\
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................1
A. Tujuan........................................................................................................1
B. Teori Dasar................................................................................................1
C. Rangkaian Percobaan..............................................................................19
E. Langkah Percobaan.................................................................................22
F. Hasil Percobaan.......................................................................................23
G. Analisa Percobaan...................................................................................25
H. Kesimpulan..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
LAMPIRAN...........................................................................................................29
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR LAMPIRAN
A. Tujuan
Setelah percobaan, praktikan diharapkan dapat:
1. Menyederhanakan suatu fungsi logika
2. Mengimplementasikan suatu fungsi logika
3. Mengaplikasikan fungsi-fungsi logika
B. Teori Dasar
1. Gerbang Logika
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut Logic Gate
merupakan dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi
untuk mengubah satu ataupun beberapa input (masukan) menjadi sebuah
sinyal output (keluaran) logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan
system bilangan biner yang hanya memiliki dua kode symbol yakni 0 dan
1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean
Algebra artinya sendiri adalah matematika yang digunakan untuk
menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-
rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe
data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau
“Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1”
dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer.
Gerbang Logika yang diterapkan dalm Sistem Elektronika Digital pada
dasarnya menggunakan komponen-komponen eletronika seperti
Intergrated Circuit (IC), diode, transistor, relay optic, maupun elemen
mekanikal.
Terdapat sekitar 7 gerbang logika dasar yang berguna dalam
membentuk sebuah rangkaian system elektronika digital, yaitu:
1. Gerbang Logika NOT
2. Gerbang Logika AND
5
3. Gerbang Logika OR
4. Gerbang Logika NOR
5. Gerbang Logika NAND
6. Gerbang Logika X-OR
7. Gerbang Logika X-NOR
Dari setiap jenis gerbang logika dasar diatas memiliki tabel kebenaran
yang berbeda, dimana fungsi dari tabel kebenaran gerbang logika yaitu
sebagai acuan dalam penentuan sinyal output dari sebuah rangkaian
gerbang logika. Dengan kata lain, untuk mengetahui bagaimana sebuah
gerbang logika bekerja maka diharuskan untuk mengetahui tabel
kebenaran dari setiap gerbang logika. Tabel kebenaran gerbang logika
tersebut berisikan kombinasi variable input (masukan) sehingga akan
menghasilkan variable output (keluaran) logis.
Gerbang-gerbang dasar sudah terkemas dalam sebuah Integrated
Circuit atau biasa disingkat dengan IC. IC (Integrated Circuit) adalah
komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi konduktor dan
merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor,
Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian
berbentuk chip. Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam gate
(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti
AND, NAND, OR, NOR, XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti
Decoder, Encoder, Multiflexer dan Memory.
Dibawah ini terdapat penjelasan mengenai 7 jenis gerbang logika dasar
disertai pula dengan tabel kebenaran dan ICnya masing-masing.
a. Gerbang AND
Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih masukan (input) untuk
menghasilkan hanya 1 keluaran (output). Gerbang AND akan
menghasilkan keluaran (output) logika 1 jika semua masukan (input)
bernilai logika 1 dan akan menghasilkan keluaran (output) logika 0 jika
salah satu dari masukan (input) bernilai logika 0. Simbol yang
menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”)
6
atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Y = A.B atau Y =
AB.
A
Y
B
Gambar 1. Simbol Gerbang AND
Adapun Tabel Kebenaran gerbang AND adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Kebenaran Gerbang AND
Y
A B
(output)
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Gambar 2. IC 7408
1 dan 2 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 3
4 dan 5 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 6
7
9 dan 10 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 8
12 dan 13 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 11
Kaki pin nomor 7 ialah ground
Kaki pin nomor 14 ialah input tegangan masukan (Vcc)
b. Gerbang OR
Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih masukan (input) untuk
menghasilkan hanya 1 keluaran (output). Gerbang OR akan
menghasilkan keluaran (output) 1 jika salah satu dari masukan (input)
bernilai logika 1 dan jika ingin menghasilkan keluaran (output) logika
0, maka semua masukan (input) harus bernilai logika 0. Simbol yang
menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya :
Y = A + B.
