Anda di halaman 1dari 37

REGISTER DAN JENIS-JENIS REGISTER PADA SISTEM OPERASI

Bagikan :
Facebook Google+ Twitter

REGISTER PADA SISTEM OPERASI


Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan
dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Laluapakah yang dimaksudkan dengan register
itu sebenarnya ?. Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat
diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosesor
selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya,jadi register dapat diibaratkan sebagai
kaki dan tangannya mikroprosesor.

JENIS-JENIS REGISTER
Register yang digunakan oleh mikroprosesor dibagi menjadi 5 bagian dengan tugasnya yang
berbeda-beda pula, yaitu :
1. Segmen Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS, DS, ES dan SS yang masing-
masingnya merupakan register 16 bit. Register-register dalam kelompok ini secara umum
digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen.

 Register CS (Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang
sedang aktif, sedangkan register SS (Stack Segment) menunjukkan letak dari segmen yang
digunakan oleh stack. Kedua register ini sebaiknya tidak sembarang diubah karena akan
menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya.
 Register DS (Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat segmen
dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak perlu diubah
kecuali pada program residen.
 Register ES (Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register bonus yang
tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan untuk
menunjukkan suatu alamat di memory, misalkan alamat memory video. Pada prosesor
80386 terdapat tambahan register segment 16 bit, yaitu FS <Extra Segment> dan GS
<Extra Segment>.
2. Pointer dan Index Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP, BP, SI dan DI yang masing-
masing terdiri atas 16 bit. Register- register dalam kelompok ini secara umum digunakan sebagai
penunjuk atau pointer terhadap suatu lokasi di memory.

 Register SP (Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment SS (SS:SP)


digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack, sedangkan register BP (Base Pointer)
yang berpasangan dengan register SS (SS:BP) mencatat suatu alamat di memory tempat
data.
 Register SI (Source Index) dan register DI (Destination Index) biasanya digunakan pada
operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat di memory yang ditunjukkan
oleh kedua register ini. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu ESP,
EBP, ESI dan EDI.

3. General Purpose Register.


Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX, BX, CX dan DX yang masing-
masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini mempunyai suatu ciri khas,
yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing-masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada
gambar 4.1. Akhiran H menunjukkan High sedangkan akhiran L menunjukkan Low.

GENERAL PURPOSE REGISTER

Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masing register ini yaitu :
 Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi
pembagian dan pengurangan.
 Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu
segmen.
 Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini
menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi.
 Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada prosesor
80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX.

4. Index Pointer Register


Register IP berpasangan dengan CS (CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat dari intruksi
(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit. Pada
prosesor 80386 digunakan register EIP yang merupakan register 32 bit.
5. Flags Register.
Sesuai dengan namanya Flags (Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari suatu keadaan< ya
atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya,
Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan. Adapun flag yang terdapat
padamikroprosesor 8088 keatas adalah :

 OF <OverFlow Flag> Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai
1.
 SF <Sign Flag> Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1
 ZF <Zero Flag> Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.
 CF <Carry Flag> Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada
penjumlahan, bit ini akan bernilai 1.
Susunan Flags Register 8088

 PF <Parity Flag> Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1
bila bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
 DF <Direction Flag> Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses.
 IF <Interrupt Enable Flag> CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0.
 TF <Trap Flag> Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step.
 AF <Auxiliary Flag> Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA.
 NT <Nested Task> Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya
interupsi yang terjadi secara beruntun.
 IOPL <I/O Protection level> Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286
dan 80386 untuk mode proteksi.

Adapun susunan dari masing-masing flag didalam flags register dapat anda lihat pada gambar
diatas. Pada prosesor 80286 dan 80386 keatas terdapat beberapa tambahan pada flags register,
yaitu :

 PE <Protection Enable> Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. flag ini akan
bernilai 1 pada mode proteksi dan 0 pada mode real.
 MP <Monitor Coprosesor> Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya
intruksi WAIT.
 EM <Emulate Coprosesor> Flag ini digunakan untuk mensimulasikan coprosesor 80287
atau 80387.
 TS <Task Switched> Flag ini tersedia pada 80286 keatas.
 ET <Extension Type> Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor 80287 atau
80387.
 RF <Resume Flag> Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.
 VF <Virtual 8086 Mode> Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi, mikroprosesor
akan memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi. Register ini
hanya terdapat pada 80386 keatas.

https://generasiwacana.blogspot.com/2016/01/register-dan-jenis-jenis-register-pada.html

Register prosesor
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


Register prosesor, dalam arsitektur komputer, adalah sejumlah kecil memori komputer yang
bekerja dengan kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi
terhadap program-program komputer dengan menyediakan akses yang cepat terhadap nilai-nilai
yang umum digunakan. Umumnya nilai-nilai yang umum digunakan adalah nilai yang sedang
dieksekusi dalam waktu tertentu.
Register prosesor berdiri pada tingkat tertinggi dalam hierarki memori: ini berarti bahwa
kecepatannya adalah yang paling cepat; kapasitasnya adalah paling kecil; dan harga tiap bitnya
adalah paling tinggi. Register juga digunakan sebagai cara yang paling cepat dalam sistem
komputer untuk melakukan manipulasi data. Register umumnya diukur dengan satuan bit yang
dapat ditampung olehnya, seperti "register 8-bit", "register 16-bit", "register 32-bit", atau "register 64-
bit" dan lain-lain.
Istilah register saat ini dapat merujuk kepada kumpulan register yang dapat diindeks secara
langsung untuk melakukan input/output terhadap sebuah instruksi yang didefinisikan oleh set
instruksi. untuk istilah ini, digunakanlah kata "Register Arsitektur". Sebagai contoh set instruksi Intel
x86 mendefinisikan sekumpulan delapan buah register dengan ukuran 32-bit, tetapi CPU yang
mengimplementasikan set instruksi x86 dapat mengandung lebih dari delapan register 32-bit.

Jenis register[sunting | sunting sumber]


Register terbagi menjadi beberapa kelas:

 Register data, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam bilangan bulat (integer).
 Register alamat, yang digunakan untuk menyimpan alamat-alamat memori dan juga untuk
mengakses memori.
 Register general purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan angka dan alamat secara
sekaligus.
 Register floating-point, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka bilangan titik
mengambang (floating-point).
 Register konstanta (constant register), yang digunakan untuk menyimpan angka-angka tetap
yang hanya dapat dibaca (bersifat read-only), semacam phi, null, true, false dan lainnya.
 Register vektor, yang digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan vektor yang dilakukan
oleh prosesor SIMD.
 Register special purpose yang dapat digunakan untuk menyimpan data internal prosesor,
seperti halnya instruction pointer, stack pointer, dan status register.
 Register yang spesifik terhadap model mesin (machine-specific register), dalam beberapa
arsitektur tertentu, digunakan untuk menyimpan data atau pengaturan yang berkaitan dengan
prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap register langsung dimasukkan ke dalam desain
prosesor tertentu saja, mungkin register jenis ini tidak menjadi standar antara generasi prosesor.

https://id.wikipedia.org/wiki/Register_prosesor

Prosesor merupakan komponen utama komputer atau bisa dikatakan sebagai otak
komputer karena tanpa ada prosesor, komputer tidak akan berjalan. Di dalam prosesor
terdapat beberapa bagian yang memiliki tugas masing-masing. Bagian prosesor antara
lain : Control Unit (CU), Arithmetic and Logical Unit (ALU), Register, CPU Interconnection.

