Anda di halaman 1dari 30

Makalah

Counter Sinkron dan Asinkronus

Disusun Oleh :

Ni Kadek Rhisma Yudiyana Pratiwi (2101010048)


Ni Wayan Anindya Putri (2101010001)
Ni Kadek Nunik Susilawati (2101010046)
Kadek Emmy Santika Dewi (2101010082)
I Komang Edi Raditya (2101010051)

MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM


INFORMASI
2021
Kata Pengantar

Rasa syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang


Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini
dapat diselesaikan sesuai yang dengan harapan. Dalam
makalah ini kami membahas tentang “Counter Sinkron dan
Asinkronus”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah pengantar sistem digital. Tak lupa juga
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang selalu
memberikan dukungan serta teman-teman kelompok yang
membantu, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Maaf
apabila terdapat hal-hal yang kurang sempurna dalam
penyusunan makalah ini. Kami selaku penyusun sadar akan
keterbatasan dan kekurangan baik dari segi pembahasan
ataupun dari segi penulisan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
guna penyempurnaan makalah ini. Besar harapan kami
tugas ini dapat diterima oleh dosen dan dapat dijadikan
sebagai referensi dan pedoman dalam sistem pembelajaran.

i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................i
Daftar Isi.............................................................................ii
BAB I.................................................................................1
(PENDAHULUAN)...........................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan..................................................3
BAB II................................................................................4
( PEMBAHASAN )............................................................4
2.1 Counter....................................................................4
2.2 Counter sinkronus.....................................................7
2.3 Counter Asinkron...................................................11
2.4 2.4 Kelebihan dan Kekurangan..............................19
2.5 Perbedaan antara counter Sinkron dan Asinkron. . .20
BAB III.............................................................................22
(PENUTUP).....................................................................22
3.1 Kesimpulan.............................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................iii

ii
BAB I

(PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang

Rangkaian Counter merupakan rangkaian yang


penting dalam operasi rangkaian elektronika digital.
Pencacah atau counter dapat dianalisa bahwa rangkaian
pencacah dapat terbentuk dari beberapa flip-flop (FF).
Penyusunan rangkaian flip - flop ini mengikuti urutan yang
telah ditentukan. Agar kita dapat menyusun sejumlah flip -
flop yang memenuhi urutan – urutan perubahan, maka
proses tersebut bergantung pada macam pencacahnya.

Beberapa flip flop biasanya akan membentuk suatu


rangkaian pencacah. Agar dapat menyusun sejumlah flip
flop yang memenuhi urutan perubahan yang telah
ditentukan maka bergantung pada macam pencacahnya.
Pencacah itu sendiri terbagi menjadi dua bagian, yakni
pencacah sinkron dan pencacah tak sinkron. Pencacah
sinkron dibagi lagi menjadi beberapa bagian yakni
pencacah sinkron modulo 8, pencacah sinkron modulo 6,
dan pencacah BCD sinkron.

1
Counter rangkaian logika sekuensial yang dibentuk
dari flip-flop. Mencacah dapat diartikan menghitung,
hampir semua sistem logika menerapkan pencacah.
Komputer digit menerapkan pencacah guna mengemudikan
urutan dan pelaksanaan langkah-langkah dalam program.
Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa
banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada
masukan, sehingga pengertian paling dasar pencacah
adalah sistem memori.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan counter?


2. Apa yang dimaksud dengan counter sinkron?
3. Apa yang dimaksud dengan counter asinkron?
4. Apakah Kekurangan dan kelebihan dari counter
sinkron dengan counter asinkron?
5. Apakah perbedaan counter sinkron dengan counter
asinkron?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan


Counter

2. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud counter


sinkron dan counter asinkron

3. Menganalisis kekurangan dan kelebihan antara


counter sinkron dan asinkron

3
4
BAB II

( PEMBAHASAN )

2.1 Counter
Counter atau pencacah adalah sebuah
rangkaian logika (sekuensial) yang memiliki fungsi
untuk menghitung jumlah pulsa di bagian masukan
(Ali, Nugraha 2018). Keluaran dari counter berupa digit
biner dengan saluran tersendiri untuk setiap pangkat dua
misalnya 20 , 21 , 22 dan seterusnya yang umumnya
dihasilkan dari oscillator. Selain itu counter juga disebut
dengan rangkaian sirkuit digital berupa chip. Dengan
penghitung ini dapat menghitung pulsa secara binary dan
decimal counter atau secara biner murni dan desimal
terkodekan dikarenakan counter membutuhkan
karakteristik memori (Yanis dkk 2013). Counter dapat
digunakan untuk operasi aritmatika, pembagi, frekuensi,
penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan
(speedometer), dan lain lain. pengembangan dari counter
sering digunakan pada instrumen ilmiah, kontrol industri
komputer, alat komunikasi dsb.  Biasanya, pencacah
dihasilkan dari rangkaian flip-flop yang dimanipulasi 
menggunakan peta Karnaugh, sehingga input dapat
dihitung berdasarkan desain (Ali, Nugraha 2018).

