Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RANGKAIAN REGISTER

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester

Disusun Oleh
Nama : Hilmy Irwan
NPM : 2124370136
Mata Kuliah : Sistem Digital
Dosen : Raja Nasrul Fuad, S.Kom., M.Kom

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur akan Kehadirat Allah SWT dan Shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW senantiasa dipanjatkan. Dengan berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah “Sistem Digital”. Adapun maksud
dari penyusuanan Makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas dari mata kuliah Sistem
Digital. Sedangkan materi yang menjadi pembahasan adalah Rangkaian Register.
Dalam penyusunan Makalah ini, penyusun bekerja dengan sebaik-baiknya. Meskipun
masih terdapat beberapa kekurangan, penyusun tetap berupaya untuk mencapai
kesempurnaan.

Medan, 1 November 2021


Penyusun,

Hilmy Irwan
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mikroprosesor adalah suatu rangkaian digital yang terpadu yang memiliki
dimensi ukuran sangat kecil. Mikroprosesor merupakan komponen sentral pada system
mikrokomputer. Sistem mikroprosesor terbagi menjadi dua bagian perangkat, perangkat
keras dan perangkat lunak. Secara mudahnya dapat dikatakan bahwa sistem
mikroprosesor merupakan rangkaian digital kompleks yang terintegrasi dalam suatu
sistem. Perubahan fungsi sistem mikroprosesor tergantung dari program pada sistem
perangkat lunak yang mendukung kerja sistem mikroprosesor. Pada sistem
mikroprosesor prinsip kerjanya adalah mengolah suatu data masukan, yang kemudian
hasil olahan tersebut akan menghasilkan keluaran yang dikehendaki. Proses pengolahan
datanya dapat difungsikan sesuai dengan instruksi yang diprogramkan . Masing –
masing mikroprosesor memiliki bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Namun
secara prinsip, dasar dari tiap mikroprosesor adalah sama. Tiap Mikroprosesor memiliki
satu bus data, satu bus alamat dan satu bus kendali. Dalam mikroprosesor terdapat suatu
unit untuk mengerjakan fungsi – fungsi logika dan aritmetika, register – register untuk
menyimpan data sementara dan unit pengendalian .Register tidak dapat dilepaskan dari
mikroprosessor, sebab pada mikroprosessor terdapat register yang berfungsi untuk
menyimpan sementara hasil dari tahapan operasi arithmetika dan logika pada
mikroprosessor. Fungsi register digunakan untuk menyimpan data, alamat, kode
instruksi dan bit status berbagai operasi mikroprosesor. Prinsip dari register – register
pada berbagai mikroprosesor adalah sama, namun memiliki perbedaan dalam struktur
registernya.

2. Rumusan Masalah
Adapun point-point permasalahan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan register?
b. Bagaimana jenis-jenis register sebagai penyimpan (storage) sementara?
c. Bagaimana yang dimaksud dengan shift register?
3. Manfaat dan Tujuan
Manfaat dan tujuan yang diharapkan dalam makalah ini adalah seperti berikut
dibawah ini.
a. Memahami terhadap apa yang dimaksud dengan register
b. Mengetahui jenis dan macam register secara menyeluruh
c. Memahami tentang shift register
BAB II
PEMBAHASA
N