Processor adalah komponen utama pada komputer yang bertugas mengontrol seluruh
aktivitas komputer. Prosesor menjalankan beberapa tugas diantaranya perhitungan,
mengeksekusi tugas, dll. Tugas prosesor memang berat sehingga prosesor mudah
panas, maka prosesor membutuhkan thermal paste dan heatsink agar prosesor etap
dingin. Prosesor memiliki beberapa bagian yang saling bekerja sama dalam menjalankan
tugasnya. Berikut adalah bagian – bagian prosesor.

BAGIAN – BAGIAN PROSESOR


#1 CONTROL UNIT (CU)
Control unit merupakan bagian prosesor yang bekerja mengontrol jalanya tugas komputer.
Bagian ini memiliki peranan penting dalam mengontrol seluruh perangkat yang terhubung dengan
komputer. Selain itu, control unit juga berfungsi melakukan sinkronisasi antar perangkat.
Control Unit (CU) memiliki tanggung jawab dalam menentukan bagaimana memproses perintah.
Contoh kasus Control Unit mengambil perintah arithmetic dari register dan diberikan kepada ALU
untuk diproses. Setelah ALU selesai memproses perintah, hasilnya diambil oleh CU lalu
dikirimkan kembali pada Register untuk ditampilkan kepada user.

Kesimpulan Tugas-Tugas Control Unit (CU)

 Mengontrol jalannya komputer


 Mengontrol antara perangkat satu dengan perangkat lainya
 Mengambil Intruksi di memori utama
 Mengirimkan perintah ke ALU, apabila ada perintah perhitungan aritcmetic
 Mengawasi kerja ALU
 Mengirimkan hasil proses dari ALU ke Register

#2 ARITHMETIC LOGIC UNIT (ALU)


ALU merupakan bagian prosesor yang berfungsi sebagai otak penghitung operasi komputer. ALU
dapat mengerjakan tugas perhitungan aritmatika dan logika, Oleh karena itu ALU dibagi menjadi
2 bagian yaitu Unit Arithmetic dan Unit Logic. ALU melakukan perngerjaan berdasarkan perintah
yang diterima terlebih dahulu.

Tugas – Tugas Arithmetic Logic Unit (ALU)

 Melakukan perhitungan aritmatika (Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian)


 Melakukan perhitungan kode biner (Konversi)
 Melakukan perbandingan (Lebih dari, kurang dari, sama dengan, lebih dari sama dengan,
kurang dari sama dengan)

#3 REGISTER
Register merupakan alat penyimpanan yang memiliki kecepatan sangat tinggi. Register berfungsi
untuk menyimpan perintah yang sedang diproses. Register hampir sama dengan RAM yaitu
bersifat sementara, yang membedakan adalah jika Ram menyimpan perintah yang hendak
dikerjakan, sedangkan register menyimpan perintah yang sedang dikerjakan.
Agar mudah memahaminya kita bisa mengibaratkan register sebagai ingatan dan CPU sebagai
otak yang menyimpan ingatan. Hasil proses otak akan berpengaruh ke seluruh organ tubuh.
Sama halnya komputer, prosesor menjadi satuan untuk menjalankan seluruh perangkat yang
terhubung dengan komputer.

Kesimpulan Tugas Tugas Register

 Menyimpan perintah yang sedang diproses


 Menampilkan hasil proses ke interface
 Apabila ada perintah aritmatika atau logika, perintahnya diberikan kepada ALU terlebih
dahulu dengan bantuan CU.

#4 CPU INTERCONNECTION
CPU Interconnection adalah bagian prosesor yang menghubungkan Control Unit (CU), Arithmetic
Logic Unit (ALU), Register dan Bus-bus yang menghubungkan dengan sistem lainya. Register
juga menghubungkan prosesor dengan piranti input dan output.

Sekian Artikel saya kali ini tentang bagian bagian prosesor, semoga bermanfaat. Jangan lupa
kunjungi terus wesite ini nandaelang. Semakin banyak kunjungan di blog sederhana ini akan
membuat saya semakin semangat update artikel menarik lainya.

https://nandaelang21.blogspot.com/2018/12/bagian-bagian-prosesor.html
Interrupt dan Register pada Bahasa Pemrograman
Assembly

Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang Interrupt dan Register di
Bahasa Pemrograman Assembly. Sebelum kita memulai menulis dengan bahasa Assembly, kita
harus terlebih dahulu mengetahui bagian-bagian dari bahasa Assembler, berikut penjelasan
Interupt dan Register :

I. INTERRUPT
1. PENGERTIAN INTERRUPT
Interupsi adalah suatu permintaan khusus kepada mikroposesor untuk melakukan sesuatu.
Bila terjadi interupsi, maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakannya
dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi.
Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang diberi nomor 0 sampai
255. Nomor interupsi 0 sampai 1Fh disediakan oleh ROM BIOS, yaitu suatu IC didalam komputer yang
mengatur operasi dasar komputer. Jadi bila terjadi interupsi dengan nomor 0-1Fh, maka secara
default komputer akan beralih menuju ROM BIOS dan melaksanakan program yang terdapat disana.
Program yang melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt Handler.

2. VEKTOR INTERUPSI
Setiap interrupt akan mengeksekusi interrupt handlernya masing-masing berdasarkan
nomornya. Sedangkan alamat dari masing- masing interupt handler tercatat di memori dalam bentuk
array yang besar elemennya masing-masing 4 byte. Keempat byte ini dibagi lagi yaitu 2 by te pertama
berisi kode offset sedangkan 2 byte berikutnya berisi kode segmen dari alamat interupt handler yang
bersangkutan. Jadi besarnya array itu adalah 256 elemen dengan ukuran elemen masing-masing 4
byte. Total keseluruhan memori yang dipakai adalah sebesar 1024 byte (256 x 4 = 1024) atau 1 KB
dan disimpan dalam lokasi memori absolut 0000h sampai 3FFh. Array sebesar 1 KB ini disebut
Interupt Vector Table (Table Vektor Interupsi). Nilai-nilai yang terkandung pada Interupt Vector
Table ini tidak akan sama di satu komputer dengan yang lainnya.

