PRAKTIKUM 1 DAN 2
RANGKAIAN DASAR LOGIKA DAN AMBANG LOGIKA
Disusun Oleh:
Milzam Hindami Fauzan (1800710)
Reihan Mochammad Nizar (1804980)
Yeri Pramadhan Hermanu (1806548)
Kelompok 8
TEKNIK ELEKTRO S1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………....vi
B. Tujuan ................................................................................................................. 1
F. Kajian Pustaka……………………………………………………………….....3
B. Tujuan ................................................................................................................. 13
ii
E. Rangkaian ........................................................................................................... ..13
F. Kajian Pustaka……………………………………………………………….....15
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 3.15 Hasil praktikum rangkaian b input 1-1 .................................................... 10
Gambar 3.16 Hasil simulasi rangkaian c input 0-0 ..................................................... ..11
Gambar 3.17 Hasil praktikum rangkaian c input 0-0 .................................................. ..11
Gambar 3.18 Hasil simulasi rangkaian c input 0-1 ..................................................... ..11
Gambar 3.19 Hasil praktikum rangkaian c input 0-1 .................................................. ..11
v
DAFTAR TABEL
vi
Praktikum 1
A. Judul Praktikum
Rangkaian Dasar Logika
B. Tujuan
1. Mengenal dasar logika dari rangkaian dioda, transistor.
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dasar AND, OR, dan NOT.
3. Dapat merangkai rangkaian dasar logika.
D. Langkah-langkah Praktikum
1. Rangkailah rangkaian di bawah ini!
2. Ujilah rangkaian-rangkaian tersebut, dan buatkan tabel kebenaran dari hasil
pengujian!
3. Analisalah rangkaian tersebut!
4. Buat kesimpulan!
E. Rangkain-rangkaian Percobaan
a.
1
b.
2
F. Kajian Pustaka
Konstruksi gerbang OR
dioda
Untuk membuat gerbang OR dengan n masukan logika, komponen yang diperlukan adalah:
- n dioda.
- sebuah resistor dengan harga yang lebih tinggi dari impedansi keluaran rangkaian
masukan. n + 2 sambungan listrik, (ground dihitung). Sirkuit dari gerbang dua masukan
diperlihatkan berlawanan. Katoda dari setiap diode disambungkan ke keluaran pada
sambungan 1. Sebuah resistor menyambungkan sambungan 1 ke sambungan 2 (ground),
dan sambungan- sambungan yang tersisa adalah masukan-masukan. Ketika logika 1 muncul
pada anode salah satu dioda, ini memanjar maju dioda, membuatnya menghantar. Masukan
lalu dapat menginduksikan arus ke keluaran melalui dioda, untuk membuat tegangan
keluaran dekat ke logika 1. Jika logika 0 muncul pada anode seluruh dioda, semuanya
dipanjar terbalik dan resistor menggerakkan sambungan 1 menuju rendah.
Untuk membuat gerbang AND dengan n masukan logika, diperlukan komponen berikut:
3
- n dioda.
- Sebuah resistor dengan harga yang lebih tinggi dari impedansi keluaran rangkaian
masukan.
Ketika ada arus input pada kaki Basis (dalam hal ini isyarat 1) maka Transistor akan ON dan
arus mengalir dari Kolektor ke Emitor, sehingga output F akan bernilai 0. Sebaliknya jika tidak
ada arus input pada kaki Basis maka Transistor akan OFF. Tidak akan ada arus mengalir
menuju ke Emitor, sehingga arus akan dialirkan ke output. Output bernilai 1.
4
Logika Dioda
Logika dasar lainnya adalah logika AND yang direpresentasikan oleh pasangan beberapa
Dioda. Skematik ini nantinya berfungsi dalam rangkaian logika yang lebih lengkap.
Ketika salah satu dari input bernilai 0, maka tegangan di x (Vx) bernilai 0,7 volt, seharga
tegangan panjar maju untuk dioda silikon. Dioda A dan B akan ON sementara DL akan OFF.