Rangkaian berurutan (Sequential Circuit)


beroperasi melalui urutan kondisi tertentu dari yang
didasari oleh aplikasi dari pulsa pulsa  inputnya disebut
dengan  Counter (pencacah). pulsa pulsa yang dimaksud

5
adalah pulsa penghitung (count pulses), dapat berupa pulsa
clock, atau inputan pulsa pulsa tersebut bisa berasal dari
“external source” dan bisa teradi pada interval waktu
tertentu. (Nuryanto 2017)

Counter dapat dijumpai hampir di semua peralatan


yang menggunakan logika digital. hal itu dikarenakan
counter digunakan untuk menghitung banyaknya suatu
kejadian, menimbulkan uturan waktu untuk mengontrol
operasi-operasi di dalam sistem digital. (Nuryanto 2017)

Dari arah cacahannya (hitungan), counter atau


rangkaian pencacah dapat dibedakan atas Up Counter
(Pencacah naik) yang dimana melakukan pencacahan dari
kecil ke arah besar lalu kembali ke cachan awal dengan
otomatis dan Down Counter (Pencacah turun) melakukan
pencacahan dari besar ke arah kecil hingga cacahan
terakhir lalu kembali ke cacahan awal. (Nuryanto 2017)

Karakteristik penting dari pada Counter : 

N KARAKTERISTIK COUNTER
O

1 Kerjanya sinkron atau tak sinkron.

6
2 Mencacah maju atau mundur.

3 Sampai beberapa banyak ia dapat mencacah (modulo


pencacah).

4 Dapat berjalan terus ( free running ) ataukah dapat


berhenti sendiri ( Self Stopping ) 

Sumber : Jurnal APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE


COUNTER ASINKRON, (Nuryanto 2017)

Macam-macam penggunaan counter :

N Macam Macam Penggunaan Counter


o

1 Counter dalam teknologi industri. Digunakan untuk


menghitung obyek (barang produksi) yang bertujuan
untuk mencapai kecepatan dan kecermatan
penghitungan.

7
2 Digunakan sebagai pembagi frekuensi.

3 Dapat digunakan untuk mengukur besarnya frekuensi.

4 mengukur waktu interval anta dua pulsa

5 Dapat digunakan untuk mengukur jarak.

6 Dapat digunakan untuk mengukur kecepatan.

7 Penggunaan dalam digital komputer.

8 Untuk mengubah sinyal analog menjadi digital


( Analog to Digital Converterrs / ADC ) ataupun
untuk mengubah sinyal digital ke analog ( Digital to
Analog Converter / DAC ) 

8
Sumber : Jurnal APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE
COUNTER ASINKRON, (Nuryanto 2017)

Secara umum counter berdasarkan cara kerjanya dapat


dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: pencacah sinkron (Syncronus
Counter) dan pencacah asinkron (Asyncronous counter). 

2.2 Counter sinkronus

Counter sinkronus (pencacah sinkron) merupakan


pencacah yang masuk clock pemicunya dihubungkan ke
setiap flip-flop, sehingga flip-flop akan beroperasi dengan
masuk transisi clock yang sama. Pencacah sinkron harus
dipastikan bahwa setiap flip-flop menahan transisi
luarannya sampai tiba gilirannya. Pencacah sinkron
digunakan untuk menutupi keterbatasan yang terdapat pada
pencacah asinkron,yaitu waktu tunda propagasi yang
disebabkan oleh tidak samanya perubahan flip-flop dengan
clock. IC 74LS190 adalah IC yang memiliki fungsi
pencacah sinkron biner 4-bit. Pencacah sinkron dinamai
juga pencacah jajar. Masukkan untuk denyut – denyut sulut
(triager pulses) yang juga disebut denyut – denyut lonceng

9
yang dikendalikan secara serempak. Syncronous counter
memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan
susunan flip-flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous
counter ini sendiri terdapat perbedaan penempatan atau
manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan
perbedaan waktu tunda yang disebut carry propagation
delay. (Ali,Nugraha 2018).