Interupt yang berjumlah 256 buah ini dibagi lagi ke dalam 2 macam yaitu:
- Interupt 00h - 1Fh (0 - 31) adalah interrupt BIOS dan standar di semua komputer baik yang
menggunakan sistem operasi DOS atau bukan. Lokasi Interupt Vector Table-nya ada di alamat
absolut 0000h-007Fh.
- Interupt 20h - FFh (32 - 255) adalah interrupt DOS. Interrupt ini hanya ada pada komputer yang
menggunakan sistem operasi DOS dan Interupt Handler-nya di load ke memori oleh DOS pada saat
DOS digunakan. Lokasi Interupt Vector Tablenya ada di alamat absolut 07Fh-3FFh.

* Interrupt ini telah dipastikan kegunaannya oleh sistem untuk keperluan yang khusus , tidak boleh
dirubah oleh pemrogram seperti yang lainnya.

- DEVIDE BY ZERO : Jika terjadi pembagian dengan nol maka proses akan segera dihentikan.
- SINGLE STEP : Untuk melaksanakan / mengeksekusi intruksi satu persatu.
- NMI : Pelayanan terhadap NMI (Non Maskable Interrupt) yaitu interupsi yang tak dapat dicegah.
- BREAK POINT : Jika suatu program menyebabkan overflow flag menjadi 1 maka interrupt ini akan
melayani pencegahannya dan memberi tanda error.

Didalam pemrograman dengan bahasa assembler kita akan banyak sekali menggunakan
interupsi untuk menyelesaikan suatu tugas. Jadi kita harus mengetahui tentang Interupsi pada
bahasa Assembly. Kemudian saya akan menjelaskan tentang Register pada bahasa pemrograman
Asemmbly.

II. REGISTER
1.PENGERTIAN REGISTER
Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan
dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu
sebenarnya ?. Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosesor selalu menggunakan
register-register sebagai perantaranya, jadi register dapat diibaratkan sebagai kaki dan tangannya
mikroprosesor.
2.JENIS-JENIS REGISTER
Register yang digunakan oleh mikroprosesor dibagi menjadi 5 bagian dengan tugasnya yang
berbeda-beda pula, yaitu :
- Segmen Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS,DS,ES dan SS yang masing-
masingnya merupakan register 16 bit. Register-register dalam kelompok ini secara umum digunakan
untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen.
Register CS (Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang sedang
aktif, sedangkan register SS (Stack Segment) menunjukkan letak dari segmen yang digunakan oleh
stack. Kedua register ini sebaiknya tidak sembarang diubah karena akan menyebabkan kekacauan
pada program anda nantinya.
Register DS (Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana
data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak perlu diubah kecuali pada
program residen. Register ES (Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register bonus
yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan untuk menunjukkan
suatu alamat di memory, misalkan alamat memory video.
Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register segment 16 bit, yaitu FS<Extra Segment> dan
GS<Extra Segment>.
-
- Pointer dan Index Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP,BP,SI dan DI yang masing-masing
terdiri atas 16 bit. Register- register dalam kelompok ini secara umum digunakan sebagai penunjuk
atau pointer terhadap suatu lokasi di memory.
Register SP (Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment SS(SS:SP) digunakan
untuk mununjukkan alamat dari stack, sedangkan register BP (Base Pointer)yang berpasangan
dengan register SS(SS:BP) mencatat suatu alamat di memory tempat data.
Register SI (Source Index) dan register DI (Destination Index) biasanya digunakan pada operasi
string dengan mengakses secara langsung pada alamat di memory yang ditunjukkan oleh kedua
register ini. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu ESP,EBP,ESI dan EDI.
-
- General Purpose Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX yang masing-
masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini mempunyai suatu ciri khas,
yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing-masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada
gambar.
Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
walaupun demikian ada pula pe nggunaan khusus dari masing-masing register ini yaitu :
Register AX , secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi
pembagian dan pengurangan.
Register BX , biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen.
Register CX , digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan
berapa banyaknya looping yang akan terjadi.
Register DX , digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit.
Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX.
-
- Index Pointer Register
Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat dari
intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit.
Pada prosesor 80386 digunakan register EIP yang merupakan register 32 bit.
-
- Flags Register.
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari suatu keadaan<
ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya,
Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan. Adapun flag yang terdapat pada
mikroprosesor 8088 keatas adalah :
- OF <OverFlow Flag>. Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1.
- SF <Sign Flag>. Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1
- ZF <Zero Flag>. Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.
- CF <Carry Flag>. Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit
ini akan bernilai 1.
- PF <Parity Flag>. Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini akan bernilai 1 bila
bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
- DF <Direction Flag>. Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah proses.
- IF <Interrupt Enable Flag>. CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini 0.
- TF <Trap Flag>. Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step.
- AF <Auxiliary Flag>. Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA.
- NT <Nested Task>. Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya interupsi
yang terjadi secara beruntun.
- IOPL <I/O Protection level>. Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286 dan
80386 untuk mode proteksi.

Adapun susunan dari masing-masing flag didalam flags register dapat anda lihat pada gambar
disamping Pada prosesor 80286 dan 80386 keatas terdapat beberapa tambahan pada flags register,
yaitu :
- PE <Protection Enable>. Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. flag ini akan bernilai 1 pada
mode proteksi dan 0 pada mode real.
- MP <Monitor Coprosesor>. Digunakan bersama flag TS untuk menangani terjadinya intruksi WAIT.
- EM <Emulate Coprosesor>. Flag ini digunakan untuk mensimulasikan coprosesor 80287 atau
80387.
- TS <Task Switched>. Flag ini tersedia pada 80286 keatas.
- ET <Extension Type>. Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor 80287 atau 80387.
- RF <Resume Flag>. Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.
- VF <Virtual 8086 Mode>. Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi, mikroprosesor akan
memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada mode proteksi. Register ini hanya terdapat
pada 80386 keatas.

https://rifky-fuady.blogspot.com/2012/03/intrupsi-dan-register-pada-bahasa.html
Setiap komputer memiliki sebuah bagian penting yang disebut Central
Processing Unit (CPU) atau yang lebih dikenal dengan mikroprosesor.
Sebagaimana halnya Integrated Circuit lainnya, mikroprosesor terdiri dari
beberapa bagian kecil yang disebut dengan register. Pada arsitektur Intel x86
yang diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1985, setiap
mikroprosesor Intel memiliki beberapa jenis register berikut ini:
1. General Purpose Register
2. Pointer dan Index Register
3. Segment Register
4. Flag Register
Setiap jenis register memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Berikut ini adalah rincian
dari masing masing register.