A
Y
B
Gambar 3. Simbol Gerbnag OR
Adapun tabel kebenaran Gerbang OR sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel Kebenaran Gerbang OR
Y
A B
(ouput)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
8
Gambar 4. IC 7432
1 dan 2 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 3
4 dan 5 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 6
9 dan 10 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 8
12 dan 13 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 11
Kaki pin nomor 7 ialah ground
Kaki pin nomor 14 ialah input tegangan masukan (Vcc)
c. Gerbang NOT
Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah masukan (input) untuk
menghasilkan hanya 1 keluaran (output). Gerbang NOT disebut juga
dengan inverter (pembalik) karena menghasilkan keluaran (output)
yang berlawanan (kebalikan) dengan masukan atau inputnya. Berarti
jika kita ingin mendapatkan keluaran (output) dengan nilai logika 0
maka input atau masukannya harus bernilai logika 1. Gerbang NOT
biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel
Inputnya.
A Y
9
Tabel 3. Tabel Kebenaran Gerbang NOT
Z
A
(output)
0 1
0 0
10
yang menghasilkan kebalikan dari keluaran (output) Gerbang AND.
Gerbang NAND akan menghasilkan keluaran logika 0 apabila semua
masukan (input) pada logika 1 dan jika terdapat sebuah input yang
bernilai logika 0 maka akan menghasilkan keluaran (output) Logika 1.
A
Y
B
Gambar 7. Simbol Gerbang NAND
Adapun tabel kebenaran Gerbang NAND adalah:
Tabel 4. Tabel Kebenaran Gerbang NAND
Y
A B
(ouput)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Gambar 8. IC 7400
11
1 dan 2 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 3
4 dan 5 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 6
9 dan 10 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 8
12 dan 13 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 11
Kaki pin nomor 7 ialah ground
Kaki pin nomor 14 ialah input tegangan masukan (Vcc)
e. Gerbang NOR
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR
merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang
menghasilkan kebalikan dari keluaran (output) Gerbang OR. Gerbang
NOR akan menghasilkan keluaran logika 0 jika salah satu dari
masukan (input) bernilai logika 1 dan jika ingin mendapatkan keluaran
logika 1, maka semua masukan (input) harus bernilai logika 0.
A
Y
B
Gambar 9. Simbol Gerbang NOR
Adapun tabel kebenaran Gerbang NOR adalah:
Tabel 5. Tabel Kebenaran Gerbang NOR
Y
A B
(ouput)
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
12
Gambar 10. IC 7402
2 dan 3 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 1
5 dan 6 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 4
8 dan 9 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 10
11 dan 12 merupakan input yang keluarannya ialah pin nomor 13
Kaki pin nomor 7 ialah ground
Kaki pin nomor 14 ialah input tegangan masukan (Vcc)
f. Gerbang X-OR
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2
masukan (input) dan 1 keluaran (output) logika. Gerbang X-OR akan
menghasilkan keluaran (output) logika 1 jika semua masukan-
masukannya (input) mempunyai nilai logika yang berbeda. Jika nilai
logika inputnya sama, maka akan memberikan hasil keluaran logika 0.
Y
A B
(ouput)
0 0 0
0 1 1
13
1 0 1
1 1 0
14
Gambar 13. Simbol Gerbang X-NOR
Adapun tabel kebenaran Gerbang X-NOR adalah:
Tabel 7. Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR
Z
X Y
(ouput)
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
15
Tabel kebenaran untuk penjumlahan 2 bilangan biner:
Tabel 8. Tabel Kebenaran Penjumlahan 2 Bilangan Biner
16
Jadi kalau kita menjumlahkan dalam bilangan biner seperti 1 + 1 = 10
(angka biner untuk nilai 2).,maka yang dituliskan adalah 0 nya sedangkan
1 adalah carry out. Begitu juga jika kita menjumlahkan angka 1 + 1+ 1 =
11 (angka biner untuk nilai 3), maka yang kita tuliskan adalah 1 LSB nya
sedangkan 1 MSB nya akan menjadi carry out.
