Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

ORGANISASI KOMPUTER
(REGISTER)

DISUSUN OLEH :

RISMAWATI

1229042052

PTIK 02

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2013/2014


REGISTER PROCESSOR
Register prosesor, dalam arsitektur komputer, adalah sejumlah kecil memori komputer
yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi
terhadap program-program komputer dengan menyediakan akses yang cepat terhadap nilai-
nilai yang umum digunakan. Umumnya nilai-nilai yang umum digunakan adalah nilai yang
sedang dieksekusi dalam waktu tertentu.

Register prosesor berdiri pada tingkat tertinggi dalam hierarki memori, ini berarti bahwa
kecepatannya adalah yang paling cepat, kapasitasnya adalah paling kecil, dan harga tiap bitnya
adalah paling tinggi. Register juga digunakan sebagai cara yang paling cepat dalam sistem
komputer untuk melakukan manipulasi data. Register umumnya diukur dengan satuan bit yang
dapat ditampung olehnya, seperti "register 8-bit", "register 16-bit", "register 32-bit", atau
"register 64-bit" dan lain-lain.

Istilah register saat ini dapat merujuk kepada kumpulan register yang dapat diindeks
secara langsung untuk melakukan input/output terhadap sebuah instruksi yang didefinisikan
oleh set instruksi. untuk istilah ini, digunakanlah kata "Register Arsitektur". Sebagai contoh set
instruksi Intel x86 mendefinisikan sekumpulan delapan buah register dengan ukuran 32-bit, tapi
CPU yang mengimplementasikan set instruksi x86 dapat mengandung lebih dari delapan
register 32-bit.

 JENIS–JENIS REGISTER

Register terbagi menjadi beberapa kelas:

1. Register data, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam bilangan bulat
(integer).
2. Register alamat, yang digunakan untuk menyimpan alamat-alamat memori dan juga
untuk mengakses memori.
3. Register general purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan angka dan alamat
secara sekaligus.
4. Register floating-point, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka bilangan titik
mengambang (floating-point).
5. Register konstanta (constant register), yang digunakan untuk menyimpan angka-angka
tetap yang hanya dapat dibaca (bersifat read-only), semacam phi, null, true, false dan
lainnya.
6. Register vektor, yang digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan vektor yang
dilakukan oleh prosesor SIMD.
7. Register special purpose yang dapat digunakan untuk menyimpan data internal
prosesor, seperti halnya instruction pointer, stack pointer, dan status register.
8. Register yang spesifik terhadap model mesin (machine-specific register), dalam
beberapa arsitektur tertentu, digunakan untuk menyimpan data atau pengaturan yang
berkaitan dengan prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap register langsung
dimasukkan ke dalam desain prosesor tertentu saja, mungkin register jenis ini tidak
menjadi standar antara generasi prosesor.

 UKURAN REGISTER

Tabel berikut berisi ukuran register dan padanan prosesornya:

Register Prosesor
4-bit Intel 4004
8-bit Intel 8080
16-bit Intel 8086, Intel 8088, Intel 80286
Intel 80386, Intel 80486, Intel Pentium Pro, Intel Pentium, Intel Pentium 2, Intel
32-bit Pentium 3, Intel Pentium 4, Intel Celeron, Intel Xeon, AMD K5, AMD K6, AMD Athlon,
AMD Athlon MP, AMD Athlon XP, AMD Athlon 4, AMD Duron, AMD Sempron
Intel Itanium, Intel Itanium 2, Intel Xeon, Intel Core, Intel Core 2, AMD Athlon 64,
64-bit
AMD Athlon X2, AMD Athlon FX, AMD Turion 64, AMD Turion X2, AMD Sempron

Register merupakan jenis memori yang terdapat pada prosesor dan sebagai memori
internal processor yang mempunyai kecepatan 5 sampai 10 kali di bandingkan memori utama,
digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi dan data yang sedang diproses oleh CPU.

Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup
tinggi, yang digunakan untuk menyimpan data dan/atau instruksi yang sedang diproses, dan
dibentuk oleh 16 titik elektronis di dalam chip mikroprosessor itu sendiri. Dengan adanya
tempat-tempat penampungan data sementara ini, proses pengolahan akan bisa dilakukan
secara jauh lebih cepat dibandingkan apabila data-data tersebut harus diambil langsung dari
lokasi-lokasi memori

Register-register yang terdapat pada mikroporsesor keluarga Intel dari 80386-80486,


yang mana terdiri dari : general purpose register (register serbaguna), segment register
(register segmen), pointer register (register pointer), dan index register (register indeks).
1. General Purpose Register (Scratch-Pad Register).