1. Pengertian
Register merupakan sebagian memori dari mikroprosessor yang dapat diakses
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosessor
selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya sehingga register dapat
diibaratkan sebagai kaki dan tangannya dari mikroprosessor. Register adalah kumpulan
elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register dapat dibentuk
dari rangkaian logika sekuensial yang dibentuk dari D flip-flop yang disusun
sedemikian rupa untuk penyimpanan sementara data bit. Jumlah flip-flop bergantung
dari lebar dan jumlah bit yang hendak disimpan, pada umumnya 4,8,12, atau 16 bit. Isi
atau muatan-muatan register-register dapat dengan mudah dipindahkan atau digeser dari
register yang satu ke register yang lain, dengan demikian dikenallah apa yang disebut
dengan ‘shift register’. Register juga dapat diartikan sebagai sekelompok flip-flop yang
dapat dipakai untuk menyimpan dan untuk mengolah informasi dalam bentuk linier.
Register adalah internal memori yang membantu diakses dengan kecepatan
tinggi. Register adalah internal memori yang membantu Arithmatic Logic Unit dalam
membantu dalam proses data dalam central prosessing Unit. Jadi dalam melakukan
pekerjaannya mikroprosessor selalu menggunakan register-register sebagai
perantaranya, jadi register dapat juga disebut sebagai kaki tangannya mikroprosessor.
Boleh dianggap sebagai wakil variabel. Register merupakan sebagian kecil memori
komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data
yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat
berapa besar kemampuan menampung register tersebut.
Register adalah sekumpulan sel biner yang dipakai untuk menyimpan informasi
yang disajikan dalam kode-kode biner. Penulisan (pemuatan) informasi itu
tidak lain daripada penyetelan keadaan kumpulan flip-flop dalam register itu secara
serentak sebagai satu kesatuan. Setiap flip-flop dalam register membentuk satu sel dan
dapat menyimpan 1 angka biner (binary digit, bit). Satu register yang tersusun atas n sel
dapat menyimpan n bit data yang dapat menyatakan salah satu dari 2n macam kode
yang dapat dibentuk dari n bit tersebut, yang untuk data desimal dapat berharga dari 0
sampai dengan 2n-1. Register 8 bit, misalnya, dapat menyimpan salah satu dari 256
macam kode atau harga desimal 0 sampai dengan 255. Register dapat menyimpan
informasi dalam kode biner dan menampilkannya kembali dan dikatakan dapat
melakukan operasi baca dan tulis. Dalam lingkungan komputer digital, register menjadi
bagian yang sangat penting. Dalam lingkungan ini, istilah register digunakan khusus
bagi register dalam prosesor yang mempunyai fungsi khusus dengan kemampuan
tambahan di samping kemampuan baca/tulis. Register yang hanya mempunyai
kemampuan baca/tulis disebut memory (pengingat) atau storage (penyimpan).
Penyimpanan data dalam memori bersifat jauh lebih permanen dibanding penyimpanan
dalam register. Pada umumnya, dalam satu prosesor disediakan register dalam jumlah
yang sangat terbatas sedangkan memori disediakan dalam ukuran yang sangat besar,
dalam ukuran KB (Kilo Byte) sampai MB (Mega Byte) yang masing-masing byte terdiri
atas 8 sel. Dalam pandangan rangkaian logika, memori dan register khusus tetap sama
dan disebut register.