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 10 (angka 2)
1 + 1 + 1 = 11 (angka 3)
1 + 1 + 1 + 1 = 100 (angka 4) dst
Apabila dalam penjumlahan biner terdapat bawaan (carry), maka akan
dijumlah dengan tingkatan di atasnya, lihat contoh berikut:
17
(i) a × 0 = 0
(ii) a + 1 = 1
Hukum involusi:
(i) (a ’)’ = a
Hukum penyerapan:
(i) a + ab = a
(ii) a (a + b) = a
Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) ab = ba
Hukum asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) a (b c) = (a b) c
Hukum distributif:
(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)
(ii) a (b + c) = a b + a c
Hukum De Morgan:
(i) (a + b)’ = a ’b ’
(ii) (ab) ’ = a ’ + b ’
b. Prinsip Dualitas
Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean
yang melibatkan operator +, ×, dan komplemen, maka jika pernyataan
S* diperoleh dengan cara mengganti
× dengan +
+ dengan ×
0 dengan 1
1 dengan 0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka
kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.
Contoh.
(i) (a × 1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1 × a’) = 1
18
(ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b
Contoh penyederhanaan :
Buktikan (i) a + a’b = a + b dan (ii) a(a’ + b) = ab
Penyelesaian:
(i) a + a’b = (a + ab) + a ’ b (Penyerapan)
= a + (ab + a’b) (Asosiatif)
= a + (a + a’)b (Distributif)
= a + 1 · b (Komplemen)
= a + b (Identitas)
(ii) adalah dual dari (i)
Contoh penyederhanaan :
Contoh 1
Sederhanakan A . (A . B + C)
Penyelesaian A . (A . B + C) = A . A . B + A . C
= A . B + A . C
= A . (B + C)
Contoh penyederhanaan :
Contoh 2
Sederhanakan A’. B + A . B + A’ . B’
Penyelesaian A’ . B + A . B + A’ . B’ = (A’ + A) . B + A’ . B’
= 1 . B + A’ . B’
= B + A’ . B’
= B + A’
Contoh penyederhanaan :
Contoh 3
Sederhanakan A + A . B’ + A’ . B
Penyelesaian A + A . B’ + A’ . B = (A + A . B’ ) + A’ . B
= A + A’ . B
= A + B
c. Fungsi Boolean
19
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke
B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
f : Bn ® B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan
terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.
Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.
Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke
himpunan {0, 1}.
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:
f(x) = x
f(x, y) = x’y + xy’+ y’
f(x, y) = x’ y’
f(x, y) = (x + y)’
f(x, y, z)=xyz’
Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk
komplemennya, disebut literal.
Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah
literal, yaitu x, y, dan z’.
d. Bentuk Kanoik
Ada dua macam bentuk kanonik:
Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Contoh:
f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz à SOP
Setiap suku (term) disebut minterm
g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y ’ + z)(x + y ’ + z’) à POS
Setiap suku (term) disebut maxterm
20
Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap
Contoh Soal:
Nyatakan tabel kebenaran dibawah ini dalam bentuk kanoik SOP dan
POS
Penyelesaian:
SOP
21
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama
dengan 1 adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam
bentuk kanonik SOP adalah
f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = å (1, 4, 7)
POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama
dengan 0 adalah 000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya
dalam bentuk kanonik POS adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)(x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = Õ(0, 2, 3, 5, 6)
Bentuk Baku
Tidak harus mengandung literal yang lengkap.
Contohnya :
f(x, y, z) = y’ + xy + x’yz (bentuk baku SOP)
f(x, y, z) = x(y’ + z)(x’ + y + z’) (bentuk baku POS)
e. Peta Karnaugh / Map Karnaugh
Karnaugh map (disingkat K-Map) adalah suatu metode untuk
menjelaskan beberapa hal tentang penghitung aljabar boolean, metode
ini telah ditemukan oleh Maurice Karnaugh pada tahun 1953.
Karnaugh map ini sering digunakan untuk perhitungan yang
menghitung sistem pola pikir manusia dengan hal-hal yang
menguntungkan (sistem pemetaan peluang).