Sehingga output 0. Sebaliknya jika kedua input bernilai 1, maka dioda A dan B akan OFF,
dan DL akan ON, output bernilai 1.
5
Rangkaian ini merupakan rangkaian pertama dari Keluarga Bipolar, mempekerjakan resistor
dan transistor sebagai komponen penyusunnya. Konstruksi di atas adalah untuk logika
NAND.
Gambar 2.5 Rangkaian gerbang logika RTL
Ketika salah satu input bernilai 0, maka salah satu transistor akan OFF. Meskipun transistor
yang lain ON, arus tetap tidak akan mengalir dari Vcc ke ground karena transistor yang lain
OFF. Arus akan mengalir menuju output, output bernilai 1.
Sebaliknya jika kedua input bernilai 1, maka kedua transistor akan ON. Kondisi ini
memungkinkan mengalirnya arus dari Vcc ke ground. Output bernilai 0.
Sebagai awal, penjelasan sederhana ini sudah bisa menjawab pertanyaan, bagaimana IC berisi
gerbang NAND selalu lebih murah disbanding IC berisi gerbang AND. Karena memang
sungguh ironis, rangkaian gerbang AND justru dibuat dari logika NAND dengan sebuah
inverter.
6
Logika DTL (Dioda Transistor Logic)
Rangkaian ini merupakan gabungan dari logika Inverter dan Dioda, untuk menghasilkan arus
output yang lebih kuat.
Skema di atas juga untuk logikan NAND. Ketika salah satu input bernilai 0, maka akan ada
dioda yang ON di bagian input, sementara kedua dioda di tengah akan OFF. Hal ini
menyebabkan transistor menjadi OFF sehingga arus mengalir dari Vcc ke output, output
bernilai 1.
Sebaliknya jika kedua input bernilai 1, maka kedua dioda input akan OFF sementara kedua
dioda di tengah akan ON. Hal ini menjadikan transistor ON dan arus mengalir dari Vcc ke
ground. Output bernilai 0.
7
Rangkaian ini merupakan pengembangan dari logika DTL, dengan transistor multiple emitter
dengan logika diode. Logika ini yang paling banyak dipakai dalam keluarga Bipolar.
Sekali lagi, skema paling dasar di atas juga untuk logika NAND. Ketika salah satu input
bernilai 0, maka transistor Q1 akan OFF, demikian pula Dioda D1 dan transistor Q0. Vout
akan sama dengan Vcc, output bernilai 1. Sebaliknya ketika seluruh input bernilai 1, maka
D1 akan ON demikian pula dengan transistor Q0. Arus akan mengalir dari Vcc ke ground,
output bernilai 0.
8
G. Hasil Percobaan
Rangkaian a.
Voutput Gambar
V1 V2 V0
Simulator Praktikum Simulator Praktikum
0 0 0 0V 0V
0 1 1 4.501 V 4.26 V
1 0 1 4.501 V 4.65 V
1 1 1 4.501 V 3.9 V
Dari tabel di atas, ketika input tidak diberi tegangan (logika 0) pada kedua input maka,
output yang dihasilkan memiliki harga logika 0. Namun, ketika salah satu input atau
keduanya diberi tegangan (logika 1) maka, output yang dihasilkan memiliki logika 1. Dari
9
analisis di atas dapat disimpulkan bahwa rangkaian a termasuk kedalam prinsip kerja
rangkaian gerbang logika berjenis “OR”.
Rangkaian b.
