Pada algoritma runtunan telah kita lihat bahwa setiap pernyataan selalu dilakukan bila
telah sampai gilirannya. Namun demikian ada kalanya suatu pernyataan atau perintah
hanya bisa dilakukan bila memenuhi suatu kondisi atau persyaratan tertentu. Algoritma
ini kita sebut dengan algoritma seleksi kondisi atau juga percabangan.
Contoh. Misalnya kita ingin menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan
genap atau ganjil. Algoritmanya dapat kita jabarkan
1. Mulai
2. Masukkan satu bilangan (X)
3. jika X habis dibagi dua maka lanjut ke 4. Jika tidak
lanjut ke 5
4. tulis ‘X bilangan genap’. Lanjut ke 6.
5. tulis ‘X bilangan ganjil’
6. Selesai
Perhatikan bahwa ada dua kemungkinan perintah yang akan dikerjakan setelah perintah
ke-3 dikerjakan. Jika X habis dibagi dua maka selanjutnya perintah ke-4 yang dikerjakan,
1
kemudian melompat ke 6 (perintah 5 tidak dikerjakan). Sebaliknya jika X tidak habis
dibagi dua perintah selanjutnya melompat ke-5 (perintah 4 tidak dikerjakan) dan
kemudian berakhir pada perintah ke-6.
2. Ekspresi Boolean
Ada dua komponen utama dalam ekspresi percabangan yaitu kondisi dan pernyataan.
Kondisi adalah syarat dilakukannya sebuah (atau sekelompok) pernyataan, sedangkan
pernyataan dalam konteks ini adalah perintah yang berkaitan dengan suatu kondisi.
Contoh umum pernyataan kondisi-pernyataan
2. Jika nilai ujian lebih besar atau sama dengan 60, maka ujian dinyatakan lulus
kondisi 1 pernyataan 1
Jika nilai ujian kurang dari 60, maka ujian dinyatakan gagal
kondisi 2 pernyataan 2
1. Operasi Boolean.
2
Operasi boolean adalah operasi yang menggunakan operator boolean seperti
and, or, not, xor.
1. z1 x and y
2. z2 a=2 or b=10
3. z3 not(x)
4. z4 p+2=4 xor q=0
Operasi relasional adalah operasi yang membandingkan dua buah operan dengan
menggunakan operator perbandingan (ingat, operator perbandingan : =, <>,
<, ≤, >, ≥).
1. z1 x > y
2. z2 a <> 10
3. z3 x + y = 17
4. z4 p div q < r
5. z5 p mod 2 = 0
Hasil dari operasi perbandingan memiliki dua kemungkinan, yaitu true (benar)
atau false (salah). Oleh karena itu tipe hasil (z1, z2, z3, z4, z5) dari setiap operasi
di atas adalah boolean.
Ada dua tipe algoritma percabangan yang akan kita bahas berikut ini yaitu
3
- Satu kondisi (if-then) : artinya hanya ada satu kondisi yang menjadi syarat untuk
melakukan satu atau satu blok (sekelompok) pernyataan. Bentuk umum algoritma
teks standar percabangan dengan satu kondisi :
if <kondisi> then
pernyataan
Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan dikerjakan, sedangkan jika tidak,
maka pernyataan tidak dikerjakan dan proses langsung keluar dari percabangan
(begin).
Contoh.
if A>B then
write (A)
t
A>B?
Write(A)
4
Perhatikan bahwa pada kotak belah ketupat memiliki dua cabang arus data, yang satu
untuk kondisi bernilai benar (y, artinya ya), sedang yang lain untuk kondisi bernilai
salah (t, artinya tidak). Jika kondisi bernilai benar (y) maka perintah yang dikerjakan
adalah write(A). Jika kondisi salah (t) maka arus data langsung menuju ke bawah
tanpa mengerjakan pernyataan apapun.
- Dua kondisi (if-then-else) : artinya ada dua kondisi yang menjadi syarat untuk
dikerjakannya dua jenis pernyataan. Bentuk umum percabangan dengan dua kondisi :
if <kondisi> then
pernyataan1
else
pernyataan2
Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan1 dikerjakan. Sedangkan jika tidak
(<kondisi> bernilai salah), maka pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan2.
Berbeda dengan percabangan satu kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua
pernyataan untuk dua keadaan kondisi, yaitu untuk <kondisi> yang bernilai benar
dan <kondisi> yang bernilai salah. Contoh algoritma percabangan dua kondisi :
if A>B then
write (A)
else
write (B)
5
Write
A>B? (B)
Write
(A)
a. If x > 0 then
ket ‘bilangan positif’
b. if m = n
i m*n
write(i)
b. if bil>=0 then
ket (‘bilangan positif’)
else
ket (‘bilangan negatif’)
d. if m = n then
i m*n
j m-n
else
i m/n
j m+n
write(i,j)
Latihan : Cobalah anda buat flowchart dari algoritma pada poin a-d di atas!