1. General Purpose Register


General Purpose Register terdiri dari register AX, BX, CX dan DX. Masing-
masing register memiliki ukuran 16 bit (2 byte) dan masih dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu high dan low. Artinya register AX terdiri AH dan AL,
demikian juga BX (BH dan BL), CX (CH dan CL) dan DX (DH dan DL).
Masing-masing bagian high dan low berukuran 8 bit (1 byte). Register AX
disebut juga akumulator dan berhubungan dengan operasi khusus seperti
aritmatika, IN, OUT, shift, logika dan operasi binary decimal.
Register BX disebut juga base register dan berfungsi pada operasi rotate,
aritmatika,, shift dan logika. Register BX juga dapat digunakan untuk
mereferensikan alamat memori. Register yang khusus digunakan untuk
operasi perulangan (loop) dan pencacah (counter) adalah register CX. Data
register atau register DX digunakan pada operasi perkalian (MUL) dan
menyimpan sebagian hasil perkalian 32 bit atau menyimpan nilai sisa dari
operasi pembagian (DIV). Register DX juga digunakan pada operasi
input/output suatu port.
Dalam mempelajari teknik-teknik pengaksesan perangkat keras
menggunakan Borland C++ 5.02, General Purpose Register akan banyak
digunakan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memahami fungsi-fungsi
dari register ini.

2. Pointer dan Index Register


Pointer dan index register digunakan untuk menunjukan suatu alamat memori,
terdiri dari SP, BP, SI, DI dan IP. Register SP (Stack Pointer) dan BP (Base
Pointer) berfungsi menunjukan alamat stack saat terjadi operasi PUSH
(menyimpan nilai ke dalam stack) dan POP (membaca nilai di dalam stack).
Register SI (Source Index) dan DI (Destination Index) digunakan pada saat
operasi string jika kita membuat program dalam bahasa assembly murni. SI
dan DI menyimpan nilai offset suatu string dalam segmen data memori.
Register IP (Instruction Pointer) berfungsi menunjukan alamat suatu instruksi
program dalam memori saat program dijalankan. Register IP berpasangan
dengan register CS (Code Segment) yang menyimpan semua kode program
dalam bentuk binari saat program dijalankan dan dimuat dalam memori.
Register IP dan CS dituliskan dalam notasi CS:IP, misalkan

Arti instruksi diatas adalah saat program dijalankan register CS menunjukan


alamat 0F6C heksadesimal dan register IP menunjukan alamat 0100
heksadesimal. Instruksi yang tersimpan adalah mov ah, 02 (simpan nilai 2
heksadesimal ke register AH). Hal yang sama juga terjadi pada baris kedua,
pada baris kedua nilai register IP berubah menjadi 0102 yang sebelumnya
0100. Hal ini terjadi karena instruksi mov pada baris pertama menggunakan
memori sebesar 2 byte.

Notasi CS:IP dapat dianalogikan dengan tabel atau matriks, dimana CS


menunjukan nomor baris sedangan register IP menunjukan nomor kolom.
Dalam membuat program menggunakan bahasa pemrograman C++ seorang
programmer tidak harus mengubah nilai-nilai CS:IP karena nilai-nilai dalam
kedua register tersebut diatur oleh kompilator. Merupakan hal yang beresiko
mengubah nilai-nilai pada register CS:IP karena pasangan register tersebut
menunjukan alamat instruksi. Kesalahan mengubah nilai register CS:IP akan
menyebabkan program berhenti melakukan eksekusi atau program
mengalami hang.
3. Segment Register
Segment register terdiri dari CS (Code Segment), DS (Data Segment), SS
(Stack Segment) dan ES (Extra Segment) yang masing-masing berukuran 16
bit (2 byte). Register CS berpasangan dengan IP berfungsi menyimpan
alamat instruksi, register DS berpasangan dengan register DX (DS:DX) yang
menyimpan alamat data. Register SS (Stack Segment) menyimpan alamat
memori stack sedangkan ES (Extra Segment) menyimpan alamat segment
tambahan.

Dalam pemrograman C++ segment register umumnya tidak perlu diakses


secara langsung karena segment register telah diatur oleh kompilator.

4. Flag Register
Pada arsitektur awal Intel x86 terdapat beberapa flag register, yaitu:
v CF (Carry Flag), menandakan jika suatu instruksi ADD menghasilkan
nilai carry, atau suatu instruksi SUB menghasilkan nilai borrow.
v PF (Parity Flag), menandakan jika suatu instruksi menghasilkan nilai genap
atau ganjil. Register ini akan bernilai 1 jika bilangan yang dihasilkan bernilai
genap.

v AF (Auxiliary Carry Flag), digunakan untuk operasi desimal berkode binari


(BCD), seperti pada operasi AAA (ASCII Adjust for Addition).

v OF (Overflow Flag), menandakan jika suatu operasi aritmatika


mengalami overflow (melebihi jangkauan nilai yang telah ditentukan atau hasil
operasi aritmatika melebihi ukuran register).
v SF (Sign Flag), digunakan pada operasi aritmatika yang menggunakan
bilangan bertanda (bilangan positif atau bilangan negatif).

v ZF (Zero Flag), menandakan jika suatu operasi aritmatika menghasilkan


nilai nol.

v DF (Direction Flag), digunakan pada operasi string yang menunjukan arah


proses.

v IF (Interrupt Enable Flag), menandakan jika CPU akan memproses


interupsi jika bernilai 1 (satu) atau mengabaikan interupsi jika bernilai nol.

v TF (Trap Flag), digunakan saat debugging, dengan mode single step.


v NT (Nested Task), digunakan untuk memantau jalannya interupsi yang
terjadi secara beruntun.

v IOPL (I/O Protection Level), flag ini digunakan jika program berjalan pada
mode terproteksi (protected mode).
v PE (Protection Enable), flag ini digunakan untuk mengaktifkan mode
terproteksi.

v MP (Monitor Coprocessor), digunakan untuk memantau


kerja coprocessor dan menangani terjadinya instruksi WAIT.
v EM (Emulate Coprocessor), digunakan jika prosesor akan mengemulasikan
kerja coprocessor.

v ET (Extention Type), digunakan untuk menentukan jenis coprocessor


(80287 atau 80387).
v VF (Virtual 8086 Mode), digunakan jika ingin menjalankan aplikasi real
mode pada protected mode.
Pada pemrograman C++, nilai-nilai pada flag register tidak diberikan secara
manual oleh pemrogram, tetapi diatur oleh sistem operasi pada saat program
C++ dijalankan.

Terdapat dua jenis interupsi, yaitu interupsi BIOS dan interupsi DOS. Interupsi
BIOS (Basic Input Output System) ditanam pada chip ROM BIOS oleh pabrik
komputer sedangkan interupsi DOS (Disk Operating System) hanya dapat
digunakan jika komputer menjalankan sistem operasi DOS atau Microsoft
Windows. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan daftar interupsi BIOS dan
DOS.