2. Jenis – Jenis Register (Storage Register)


Register yang digunakan oleh mikroprosesor dibagi menjadi 5 bagian dengan
tugasnya yang berbeda-beda pula, yaitu sebagai berikut.
 Segmen Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS,DS,ES dan
SS yang masing-masingnya merupakan register 16 bit. Register-register dalam
kelompok ini secara umum digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen.
Register CS(Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen
yang sedang aktif, sedangkan register SS(Stack Segment) menunjukkan letak dari
segmen yang digunakan oleh stack. Kedua register ini sebaiknya tidak sembarang
diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya.
Register DS(Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat
segmen dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak
perlu diubah kecuali pada program residen.
Register ES(Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register bonus
yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan untuk
menunjukkan suatu alamat di memory, misalkan alamat memory video.
Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register segment 16 bit, yaitu FS<Extra
Segment> dan GS<Extra Segment>.
 Pointer dan Index Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP,BP,SI dan DI
yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register dalam kelompok ini secara
umum digunakan sebagai penunjuk atau pointer terhadap suatu lokasi di memory.
Register SP(Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment
SS(SS:SP) digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack, sedangkan register
BP(Base Pointer)yang berpasangan dengan register SS(SS:BP) mencatat suatu alamat di
memory tempat data.
Register SI(Source Index) dan register DI(Destination Index) biasanya
digunakan pada operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat di
memory yang ditunjukkan oleh kedua register ini. Pada prosesor 80386 terdapat
tambahan register 32 bit, yaitu ESP,EBP,ESI dan EDI.
 General Purpose Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX
yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini
mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing-
masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar 4.1. Akhiran H menunjukkan High
sedangkan akhiran L menunjukkan Low.
+AX+ +BX+ +CX+ +DX+
+-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+
| AH | AL | | BH | BL | | CH | CL | | DH | DL |
+---- +---- + +---- +---- + +-----+----+ +-----+-----+
Gambar General purpose Register
Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai
keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masing register
ini yaitu :
Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam
operasi pembagian dan pengurangan. Register ax adalah biasanya berfungsi sebagai
register yang menangani proses aritmatik atau proses pertambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Tapi bisa menyimpan data sementara maupun sebagai tempat
transit data. Register ax terbagi atas high dan low yaitu :
 register ah (8bit) sebagai register high sering dipakai sebagai service number
pada interrupt
 register al (8bit) sebagai register low merupakan tempat transit data.
Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari
suatu segmen. register bx biasanya berfungsi sebagai register basis untuk
mereferensikan lokasi memori atau lebih tepatnya menunjukan lokasi memori. Yang
dapat pula mengambil atau menulis langsung dari atau ke memori. Register bx terbagi
atas high dan low yaitu :
 register bh (8bit) sebagai register high
 register bl (8bit) sebagai register low
Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini
menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi. register cx biasanya berfungsi
sebagai counter atau digunakan jika nanti ada melakukan berapa banyak kita melakukan
looping atau pengulangan. Atau lebih tepatnya menentukan banyaknya looping atau
pengulangan. Cx terbagi atas high dan low yaitu :
 register ch (8bit) sebagai register high
 register cl (8bit) sebagai register low
Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada
prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX.
register dx biasanya berfungsi sebagai penampung isi hasil pembagian 16 bit.
Merupakan pula register offset dari ds. Register dx juga menunjukkan nomor port pada
operasi port. Register ini juga merupakan register offset atau menyimpan alamat data.
Register dx juga terbagi atas high dan low yaitu :
 register dh (8bit) sebagai register high
 register dl (8bit) sebagai register low
 Index Pointer Register
Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory
tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga
merupakan register 16 bit. Pada prosesor 80386 digunakan register EIP yang merupakan
register 32 bit.
Pointer register adalah rergister yang mempunyai tugas khusus untuk
menunjukan alamat offset, yang terbagi atas tiga register yaitu :
 register ip (instruction pointer)
register ip fungsinya menunjukkan offset dari alamat program. Yang
berpasangan dengan register cs
 register sp (stack pointer)
register sp fungsinya mencatat alamat stack dan menunjukkan offset dari alamat
stack, yang berpasangan dengan register ss
 register bp (base pointer)
fungsi dari register bp adalah untuk membaca dan menulis dengan segment ss
(stack pointer)
Sedangkan index register yang terbagi atas dua register yaitu :
 register si (source index register)
register si merupakan register yang mencatat alamat memori yang isi memorinya
akan digunakan. Register si sebagai sumber pembacaan memori.
 register di (destination index register)
register di seperti si juga membaca alamat memori untuk tempat tujuan
penulisan data di memori.
 Flag Register
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari
suatu keadaan< ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka
sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan.
Flag register merupakan suatu pemberi tanda setiap operasi contohnya jika kita sedang
menjalankan interupt maka if akan hidup atau jika sedang menjalankan debugger maka
if akan hidup. Macam-macam dari flag register adalah of (oferflow flag), df (direction
flag), if (intterupt flag), tf (trap flag), sf (sign flag), zf (zero flag), dan cf (carry flag).
Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor adalah :
OF <OverFlow Flag>
Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1.
SF <Sign Flag>
Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1
ZF <Zero Flag>
Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.
CF <Carry Flag>
Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit ini
akan bernilai 1.
PF <Parity Flag>.
Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1 bila
bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
DF <Direction Flag>
Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses.
IF <Interrupt Enable Flag>
CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0.
TF <Trap Flag>
Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step.
AF <Auxiliary Flag>
Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA.
NT <Nested Task>
Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya interupsi yang
terjadi secara beruntun.
IOPL <I/O Protection level>
Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk
mode proteksi.
Adapun susunan dari masing-masing flag didalam flags register dapat anda lihat
pada gambar diatas. Pada prosesor 80286 dan 80386 keatas terdapat beberapa tambahan
pada flags register, yaitu :
 PE <Protection Enable>
Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. flag ini akan bernilai 1 pada mode
proteksi dan 0 pada mode real.
 MP <Monitor Coprosesor>
Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya intruksi WAIT.
 EM <Emulate Coprosesor>
Flag ini digunakan untuk mensimulasikan coprosesor 80287 atau 80387.
 TS <Task Switched>
Flag ini tersedia pada 80286 keatas.
 ET <Extension Type>
Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor 80287 atau 80387.
 RF <Resume Flag>
Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.
 VF <Virtual 8086 Mode>
Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi, mikroprosesor akan
memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi. Register ini
hanya terdapat pada 80386 keatas.