Voutput Gambar
V1 V2 V0
Simulator Praktikum Simulator Praktikum
461.002
0 0 0 74.9 mV
mV
Gambar 3.8 Hasil simulasi rangkaian
Gambar 3.9 Hasil praktikum
b input 0-0
rangkaian b input 0-0
493.131
0 1 0 1,6 mV
mV
Gambar 3.10 Hasil simulasi
Gambar 3.11 Hasil praktikum
rangkaian b input 0-1
rangkaian b input 0-1
493.131
1 0 0 11.5 mV
mV
1 1 1 2.5 V 3.337 V
10
Analisis:
Pada rangkaian b ini, semua output-nya memilik harga logika 0, ketika di pull up dengan
ditambah 𝑉𝑐𝑐 = 5 𝑉 maka, rangkaian tersebut memiliki harga logika. Ketika kedua input-nya
diberi tegangan (logika 1) maka, output yang dihasilkan mempunyai harga logika 1. Namun,
ketika salah satu input diberi tegangan (logika 1) atau kedua input tidak diberi tegangan (logika
0) maka, output yang dihasilkan mempunyai harga logika 0. Dari analisis di atas dapat
disimpulkan bahwa rangkaian b termasuk kedalam prinsip kerja rangkaian gerbang logika
berjenis “AND”.
Rangkaian c.
Voutput Gambar
V1 V2 V0
Simulator Praktikum Simulator Praktikum
0 0 0 10.95 mV 345 mV
0 1 0 10.95 mV 0.546 V
1 0 0 0.775 mV 0.46 V
11
1 1 1 5V 3.378 V
Analisis:
Dari data tabel hasil percobaan, ketika kedua input diberi tegangan (logika 1) maka,
output yang dihasilkan mempunyai harga logika 1. Namun, ketika salah satu input tidak
diberi tegangan (logika 0) atau keduanya tidak diberi tegangan (logika 0) maka, output
yang dihasilkan mempunyai harga logika 0. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa
rangkaian c termasuk kedalam prisip kerja rangkaian gerbang logika berjenis ”AND
Rangkaian d.
Voutput Gambar
V1 V0
Simulator Praktikum Simulator Praktikum
0 1 5V 4.79 V
7.714
1 0 181.7 mV
mV
Gambar 3.26 Hasil simulasi Gambar 3.27 Hasil
rangkaian d input 1 praktikum rangkaian
d input 1
Tabel 1.4 Tabel data hasil percobaan rangkaian d
12
Analisis:
Pada percobaan rangkaian d hanya memiliki satu input dan satu output. Dari data
tabel percobaan antara input dan output selalu berkebalikan. Ketika input diberi tegangan
(logika 1) maka, output yang dihasilkan mempunyai harga logika 0, begitupun
sebaliknya. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa rangkaian d termasuk kedalam
prinsip kerja rangkaian gerbang logika berjenis “NOT
H. Kesimpulan
Dari praktikum ini kita dapat mengetahui dasar logika dari rangkaian diode dan
transistor. Kita juga dapat memahami prinsip kerja dasar gerbang logika “AND”,”OR”,
dan “NOT” dan dapat merangkai rangkaian dasar logika.
Pada rangkaian b yang telah kita beri tegangan sebesar 𝑉𝑐𝑐 = 5 𝑉, rangkaian
tersebut termasuk kedalam prinsip kerja rangkaian gerbang logika berjenis “AND”
karena pada hasil percobaan ketika salah satu input diberi tegangan (logika 1) maka,
output yang dihasilkan mempunyai harga logika 0
13
Praktikum 2
A. Judul Praktikum
Ambang Logika
B. Tujuan
1. Mengetahui batas ambang suatu logika
2. Mengetahui batas ambang terlarang
3. Dapat menentukan tabel kebenaran suatu gerbang logika
C. Alat dan Bahan
1. Papan percobaan
2. Power supply 5Vdc
3. Kabel penghubung (jumper)
4. Multitester Analog
5. Multitester Digital
6. IC TTL : 7405
7. IC CMOS : 4049
D. Langkah-langkah Praktikum
1. Rangkailah rangkaian di bawah ini!
2. Ujilah rangkaian-rangkaian tersebut, dan buatkan tabel kebenaran dari hasil pengujian!
3. Buat kesimpulan!
E. Rangkaian-rangkaian percobaan
a.
