Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM 2015/2016 LABORATORIUM MEKATRONIKA

MODUL 5

RANGKAIAN LOGIKA

DAN PLC

5.1 Tujuan Praktikum


1. Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC
2. Mampu membuat dan menjalankan program dasar di PLC
3. Mampu membuat program atau diagram ladder
dari suatu masalah sederhana
4. Mengetahui prinsip dasar gerbang logika
5. Mengetahui kombinasi gerbang logika
6. Mengetahui aplikasi gerbang logika
5.2.4.1 Pengertian PLC

PLC adalah suatu perangkat elektronik digital yang dapat diprogram


untuk melakukan operasi logik, sekuensial, aritmatik, timing, dan counting
untuk mengontrol mesin atau proses. PLC tersebut pada awalnya dipakai
untuk menggantikan peran relay dan control timer dalam mengontrol sistem.

PLC atau Programmable Logic Controller adalah suatu kontroler yang


dapat dikontrol dengan deretan logika. Programmable, menunjukkan
kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang
dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.
Logic : menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmetik
(ALU), yaitu melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi dan negasi.Controller : menunjukkan kemampuannya
dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang
diinginkan

5.2.4.1 Jenis-Jenis PLC

Gambar M5.5.2.19 Bagan jenis-Jenis PLC

Secara umum PLC dibagi menjadi dua yaitu.


1. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
a. Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input –
output, modul komunikasi) menjadi satu.
b. Umumnya berukuran kecil (compact)
c. Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat
diexpand
d. Tidak dapat ditambah modul – modul khusus

2. Tipe modular
Gambar M5.5.2.20 PLC Tipe compact

Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :

a. Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul


b. Berukuran besar
c. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output
d. Memungkinkan penambahan modul – modul khusus

Gambar M5.5.2.21 PLC Tipe Modular

Berdasarkan jumlah input/output yang dimilikinya ini.


secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar :
1. PLC mikro.
PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/ output pada
PLC ini kurang dari 32 terminal.
2. PLC mini.
PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/ output pada
PLC ini antara 32 sampai 128 terminal

3. PLC large.
PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/
output pada PLC ini lebih dari 128 terminal.

2.6 Jenis Pemograman PLC

Berdasarkan Standar Internasional IEC-61131-3, bahasa pemrograman PLC


ada 5 macam yaitu :

1. Ladder Diagram
Ladder diagram adalah sebuah bahasa pemrograman gambar diturunkan
dari diagram rangkaian pengawatan kontrol relai secara langsung. Ladder diagram
terdiri dari susunan kontak-kontak yang disusun dari sebelah kiri ke kanan pada
diagram; kontak-kontak ini disambungkan ke elemen-elemen pensakelaran kontak

Normally open dan Normally Closed ( NO/NC) melalui jalur arus dan elemen koil
jalur arus dan elemen koil.

Gambar M5.2.9 Contoh Bahasa Ladder DiagramDiagram Blok Fungsi (Function


Block Diagram/FBD)

Dalam diagram blok fungsi, fungsi-fungsi dan blok fungsi digambarkan secara
grafik dan dihubungkan ke dalam jaringan. Diagram blok fungsi berasal dari
diagram logika untuk desain rangkaian-rangkaian elektronik.Gambar M5. 2.10
Contoh Diagram Blok Fungsi
2. Daftar Instruksi (STL)

Daftar kalimat (statement list) adalah sebuah bahasa kalimat jenis


assembler bercirikan model mesin sederhana (prosesor hanya dengan satu
register). Daftar instruksi difromulasikan dari instruksi kontrol yang berisi sebuah
operator (pengerja) dan sexual operand (yang dikerjakan).

Gambar M5.2.11 Contoh Daftar Instruksi (STL)

3. Structured Tex (ST) atau Structure Language (SCL)

Teks terstruktur merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat memproses


system logika ataupun alogaritma dan memungkinkan pemrosesan system lain.
Perintah umumnya menggunakan IF…THEN…ELSE, WHILE…DO, REPEAT…
UNTIL dll. Contoh Text tes

Gambar M5.2.12 Contoh Structure Language (SCL)

4. Sequential Function Chart (SFC)

Bahasa Program yang dibuat dan disimpan dalam chart. Bagian- bagian chart
memiliki fungsi urutan langkah , transisi dan percabangan. Tiap step memiliki status
proses dan bisa terdiri dari struktur yang berurutan.

Gambar M5.2.13 Contoh Sequential Function Chart (SFC)

2.9 Rangkaian Logika


Rangkaian logika terbentuk dari hubungan beberapa gerbang (gate) logika.
Rangkaian logika bekerja secara digital. Output dari suatu rangkaian logika
ditentukan oleh karakterisitik dan hubungan dari gerbang-gerbang yang
digunakan. Berikut ini akan dibahas gerbang logika yang umum digunakan di
dalam suatu rangkaian logika.

Jenis jenis gerbang logika


1. Gerbang NOT
Gerbang NOT disebut juga inverter, gerbang ini hanya mempunyai satu
input dan satu output. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NOT
adalah Y = A. Jadi output gerbang NOT selalu merupakan kebalikan dari input-
nya.

(a)
(b)
(c)
(d)
(e) Simbol Y=A
(b). PersamaanGambar M5.2.28 Gerbang NOT
Tabel M52.2 Tabel Kebenaran Gerbang NOT
A Y
2. Gerbang AND 0 1
Gerbang AND adalah
1 0
gerbang logika yang menghasilkan output
positif jika kedua inputnya pernilai
positif, jika salah satu saja atau nilai inputnya negative maka nilai otputnya akan
bernilai negatif. Gerbang AND ini dapat dianalogikan sebagai pengali.