4. Contoh soal
6
1. Buatlah algoritma untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan
genap atau ganjil. Input algoritma adalah bilangan yang akan ditentukan jenisnya.
algoritma bilangan_genap
deklarasi
bil : integer
ket : string
deskripsi
read (bil)
ket’ganjil’
if bil mod 2 = 0 then
ket‘genap’
write (bil)
Algoritma bilangan_genap
Begin
read
(bil)
ket<--'ganjil'
bil mod 2 =
0?
y
ket<--'ganjil'
write(ket)
End
7
Penjelasan
Mula-mula inputkan variabel (bil), misalnya 3. Kemudian (ket) diberi nilai ‘ganjil’.
Kemudian karena kondisi (bil mod 2 = 0) bernilai salah, maka (ket) tidak berubah dan
tetap bernilai ‘ganjil’, sehingga ketika perintah write(ket), output yang muncul adalah
‘ganjil’. Untuk jelasnya perhatikan tabel penyimpanan data berikut.
2. Buatlah algoritma menentukan gaji total pegawai. Diketahui pegawai dengan masa
kerja lebih dari 3 tahun mendapat tunjangan sebesar 20% gaji pokok sedang yang
kurang dari itu mendapat tunjangan 10%. Input program adalah masa kerja dan gaji
pokok.
algoritma gaji_pegawai
deklarasi
tjg, mk, gapok, gatot : real
8
deskripsi
read (mk, gapok)
if mk>3 then
tjg 0.2*gapok
else
tjg 0.1*gapok
gatot gapok+tjg
write(‘Gaji total ’,gatot)
Penjelasan
Mula-mula dimasukkan data (mk) dan (gapok). Misalnya, masing-masing diberi nilai 2
dan 1000. Karena (mk>3) bernilai salah, maka perintah yang dikerjakan adalah
(tjg0.1*gapok). Kemudian gapok dan tjg dijumlahkan yang hasilnya disimpan
sebagai gatot. Dengan demikian output yang keluar adalah 1100.
9
Algoritma gaji_pegawai
Begin
read(mk,
gapok)
mk>3?
y tjg<--0.1*gapok
tjg<--0.2*gapok
gatot<--gapok+tjg
write(gatot)
End
5. Percabangan Tersarang
If <kondisi1> then
if <kondisi2> then
Pernyataan1
else
Pernyataan2
else
If <kondisi3>
10
Pernyataan3
else
Pernyataan4
t y
Kondisi
1
t y t y
Kondisi Kondisi
3 2
Algoritma Kelipatan2Keliptan5
Deklarasi
Bil : integer
Ket : string
11
Deskripsi
read (bil)
if bil mod 2 = 0 then
if bil mod 5 = 0 then
Ket ‘ Kelipatan 2 dan Kelipatan 5’
else
Ket ‘ Kelipatan 2 tapi Bukan Kelipatan 5’
else
if bil mod 5 = 0 then
Ket ‘Bukan Kelipatan 2 tapi Kelipatan 5’
else
Ket ‘Bukan Kelipatan 2 atau 5’)
Write(Ket)
Algoritma yudisium1
Deklarasi
IPK, MK : real
Ket : string
Deskripsi
Read (IPK,MK)
If (IPK>=3.5) and (MK<=4) then
Ket ‘cum laude’
else
Ket ‘tidak cumlaude’
write (Ket)
12
Begin
read (IPK,
MK)
(IPK>=3.5) t
and (MK <=4)
y
ket <-- 'tidak cum
laude'
ket <-- 'cum laude'
write(ket)
End
Penjelasan
Mula mula IPK dan MK, misalnya, kita beri nilai 3.6 dan 4. Karena kondisi (IPK>=3.5)
and (MK<=4) bernilai benar maka perintah berikutnya adalah Ket ‘cum laude’.
Sehingga ketika perintah Write (Ket) menghasilkan output ‘cum laude’. Cobalah
menganalisa soal ini dengan memberikan input yang lain.
Algoritma yudisium2
Deklarasi
IPK, MK : real
Ket : string
13
Deskripsi
read (IPK,MK)
if IPK>=3.5 then
if MK<=4 then
Ket ‘cum laude’
else
Ket ‘tidak cumlaude’
else
Ket ‘Tidak cumlaude’
write (Ket)
Di sini terlihat algoritmanya menjadi sedikit rumit. Kerumitan bertambah karena kita
harus membuat percabangan dalam percabangan (percabangan tersarang). Selain
itu penulisan Ket’Tidak cumlaude’ harus ditulis dua kali agar tujuan algoritma
dapat dicapai. Dengan demikian penggunaan operator logika dalam hal ini jelas
menyederhanakan algoritma di atas.