Pada kedua tabel diatas, setelah nomor interupsi selalu diakhiri oleh huruf h.
Maksud dari huruf tersebut adalah nomor-nomor interupsi yang digunakan
diberikan dalam bentuk bilangan heksadesimal. Pada saat membuat program
yang sesungguhnya menggunakan Borland C++ 5.02 pemrogram dapat
mengetikan nomor interupsi dalam bentuk bilangan desimal (basis 10), oktal
(basis 8) atau heksadesimal (basis 16). Penulisan ketiga bentuk bilangan
tersebut mengikuti aturan yang ditetapkan oleh sintaks bahasa C++, yaitu
dituliskan sebagaimana biasanya jika menggunakan bilangan desimal
(misalnya: 10, 45, dan 150), diawali dengan karakter “0” jika menggunakan
bilangan oktal (misalnya: 012, 055, dan 0226) dan diawali dengan karakter
“0x” jika menggunakan bilangan heksadesimal (misalnya 0x0a, 0x2d, dan
0x96).

https://yusufjaelani13160604.wordpress.com/2017/05/06/pengenalan-register-dan-interupsi-pada-
mikroprosesor/

PENGERTIAN REGISTER
Register adalah sebuah tempat penampungan sementara untuk data-data yang akan diolah
oleh prosesor, dan dibentuk oleh 16 titik elektronis di dalam chip mikroprosessor itu sendiri.
Dengan adanya tempat-tempat penampungan data sementara ini, proses pengolahan akan
bisa dilakukan secara jauh lebih cepat dibandingkan apabila data-data tersebut harus
diambil langsung dari lokasi-lokasi memori. Register-register tersebut sebagai register
internal dan terdiri dari empat belas register dan keseluruhannya dapat dibagi dalam
beberapa jenis, yaitu : Register Segment Terdiri dari 4 register, yaitu Code Segment, Data
Segment, Stack Segment, dan Extra Segment.
1. Segment adalah bagian dari ruang memori yang berkapasitas 64 kilobyte (65536 byte)
dan digunakan secara spesifik untuk menempatkan jenis-jenis data tertentu. Misalnya code
segment digunakan oleh program dan instruksi-instruksi (code), data segment dialokasikan
untuk data-data, stack segment dipakai untuk menyediakan ruang untuk stack, yang
berfungsi untuk penyimpanan data dan alamat sementara pada saat program utama sedang
mengerjakan program percabangan (subroutine, prosedur, dan sebagainya) dan extra
segment sebagaimana halnya data segment juga dipergunakan sebagai penempatan data-
data.
2.Register Data Register data adalah register yang mengandung informasi yang akan, sedang
atau telah diolah oleh komputer. Pada 8088 register ini diwujudkan oleh AX, BX, CX dan BX
(sebagai general purpose register), sehubungan dengan fungsinya yang selain menangani
tugas-tugas khusus, juga bisa dimanfaatkan untuk membantu proses-proses pengolahan
data didalam internal mikroprosessor.
3.Register Index dan Pointer Register jenis pointer dan register index merupakan register-
register yang memuat alamat offset dari segment-segment tertentu, yang terdiri dari stack
pointer (SP) dan base pointer (BP) yang digunakan sebagai pemegang nilai offset dari stack
segment, sedangkan source index (SI) dan destination index (DI) berisi nilai offset dari data
segment. Instruction pointer (IP) merupakan pemegang nilai offset dari code segment dan
fungsinya mirip dengan program counter (PC) pada prosesor-prosesor 8 bit. Hanya bedanya,
program counter langsung mengalamati instruksi-instruksi yang ada dimemori dengan
nilainya sendiri, IP harus bekerja sama dengan register CS untuk dapat membentuk
pengalamatan 20 bit dalam format segment offset. Register Status Register ini mempunyai
struktur yang berbeda dengan register-register lainnya, yang dibentuk dari sebuah register
16 bit, yang masing-masing bitnya memberikan informasi tertentu tentang keadaan-
keadaan yang terjadi pada prosesor, sebagai akibat proses pengolahan data Informasi yang
diwakili oleh sebuah bit pada register status disebut 'flag'. Hanya 9 dari keseluruhan 16 bit
yang dipakai oleh register status sebagai tanda kondisi-kondisi prosesor.

Kesimpulan :
Jadi Register adalah Sebuah Transit data / Tempat penampungan sementara, data yang akan di olah oleh
procesor. Dengan begitu dengan adanya Register proses pengambilan data akan lebih cepat karena data
tidak langsung di ambil dari sumbernya melainkan di ambil di Register tadi.

http://nyekripkomputer.blogspot.com/2015/09/pengertian-register-dan-jenis-jenisnya.html

Register tidak dapat dilepaskan dari mikroprosessor, sebab pada mikroprosessor terdapat register yang
berfungsi untuk menyimpan sementara hasil dari tahapan operasi arithmetika dan logika pada
mikroprosessor. Register dalam bahasa rakitan menggunakan real mode memory yang sesuai dengan
mikroprosessor Intel generasi 8088 s/d Pentium.
Register yang terdapat pada mikroprosessor Intel terdiri dari :

1. General purpose register (register serbaguna)

2. Pointer register (register pointer)

3. Index register (register indeks)

4. Segment register (register segment)

5. Flag register (register status).

Semua register di atas lebarnya 32 bit, kecuali register segment (CS, DS, ES, SS, FS dan GS) hanya 16
bit. Register 32 bit dapat digunakan sebagai register 16 bit, kecuali register General purpose register dapat
dibagi menjadi 8 bit (AL,AH, BL, BH, CL, CH, DL dan DH) yang berasal dari 16 bit (AX, BX, CX, DX).
Register 32 bit diberi kode di depan register dengan E misalnya: EAX, EBX, ECX dan EDX.
Macam-macam Jenis dan Fungsi Register
Berikut ini jenis dan fungsi dari masing-masing Register yaitu :
1. General Purpose Register
Register untuk keperluan umum yang terdiri atas :

a. Register AX (Accumulator register)

berfungsi sebagai tempat Sementara hasil suatu operasi arithmetika atau logika (AL, AH, AX dan EAX)

- Memasukkan nomor layanan interupsi, untuk keperluan pemesanan sebuah layanan interupsi (register AH).

- Menyimpan bilangan yang dikalikan (reg AL, AX, EAX) dan setengan bagian terkecil (LSB) dari hasil
perkalian (register DX-AX dan EDX-EAX).