22
Gambar 15. Peta Karnaugh dengan 3 Peubah
C. Rangkaian Percobaan
23
A
B
C
Y
24
Gambar 21. Rangkaian Percobaan II
Resistor (Tahanan)
1 - 470Ω 1 buah
- 220Ω
2 LED 1 buah
3 Saklar 4 buah
4 IC 1 buah
- 7408
- 7432
- 7404
25
- 7400
- 7415
5 Sumber DC 1 buah
E. Langkah Percobaan
1. Percobaan I
- Membuat rangkaian dengan persamaan Boolean sebagai berikut:
A’.B.C’ + A.B.C’ = Y
- Melakukan percobaan dengan memberi masukan pada A, B, dan C
- Mencatat keluarannya pada tabel kebenaran
2. Percobaan II
- Menyederhanakan persamaan Boolean di bawah ini, kemudian
membuat rangkaiannya.
A.B’.C’.D’ + A’.B.C’.D + A’.B’.C’.D + A’.B’.C.D + A’.B.C.D +
A.B’.C’.D = Y
- Melakukan percobaan dengan memberi masukan pada A, B, C, dan D
- Mencatat keluarannya dalam tabel kebenaran
3. Percobaan II
- Membuat rangkaian seperti Gambar 19 kemudian mengamati fungsi
kerjanya
- Menyebutkan fungsi IC yang digunakan
- Mencatat hasil keluarannya dalam tabel kebenaran
26
F. Hasil Percobaan
1. Percobaan I
Tabel 13. Tabel Kebenaran Percobaan I
Masukan Keluaran
A B C Y Kondisi Lampu
0 0 0 0 Padam
0 0 1 0 Padam
0 1 0 1 Nyala
0 1 1 0 Padam
1 0 0 0 Padam
1 0 1 0 Padam
1 1 0 1 Nyala
1 1 1 0 Padam
2. Percobaan II
Tabel 14. Tabel Kebenaran Percobaan II
Masukan Keluaran
A B C D Y Kondisi Lampu
0 0 0 0 0 Padam
0 0 0 1 1 Nyala
0 0 1 0 0 Padam
0 0 1 1 1 Nyala
0 1 0 0 0 Padam
27
Masukan Keluaran
A B A B A B
0 1 0 1 1 Nyala
0 1 1 0 0 Padam
0 1 1 1 1 Nyala
1 0 0 0 1 Nyala
1 0 0 1 1 Nyala
1 0 1 0 0 Padam
1 0 1 1 0 Padam
1 1 0 0 0 Padam
1 1 0 1 0 Padam
1 1 1 0 0 Padam
1 1 1 1 0 Padam
3. Percobaan III
Tabel 15. Tabel Kebenaran Percobaan III
Masukan Keluaran
A B Y Kondisi Lampu
0 0 0 Padam
0 1 1 Nyala
1 0 1 Nyala
1 1 0 Padam
28
G. Analisa Percobaan
1. Percobaan I
Pada percobaan pertama ini, praktikan diharuskan untuk membuat
sendiri rangkaian dan juga menentukan sendiri IC yang akan digunakan.
Rangkaian yang kami buat adalah rangkaian yang berdasar kepada
persamaan Boolean A’.B.C’ + A.B.C’ = Y. Bisa dilihat pada persamaan
tersebut bahwa masukan yang kami gunakan sebanyak 3, yaitu A, B, dan
C. Dari persamaan itu pula kami dapat menyimpulkan IC yang kita
gunakan. IC yang digunakan adalah IC 7404 yaitu IC Gerbang NOT,
kemudian IC kedua adalah IC 7415 dimana IC ini adalah IC untuk
Gerbang AND yang menggunakan 3 input karena dilihat pada persamaan
tersbut ketiga input dikalikan, kemudia IC terakhir adalah IC 7432 yaitu
IC Gerbang OR karena pada persamaan Boolean ini dapat dilihat bahwa
hasil kali dari ketiga input akan dijumlah sesuai dengan fungsi Gerbang
OR.