Counter sinkron akan mencacah secara serempak dengan


menggunakan IC 7473 serta IC gerbang AND yaitu: IC
7408. IC 7473 adalah IC yang terbuat dari dua buah JK flip
flop yang mempunyai masukan J, K, Clear dan Clock. IC
ini akan bekerja sesuai dengan tipe JK bila masukan J dan
K serta Clear sama-sama tinggi dan dipicu oleh pulsa
generator (gelombang pulsa) dan keluarannya akan
mencacah dari tinggi ke rendah atau dari rendah ke tinggi.
Penerapan counter dalam aplikasinya adalah berupa chip
IC baik IC TTL, maupun CMOS, antara lain adalah: (TTL)
7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS)
4017,4029,4042,dan lain-lain. (Al Amin 2018)

10
Secara garis besar prinsip kerja dari pencacah
sinkron adalah sama dengan pencacah asinkron, sehingga
keluaran yang dihasilkan oleh pencacah sinkron akan sama
dengan pencacah asinkron. Pencacah sinkron dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu pencacah sinkron yang
menggunakan series carry (ripple-through carry) dan
menggunakan parallel carry. Pencacah sinkron dengan
series carry terdapat gerbang AND antara flip-flop C dan
flip-flop D yang harus menunggu keluaran dari AND
sebelumnya. Sehingga waktu propagasinya akan lebih
buruk dibandingkan dengan pencacah sinkron yang
menggunakan parallel carry. Pencacah sinkron dengan
parallel carry memiliki waktu propagasi yang lebih baik
daripada yang menggunakan series carry. Namun parallel
carry juga memiliki kelemahan, yaitu mensyaratkan fan-in
yang tinggi pada gerbang AND (dua masukan untuk
gerbang AND pertama, tiga,masukan untuk gerbang AND
kedua, dan seterusnya) dan beban yang berat untuk flip-
flop di bagian awal deret ( pada pencacah 4-bit, fan-put
untuk flip-flop A adalah 4-1=3, dan seterusnya.
(Ali,Nugraha 2018).

Tabel Kebenaran untuk Up Counter dan Down Counter


Sinkron 3 bit :

11
Gambar rangkaian Up Counter Sinkron 3 bit

Gambar rangkaian Down Counter Sinkron 3bit

Rangkaian Up/Down Counter merupakan


gabungan dari Up Counter dan Down Counter. Rangkaian
ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down

12
karena adanya input eksternal sebagai control yang
menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada gambar
4.4 ditunjukkan rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit.
Jika input CNTRL bernilai ‘1’ maka Counter akan
menghitung naik (UP), sedangkan jikainpCNTRL bernilai
‘0’, Counter akan menghitung turun (DOWN). . (Al Amin
2018)

Gambar rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit :

2.3 Counter Asinkron

Counter Asinkron tersusun atas flip-flop yang


dihubungkan seri dan pemicuannya tergantung dari flip-
flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop MSB
nya. Karena itulah Counter Asinkron sering disebut juga
sebagai ripple-through counter Nuryanto, (2017).

Pada counter asinkroun, output masing-masing flip


flop yang digunakan akan berubah kondisi dari 0 ke 1 atau

13
sebaliknya secara berurutan. Sinyal clocknya hanya
mengendalikan flip-flop paling ujung saja, sedangkan
sinyal lainnya diambil dari masing-masing flip-flop
sebelumnya. Pada counter asinkroun, flip-flop bekerja
secara tidak serempak ketika diberi input pulsa dan waktu
penundaan sama dengan waktu penundaan flip-flop yang
dijumlahkan Yanis, R., dkk, (2013).

Menurut Yanis, R., dkk, (2013) Counter Asinkron


terbagi atas pencacah naik tak sinkron, pencacah turun tak
sinkron, pencacah naik dan turun tak sinkron.

A. Pencacah Naik Tak Sinkron

Pencacah naik tak sinkron (tak serempak) merupakan


pencacah tak serempak yang memberikan urutan naik pada
outputnya Muchlas, M.T (2020). Pencacah ini dasarnya
adalah flip-flop JK yang dioperasikan sebagai T flip-flop
(flip-flop JK dalam kondisi toggle) yaitu dimana kedua
input J dan K diberi nilai logika “1”. Dalam keadaan
demikian flip-flop JK akan berfungsi sebagai pembagi dua,
atau dengan kata lain frekuensi output flip-flop JK tersebut
sama dengan setengah frekuensi clock yang diberikan.

