Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok

Makalah Elektronika Digital

REGISTER

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Sintiche Ramba Matande (H021191016)
Maharani Tri Lestari (H021191017)
Nabila AR. Lamaniu (H021191025)

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Bismillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta
salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada orang tua serta teman-teman yang telah mendukung kami.
Kami bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kami baik berupa
fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas kuliah Elektronika Digital dengan judul “Register”.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik
dan saran dari pembaca kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

Makassar, 12 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ....................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 PENDAHULUAN ................................... Error! Bookmark not defined.
I.1 Latar Belakang........................................ Error! Bookmark not defined.
I.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 5
I.3 Tujuan .................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................... Error! Bookmark not defined.
A. Pengertian Pencacah............................... Error! Bookmark not defined.
B. Synchronous Counter ............................................................................. 7
C. Asynchronous Counter........................................................................... 9
D. Counter Up .......................................................................................... 11
E. Counter Down ..................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13
III.1 Kesimpulan. ........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Elektronika digital merupakan wahana dari pengembangan kalkulator,
komputer, rangkaian terpadu, dan bilangan biner 0 dan 1. hal ini merupakan suatu
bidang yang menarik di dalam elektronika karena penggunaan rangkaian digital
yang berkembang pesat. Satu rangkaian terpadu yang kecil melaksanakan fungsi
ribuan transistor, dioda dan resistor. Dapat dilihat rangkaian digital sehari-hari.
Di toko, kas register mengeluarkan peraga digital. Kalkulator saku kecil bersaing
menjadi komputer pribadi. Semua ukuran komputer melaksanakan tugas
kompleks dengan kecepatan dan ketelitian yang menakjubkan. Mesin-mesin
pabrik dikendalikan oleh rangkaian digital. Jam digital dan arloji menunjukkan
waktu. Beberapa mobil menggunakan mikroposessor untuk mengendalikan
beberapa fungsi mesin. Teknisi mengunakan volmeter dan pencacah frekuensi.
Semua orang yang bekerja dalam bidang elektronika sekarang harus
memahami rangkaian elektronika digital. Rangkaian terpadu yang tidak mahal
telah membuat masalah elektronika digital menjadi mudah dipelajari. Register
adalah suatu susunan flip-flop yang berdampingan. Register-register dapat
menyimpan seluruh bilangan biner. Register sering kali dipergunakan pada
elemen-elemen aritmatika dan kontrol dari sebuah komputer, dalam register
disimpan komando (instruksi), hasil operasi aritmatika, dan hasil yang belum
rampung sambil menunggu waktu operasi berikutnya untuk diambil
kesimpulannya.
Register sangat penting, bukan hanya karena kemampuan menyimpan,
tetapi karena mudahnya memindahkan isi dari register yang satu ke register yang
lain pada titik dan waktu tertentu dengan komando tertentu pula. Contoh khusus
register dalam pekerjaan sehari-hari terdapat pada kalkulator. Bila anda
memasukkan masing-masing digit pada papan tombol, angka pada peraga akan
bergeser ke kiri.

4
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan register, register geser dan register universal?
2. Bagaimana prinsip kerja rangkaian PISO, PIPO, SIPO, dan SISO?
3. Apa yang dimaksud ring counter dan johnson counter?

I.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah ;
1. Memahami hal-hal tentang register, register geser dan register universal?
2. Memahami prinsip kerja rangkaian PISO, PIPO, SIPO, dan SISO?
3. Memahami ring counter dan johnson counter?

5
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Register
Register adalah suatu rangkaian logika yang dibentuk oleh beberapa flip-
flop atau bistabil multivibrator (JK flip atau D flip-flop) yang disusun sedemikian
rupa sehingga mampu menyimpan dan memproses informasi dalam bentuk biner.
Jumlah flip-flop yang digunakan bergantung pada banyaknya bit dari informasi
yang akan disimpan atau diproses. Sebagai contoh register yang terdapat pada
komputer digital (mini computer) biasanya terdiri dari 16 bit.
Register pada peralatan komputer berfungsi melakukan operasi aritmatik,
menyimpan perintah-perintah dan mentrasnfer data dari satu bagian ke bagian
lainnya. Pada peralatan ukur digital, register berfungsi menyimpan data yang akan
ditampilkan sehingga counter bisa melanjutkan tugasnya tanpa kehilangan
informasi sebelumnya. Dengan register data dapat dikirim dari suatu unit ke unit
lain.
II.1.1 Register Geser
Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional
yang banyak digunakan dalam sistem digital. Register geser pada dasarnya
merupakan kumpulan flip-flop yang dirangkai secara seri, sehingga setiap bit
yang disimpan dikeluaran Q digeser ke flip-flop berikutnya. Pergeseran bit ini
terjadi pada setiap pulsa clock. Pulsa-pulsa clock tersebut dikirim kesemua flip-
flop dalam register, sehingga operasinya berjalan secara sinkron.
Kegunaan register geser adalah untuk :
1. Penimbunan sementara.
2. Menggeser data ke kiri atau ke kanan.
3. Mengubah data yang berjajar menjadi berderet, atau mengubah data berderet
menjadi data berjajar.
II.1.2. Register Universal
Register universal merupakan kelas komponen yang sangat penting dalam
semua tipe rangkaian digital. Register geser tipe ini merupakan suatu register

6
geser 4-bit yang memiliki masukan serial dan paralel, dengan keluaran paralel,
dan mode kontrol untuk mengendalikan operasi pergeseran. Register ini dapat
bekerja pada beberapa mode kerja tergantung pengaturan mode kontrol dan input
serial atau paralel yang diberikan. Rangkaian register geser universal dapat dilihat
pada gambar II.1

Gambar II.1 Rangkaian Register Geser Universal.


