Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 10

SIMULASI BOOST CONVERTER

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Elektronika Daya

Dosen Pengampu : Dr. Ir. H. Daadang Lukman Hakim, M. T.

Disusun oleh ;

Yeri Pramadhan Hermanu (1806548)

TEKNIK ELEKTRO

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
Diketahui :
D = 0.48 V
Vin = 150 V
R = 50 Ω
f = 15 KHz
∆Vout = 0.05
∆Iout = 0.01
Ditanyakan :
1. Gambar rangkaian !
2. Hitung L, C, dan Vout !
3. Gambar Gelombang Output, Carrier, Tringlar, dan Output Comparator!
4. Analisis fungsi Induktor dan Kapasitor pada rangkaian!
5. Analisis cara kerja rangkaian!
Jawab :
1. Gambar Rangkaian

2. Perhitungan Vout, L, dan C


a. Menghitung Vout
Vin
Vout =
1−D
150
=
1−0,48
= 288, 46 V
b. Menghitung L
Vin x D
L=
∆ Iout x f
150 x 0,48
=
0,01 x 15000
= 0,48 H
c. Menghitung C
D
C= ∆ Vout
Rx xf
Vout
0,48
= 0,5
50 x x 15000
288,46
= 0,00369 F = 3690 uF
3. Gambar Gelombang
a. Output

Setelah di zoom
b. Carrier

c. Triangular

d. Comparator
4. Fungsi inductor dan kapasitor
a. Induktor yang dipasang pada rangkaian boost converter berguna sebagai penguat
tegangan setelah proses switching dan menyimpan energi.
b. Kapasitor yang dipasang pada rangkaian boost converter berguna sebagai filter untuk
mengurangi noise pada tegangan output.
5. Cara Kerja Rangkaian
Prinsip kerja dari rangkaian boost converter adalah ketika kondisi mosfet on atau
menyala, maka siklus tegangan DC atau input akan mengalir ke induktor. Sehingga mosfet
bertindak sebagai konduktor dan tidak ada tegangan yang mengalir pada dioda. Sedangkan
saat kondisi mosfet off atau terputus menyebabkan tegangan DC yang ada pada induktor
akan diteruskan menuju beban (R) melalui dioda. Perlu di ketahui bahwa proses on dan off
ini membutuhkan waktu yang sangat cepat sekali, sehingga mendapatkan hasil yang
diharapkan.
Jika dilihat pada Gambar, pada saat off, beban akan disuplai oleh tegangan sumber
ditambah dengan tegangan induktor yang sedang melepaskan energinya. Kondisi ini yang
menyebabkan tegangan keluaran menjadi lebih besar dibandingkan dengan tegangan
masukannya. Rasio antara tegangan keluaran dan tegangan masukan konverter ini sebanding
dengan rasio antara periode penyaklaran dan waktu pembukaan saklar.
Dalam Operasionalnya, terdapat dua mode operasi untuk boost converter, yaitu
Continuous Conduction Mode (CCM) dan Discontinuous Conduction Mode (DCM). Pada
continuous mode, arus 9 induktor tidak pernah jatuh ke nol dalam semua siklus pensaklaran.
Sedangkan untuk discontinuous mode, arus pada induktor akan jatuh ke nol sebelum selesai
satu periode pensaklaran.

Anda mungkin juga menyukai