General purpose register adalah register yang dipakai untuk keperluan-keperluan umum
pemrograman. Setiap register ini dapat dialamati sebagai register 32-bit, register 16-bit, dan
register 8-bit. Berikut adalah register serbaguna serta fungsi-fungsi khususnya.
 AX (AH + AL) = Accumulator Register merupakan register serbaguna yang berfungsi
sebagai:
a. tempat penyimpanan sementara hasil suatu operasi aritmatika atau logika;
b. tempat memasukkan nomor layanan interupsi, untuk keperluan pemesanan
sebuah layanan interupsi;
c. tempat menyimpan bilangan yang dikalikan dan setengah bagian terkecil dari
suatu perkalian; dan
d. tempat menyimpan setengah bagian terkecil sebuah bilangan yang akan dibagi
dan hasil bagi suatu pembagian.
 BX (BH + BL) = Basis Register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai
tempat menyimpan alamat offset data yang terletak di memori.
 CX (CH + CL) = Counter Register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai:
a. pencacah untuk operasi loop;
b. pencacah untuk operasi shift dan rotate; dan
c. pencacah untuk operasi string.
 DX (DH + DL) = Data Register merupakan register serbaguna yang berfungsi sebagai:
a. tempat menyimpan setengah bagian terbesar hasil suatu perkalian bilangan 16-bit
dan 32-bit;
b. tempat menyimpan setengah bagian terbesar suatu bilangan yang akan dikenai
operasi pembagian, serta sisa suatu pembagian.

2. Segmen Register

Terdiri dari 4 register, yaitu code segment, data segment, stack segment, dan extra
segment. Segment adalah bagian dari ruang memori yang berkapasitas 64 kilobyte (65536 byte)
dan digunakan secara spesifik untuk menempatkan jenis-jenis data tertentu. Misalnya code
segment digunakan oleh program dan instruksi-instruksi (code), data segment dialokasikan
untuk data-data, stack segment dipakai untuk menyediakan ruang untuk stack, yang berfungsi
untuk penyimpanan data dan alamat sementara pada saat program utama sedang mengerjakan
program percabangan, dan extra segment sebagaimana halnya data segment juga
dipergunakan sebagai penempatan data-data.

Berikut adalah register-register yang termasuk kategori Segment Register yaitu:

 Code Segment (CS)


Berfungsi untuk menunjukkan alamat instruksi berikutnya.
 Data Segment (DS)
Berfungsi untuk menunjukkan alamat data operasi pemindahan data
 Extra Segment (ES)
Merupakan register segment tambahan yang digunakan pada operasi-operasi string.
 Stack Segment (SS)
a. Menunjukan alamat stack memori pada operasi push dan pop
b. Menyimpan alamat instruksi berikutnya ketika memanggil suatu prosedur dan
mengarahkan kembali eksekusi ke program utama.
 FS dan GS Register
Merupakan register segmen tambahan pada 80836-80486 sehingga segmen memori
yang dapat diakses oleh program menjadi lebih besar.
 Flag Register
Flag Register berfungsi untuk menunjukkan status sesaat dari mikroprosesor. Bit-bit
pada flag register akan mengalami perubahan, tergantung proses yang baru saja
berlangsung. Bit-bit tersebut adalah sebagai berikut:

1) C (carry): mengindikasikan ada/tidaknya bawaan (carry) setelah operasi


pengurangan. C = 1 berarti ada bawaan, C = 0 berarti tidak ada bawaan.
Bit C berfungsi mengidentifikasi kesalahan (error) pada beberapa
program dan prosedur (procedure).
2) P (parity): mengindikasikan jumlah bit dalam suatu data. P = 0 berarti
paritasnya ganjil, P = 1 berarti paritasnya genap. Paritas dapat digunakan
untuk pengecekan kesalahan pengiriman data.
3) A (auxiliary carry): mengindikasikan ada/tidaknya bawaan (carry) pada bit
ke-3 dan ke-4 setelah operasi pengurangan. A=1 berarti ada bawaan, A=0
berarti tidak ada bawaan. Bit A ini relatif jarang digunakan dalam
pemrograman.
4) Z (zero) : mengindikasikan apakah hasil suatu operasi aritmatika atau
logika bernilai nol atau bukan. Bila Z = 1 berarti hasilnya nol dan Z = 0
berarti hasilnya bukan nol. Bit Z ini hampir sama dengan bit C, yakni
berfungsi untuk mengidentifikasi kesalahan dalam suatu program.
5) S (sign) : mengindikasikan apakah hasil suatu operasi aritmatika atau
logika positif atau negatif. Bila S = 1 berarti hasil negatif dan S = 0 berarti
hasilnya positif.
6) T (trap) : bila di set 1, dimungkinkan melakukan debugging (penelusuran
kesalahan).
7) I (interrupt) : mengendalikan operasi interupsi perangkat keras. Bila I = 1
berarti pin INTR enable (bisa digunakan), bila I = 0 berarti INTR disable
(tidak bisa digunakan). Untuk mengendalikannya dapat dilakukan dengan
instruksi STI (mengeset I=1) dan CLI (mereset I=0).
8) D (direction) : mengendalikan arah pencacahan (increment atau
decrement) DI dan SI pada operasi string. Bila D = 1 arah pencacahan
adalah turun (decrement), bila D = 0 pencacahan naik (increment). Untuk
mengendalikannya bisa dengan instruksi STD (mengeset D=1) dan CLD
(mereset D=0).
9) O (overflow) : mengindikasikan apakah hasil operasi penjumlahan atau
pengurangan melampaui kapasitas mesin atau tidak.
10) IOPL (input-output privilege level) : digunakan untuk operasi protected
mode untuk memilih tingkat keistimewaan (privilege level) piranti masuk-
keluaran.
11) NT (nested task) : mengindikasikan apakah operasi yang sedang dilakukan
digandeng (nested) dengan operasi lain pada operasi protected mode.
12) RF (resume) : digunakan saat debugging untuk mengendalikan kelanjutan
eksekusi.
13) VF (virtual mode) : memilih operasi virtual mode pada operasi protected
mode.
14) AC (alignment check) : untuk mengecek apakah suatu data word atau
doubleword dialamati ke memori yang bukan data word atau bukan
doubleword.

3. Pointer Register

Pointer register ini sebenarnya dapat berfungsi sebagai register serbaguna, akan tetapi
register ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan alamat sebuah data di lokasi memori.
Penunjukan alamat ini biasanya dibutuhkan pada saat operasi perpindahan data dari atau ke
memori, operasi stack, dan penunjukan alamat suatu instruksi yang akan dieksekusi. Berikut ini
adalah register-register yang termasuk dalam kategori pointer register beserta fungsi-fungsi
khususnya.

 Stack Pointer Register (SP dan ESP)


Berpasangan dengan register SS, ditulis sebagai “SS:SP”, stack pointer register
berfungsi untuk:
a. menunjukkan alamat stack memori pada operasi PUSH dan POP.
b. menyimpan alamat instruksi berikutnya ketika memanggil suatu prosedur dan
mengarahkan kembali control unit ketika prosedur yang dipanggil telah selesai
dieksekusi.
 Base Pointer Register (BP)
Berpasangan dengan register SS, ditulis sebagai “SS:BP”, base pointer register
berfungsi untuk menunjukkan alamat sebuah data di suatu lokasi memori.
 Instruction Pointer Register (IP)
Berpasangan dengan register CS, ditulis sebagai “CS:IP”, yang berfungsi untuk
menunjukkan alamat instruksi berikutnya.

4. Index Register

Sama halnya dengan Pointer Register, Index Register ini dapat digunakan sebagai
sebuah register serbaguna, akan tetapi lebih sering digunakan untuk menunjukkan alamat
sebuah data di lokasi memori pada operasi-operasi string. Berikut adalah register-register yang
termasuk dalam kategori index register.

 Source Index (SI)


Source Index Register biasanya digunakan pada operasi string untuk mengakses
alamat suatu data di dalam memori secara langsung.
 Destination Index (DI)
Fungsi dari Destination Index Register juga sama seperti Source Index Register,
yakni digunakan pada operasi string untuk mengakses alamat suatu data di
dalam memori secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai