Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN BUCK CONVERTER 24VDC-12VDC

DENGAN KAPASITAS 500W BERBASIS TL494


DENI SETIAWAN H1, SYAHRIAL2
1
Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional
Email : denisetiawanhermawan@gmail.com

ABSTRAK
Berbagai macam mesin dari berbagai sektor memerlukan suatu penurun tegangan
sekaligus pengontrol untuk mencegah kerusakan pada mesin tersebut akibat
kelebihan tegangan ataupun arus. Buck Converter menjadi solusi untuk
menurunkan tegangan DC karena memiliki kelebihan efisiensi yang tinggi dan
mudah dalam pengontrolanya. Selain mencegah terjadinya kerusakan suatu mesin,
fleksibilitas pengontrol tersebut menjadi suatu yang diperhitungkan, salah satunya
mempertahankan tegangan dan arus saat terjadi perubahan beban. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai tegangan yang konstan dengan efisiensi yang
tinggi menggunakan pengontrol IC TL494. Metoda yang digunakan yaitu dengan
membandingkan penggunaan beban dengan merubah nilai resistansi outputnya
dengan nilai variasi beban yang digunakan mulai dari 100W hingga 500W. Hasil
dari perancangan tersebut didapatkan besar duty cycle yang dihasilkan oleh Buck
Converter berbanding lurus dengan pertambahan beban dimana untuk beban 500W
didapat duty cycle sebesar 74.97% dan untuk beban 100W didapat 66.38%.
Sementara dari segi efisiensi dari Buck Converter ini memiliki nilai efisiensi
tertinggi di pembebanan 100W dengan 93.59%.

Kata Kunci : Buck Converter, Variasi Beban, TL494, PWM, efisiensi

ABSTRACT
Various kinds of machines from various sectors require a voltage reducer as well
as a controller to prevent damage to the machine due to excess voltage or current.
Buck Converter is a solution to reduce DC voltage because it has the advantages
of high efficiency and easy control. In addition to preventing damage to a machine,
the flexibility of the controller is something that is taken into account, one of which
is maintaining voltage and current when load changes occur. This study aims to
obtain a constant voltage value with high efficiency using the TL494 IC controller.
The method used is to compare the use of the load by changing the output resistance
value with the value of the load variation used from 100W to 500W. The results of
the design show that the large duty cycle produced by the Buck Converter is directly
proportional to the increase in load where for a 500W load a duty cycle of 74.97%
is obtained and for a 100W load it is 66.38%. Meanwhile, in terms of efficiency,
this Buck Converter has the highest efficiency value at 100W loading with 93.59%.

