REGISTER
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Sintiche Ramba Matande (H021191016)
Maharani Tri Lestari (H021191017)
Nabila AR. Lamaniu (H021191025)
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan register, register geser dan register universal?
2. Bagaimana prinsip kerja rangkaian PISO, PIPO, SIPO, dan SISO?
3. Apa yang dimaksud ring counter dan johnson counter?
I.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah ;
1. Memahami hal-hal tentang register, register geser dan register universal?
2. Memahami prinsip kerja rangkaian PISO, PIPO, SIPO, dan SISO?
3. Memahami ring counter dan johnson counter?
5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Register
Register adalah suatu rangkaian logika yang dibentuk oleh beberapa flip-
flop atau bistabil multivibrator (JK flip atau D flip-flop) yang disusun sedemikian
rupa sehingga mampu menyimpan dan memproses informasi dalam bentuk biner.
Jumlah flip-flop yang digunakan bergantung pada banyaknya bit dari informasi
yang akan disimpan atau diproses. Sebagai contoh register yang terdapat pada
komputer digital (mini computer) biasanya terdiri dari 16 bit.
Register pada peralatan komputer berfungsi melakukan operasi aritmatik,
menyimpan perintah-perintah dan mentrasnfer data dari satu bagian ke bagian
lainnya. Pada peralatan ukur digital, register berfungsi menyimpan data yang akan
ditampilkan sehingga counter bisa melanjutkan tugasnya tanpa kehilangan
informasi sebelumnya. Dengan register data dapat dikirim dari suatu unit ke unit
lain.
II.1.1 Register Geser
Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional
yang banyak digunakan dalam sistem digital. Register geser pada dasarnya
merupakan kumpulan flip-flop yang dirangkai secara seri, sehingga setiap bit
yang disimpan dikeluaran Q digeser ke flip-flop berikutnya. Pergeseran bit ini
terjadi pada setiap pulsa clock. Pulsa-pulsa clock tersebut dikirim kesemua flip-
flop dalam register, sehingga operasinya berjalan secara sinkron.
Kegunaan register geser adalah untuk :
1. Penimbunan sementara.
2. Menggeser data ke kiri atau ke kanan.
3. Mengubah data yang berjajar menjadi berderet, atau mengubah data berderet
menjadi data berjajar.
II.1.2. Register Universal
Register universal merupakan kelas komponen yang sangat penting dalam
semua tipe rangkaian digital. Register geser tipe ini merupakan suatu register
6
geser 4-bit yang memiliki masukan serial dan paralel, dengan keluaran paralel,
dan mode kontrol untuk mengendalikan operasi pergeseran. Register ini dapat
bekerja pada beberapa mode kerja tergantung pengaturan mode kontrol dan input
serial atau paralel yang diberikan. Rangkaian register geser universal dapat dilihat
pada gambar II.1
7
Gambar II.3 Kondisi output CLEAR
Untuk mendapatkan data keluaran dari register, data harus digeser secara seri.
Hal ini dapat dilakukan secara paksa atau tidak. Untuk pembacaan data secara
paksa, data hasil hilang dan pada akhir siklus pembacaan semua FF di reset ke
nol. Untuk menghindari kehilangan data, dirangkai pembacaan tidak paksa
dengan menambahkan 2 gerbang AND dan 1 gerbang OR serta 1 inverter ke
system.
8
flop dan gerbang NAND utuk memasukan data pada register. D0, D1, D2 dan D3
adalah paralel input, dimana D0 adalah most significant bit (MSB) dan D3 adalah
least significant bit (LSB). Untuk menulis data masuk, baris pengontrolan mode
diambil pada rendah dan data di-clock masuk. Data dapat digeser saat baris
kontrol mode tinggi bersamaan SHIFT aktif tinggi. Register menampilkan operasi
geser kanan pada aplikasi satu pulsa clock,
Gambar II.7 Rangkaian Register Geser tipe PIPO menggunakan flip-flop tipe D.
Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan
pembacaan di terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan. Pemakaian
9
register ini adalah metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit
secara sementara. Jika diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat
pada setiap pulsa clock.
Gambar II.8 Penghitung pemindah cincin: (a) sambungan sirkit; (b) bentuk
gelombang keluaran
̅
Output Q-Q dari setiap tahap diumpankan ke Input J-K dari tahap
̅ dari tahap terakhir diumpankan kembali ke input J-K
berikutnya, dan output Q-Q
dari tahap pertama. Sebelum menerapkan pulsa jam, penghitung shift telah disetel
dengan 1–0–0–0.