Y=A.B

(a) Simbol
(b) Persamaan Logika
(c) Sinyal Keluaran

Gambar M5.2.29 Gerbang AND

Tabel.M5.2.3 Tabel Kebenaran Gerbang AND

A B Y

1 1 1

0 1 0

1 0 0
0 0 0

3. Gerbang OR
Gerbang OR adalah gerbang logika yang menghasilkan output
negative bila k’edua inputnya positif. jika salah satu inputnya bernilai positif maka
nilainya akan positif.
Y=A+B Y

(a.) Simbol (b). Persamaan Logika

(c) Sinyal Keluaran

Gambar M52.30 Gerbang ORTabel M5.2.4 Tabel


Kebenaran Gerbang OR

A B Y
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 1
4. Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah gerbang logika yang menghasilkan output
negative jika kedua inputnya bernikai positif. Gerbang NAND merupakan
kebalikan dari gerbang AND.

Y= A.B

(a) Simbol (b) Persamaan Logika


(c) Sinyal Keluaran
Gambar M5.2.31 Gerbang NAND

Tabel M5.2.5 Tabel Kebenaran Gerbang NAND

A B Y

1 1 0

0 1 1

1 0 1
0 0 1

5. Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah Gerbang logika yang menghasilkan output
positif jika kedua inputnya bernilai negative.
Y = A+B

(a) Simbol (b) Persamaan Logika

(c) Sinyal Keluaran

Tabel. M5.2.6 Tabel Kebenaran Gerbang NOR

A B Y
1 1 0
1 0 0
0 1 0
0 0 1

6. Gerbang EXOR
Gerbang XOR adalah gerbang logika yang menghasilkan output negative
jika kedua inputnya sama

Y Y= A + B

(a) Simbol (b) Persamaan Logika

(c) Sinyal /keluaran


Gambar M5.2.33 Gerbang EXOR

Tabel. M5.2.7 Tabel Kebenaran Gerbang XOR

A B Y
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 0

7. Gerbang EXNOR
Gerbang Xnor adalah gerbang logika yang menghasilkan output

Y Y=A
+B

(a). Simbol (b). Persamaan Logika

Gambar M5.2.34 Gerbang EXNOR

Tabel M5.2.8 Tabel Kebenaran Gerbang EXNOR

A B Y
1 1 1
0 1 0
1 0 0
0 0 1
5.2.5 Diagram Ladder dari Instruksi Logika
Berikut ini adalah beberapa contoh konversi dari gerbang logika
dasar dalam diagram ladder dimana contoh yang diberikan
memiliki 2 input dan 1 output.
1. Logika AND

Tabel kebenaran logika AND adalah sebagai berikut.

Gambar M5.5.2.27 Tabel Logika

Konversi ke Ladder Diagram.

Gambar M5.5.2.28 Ladder Diagram


AND

2. Logika OR

Tabel kebenaran logika OR adalah sebagai berikut.

Gambar M5.5.2.29 Tabel Logika OR

Konversi ke Ladder Diagram


Gambar M5.5.2.30 Ladder Diagram
OR

3. Logika NOT
Tabel kebenaran logika NOT adalah sebagai berikut

Konversi ke Ladder Diagram

4. Logika NAND
Gambar M5.5.2.33 Tabel Logika NAND

Tabel kebenaran di atas memiliki persamaan berikut. O = (AB)


'= A' + B '. Jadi konversi ke Ladder Diagram.
Gambar M5.5.2.34 Ladder Diagram

5. Logika NOR
Logika ini juga merupakan pengembangan dari logika AND, OR
dan NOT.Tabel kebenaran adalah sebagai berikut

Tabel kebenaran di atas memiliki persamaan berikut.


O = (A + B) '= A'. B ' Jadi konversi ke Ladder Diagram

Gambar M5.5.2.36Ladder Diagram NOR

6. Logika XOR

Demikian pula, logika yang sebelumnya. Logika ini juga


merupakan pengembangan dari AND, OR dan NOT. Logika ini
banyak digunakan dalam menyimpulkan untai (Adder). Tabel
kebenaran adalah sebagai berikut
Gambar M5.5.2.37 Tabel Logika XOR

Tabel kebenaran di atas memiliki


persamaan berikut O = A o B = A '. B
+ A. B '
Jadi konversi ke Ladder Diagram

7. Logika XNOR

Sama seperti logika XOR,logika XNOR ini juga merupakan


pengembangan dari AND, OR dan NOT. Tabel kebenaran adalah
sebagai berikut.

Gambar M5.5.2.39 Tabel Logika XNOR

Tabel kebenaran di atas memiliki persamaan berikut O = A o B = A.


5.3 Metodologi
5.3.1. Skema Alat

Gambar M5.5.3.1Skema Alat

5.3.2. Prosedur Percobaan


1. Fenomena Gerbang Logika
a. Siapkan Gerbang Logika
b. Lakukan percobaan sesuai tabel kebenaran masing-
masing gerbang
2. Pembuatan ladder diagram dengan mnggunakan CX-
Programmer pada alat pengantogan
a. Siapkan alat pengisian material otomatis
b. Aktifkan alat dan lihat langkah proses dari alat
pengisian material otomatis

Anda mungkin juga menyukai