14
Gambar : Rangkaian flip flop pencacah naik tak sinkron 4-
bit

Sumber Yanis, R., dkk, (2013)

Rangkaian pada gambar diatas cara kerjanya adalah


sebagai berikut:

1) Output flip-flop QA akan berguling (menjadi 0 atau 1)


setiap pulsa clock pada sisi negatif atau dari kondisi 1 ke 0.

2) Output flip-flop yang lainnya akan berguling bila dan


hanya bila output flip-flop sebelumnya juga berganti
kondisi dari 1 ke 0 (sisi negatif)

3) Masing-masing setiap flip-flop harus di reset ke keadaan


awal menjadi 0000.

15
4) Setelah sinyal clock dijalankan, masukan pulsa pertama
menyebabkan QA berguling dari “0” ke “1” sehingga
rangkaian tersebut mulai menghitung menjadi 0001.

5) Pulsa clock kedua menyebabkan QA berguling dari “1”


ke “0” sehingga QB akan berguling dari “0” ke “1” dan
hitungannya akan menjadi 0010 dan seterusnya

B. Pencacah Turun Tak Sinkron

Pencacah turun merupakan pencacah yang memberikan


urutan turun pada outputnya Muchlas, M.T (2020).
Pencacah naik dapat kita buat menjadi pencacah turun
dengan cara yang dibaca keluaran Qnot atau output Qnot
digunakan sebagai masukan clock di flip-flop selanjutnya.

Di bawah ini merupakan gambar rangkaian flip flop


pencacah turun tak sinkron

Sumber : Yanis, R., dkk, (2013)

16
C. Pencacah Naik dan Turun Tak Sinkron (up-
down counter)

Counter up-down asinkron adalah rangkaian digital


gabungan dari up counter dan down counter. Pencacah ini
dapat menghitung bergantian antara up dan down karena
adanya input eksternal sebagai control yang menentukan
saat menghitung up dan down. Pada rangkaian up/down
counter asinkron, output dari flip-flop sebelumnya menjadi
input clock dari flip-flop berikutnya.

Bila dioperasikan sebagai Down counter yang dilewatkan


adalah Qnot. Up counter bekerja bila input kontrol Up = ‘1’
dan input kontrol Down = ‘0’. Down counter bekerja bila
input kontrol Up = ‘0’ dan input kontrol Down = ‘1’.
Yanis, R., dkk, (2013)

Bentuk Gelombang dari Rangkaian pencacah tak


sinkron 4-bit

17
Sumber : Ali, M dan Nugraha, A.C, (2018)

Gambar diatas merupakan bentuk gelombang dari


rangkaian asinkron counter biner 4 -bit, berikut cara kerja
atau penjelasan dari gelombang diatas :

A. Saat clock pertama tiba, flip flop A berpindah dari


0 menjadi 1. Perubahan A tidak memicu
perubahan B karena B akan berubah jika A
mengalami perubahan negatif . Output lainnya
masih bernilai 0. Hasil masukan pertama
menghasilkan DCBA= 0001.
B. Pada clock kedua flip-flop A akan kembali menjadi
ke kondisi negative (0), perubahan ini memicu
flip-flop B sehingga B berubah dari 0 ke 1.

18
Perubahan pada B tidak memicu flip flop C, dan
hasil keluaran dari DCBA = 0010
C. Pada clock ke-3 flip-flop A terpicu menjadi dari 0
ke 1, Perubahan A tidak memicu flip flop lain.
Sehingga hasil keluaran menjadi DCBA = 0011.
D. Pada clock ke-4, flip-flop A terpicu dan berubah
dari 1 menuju 0 (negative). B terpicu dan berubah
menjadi 1 ke 0. Perubahan negative B memicu C
sehingga C berubah dari 0 ke 1. Keluaran akhir
menjadi DCBA = 0100.
E. Pada clock ke-5, flip-flop A terpicu sehingga
brubah dari 0 ke 1. B dan C tidak terpicu. Sehingga
hasil keluaran DCBA = 0101
F. Proses terjadi secara terus menerus hingga kondisi
keluaran DCBA menjadi = 1111 dan kembali ke
kondisi DCBA = 0000. Kemudian selanjutnya
kembali ke proses pertama. Ali, M. dan Nugraha,
A.C (2018)

Berdasarkan cara kerja diatas, akan menghasilkan table


kebenaran sebagai berikut :

Clock D C B A

19
1 0 0 0 0

2 0 0 0 1

3 0 0 1 0

4 0 0 1 1

5 0 1 0 0

6 0 1 0 1

7 0 1 1 0

8 0 1 1 1

9 1 0 0 0

10 1 0 0 1

11 1 0 1 0

20
12 1 0 1 1

13 1 1 0 0

14 1 1 0 1

15 1 1 1 0

16 1 1 1 1

2.4 Kelebihan dan Kekurangan

A. Komunikasi daring sinkron

Kelebihan : kecepatan transmisi yang kian laju karena pada


sinkron tidak memakai bit lanjutan setiap memberikan
paket data.