14
b.
F. Kajian Pustaka
Sebuah Gerbang logika adalah salah satu jenis komponen elektronika yang
berfungsi sebagai pengambil keputusan logika dari dua atau lebih kombinasi sinyal logika
digital yang masuk pada terminal masukkannya (input), dan hanya memiliki satu buah
terminal pada keluarannya (Output). Masing-masing dari komponen gerbang logika ini
dapat dikombinasikan dengan beberapa buah sehingga dapat membentuk rangkaian
Logika Kombinasi, rangkaian Logika Sekuensial, dan fungsi yang lain yang dapat
membentuk sebuah fungsi rangkaian kombinasi logika yang lebih besar dan memiliki
fungsi khusus, seperti Enkoder, Dekoder, Multiplekser, Komparator, Adder, dan lain
sebagainya.
Sebagai standar komersial komponen gerbang logika digital dapat terbentuk
dalam dua buah keluarga.
1. Keluarga TTL (Transistor-Transistor Logic). Biasanya di kodekan dengan Seri 7400.
2. Keluarga CMOS (Colplementary Metal-Oxide-Silicon). Dikodekan dengan Seri 4000.
Notasi ini dari TTL atau CMOS mengacu pada teknologi logika yang
digunakan untuk memproduksi sirkuit terpadu, (IC) atau chip "" seperti yang lebih
umum disebut
15
Sirkuit terpadu atau IC karena mereka lebih sering disebut, dapat
dikelompokkan bersama ke dalam keluarga sesuai dengan jumlah transistor atau
"gerbang" yang dikandungnya. Sebagai contoh, sebuah gerbang sederhana AND
hanya berisi beberapa transistor individu, adalah sebagai sebuah mikroprosesor
yang lebih kompleks mungkin berisi ribuan individu gerbang transistor. Sirkuit
terpadu dikategorikan sesuai dengan jumlah gerbang logika atau kompleksitas
sirkuit dalam sebuah chip tunggal dengan klasifikasi umum untuk jumlah gerbang
individu diberikan sebagai:
Klasifikasi Sirkuit Terpadu (IC)
Scale Integration Kecil atau (SSI) - Mengandung hingga 10 transistor atau beberapa
gerbang dalam satu paket seperti AND, OR, NOT gerbang.
Medium Scale Integration atau (MSI) - antara 10 dan 100 transistor atau puluhan
gerbang dalam satu paket dan melakukan operasi digital seperti penambah, decoder,
counter, flip-flop dan multiplexer.
Integrasi Skala Besar atau (LSI) - antara 100 dan 1.000 transistor atau ratusan
gerbang dan melakukan operasi digital tertentu seperti I / O chip, memori, aritmatika
dan unit logika.
Integrasi Skala Sangat Besar-atau (VLSI) - antara 1.000 dan 10.000 transistor atau
ribuan gerbang dan melakukan operasi komputasi seperti prosesor, memori array besar
dan perangkat programmable logic.
Integrasi Skala Super Besar atau (SLSI) - antara 10.000 dan 100.000 transistor
dalam satu paket dan melakukan operasi komputasi seperti keripik mikroprosesor,
mikro-controller, PICs dasar dan kalkulator.
3. Keluarga TTL (Transistor-Transistor Logic). Biasanya di kodekan dengan Seri 7400.
4. Keluarga CMOS (Colplementary Metal-Oxide-Silicon). Dikodekan dengan Seri 4000.
Notasi ini dari TTL atau CMOS mengacu pada teknologi logika yang
digunakan untuk memproduksi sirkuit terpadu, (IC) atau chip "" seperti yang lebih
umum disebut.
Sirkuit terpadu atau IC karena mereka lebih sering disebut, dapat
dikelompokkan bersama ke dalam keluarga sesuai dengan jumlah transistor atau
"gerbang" yang dikandungnya. Sebagai contoh, sebuah gerbang sederhana AND
16
hanya berisi beberapa transistor individu, adalah sebagai sebuah mikroprosesor
yang lebih kompleks mungkin berisi ribuan individu gerbang transistor. Sirkuit
terpadu dikategorikan sesuai dengan jumlah gerbang logika atau kompleksitas
sirkuit dalam sebuah chip tunggal dengan klasifikasi umum untuk jumlah gerbang
individu diberikan sebagai:
Klasifikasi Sirkuit Terpadu (IC)
Scale Integration Kecil atau (SSI) - Mengandung hingga 10 transistor atau beberapa
gerbang dalam satu paket seperti AND, OR, NOT gerbang.
Medium Scale Integration atau (MSI) - antara 10 dan 100 transistor atau
puluhan gerbang dalam satu paket dan melakukan operasi digital seperti penambah,
decoder, counter, flip-flop dan multiplexer.
Integrasi Skala Besar atau (LSI) - antara 100 dan 1.000 transistor atau ratusan
gerbang dan melakukan operasi digital tertentu seperti I / O chip, memori, aritmatika
dan unit logika.
Integrasi Skala Sangat Besar-atau (VLSI) - antara 1.000 dan 10.000 transistor
atau ribuan gerbang dan melakukan operasi komputasi seperti prosesor, memori array
besar dan perangkat programmable logic.
Integrasi Skala Super Besar atau (SLSI) - antara 10.000 dan 100.000 transistor
dalam satu paket dan melakukan operasi komputasi seperti keripik mikroprosesor,
mikro-controller, PICs dasar dan kalkulator.
Integrasi Skala Ultra-Large atau (ULSI) - lebih dari 1 juta transistor - anak laki-
laki besar yang digunakan dalam komputer CPU, GPU, prosesor video, mikro-
kontroler, FPGA dan PICs kompleks.
Hukum Moore
Pada tahun 1965, Gordon Moore co-pendiri perusahaan Intel meramalkan
bahwa "Jumlah transistor dan resistor pada satu chip akan berlipat ganda setiap 18
bulan" mengenai perkembangan teknologi gerbang semikonduktor. Ketika Gordon
Moore membuat jalan komentar terkenal kembali pada tahun 1965 ada sekitar hanya
60 individu gerbang transistor pada sebuah chip silikon tunggal atau mati.
Pada dunia mikroprosesor pertama pada tahun 1971 adalah Intel 4004 yang
17
memiliki data bus 4-bit dan berisi sekitar 2.300 transistor pada satu chip, yang
beroperasi di sekitar 600kHz. Saat ini, Intel Corporation telah menempatkan
mengejutkan 1,2 Miliar gerbang transistor individu ke baru Quad-core i7-2700K Sandy
Bridge 64-bit mikroprosesor chip yang operasi di hampir 4GHz, dan jumlah transistor
on-chip masih meningkat, seperti mikroprosesor yang lebih baru lebih cepat dan mikro-
controller dikembangkan.
Digital Gerbang Logika adalah blok bangunan dasar dari mana semua sirkuit
elektronik digital dan sistem berbasis mikroprosesor yang dibangun dari. Dasar digital
gerbang logika melakukan operasi logika AND, OR dan NOT pada bilangan biner.
Dalam desain logika digital hanya dua tingkat tegangan atau state diperbolehkan dan
state ini biasanya disebut sebagai Logika "1" dan Logika "0", Tinggi dan Rendah, atau
Benar dan Salah. Kedua state terwakili dalam Boolean Aljabar dan tabel kebenaran standar
dengan angka biner "1" dan "0" masing-masing.
Sebuah contoh yang baik dari state digital adalah lampu sederhana seperti itu adalah
baik "ON" atau "OFF" tetapi tidak keduanya pada saat yang sama. Kemudian kita dapat
merangkum hubungan antara berbagai state digital sebagai:
18
Ada juga ada komplemen "Logika Negatif" sistem di mana nilai-nilai dan aturan
logika "0" dan logika "1" dibalik tapi dalam bagian tutorial ini tentang gerbang logika
digital kita hanya mengacu kepada logika positif konvensi sebagai itu adalah yang paling
umum digunakan.
Ada berbagai macam jenis gerbang logika baik di bipolar 7400 dan CMOS 4000
keluarga gerbang logika digital seperti 74Lxx, 74LSxx, 74ALSxx, 74HCxx, 74HCTxx,
74ACTxx dll, dengan masing-masing memiliki kelebihan sendiri yang berbeda dan
kekurangan dibandingkan dengan yang lain.
Switching tegangan yang tepat diperlukan untuk menghasilkan baik logika "0"
atau logika "1" tergantung pada kelompok logika tertentu atau keluarga. Namun, bila
menggunakan pasokan +5 volt standar input tegangan TTL antara 2.0v dan 5v
dianggap logika "1" atau "TINGGI" sementara setiap masukan tegangan di bawah
0.8v diakui sebagai logika "0" atau "LOW ". Tegangan wilayah di antara dua tingkat
tegangan ini baik sebagai masukan atau sebagai keluaran disebut tak tentu Wilayah
19
dan beroperasi dalam wilayah ini dapat menyebabkan gerbang logika untuk
menghasilkan output yang salah.
Di mana pembukaan atau penutupan saklar menghasilkan baik tingkat logika "1"
atau tingkat logika "0" dengan resistor R yang dikenal sebagai "pull-up" resistor.
Antara nilai-nilai TINGGI dan RENDAH didefinisikan terletak apa yang umumnya
disebut "tanah tak bertuan" (area biru yang di atas) dan jika kita menerapkan tegangan
sinyal dari nilai dalam lahan ini kita tidak ada yang kita tidak tahu apakah gerbang logika
akan menanggapi hal itu sebagai tingkat "0" atau sebagai tingkat "1", dan output akan
menjadi tak terduga
20
Kebisingan adalah nama yang diberikan untuk tegangan acak dan tidak diinginkan
yang diinduksi ke dalam sirkuit elektronik dengan gangguan eksternal, seperti dari switch
di dekatnya, fluktuasi listrik atau dari kabel dan konduktor lain yang pick-up radiasi
elektromagnetik liar. Kemudian dalam rangka untuk gerbang logika tidak menjadi
pengaruh oleh kebisingan di harus memiliki sejumlah marjin suara atau kekebalan
kebisingan.
21
Digital gerbang logika sederhana dapat dibuat dengan menggabungkan
transistor, dioda dan resistor dengan contoh sederhana dari Diode-resistor Logic (DRL)
gerbang dan Diode- Transistor Logic (DTL) gerbang NAND yang diberikan di bawah
ini.
Gambar 5.4 Lingkar Dioda-Resistor dan Lingkar Dioda-Transistor
Sederhana, dengan 2-masukan Diode-resistor gerbang dapat diubah menjadi
sebuah gerbang NAND dengan penambahan transistor pembalik tunggal (tidak) tahap.
Menggunakan komponen diskrit seperti dioda, resistor dan transistor untuk membuat
logika digital sirkuit gerbang tidak digunakan dalam praktis logika tersedia secara
komersial IC sebagai sirkuit ini menderita delay propagasi atau gerbang delay dan juga
daya yang hilang karena resistor pull- up.
Kelemahan lain dari logika dioda-resistor adalah bahwa tidak ada "Fan-out"
fasilitas yang kemampuan output tunggal untuk mendorong banyak masukan dari
tahap berikutnya. Juga jenis desain tidak berubah sepenuhnya "OFF" sebagai Logic
"0" menghasilkan tegangan output 0.6V (dioda drop tegangan), sehingga TTL berikut
dan CMOS desain sirkuit yang digunakan sebagai pengganti.
22
masukan emitor seperti yang ditunjukkan berikut ini.
Sebagai gerbang NAND berisi satu tahap pembalik NPN transistor sirkuit (TR2)
tingkat output logika "1" di Q hanya hadir ketika kedua penghasil emisi TR1 terhubung ke
tingkat logika "0" atau tanah yang memungkinkan arus basis untuk melewati PN junction
dari emitor dan tidak kolektor. Beberapa emitter dari TR1 terhubung sebagai masukan
sehingga menghasilkan fungsi gerbang NAND.
23
Sub-keluarga Sirkuit Terpadu (IC) 74XX
Dengan perbaikan dalam desain sirkuit untuk memperhitungkan penundaan
propagasi, konsumsi saat ini, fan-in dan fan-out persyaratan dll, jenis TTL teknologi
transistor bipolar membentuk dasar diawali "74" keluarga logika digital IC, seperti
yang "7400" Quad 2- masukan ANDgate, atau "7402" Quad 2-input gerbang OR, dll
Sub-keluarga seri 74xx IC yang tersedia yang berkaitan dengan teknologi yang
berbeda yang digunakan untuk membuat gerbang dan mereka dilambangkan dengan
huruf-huruf dalam antara 74 penunjukan dan jumlah perangkat. Ada sejumlah TTL sub-
keluarga yang tersedia yang menyediakan berbagai macam kecepatan switching dan
konsumsi daya seperti 74L00 atau 74ALS00 gerbang, "L" adalah singkatan dari "Low-
power TTL" dan "ALS" singkatan "Advanced Low-power Schottky TTL" dan ini
tercantum di bawah ini.
74xx atau 74Nxx: Standard TTL - Perangkat ini adalah keluarga TTL asli
gerbang logika diperkenalkan pada awal 70-an. Mereka memiliki delay propagasi
dari sekitar 10ns dan konsumsi daya sekitar 10mW.
74Lxx: Low Power TTL - Konsumsi daya yang meningkat selama jenis standar
dengan meningkatkan jumlah resistensi internal tetapi pada biaya pengurangan
kecepatan switching.
74LSxx: Low Power Schottky TTL - Sama seperti jenis 74Sxx tetapi dengan
peningkatan resistensi internal untuk meningkatkan konsumsi daya.
24
mengorbankan konsumsi daya sekitar 22mW.
74ALSxx: Advanced Low Power Schottky TTL - konsumsi daya rendah sekitar
1mW dan kecepatan switching yang lebih tinggi dari sekitar 4ns dibandingkan
dengan jenis 74LSxx.
25
"Field Effect Transistor" atau FET dikembangkan.
Gerbang ini misalnya CMOS berisi 3 N-channel MOSFET, satu untuk setiap
masukan FET1 dan FET2 dan satu untuk output FET3. Ketika kedua masukan A dan
B berada pada tingkat logika "0", FET1 dan FET2 keduanya diaktifkan "OFF"
memberikan logika output "1" dari sumber FET3.
Ketika salah satu atau kedua input berada pada tingkat logika "1" mengalir arus
melalui FET sesuai memberikan keadaan keluaran ATQ setara dengan logika "0",
sehingga menghasilkan fungsi gerbang NAND.
Seperti dengan TTL standar digital gerbang logika, semua utama gerbang logika
digital dan perangkat yang tersedia dalam paket CMOS seperti CD4011, Quad 2-input
gerbang NAND, atau CD4001 itu, Quad 2-masukan gerbang NOR bersama dengan
semua sub-keluarga mereka.
Salah satu kelemahan utama dengan kisaran CMOS IC dibandingkan dengan jenis
TTL setara mereka adalah bahwa mereka mudah rusak oleh listrik statis perawatan
sehingga ekstra harus diambil ketika menangani perangkat ini. Juga tidak seperti TTL
gerbang logika yang beroperasi pada tunggal + 5V tegangan untuk kedua input dan
26
output tingkat mereka, CMOS logika digital gerbang beroperasi pada tegangan catu daya
tunggal antara +3 dan +18 volt.