- Menyimpan setengah bagian terkecil(LSB) sebuah bilangan dibagi (DX-AX dan EDX-EAX) dan hasil bagi
(AL, AX, EAX).

b. Register BX (Base Register)

Base register adalah register untuk menyimpan alamat offset data yang terletak di memori (BL, BH, BX dan
EBX)

c. Register CX (Counter Register)

Counter register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai:

- Pencacah untuk operasi loop (CX dan ECX)

- Pencacah untuk operasi shift dan rotate (CL)

- Pencacah (counter) untuk operasi string (CX)

d. Register DX (Data register)

Data register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai :

- Penyimpan hasil perkalian 16 bit (DX-AX) dan 32 bit (EDX-EAX).

- Penyimpan hasil pembagian (DX-AX dan EDX-EAX)

- Penyimpan data hexadesimal (kode ASCII) di reg DL untuk dicetak di layar monitor.

2. Pointer Register
Register ini untuk menunjukkan alamat sebuah data di lokasi memori, dipakai saat operasi perpindahan
data (dari/ke memori), operasi stack (PUSH/POP) dan penunjukkan alamat suatu instruksi. Berikut adalah
macam-macam pointer register: SP (Stack Pointer) dan ESP, BP (Base Pointer) dan IP (Instruction
Pointer).

3. Index Register
Sama dengan pointer register, sering digunakan untuk menunjukkan alamat sebuah data di lokasi
memori pada operasi string. Macam-macam register Index adalah : SI (Source Index), DI (Destination
Index).

4. Segment Register
Segment register membentuk alamat memori untuk data. Pada operasi real mode suatu segment register
akan berbeda dengan segment register pada operasi protected mode. Yang termasuk ke dalam segment
register antara lain :

Code segment -> untuk menunjukkan alamt instruksi berikutnya.

- Data segment -> untuk menunjukkan alamat data pada transfer register

- Extra segment -> register tambahan untuk operasi string

- Stack segment -> dengan SP u/ menunjukkan stack dan memanggil suatu prosedur (CALL) dan mengarah
ke program utama (RET).

- FS dan GS register -> register tambahan u/ segmen memori yang besar.

5. Flag Register
Berfungsi untuk menunjukkan status (keadaan) sesaat dari mikroprosessor. Bit-bit pada flag akan
mengalami perubahan, tergantung proses yang baru saja berlangsung. Adapun kode bit yaitu sebagai
berikut :

 C (carry) -> 1=ada carry out 0= tdk ada carry out

 P (Parity) -> 1=paritas genap 0= paritas ganjil

 A (auxxiliary carry) -> 1=ada carry 0=tdk ada carry

 Z (zero) -> 1=hasilnya nol 0=hasilnya bukan nol

 S (sign) -> 1=hasilnya negatif 0=hasilnya positif

 T (trap) -> bila diset 1 dimungkinkan melakukan debugging.

 I (interrupt) -> 1= pin INTR enable 0=pin INTR disable

 D (direction) -> 1=cacahan turun 0=cacahan naik

 (Overflow) -> menunjukkan adanya kelebihan kapasitas atau tidak

 IOPL (input-output privalege level) -> untuk protected mode

 NT (nested task) -> indikasi dari penggabungan dengan operasi lain.


 RF (resume) -> untuk debugging

 VF (Virtual mode) -> untuk operasi virtual pada protected mode

 AC (alignment check) -> untuk data word dialamati ke memori

Register merupakan tempat menyimpan data sementara yang berada dalam CPU.

-Register terdiri atas 5 bagian yaitu : General Purpose Register, Pointer Register, Index
Register, Segment Register, Flag Register.

-Fungsi setiap register bermacam-macam sesuai peruntukannya yang telah diatur oleh pembuat
mikroprosesor.

http://teknologisantri.blogspot.com/2015/12/pengertian-fungsi-dan-macam-macam-jenis.html

Sistem Komputer menggunakan hierarki memori. Dimana semakinmenuju tingkatan teratas maka
memori akan ke suatu wujud dimana lebih cepat, lebih kecil, dan pasti lebih mahal. CPU memiliki
sekumpulan register dimana tingkatan memorinya berada di atas hirarki memori utama dan cache.

Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup tinggi, yang
digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses, sementara data dan instruksi
lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di dalam memori utama. Setiap register
dapat menyimpan satu bilangan hingga mencapai jumlah maksimum tertentu tergantung pada
ukurannya. Register-register dapat dibaca dan ditulis dengan kecepatan tinggi karena berada pada
CPU.

Register (jamak, dalam bahasa Indonesia menjadi register-register atau banyak register) merupakan
media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat pengolahan data. Registers merupakan
media penyimpanan yang bersifat sementara, artinya data hanya akan berada dalam registers saat
data tersebut dibutuhkan selama komputer masih hidup, ketika suatu data tidak diperlukan lagi maka
ia tidak berhak lagi berada di dalam
registers, dan ketika komputer dimatikan maka semua data yang berada di dalamnya akan hilang.
User Visible Register

Berikut fungsi register :


User Visibel Register :

Register CPU yang dapat digunakan oleh pemrogram, dengan menggunakan set intsruksi memungkinkan
satu buah register atau lebih untuk dispesifikasian sebagai operand atau alamat operand.

Register CPU yang dapat digunakan oleh pemrogram, dengan menggunakan set intsruksi memungkinkan
satu buah register atau lebih untuk dispesifikasian sebagai operand atau alamat operand.

a. General Purpose Register

 Digunakan untuk mode pengalamatan dan data.


 Akumulator ( aritmatika, Shift, Rotate)
 Base Register (Rotate,Shift, aritmatika)
 Counter Register ( Looping)
 Data Register (menyimpan alamat I/O device).
b. Register Alamat

 Digunakan untuk mode pengalamatan


 Segment Register (Code Segment, Data Segment, Stack Segment, Extra Segment)
 Register Index (Stack Index, Data Index)
 Stack Pointer
c. Register Data

 Digunakan untuk menampung data


d. Register Kode Status Kondisi (Flag)

 Kode yang menggambarkan hasil operasi sebelumnya

Control dan Status Register :

Register ini digunakan oleh unit control untuk mengontrol operasi cpu dan oleh program system operasi
untuk mengontrol eksekusi program

Control Register

a. Program Counter (PC)

 Berisi alamat instruksi yang akan diambil


b. Instruction Register (IR)

 Berisi alamat instruksi terakhir


c. Memory Address Register (MAR)

 Berisi alamat penyimpanan dalam memori


d. Memori Buffer Register (MBR)

 Berisi data yang dibaca dari memori atau yang diyliskan ke memori

http://orkomp.blogspot.com/2012/06/register.html
Pengertian dan Cara Kerja Register
Geser Lengkap
3:10:00 PM cara kerja, cara kerja register geser, cara kerja shift register, IC, pengertian komponen
elektronika, Register Geser, shift register, Teknik Digital

TAMBANGILMU.COM - Kali ini admin tambangilmu akan membagikan tentang pengertian register
geser dan cara kerja register geser yang akan dijelaskan secara lengkap dan mudah untuk dimengerti.
Bagaimana sebuah jam digital dapat menunjukkan waktu secara tepat? Bagaimana kalkulator dapat
menunjukkan angka dan simbol matematika secara berurutan? Semua itu dapat terjadi karena pada
perangkat elektronik dilengkapi dengan sebuah register geser atau shift register.