Percabangan dengan tiga kondisi atau lebih adalah bentuk pengembangan dari dua bentuk
percabangan percabangan yang telah kita bahas sebelumnya. Akan ada banyak sekali
variasinya tetapi secara umum ekspresi percabangannya dapat kita tuliskan sebagai
berikut.
If <kondisi1> then
Pernyataan1
else if <kondisi2> then
Pernyataan2
...
else if <kondisi(n-1)> then
Pernyataan(n)
else
Pernyataan(n)
14
Mula-mula <kondisi1> dicek nilai kebenarannya. Jika benar, maka dikerjakan
pernyataan1. Jika salah, maka dicek nilai kebenaran <kondisi2>. Jika <kondisi2>
benar, maka dikerjakan pernyataan2. Jika tidak algoritma akan mengecek ke kondisi
berikutnya dengan cara yang sama dengan yang sebelumnya. Terakhir, jika semua kondisi
bernilai salah, maka pernyataan yang dikerjakan adalah Pernyataan(n+1). Bentuk
flowchartnya dapat dilihat di bawah ini.
y
<kondisi1>? aksi1
y
<kondisi2> aksi2
aksi(n+1)<--0
Pada algoritma di atas pernyataan1 akan dikerjakan jika <kondisi1> bernilai benar, jika
tidak pemeriksan dilanjutkan ke <kondisi2>. Jika <kondisi2> bernilai benar maka
pernyataan2 dikerjakan. Jika tidak, pemeriksaan dilanjutkan pada kondisi-kondisi
berikutnya. Pemeriksaan ini terus terhadap semua kondisi yang ada. Jika tidak ada
kondisi yang benar maka pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan(n+1).
Contoh soal
15
Sebuah toko buku memberikan diskon pembelian buku dengan jumlah tertentu. Pembeli
yang membeli 100 atau lebih mendapat diskon 40%, sedangkan pembelian sebanyak 50
hingga 99 diberi diskon 25%. Buat algoritma menghitung total transaksi dengan input
harga satuan buku dan jumlah pembelian.
Algoritma pembelian
Deklarasi
Hrg,Disk,Ttr : real
Jum : integer
Deskripsi
Read(hrg,jum)
if jum >= 100 then
Disk0.4
else if jum>=50 then
Disk0.25
else
Disk0
Ttrhrg*(1-disk)
Write(Ttr)
16
Begin
read (hrg,
jum)
y
jum>=100? disk<--0.4
y
jum>=100? disk<--0.25
t
`
disk<--0
ttr<--hrg*(1-disk)
write(ttr)
End
Latihan : Buatlah tabel penyimpanan data kemudian tentukan keluaran algoritma jika
diberi input tertentu.
8. Soal
1. Seseorang dinyatakan lulus dalam kuliah Algoritma jika nilai akhirnya lebih besar
atau sama dengan 60. Buat algoritma menentukan kelulusan seseorang dalam
kuliah algoritma. Input : nilai akhir. Output : keterangan.
17
2. Sama dengan no 1, tetapi nilai akhirnya diperoleh dari nilai UTS (30%), UAS
(40%) dan Tugas (30%). Input : nilai UTS, UAS dan Tugas. Output : nilai akhir
dan keterangan.
4. Buatlah algoritma menentukan bilangan terbesar dari tiga buah bilangan. Input :
tiga bilangan (A, B dan C). Ouput : bilangan terbesar dari ketiga input tersebut.
NA>=75 :A
60<=NA<75 : B
45<=NA<60 : C
30<=NA<45 : D
NA<30 :E
7. Buat algoritma untuk menentukan apakah seseorang boleh ikut pemilu. Syarat
ikut pemilu adalah telah menikah atau sudah berusia 17 tahun atau lebih. Input :
usia dan status. Output : keterangan (‘ikut pemilu’ atau ‘tidak ikut pemilu’.)
18
8. Buat algoritma menentukan apakah suatu akar suatu persamaan kuadrat bersifat
real atau imaginer. Input : komponen persamaan kuadrat a, b, c. Output :
keterangan (‘real’ atau ‘imaginer’).
9. Buat algoritma menentukan akar-akar real suatu persamaan kuadrat yang akarnya
bersifat real. Jika akarnya bersifat imaginer tampilkan pesan ‘akar imaginer’.
Input : komponen a, b, c dari persamaan kuadrat yang dimaksud. Output : akar-
akar persamaan kuadrat tersebut.
10. Buatlah algoritma untuk menentukan apakah tiga buah titik dapat membentuk
segitiga sama sisi, atau sama kaki, atau bukan keduanya. Input : koordinat dari
ketiga titik yang dimaksud. Output : keterangan (‘segitiga sama sisi’, segitiga
sama kaki’, ‘segitiga biasa’).
19