74C Seri: CMOS 5V - Alat ini pin-kompatibel dengan perangkat 5V TTL standar
seperti beralih logika mereka diimplementasikan dalam CMOS tetapi dengan input TTL
kompatibel. Mereka beroperasi dari tegangan suplai 3,0 sampai 18V dc.
G. Hasil Percobaan
Rangkaian a.
Vout Gambar
Vin LED Logika
Simulator Praktikum Simulator Praktikum
0 Nyala 1 1.95V
1.804V
Gambar 6.1 Hasil simulasi
rangkaian a input 0 V Gambar 6.2 Hasil praktikum
rangkaian a input 0 V
27
0.8 Nyala 1 1.804V 1.95V
Gambar 6.5 Hasil simulasi
rangkaian a input 0.8 V
Gambar 6.6 Hasil prakitkum
rangkaian a input 0.8 V
28
Gambar 6.14 Hasil praktikum
rangkaian a input 2.4 V
29
Gambar 6.24 Hasil praktikum
rangkaian a input 4.4 V
Analisis :
Pada rangkaian a, menggunakan IC 7405 yang merupakan IC TTL, berfungsi sebagai
“NOT” gate. Setelah melakukan praktikum, kami mendapatkan hasil sebagaimana tabel di atas.
Logika 0 muncul pada rentang input tegangan dari mulai 0V sampai 0.8V. Sedangkan logika 1
muncul pada rentang input tegangan 1.6V sampai 5V.
Rangkaian b.
Vout Gambar
Vin LED Logika Simulat
Praktikum Simulator Praktikum
or
28
0.8 Nyala 1 2.04V 3.51V
Gambar 6.31 Hasil simulasi
rangkaian b input 0.8 V
Gambar 6.32 Hasil praktikum
rangkaian b input 0.8 V
31
2.8 Mati 0 0.15V
Gambar 6.41 Hasil simulasi
rangkaian b input 2.8 V
Gambar 6.42 Hasil praktikum
rangkaian b input 2.8 V
4 Mati 0 0.8V
Gambar 6.47 Hasil simulasi
rangkaian b input 4 V
Gambar 6.48 Hasil praktikum
rangkaian b input 4 V
32
5 Mati 0 0.8V
Gambar 6.51 Hasil simulasi
rangkaian b input 5 V
Gambar 6.52 Hasil praktikum
rangkaian b input 5 V
Tabel 3.2 Tabel data hasil percobaan rangkaian b.
Analisis :
Pada rangkaian b, IC yang digunakan adalah IC CMOS (4049) batas ambangnya
2.09V dan 0.31V. ketika Vin kurang dari sama dengan 2V, maka logikanya 1. Sedangkan
saat Vin lebih dari sama dengan 2.24V, maka logikanya 0. Ketika Vin bernilai 2V sampai
2.4V, outputnya tidak berlogika 1 maupun 0. Sehingga 2V sampai 2.4V merupakan batas
ambang tegangan.
H. Kesimpulan
Dari praktikum ini, kami dapat mengetahui batas ambang suatu logika dan batas
ambang terlarang. Kami juga dapat menentukan tabel kebenaran suatu gerbang logika.
Pada percobaan kali ini IC CMOS dan TTL memiliki perbedaan batas daya atau Vin
maksimal yang dibutuhkan IC CMOS untuk menghasilkan logika 1 atau lampu menyala
lebih besar dari IC TTL. Hal ini karena IC TTL menggunakan sumber yang relative lebih
rendah dari IC CMOS.
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Adhitya Sufarinto. ( 2015 ). Laporan Praktikum rangkaian dasar logika dan ambang
logika. [Online]. Tersedia pada :
https://www.academia.edu/18614385/praktikum_rangkaian_dasar_logika_dan_ambang_logika.
Diakses pada tanggal 12 Februari 2020.
34