PENGERTIAN REGISTER GESER

Register Geser adalah suatu susunan pendaftaran informasi yang ada pada rankaian elektronika
dimana informasi dapat digeserkan. Dalam register geser ada beberapa flip-flopyang saling
dikoneksikan, sehingga informasi yang sudah terdaftar dapat digeserkan dari satu flip-flop ke flip-flop
yang lain, bergerak ke kiri atau ke kanan atas perintah denyut Clock. Register dapat langsung disusun
dengan flip-flop. Sebuah flip-flop dapat menyimpan atau mengingatatau mencatat data 1 bit.
Operasi pergeseran data oleh register ini membuktikan bahwa suatu data biner dapat berpindah
tempat, dari satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan data biner terjadi berdasarkan waktu.

Register Geser atau Shift Register dapat memindahkan sejumlah bit yang telah tersimpan dari kanan
ke kiri atau dari kiri ke kanan. Pergeseran bit ini penting dalam operasi aritmatika dan
operasi logika yang sering dipakai dalam sebuah mikroprosesor .

DASAR REGISTER GESER

Dasar dari register geser adalah menggeser data informasi yang disimpan di dalam register geser
tersebut. Sebagai contoh, register geser dengan 4-bit akan menggeser data biner yang saling
berurutan sebanyak 4 posisi atau kita sebut 4 bit.

Proses bergesernya data yang masuk ke dalam sebuah register terjadi sejalan dengan sinyal
pendetak. Cepat atau lambatnya suatu pewaktuan dalam pergeseran ditentukan oleh sebuah sinyal
pendetak yang digunakan dalam rangkaian tersebut. Setiap kali sinyal pendetak berdenyut, maka
data yang tersimpan akan digeser satu posisi. Jika pulsa pendetak tersebut berdenyut sekali lagi,
maka data yang tersimpan akan digeser satu posisi lagi dan seterusnya

CONTOH REGISTER GESER

Contoh kasus register geser dalam sehari-hari yaitu terdapat pada kalkulator yang biasa kita
gunakan. Bila kita memasukan masing-masing digit yang ada pada papan tombol, angka pada peraga
akan bergeser ke kiri. Jadi, untuk memasukkan angka 268 kita harus mengerjakan hal berikut.

Pertama, kita akan menekan dan melepaskan 2 pada papan tombol kalkulator, maka 2muncul pada
layar dengan posisi paling kanan. Selanjutnya, kita menekan dan melepaskan 6pada papan tombol
yang dapat menyebabkan 2 bergeser satu posisi ke kiri, yang kemudian memungkinkan 6 muncul
pada posisi paling kanan layar, 26 muncul pada layar. Kemudian, kita menekan dan
melepaskan 8 pada papan tombol, 268 muncul pada layar.
JENIS - JENIS REGISTER GESER

Ada 4 jenis register geser, yaitu:


1. Serial Input Serial Output (SISO)
2. Serial Input Paralel Output (SIPO)
3. Paralel In Serial Output (PISO)
4. Paralel Input Paralel Output (PIPO)

https://www.tambangilmu.com/2016/05/pengertian-register-geser-dan-jenis.html

 Register adalah kumpulan elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit.
 Pencacah (counter) adalah merupakan jenis khusus dari register, yang dirancang guna
mencacah/menghitung jumlah pulsa-pulsa detak yang tiba pada masukan-masukannya.
 Dapat dibentuk dari rangkaian logika sekuensial yang dibentuk dari flip-flop
Rangkaian logika sekuensial yang berfungsi sebagai penyimpanan bit / memori. Data-data biner dapat
dimasukkan secara seri maupun paralel dan dapat dikeluarkan secara seri maupun paralel juga.
Register Buffer
 Register buffer adalah jenis register yang paling sederhana, yang hanya berfungsi untuk menyimpan kata
digital
 4 D-FF yang tersambung dalam sebuah rangkaian serial in, serial out shift register

 Setiap datang pulsa clock, data dari input D dari masing-masing FF akan di transfer kepada Q output.
 Pada awalnya, isi dari register diset 0 dengan mengirimkan clock pada clear
 Jika 1 merupakan input dari FF yang pertama, maka pada pulsa berikutnya 1 akan di trasnfer ke output
FF1 dan sekaligus menjadi input FF2
Register Buffer
 Register Geser

 Gambar tersebut memperlihatkan D-FF yang tersambung dalam sebuah rangkaian serial in, serial out
shift register.

Register Geser
 Setiap datangnya pulsa clock, data dari input D dari masing-masing FF akan di transfer kepada Q output
 Jika 1 merupakan input dari FF yang pertama, maka pada pulsa berikutnya 1 akan di transfer ke
output FF 1 dan sekaligus menjadi input bagi FF 2
 Begitu seterusnya
 Contoh penggunaan register geser, misalnya pada kalkulator, tampilan pada layar dimana
angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register
geser tersebut.
 Register geser dapat bergeser ke kiri dan kanan Register geser juga dapat digunakan untuk
mengubah data ke paralel atau data paralel ke seri
 Pada gambar tersebut, penggunaan 4 FF JK sebagai D FF.
 Bit data (0 dan 1) dimasukkan ke dalam input J dari FF1
 Input reset/clear akan mereset semua FF ke logika 0 bila diaktifkan dengan level low
 Pulsa pada input clock akan menggeser data dari input data seri ke posisi A (Q dari FF1)
 Indikator (A,B,C,D) menunjukkan isi masing masing FF
 Jika diasumsikan semua FF semuanya di reset (Q=0), maka output akan menjadi 0000
 Beri logika 1 pada input preset dan pada input data
 Berikan satu pulsa pada input clock
 Maka output akan menunjukkan 1000 (A=1, B=0, C=0, D=0)
 Kemudian masukkan lagi logika 0 pada input data Setelah diberi pulsa clock lagi, output akan
menunjukkan 0100
 Ini terjadi pergeseran secara serial. Begitu seterusnya
 Jika memasukkan data pulsa ke J FF1 yang akan digeser hingga FF4
 Bila diinginkan suatu data yang terus berputar, maka gunakanlah ring counter yang mempunyai prinsip
yang sama dengan register geser biasa, hanya outputnya diumpankan ke input sehingga terjadi siklus yang
terus menerus.
 Kelemahan register geser seri adalah bahwa untuk membebani register tersebut diperlukan banyak pulsa
clock. Suatu register geser paralel membebani semua bit informasi dengan segera
 Gambar diatas memperlihatkan adanya umpan balik yang melintas dari output FF4 kembali masuk ke
input
 Garis ini merupakan garis perputaran kembali dan lintasan tersebut akan menyimpan data yang secara
normal akan hilang keluar ke ujung kanan dari register tersebut. Dengan kata lain data akan berputar
kembali melalui register tersebut.

