ini
dapat menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I
diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh saat Q=0 dan
Q not = 1
2. RS Clock Flip-Flop
Dengan menambah beberapa gerbang pada bagian input rangkaian
dasar, flip-flop tersebut hanya dapat merespon input selama terdapat
clock pulsa. Output dari flip-flop tidak akan berubah selama clock
8
pulsanya 0 meskipun terjadi perubahan pada inputnya. Output flip-flop
hanya akan berubah sesuai dengan perubahan inputnya jika clock pulsa
bernilai 1.
Q S R Q (t + 1)
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 Indeterminate
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 Indeterminate
3. D Flip-Flop
9
D flipflop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan suatu
inventer pada reset inputnya.Sifat dari D flipflop adalah bila input D
4. T Flip-Flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan
menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi
satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik
output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap
jika inputnya rendah.
10
Gambar 2.16 Rangkaian T Flip-Flop
Q T Q (t + 1)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
11
5. JK Flip-Flop
State-state yang tidak didefinisikan pada RS flip-flop, pada JK flip-
flop ini state tersebut didefinisikan. Jika pada RS flip-flop kondisi R
dan S sama dengan 1, maka kondisi seperti ini tidak didefinisikan,
maka pada JK flip-flop jika kondisi J dan K sama dengan 1 maka
output JK flip-flop tersebut adalah komplemen dari output
sebelumnya. Dalam hal ini J setara dengan S dan K setara dengan R
12
Tabel 2.7 Tabel Kebenaran Rangkaian JK Flip-Flop
Q J K Q (t + 1)
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0
13
2.6 Adder
Adder merupakan rangkaian ALU (Arithmatric Logic Unit) yang
digunakan untuk menjumlahkan bilangan. Karena Adder digunakan untuk
memproses operasi aritmatika, maka adder juga sering disebut rangkaian
kombinasional aritmatika.
Ada tiga jenis Adder, Yaitu :
1. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan dua bit disebut Half Adder.
Rangkaian Half Adder merupakan dasar penjumlahan bilangan biner
yang masing-masing hanya terdiri dari satu bit, oleh karena itu dinamakan
penjumlahan tak lengkap.
a. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (sum) = 0
b. Jika A=0 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (sum) = 1
c. Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (sum) = 0. Dengan nilai
pindahan Cy (carry out) = 1
A B S Cy
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai logika dari sum sama dengan
nilai logika dari gerbang XOR, sedangkan nilai logika Cy sama dengan
nilai dari gerbang logika AND. Dari tabel tersebut, dapat dibuat Half
Adder seperti pada gambar 2.20 berikut :
14
Gambar 2.20 Rangkaian Logika Half Adder
A B C S Cy
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
15
Gambar 2.21 Karnaugh Map dari persamaan Cy
Gambar 2.22 Rangkaian Parallel Adder yang terdiri dari 4 buah Full Adder
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rangkaian kombinasi merupakan rangkaian logika yang outputnya
hanya tergantung pada input-inputnya saja dan tidak tergantung pada
keadaan output sebelumnya logika kombinasi disebut juga rangaian
logika yang outputnya tidak tergantung pada waktu. Rangkaian
Kombinasional terdiri dari Decoder dan Encoder.
2. rangkaian sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi
keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran
sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan
waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya
umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya. Rangkaian Sekuensial
terdiri dari :
a. RS Flip-Flop
b. RS Clock Flip-Flop
c. D Flip-Flop
d. T Flip-Flop
e. JK Flip-Flop
3. Arithmatric Logic Unit adalah salah satu bagian/komponen dalam
sistem didalam sistem computer yang berfungsi melakukan
operasi/perhitungan aritmatika dan ogika (seperti penjumlahan,
pengurangan dan beberapa logika lain).
4. Adder merupakan rangkaian ALU (Arithmatric Logic Unit) yang
digunakan untuk menjumlahkan bilangan. Karena Adder digunakan
untuk memproses operasi aritmatika, maka adder juga sering disebut
rangkaian kombinasional aritmatika. Ada tiga jenis Adder yaitu :
a. Half Adder
b. Full Adder
c. Parallel Adder
17
DAFTAR PUSTAKA
a) None. 2014. Rangkaian Dasar Flip-Flop, di askses dari
https://aank123.wordpress.com/pendidikan/materi-elektronika/flip-flop/
Pada 2 Juli 2020 pukul 20.36 di rumah
b) Rahmawan, Bayu, dan Moh. Fajar Faisaldy. 2014. FLIP-FLOP. Makalah
c) Lichtenberg, Johanna. 2019. Rangkaian Digital Encoder & Decoder, di
akses dari https://slideplayer.info/slide/14502018/ pada 2 Juli 2020 pukul
20.49 di rumah
d) Fikri, Hanif. 2018. 3 Jnis Adder pada computer, di akses dari
https://id.scribd.com/document/389779729/3-Jenis-Adder pada 2 Juli 2020
pukul 20.53 di rumah
e) Aliudin, M. Iqbal. 2019. Makalah rangkaian Logika, Flip-Flop dan
Kombinasional. Makalah
f) Astuti, Aprilia Dwi. 2015. Aritmetic And Logic Unit (ALU). Makalah
18