Keywords : DC Chopper, Buck Converter, Variable Load, TL494, PWM, Effeciency


I. PENDAHULUAN rangkaian buck converter sehingga
menghasilkan tegangan keluaran sebesar
Chopper adalah suatu alat yang 12VDC yang diturunkan dari tegangan
mengubah sumber tegangan arus searah 24VDC. Selain itu adakah perubahan yang
tetap menjadi sumber tegangan arus searah terjadi dari sisi duty cycle yang dihasilkan
yang bersifat variable. Pengubah daya DC TL494 saat terjadi perubahan beban dan
to DC (DC-DC Converter) tipe peralihan yang terkahir mendapatkan grafik efisiensi
atau dikenal juga dengan sebutan DC dari buck converter dengan pengontrol
Chopper ini dimanfaatkan terutama untuk tegangan ini.
penyediaan tegangan keluaran DC yang
bervariasi besarannya sesuai dengan II. METODOLOGI PENELITIAN
permintaan pada beban[1]. TL494 adalah 2.1 Perancangan Sistem
suatu Rangkaian kontrol fixed-frequency Dalam perancangan sistem tersebut
pulse-width-modulation (PWM). Keluaran ada beberapa tahapan yang harus dilewati
pulsa Modulasi akan terpenuhi dengan secara bertahap agar mendapatkan hasil
membandingkan sawtooth dari bentuk yang maksimal yang dapat dilihat dari
gelombang yang di bangkitkan oleh flowchart metodologi penelitian dibawah
internal osilator berdasarkan besaran ini :
capacitor timing (CT) dengan dua sinyal
kendali. Langkah keluaran adalah yang
dimungkinkan selama ketika sawtooth
voltage adalah lebih besar dibanding
tegangan isyarat kendali[2].
Banyaknya peralatan elektronik
yang mana membutuhkan suplai baik
tengangan maupun arus yang beragam dari
satu sumber yang sama. Perubahan nilai
tegangan dan arus dapat terjadi kapan saja
dan hal tersebut dapat merusak komponen
elektronik tersebut sehingga pengontrolan
tegangan maupun arus sangat diperlukan,
penggunaan rangkaian Buck converter
sebagai penurun tegangan memiliki
keunggulan dimana efisiensi yang tinggi
jika dibandingkan dengan trafo atau
komponen penurun tegangan lain. Dengan
pengontrolan pulsa penyaklaran yang
masuk ke MOSFET diharapkan dapat
menstabilkan tenganan keluaran dengan
efisiensi yang tinggi[4].
Tujuan dari penelitian ini yaitu
mendapatkan nilai tegangan yang konstan
Gambar 1 Flowchart Metodologi Penelitian
dengan metoda perubahan beban yang
digunakan. Sehingga didapat nilai Dalam penelitian ini ada beberapa
perubahan duty cycle dan efisiensi dari tahapan yang dilakukan untuk
perancangan buck converter sebagai mendapatkan tujuan akhir yaitu perubahan
penurun tegangan. Permasalahan dalam
duty cycle dan efisiensi dari buck converter
penelitian ini yaitu bagaimana cara kerja
berbasis TL494 yang akan dirancang
dari IC TL494 sebagai pengontrol tegangan
dan nilai komponen yang digunakan dalam dimana Parameter yang ditentukan adalah
tegangan input sebesar 24VDC dan • Tegangan Input : 24VDC
tegangan output 12VDC. • Tegangan Output : 12VDC
Secara garis besar sistem kerja dari • Duty Cycle : 50%
buck converter berbasis TL494 ini yaitu • Frequency Switching : 10KHz
sebagai berikut : Dari parameter-parameter diatas penentuan
nilai induktor yang digunakan
menggunakan rumus :
𝑡𝑜𝑛
𝐿 = (𝑉𝑖𝑛 × 𝑉𝑜𝑢𝑡) × ∆𝑖𝐿

50𝜇𝑠
= (24 × 12) × 4.16𝐴

= 3.46𝑚𝐻
Gambar 2 Blok Diagram Buck Converter

Dimana Feedback yang diambil dari Dari perhitungan diatas didapat nilai
pengukuran tegangan di sisi beban akan induktor untuk rangkaian buck converter
dibandingkan dengan tegangan referensi sebesar 3.46mH.
oleh komparator di dalam IC TL494 yang
mana hasilnya berupa nilai pulsa yang Selanjutnya dalam menentukan
dikirim ke gate dari penyaklar buck nilai kapasitor sesuai dengan parameter
converter. diatas menggunakan rumus :
∆𝑖𝐿
2.2 Perancangan Skematik Rangkaian 𝐶= 8 ×𝑓 × ∆𝑣𝑜𝑢𝑡

Perancangan skematik rangkaian 4.16 𝐴


buck converter berbasis TL494 ini 𝐶=
8 ×10000 𝐻𝑧 × 0.12 𝑉
menggunakan software Proteus Isis 8.1
seperti gambar dibawah ini : 𝐶 = 433 𝜇𝐹