Register Geser Universal


 Register tipe ini merupakan suatu register geser 4 bit yang memiliki input serial dan paralel, output
paralel, mode kontrol (shift left -register kiri dan shift right –geser kanan) serta 2 input clock
 Register ini dapat bekerja pada beberapa mode kerja tergantung pengaturan mode kontrol dan input serial
atau paralel yang diberikan
 Jika akan memilih geser kanan atau kiri tinggal mengatur lewat mode kontrol dimana logika 1 berarti
geser kiri sedangkan logika 0 menyiapkan register untuk bekerja pada mode geser kanan.

https://aprilhardi.wordpress.com/2015/05/16/register-sistem-digital/
Fungsi register geser atau shift register

Adapun fungsi dari register geser adalah sebagai berikut

 menyimpan data biner untuk sementara


 Merubah data dari seri menjadi paralel
 Merubah data paralel menjadi seri

Baca juga bilangan biner

Jenis register geser

Register geser terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah sebagai


berikut

Register SISO (Serial Input Serial Output)

register siso adalah register geser dengan masukan berupa data seri dan
dikeluarkan secara seri

Contoh rangkaian register siso dengan menggunakan d flip-flop

rangkaian register siso dengan d flip-flop

Register SIPO (Serial Input Paralel Output)

Register sipo adalah register geser dengan masukan data seri dan
dikeluarkan secara paralel

Register geser sipo dapat digunakan untuk merupakan data serial menjadi
data paralel

Contoh rangkaian register sipo adalah sebagai berikut


Register PISO (Paralel Input Serial Input)

Register Piso adalah jenis register geser dengan masukan data paralel dan
dikeluarkan secara seri

Register piso dapat digunakan untuk merubah data paralel menjadi data
serial

Contoh rangkaian register piso adalah sebagai berikut

rangkaian register piso dengan d flip-flop

Register PIPO (Paralel Output Paralel Input)

Register pipo adalah register geser dengan masukan data secara paralel
dan dikeluarkan secara paralel
Contoh rangkaian register pipo adalah sebagai berikut

rangkaian register geser pipo dengan d flip-flop

Register geser sering diaplikasikan pada rangkaian dot matriks, 7 segment,


ataupun lcd dengan menggunakan teknik scanning

Silahkan sobat baca juga artikel 7 menampilkan angka pada 7 segment

Dengan teknik scanning maka kita dapat menghemat jumlah saluran yang
digunakan

https://www.jalankatak.com/id/register-geser-atau-shift-register/

Jenis - Jenis Register Geser Beserta


Cara Kerjanya Lengkap
3:03:00 PM cara kerja register geser, IC, Komponen, komponen elektronika, Register Geser, shift register, Teknik
Digital, Teknik Elektro

TAMBANGILMU.COM - Pada kesempatan ini admin tambangilmu akan membagikan tentang jenis-
jenis register geser beserta cara kerjanya yang akan dijelaskan secara lengkap dan mudah untuk
dimengerti.
SERIAL INPUT SERIAL OUTPUT (SISO)

Serial Input Serial Output adalah sebuah register geser dengan


masukan berurutankeluaran berurutan.

IC pembentuk : 74LS74

Cara kerja:

Informasi atau data dimasukan secara berurutan yang kemudian akan dikeluarkan jika
clock berganti dari 1 ke 0. Karena jika jalan keluar flip-flop satu dihubungkan dengan jalan masuk
flip-flop berikutnya, maka informasi atau data di dalam register akan digeser ke kanan.

SERIAL INPUT PARALEL OUTPUT (SIPO)


Serial Input Paralel Output adalah sebuah register geser dengan
masukan berurutankeluaran serentak.

IC pembentuk : 74LS164

Cara kerja:

Masukan-masukan informasi atau data dimasukan secara berurutan dan akan dikeluarkan oleh D-
FF setelah masukan clock berpindah dari 0 ke 1. Keluaran informasi atau data serial akan dapat
dibaca secara paralel setelah diberikan satu perintah yaitu Read Out. Bila dijalan masuk Read Out
tersbut diberi logika 0, maka semua keluaran dari gerbang AND adalah 0dan bila Read Out diberi
logika 1, maka gerbang AND akan menghubung langsung sinyal-sinyal yang ada di Q pada masing-
masing flip-flop.

PARALEL INPUT SERIAL OUTPUT (PISO)

Paralel Input Serial Output adalah sebuah register geser dengan


masukan serentak keluaran berurutan.

IC pembentuk : 74LS74, 74LS76

Cara Kerja:
Mula-mula jalan masuk Data Load diberi logika 0, maka
semua gerbang NANDmengeluarkan logika 1, sehingga jalan
masuk set dan reset semuanya berlogika 1 berarti bahwa jalan masuk bagian set dan
reset tidak berpengaruh pada rangkaian ini. Jika Data Load diberi logika 1, maka semua
input paralel akan dilewatkan oleh gerbang NAND.

Misalkan jalan masuk A berlogika 1, maka gerbang NAND pertama mengeluarkan


logika 0dan gerbang NAND kedua mengeluarkan logika 1. Dengan demikian flip-flop akan
diset sehingga menjadi Q berlogika 1. Karena flip-flop yang lain akan dihubungkan dengan
cara yang sama, maka mereka juga memindahkan informasi pada saat Data Load diberi
logika 1. Setelah informasi berada di dalam register tersebut, Data Load diberi logika 0.

Informasi akan dapat langsung dikeluarkan dari register dengan cara memasukkan sinyal
denyut, denyut demi denyut keluar deret maupun seri. Untuk keperluan ini jalan
masuk Dharus dihubungkan kepada keluaran Q.

PARALEL INPUT PARALEL OUTPUT (PIPO)

Paralel Input Paralel Output adalah sebuah register geser dengan


masukan serentakkeluaran serentak.

IC pembentuk : 74LS774, 74LS173.

Cara kerja:

Sebelum memasukkan informasi atau data kedalam register, rangkaian direset dahulu agar
keluaran Q semuanya berlogika 0. Setelah itu data barulah dimasukkan secara paralel pada
input D-FF dan data kemudian akan diloloskan keluar secara paralel setelah flip-
flop mendapat sinyal clock dari logika 0 ke logika 1.

https://www.tambangilmu.com/2016/08/jenis-jenis-register-geser-beserta-cara.html
http://staff.unila.ac.id/junaidi/files/2013/06/REGISTER.pdf

Anda mungkin juga menyukai