21
Kekurangan : ada kemungkinan terjadi masalah yang
membutuhkan sinyal clock yang besar untuk menampung
paket data secara bersamaan.

B. Komunikasi daring asinkron

Kelebihan : perbandingan signal lock pengirim dan


penampung tidak bercengkrama terjadi masalah lebih
rendah.

Kekurangan : kecepatan transmisi rendah dan memerlukan


sinkronisasi ujung-ke-ujung dari karakter data yang akan
diberikan atau diterima.

2.5 Perbedaan antara counter Sinkron dan Asinkron

Perbedaan antara kedua jenis penghitung ini adalah


aktivasinya. Pada pencacah sinkron, pemicuan pencacah
terjadi secara serempak (dipicu oleh sumber clock),
susunan flip-flopnya paralel. Sedangkan pada pencacah
asinkron setidaknya satu flip-flop dipicu oleh keluaran flip-
flop lain atau dari sumber clock lain dan flip-flop disusun

22
secara seri. Dengan memanipulasi flip-flop berdasarkan
peta Karnough atau garis waktu, dimungkinkan untuk
menghasilkan pencacah acak, pencacah geser (penghitung
sebagai fungsi register) atau pencacah kenaikan.

Pencacah sinkron Pencacah Asinkron

Masukan untuk denyut Masukan untuk denut


lonceng/clock dikembalikan lonceng/clock dikembalikan
secara serempak. secara tak serempak atautak
berurutan.

Waktu penundaan counter Waktu penundaan counter


adalah sama dengan
adalah waktu semua
penundaan satu flip-flop
penundaan flip-
flopdijumlahkan.

Memerlukan sirkit clock Memerlukan sirkit clock


yang berdaya tinggi, sebab yang berdaya rendah, sebab
sirkit lonceng/clock tersebut hanya flip-flop yangpaling
harus menggerakkan semua awal saja yang dikendalikan
flip-flop secara serentak. oleh flip-flop.

23
Sering juga dinamakan Sering juga dinamakan
pancacah jajar/paralel. pancacah seri/pencacah
biner.

BAB III

(PENUTUP)

3.1 Kesimpulan

Counter atau pencacah adalah sebuah rangkaian


logika yang berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa
dibagian masukan. Selain itu counter juga disebut dengan
rangkaian sirkuit digital yang berupa chip. Terdapat 2
bagian counter yaitu, counter sinkron dan asinkron.

24
Dimana Counter atau pencacah sinkron merupakan
pencacah yang masuk kemudian pemicunya dihubungkan
ke setiap flip-flop. Pencacah sinkron terbagi lagi menjadi 2
bagian yaitu, series carry dan parallel carry. Sedangkan
pencacah asinkron tersusun atas flip-flop sebelumnya,
pencacah asinkron terbagi atas pencacah naik tak sinkron,
pencacah turun tak sinkron, pencacah naik dan turun tak
sinkron. Perbedaan yang signifikan dilihat dari kecepatan
transmisi serta sinyal clock. Perbedaan antara kedua jenis
penghitung ini adalah sistem aktivasinya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Al Amin Teknik Komputer AMIK SIGMA, RANCANG


BANGUN MODUL DIGITAL TRAINER COUNTER
MAJU SEREMPAK DAN SEVEN SEGMENT, Volume :
7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN
2302-5786

Muhamad Ali, Ariadie Chandra Nugraha, Buku Teknik


Digital Teori dan Aplikasi Dilengkapi dengan Contoh
Simulasi Rangkaian (2018)

Yanis, R., Mamahit, D. J., Allo, E. K., & Sompie, S. R.


(2013). Perancangan Catu Daya Berbasis Up-Down
Binary Counter Dengan 32 Keluaran. Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer, 2(1).

Nuryanto, L. E. (2017). APLIKASI JK FLIP-FLOP


UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER
ASINKRON. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan
Rekayasa dan Sosial, 13(2).

Muchlas, M. T. (2020). Buku Ajar Teknik Digital Untuk


mahasiswa Teknik Elektro Dan Program Studi
Serumpun.

iii
iv

Anda mungkin juga menyukai