Dari perhitungan diatas didapat nilai


kapasitor untuk rangkaian buck converter
sebesar 433µF.
Untuk komponen penyaklar sendiri
menggunakan MOSFET tipe IRFZ44 yang
mempunyai tegangan Breakdown Drain-
Source V(BR)DS adalah 60 volt dan
kemampuan arus drain maksimal 50
Gambar 3 Skematik Rangkaian ampere, sehingga pemakaian MOSFET tipe
IRFZ44 ini aman untuk dipakai.
2.2.1 Perancangan Buck Converter
Diode yang digunakan pada
Komponen utama pada rangkaian rangkaian ini bertipe MUR460. Dioda ini
buck converter ini antara lain induktor, dipilih karena mempunyai sifat ultrafast
diode, kapasitor dan MOSFET. Parameter recovery dengan waktu pemulihan 75ns.
dari buck converter yang akan dibuat yaitu:
2.2.2 Perancangan Pengontrol Tegangan yang dikeluarkan dari sensor
tegangan akan dibandingkan dengan
PWM atau Pulse Width Modulation
tegangan referensi untuk menghasilkan
digunakan untuk pengontrolan MOSFET.
nilai duty cycle yang dikirimkan ke gate
MOSFET pemicuan ini untuk mengubah
MOSFET.
MOSFET menjadi saklar berfrekwensi
tinggi dimana proses pensaklaran ini 2.2.3 Beban
diaplikasikan dengan T-on (waktu saat
Pada pernacangan ini menggunakan
switch tertutup) dan T (waktu satu periode
beban resistif dengan percobaan
pulsa) atau disebut Duty Cycle. Nilai
menggunakan variasi beban yang berbeda
frekuensi osilasi IC TL494 diatur oleh dua
guna mengetahui perubahan duty cycle
komponen yang dihubungkan dengan kaki
yang dihadihasilkan dengan pengontrol
5 resistor timing (RT) dan kaki 6 Capacitor
tegangan serta efisiensi yang didapat dari
timing (CT). dalam penentuan nilai
berbagai variasi beban. Pembebanan
frekwensi osilator seperti parameter diatas
maksimal dari perancangan ini sebesar
yaitu sebesar 10KHz menggunakan rumus :
500W. variasi beban yang digunakan yaitu:
1
𝑓𝑜𝑐𝑠 = Tabel 1. Variasi Beban yang digunakan pada
𝑅𝑇 ×𝐶𝑇
pengujian
1
𝑅𝑇 = 𝑓𝑜𝑐𝑠 ×𝐶𝑇 Beban Resistansi
500W 0.288Ω
1
𝑅𝑇 = 400W 0.36Ω
10000 ×(0.05×10−6 )
300W 0.48Ω
𝑅𝑇 = 2𝑘Ω 200W 0.72Ω
100W 1.44Ω
Dalam penentuannya diharapkan untuk
menetukan nilai capacitor timing (CT) III. HASIL DAN ANALISA
dengan membaca grafik dibawah sehingga 3.1 Perhitungan Buck Converter
ramp signal yang dikeluarkan biasa stabil.
Pada perhitungan buck converter ini
beberapa data yang diambil untuk dijadikan
referensi untuk hasil simulasi dimana data
yang dihitung adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Perhitungan
PERHITUNGAN
TEGANGAN TEGANGAN ARUS DUTY DAYA
BEBAN (W) RESISTANSI (Ω)
INPUT (V) OUTPUT (V) OUTPUT (A) CYCLE (%) OUTPUT (W)
500 0.288 24 12 41.67 50.00% 500
400 0.36 24 12 33.33 50.00% 400
Gambar 4 Oscilator Frequency vs RT/CT 300 0.48 24 12 25.00 50.00% 300
200 0.72 24 12 16.67 50.00% 200
Perancangan pengontrol yang 100 1.44 24 12 8.33 50.00% 100
digunakan adalah umpan balik tegangan.
Umpan balik tegangan berfungsi untuk Dari hasil perhitungan tersebut akan
memonitor tegangan keluaran buck dibandingkan dengan hasil perancangan
converter. Terdapat resistor pembagi dan simulasi pada software Proteus Isis 8.1
tegangan yang berfungsi sebagai sensor yang mana dalam hasil pengukuran
tegangan keluaran buck converter. simulasi adalah sebagai berikut :
penurunan beban dimana nilai tertinggi
yaitu 93.59% dengan pembebanan 100W.
Dari tabel diatas didapatkan grafik
antara perubahan beban dengan efisiensi
yang didapatkan dimana :