3. Shift Register
Register geser atau Shift Register adalah suatu rangkaian yang menggunakan
flip-flop yang saling disambung secara seri sehingga setiap bit yang disimpan di
keluaran Q digeser ke flip-flop berikutnya. Pergeseran bit ini terjadi pada setiap pulsa
clock. Pulsa-pulsa clock tersebut dikirim kesemua flip-flop dalam register, sehingga
operasinya berjalan secara sinkron. Flip-flop jenis apapun yang operasinya sesuai
(terpicu tepian) dapat dipakai.

Register merupakan blok logika yang sangat penting dalam kebanyakan sistem
digital. Register sering digunakan untuk menyimpan (sementara) informasi biner yang
muncul pada keluaran sebuah matrik pengkodean. Disamping itu, register sering
digunakan untuk menyimpan (sementara ) data biner yang sedang dikodekan. Maka
register membentuk suatu kaitan yang sangat penting antara sistem digital utama dan
kanal-kanal keluaran. Register yang paling sederhana terdiri dari satu flip-flop saja,
yang berarti hanya dapat menyimpan data terdiri suatu bit bilangan biner saja yaitu 0
atau 1 oleh sebab itu untuk menyimpan data yang terdiri empat bit bilangan biner maka
diperlukan empat buah flip-flop.
Register geser merupakan kelas komponen yang sangat penting dalam semua
tipe rangkaian digital. Karena keluaran flip-flop diubah hanya oleh pulsa clock yang
datang sesudah masukan berubah, maka penghilangan pulsa clock (tegangan catu tetap
ada) tidah mengubah keluaran flip-flop selama kondisi ini terjaga.Karena itu, setiap flip-
flop dapat dipakai untuk menyimpan digit biner (bit) selama daya masih dikenakan dan
pulsa-pulsa clock ditahan. Seperangkat bit dapat disimpan dalam register, dengan satu
flip-flop untuk setiap bit. Register geser mempunyai empat tipe dasar, yaitu :
 SISO (Serial Input Serial Output)
 SIPO (Serial Input Paralel Output)
 PISO (Paralel Input Serial Input)
 PIPO (Paralel Output Paralel Input)

SISO (Serial Input Serial Output)


Pada tipe ini data dimasukkan bit demi bit mulai dari flip-flop yang paling
ujung dan digeser sampai semuanya terisi. Pergeseran data diatur oleh sinyal clock tiap
kali data dimasukkan satu persatu. Cara menyimpan data secara sejajar, semua bagian
register atau masing-masing flip-flop akan dimuati pada saat yang bersamaaan. Seperti
yang terlihat pada gambar. dimana pada gambar tersebut register geser menggunakan
flip-flop tipe D.