10
II.3.1 Ring Shift Counter
Sirkuit RC yang terhubung ke catu daya akan segera memberikan LOW-
then-HIGH saat daya dihidupkan, memaksa TINGGI–RENDAH–RENDAH–
RENDAH di Q0–Q1–Q2–Q3, yang adalah kondisi prasetel yang diperlukan untuk
penghitung pergeseran cincin. Pada jam negatif pertama di tepi put, Q0 akan
LOW karena tepat sebelum tepi jam J0 LOW (dari Q3) dan K0 adalah TINGGI
̅ 3) Pada tepi jam yang sama, Q1 akan menjadi TINGGI karena Input J-K
(dari Q
̅ 0. Flip-flop Q2 dan Q3 akan menjadi Reset utama
terhubung dengan skor Q0-Q
(LOW) karena input J-K mereka melihat 0-1 dari flip-flop sebelumnya.
Sekarang penghitung pergeseran cincin mengeluarkan 0-1–0–0 (periode
2). Di negatif tepi periode 2, output flip-flop akan merespons level apa pun yang
ada di masukan J-K mereka, sama seperti yang dijelaskan dalam paragraf
̅ 1 (1–0), maka
sebelumnya. Itu karena J2-K2 melihat kembali (terhubung ke) Q1-Q
Q2 akan menjadi TINGGI. Semua lainnya flip-flop melihat kembali ke 0-1,
sehingga mereka akan Reset (RENDAH). Siklus ini berulang terus menerus.
Sistem bertindak seperti terus "mendorong" level TINGGI awal pada Q0 melalui
empat flip-flop.
Gambar II.9 Penghitung shift Johnson: (a) koneksi sirkuit; (b) bentuk gelombang
keluaran
11
Rangkaian penghitung pergeseran Johnson mirip dengan penghitung
pergeseran cincin kecuali bahwa: jalur keluaran flip-flop terakhir disilangkan
(dengan demikian, nama alternatif dipelintir ring counter) sebelum mengumpan
kembali ke input flip-flop pertama, dan semua flip-flop adalah awalnya Reset.
II.3.2 Johnson Shift Counter
Sirkuit RC menyediakan Reset otomatis ke keempat flip-flop, sehingga
output awal semua akan di Reset (RENDAH). Pada tepi jam negatif pertama, flip-
̅ 3 (HIGH) dan K0
flop pertama akan Set (HIGH) karena J0 terhubung ke Q
terhubung ke Q3 (LOW). Keluaran Q1, Q2, dan Q3 akan mengikuti keadaan flip-
flop sebelumnya karena koneksi langsung J-to-Q. Oleh karena itu, selama periode
2, outputnya adalah 1–0–0–0.
Pada tepi jam negatif berikutnya, Q0 tetap TINGGI karena mengambil
keadaan Q3 yang berlawanan, Q1 menjadi TINGGI karena mengambil keadaan
yang sama dengan Q0, Q2 tetap RENDAH, dan Q3 tetap RENDAH. Sekarang
outputnya adalah 1-1–0–0. Urutan berlanjut seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2b. Perhatikan bahwa, selama periode 5, Q3 mendapat Set TINGGI. Pada
akhir periode 5, Q0 mendapatkan Reset LOW karena output dari Q3 disilangkan,
jadi Q0 mengambil keadaan yang berlawanan dari Q3
12
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Register adalah suatu rangkaian logika yang dibentuk oleh beberapa flip-
flop. Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional
yang banyak digunakan dalam sistem digital. Register universal
merupakan suatu register geser 4-bit yang memiliki masukan serial dan
paralel, dengan keluaran paralel, dan mode kontrol untuk mengendalikan
operasi pergeseran.
2. Prinsip kerja dari rangkaian PISO, SISO, SIPO dan PIPO yaitu adalah
untuk mengolah pergeseran data dari masukan yang diberikan ke data
keluaran yang diinginkan.
3. Ring counter dan johnson counter adalah dua rangkaian untuk membuat
bentuk gelombang kontrol sekuensial untuk digital system dengan sinkron
counter karena input clock ke setiap flip-flop digerakkan oleh input clock
yang sama
III.2 Saran
Semoga para membaca dapat memberikan saran dan kritikannya terkait makalah
ini yang tidak lepas dari berbagai macam kekurangan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14