Adapun mode operasi yang terdapat dalam register universal ini antara lain:
1. Serial In Serial Out (SISO)
2. Serial In Paralel Out (SIPO)
3. Paralel In Parale Out (PIPO)
4. Paralel In Serial Out (PISO)

II.2 Mode Operasi Register Universal


II.2.1 Masukan Seri dan keluaran seri (SISO)
Register geser jenis ini tidak mengubah format data, karena dengan data
input seri dan dikeluarkannya dalam format seri juga, yang berubah adalah nilai
dari data tersebut. Ada empat register geser dasar yang dapat dibangun
menggunakan D flip-flop. Register pada awalnya di clear (dipaksa) agar semua
outputnya nol. Data input kemudian diaplikasikan secara berurutan ke input D
pada flip-flop pertama (FF0). Setiap satu pulsa clock diterapkan, 1 bit
ditransmisikan dari kiri ke kanan. Anggap suatu data word menjadi 1001. Bit
signifikan terakhir data harus digeser melalui register dari FF) ke FF3.

Gambar II.2 Register geser SISO 4-bit

7
Gambar II.3 Kondisi output CLEAR
Untuk mendapatkan data keluaran dari register, data harus digeser secara seri.
Hal ini dapat dilakukan secara paksa atau tidak. Untuk pembacaan data secara
paksa, data hasil hilang dan pada akhir siklus pembacaan semua FF di reset ke
nol. Untuk menghindari kehilangan data, dirangkai pembacaan tidak paksa
dengan menambahkan 2 gerbang AND dan 1 gerbang OR serta 1 inverter ke
system.

Gambar II.4 Konstruksi rangkaian register geser pembacaan non-destructive

II.2.2 Masukan seri keluaran paralel (SIPO)


Register geser ini akan menggeser data seri dan mengeluarkannya dalam
format paralel tanpa mengubah nilai data tersebut. Untuk register ini, bit-bit data
dimasukkan secara seri dan data dikeluarkan secara parallel. Sekali data disimpan,
masing-masing bit tampak pada jalur outputnya. Semua bitnya tersedia secara
simultan.

Gambar II.5 Register geser SIPO 4-bit

II.2.3 Masukan paralel keluaran seri (PISO)


Register geser ini hanya mengubah format data paralel menjadi serial
tanpa mengubah nilai dari data tersebut. Rangkaian ini menggunakan D flip-

8
flop dan gerbang NAND utuk memasukan data pada register. D0, D1, D2 dan D3
adalah paralel input, dimana D0 adalah most significant bit (MSB) dan D3 adalah
least significant bit (LSB). Untuk menulis data masuk, baris pengontrolan mode
diambil pada rendah dan data di-clock masuk. Data dapat digeser saat baris
kontrol mode tinggi bersamaan SHIFT aktif tinggi. Register menampilkan operasi
geser kanan pada aplikasi satu pulsa clock,

Gambar II.6 Register geser PISO 4-bit


II.2.4 Masukan paralel keluaran paralel (PIPO)
Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar dibawah dengan
menggunakan flip-flop tipe D. Pada cara ini semua bagian register atau
masingmasing flip-flop diisi pada saat yang bersamaaan atau output masing-
masing flip-flop akan respon sesuai data pada saat yang sama setelah diberikan
sinyal input kontrol, dan biasanya menggunakan terminal set/reset bukan dengan
pemberian

Gambar II.7 Rangkaian Register Geser tipe PIPO menggunakan flip-flop tipe D.
Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan
pembacaan di terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan. Pemakaian

9
register ini adalah metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit
secara sementara. Jika diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat
pada setiap pulsa clock.

II.3 ring counter dan johnson counter


Dua sirkuit umum yang digunakan untuk membuat bentuk gelombang
kontrol sekuensial untuk digital sistem adalah cincin dan penghitung shift
Johnson. Mereka mirip dengan sinkron counter karena input clock ke setiap flip-
flop digerakkan oleh input clock yang sama. Outputnya tidak dihitung dalam biner
sebenarnya tetapi, sebaliknya, memberikan urutan berulang dari tingkat keluaran
digital. Penghitung shift ini digunakan untuk mengontrol urutan kejadian dalam
sistem digital (digital sequencer). Dalam kasus penghitung pergeseran cincin 4 bit,
output pada setiap flip-flop akan menjadi TINGGI untuk satu periode jam, lalu
RENDAH untuk tiga periode berikutnya, dan kemudian ulangi.