Gambar 5.2 SISO (Serial Input Serial Output)


Tegangan logika masukan diumpankan ke dalam register geser pada setiap pulsa clock,
dan dapat berubah pada waktu diantara pulsa-pulsa clock. Sesudah sejumlah pulsa
clock yang sama dengan jumlah flip-flop dalam register, dikeluaran terdapat bit yang
sama dengan bit pertama kali masuk tadi. Register SISO yang dipakai dengan cara ini
dapat bertindak sebagai tundaan waktu, dimana bit dikeluaran tertunda selama beberapa
pulsa clock (Sama dengan jumlah flip-flop).

PIPO (Paralel Output Paralel Input)


Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar. dengan menggunakan flip-flop tipe D.
Pada cara ini semua bagian register atau masing-masing flip flop diisi pada saat yang
bersamaaan atau output masing-masing flip-flop akan respon sesuai data pada saat yang
sama setelah diberikan sinyal input kontrol, dan biasanya menggunakan terminal
set/reset bukan dengan pemberian clock.
Gambar 5.3 PIPO (Paralel Output Paralel Input)
Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan pembacaan di
terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan.Pemakaian register ini adalah
metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit secara sementara. Jika
diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat pada setiap pulsa clock.

PISO (Paralel Input Serial Input)


Register ini memungkinkan kita dapat mengirim data secara paralel input
melalui satu saluran dengan input serial seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 5.4 PISO (Paralel Input Serial Input)


Jenis flip-flop yang digunakan adalah J-K flip-flop atau flip-flop yang dilengkapi denga
input preset dan input preclear. Pemasukan data dilakukan melalui input Preset. Data
kemudian digeser keluar satu bit pada saat ketika diberikan pulsa clock. Hal ini
memungkinkan data yang disajikan dalam bentuk paralel (beberapa saluran pada saat
yang sama)) dapat diubah menjadi bentuk serial (bit demi bit) untuk dipancarkan
melalaui satu saluran.
SIPO (Serial Input Paralel Output)
Register ini merupakan kebalika dari register PISO, jika seperti yang terlihat
pada gambar berikut.

Gambar 5.5 SIPO (Serial Input Paralel Output)


Dalam tipe ini, data disajikan satu bit pada satu saat lalu digeser masuk pada setiap
pulsa clock. Sesudah seperangkat pulsa clock lengkap, register menjadi penuh dan
kandungannya dapat dibaca diterminal Q atau dikeluarkan melalui seperangkat saluran
paralel. Dalam pengertian ini, dikeeluarkan berarti bahwa bit-bit tersebut dapat dipakai
untuk mengoperasikan gerbang atau rangkaiaan lain, sementara registernya sendiri tidak
mengalami perubahan karena tindakan ini. Dengan menggunakan register SIPO, bit-bit
data yang sudah dipancarkan secara berurutan dari sebuah saluran dapat dikumpiulkan
hingga membentuk satu “kata” dari beberapa bit.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Register merupakan sebagian memori dari mikroprosessor yang dapat diakses
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register dapat dibentuk dari rangkaian logika
sekuensial yang dibentuk dari D flip-flop yang disusun sedemikian rupa untuk
penyimpanan sementara data bit. Jumlah flip-flop bergantung dari lebar dan jumlah bit
yang hendak disimpan, pada umumnya 4,8,12, atau 16 bit. Isi atau muatan-muatan
register-register dapat dengan mudah dipindahkan atau digeser dari register yang satu ke
register yang lain, dengan demikian dikenallah apa yang disebut dengan ‘shift register’.

2. Saran
Register bekerja dengan memiliki 2 fungsi yaitu sebagai storage register dan
shift register. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan wawasan yang luas.
Hendaknya lebih banyak referensi yang digunakan dalam mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA

Willa, Lukas. 2007. Teknik Digital Mikroprosessor, dan Mikrokomputer. Bandung:


Informatika.
Susanto, Heru. Makalah Pengantar Mata Kuliah Mikroprosessor
file:///G:/Downloads/general-register-mikroprosesor.html

Anda mungkin juga menyukai