Sebelum kami menjalankan rangkaian, kami membuat tabel kebenaran
sesuai dengan persamaan Boleean :
A’.B.C’ + A.B.C’ = Y
Jika dlihat dari persamaan Boolean tersebut, dapat disimpulkan bahwa
apabila masukan B bernilai logika 0 maka keluarannya pun akan bernilai
logika 0 atau LED dalam keadaan padam karena jika salah satu pengalinya
0 maka akan menghasilkan 0 dan persamaan diatas bilangan yang akan
dijumlah dikalikan terlebih dahulu dengan B. Sebaliknya, apabila masukan
C bernilai logika 1 maka hasil keluarannya akan 0, hal itu dikarenakan
keduanya menggunakan pengali C’, dimana C’ akan menghasilkan
kebalikan dari C. Sedangkan masukan A tetap harus dioperasikan sesuai
dengan masukannya.
Berdasarkan hasil dari tabel kebenaran yang kami buat berdasarkan
persamaan tersebut, kami bisa menilai bahwa hasil rangkaian yang kami
dapatkan sama dengan tabel kebenaran yang kami sudah buat sebelumnya.
2. Percobaan II
29
Dalam percobaan kedua ini, kami menyederhanakan persamaan
Boleean yang lumayan rumit terlebih dahulu untuk membuat suatu
rangkaian. Persamaan Boolean tersebut adalah sebagai berikut:
A.B’.C’.D’ + A’.B.C’.D + A’.B’.C’.D + A’.B’.C.D + A’.B.C.D +
A.B’.C’.D = Y
Berdasarkan persamaan tersebut, kami menyederhanakannya dengan
menggunakan metode aljabar seperti dibawah ini
A.B’.C’.D’ + A’.B.C’.D + A’.B’.C’.D + A’.B’.C.D + A’.B.C.D +
A.B’.C’.D = Y
A.B’.C’.(D’+D) + A’.B.D.(C’+C) + A’.B’.D.(C’+C) = Y
A.B’.C’ + A’.B.D + A’.B’.D = Y
A.B’.C’ + A’.D.(B’+B) = Y
A.B’.C’ + A’.B = Y
Setelah kami menyederhanakan persamaan Boolean sebelumnya, kami
mendapatkan persamaan Boolean yang lebih sedehana seperti yg diatas.
Setelah menyelesaikan persamaan ini, kami kemudian membuat tabel
kebenaran dengan mengoperasikan persamaan tersebut, kemudian
menyelesaikan rangkaian dan menjalankannya. Hasil rangkaian yang kami
dapat sama persis dengan tabel yang kami buat sebelumnya.
3. Percobaan III
Percobaan kali ini berbeda dengan kedua percobaan sebelumnya. Jika
dipercobaan sebelumnya kami membuat rangkaian berdasarkan persamaan
yang kami lihat, pada percobaan kali ini kami hanya merangkai
berdasarkan gambar rangkaian yang kami dapatkan. Membuat rangkaian
kemudian mengamati fungsi IC yang kami gunakan.
IC yang kami gunakan pada percobaan ini adalah IC 7400, IC 7432,
dan IC 7408. Kami membuat rangkaian seperti pada Gambar 19 dengan
menggunakan IC-IC tersebut. Setelah kami merangkai, kami juga
membuat tabel kebenarannya untuk melihat apakah hasil dari rangkaian
yang kami rangkai benar arau terdapat kesalahan.
30
Berdasarkan rangkaian pada Gambar 19, kami membuat tabel
kebenarannya terlebih dahulu untuk bisa menilai hasil akhir kami benar
atau salah. Dan hasil yang kami dapatkan pada rangkaian ini sama dengan
tabel kebenaran yang kita buat berdasarkan rangkaian tersebut.
H. Kesimpulan
Dengan ketiga percobaan ini, praktikan sudah bisa mengetahui bagaimana
cara menyederhanakan suatu fungsi logika, baik itu dengan cara aljabar
maupun karnaugh map. Selain itu, pada praktikum kali ini, kami dapat
mengetahui bagaimana menyelesaikan suatu persamaan Boolean dan juga
membuat tabel kebenaran hanya dengan modal simulasi rangkaian logika. Dan
juga kami dapat membuat tabel kebenaran dengan mengetahui fungsi-fungsi
dari masing-masing gerbang.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN
33