Gambar 5 Hasil Arus dan Tegangan


Keluaran

tegangan keluaran yang didapatkan dari


hasil perancangan diatas dimana tegangan
Gambar 3.2 Grafik Efisiensi vs Beban
dapat stabil di angka 12VDC dengan arus
41.55A yang mana arus tersebut kurang 3.2 Pengukuran Duty Cycle
dari hasil perhitungan dimana karena
Pengukuran duty cycle dilakukan
adanya Resistor sensing pada sisi output
dengan memasang probe pada sisi drain
yang diseri dengan beban untuk sebagai
dari MOSFET. Dari pengambilan data
pengaman arus lebih ke beban sehingga
menambah nilai resistasni sebanyak nilai tersebut terjadi perubahan nilai duty cycle
Resistor sensing yang dipasang. Nilai yang dihasilkan oleh TL494 yang dikirim
resistor sensing yang dipasang yaitu 0.01Ω ke gate MOSFET.
sehingga nilai beban bertambah menjadi
0.298Ω dan menurunkan nilai arus pada
output.
Hasil dari pengukuran pada masing-
masing variasi beban yang dipasang seperti
data diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Buck Converter dengan kontrol
TL494

Gambar 3.3 Duty Cycle Pembebanan 500W

Dari data diatas terdapat penurunan nilai


dari daya beban yang diinginkan karena
pengaruh dari resistor sensing disisi output.
Nilai efisiensi yang didapatpun
menunjukan kenaikan saat terjadi Gambar 3.4 Duty Cycle Pembebanan 100W
Tabel 4. Duty Cycle Pada Variasi Beban dihasilkan dengan pembebanan
500W adalah 73.97%.
3. Dari sisi efisiensi dimana efisiensi
tertinggi didapatkan sebesar 93.59%
dengan pembebanan 100W dan
terjadi penurunan efisiensi saat terjadi
penambahan beban.
Perubahan lebar pulsa pada Gambar
3.3 dan Gambar 3.4 tidak terlihat secara REFERENSI
signifikan. Namun pada tabel 4 terlihat [1]Rashid, Muhammad H. (2001). POWER
terjadi perubahan dimana penurunan duty ELECTRONICS HANDBOOK.
cycle berbanding lurus dengan penurunan Canada : ACADEMIC PRESS
beban yang digunakan dikarenakan terjadi
penurunan kinerja dari MOSFET saat [2]Texas Instruments Application Report
beban rendah sehingga menurunkan nilai (2011). Designing Switching
duty cycle. Dari perubahan diatas data Voltage Regulators With the
ditarik grafik hubungan antara pertambahan TL494. Texas 75265 : Texas
beban dengan duty cycle Instruments Incorporated.
[3]Iswandi Puji (2014). Laporan Pratikum
Unit VIII Buck Converter. Batam.
[4]Padillah, Fitra, Syahrial, Siti Saodah
(2014). Perancangan dan Realisasi
Konverter DC-DC Tipe Boost
Berbasis Mikrokontroler
ATMEGA 8535. Bandung : Jurnal
Reka Elcomika.
[5]Juarsah, Marco Arief, Mochammad
Gambar 3.5 Grafik Duty Cycle vs Beban Facta, Agung Nugroho (2015).
PERANCANGAN DC CHOPPER
IV. KESIMPULAN
TIPE BUCK-BOOST
1. Komponen utama yang digunakan
CONVERTER PENGUATAN
yaitu mosfet bertipe IRFZ44 yang
UMPAN BALIK IC TL494.
memiliki VDSS = 60V dan ID = 50A
Semarang.
sehingga dapat menghandle kapasitas
beban 500W, induktor sebesar
3.46mH, sementara untuk kapasitor
output yang digunakan sebesar
433uF.
2. Perancangan Buck Converter metode
penelitian penambahan beban dengan
variasi beban dari 100W-500W
dimana perubahan dutycycle yang
dihasilkan bahwa perubahan duty
cycle berbanding lurus dengan
pertambahan bena yang digunakan
dengan masimal duty cycle yang

Anda mungkin juga menyukai