Gambar II.8 Penghitung pemindah cincin: (a) sambungan sirkit; (b) bentuk
gelombang keluaran
̅
Output Q-Q dari setiap tahap diumpankan ke Input J-K dari tahap
̅ dari tahap terakhir diumpankan kembali ke input J-K
berikutnya, dan output Q-Q
dari tahap pertama. Sebelum menerapkan pulsa jam, penghitung shift telah disetel
dengan 1–0–0–0.

10
II.3.1 Ring Shift Counter
Sirkuit RC yang terhubung ke catu daya akan segera memberikan LOW-
then-HIGH saat daya dihidupkan, memaksa TINGGI–RENDAH–RENDAH–
RENDAH di Q0–Q1–Q2–Q3, yang adalah kondisi prasetel yang diperlukan untuk
penghitung pergeseran cincin. Pada jam negatif pertama di tepi put, Q0 akan
LOW karena tepat sebelum tepi jam J0 LOW (dari Q3) dan K0 adalah TINGGI
̅ 3) Pada tepi jam yang sama, Q1 akan menjadi TINGGI karena Input J-K
(dari Q
̅ 0. Flip-flop Q2 dan Q3 akan menjadi Reset utama
terhubung dengan skor Q0-Q
(LOW) karena input J-K mereka melihat 0-1 dari flip-flop sebelumnya.
Sekarang penghitung pergeseran cincin mengeluarkan 0-1–0–0 (periode
2). Di negatif tepi periode 2, output flip-flop akan merespons level apa pun yang
ada di masukan J-K mereka, sama seperti yang dijelaskan dalam paragraf
̅ 1 (1–0), maka
sebelumnya. Itu karena J2-K2 melihat kembali (terhubung ke) Q1-Q
Q2 akan menjadi TINGGI. Semua lainnya flip-flop melihat kembali ke 0-1,
sehingga mereka akan Reset (RENDAH). Siklus ini berulang terus menerus.
Sistem bertindak seperti terus "mendorong" level TINGGI awal pada Q0 melalui
empat flip-flop.

Gambar II.9 Penghitung shift Johnson: (a) koneksi sirkuit; (b) bentuk gelombang
keluaran

11
Rangkaian penghitung pergeseran Johnson mirip dengan penghitung
pergeseran cincin kecuali bahwa: jalur keluaran flip-flop terakhir disilangkan
(dengan demikian, nama alternatif dipelintir ring counter) sebelum mengumpan
kembali ke input flip-flop pertama, dan semua flip-flop adalah awalnya Reset.
II.3.2 Johnson Shift Counter
Sirkuit RC menyediakan Reset otomatis ke keempat flip-flop, sehingga
output awal semua akan di Reset (RENDAH). Pada tepi jam negatif pertama, flip-
̅ 3 (HIGH) dan K0
flop pertama akan Set (HIGH) karena J0 terhubung ke Q
terhubung ke Q3 (LOW). Keluaran Q1, Q2, dan Q3 akan mengikuti keadaan flip-
flop sebelumnya karena koneksi langsung J-to-Q. Oleh karena itu, selama periode
2, outputnya adalah 1–0–0–0.
Pada tepi jam negatif berikutnya, Q0 tetap TINGGI karena mengambil
keadaan Q3 yang berlawanan, Q1 menjadi TINGGI karena mengambil keadaan
yang sama dengan Q0, Q2 tetap RENDAH, dan Q3 tetap RENDAH. Sekarang
outputnya adalah 1-1–0–0. Urutan berlanjut seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2b. Perhatikan bahwa, selama periode 5, Q3 mendapat Set TINGGI. Pada
akhir periode 5, Q0 mendapatkan Reset LOW karena output dari Q3 disilangkan,
jadi Q0 mengambil keadaan yang berlawanan dari Q3

12
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Register adalah suatu rangkaian logika yang dibentuk oleh beberapa flip-
flop. Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional
yang banyak digunakan dalam sistem digital. Register universal
merupakan suatu register geser 4-bit yang memiliki masukan serial dan
paralel, dengan keluaran paralel, dan mode kontrol untuk mengendalikan
operasi pergeseran.
2. Prinsip kerja dari rangkaian PISO, SISO, SIPO dan PIPO yaitu adalah
untuk mengolah pergeseran data dari masukan yang diberikan ke data
keluaran yang diinginkan.
3. Ring counter dan johnson counter adalah dua rangkaian untuk membuat
bentuk gelombang kontrol sekuensial untuk digital system dengan sinkron
counter karena input clock ke setiap flip-flop digerakkan oleh input clock
yang sama

III.2 Saran
Semoga para membaca dapat memberikan saran dan kritikannya terkait makalah
ini yang tidak lepas dari berbagai macam kekurangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jaenal, dkk. 2019. Teknik Digital. Yogyakarta:Andi.

Kleitz William, 2012, Digital Electronics, US: Pearson.

14

Anda mungkin juga menyukai